SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Lampiran 1. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Pasang
Surut
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas/Benih l Kaba, Sinabung, Anjasmoro, dan Tanggamus dan Menyapa
dengan dosis 50 kg/ha
l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 %
l Penambahan rhizobium 200 gr/ha
Pengolahan Tanah
dan Penataan Lahan
l Tanpa olah tanah untuk tipe luapan C dan pengolahan tanah
menggunakan hand tractor pada lahan tipe luapan D
l Tata air mikro dengan pembuatan saluran kuarter dan parit
cacing setiap 3-4 m.
Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman
/lubang
Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 1 t/ha
l Dosis umum pupuk: 50 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 50
kg KCl/ha atau dengan 150 kg/ha Phonska + 50 kg SP36/ha
Kalau berdasarkan hasil PUTR, dapat digunakan:
l Pupuk Urea 50 kg/ha (status hara rendah); 25 kg/ha
(sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi)
l Pupuk KCl 75-100 kg/ha (status hara rendah); 50-75 kg/ha
(sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi)
l Pupuk SP-36 50-75 kg/ha (status hara rendah); 0-50 kg/ha
(sedang) dan 0 kg/ha (tinggi), atau
Amelioran l Pemberian dolomit/kapur pertanian atau arang sekam dosis
300-750 kg/ha
Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST)
Pengendalian
hama/penyakit
l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang (PHT)
l Pengendalian hama tikus dengan pemasangan pagar dan bubu
tikus.
Panen/penanganan
pasca panen
l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power
thresher
l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin
pengering box dryer bahan bakar sekam
Lampiran 2. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Rawa
Lebak
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas/Benih l Anjasmoro, Lawit dan Menyapa dengan dosis 50 kg/ha
l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 %
l Penambahan rhizobium 200 gr/ha
Pengolahan Tanah
dan Penataan Lahan
l Tanpa olah tanah
l Pembuatan pematang atau galengan
Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman
/lubang
Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 2 t/ha
l Pupuk Urea 25 kg/ha (status hara rendah); 0-25 kg/ha
(sedang) dan 0 kg/ha (tinggi)
l Pupuk KCl 75 kg/ha (status hara rendah); 50 kg/ha (sedang)
dan 0-25 kg/ha (tinggi)
l Pupuk SP-36 75 kg/ha (status hara rendah); 50 kg/ha (sedang)
dan 0-25 kg/ha (tinggi)
Amelioran l Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 300-750 kg/ha
Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST)
Pengendalian
hama/penyakit
l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang (PHT)
l Pengendalian hama tikus dengan pemasangan pagar dan bubu
tikus.
Panen/penanganan
pasca panen
l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power
thresher
l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin
pengering box dryer bahan bakar sekam
Lampiran 3. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Kering
Masam
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas/Benih l Anjasmoro, Sinabung, Tanggamus, Kaba dengan dosis 50
kg/ha
l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 %
l Penambahan rhizobium 200 gr/ha
Pengolahan Tanah
dan Penataan Lahan
l Tanpa olah tanah/olah tanah minimum
l Pembuatan pematang atau galengan
Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman
/lubang
Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 2,5- 5 t/ha
l Dosis umum pemupukan yaitu: 75 kg Urea/ha + 100 kg
SP36/ha + 100 kg KCl/ha
Amelioran l Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 1500 kg/ha
Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST)
Pengendalian
hama/penyakit
l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang (PHT)
