SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
Download to read offline
KONSEP PRODUK
Bank Islam

   Ahmad Subagyo
SUMBER DANA BANK SYARIAH


               • MODAL

               • WADIAH
                (TITIPAN)
               • MUDHARABAH
                (INVESTASI)
               • MUDHARABAH
                 MUQAYYADAH
                (INVESTASI KHUSUS)
TAM W I L                                       MAL
F
U
N
        MANAJER
G                              INVESTOR           JASA KEUANGAN              SOSIAL
        INVESTASI
S
I

A   Penghimpunan           Penyaluran Dana :      Jasa Keuangan :       Dana Kebajikan :
P
L   Dana :                  Prinsip Bagi Hasil   - Wakalah,Kafalah
                                                                  ,      Penghimpunan dan
I    Prinsip Wadiah         - Mudharabah           Hiwalah, f,
                                                            Shar          Penyaluran Dana
K     - Giro                 - Musyarakah           Qard Rahn
                                                        ,                 ZIS
A
S     - Tabungan            Prinsip Jual Beli    Jasa Non Keuangan :    Penyaluran Dana
I    Prinsip Mudharabah     - Murabahah          - Wadiah Yad            Qardhul Hasan
      - Tabungan             - Salam                Amanah
P
R     - Deposito             - Istishna           Jasa Keagenan :
O     - Obligasi            Prinsip Ijarah       - Mudharabah
D    Prinsip Ijarah         - Ijarah & IMBT        Muqayyadah
U
K     - Obligasi



                                                                                      4
PENGGUNAAN DANA BANK ISLAM




   EARNING ASSETS                 NON EARNING ASSETS

       • al-Mudharabah                 • Cashal assets
         • al-Musyarakah                   • al-Qard
              • al-Bai’            • Premises & equipments
            • al-Ijarah            (penanaman dana dalam
 • Surat-surat Berharga Syariah          aktiva tetap
               &                               &
       investasi lainnya                  investasi)
Bagi Hasil
                        (Profit &
  Titipan                 Loss                  Jual-Beli
(al Wadi’ah)            Sharing)                 (al Bai’)
 Depository                                       Sale &
                                                 Purchase
                 Bank Syariah
                     Mekanisme
                     Operasional
              (Prinsip & Piranti Keuangannya)

   Jasa                                           Sewa
  (Ujroh)                                        (Ijarah)
 Fee-based               al-Qard                  Lease
  Service                (Soft &
                        Benevolent
                          Loan)
MEKANISME OPERASIONAL BANK ISLAM
                   MENGGUNAKAN PIRANTI-PIRANTI KEUANGAN
                        BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP:



Bagi Hasil             Jual-Beli                                 (al-Qard)
                                                Sewa                                    Jasa                   Titipan
 (Profit &             (al Bai’)                                   Soft &
                                               (Ijarah)                              (Fee-based              (al Wadi’ah)
   Loss                 Sale &                                   Benevolent
                                                Lease                                 Service)                Depository
 Sharing)              Purchase                                     Loan


                      • Bai’ al                                                      • ar-Rahn
                                                                                       (Mortgage)
                                                                                                              1. Wadi’ah
1. Musyara-          Murabahah                                  • al-Qard al       • al-Wakalah                   yad
                   (Deferred Payment Sale)     • Sewa
    kah                                                            Hasan              (Deputyship)            al-Amanah
                        • Bai’ as            (al-Ijarah)                                                    (Trustee Depository)
(Joint Venture                               Operating Lease                       • al-Kafalah
Profit Sharing)          Salam                                   (Sebagai aqd          (Guaranty)             2. Wadi’ah
                   (In-front Payment Sale)   • Sewa-Beli
2. Mudhara-                                                       tathawwui        • al-Hawalah                  yad
                       • Bai’ al               (Ijarah         yaitu akad saling
    bah                                                                            (Transfer Service)
                                                                                                                 adh-
 (Trustee Profit       Istishna’             wa Iqtina’)          membantu /
                                                                                      • Ju’alah
    Sharing)        (Purchase by Order or    Financing Lease         bukan                                    Dhamanah
                        Manufacture)                         transaksi komersial) Exp.:Bank Reference           (Guarantee
                   •Dan lain-lain                                                       • Sharf                 Depository)
                                                                                     Exp.:   Moneychanger
Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah
                                           Wadiah              Giro (Yad Dhamanah)
                        Penghimpunan
                            Dana                              Tabungan
                                         Mudharabah
                                                              Deposito
 Operasional Bank                         Equity Financing
Syariah di Indonesia   Penggunaan Dana
                                          Debt Financing

                                         Wakalah (arranger/agency)         ZIS

                                          Hawalah (anjak piutang)
                                                                           SDB
                        Jasa Layanan       Kafalah (garansi bank)
                         Perbankan
                                               Rahn (Gadai)
Produk Pembiayaan (Financing)
                                             Muthlaqah (tidak bersyarat)

                  Mudharabah


                                               Muqayyadah (bersyarat)
  Equity
Financing


                                                   Musyarakah
                   Musyarakah
                                          (kerjasama dua pihak atau lebih)



 Khusus untuk produk berbentuk Surat Berharga/Efek dimasukkan sebagai aktiva lancar
 (Marketable Securities) karena tingkat likuiditasnya di atas pembiayaan  current asset
Al-WADI’AH (Titipan)
• Adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain,
  baik individu maupun badan hukum,
  yang harus dijaga dan
  dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.

                •Memberikan kekuasaan kepada orang lain
                      untuk menjaga hartanya / barangnya
                            dengan secara terang-terangan
             atau dengan isyarat yang semakna dengan itu.

• Adalah akad antara pemilik barang (mudi’)
  dengan penerima titipan (wadi’)
  untuk menjaga harta / modal (ida’) dari kerusakan atau
  kerugian dan untuk keamanan harta.
RUKUN WADIAH

 PIHAK YANG BERAKAD
     • penitip (muwaddi’)
  • penerima titipan (wadi’)

OBYEK YANG DIAKADKAN
   • barang yang dititipkan
       (wadi’ah / ida’)

            SIGOT
        • serah (ijab)
      • terima (qabul)
SYARAT WADIAH

        PIHAK YANG BERAKAD
                • cakap hukum
              • sukarela (ridha)
       tidak dalam keadaan dipaksa /
         terpaksa di bawah tekanan

      OBYEK YANG DIAKADKAN
• merupakan milik mutlak penitip (muwaddi’)

                     SIGOT
           • jelas apa yang dititipkan
      • tidak mengandung persyaratan-
                 persyaratan lain
SIFAT WADIAH

               PIHAK YANG BERAKAD

    • Para pihak dapat membatalkan perjanjian akad ini
           setiap saat (karena wadi’ah termasuk
                 “akad yang tidak lazim”).

• Terdapat unsur permintaan tolong dari penitip (muwaddi’),
            sedangkan memberikan pertolongan
         adalah hak dari penerima titipan (wadi’).

                Kalau wadi’ tidak mau,
            maka tidak ada keharusan baginya
                 untuk menjaga titipan.
                         (bersambung … )
SIFAT WADIAH

           PIHAK YANG BERAKAD

• Namun, apabila wadi’ mengharuskan pembayaran,
      misalnya: sejenis biaya administrasi,
               maka akad wadi’ah
          berubah menjadi “akad sewa”
       yang mengandung unsur kelaziman.

• Oleh karena itu wadi’ harus bertanggung jawab &
menjaga terhadap barang yang dititipkan (wadi’ah).
                   Dalam hal ini,
      wadi’ tidak dapat membatalkan akad ini
                  secara sepihak.
Keterangan:


• Penerima simpanan
  (tangan amanah)     =   yad al-amanah
• penitip             =   muwaddi’
• pemilik barang      =   mudi’
• penerima titipan    =   wadi’
• penyimpan           =   mustawda’
• harta / modal       =   ida’

• Penerima simpanan
  (tangan penanggung) = yad adh-dhamanah
Al-WADI’AH
               (Titipan)




Wadi’ah yad Amanah   Wadi’ah yad Dhamanah
al-Wadi’ah Yad al-Amanah
                      • Adalah akad titipan
          di mana penerima titipan (custodian) adalah
            penerima kepercayaan (trustee), artinya
dia tidak diharuskan mengganti segala resiko kehilangan atau
              kerusakan yang terjadi pada aset titipan
             (karena akadnya adalah titipan murni),
                kecuali bila hal itu terjadi karena
     akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan
                                atau
            bila status titipan telah berubah menjadi
                al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah.

                              1
                                                        (bersambung …)
al-Wadi’ah Yad al-Amanah
                             (lanjutan ...)


         • Barang / obyek titipan tidak boleh diubah, atau
diganti dengan jenis yang sama oleh pihak yang menerima titipan
              (karena akadnya adalah titipan murni).
 Titipan tersebut akan diambil kembali oleh penitip sebagaimana
     kondisi, bentuk dan kriteria semula pada saat dititipkan.

 • Untuk jasa titipan ini, pihak penerima titipan mendapat upah,
     (karena telah menjaga, memelihara, dan mengamankan
barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh pihak penitip.
               • Contohnya dalam dunia perbankan:
                         - Safe Deposit Box
                           - Safe Keeping
                    Bank menerima fee (upah).
Skema al-Wadi’ah Yad al-Amanah


                     1

               Titip Barang
   BANK
(Penyimpan /
                                  NASABAH
 Mustawda’
                                   (penitip /
      atau
                                   muwadi’)
  Penerima
   titipan /
                Biaya Penitipan
    wadi’)
                         2
Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
• Adalah akad titipan di mana penerima titipan (custodian)
     adalah trustee yang sekaligus penjamin (guarantor)
                keamanan aset yang dititipkan.
      • Penerima titipan bertanggung jawab penuh
    atas segala kehilangan atau kerusakan yang terjadi
                 pada aset titipan tersebut.
     • Penerima titipan (custodian) memperoleh izin
         dari pemilik aset titipan / barang / harta,
 untuk menggunakannya dalam perniagaan / perdagangan,
         selama aset tersebut berada di tangannya.
       serta berhak atas pendapatan yang diperoleh
              dari pemanfaatan aset tersebut.

