SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Graf Pohon
dan
Implementasinya dalam beberapa persoalan
Amir Muntaha NIM 13505041
Program Studi Teknik Informatika,
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung
E-mail : if115041@students.if.itb.ac.id
Abstrak
Makalah ini membahas tentang studi Graf Pohon dan implementasi dalam berbagai contoh persoalan
sederhana. Graf Pohon merupakan Graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Dalam
makalah ini graf pohon di titik beratkan pada pohon biner yaitu pohon yang berderajat maksimal 2.
Kata kunci: pohon, tree, anak, child, akar, parent, pohon biner, level, daun, akar
1. Pendahuluan
1.1. Konsep Pohon
Pohon didefinisikan sebagai suatu graf tak
berarah terhubungkan (connected undirected
graph) yang tidak mengandung rangkaian
sederhana. Pohon adalah bentuk khusus dari
suatu graf yang banyak diterapkan untuk
berbagai keperluan. Misalnya struktur organisasi
suatu perusahaan, silsilah suatu keluarga, skema
sistem gugur suatu pertandingan, dan ikatan
kimia suatu molekul adalah jenis graf yang
tergolong sebagai pohon. Pada pohon, simpul-
simpul yang berderajat satu dinamakan daun
(leave), sedangkan simpul yang derajatnya lebih
besar daripada satu dinamakan simpul cabang
(branch node) atau simpul internal (internal
node) dan kumpulan pohon-pohon yang
terpisahkan satu sama lain disebut hutan (forest).
1.2. Sifat-sifat Pohon
Teorema. Misalkan G = (V, E) adalah graf tak-
berarah sederhana dan jumlah simpulnya n.
Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah
ekivalen:
1. G adalah pohon.
2. Setiap pasang simpul di dalam G
terhubung dengan lintasan tunggal.
3. G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah
sisi.
4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki
m = n – 1 buah sisi.
5. G tidak mengandung sirkuit dan
penambahan satu sisi pada graf akan
membuat hanya satu sirkuit.
6. G terhubung dan semua sisinya adalah
jembatan.
Contoh pohon :
(a) ikatan kimia
(b) pertandingan sistem gugur
C
C
H
H
H C
H H
H
H
H
D
D
A
B
A C D
1.3 Terminologi pada Pohon Berakar
1.3.1. Anak (child atau children) dan
Orangtua (parent)
anak adalah simpul setelah suatu simpul dalam
pohon, jadi dari gambar diatas diketahui b, c, dan
d adalah anak-anak simpul a, dan orang tua
adalah simpul sebelum suatu simpul lain dalam
satu pohon jadi a adalah orangtua dari anak-
anak itu
1.3.2. Lintasan (path)
Lintasan adalah jalur yang harus ditempuh dari
suatu simpul ke simpul lainnya, panjang lintasan
ditentukan dari simpul asal. jadi dari gambar
pohon diatas diketahui lintasan dari a ke j adalah
a, b, e, j dan panjang lintasan dari a ke j adalah
3.
1.3.3. Saudara kandung (sibling)
Saudara kandung adalah simpul yang
mempunyai orangtua yang sama. Jadi dari
gambar diatas diketahui f adalah saudara
kandung e, tetapi, g bukan saudara kandung e,
karena orangtua mereka berbeda.
1.3.4. Upapohon (subtree)
Upapohon atau subtree adalah pohon yang
dibentuk dengan memotong pohon yang sudah
ada
1.3.5. Derajat (degree)
Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon
atau jumlah anak pada simpul tersebut, jadi yang
diamaksudkan disini adalah derajat ke bawah
atau keluar. Jadi pada gambar diatas derajat a
adalah 3, derajat b adalah 2, derajat d adalah satu
dan derajat c adalah 0.
Derajat sebuah pohon adalah derajat maksimum
dari semua simpul derajat pohon itu sendiri.
Pohon di atas berderajat 3
1.3.6. Daun (leaf)
Daun adalah simpul paling ujung dalam sebuah
pohon. Jadi daun tidak mempunyai anak dan
berderajat 0. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah
daun.
1.3.7. Simpul Dalam (internal nodes)
Simpul yang mempunyai upapohon atau anak
disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k
adalah simpul dalam.
1.3.8. Aras (level) dan Tingkat ketinggian
(height) atau Kedalaman (depth)
Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi
atau kedalaman pohon tersebut. Pohon di bawah
mempunyai tinggi 4.
a
b
k
g
j
f
c d
m
l
i
e
h
a
b
k
g
j
f
c d
m
l
i
e
h
a
b
k
g
j
f
c d
m
l
i
e
h
2. Tipe Pohon
2.1. Pohon Merentang
Pohon merentang dari graf terhubung adalah
upagraf merentang yang berupa pohon.
Pohon merentang diperoleh dengan
memutus sirkuit di dalam graf. Sehingga
setiap graf terhubung mempunyai paling
sedikit satu buah pohon merentang dan graf
tak-terhubung dengan k komponen
mempunyai k buah hutan merentang yang
disebut hutan merentang (spanning forest).
contoh :
Aplikasi Pohon Merentang
1. Jalan terminimum yang menghu-
bungkan semua kota
2. Perutean (routing) pesan pada jaringan
komputer.
3. Multicast
(a) (b)
Router
Subnetwork
(a) Jaringan komputer,
(b) Pohon merentang multicast
2.2. Pohon Berakar