Panen/penanganan
pasca panen
l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power
thresher
l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin
pengering box dryer bahan bakar sekam
Lampiran 4. Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Pasang
Surut
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas Banyuasin: umur 118-122hari, Agak tahan WCk, agak tahan blas;
Bercak coklat; agak tahan HDB III
Batanghari: umur 122-128 hari; Agak tahan WCk 1,2: Agak tahan HDB
III; Agak tahan Blas
Indragiri: umur 115-119; tahan WCk 2; Blas: HDB III
Punggur: umur umur 115-119; Tahan WCk dan HDB III
Inpara 1; umur 131 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, tahan HDB
Inpara 2; umur 128 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, tahan HDB
Inpari 6, Inpari 20, Situ bagendit padi sawah irigasi yang adaftif di
lahan rawa pasang surut.
Benih Benih bermutu dan bersertifikat dengan dosis 35-40 kg/ha (Atabela
Legowo)
Penatalan
Lahan dan Tata
Air
l Tata air mikro dengan pembuatan saluran kuarter dan parit
cacing/kemalir untuk mengefektifkan proses masuknya air pasang dan
pencucian bahan-bahan beracun pada waktu air surut.
l Sistem aliran satu aradilengkapi dengan pintu-pintu air di saluran
tersier dan saluran kuarter untuk lahan tipe luapan A dan B. Sistem
tabat untuk tipe luapan C dan D.
l Pembuatan sistem surjan, tabukan untuk mennaman padi dan bagian
guludan untuk menanam palawija pada lahan tipe luapan c dan D.
Persiapan
Lahan
Gulma dikendalaikan dengan cara disemprot menggunakan herbisida
dengan dosis 4 l/ha. Selanjutnya lahan diolah sempurna (singkal dan
glebeg) menggunakan hand traktor.
Cara Tanam Tanam benih langsung menggunakan Alat Tanam Benih Langsung
(ATABELA) Legowo
Kebutuhan
Pupuk dan
kapur pertanian
l Rekomendasi umum: Urea: 100 kg/ha; Phonska 200 kg/ha; SP-36
50 kg/ha; Dolomit/kapur pertanian 500 kg/ha.
l Berdasarkan Permentan No 40/2007 tentang pemupukan spesifik
lokasi
l Pemberian pupuk N,P, K berdasarkan rekomendasi yang ada pada
Kalender Tanam (KATAM)
l BWD untuk penentuan dosis pupuk N, Perangkat Uji Tanah Rawa
(PUTR) dalam menentukan kebutuhan pupuk P dan kebutuhan kapur
(dolomit)
Pengendalian Penggunaan herbisida selektif
Pengendalian
OPT
l Penggunaan pagar plastik/fiber dilengkapi dengan bubu tikus disertai
sanitasi lingkungan dan pengasapan belerang untuk pengendalian
tikus
l Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk hama dan penyakit
(wereng coklat, blast, kresek)
Panen dan
Pasca Panen
l Panen menggunakan combine harvester atau perontokan
menggunakan power threser
l Pengeringan gabah menggunakan mesin pengering box dryer bahan
bakar sekam.
Lampiran 5. Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Rawa
Lebak
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas Banyuasin: umur 118-122hari, Agak tahan WCk, agak tahan blas;
Bercak coklat; agak tahan HDB III
Batanghari: umur 122-128 hari; Agak tahan WCk 1,2: Agak tahan HDB
III; Agak tahan Blas
Indragiri: umur 115-119; tahan WCk 2; Blas: HDB III
Punggur: umur umur 115-119; Tahan WCk dan HDB III
Inpara 3; umur 127 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, peka HDB,
agak toleran rendaman sampai 6 hari pd fase vegetatif, agak toleran
keracunan Fe dan Al
Inpara 4: umur 135 hari; Agak tahan WCk 3, tahan HDB IV dan VII,
toleran rendaman selama 14 hari pada fase vegetatif
Inpari 6, Inpari 20, Situ bagendit padi sawah irigasi yang adaftif di
lahan rawa lebak
Benih Benih bermutu dan bersertifikat dengan dosis 40- 50 kg/ha (persemaian
bertingkat pada kondisi basah/kering atau persemaian terapung)
Penatalan
Lahan dan Tata
Air
l Pembuatan galangan untuk mencegah masuknya air yang tinggi ke
dalam petakan pada musim penghujan atau untuk menahan air di