                             1                     (bersambung …)
Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah    (
                                    lanjutan …)

  • Penitip / penyimpan mempunyai kebebasan mutlak untuk
sewaktu-waktu menarik kembali sebagian atau seluruh asetnya.
    • Semua keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan /
  pengelolaan harta tersebut (selama dalam status simpanan)
                    menjadi hak custodian.
  • Custodian boleh memberikan bonus kepada pemilik aset
     atas kehendaknya sendiri, tanpa diikat oleh perjanjian.
  • Dalam dunia perbankan al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
                memanfaatkannya dalam bentuk:
                      - Current Account
                       - Saving Account
                                    Catatan:
• Di beberapa negara seperti Iran, produk giro berdasarkan prinsip Qard al-Hasan.
 Di Malaysia Saving Account tidak berdasarkan prinsip Wadi’ah, melainkan atas
                         dasar prinsip Mudharabah.
                                       2
Skema al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah

                BANK
             (Penyimpan /               1

              Mustawda’             Titip Dana                NASABAH
                   atau                                        (penitip /
               Penerima                                        muwadi’)
                titipan /
                 wadi’)                             4

                                                 Beri Bonus

Bagi Hasil    3

                      2   Pemanfaatan Dana




       Pengguna Dana
        (Dunia Usaha)
AL-MUSYARAKAH
     (JOINT VENTURE PROFIT SHARING)

Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
           untuk suatu usaha tertentu
          di mana masing-masing pihak
 memberikan kontribusi dana atau amal / expertise
           dengan kesepakatan bahwa
 keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
            sesuai dengan kesepakatan
AL-MUSYARAKAH
                 RUKUN

            •Sigot (ucapan),
 ijab & qabul (penawaran & penerimaan).

          • Pihak yang berkontrak.

• Obyek kesepakatan: modal / dana & kerja.
AL-MUSYARAKAH

                             SYARAT
                 • Tidak ada bentuk khusus dari kontrak.
     Berakad dianggap sah jika diucapkan secara verbal atau ditulis.
               Kontrak dicatat dalam tulisan dan disaksikan.
       • Mitra harus kompeten dalam memberikan atau diberikan
                           kekuasaan perwalian.
    • Modal harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.
                   Dapat terdiri dari aset perdagangan,
           hak yang tidak terlihat (mis.lisensi, hak paten, dsb.)
 • Partisipasi para mitra dalam pekerjaan, adalah sebuah hukum dasar,
dan tidak dibolehkan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan
                     tidak ikut sertanya mitra lainnya.
     Namun porsi melaksanakan pekerjaan tidak perlu harus sama,
        demikian pula dengan bagian keuntungan yang diterima.
Jenis-jenis al-Musyarakah
   Musyarakah pemilikan         Musyarakah akad (kontrak)


      • Tercipta karena:
                                   • Tercipta dengan cara
    warisan, wasiat, atau
                                         kesepakatan
       kondisi lainnya,
                                di mana dua orang atau lebih
    yang mengakibatkan
                                        setuju bahwa
     pemilikan satu aset
                                       tiap orang dari
  oleh dua orang atau lebih.
                                    mereka memberikan
                                     modal musyarakah.
• Kepemilikan dua orang atau
 lebih, berbagi dalam sebuah
                                   • Mereka juga sepakat
   aset nyata & berbagi pula
                                         berbagi
     dari keuntungan yang
                                  keuntungan & kerugian
    dihasilkan aset tersebut.
Jenis-jenis al-Musyarakah
Musyarakah pemilikan     Musyarakah akad (kontrak)


                                Terbagi menjadi
                                    • al-inan
                               • al-mufawadhah
                                  • al-a’maal
                                • al-wujuh, dan
                               • al-mudharabah

                         Sebagian ulama menganggap
                           bahwa al-mudharabah
                           tidak termasuk sebagai
                           al-musyarakah.(meskipun
                          memenuhi rukun & syarat sebuah
                            akad / kontrak musyarakah).
SKEMA AL-MUSYARAKAH



BANK                                     NASABAH




           Proyek / Usaha



              Keuntungan

                 Bagi Hasil
         sesuai porsi kontribusi modal
                    (nisbah)
Al-Musyarakah,
               Aplikasi dalam perbankan
       • Al-Musyarakah lazimnya diaplikasikan untuk
                      pembiayaan proyek
 di mana nasabah & bank sama-sama menyediakan dana
            untuk membiayai proyek tersebut.
             Setelah proyek tersebut selesai,
nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil
            yang telah disepakati untuk bank.
    • Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan
     melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan,
 al-musyarakah diterapkan dalam sekema modal ventura.
Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu & setelah itu
     bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya,
              baik secara singkat maupun bertahap.
Syirkah al-inan
        • Adalah kontrak antara dua orang atau lebih.
Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana &
                 berpartisipasi dalam kerja.
     Kedua pihak berbagi dalam keuntungan & kerugian
       sesuai dengan yang disepakati di antara mereka.

            Namun porsi masing-masing pihak,
      baik dalam dana, maupun kerja, atau bagi hasil,
                tidak harus sama & identik
            sesuai dengan kesepakatan mereka.


• Mayoritas ulama membolehkan jenis al-musyarakah ini.
Syirkah Mufawadhah

 • Adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih.
                 Setiap pihak memberikan
            suatu porsi dari keseluruhan dana &
                 berpartisipasi dalam kerja.
Setiap pihak membagi keuntungan & kerugian secara sama.
                     Dengan demikian,
   syarat utama dari jenis al-musyarakah ini adalah,
             kesamaan dana yang diberikan,
                           kerja,
                   tanggung jawab, &
      beban utang dibagi oleh masing-masing pihak.
Syirkah A’maal


• Adalah kontrak kerja sama dua orang seprofesi
          untuk menerima pekerjaan
               secara bersama
                      &
  membagi keuntungan dari hasil pekerjaan itu.
Syirkah Wujuh
• Adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki
      reputasi & prestise baik, serta ahli dalam bisnis.
 Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan
                             &
           menjual barang tersebut secara tunai.
      Mereka berbagi dalam keuntungan & kerugian
           berdasarkan jaminan kepada supplier
              yang disediakan oleh tiap mitra.
  • Jenis al-musyarakah ini tidak memerlukan modal
             karena pembelian secara kredit
             berdasar pada jaminan tersebut.
  Oleh karena itu, kontrak ini pun, lazim disebut sebagai
                   musyarakah piutang.
AL-MUDHARABAH
           Trust Financing / Trust Investment /
                  Trustee Profit Sharing
   • Adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak,
        di mana pihak pertama (shahibul maal)
        menyediakan seluruh modal (100%),
            sedangkan pihak lainnya adalah
         pengusaha / pengelola (mudharib).
      • Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan
                yang dituangkan dalam kontrak.
• Apabila terjadi kerugian, maka ditanggung oleh shahibul maal
   (selama kerugian itu bukan karena kelalaian mudharib).
             Apabila karena kelalaian mudharib,
     maka ybs.yang harus menanggung kerugian tersebut.
AL-MUDHARABAH
Trust Financing / Trust Investment /
       Trustee Profit Sharing

              RUKUN
        1. Pihak yang berakad
   • pemilik modal (shahibul maal)
     • pengelola dana (mudharib)

      2. Obyek yang diakadkan
          • Modal (maal)
              • Kerja
           • Keuntungan

          3. Akad (sighot)
            • Serah (ijab)
          • Terima (qabul)
AL-MUDHARABAH
Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing



                          SYARAT
                   1. Pihak yang berakad
        • shahibul maal & mudharib, kedua-duanya
 harus memiliki kemampuan untuk diwakili dan mewakilkan.
   2. Obyek yang diakadkan adalah modal, kerja & nisbah
        • Modal yang disetorkan kepada mudharib,
            harus jelas jumlah dan mata uangnya.
             • Jangka waktu pengelolaan modal.
         • Jenis pekerjaan yang di mudharabah-kan.
         • Proporsi pembagian keuntungan (nisbah).
AL-MUDHARABAH
Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing



                       3. Akad (sighot)
• Harus jelas & disebutkan secara spesifik, dengan siapa berakad.
               • Antara ijab-qabul harus selaras,
         baik dalam modal, kerja, & penentuan nisbah.
 • Tidak mengandung ketentuan yang bersifat menggantungkan
    keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang.
AL-MUDHARABAH
                  Trust Financing / Trust Investment /
                         Trustee Profit Sharing




MUDHARABAH MUTHLAQAH                   MUDHARABAH MUQAYYADAH
     Kontrak Mudharabah                  (Restricted Mudharabah /
  yang cakupannya sangat luas &           Specified Mudharabah)
tidak dibatasi oleh ketentuan khusus   Adalah kebalikan dari Mudharabah
(tidak memiliki ikatan tertentu).                 Muthlaqah.
                                       Mudharib dibatasi dengan ketentuan-
     Ada ungkapan ttg. hal ini:            ketentuan khusus seperti:
           if’al ma syi’ta                    jenis usaha, waktu,
      (lakukanlah sesukamu)                    tempat usaha, dst.
        dari shahibul maal               (Adalah kontrak Mudharabah
               kepada                         yang tidak memiliki
             mudharib                           ikatan tertentu)
SKEMA AL-MUDHARABAH
                    PERJANJIAN BAGI HASIL

  BANK                                                NASABAH
Shahibul Maal                                           (Mudharib)


                      Proyek / Usaha

     Modal                                          Tenaga /
     100%                                           Keahlian
                           Keuntungan


                            Bagi Hasil
      Nisbah                                           Nisbah
       X%           sesuai porsi kontribusi modal       Y%
                              (nisbah)


     Pengambilan
     Modal Pokok              Modal
Al-Mudharabah,
                  Aplikasi dalam perbankan

     • Al-Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk
                       pembiayaan & pendanaan.
    • Pada sisi penghimpunan dana, biasanya diterapkan pada:
                         tabungan berjangka,
 (untuk tujuan khusus seperti: tabungan haji, tabungan kurban, dll.),
                            deposito biasa.
      Special investment (di mana dana yang dititipkan nasabah,
khusus untuk bisnis tertentu saja, misal: murabahah saja, ijarah saja).
BAI’ AL-MURABAHAH
          • Adalah akad jual-beli suatu barang
 di mana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri dari
    harga pokok barang & tingkat keuntungan tertentu
         atas barang, dimana harga jual tersebut
                  disetujui oleh pembeli.