Suatu graf dinamakan pohon berarah bila arah
rusuknya diabaikan dan suatu pohon berarah
dinamakan pohon berakar (rooted tree) bila ada
tepat satu simpul yang berderajat masuk 0, dan
semua simpul lain berderajat masuk 1. simpul
berderajat masuk 0 dinamakan akar, simpul
berderajat keluar 0 dinamakan daun, sedangkan
simpul yang berderajat masuk 1 tetapi derajat
keluarnya tidak 0 disebut simpul cabang.
pada gambar di atas simpul a adalah akar,
simpul-simpul b, c adalah simpul cabang
sedangkan simpul-simpul d, e, f, dan g adalah
daun.
Simpul d disebut anak (child) dari simpul b bila
ada rusuk dari b ke d, dalam hal ini simpul b
disebut ayah (parent) dari simpul d. Bila simpul
a
b
k
g
j
f
c d
m
l
i
e
h
0
1
2
3
4
Aras
c
a
b
e
d f g daun
Simpul
cabang
akar
d memiliki anak lagi maka anak dari simpul d
merupakan keturunan (descendent) dari simpul a,
b, d , karena ada lintasan berarah dari simpul-
simpul tersebut ke simpul anak dari d.
Sebaliknya, simpul-simpul a, b, dan d disebut
leluhur (ancestor) dari simpul anak dari d.
Bila dalam menggambar suatu pohon berakar,
anak suatu simpul cabang selalu ditempatkan di
bawahnya, maka tanda panah rusuk dapat
diabaikan saja.
Teorema 1
geometrik pohon
Bila (T,V0) adalah pohon berakar (T adalah
relasi dan V0 adalah akar) maka:
- Tidak ada siklus dalam T
Gambar di bawah bukanlah suatu pohon
berakar karena ada suatu siklus dari V0 -
V2 - V3 kembali ke V0.
- V0 merupakan satu-satunya akar dari T
Tidak ada akar selain V0 pada suatu
pohon.
Gambar di atas bukanlah pohon berakar
karena mempunyai 2 akar pohon yaitu
V0 dan V1.
V0
V1 V2
V5
V4
V3
V0
V2 V3
V7
V6
V5
V1
V4
V7
- Tiap simpul di T kecuali V0 memiliki
derajat masuk satu sedangkan V0 berderajat
masuk 0.Gambar di samping bukanlah suatu
pohon berakar karena akarnya (V0) berderajat
masuk 1 dan ada simpul lain yang berderajat
masuk 2 yaitu V4.
Teorema 2
- Irreflexive
Setiap simpul tidak berelasi dengan simpul
itu sendiri.Gambar di atas bukanlah pohon
berakar karena simpul V5 berelasi dengan
dirinya sendiri.
- Asymmetric
Relasi yang terjadi antar simpul bukanlah
merupakan relasi bolak-balik (relasi satu
arah). Gambar di samping bukan pohon
berakar karena V2 dan V5 berelasi bolak –
balik.
•
V0
V1 V2
V5
V4
V3
V0
V1 V2
V5
V4
V3
V0
V1 V2
V5
V4
V3
- Jika (a, b) ∈
∈
∈
∈ T dan (b, c) ∈
∈
∈
∈T, maka (a, c) ∉
∉
∉
∉T
Bila b berelasi dengan a dan bila c berelasi
dengan b, maka c tidak memiliki relasi
dengan a.
Teorema 3
Bila (T, vo) adalah pohon berakar dan v ∈ T
maka :
♣ T(v) juga pohon berakar dengan akar v.
T(v) juga subtree dari T dengan awal v.
Sebuah pohon berakar yang simpul
cabangnya memiliki paling banyak m anak
(maksimal), disebut dengan pohon m-er (m-ary
tree).Dan sebuah pohon m-er dikatakan teratur
bila setiap simpul cabangnya tepat memiliki m
anak.
contoh:
(a) Pohon Biner
(b) Pohon Terner
(c) Pohon Biner teratur
Hubungan antara banyakya simpul
cabang dengan banyaknya daun pada suatu
pohon m-er teratur bisa kita lihat pada contoh
berikut. Misalkan ada sebuah turnamen, pada
setiap pertandingan menggunakan sistem gugur.
Ada 16 klub peserta turnamen, sehingga pada
akhir turnamen hanya tersisa satu tim yang
menjadi juara. Bila kita tuangkan jadwal
pertandingannya dalam bentuk grafik, ini
merupakan contoh sebuah pohon biner teratur
dimana setiap simpul cabang tepat memiliki 2
anak. Maka kita dapat menemukan bahwa
jumlah pertandingan yang dilangsungkan adalah
15 pertandingan (satu lebih sedikit daripada
jumlah klub peserta).
V0
V1
V2
V5
V4
V3
Subtree
T(V1)
JUARA
Bila i menyatakan banyak simpul cabang, dan t
menyatakan banyaknya daun, maka diperoleh
hubungan :
i = t – 1
hasil ini dapat diperluas untuk pohon m-er
teratur lainnya menjadi :
(m–1) i = t – 1
2.3. Pohon terurut
Pohon terurut (ordered tree). adalah pohon
berakar yang urutan anak-anaknya penting.
dalam hal ini urutan bisa di definisikan sendiri.
contoh :
2.4. Pohon Biner
Pohon biner merupakan jenis pohon m-er yang
simpul cabangnya memiliki maksimal dua anak
(m = 2). Karena anak dari suatu cabang
maksimal hanya dua, maka anak cabang ini
dinamakan anak cabang kiri atau anak cabang
kanan. Dalam pohon biner, cabang kiri dan
kanan ini dibedakan (untuk pohon secara umum
tidak). Bukan hanya cabangnya saja, bahkan
urutan cabang kiri atau cabang kanan pun
dibedakan. Perhatikan gambar dibawah ini,
kedua contoh ini merupakan pohon biner yang
berbeda.
2.4.1. Penenlusuran Pohon Biner
Penelusuran pohon biner ada 3 macam :
1. Preorder
 Kunjungi akar
 Telusuri cabang kiri
 Telusuri cabang kanan
2. Inorder
 Telusuri cabang kiri
 Kunjungi akar
 Telusuri cabang kanan
3. Postorder
 Telusuri cabang kiri
 Telusuri cabang kanan
 Kunjungi akar