dalam petakan di musim kemarau
l Membuat saluran atau kemalir disekliling petakan.
Persiapan
Lahan
Rawa Tengahan dan Dalam
l Gulma (rumput kumpai) ditebas mengunakan “tajak besar”. Rumput
tersebut kemudian dikait, ditarik dan dibawa ke pinggir petakan sawah
atau dibuat gumpalan untuk dikomposkan dan kemudian disebar rata
di lahan.
Rawa Dangkal
l Petakan-petakan lahan diperlukan untuk menahan air, caranya denan
membuat dan membangun pematang.
l Traktor dapat dipergunakan di awal musim penghujan, sebelum
genangan air di dalam petakan tinggi. Tanah diolah sempurna dan
upayakan permukaan rata di dalam setiap petakan.
Cara Tanam Tanam pindah dengan sistem Legowo 2:1
Kebutuhan
Pupuk dan
kapur pertanian
l Rekomendasi umum Urea: 150-200 kg/ha, SP-36: 100 kg/ha, KCL:
100 kg/ha, atau
l Berdasarkan Permentan No 40/2007 tentang pemupukan spesifik
lokasi
l Pemberian pupuk N,P, K berdasarkan rekomendasi yang ada pada
Kalender Tanam (KATAM)
l BWD untuk penentuan dosis pupuk N, Perangkat Uji Tanah Rawa
(PUTR) dalam menentukan kebutuhan pupuk P dan kebutuhan
kapur(dolimit)
Pengendalian Penggunaan herbisida selektif
Pengendalian
OPT
l Penggunaan pagar plastik/fiber dilengkapi dengan bubu tikus disertai
sanitasi lingkungan dan pengasapan belerang untuk pengendalian
tikus
l Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk hama dan penyakit
(wereng coklat, blast, kresek)
Panen dan
Pasca Panen
l Panen dengan perontokan menggunakan pedal atau power threser
l Pengeringan gabah menggunakan mesin pengering box dryer bahan
bakar sekam.
Lampiran 6. Rekomendasi Teknologi Budidaya Jagung
No Komponen
Teknologi
Tipologi Lahan
Lahan Kering Lahan Pasang Surut
(Potensial, Sulfat Masam dan Gambut)
1. Varietas • Hibrida (Bima 2, 3, 4, dan 5)
• Komposit/bersari bebas
Lamuru, Sukmaraga, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1
2. Pola Tanam Penanaman dua kali
setahun:
• Bulan Oktober atau
November
• Bulan Maret atau
April
Penanaman dua kali setahun:
• Bulan Oktober atau November
(Tergantung ketersediaan air hujan)
• Bulan Maret atau April
Monokultur / Tumpang
saring Lahan Tegalan
atau di atas Guludan
(Sistem Surjan)
• Luapan B
Padi (MH) – Jagung (MK)
• Luapan C/D
Jagung-Jagung atau Jagung-Kedelai atau
Jagung-Kacang Tanah,
Jagung-Hortikultura
3. Jarak Tanam 80x40 cm, 75x50 cm, 80x25 cm atau 75x25 cm
4. Penyiangan Dilakukan setiap dua minggu sekali, pada umur 15 HST hingga umur 6
minggu setelah tanam. Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan
pembumbunan.
Secara manual maupun menggunakan herbisida.
5. Pemupukan
• Urea
• Sp-36
• KCl
300 Kg/Ha
200 Kg/Ha
100 Kg/Ha
Potensial Sulfat masam Gambut
150 Kg/Ha 200 Kg/Ha 50 Kg/Ha
100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha
100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha
6. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha (tergantung juga dengan ukuran benih dan jarak tanam)
Cara dan Waktu
Aplikasi
• Bahan organik diberikan ± 50 grm (1-2 genggam) per lubang tanam
pada 3-7 hari sebelum tanam sebagai penutup benih.
• 1/3 bagian urea dan seluruh SP-36+KCl disebarkan dalam larikan
disamping barisan tanaman pada saat tanam sampai 7 HST.
Selanjutnya 1/3 bagian urea diberikan saat tanaman berumur 30
sampai 35 HST, 1/3 nya lagi saat 45 HST (Gunakan BWD).
*Dosis pupuk disarankan sesuai dengan status hara tanah, namun jika
belum diketahui status hara setempat dapat menggunakan dosis anjuran
ini.
7. Pengendalian
Hama dan
Penyakit
• Pencabutan tanaman sakit dan kemudian membakar atau
menguburnya
• Pengaturan pola tanam
• Penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir
8. Panen dan Pasca
Panen
• Jagung Siap Panen : daun jagung/klobot telah kering, berwarna
kekuning-kuningan.
• Penjemuran dilakukan sebelum penyimpanan dalam karung.