                • Karakteristiknya adalah,
penjual harus memberitahukan harga produk yang dibelinya
                            &
      menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai
                      tambahannya.
BAI’ AL-MURABAHAH
            RUKUN
      Pihak yang berakad:
            • penjual
            • pembeli

    Obyek yang diakadkan:
  • barang yang diperjual-belikan
             • harga

          Akad / sigot:
          • serah (ijab)
         • terima (kabul)
BAI’ AL-MURABAHAH
                                 SYARAT
                         Pihak yang berakad:
                            • Cakap hukum
                           • Sukarela (ridha)
                     Obyek yang diperjual-belikan:
                 •    Tidak termasuk yang dilarang / diharamkan
                                  • Bermanfaat
             • Penyerahan dari penjual ke pembeli, dapat dilakukan
               • Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad
•   Sesuai spesifikasinya antara yang diserahkan penjual & yang diterima pembeli
                                Akad / sigot:
        • Harus jelas & disebutkan sec. spesifikasi dgn siapa berakad.
 • Antara ijab-kabul (serah terima) harus selaras, baik dalam spesifikasi barang
                          maupun harga yang disepakati
• Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi
                       pada hal/kejadian yang akan datang.
  • Tidak membatasi waktu,(mis: saya jual kpd. anda untuk. jangka waktu satu
                      tahun, sesudah itu menjadi milik saya)
SKEMA BAI’ AL-MURABAHAH


                           1

                     Akad Jual Beli

BANK                        4
                                           NASABAH
                         Bayar



           2                               3

       Beli Barang              Kirim Barang & Dokumen




                        Suplier
BAI’ AS-SALAM
          • Adalah akad jual beli,
 di mana pembeli membayar uang (sebesar
   harga) atas barang yang telah disebutkan
                spesifikasinya,
sedangkan barang yang diperjualbelikan itu
    akan diserahkan kemudian, yaitu pada
           tanggal yang disepakati.
 • Bai’ as-Salam biasanya dilakukan untuk
   produk-produk pertanian jangka pendek.
BAI’ AS-SALAM
   Salam / salaf, (In-front payment sale
   adalah akad pembelian sebuah barang
yang penyerahannya (delivery) ditangguhkan
        dengan pembayaran segera
      menurut syarat-syarat tertentu,
                     atau
          jual beli sebuah barang
untuk diantar kemudian dengan pembayaran
                     diawal.
BAI’ AS-SALAM
                RUKUN
          Pihak yang berakad:
          • pembeli (muslam)
         • penjual (muslam ilaih

        Obyek yang diakadkan:
 • barang yang di-salam-kan (muslam sih)
• harga / modal salam (ra’su maal as salam

              Akad / sigot:
              • serah (ijab)
             • terima (kabul)
BAI’ AS-SALAM
                           SYARAT
                    Pihak yang berakad:
                      • Harus cakap hukum
                       • Sukarela (ridha)

                  Obyek yang diakadkan:
             • Barang / komoditi yang di-salam-kan.
             - tidak termasuk yang dilarang / haram
          - jelas spesifikasinya (jenis, warna, sifat, dll.)
- jelas ukurannya (timbangan, takaran, berat, panjang kualitas, dll)
     - harus berwujud sehingga dapat diakui sebagai hutang.
                - jelas waktu & tempat delivery
BAI’ AS-SALAM
                     • Harga / modal salam
         - Jelas harganya / modal (amount, currency).
 - Modal harus segera diserahkan pada saat akad (tunai). Modal
      dalam bentuk hutang tidak diperbolehkan, karena akan
           mengakibatkan jual beli hutang dengan hutang.
  Demikian pula jika modal berupa pembebasan hutang penjual
  (muslam ilaih), hal ini tidak diperbolehkan, karena menimbulkan
                                  riba
                           • Akad / sigot
   - Harus jelas & disebutkan sec. spesifik dgn siapa berakad.
- Antara ijab-qabul hrs selaras baik dlm spesifikasi barang maupun
                        harga yang disepakati.
  - Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menggantungkan
               keabsahan transaksi pd kejadian y.a.d.
SKEMA BAI’ AS-SALAM
                                   1

                         Negosiasi Pesanan
                          dengan Kriteria
    BANK                                     NASABAH
                              Bayar
                                   5



                 2                                 4

      Pesan Barang & Bayar Tunai             Kirim Pesanan


      3
                           Produsen
Kirim Dokumen
                            Penjual
BAI’ AL-ISTISHNA
              • Adalah merupakan kontrak penjualan
                antara pembeli & pembuat barang.
Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli.
  Pembuat barang selanjutnya berusaha melalui orang lain untuk
     membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yg
      telah disepakati & menjualnya kepada pembeli akhir.
 Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran:
      apakah pembayaran dibayar di muka, dengan cicilan,
      atau ditangguhkan sampai suatu waktu di masa y.a.d.

       • Menurut jumhur ulama, bai’ al-istishna’ merupakan
           .suatu jenis khusus dari akad bai’ as-salam.
       Biasanya, jenis ini digunakan di bidang manufaktur.
          Dengan demikian, ketentuan bai’ al-istishna’
          mengikuti ketentuan & aturan akad as-salam.
BAI’ AL-ISTISHNA’
• Hampir sama dengan Bai’ as-Salam,
         yaitu kontrak jual beli
  di mana harga atas barang tersebut
           dibayar lebih dulu
         namun dapat diangsur
  sesuai dengan jadwal & persyaratan
       yang disepakati bersama,
     sedangkan barang yang dibeli
 diproduksi & diserahkan kemudian.
BAI’ AL-ISTISHNA’
          RUKUN
  • Pihak yang berakad
     - pembuat / produsen
      - pemesan / pembeli
• Obyek yang diakadkan:
 - barang / proyek yang dipesan
    - kesepakatan harga jual
           • Sigot
         - serah (ijab)
        - terima (qabul)
BAI’ AL-ISTISHNA’
                     SYARAT
       • Pihak yang berakad harus cakap hukum.
  • Produsen sanggup memenuhi persyaratan pesanan.
       • Obyek yang dipesan jelas spesifikasinya.
• Harga jual adalah harga pesanan ditambah keuntungan.
   • Harga jual tetap selama jangka waktu pemesanan.
     • Jangka waktu pembuatan disepakati bersama.
SKEMA BAI’ AL-ISTISHNA


                       1
                              NASABAH
 BANK                Pesan
                                Konsumen
(Penjual)                     (Pembeli)
                      Jual
                       3



             2

            Beli




                   Produsen
                   Pembuat
AL-IJARAH
                • Al-Ijarah atau Sewa (Lease)
 adalah kontrak yang melibatkan suatu barang (sebagai harga)
          dengan jasa atau manfaat atas barang lainnya.
             • Penyewa dapat juga diberi opsi untuk
memiliki barang yang disewakan tersebut pada saat sewa selesai,
                     dan kontrak ini disebut
   al-Ijarah wa Iqtina’ atau al-Ijarah Mutahiyah bi Tamlik,
                 di mana akad sewa yang terjadi
              antara bank (sebagai pemilik barang)
  dengan nasabah (sebagai penyewa) dengan cicilan sewanya
           sudah termasuk cicilan pokok harga barang.
SKEMA AL-IJARAH
                                 1

                        Pesan Obyek Sewa
BANK                                                        NASABAH
                                     Sewa Beli
                                         3



                      A. Milik                   B. Milik
       2

Beli Obyek Sewa
                                       Obyek
                                       Sewa


           Penjual
           Supplier
AL-IJARAH WA IQTINA’

            • Al-Ijarah atau Sewa (Lease)
                        adalah
pemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah aset
            sebagai ganti dari pembayaran.
          Pengertian Ijarah itu sendiri adalah
          sewa atas manfaat dari sebuah aset,
                      sedangkan
             al-Ijarah wa Iqtina’ atau
         al-Ijarah Mutahiyah bi Tamlik,
                       adalah
 sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan.
AL-IJARAH WA IQTINA’
                           RUKUN
                          • Penyewa
                      • Pemilik barang
                  • Obyek yang disewakan
                • Harga sewa yang disepakati
                         • Perjanjian

                        SYARAT
• Kesepakatan kedua pihak untuk melakukan penyewaan.
   • Barang yang disewa tidak termasuk kategori haram.
               • Harga sewa harus terukur.
• Pada akhir penyewaan barang akan dibeli oleh penyewa.
                              Catatan:
   Obyek kontrak dalam Ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset,
                        bukan aset itu sendiri.
SKEMA AL-IJARAH WA IQTINA’
                  Pesan Obyek Sewa
                          1

BANK                                                  NASABAH
                                                      (Penyewa)
                                  2

                              Sewa Beli
                                          B. Milik
                      A. Milik
       3                                        4    Kirim
Beli Obyek Sewa
                                      Obyek
                                      Sewa


           Penjual
           Supplier
AL-QARD
    Adalah apa yang diberikan dari harta yang terukur
yang dapat ditagih / dituntut, atau akad yang dikhususkan
  yang dikembalikan pada membayar harta yang terukur
     kepada orang lain agar dikembalikan sepertinya.