contoh :
Preorder : a-b-d-h-e-i-c-f-i-g-k-l
Inorder : h-d-b-e-i-a-j-f-c-k-g-l
Postorder : h-d-i-e-b-j-f-k-l-g-c-a
k
f
h i j
a
c
e
d
b
g
l
a
b c
d
a
b c
d
1
2
6 8
7
3
4
9
10
5
1
2
6
8 7
3 4
9
10
5
2.4.2. Pohon biner condong kiri atau kanan
pohon condong kiri (uner-left) atau pohon
condong kanan adalah pohon yang anaknya
hanya menuju salah satu arah. contoh :
2.4.3. Pohon Biner Seimbang
Pohon biner seimbang adalah pohon dengan
tinggi upapohon kiri dan tinggi upapohon kanan
yang seimbang, yaitu berbeda maksimal 1.
contoh yang benar :
contoh yang salah:
2.4.4. Pohon Biner Terurut
Pohon biner terurut (binary search tree) adlah
pohon biner dengan aturan dimana bobot anak
kiri dari suatu simpul harus lebih kecil dari bobot
simpul tersebut dan bobot anak kanan dari suatu
simpul harus lebih besar dari bobot simpul
tersebut.
Graf biner terurut ini mempunyai kelemahan
yaitu tidak bisa mempunyai dua buah simpul
yang sama. Kelemahan ini bisa diatasi dengan
memberi pencacah (counter) di setiap simpulnya.
Dalam pemograman software dengan struktur
data pohon biner terurut merupakan salah satu
struktur untuk mempercepat pencarian karena
tidak perlu mengecek semua data.
contoh:
2.4.5 Pohon Berlabel
Pohon berlabel adalah Pohon yang disetiap
simpul mempunyai keterangan yang digunakan
untuk mengindikasikan bahwa diagram tersebut
digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya
digunakan untuk merepresentasikan flowchart
pada program, digunakan pada penggunaan
senarai berantai pada C++, penyelesaian
permasalahan sehari – hari dan sebagainya.
Label digunakan untuk memberi keterangan pada
simpul, simpul tersebut mempunyai fungsi
tertentu. contoh :
A
D
B
C
3. Implementasi Pohon
1. Buatlah contoh bagan pertandingan
sepakbola dengan sistem gugur yang diikuti
oleh 10 klub dimana pada akhir turnament
tersisa 1 peserta sebagai juara ! , dan
tentukan jumlah pertandingan yang terjadi !
Jawaban :
Bagan pertandingan sistem gugur adalah
contoh pohon biner teratur, sehingga kita
dapat membuat contoh bagannya sebagai
berikut :
Dalam pohon biner berlaku i = t – 1 ,
dimana i menyatakan banyak simpul cabang
dan t menyatakan banyaknya daun. Dengan
rumus di atas maka dapat diketahui
banyaknya pertandingan = 8 – 1 = 7
pertandingan.
2. Bila sebuah komputer dapat menghitung 3
buah bilangan sekaligus dengan sebuah
instruksi , berapa instruksikah yang
dibutuhkan untuk menjumlahkan 7 buah
bilangan ?
Jawaban :
Untuk pohon m-er berlaku (m – 1 )i = t – 1
Sehingga bila diterapkan dalam soal ini :
(m – 1 )i = t – 1
(3 – 1 )i = 7 – 1
i = 3
ini berarti ketujuh bilangan tersebut harus
dijumlahkan 3 kali dan pohon
penjumlahannya dapat digambarkan sebagai
berikut :
3. Bila R dianggap suatu pohon dan tiap relasi
pada R ditetapkan A maka tentukanlah akar