More Related Content

Similar to 4 rekomendasi pajale - banyuasin

Ekstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdf
Ekstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdfEkstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdf
Ekstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdftaqim2
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiCuils Tea
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah donaldsiltoru
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karetsujononasa
 
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modularProduksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modularlisa ruliaty 631971
 
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfInformasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfDanar72
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
 
BUDIDAYA KETELA POHON.pptx
BUDIDAYA KETELA POHON.pptxBUDIDAYA KETELA POHON.pptx
BUDIDAYA KETELA POHON.pptxMasAthar
 
Cindy booklet pengenalan budidaya minapadi
Cindy booklet pengenalan budidaya minapadiCindy booklet pengenalan budidaya minapadi
Cindy booklet pengenalan budidaya minapadiMUHAMMADRAISAKBARAKB
 
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)Rico Asta
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015pucukcemara
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanWarta Wirausaha
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxyunus591002
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairWarta Wirausaha
 

Similar to 4 rekomendasi pajale - banyuasin (20)

Ekstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdf
Ekstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdfEkstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdf
Ekstensif-Plus-Edit-Puslatlut-13-September-2018.pdf
 
Juknis upbs
Juknis upbsJuknis upbs
Juknis upbs
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelai
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modularProduksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modular
 
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfInformasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
 
Budidaya padi lebak
Budidaya padi lebakBudidaya padi lebak
Budidaya padi lebak
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
 
BUDIDAYA KETELA POHON.pptx
BUDIDAYA KETELA POHON.pptxBUDIDAYA KETELA POHON.pptx
BUDIDAYA KETELA POHON.pptx
 
Cindy booklet pengenalan budidaya minapadi
Cindy booklet pengenalan budidaya minapadiCindy booklet pengenalan budidaya minapadi
Cindy booklet pengenalan budidaya minapadi
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
PPT TIK TOK SMA N 2 Klaten Biologi Lingkungan Materi Tik Tok (Itik dan Entok)
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
 
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNIINOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
 
2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung
 
2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung2 rekomendasi teknologi jagung
2 rekomendasi teknologi jagung
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
 

More from BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN

More from BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN (20)

daftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdfdaftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdf
 
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdfPENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
 
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdfMITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
 
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdfEVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
 
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdfSurat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
 
simak bmn.pdf
simak bmn.pdfsimak bmn.pdf
simak bmn.pdf
 
Laporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdfLaporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdf
 
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdfNOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
 
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdfNOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
 
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdfSURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
 
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdfRealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
 
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdfRealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
 
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdfSTATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
 
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdfREKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
 
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdfJUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
 
Agenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdfAgenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdf
 
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdfSURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
 
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdfDaftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
 
SE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdfSE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdf
 