                        RUKUN
               • ada peminjam (muqtarid)
           • ada pemberi pinjaman (muqrid)
                    • ada dana (qard)
             • ada serah terima (ijab qabul)

                       SYARAT
        • dana yang digunakan ada manfaatnya
            • kesepakatan kedua belah pihak
AL-QARD
   Dalam literatur fikih klasik, al-Qard dikategorikan dalam
    ‘aqd tatawwu’I atau akad saling bantu-membantu &
                   bukan transaksi komersial.
         Jadi qard adalah semata-mata produk bank
                yang ada dalam fungsinya untuk
                  menjalankan kegiatan sosial.
   Maka dana yang digunakan untuk hal ini, harus berasal dari
                     dana sosial juga seperti
                  zakat, infaq, sadaqoh (ZIS)
         atau dana-dana yang berasal dari modal bank.

Qard  adalah produk perbankan untuk nasabah yang memerlukan
  dana untuk keperluan mendesak dengan kriteria tertentu &
                bukan untuk tujuan konsumpif.
   Pengembalian, ditentukan dalam jangka waktu tertentu &
          dapat dikembalikan sekaligus atau diangsur.
Qard yang menghasilkan manfaat diharamkan jika disyaratkan.
SKEMA AL-QARD

                       Perjanjian Qard
   BANK                                          NASABAH


               Modal
               100 %                Tenaga / Keahlian


                        Kebutuhan /
                          Usaha
Dikembalikan
   100 %                                                100 %
                           Modal
                           100 %


                        Keuntungan
AR-RAHN
                         RUKUN
              • Yang menggadaikan (Rahn)
         • Yang menerima gadai (Murtahin / bank)
        • Barang yang digadaikan (Marhun / Rahn)
                 • Hutang (marhun bih)

                        SYARAT
        • Nasabah memenuhi syarat cakap hukum
       • Nasabah mampu mengembalikan pinjaman
• Barang yang digadaikan bebas dari ikatan / syarat tertentu
      • Barang yang digadaikan jelas milik nasabah
AR-RAHN
• Ar-Rahn berarti menahan sesuatu dengan baik
        (dengan cara yang dibenarkan),
   yang memungkinkan untuk ditarik kembali

  Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai
                    ekonomi,
        sehingga pihak yang menahan
             memperoleh jaminan
       untuk dapat mengambil kembali
      seluruh atau sebagian piutangnya.
AR-RAHN
                       Catatan:
                  Dalam teknis perbankan,
     akad ini dapat digunakan sebagai tambahan pada
                 pembiayaan yang beresiko &
              memerlukan jaminan tambahan.
       Akad ini juga dapat menjadi produk tersendiri
            untuk melayani kebutuhan nasabah
      guna keperluan yang bersifat jasa & konsumptif,
                     seperti pendidikan,
                 kesehatan dan sebagainya.
Bank atau lembaga keuangan tidak menarik manfaat apapun
   kecuali biaya pemeliharaan atau keamanan barang yang
                      digadaikan tersebut
AL-WAKALAH
                            RUKUN
             • Pihak yang mewakilkan (Muwakkil)
                • Pihak yang mewakili (wakil)
        • Obyek / urusan / tugas yang diserahkan (taukil)
           • Akad (kesepakatan) kedua belah pihak

                  Dalam praktek perbankan
             terdapat beberapa jenis wakalah seperti:
                   • Kliring, inkaso, Transfer,
               Commercial Documentary Collection,
(Seperti transaksi yang berkaitan dengan jasa penagihan atas dokumen-
  dokumenekspor-impor sehubungan dengan pembukaan Leeter of credit
                      impor oleh nasabah suatu bank)
              Financial Documentary Collection
(Seperti jasa penagihan yang diberikan bank nasabah atas warkat-warkat
            yang tertarik di bank lain untuk kepentingan nasabah)
AL-WAKALAH
        • Wakalah atau wikalah berarti penyerahan,
                    pendelegasian, atau
                    pemberian mandat.
   • Al-Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak,
   dimana pihak pertama mewakili suatu urusan kepada pihak
       kedua untuk bertindak atas nama pihak pertama.
                 Beberapa jenis al-Wakalah:
                 • al-Wakalah al-Mutlaqah
  (mewakilkan secara mutlak, tanpa batas waktu & untuk segala urusan)
                   • al-Wakalah al-Muqayyadah
(yaitu penunjukan wakil untukbertindak atas namanya dalam urusan-urusan
                                  tertentu)
                     • al-Wakalah al-amamah
  (perwakilan yang lebih luas dari al-muqayyadah tetapi lebih sederhana
                            daripada al-mutlaqah
AL-WAKALAH
                           RUKUN

     • adanya pihak yang mewakilkan (muwakkil)
          • ada pihak yang mewakili (wakil)
• adanya obyek / urusan / tugas yang diserahkan (taukil)
   • adanya akad (kesepakatan) kedua belah pihak.

 Dalam akad tersebut dapat saja dicantumkan kesepakatan tentang
      bentuk, jenis, & waktu pelaksanaan tugas yang diwakili,
           sehingga dalam hal ini dapat saja ditentukan
           besarnya upah (fee) atas pelaksanaan tugas
                  oleh pihak yang mewakili (wakil)
sehubungan dengan permintaan dari pihak yang mewakili (muwakil).
SKEMA AL-WAKALAH

NASABAH      Contract + Fee            BANK
 Muwalil                               Wakil

                  • Agency
             • Administration
                • Collection
                 • Payment
               • Co Arranger
                    • etc.
                    Taukil


Investor
                      Contract + Fee
 Muwakil
AL-KAFALAH
  Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh
     penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
     Dalam pengertian ini, al-Kafalah juga berarti
 mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin
               dengan berpegang pada
    tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
AL-KAFALAH
                   Jenis al-Kafalah:
                      • Kafalah bin-Nafs
                    (mis: Personal Guarantee)

                      • Kafalah bil-Maal
          (mis.:Advanced Payment Bond, Payment Bond)

        • Kafalah Muallaqah / Kafalah al-Munjazah
               (mis.: Performance Bond, Bid Bond)

                     • Kafalah bit-Taslim
(untuk menjamin pengembalian atas barang yang disewa, pada waktu
                     masa sewa berakhir)
SKEMA AL-KAFALAH


  BANK
                                        NASABAH
Penanggung
                                        Ditanggung
   Kafil
                     Jasa / Obyek
                      Tertanggung




                            Kewajiban yang ditanggung
           Jaminan
                                  (makfulanhu)
AL-KAFALAH
          SYARAT

      • Kontrak perjanjian
   • Batas waktu yang jelas
     • Pihak yang dijamin
     • Pihak yang terjamin
    • Pihak yang menjamin
  • Klausula pengajuan klaim
• Batas waktu pengajuan klaim
AL-KAFALAH
                       Catatan:
                  Dalam Letter of Credit
              bank tidak dapat terlepas dari
        proses penagihan & pengiriman dokumen,
        proses penerimaan maupun pembayaran &
       dapat pula melakukan proses diskonto wesel
                maupun negosiasi wesel.

            Akad-akad yang dipergunakan a.l:
Akad W akalah (untuk transaksi penagihan dokumen ekspor,
   pengiriman dokumen ekspor, pembayaran impor, maupun
                  penerimaan hasil ekspor)
Akad Haw alah (untuk transaksi pengalihan negosiasi wesel
           ekspor maupun diskonto wesel ekspor)
JU’ALAH
         • Ju’alah adalah suatu kontrak dimana
      pihak pertama menjanjikan imbalan tertentu
                  kepada pihak kedua
                          atas
          pelaksanaan suatu tugas / pelayanan
            yang dilakukan oleh pihak kedua
           untuk kepentingan pihak pertama.

Prinsip ini dapat diterapkan oleh bank dalam menawarkan
 berbagai pelayanan dengan mengambil fee dari nasabah,
                           seperti
     Referensi Bank, Informasi Usaha dan sebagainya
AL-HAWALAH
• Adalah akad perpindahan yang berhubungan dengan
                    hutang piutang
                       antara
         pihak satu dengan pihak yang lain.

                     Dalam perbankan:
Hawalah adalah perpindahan piutang nasabah (muhal)
                   ke bank muhal alaih).
Nasabah meminta bank membayarkan terlebih dahulu
           piutang yang timbul baik dari jual beli
          maupun transaksi lainnya yang halal.
Atas bantuan bank untuk melunaskan piutang nasabah
terlebih dahulu, bank dapat meminta jasa pada nasabah,
        yang besarnya dengan mempertimbangkan
    faktor risiko bila piutang tersebut tidak tertagih.
AL-HAWALAH


                      RUKUN

       • ada yang memindahkan piutang (muhil)
        • ada nasabah yang berpiutang (muhal)
     • ada yang menerima perpindahan piutang /
                   bank (muhal alaih)
• ada bukti-bukti hutang piutang antara muhil dan muhal
      • ada perjanjian antara bank dan nasabah
AL-HAWALAH


                    SYARAT

  • Jumlah piutang yang akan dipindahkan jelas
                    jumlahnya.
• Perpindahan piutang diketahui & disepakati oleh
                 muhil dan bank.
  • Jangka waktu penagihan piutang disepakati
               antara muhil & bank.
SKEMA AL-HAWALAH

                                         4

                                       Tagih
  BANK                                                  NASABAH
/ FACTOR                                                / PEMBELI
                         Bayar
Muhal’alaih                5
                                                            Muhal

                     3

                 Bayar                           1

                                             Kirim Barang
                 2

              Invoice

                          Supplier
                               Muhil
SHARF
         Sharf adalah transaksi pertukaran antara
      emas dengan perak atau pertukaran valuta asing,
          di mana mata uang asing dipertukarkan
             dengan mata uang domestik atau
              dengan mata uang asing lainnya.