pohon itu , ditentukan
∗ A = { a, b, c, d, e, f }
∗ B = {(a,d), (b,c), (c,a), (d,e)}
Jawaban :
b  c  a  d  e
berarti akar pohon itu adalah b
4. Buatlah sebuah pohon ekspresi berdasarkan
ekspresi prefix di bawah ini :
∗ (7 + ( 6 – 2 ) ) – ( x – ( y – 4 )
C H
H
H
G
F
E
D
C
B
A
B C H
F
X1 X2 X3 X5 X6 X7
X4
X1 X2 X3
X4 X5
X6 X7
Jawaban :
5. Telusurilah pohon biner berikut secara
preorder, inorder, postorder !
Jawaban :
∗ Preorder ( akar  cabang kiri
 cabang kanan ) : a – b –
d – e – h – c – f – g – i – k –
j
∗ Inorder ( cabang kiri  akar
pohon  cabang kanan ) : d
– b – h – e – a – f - c – k – i
– g – j
∗ Postorder ( cabang kiri 
cabang kanan  akar
pohon ) : d – h – e – b – f –
k – i – j – g – c – a
6. Gambarkan pohon berlabel untuk mencari
akar – akar dari ax2
+ bx + c = 0 dengan a, b,
dan c merupakan masukan dari user!
Jawaban:
Pada flowchart dari program pencarian dari akar
– akar persamaan kuadrat, yang mendapat input
a, b, c dimana ketiga variabel tersebut digunakan
pada persamaan ax2
+ bx + c = 0. Pertama
dilakukan pencarian parameter D untuk
menentukan apakah hasilnya berupa bilangan
real, imaginer atau real dan sama nilainya.
Ketiga pilihan tersebut digunakan sebagai
simpul.
Programnya :
• Mulai
• Pendeklarasian variabel
• a  ; b  ; c  (input dari user)
• D = b2
– 4.a.c
• if D  0 then
o akar akarnya nyata
o X12 = (- b ± D1/2
) / 2.a
o selesai
• if D  0 then
o akar akarnya imaginer
o X12 = (- b ± i.(-D)1/2
) / 2.a
o selesai
• else
o akarnya sama
o X12 = - b / 2a
o selesai
Pohon berlabel sederhana
6 2 y 4
_
x
_
_
+
7
_
g
a
b
e
d
h
c
f
i
j
k
If D  0 If D  0 Else
Begin
a, b, c, x1, x2, d =
real
a  ; b  ; c 
X12 = ?
X12 = real
end
X12 = ?
X12 =
immaginer
end
X12 = ?
X12 = sama
end
Pohon berlabel lengkap
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dimbil dari
studi dan implementasi Pohon adalah
graf pohon merupakan graf dengan
prinsip untuk menyederhanakan
masalah – masalah yang biasa muncul
pada graf pada umumnya. Graf pohon
juga berfungsi sebagai salah satu
struktur yang sangat bagus bagi suatu
program.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Munir, Rinaldi. (2006). Diktat Kuliah
IF2153 Edisi Keempat. Program Studi
Teknik Informatika, Sekolah Tekniok
Elektro dan Informatika, Institut
Teknologi Bandung.
[2] Liem, Inggriani. (2006). Diktat Kuliah
IF2182 Struktur Data. Program Studi
Teknik Informatika, Sekolah Tekniok
Elektro dan Informatika, Institut
Teknologi Bandung.
[3] http://www.animal.ahrgr.de/en/
Animation7.html. Diakses pada tanggal
22 Desember 2006 jam 13.00 WIB
[4] http://www.dafferianto.web.ugm.ac.id/
mystudy. Diakses pada tanggal 22
Desember 2006 jam 13.00 WIB
[5] http://www.mti.ugm.ac.id/~adji/
courses/resources/lectures/DiscMath
mystudy. Diakses pada tanggal 22
Desember 2006 jam 13.15 WIB