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
 

4 rekomendasi pajale - banyuasin

  • 1.
  • 2. Lampiran 1. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Pasang Surut Komponen Teknologi Diskripsi Teknologi Varietas/Benih l Kaba, Sinabung, Anjasmoro, dan Tanggamus dan Menyapa dengan dosis 50 kg/ha l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 % l Penambahan rhizobium 200 gr/ha Pengolahan Tanah dan Penataan Lahan l Tanpa olah tanah untuk tipe luapan C dan pengolahan tanah menggunakan hand tractor pada lahan tipe luapan D l Tata air mikro dengan pembuatan saluran kuarter dan parit cacing setiap 3-4 m. Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman /lubang Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 1 t/ha l Dosis umum pupuk: 50 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl/ha atau dengan 150 kg/ha Phonska + 50 kg SP36/ha Kalau berdasarkan hasil PUTR, dapat digunakan: l Pupuk Urea 50 kg/ha (status hara rendah); 25 kg/ha (sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi) l Pupuk KCl 75-100 kg/ha (status hara rendah); 50-75 kg/ha (sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi) l Pupuk SP-36 50-75 kg/ha (status hara rendah); 0-50 kg/ha (sedang) dan 0 kg/ha (tinggi), atau Amelioran l Pemberian dolomit/kapur pertanian atau arang sekam dosis 300-750 kg/ha Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST) Pengendalian hama/penyakit l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan penyakit yang menyerang (PHT) l Pengendalian hama tikus dengan pemasangan pagar dan bubu tikus. Panen/penanganan pasca panen l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power thresher l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin pengering box dryer bahan bakar sekam
  • 3. Lampiran 2. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Rawa Lebak Komponen Teknologi Diskripsi Teknologi Varietas/Benih l Anjasmoro, Lawit dan Menyapa dengan dosis 50 kg/ha l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 % l Penambahan rhizobium 200 gr/ha Pengolahan Tanah dan Penataan Lahan l Tanpa olah tanah l Pembuatan pematang atau galengan Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman /lubang Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 2 t/ha l Pupuk Urea 25 kg/ha (status hara rendah); 0-25 kg/ha (sedang) dan 0 kg/ha (tinggi) l Pupuk KCl 75 kg/ha (status hara rendah); 50 kg/ha (sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi) l Pupuk SP-36 75 kg/ha (status hara rendah); 50 kg/ha (sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi) Amelioran l Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 300-750 kg/ha Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST) Pengendalian hama/penyakit l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan penyakit yang menyerang (PHT) l Pengendalian hama tikus dengan pemasangan pagar dan bubu tikus. Panen/penanganan pasca panen l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power thresher l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin pengering box dryer bahan bakar sekam
  • 4. Lampiran 3. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Kering Masam Komponen Teknologi Diskripsi Teknologi Varietas/Benih l Anjasmoro, Sinabung, Tanggamus, Kaba dengan dosis 50 kg/ha l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 % l Penambahan rhizobium 200 gr/ha Pengolahan Tanah dan Penataan Lahan l Tanpa olah tanah/olah tanah minimum l Pembuatan pematang atau galengan Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman /lubang Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 2,5- 5 t/ha l Dosis umum pemupukan yaitu: 75 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 100 kg KCl/ha Amelioran l Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 1500 kg/ha Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST) Pengendalian hama/penyakit l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan penyakit yang menyerang (PHT) Panen/penanganan pasca panen l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power thresher l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin pengering box dryer bahan bakar sekam