Bank Islam sebagai lembaga keuangan dapat menerapkan prinsip ini,
     dengan catatan harus memenuhi syarat-syarat yang disebutkan
                  dalam beberapa hadits, antara lain:

                          1. Harus tunai:
   2. Serah terima harus dilaksanakan dalam majelis kontak: dan
 3. Bila dipertukarkan mata uang yang sama harus dalam jumlah /
                           kualitas yang sama.
SUMBER & PENGGUNAAN DANA
             (P ool of Funds Approach)
                    Mudharabah                  Mudharabah
    Wadiah                       Musyaraqah
                     Mutlaqah                   Muqayadah



                     DANA
                     POOL

 Primary Reserve                 Murabaha
                                                 Sepecial
                                                 Project
Secondary Reserve                  Salam

      Qard                        Istishna’

   Musyarakah                      Ijarah

  Mudharabah                     aktiva tetap
SUMBER & PENGGUNAAN DANA
                                         (Assets Allocation Approach)
                                                  Mudharabah             Mudharabah
                  Wadiah                                                              Musyaraqah
                                                   Mutlaqah              Muqayyadah
                     Secondary Reserve
Primary Reserve




                                                                  Istishna’
                                                          Salam
                                           Qard
Tamat

More Related Content

What's hot (20)

Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
Al- murabahah
Al- murabahahAl- murabahah
Al- murabahah
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasil
 
Bab 11 mudharabah
Bab 11 mudharabahBab 11 mudharabah
Bab 11 mudharabah
 
Modal dan Perakaunan Syarikat dalam Islam
Modal dan Perakaunan Syarikat dalam IslamModal dan Perakaunan Syarikat dalam Islam
Modal dan Perakaunan Syarikat dalam Islam
 
Pegadaian Syariah
Pegadaian SyariahPegadaian Syariah
Pegadaian Syariah
 
15 wakaf
15 wakaf15 wakaf
15 wakaf
 
shirkah dan mudharabah
shirkah dan mudharabah shirkah dan mudharabah
shirkah dan mudharabah
 
Hiwalah
HiwalahHiwalah
Hiwalah
 
Fiqih khiyar
Fiqih khiyarFiqih khiyar
Fiqih khiyar
 
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
AKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptxAKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptx
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
 
Slide i tab
Slide i tabSlide i tab
Slide i tab
 
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
 
Presentation pegadaian
Presentation pegadaian Presentation pegadaian
Presentation pegadaian
 
Al ijarah
Al ijarahAl ijarah
Al ijarah
 
Ar rahn (gadai)
Ar rahn (gadai)Ar rahn (gadai)
Ar rahn (gadai)
 

Viewers also liked

Perbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect EditionPerbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect EditionAbida Muttaqiena
 
5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmtyanu11
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
Psak 59 akuntansi perbankan syariah
Psak 59 akuntansi perbankan syariahPsak 59 akuntansi perbankan syariah
Psak 59 akuntansi perbankan syariahcitra Joni
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Kebijakan Ekonomi Industri
Kebijakan  Ekonomi IndustriKebijakan  Ekonomi Industri
Kebijakan Ekonomi IndustriAbida Muttaqiena
 
Memahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahMemahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahAhmad Jumirin
 
Javascript3
Javascript3Javascript3
Javascript3mozks
 
FCPD: Fibro Calculus Pancreatic Diabetes
FCPD: Fibro Calculus Pancreatic DiabetesFCPD: Fibro Calculus Pancreatic Diabetes
FCPD: Fibro Calculus Pancreatic DiabetesDr Joozer Rangwala
 
Bahan sosialisas kualitas aseti
Bahan sosialisas kualitas asetiBahan sosialisas kualitas aseti
Bahan sosialisas kualitas aseticitra Joni
 
Protección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentina
Protección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentinaProtección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentina
Protección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentinaMaría Isabel Sanchez
 
Що таке медичний переклад
Що таке медичний перекладЩо таке медичний переклад
Що таке медичний перекладEkaterina Glebova
 

Viewers also liked (20)

Perbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect EditionPerbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect Edition
 
5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
Papi 2008
Papi 2008Papi 2008
Papi 2008
 
Psak 59 akuntansi perbankan syariah
Psak 59 akuntansi perbankan syariahPsak 59 akuntansi perbankan syariah
Psak 59 akuntansi perbankan syariah
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Akt Pendidikan Final
Akt Pendidikan FinalAkt Pendidikan Final
Akt Pendidikan Final
 
Kebijakan Ekonomi Industri
Kebijakan  Ekonomi IndustriKebijakan  Ekonomi Industri
Kebijakan Ekonomi Industri
 
Bprs
BprsBprs
Bprs
 
Memahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahMemahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariah
 
Modul iii riba
Modul iii ribaModul iii riba
Modul iii riba
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Javascript3
Javascript3Javascript3
Javascript3
 
Waitabu eco tourism
Waitabu eco tourismWaitabu eco tourism
Waitabu eco tourism
 
FCPD: Fibro Calculus Pancreatic Diabetes
FCPD: Fibro Calculus Pancreatic DiabetesFCPD: Fibro Calculus Pancreatic Diabetes
FCPD: Fibro Calculus Pancreatic Diabetes
 
Bahan sosialisas kualitas aseti
Bahan sosialisas kualitas asetiBahan sosialisas kualitas aseti
Bahan sosialisas kualitas aseti
 
Protección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentina
Protección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentinaProtección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentina
Protección de las mujeres contra la violencia de genero en la argentina
 
Що таке медичний переклад
Що таке медичний перекладЩо таке медичний переклад
Що таке медичний переклад
 
Presentm4
Presentm4Presentm4
Presentm4
 

More from citra Joni

Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiacitra Joni
 
Psak no 59b_laporan_keuangan_b
Psak no 59b_laporan_keuangan_bPsak no 59b_laporan_keuangan_b
Psak no 59b_laporan_keuangan_bcitra Joni
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahcitra Joni
 
Documentary credit
Documentary creditDocumentary credit
Documentary creditcitra Joni
 
Papi 2008 buku 2
Papi   2008 buku 2Papi   2008 buku 2
Papi 2008 buku 2citra Joni
 
Papi 2008 buku 1
Papi   2008 buku 1Papi   2008 buku 1
Papi 2008 buku 1citra Joni
 

More from citra Joni (10)

Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 
Psak no 59b_laporan_keuangan_b
Psak no 59b_laporan_keuangan_bPsak no 59b_laporan_keuangan_b
Psak no 59b_laporan_keuangan_b
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariah
 
