Sistem pemikiran perkembangan dan perekonomian islam pada masa kulafaurRosyidin
1. SISTEM EKONOMI DAN FISKAL
PEMERINTAHAN AL-KHULAFA AR-RASYIDIN
Disusun Oleh :
Erni Setyaningsih
S. Ayu Syafitri
Susilawati
PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA
2. Secara umum, tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan ( al-An’aam : 165)
serta tugas pengabdian atau ibadah dalam arti luas (adz-Dzaariyaat : 56). Untuk
menunaikan tugas tersebut, Allah SWT memberi manusia dua anugerah nikmat
utama, yaitu manhaj al-hayat „sistem kehidupan‟ dan wasilah al-hayat „ sarana
kehidupan‟.9, sebagaimana firmanNya :
Artinya : “ Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia
ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.”1
3. Islam mempunyai pandangan yang jelas mengenai harta dan
kegiatan ekonominya sebagaimana telah dicontohkan oleh teladan kita
Muhammad Rasulullah Saw.
Beberapa pemikiran ekonomi Islam yang disadur ilmuwan
Barat antara lain, teori invisible hands yang berasal dari Nabi Saw dan
sangat populer di kalangan ulama. Teori ini berasal dari hadits Nabi
Saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan
adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits
tersebut diriwayatkan sebagai berikut :
“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang
ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya
Rasulullah hendaklah engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW.
bersabda: ”Sesungguhnya Allah-lah yang menentukan harga, yang
menahan dan melapangkan dan memberi rezeki.
4. Pengertian Fiskal, Ekonomi Dan
Khulaffaurasyiddin
KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN EKONOMI KHULAFFAURASYIDIN
suatu kebijakan ekonomi
dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk
menjadi lebih baik dengan
jalan mengubah
penerimaan dan
pengeluaran pemerintah
berhubungan dengan
bagaimana proses dan cara
memperoleh dan
mendayagunakan produksi,
distribusi, dan konsumsi.
Pengganti yang cerdik dan
benar serta para pemimpin
pengganti Rasulullah dalam
urusan kehidupan kaum
muslimin, yang sangat adil
dan bijaksana, pandai dan
cerdik, dan dalam
menjalankan
tugasnyasenantiasa pada
jalur yang benar serta
senantiasa mendapatkan
hidayah dari Allah SWT
6. Abu Bakar Siddiq
1. menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau
membayar zakat
2. tidak menjadikan akhli badar ( orang –orang yang berzihad pada
perang badar) sebagai pejabat negara
3. tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan
negara
4. mengelolah barang tambang ( rikaz ) yang terdiri dari emas,
perak, perunggu, besi, dan baja sehingga menjadi sumber
pendapatan negara
5. menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristik daerah
kekuasaan masing – masing
6. tidak merubah kebijakan Rasullah SAW dalam masalah jizyah.
7. Penerapan prinsif persamaan dalam distribusi kekayaan negara
7. Umar Ibn Khattab
1. Pendirian Lembaga Baitul Mal
2. Untuk mendistribusikan harta Baitul Mal, Khalifah Umar ibn Al-Khattab
mendirikan beberapa departemen yang dianggap perlu, seperti :
a) Departemen Pelayanan Militer.
b) Departemen Kehakiman dan Eksekutif.
c) Departemen Pendidikan dan Pengembangan Islam.
d) Departemen Jaminan Sosial
3. Kepemilikan Tanah
4. Zakat
5. Ushr
6. Sedekah dari non-Muslim
7. Mata Uang
8. Klasifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara
9. Pengeluaran
9. Khalifah Ali Bin Abi Thalib RA
1. Mengedepankan prinsip pemerataan dalam
pendistribusian kekayaan negara kepada masyarakat.
2. Menetapkan pajak terhadap para pemilik kebun dan
mengijinkan pemungutan zakat terhadap sayuran
segar
3. Pembayaran gaji pegawai dengan system mingguan
4. Melakukan kontrol pasar dan pemberantas pedagang
licik, penimbunan barang , dan pasar gelap
5. Aturan konpensai bagi para pekerja jika kereka
merusak barang-barang pekerjaaannya.