  • 5. Lampiran 4. Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Pasang Surut Komponen Teknologi Diskripsi Teknologi Varietas Banyuasin: umur 118-122hari, Agak tahan WCk, agak tahan blas; Bercak coklat; agak tahan HDB III Batanghari: umur 122-128 hari; Agak tahan WCk 1,2: Agak tahan HDB III; Agak tahan Blas Indragiri: umur 115-119; tahan WCk 2; Blas: HDB III Punggur: umur umur 115-119; Tahan WCk dan HDB III Inpara 1; umur 131 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, tahan HDB Inpara 2; umur 128 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, tahan HDB Inpari 6, Inpari 20, Situ bagendit padi sawah irigasi yang adaftif di lahan rawa pasang surut. Benih Benih bermutu dan bersertifikat dengan dosis 35-40 kg/ha (Atabela Legowo) Penatalan Lahan dan Tata Air l Tata air mikro dengan pembuatan saluran kuarter dan parit cacing/kemalir untuk mengefektifkan proses masuknya air pasang dan pencucian bahan-bahan beracun pada waktu air surut. l Sistem aliran satu aradilengkapi dengan pintu-pintu air di saluran tersier dan saluran kuarter untuk lahan tipe luapan A dan B. Sistem tabat untuk tipe luapan C dan D. l Pembuatan sistem surjan, tabukan untuk mennaman padi dan bagian guludan untuk menanam palawija pada lahan tipe luapan c dan D. Persiapan Lahan Gulma dikendalaikan dengan cara disemprot menggunakan herbisida dengan dosis 4 l/ha. Selanjutnya lahan diolah sempurna (singkal dan glebeg) menggunakan hand traktor. Cara Tanam Tanam benih langsung menggunakan Alat Tanam Benih Langsung (ATABELA) Legowo Kebutuhan Pupuk dan kapur pertanian l Rekomendasi umum: Urea: 100 kg/ha; Phonska 200 kg/ha; SP-36 50 kg/ha; Dolomit/kapur pertanian 500 kg/ha. l Berdasarkan Permentan No 40/2007 tentang pemupukan spesifik lokasi l Pemberian pupuk N,P, K berdasarkan rekomendasi yang ada pada Kalender Tanam (KATAM) l BWD untuk penentuan dosis pupuk N, Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) dalam menentukan kebutuhan pupuk P dan kebutuhan kapur (dolomit) Pengendalian Penggunaan herbisida selektif Pengendalian OPT l Penggunaan pagar plastik/fiber dilengkapi dengan bubu tikus disertai sanitasi lingkungan dan pengasapan belerang untuk pengendalian tikus l Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk hama dan penyakit (wereng coklat, blast, kresek) Panen dan Pasca Panen l Panen menggunakan combine harvester atau perontokan menggunakan power threser l Pengeringan gabah menggunakan mesin pengering box dryer bahan bakar sekam.
  • 6. Lampiran 5. Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Rawa Lebak Komponen Teknologi Diskripsi Teknologi Varietas Banyuasin: umur 118-122hari, Agak tahan WCk, agak tahan blas; Bercak coklat; agak tahan HDB III Batanghari: umur 122-128 hari; Agak tahan WCk 1,2: Agak tahan HDB III; Agak tahan Blas Indragiri: umur 115-119; tahan WCk 2; Blas: HDB III Punggur: umur umur 115-119; Tahan WCk dan HDB III Inpara 3; umur 127 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, peka HDB, agak toleran rendaman sampai 6 hari pd fase vegetatif, agak toleran keracunan Fe dan Al Inpara 4: umur 135 hari; Agak tahan WCk 3, tahan HDB IV dan VII, toleran rendaman selama 14 hari pada fase vegetatif Inpari 6, Inpari 20, Situ bagendit padi sawah irigasi yang adaftif di lahan rawa lebak Benih Benih bermutu dan bersertifikat dengan dosis 40- 50 kg/ha (persemaian bertingkat pada kondisi basah/kering atau persemaian terapung) Penatalan Lahan dan Tata Air l Pembuatan galangan untuk