Papsi2003
Papsi2003Papsi2003
Papsi2003
 
Documentary credit
Documentary creditDocumentary credit
Documentary credit
 
Papi 2008 buku 2
Papi   2008 buku 2Papi   2008 buku 2
Papi 2008 buku 2
 
Papi 2008 buku 1
Papi   2008 buku 1Papi   2008 buku 1
Papi 2008 buku 1
 

Konsep produk bank_islam

  • 1. KONSEP PRODUK Bank Islam Ahmad Subagyo
  • 2.
  • 3. SUMBER DANA BANK SYARIAH • MODAL • WADIAH (TITIPAN) • MUDHARABAH (INVESTASI) • MUDHARABAH MUQAYYADAH (INVESTASI KHUSUS)
  • 4. TAM W I L MAL F U N MANAJER G INVESTOR JASA KEUANGAN SOSIAL INVESTASI S I A Penghimpunan Penyaluran Dana : Jasa Keuangan : Dana Kebajikan : P L Dana :  Prinsip Bagi Hasil - Wakalah,Kafalah ,  Penghimpunan dan I  Prinsip Wadiah - Mudharabah Hiwalah, f, Shar Penyaluran Dana K - Giro - Musyarakah Qard Rahn , ZIS A S - Tabungan  Prinsip Jual Beli Jasa Non Keuangan :  Penyaluran Dana I  Prinsip Mudharabah - Murabahah - Wadiah Yad Qardhul Hasan - Tabungan - Salam Amanah P R - Deposito - Istishna Jasa Keagenan : O - Obligasi  Prinsip Ijarah - Mudharabah D  Prinsip Ijarah - Ijarah & IMBT Muqayyadah U K - Obligasi 4
  • 5. PENGGUNAAN DANA BANK ISLAM EARNING ASSETS NON EARNING ASSETS • al-Mudharabah • Cashal assets • al-Musyarakah • al-Qard • al-Bai’ • Premises & equipments • al-Ijarah (penanaman dana dalam • Surat-surat Berharga Syariah aktiva tetap & & investasi lainnya investasi)
  • 6. Bagi Hasil (Profit & Titipan Loss Jual-Beli (al Wadi’ah) Sharing) (al Bai’) Depository Sale & Purchase Bank Syariah Mekanisme Operasional (Prinsip & Piranti Keuangannya) Jasa Sewa (Ujroh) (Ijarah) Fee-based al-Qard Lease Service (Soft & Benevolent Loan)
  • 7. MEKANISME OPERASIONAL BANK ISLAM MENGGUNAKAN PIRANTI-PIRANTI KEUANGAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP: Bagi Hasil Jual-Beli (al-Qard) Sewa Jasa Titipan (Profit & (al Bai’) Soft & (Ijarah) (Fee-based (al Wadi’ah) Loss Sale & Benevolent Lease Service) Depository Sharing) Purchase Loan • Bai’ al • ar-Rahn (Mortgage) 1. Wadi’ah 1. Musyara- Murabahah • al-Qard al • al-Wakalah yad (Deferred Payment Sale) • Sewa kah Hasan (Deputyship) al-Amanah • Bai’ as (al-Ijarah) (Trustee Depository) (Joint Venture Operating Lease • al-Kafalah Profit Sharing) Salam (Sebagai aqd (Guaranty) 2. Wadi’ah (In-front Payment Sale) • Sewa-Beli 2. Mudhara- tathawwui • al-Hawalah yad • Bai’ al (Ijarah yaitu akad saling bah (Transfer Service) adh- (Trustee Profit Istishna’ wa Iqtina’) membantu / • Ju’alah Sharing) (Purchase by Order or Financing Lease bukan Dhamanah Manufacture) transaksi komersial) Exp.:Bank Reference (Guarantee •Dan lain-lain • Sharf Depository) Exp.: Moneychanger
  • 8. Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Wadiah Giro (Yad Dhamanah) Penghimpunan Dana Tabungan Mudharabah Deposito Operasional Bank Equity Financing Syariah di Indonesia Penggunaan Dana Debt Financing Wakalah (arranger/agency) ZIS Hawalah (anjak piutang) SDB Jasa Layanan Kafalah (garansi bank) Perbankan Rahn (Gadai)
  • 9. Produk Pembiayaan (Financing) Muthlaqah (tidak bersyarat) Mudharabah Muqayyadah (bersyarat) Equity Financing Musyarakah Musyarakah (kerjasama dua pihak atau lebih) Khusus untuk produk berbentuk Surat Berharga/Efek dimasukkan sebagai aktiva lancar (Marketable Securities) karena tingkat likuiditasnya di atas pembiayaan  current asset
  • 10. Al-WADI’AH (Titipan) • Adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. •Memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga hartanya / barangnya dengan secara terang-terangan atau dengan isyarat yang semakna dengan itu. • Adalah akad antara pemilik barang (mudi’) dengan penerima titipan (wadi’) untuk menjaga harta / modal (ida’) dari kerusakan atau kerugian dan untuk keamanan harta.
  • 11. RUKUN WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • penitip (muwaddi’) • penerima titipan (wadi’) OBYEK YANG DIAKADKAN • barang yang dititipkan (wadi’ah / ida’) SIGOT • serah (ijab) • terima (qabul)
  • 12. SYARAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • cakap hukum • sukarela (ridha) tidak dalam keadaan dipaksa / terpaksa di bawah tekanan OBYEK YANG DIAKADKAN • merupakan milik mutlak penitip (muwaddi’) SIGOT • jelas apa yang dititipkan • tidak mengandung persyaratan- persyaratan lain
  • 13. SIFAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • Para pihak dapat membatalkan perjanjian akad ini setiap saat (karena wadi’ah termasuk “akad yang tidak lazim”). • Terdapat unsur permintaan tolong dari penitip (muwaddi’), sedangkan memberikan pertolongan adalah hak dari penerima titipan (wadi’). Kalau wadi’ tidak mau, maka tidak ada keharusan baginya untuk menjaga titipan. (bersambung … )
  • 14. SIFAT WADIAH PIHAK YANG BERAKAD • Namun, apabila wadi’ mengharuskan pembayaran, misalnya: sejenis biaya administrasi, maka akad wadi’ah berubah menjadi “akad sewa” yang mengandung unsur kelaziman. • Oleh karena itu wadi’ harus bertanggung jawab & menjaga terhadap barang yang dititipkan (wadi’ah). Dalam hal ini, wadi’ tidak dapat membatalkan akad ini secara sepihak.
  • 15. Keterangan: • Penerima simpanan (tangan amanah) = yad al-amanah • penitip = muwaddi’ • pemilik barang = mudi’ • penerima titipan = wadi’ • penyimpan = mustawda’ • harta / modal = ida’ • Penerima simpanan (tangan penanggung) = yad adh-dhamanah
  • 16. Al-WADI’AH (Titipan) Wadi’ah yad Amanah Wadi’ah yad Dhamanah
  • 17. al-Wadi’ah Yad al-Amanah • Adalah akad titipan di mana penerima titipan (custodian) adalah penerima kepercayaan (trustee), artinya dia tidak diharuskan mengganti segala resiko kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan (karena akadnya adalah titipan murni), kecuali bila hal itu terjadi karena akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan atau bila status titipan telah berubah menjadi al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah. 1 (bersambung …)
  • 18. al-Wadi’ah Yad al-Amanah (lanjutan ...) • Barang / obyek titipan tidak boleh diubah, atau diganti dengan jenis yang sama oleh pihak yang menerima titipan (karena akadnya adalah titipan murni). Titipan tersebut akan diambil kembali oleh penitip sebagaimana kondisi, bentuk dan kriteria semula pada saat dititipkan. • Untuk jasa titipan ini, pihak penerima titipan mendapat upah, (karena telah menjaga, memelihara, dan mengamankan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh pihak penitip. • Contohnya dalam dunia perbankan: - Safe Deposit Box - Safe Keeping Bank menerima fee (upah).
  • 19. Skema al-Wadi’ah Yad al-Amanah 1 Titip Barang BANK (Penyimpan / NASABAH Mustawda’ (penitip / atau muwadi’) Penerima titipan / Biaya Penitipan wadi’) 2
  • 20. Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah • Adalah akad titipan di mana penerima titipan (custodian) adalah trustee yang sekaligus penjamin (guarantor) keamanan aset yang dititipkan. • Penerima titipan bertanggung jawab penuh atas segala kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan tersebut. • Penerima titipan (custodian) memperoleh izin dari pemilik aset titipan / barang / harta, untuk menggunakannya dalam perniagaan / perdagangan, selama aset tersebut berada di tangannya. serta berhak atas pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan aset tersebut. 1 (bersambung …)
  • 21. Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah ( lanjutan …) • Penitip / penyimpan mempunyai kebebasan mutlak untuk sewaktu-waktu menarik kembali sebagian atau seluruh asetnya. • Semua keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan / pengelolaan harta tersebut (selama dalam status simpanan) menjadi hak custodian. • Custodian boleh memberikan bonus kepada pemilik aset atas kehendaknya sendiri, tanpa diikat oleh perjanjian. • Dalam dunia perbankan al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah memanfaatkannya dalam bentuk: - Current Account - Saving Account Catatan: • Di beberapa negara seperti Iran, produk giro berdasarkan prinsip Qard al-Hasan. Di Malaysia Saving Account tidak berdasarkan prinsip Wadi’ah, melainkan atas dasar prinsip Mudharabah. 2
  • 22. Skema al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah BANK (Penyimpan / 1 Mustawda’ Titip Dana NASABAH atau (penitip / Penerima muwadi’) titipan / wadi’) 4 Beri Bonus Bagi Hasil 3 2 Pemanfaatan Dana Pengguna Dana (Dunia Usaha)
  • 23. AL-MUSYARAKAH (JOINT VENTURE PROFIT SHARING) Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal / expertise dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
  • 24. AL-MUSYARAKAH RUKUN •Sigot (ucapan), ijab & qabul (penawaran & penerimaan). • Pihak yang berkontrak. • Obyek kesepakatan: modal / dana & kerja.
  • 25. AL-MUSYARAKAH SYARAT • Tidak ada bentuk khusus dari kontrak. Berakad dianggap sah jika diucapkan secara verbal atau ditulis. Kontrak dicatat dalam tulisan dan disaksikan. • Mitra harus kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwalian. • Modal harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama. Dapat terdiri dari aset perdagangan, hak yang tidak terlihat (mis.lisensi, hak paten, dsb.) • Partisipasi para mitra dalam pekerjaan, adalah sebuah hukum dasar, dan tidak dibolehkan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan tidak ikut sertanya mitra lainnya. Namun porsi melaksanakan pekerjaan tidak perlu harus sama, demikian pula dengan bagian keuntungan yang diterima.
  • 26. Jenis-jenis al-Musyarakah Musyarakah pemilikan Musyarakah akad (kontrak) • Tercipta karena: • Tercipta dengan cara warisan, wasiat, atau kesepakatan kondisi lainnya, di mana dua orang atau lebih yang mengakibatkan setuju bahwa pemilikan satu aset tiap orang dari oleh dua orang atau lebih. mereka memberikan modal musyarakah. • Kepemilikan dua orang atau lebih, berbagi dalam sebuah • Mereka juga sepakat aset nyata & berbagi pula berbagi dari keuntungan yang keuntungan & kerugian dihasilkan aset tersebut.