More Related Content

What's hot

Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Ardika MathEdu
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
Hyronimus Lado
 

What's hot (20)

Aplikasi teori bilangan
Aplikasi teori bilanganAplikasi teori bilangan
Aplikasi teori bilangan
 
Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Graf khusus
Graf khususGraf khusus
Graf khusus
 
Sejarah matriks
Sejarah matriksSejarah matriks
Sejarah matriks
 
Limit
LimitLimit
Limit
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrass
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Matematika diskrit tree
Matematika diskrit  treeMatematika diskrit  tree
Matematika diskrit tree
 
Makalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsiMakalah metode numerik regula falsi
Makalah metode numerik regula falsi
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
PPT kaidah pencacahan.pptx
PPT kaidah pencacahan.pptxPPT kaidah pencacahan.pptx
PPT kaidah pencacahan.pptx
 

Similar to Graf pohon (14)

25486466 graph-pohon
25486466 graph-pohon25486466 graph-pohon
25486466 graph-pohon
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
Bab 3 pohon (tree)
Bab 3   pohon (tree)Bab 3   pohon (tree)
Bab 3 pohon (tree)
 
Eeeee
EeeeeEeeee
Eeeee
 
Pohon_Tree_pdf (1).pdf
Pohon_Tree_pdf (1).pdfPohon_Tree_pdf (1).pdf
Pohon_Tree_pdf (1).pdf
 
PPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptxPPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptx
 
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
 
Teori bahasa dan otomata 5
Teori bahasa dan otomata 5Teori bahasa dan otomata 5
Teori bahasa dan otomata 5
 
Pertemuan 9 ok
Pertemuan 9 okPertemuan 9 ok
Pertemuan 9 ok
 
Bab x tree (pohon)
Bab x   tree (pohon)Bab x   tree (pohon)
Bab x tree (pohon)
 
Materi matematika diskrit Pohon Bagian1.pdf
Materi matematika diskrit Pohon Bagian1.pdfMateri matematika diskrit Pohon Bagian1.pdf
Materi matematika diskrit Pohon Bagian1.pdf
 
Pertemuan 9 revisijan2013-mhs
Pertemuan 9 revisijan2013-mhsPertemuan 9 revisijan2013-mhs
Pertemuan 9 revisijan2013-mhs
 
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdfgrafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
 
Biner
BinerBiner
Biner
 

More from Fajar Baskoro

Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetMembangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Fajar Baskoro
 

More from Fajar Baskoro (20)

Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolah
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
 
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetMembangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
 
epl1.pdf
epl1.pdfepl1.pdf
epl1.pdf
 
user.docx
user.docxuser.docx
user.docx
 
Dtmart.pptx
Dtmart.pptxDtmart.pptx
Dtmart.pptx
 
DualTrack-2023.pptx
DualTrack-2023.pptxDualTrack-2023.pptx
DualTrack-2023.pptx
 
BADGE.pptx
BADGE.pptxBADGE.pptx
BADGE.pptx
 
womenatwork.pdf
womenatwork.pdfwomenatwork.pdf
womenatwork.pdf
 
Transition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfTransition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdf
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Graf pohon