mencegah masuknya air yang tinggi ke dalam petakan pada musim penghujan atau untuk menahan air di dalam petakan di musim kemarau l Membuat saluran atau kemalir disekliling petakan. Persiapan Lahan Rawa Tengahan dan Dalam l Gulma (rumput kumpai) ditebas mengunakan “tajak besar”. Rumput tersebut kemudian dikait, ditarik dan dibawa ke pinggir petakan sawah atau dibuat gumpalan untuk dikomposkan dan kemudian disebar rata di lahan. Rawa Dangkal l Petakan-petakan lahan diperlukan untuk menahan air, caranya denan membuat dan membangun pematang. l Traktor dapat dipergunakan di awal musim penghujan, sebelum genangan air di dalam petakan tinggi. Tanah diolah sempurna dan upayakan permukaan rata di dalam setiap petakan. Cara Tanam Tanam pindah dengan sistem Legowo 2:1 Kebutuhan Pupuk dan kapur pertanian l Rekomendasi umum Urea: 150-200 kg/ha, SP-36: 100 kg/ha, KCL: 100 kg/ha, atau l Berdasarkan Permentan No 40/2007 tentang pemupukan spesifik lokasi l Pemberian pupuk N,P, K berdasarkan rekomendasi yang ada pada Kalender Tanam (KATAM) l BWD untuk penentuan dosis pupuk N, Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) dalam menentukan kebutuhan pupuk P dan kebutuhan kapur(dolimit) Pengendalian Penggunaan herbisida selektif Pengendalian OPT l Penggunaan pagar plastik/fiber dilengkapi dengan bubu tikus disertai sanitasi lingkungan dan pengasapan belerang untuk pengendalian tikus l Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk hama dan penyakit (wereng coklat, blast, kresek) Panen dan Pasca Panen l Panen dengan perontokan menggunakan pedal atau power threser l Pengeringan gabah menggunakan mesin pengering box dryer bahan bakar sekam.
  • 7. Lampiran 6. Rekomendasi Teknologi Budidaya Jagung No Komponen Teknologi Tipologi Lahan Lahan Kering Lahan Pasang Surut (Potensial, Sulfat Masam dan Gambut) 1. Varietas • Hibrida (Bima 2, 3, 4, dan 5) • Komposit/bersari bebas Lamuru, Sukmaraga, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1 2. Pola Tanam Penanaman dua kali setahun: • Bulan Oktober atau November • Bulan Maret atau April Penanaman dua kali setahun: • Bulan Oktober atau November (Tergantung ketersediaan air hujan) • Bulan Maret atau April Monokultur / Tumpang saring Lahan Tegalan atau di atas Guludan (Sistem Surjan) • Luapan B Padi (MH) – Jagung (MK) • Luapan C/D Jagung-Jagung atau Jagung-Kedelai atau Jagung-Kacang Tanah, Jagung-Hortikultura 3. Jarak Tanam 80x40 cm, 75x50 cm, 80x25 cm atau 75x25 cm 4. Penyiangan Dilakukan setiap dua minggu sekali, pada umur 15 HST hingga umur 6 minggu setelah tanam. Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan. Secara manual maupun menggunakan herbisida. 5. Pemupukan • Urea • Sp-36 • KCl 300 Kg/Ha 200 Kg/Ha 100 Kg/Ha Potensial Sulfat masam Gambut 150 Kg/Ha 200 Kg/Ha 50 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 6. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha (tergantung juga dengan ukuran benih dan jarak tanam) Cara dan Waktu Aplikasi • Bahan organik diberikan ± 50 grm (1-2 genggam) per lubang tanam pada 3-7 hari sebelum tanam sebagai penutup benih. • 1/3 bagian urea dan seluruh SP-36+KCl disebarkan dalam larikan disamping barisan tanaman pada saat tanam sampai 7 HST. Selanjutnya 1/3 bagian urea diberikan saat tanaman berumur 30 sampai 35 HST, 1/3 nya lagi saat 45 HST (Gunakan BWD). *Dosis pupuk disarankan sesuai dengan status hara tanah, namun jika belum diketahui status hara setempat dapat menggunakan dosis anjuran ini. 7. Pengendalian Hama dan Penyakit • Pencabutan tanaman sakit dan kemudian membakar atau menguburnya • Pengaturan pola tanam • Penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir 8. Panen dan Pasca Panen • Jagung Siap Panen : daun jagung/klobot telah kering, berwarna kekuning-kuningan. • Penjemuran dilakukan sebelum penyimpanan dalam karung.