  • 27. Jenis-jenis al-Musyarakah Musyarakah pemilikan Musyarakah akad (kontrak) Terbagi menjadi • al-inan • al-mufawadhah • al-a’maal • al-wujuh, dan • al-mudharabah Sebagian ulama menganggap bahwa al-mudharabah tidak termasuk sebagai al-musyarakah.(meskipun memenuhi rukun & syarat sebuah akad / kontrak musyarakah).
  • 28. SKEMA AL-MUSYARAKAH BANK NASABAH Proyek / Usaha Keuntungan Bagi Hasil sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)
  • 29. Al-Musyarakah, Aplikasi dalam perbankan • Al-Musyarakah lazimnya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek di mana nasabah & bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek tersebut selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. • Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan, al-musyarakah diterapkan dalam sekema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu & setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap.
  • 30. Syirkah al-inan • Adalah kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana & berpartisipasi dalam kerja. Kedua pihak berbagi dalam keuntungan & kerugian sesuai dengan yang disepakati di antara mereka. Namun porsi masing-masing pihak, baik dalam dana, maupun kerja, atau bagi hasil, tidak harus sama & identik sesuai dengan kesepakatan mereka. • Mayoritas ulama membolehkan jenis al-musyarakah ini.
  • 31. Syirkah Mufawadhah • Adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana & berpartisipasi dalam kerja. Setiap pihak membagi keuntungan & kerugian secara sama. Dengan demikian, syarat utama dari jenis al-musyarakah ini adalah, kesamaan dana yang diberikan, kerja, tanggung jawab, & beban utang dibagi oleh masing-masing pihak.
  • 32. Syirkah A’maal • Adalah kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama & membagi keuntungan dari hasil pekerjaan itu.
  • 33. Syirkah Wujuh • Adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi & prestise baik, serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan & menjual barang tersebut secara tunai. Mereka berbagi dalam keuntungan & kerugian berdasarkan jaminan kepada supplier yang disediakan oleh tiap mitra. • Jenis al-musyarakah ini tidak memerlukan modal karena pembelian secara kredit berdasar pada jaminan tersebut. Oleh karena itu, kontrak ini pun, lazim disebut sebagai musyarakah piutang.
  • 34. AL-MUDHARABAH Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing • Adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal (100%), sedangkan pihak lainnya adalah pengusaha / pengelola (mudharib). • Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. • Apabila terjadi kerugian, maka ditanggung oleh shahibul maal (selama kerugian itu bukan karena kelalaian mudharib). Apabila karena kelalaian mudharib, maka ybs.yang harus menanggung kerugian tersebut.
  • 35. AL-MUDHARABAH Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing RUKUN 1. Pihak yang berakad • pemilik modal (shahibul maal) • pengelola dana (mudharib) 2. Obyek yang diakadkan • Modal (maal) • Kerja • Keuntungan 3. Akad (sighot) • Serah (ijab) • Terima (qabul)
  • 36. AL-MUDHARABAH Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing SYARAT 1. Pihak yang berakad • shahibul maal & mudharib, kedua-duanya harus memiliki kemampuan untuk diwakili dan mewakilkan. 2. Obyek yang diakadkan adalah modal, kerja & nisbah • Modal yang disetorkan kepada mudharib, harus jelas jumlah dan mata uangnya. • Jangka waktu pengelolaan modal. • Jenis pekerjaan yang di mudharabah-kan. • Proporsi pembagian keuntungan (nisbah).
  • 37. AL-MUDHARABAH Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing 3. Akad (sighot) • Harus jelas & disebutkan secara spesifik, dengan siapa berakad. • Antara ijab-qabul harus selaras, baik dalam modal, kerja, & penentuan nisbah. • Tidak mengandung ketentuan yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang.
  • 38. AL-MUDHARABAH Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing MUDHARABAH MUTHLAQAH MUDHARABAH MUQAYYADAH Kontrak Mudharabah (Restricted Mudharabah / yang cakupannya sangat luas & Specified Mudharabah) tidak dibatasi oleh ketentuan khusus Adalah kebalikan dari Mudharabah (tidak memiliki ikatan tertentu). Muthlaqah. Mudharib dibatasi dengan ketentuan- Ada ungkapan ttg. hal ini: ketentuan khusus seperti: if’al ma syi’ta jenis usaha, waktu, (lakukanlah sesukamu) tempat usaha, dst. dari shahibul maal (Adalah kontrak Mudharabah kepada yang tidak memiliki mudharib ikatan tertentu)
  • 39. SKEMA AL-MUDHARABAH PERJANJIAN BAGI HASIL BANK NASABAH Shahibul Maal (Mudharib) Proyek / Usaha Modal Tenaga / 100% Keahlian Keuntungan Bagi Hasil Nisbah Nisbah X% sesuai porsi kontribusi modal Y% (nisbah) Pengambilan Modal Pokok Modal
  • 40. Al-Mudharabah, Aplikasi dalam perbankan • Al-Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan & pendanaan. • Pada sisi penghimpunan dana, biasanya diterapkan pada: tabungan berjangka, (untuk tujuan khusus seperti: tabungan haji, tabungan kurban, dll.), deposito biasa. Special investment (di mana dana yang dititipkan nasabah, khusus untuk bisnis tertentu saja, misal: murabahah saja, ijarah saja).
  • 41. BAI’ AL-MURABAHAH • Adalah akad jual-beli suatu barang di mana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri dari harga pokok barang & tingkat keuntungan tertentu atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui oleh pembeli. • Karakteristiknya adalah, penjual harus memberitahukan harga produk yang dibelinya & menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
  • 42. BAI’ AL-MURABAHAH RUKUN Pihak yang berakad: • penjual • pembeli Obyek yang diakadkan: • barang yang diperjual-belikan • harga Akad / sigot: • serah (ijab) • terima (kabul)
  • 43. BAI’ AL-MURABAHAH SYARAT Pihak yang berakad: • Cakap hukum • Sukarela (ridha) Obyek yang diperjual-belikan: • Tidak termasuk yang dilarang / diharamkan • Bermanfaat • Penyerahan dari penjual ke pembeli, dapat dilakukan • Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad • Sesuai spesifikasinya antara yang diserahkan penjual & yang diterima pembeli Akad / sigot: • Harus jelas & disebutkan sec. spesifikasi dgn siapa berakad. • Antara ijab-kabul (serah terima) harus selaras, baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati • Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang. • Tidak membatasi waktu,(mis: saya jual kpd. anda untuk. jangka waktu satu tahun, sesudah itu menjadi milik saya)
  • 44. SKEMA BAI’ AL-MURABAHAH 1 Akad Jual Beli BANK 4 NASABAH Bayar 2 3 Beli Barang Kirim Barang & Dokumen Suplier
  • 45. BAI’ AS-SALAM • Adalah akad jual beli, di mana pembeli membayar uang (sebesar harga) atas barang yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang yang diperjualbelikan itu akan diserahkan kemudian, yaitu pada tanggal yang disepakati. • Bai’ as-Salam biasanya dilakukan untuk produk-produk pertanian jangka pendek.
  • 46. BAI’ AS-SALAM Salam / salaf, (In-front payment sale adalah akad pembelian sebuah barang yang penyerahannya (delivery) ditangguhkan dengan pembayaran segera menurut syarat-syarat tertentu, atau jual beli sebuah barang untuk diantar kemudian dengan pembayaran diawal.
  • 47. BAI’ AS-SALAM RUKUN Pihak yang berakad: • pembeli (muslam) • penjual (muslam ilaih Obyek yang diakadkan: • barang yang di-salam-kan (muslam sih) • harga / modal salam (ra’su maal as salam Akad / sigot: • serah (ijab) • terima (kabul)
  • 48. BAI’ AS-SALAM SYARAT Pihak yang berakad: • Harus cakap hukum • Sukarela (ridha) Obyek yang diakadkan: • Barang / komoditi yang di-salam-kan. - tidak termasuk yang dilarang / haram - jelas spesifikasinya (jenis, warna, sifat, dll.) - jelas ukurannya (timbangan, takaran, berat, panjang kualitas, dll) - harus berwujud sehingga dapat diakui sebagai hutang. - jelas waktu & tempat delivery
  • 49. BAI’ AS-SALAM • Harga / modal salam - Jelas harganya / modal (amount, currency). - Modal harus segera diserahkan pada saat akad (tunai). Modal dalam bentuk hutang tidak diperbolehkan, karena akan mengakibatkan jual beli hutang dengan hutang. Demikian pula jika modal berupa pembebasan hutang penjual (muslam ilaih), hal ini tidak diperbolehkan, karena menimbulkan riba • Akad / sigot - Harus jelas & disebutkan sec. spesifik dgn siapa berakad. - Antara ijab-qabul hrs selaras baik dlm spesifikasi barang maupun harga yang disepakati. - Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pd kejadian y.a.d.
  • 50. SKEMA BAI’ AS-SALAM 1 Negosiasi Pesanan dengan Kriteria BANK NASABAH Bayar 5 2 4 Pesan Barang & Bayar Tunai Kirim Pesanan 3 Produsen Kirim Dokumen Penjual
  • 51. BAI’ AL-ISTISHNA • Adalah merupakan kontrak penjualan antara pembeli & pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang selanjutnya berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yg telah disepakati & menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran: apakah pembayaran dibayar di muka, dengan cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu di masa y.a.d. • Menurut jumhur ulama, bai’ al-istishna’ merupakan .suatu jenis khusus dari akad bai’ as-salam. Biasanya, jenis ini digunakan di bidang manufaktur. Dengan demikian, ketentuan bai’ al-istishna’ mengikuti ketentuan & aturan akad as-salam.
  • 52. BAI’ AL-ISTISHNA’ • Hampir sama dengan Bai’ as-Salam, yaitu kontrak jual beli di mana harga atas barang tersebut dibayar lebih dulu namun dapat diangsur sesuai dengan jadwal & persyaratan yang disepakati bersama, sedangkan barang yang dibeli diproduksi & diserahkan kemudian.
  • 53. BAI’ AL-ISTISHNA’ RUKUN • Pihak yang berakad - pembuat / produsen - pemesan / pembeli • Obyek yang diakadkan: - barang / proyek yang dipesan - kesepakatan harga jual • Sigot - serah (ijab) - terima (qabul)
  • 54. BAI’ AL-ISTISHNA’ SYARAT • Pihak yang berakad harus cakap hukum. • Produsen sanggup memenuhi persyaratan pesanan. • Obyek yang dipesan jelas spesifikasinya. • Harga jual adalah harga pesanan ditambah keuntungan. • Harga jual tetap selama jangka waktu pemesanan. • Jangka waktu pembuatan disepakati bersama.