  • 1. Graf Pohon dan Implementasinya dalam beberapa persoalan Amir Muntaha NIM 13505041 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if115041@students.if.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas tentang studi Graf Pohon dan implementasi dalam berbagai contoh persoalan sederhana. Graf Pohon merupakan Graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Dalam makalah ini graf pohon di titik beratkan pada pohon biner yaitu pohon yang berderajat maksimal 2. Kata kunci: pohon, tree, anak, child, akar, parent, pohon biner, level, daun, akar 1. Pendahuluan 1.1. Konsep Pohon Pohon didefinisikan sebagai suatu graf tak berarah terhubungkan (connected undirected graph) yang tidak mengandung rangkaian sederhana. Pohon adalah bentuk khusus dari suatu graf yang banyak diterapkan untuk berbagai keperluan. Misalnya struktur organisasi suatu perusahaan, silsilah suatu keluarga, skema sistem gugur suatu pertandingan, dan ikatan kimia suatu molekul adalah jenis graf yang tergolong sebagai pohon. Pada pohon, simpul- simpul yang berderajat satu dinamakan daun (leave), sedangkan simpul yang derajatnya lebih besar daripada satu dinamakan simpul cabang (branch node) atau simpul internal (internal node) dan kumpulan pohon-pohon yang terpisahkan satu sama lain disebut hutan (forest). 1.2. Sifat-sifat Pohon Teorema. Misalkan G = (V, E) adalah graf tak- berarah sederhana dan jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah ekivalen: 1. G adalah pohon. 2. Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan lintasan tunggal. 3. G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 4. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n – 1 buah sisi. 5. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan membuat hanya satu sirkuit. 6. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan. Contoh pohon : (a) ikatan kimia (b) pertandingan sistem gugur C C H H H C H H H H H D D A B A C D
  • 2. 1.3 Terminologi pada Pohon Berakar 1.3.1. Anak (child atau children) dan Orangtua (parent) anak adalah simpul setelah suatu simpul dalam pohon, jadi dari gambar diatas diketahui b, c, dan d adalah anak-anak simpul a, dan orang tua adalah simpul sebelum suatu simpul lain dalam satu pohon jadi a adalah orangtua dari anak- anak itu 1.3.2. Lintasan (path) Lintasan adalah jalur yang harus ditempuh dari suatu simpul ke simpul lainnya, panjang lintasan ditentukan dari simpul asal. jadi dari gambar pohon diatas diketahui lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j dan panjang lintasan dari a ke j adalah 3. 1.3.3. Saudara kandung (sibling) Saudara kandung adalah simpul yang mempunyai orangtua yang sama. Jadi dari gambar diatas diketahui f adalah saudara kandung e, tetapi, g bukan saudara kandung e, karena orangtua mereka berbeda. 1.3.4. Upapohon (subtree) Upapohon atau subtree adalah pohon yang dibentuk dengan memotong pohon yang sudah ada 1.3.5. Derajat (degree) Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon atau jumlah anak pada simpul tersebut, jadi yang diamaksudkan disini adalah derajat ke bawah atau keluar. Jadi pada gambar diatas derajat a adalah 3, derajat b adalah 2, derajat d adalah satu dan derajat c adalah 0. Derajat sebuah pohon adalah derajat maksimum dari semua simpul derajat pohon itu sendiri. Pohon di atas berderajat 3 1.3.6. Daun (leaf) Daun adalah simpul paling ujung dalam sebuah pohon. Jadi daun tidak mempunyai anak dan berderajat 0. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah daun. 1.3.7. Simpul Dalam (internal nodes) Simpul yang mempunyai upapohon atau anak disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k adalah simpul dalam. 1.3.8. Aras (level) dan Tingkat ketinggian (height) atau Kedalaman (depth) Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon tersebut. Pohon di bawah mempunyai tinggi 4. a b k g j f c d m l i e h a b k g j f c d m l i e h a b k g j f c d m l i e h
  • 3. 2. Tipe Pohon 2.1. Pohon Merentang Pohon merentang dari graf terhubung adalah upagraf merentang yang berupa pohon. Pohon merentang diperoleh dengan memutus sirkuit di dalam graf. Sehingga setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah pohon merentang dan graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan merentang yang disebut hutan merentang (spanning forest). contoh : Aplikasi Pohon Merentang 1. Jalan terminimum yang menghu- bungkan semua kota 2. Perutean (routing) pesan pada jaringan komputer. 3. Multicast (a) (b) Router Subnetwork (a) Jaringan komputer, (b) Pohon merentang multicast 2.2. Pohon Berakar Suatu graf dinamakan pohon berarah bila arah rusuknya diabaikan dan suatu pohon berarah dinamakan pohon berakar (rooted tree) bila ada tepat satu simpul yang berderajat masuk 0, dan semua simpul lain berderajat masuk 1. simpul berderajat masuk 0 dinamakan akar, simpul berderajat keluar 0 dinamakan daun, sedangkan simpul yang berderajat masuk 1 tetapi derajat keluarnya tidak 0 disebut simpul cabang. pada gambar di atas simpul a adalah akar, simpul-simpul b, c adalah simpul cabang sedangkan simpul-simpul d, e, f, dan g adalah daun. Simpul d disebut anak (child) dari simpul b bila ada rusuk dari b ke d, dalam hal ini simpul b disebut ayah (parent) dari simpul d. Bila simpul a b k g j f c d m l i e h 0 1 2 3 4 Aras c a b e d f g daun Simpul cabang akar
  • 4. d memiliki anak lagi maka anak dari simpul d merupakan keturunan (descendent) dari simpul a, b, d , karena ada lintasan berarah dari simpul- simpul tersebut ke simpul anak dari d. Sebaliknya, simpul-simpul a, b, dan d disebut leluhur (ancestor) dari simpul anak dari d. Bila dalam menggambar suatu pohon berakar, anak suatu simpul cabang selalu ditempatkan di bawahnya, maka tanda panah rusuk dapat diabaikan saja. Teorema 1 geometrik pohon Bila (T,V0) adalah pohon berakar (T adalah relasi dan V0 adalah akar) maka: - Tidak ada siklus dalam T Gambar di bawah bukanlah suatu pohon berakar karena ada suatu siklus dari V0 - V2 - V3 kembali ke V0. - V0 merupakan satu-satunya akar dari T Tidak ada akar selain V0 pada suatu pohon. Gambar di atas bukanlah pohon berakar karena mempunyai 2 akar pohon yaitu V0 dan V1. V0 V1 V2 V5 V4 V3 V0 V2 V3 V7 V6 V5 V1 V4 V7
  • 5. - Tiap simpul di T kecuali V0 memiliki derajat masuk satu sedangkan V0 berderajat masuk 0.Gambar di samping bukanlah suatu pohon berakar karena akarnya (V0) berderajat masuk 1 dan ada simpul lain yang berderajat masuk 2 yaitu V4. Teorema 2 - Irreflexive Setiap simpul tidak berelasi dengan simpul itu sendiri.Gambar di atas bukanlah pohon berakar karena simpul V5 berelasi dengan dirinya sendiri. - Asymmetric Relasi yang terjadi antar simpul bukanlah merupakan relasi bolak-balik (relasi satu arah). Gambar di samping bukan pohon berakar karena V2 dan V5 berelasi bolak – balik. • V0 V1 V2 V5 V4 V3 V0 V1 V2 V5 V4 V3 V0 V1 V2 V5 V4 V3
  • 6. - Jika (a, b) ∈ ∈ ∈ ∈ T dan (b, c) ∈ ∈ ∈ ∈T, maka (a, c) ∉ ∉ ∉ ∉T Bila b berelasi dengan a dan bila c berelasi dengan b, maka c tidak memiliki relasi dengan a. Teorema 3 Bila (T, vo) adalah pohon berakar dan v ∈ T maka : ♣ T(v) juga pohon berakar dengan akar v. T(v) juga subtree dari T dengan awal v. Sebuah pohon berakar yang simpul cabangnya memiliki paling banyak m anak (maksimal), disebut dengan pohon m-er (m-ary tree).Dan sebuah pohon m-er dikatakan teratur bila setiap simpul cabangnya tepat memiliki m anak. contoh: (a) Pohon Biner (b) Pohon Terner (c) Pohon Biner teratur Hubungan antara banyakya simpul cabang dengan banyaknya daun pada suatu pohon m-er teratur bisa kita lihat pada contoh berikut. Misalkan ada sebuah turnamen, pada setiap pertandingan menggunakan sistem gugur. Ada 16 klub peserta turnamen, sehingga pada akhir turnamen hanya tersisa satu tim yang menjadi juara. Bila kita tuangkan jadwal pertandingannya dalam bentuk grafik, ini merupakan contoh sebuah pohon biner teratur dimana setiap simpul cabang tepat memiliki 2 anak. Maka kita dapat menemukan bahwa jumlah pertandingan yang dilangsungkan adalah 15 pertandingan (satu lebih sedikit daripada jumlah klub peserta). V0 V1 V2 V5 V4 V3 Subtree T(V1)
  • 7. JUARA Bila i menyatakan banyak simpul cabang, dan t menyatakan banyaknya daun, maka diperoleh hubungan : i = t – 1 hasil ini dapat diperluas untuk pohon m-er teratur lainnya menjadi : (m–1) i = t – 1 2.3. Pohon terurut Pohon terurut (ordered tree). adalah pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting. dalam hal ini urutan bisa di definisikan sendiri. contoh : 2.4. Pohon Biner Pohon biner merupakan jenis pohon m-er yang simpul cabangnya memiliki maksimal dua anak (m = 2). Karena anak dari suatu cabang maksimal hanya dua, maka anak cabang ini dinamakan anak cabang kiri atau anak cabang kanan. Dalam pohon biner, cabang kiri dan kanan ini dibedakan (untuk pohon secara umum tidak). Bukan hanya cabangnya saja, bahkan urutan cabang kiri atau cabang kanan pun dibedakan. Perhatikan gambar dibawah ini, kedua contoh ini merupakan pohon biner yang berbeda. 2.4.1. Penenlusuran Pohon Biner Penelusuran pohon biner ada 3 macam : 1. Preorder Kunjungi akar Telusuri cabang kiri Telusuri cabang kanan 2. Inorder Telusuri cabang kiri Kunjungi akar Telusuri cabang kanan 3. Postorder Telusuri cabang kiri Telusuri cabang kanan Kunjungi akar contoh : Preorder : a-b-d-h-e-i-c-f-i-g-k-l Inorder : h-d-b-e-i-a-j-f-c-k-g-l Postorder : h-d-i-e-b-j-f-k-l-g-c-a k f h i j a c e d b g l a b c d a b c d 1 2 6 8 7 3 4 9 10 5 1 2 6 8 7 3 4 9 10 5