  • 55. SKEMA BAI’ AL-ISTISHNA 1 NASABAH BANK Pesan Konsumen (Penjual) (Pembeli) Jual 3 2 Beli Produsen Pembuat
  • 56. AL-IJARAH • Al-Ijarah atau Sewa (Lease) adalah kontrak yang melibatkan suatu barang (sebagai harga) dengan jasa atau manfaat atas barang lainnya. • Penyewa dapat juga diberi opsi untuk memiliki barang yang disewakan tersebut pada saat sewa selesai, dan kontrak ini disebut al-Ijarah wa Iqtina’ atau al-Ijarah Mutahiyah bi Tamlik, di mana akad sewa yang terjadi antara bank (sebagai pemilik barang) dengan nasabah (sebagai penyewa) dengan cicilan sewanya sudah termasuk cicilan pokok harga barang.
  • 57. SKEMA AL-IJARAH 1 Pesan Obyek Sewa BANK NASABAH Sewa Beli 3 A. Milik B. Milik 2 Beli Obyek Sewa Obyek Sewa Penjual Supplier
  • 58. AL-IJARAH WA IQTINA’ • Al-Ijarah atau Sewa (Lease) adalah pemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah aset sebagai ganti dari pembayaran. Pengertian Ijarah itu sendiri adalah sewa atas manfaat dari sebuah aset, sedangkan al-Ijarah wa Iqtina’ atau al-Ijarah Mutahiyah bi Tamlik, adalah sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan.
  • 59. AL-IJARAH WA IQTINA’ RUKUN • Penyewa • Pemilik barang • Obyek yang disewakan • Harga sewa yang disepakati • Perjanjian SYARAT • Kesepakatan kedua pihak untuk melakukan penyewaan. • Barang yang disewa tidak termasuk kategori haram. • Harga sewa harus terukur. • Pada akhir penyewaan barang akan dibeli oleh penyewa. Catatan: Obyek kontrak dalam Ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset, bukan aset itu sendiri.
  • 60. SKEMA AL-IJARAH WA IQTINA’ Pesan Obyek Sewa 1 BANK NASABAH (Penyewa) 2 Sewa Beli B. Milik A. Milik 3 4 Kirim Beli Obyek Sewa Obyek Sewa Penjual Supplier
  • 61. AL-QARD Adalah apa yang diberikan dari harta yang terukur yang dapat ditagih / dituntut, atau akad yang dikhususkan yang dikembalikan pada membayar harta yang terukur kepada orang lain agar dikembalikan sepertinya. RUKUN • ada peminjam (muqtarid) • ada pemberi pinjaman (muqrid) • ada dana (qard) • ada serah terima (ijab qabul) SYARAT • dana yang digunakan ada manfaatnya • kesepakatan kedua belah pihak
  • 62. AL-QARD Dalam literatur fikih klasik, al-Qard dikategorikan dalam ‘aqd tatawwu’I atau akad saling bantu-membantu & bukan transaksi komersial. Jadi qard adalah semata-mata produk bank yang ada dalam fungsinya untuk menjalankan kegiatan sosial. Maka dana yang digunakan untuk hal ini, harus berasal dari dana sosial juga seperti zakat, infaq, sadaqoh (ZIS) atau dana-dana yang berasal dari modal bank. Qard adalah produk perbankan untuk nasabah yang memerlukan dana untuk keperluan mendesak dengan kriteria tertentu & bukan untuk tujuan konsumpif. Pengembalian, ditentukan dalam jangka waktu tertentu & dapat dikembalikan sekaligus atau diangsur. Qard yang menghasilkan manfaat diharamkan jika disyaratkan.
  • 63. SKEMA AL-QARD Perjanjian Qard BANK NASABAH Modal 100 % Tenaga / Keahlian Kebutuhan / Usaha Dikembalikan 100 % 100 % Modal 100 % Keuntungan
  • 64. AR-RAHN RUKUN • Yang menggadaikan (Rahn) • Yang menerima gadai (Murtahin / bank) • Barang yang digadaikan (Marhun / Rahn) • Hutang (marhun bih) SYARAT • Nasabah memenuhi syarat cakap hukum • Nasabah mampu mengembalikan pinjaman • Barang yang digadaikan bebas dari ikatan / syarat tertentu • Barang yang digadaikan jelas milik nasabah
  • 65. AR-RAHN • Ar-Rahn berarti menahan sesuatu dengan baik (dengan cara yang dibenarkan), yang memungkinkan untuk ditarik kembali Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomi, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.
  • 66. AR-RAHN Catatan: Dalam teknis perbankan, akad ini dapat digunakan sebagai tambahan pada pembiayaan yang beresiko & memerlukan jaminan tambahan. Akad ini juga dapat menjadi produk tersendiri untuk melayani kebutuhan nasabah guna keperluan yang bersifat jasa & konsumptif, seperti pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Bank atau lembaga keuangan tidak menarik manfaat apapun kecuali biaya pemeliharaan atau keamanan barang yang digadaikan tersebut
  • 67. AL-WAKALAH RUKUN • Pihak yang mewakilkan (Muwakkil) • Pihak yang mewakili (wakil) • Obyek / urusan / tugas yang diserahkan (taukil) • Akad (kesepakatan) kedua belah pihak Dalam praktek perbankan terdapat beberapa jenis wakalah seperti: • Kliring, inkaso, Transfer, Commercial Documentary Collection, (Seperti transaksi yang berkaitan dengan jasa penagihan atas dokumen- dokumenekspor-impor sehubungan dengan pembukaan Leeter of credit impor oleh nasabah suatu bank) Financial Documentary Collection (Seperti jasa penagihan yang diberikan bank nasabah atas warkat-warkat yang tertarik di bank lain untuk kepentingan nasabah)
  • 68. AL-WAKALAH • Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. • Al-Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama mewakili suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak pertama. Beberapa jenis al-Wakalah: • al-Wakalah al-Mutlaqah (mewakilkan secara mutlak, tanpa batas waktu & untuk segala urusan) • al-Wakalah al-Muqayyadah (yaitu penunjukan wakil untukbertindak atas namanya dalam urusan-urusan tertentu) • al-Wakalah al-amamah (perwakilan yang lebih luas dari al-muqayyadah tetapi lebih sederhana daripada al-mutlaqah
  • 69. AL-WAKALAH RUKUN • adanya pihak yang mewakilkan (muwakkil) • ada pihak yang mewakili (wakil) • adanya obyek / urusan / tugas yang diserahkan (taukil) • adanya akad (kesepakatan) kedua belah pihak. Dalam akad tersebut dapat saja dicantumkan kesepakatan tentang bentuk, jenis, & waktu pelaksanaan tugas yang diwakili, sehingga dalam hal ini dapat saja ditentukan besarnya upah (fee) atas pelaksanaan tugas oleh pihak yang mewakili (wakil) sehubungan dengan permintaan dari pihak yang mewakili (muwakil).
  • 70. SKEMA AL-WAKALAH NASABAH Contract + Fee BANK Muwalil Wakil • Agency • Administration • Collection • Payment • Co Arranger • etc. Taukil Investor Contract + Fee Muwakil
  • 71. AL-KAFALAH Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian ini, al-Kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
  • 72. AL-KAFALAH Jenis al-Kafalah: • Kafalah bin-Nafs (mis: Personal Guarantee) • Kafalah bil-Maal (mis.:Advanced Payment Bond, Payment Bond) • Kafalah Muallaqah / Kafalah al-Munjazah (mis.: Performance Bond, Bid Bond) • Kafalah bit-Taslim (untuk menjamin pengembalian atas barang yang disewa, pada waktu masa sewa berakhir)
  • 73. SKEMA AL-KAFALAH BANK NASABAH Penanggung Ditanggung Kafil Jasa / Obyek Tertanggung Kewajiban yang ditanggung Jaminan (makfulanhu)
  • 74. AL-KAFALAH SYARAT • Kontrak perjanjian • Batas waktu yang jelas • Pihak yang dijamin • Pihak yang terjamin • Pihak yang menjamin • Klausula pengajuan klaim • Batas waktu pengajuan klaim
  • 75. AL-KAFALAH Catatan: Dalam Letter of Credit bank tidak dapat terlepas dari proses penagihan & pengiriman dokumen, proses penerimaan maupun pembayaran & dapat pula melakukan proses diskonto wesel maupun negosiasi wesel. Akad-akad yang dipergunakan a.l: Akad W akalah (untuk transaksi penagihan dokumen ekspor, pengiriman dokumen ekspor, pembayaran impor, maupun penerimaan hasil ekspor) Akad Haw alah (untuk transaksi pengalihan negosiasi wesel ekspor maupun diskonto wesel ekspor)
  • 76. JU’ALAH • Ju’alah adalah suatu kontrak dimana pihak pertama menjanjikan imbalan tertentu kepada pihak kedua atas pelaksanaan suatu tugas / pelayanan yang dilakukan oleh pihak kedua untuk kepentingan pihak pertama. Prinsip ini dapat diterapkan oleh bank dalam menawarkan berbagai pelayanan dengan mengambil fee dari nasabah, seperti Referensi Bank, Informasi Usaha dan sebagainya
  • 77. AL-HAWALAH • Adalah akad perpindahan yang berhubungan dengan hutang piutang antara pihak satu dengan pihak yang lain. Dalam perbankan: Hawalah adalah perpindahan piutang nasabah (muhal) ke bank muhal alaih). Nasabah meminta bank membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul baik dari jual beli maupun transaksi lainnya yang halal. Atas bantuan bank untuk melunaskan piutang nasabah terlebih dahulu, bank dapat meminta jasa pada nasabah, yang besarnya dengan mempertimbangkan faktor risiko bila piutang tersebut tidak tertagih.
  • 78. AL-HAWALAH RUKUN • ada yang memindahkan piutang (muhil) • ada nasabah yang berpiutang (muhal) • ada yang menerima perpindahan piutang / bank (muhal alaih) • ada bukti-bukti hutang piutang antara muhil dan muhal • ada perjanjian antara bank dan nasabah
  • 79. AL-HAWALAH SYARAT • Jumlah piutang yang akan dipindahkan jelas jumlahnya. • Perpindahan piutang diketahui & disepakati oleh muhil dan bank. • Jangka waktu penagihan piutang disepakati antara muhil & bank.
  • 80. SKEMA AL-HAWALAH 4 Tagih BANK NASABAH / FACTOR / PEMBELI Bayar Muhal’alaih 5 Muhal 3 Bayar 1 Kirim Barang 2 Invoice Supplier Muhil
  • 81. SHARF Sharf adalah transaksi pertukaran antara emas dengan perak atau pertukaran valuta asing, di mana mata uang asing dipertukarkan dengan mata uang domestik atau dengan mata uang asing lainnya. Bank Islam sebagai lembaga keuangan dapat menerapkan prinsip ini, dengan catatan harus memenuhi syarat-syarat yang disebutkan dalam beberapa hadits, antara lain: 1. Harus tunai: 2. Serah terima harus dilaksanakan dalam majelis kontak: dan 3. Bila dipertukarkan mata uang yang sama harus dalam jumlah / kualitas yang sama.
  • 82. SUMBER & PENGGUNAAN DANA (P ool of Funds Approach) Mudharabah Mudharabah Wadiah Musyaraqah Mutlaqah Muqayadah DANA POOL Primary Reserve Murabaha Sepecial Project Secondary Reserve Salam Qard Istishna’ Musyarakah Ijarah Mudharabah aktiva tetap
  • 83. SUMBER & PENGGUNAAN DANA (Assets Allocation Approach) Mudharabah Mudharabah Wadiah Musyaraqah Mutlaqah Muqayyadah Secondary Reserve Primary Reserve Istishna’ Salam Qard
  • 84.
  • 85. Tamat