  • 8. 2.4.2. Pohon biner condong kiri atau kanan pohon condong kiri (uner-left) atau pohon condong kanan adalah pohon yang anaknya hanya menuju salah satu arah. contoh : 2.4.3. Pohon Biner Seimbang Pohon biner seimbang adalah pohon dengan tinggi upapohon kiri dan tinggi upapohon kanan yang seimbang, yaitu berbeda maksimal 1. contoh yang benar : contoh yang salah: 2.4.4. Pohon Biner Terurut Pohon biner terurut (binary search tree) adlah pohon biner dengan aturan dimana bobot anak kiri dari suatu simpul harus lebih kecil dari bobot simpul tersebut dan bobot anak kanan dari suatu simpul harus lebih besar dari bobot simpul tersebut. Graf biner terurut ini mempunyai kelemahan yaitu tidak bisa mempunyai dua buah simpul yang sama. Kelemahan ini bisa diatasi dengan memberi pencacah (counter) di setiap simpulnya. Dalam pemograman software dengan struktur data pohon biner terurut merupakan salah satu struktur untuk mempercepat pencarian karena tidak perlu mengecek semua data. contoh: 2.4.5 Pohon Berlabel Pohon berlabel adalah Pohon yang disetiap simpul mempunyai keterangan yang digunakan untuk mengindikasikan bahwa diagram tersebut digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya digunakan untuk merepresentasikan flowchart pada program, digunakan pada penggunaan senarai berantai pada C++, penyelesaian permasalahan sehari – hari dan sebagainya. Label digunakan untuk memberi keterangan pada simpul, simpul tersebut mempunyai fungsi tertentu. contoh : A D B C
  • 9. 3. Implementasi Pohon 1. Buatlah contoh bagan pertandingan sepakbola dengan sistem gugur yang diikuti oleh 10 klub dimana pada akhir turnament tersisa 1 peserta sebagai juara ! , dan tentukan jumlah pertandingan yang terjadi ! Jawaban : Bagan pertandingan sistem gugur adalah contoh pohon biner teratur, sehingga kita dapat membuat contoh bagannya sebagai berikut : Dalam pohon biner berlaku i = t – 1 , dimana i menyatakan banyak simpul cabang dan t menyatakan banyaknya daun. Dengan rumus di atas maka dapat diketahui banyaknya pertandingan = 8 – 1 = 7 pertandingan. 2. Bila sebuah komputer dapat menghitung 3 buah bilangan sekaligus dengan sebuah instruksi , berapa instruksikah yang dibutuhkan untuk menjumlahkan 7 buah bilangan ? Jawaban : Untuk pohon m-er berlaku (m – 1 )i = t – 1 Sehingga bila diterapkan dalam soal ini : (m – 1 )i = t – 1 (3 – 1 )i = 7 – 1 i = 3 ini berarti ketujuh bilangan tersebut harus dijumlahkan 3 kali dan pohon penjumlahannya dapat digambarkan sebagai berikut : 3. Bila R dianggap suatu pohon dan tiap relasi pada R ditetapkan A maka tentukanlah akar pohon itu , ditentukan ∗ A = { a, b, c, d, e, f } ∗ B = {(a,d), (b,c), (c,a), (d,e)} Jawaban : b c a d e berarti akar pohon itu adalah b 4. Buatlah sebuah pohon ekspresi berdasarkan ekspresi prefix di bawah ini : ∗ (7 + ( 6 – 2 ) ) – ( x – ( y – 4 ) C H H H G F E D C B A B C H F X1 X2 X3 X5 X6 X7 X4 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
  • 10. Jawaban : 5. Telusurilah pohon biner berikut secara preorder, inorder, postorder ! Jawaban : ∗ Preorder ( akar cabang kiri cabang kanan ) : a – b – d – e – h – c – f – g – i – k – j ∗ Inorder ( cabang kiri akar pohon cabang kanan ) : d – b – h – e – a – f - c – k – i – g – j ∗ Postorder ( cabang kiri cabang kanan akar pohon ) : d – h – e – b – f – k – i – j – g – c – a 6. Gambarkan pohon berlabel untuk mencari akar – akar dari ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, dan c merupakan masukan dari user! Jawaban: Pada flowchart dari program pencarian dari akar – akar persamaan kuadrat, yang mendapat input a, b, c dimana ketiga variabel tersebut digunakan pada persamaan ax2 + bx + c = 0. Pertama dilakukan pencarian parameter D untuk menentukan apakah hasilnya berupa bilangan real, imaginer atau real dan sama nilainya. Ketiga pilihan tersebut digunakan sebagai simpul. Programnya : • Mulai • Pendeklarasian variabel • a ; b ; c (input dari user) • D = b2 – 4.a.c • if D 0 then o akar akarnya nyata o X12 = (- b ± D1/2 ) / 2.a o selesai • if D 0 then o akar akarnya imaginer o X12 = (- b ± i.(-D)1/2 ) / 2.a o selesai • else o akarnya sama o X12 = - b / 2a o selesai Pohon berlabel sederhana 6 2 y 4 _ x _ _ + 7 _ g a b e d h c f i j k If D 0 If D 0 Else Begin a, b, c, x1, x2, d = real a ; b ; c X12 = ? X12 = real end X12 = ? X12 = immaginer end X12 = ? X12 = sama end
  • 11. Pohon berlabel lengkap 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat dimbil dari studi dan implementasi Pohon adalah graf pohon merupakan graf dengan prinsip untuk menyederhanakan masalah – masalah yang biasa muncul pada graf pada umumnya. Graf pohon juga berfungsi sebagai salah satu struktur yang sangat bagus bagi suatu program. DAFTAR PUSTAKA [1] Munir, Rinaldi. (2006). Diktat Kuliah IF2153 Edisi Keempat. Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tekniok Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. [2] Liem, Inggriani. (2006). Diktat Kuliah IF2182 Struktur Data. Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tekniok Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. [3] http://www.animal.ahrgr.de/en/ Animation7.html. Diakses pada tanggal 22 Desember 2006 jam 13.00 WIB [4] http://www.dafferianto.web.ugm.ac.id/ mystudy. Diakses pada tanggal 22 Desember 2006 jam 13.00 WIB [5] http://www.mti.ugm.ac.id/~adji/ courses/resources/lectures/DiscMath mystudy. Diakses pada tanggal 22 Desember 2006 jam 13.15 WIB