SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
4 rekomendasi pajale - banyuasin
1.
2. Lampiran 1. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Pasang
Surut
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas/Benih l Kaba, Sinabung, Anjasmoro, dan Tanggamus dan Menyapa
dengan dosis 50 kg/ha
l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 %
l Penambahan rhizobium 200 gr/ha
Pengolahan Tanah
dan Penataan Lahan
l Tanpa olah tanah untuk tipe luapan C dan pengolahan tanah
menggunakan hand tractor pada lahan tipe luapan D
l Tata air mikro dengan pembuatan saluran kuarter dan parit
cacing setiap 3-4 m.
Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman
/lubang
Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 1 t/ha
l Dosis umum pupuk: 50 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 50
kg KCl/ha atau dengan 150 kg/ha Phonska + 50 kg SP36/ha
Kalau berdasarkan hasil PUTR, dapat digunakan:
l Pupuk Urea 50 kg/ha (status hara rendah); 25 kg/ha
(sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi)
l Pupuk KCl 75-100 kg/ha (status hara rendah); 50-75 kg/ha
(sedang) dan 0-25 kg/ha (tinggi)
l Pupuk SP-36 50-75 kg/ha (status hara rendah); 0-50 kg/ha
(sedang) dan 0 kg/ha (tinggi), atau
Amelioran l Pemberian dolomit/kapur pertanian atau arang sekam dosis
300-750 kg/ha
Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST)
Pengendalian
hama/penyakit
l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang (PHT)
l Pengendalian hama tikus dengan pemasangan pagar dan bubu
tikus.
Panen/penanganan
pasca panen
l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power
thresher
l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin
pengering box dryer bahan bakar sekam
3. Lampiran 2. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Rawa
Lebak
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas/Benih l Anjasmoro, Lawit dan Menyapa dengan dosis 50 kg/ha
l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 %
l Penambahan rhizobium 200 gr/ha
Pengolahan Tanah
dan Penataan Lahan
l Tanpa olah tanah
l Pembuatan pematang atau galengan
Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman
/lubang
Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 2 t/ha
l Pupuk Urea 25 kg/ha (status hara rendah); 0-25 kg/ha
(sedang) dan 0 kg/ha (tinggi)
l Pupuk KCl 75 kg/ha (status hara rendah); 50 kg/ha (sedang)
dan 0-25 kg/ha (tinggi)
l Pupuk SP-36 75 kg/ha (status hara rendah); 50 kg/ha (sedang)
dan 0-25 kg/ha (tinggi)
Amelioran l Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 300-750 kg/ha
Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST)
Pengendalian
hama/penyakit
l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang (PHT)
l Pengendalian hama tikus dengan pemasangan pagar dan bubu
tikus.
Panen/penanganan
pasca panen
l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power
thresher
l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin
pengering box dryer bahan bakar sekam
4. Lampiran 3. Rekomendasi Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Kering
Masam
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas/Benih l Anjasmoro, Sinabung, Tanggamus, Kaba dengan dosis 50
kg/ha
l Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh > 85 %
l Penambahan rhizobium 200 gr/ha
Pengolahan Tanah
dan Penataan Lahan
l Tanpa olah tanah/olah tanah minimum
l Pembuatan pematang atau galengan
Cara Tanam l Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman
/lubang
Dosis Pupuk l Penggunaan pupuk kandang 2,5- 5 t/ha
l Dosis umum pemupukan yaitu: 75 kg Urea/ha + 100 kg
SP36/ha + 100 kg KCl/ha
Amelioran l Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 1500 kg/ha
Pengendalian Gulma l Pengendalian gulma secara manual (15 dan 45 HST)
Pengendalian
hama/penyakit
l Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang (PHT)
Panen/penanganan
pasca panen
l Perontokan secara mekanis menggunakan pedal/power
thresher
l Pengeringan menggunkan sinar matahari atau mesin
pengering box dryer bahan bakar sekam
5. Lampiran 4. Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Pasang
Surut
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas Banyuasin: umur 118-122hari, Agak tahan WCk, agak tahan blas;
Bercak coklat; agak tahan HDB III
Batanghari: umur 122-128 hari; Agak tahan WCk 1,2: Agak tahan HDB
III; Agak tahan Blas
Indragiri: umur 115-119; tahan WCk 2; Blas: HDB III
Punggur: umur umur 115-119; Tahan WCk dan HDB III
Inpara 1; umur 131 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, tahan HDB
Inpara 2; umur 128 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, tahan HDB
Inpari 6, Inpari 20, Situ bagendit padi sawah irigasi yang adaftif di
lahan rawa pasang surut.
Benih Benih bermutu dan bersertifikat dengan dosis 35-40 kg/ha (Atabela
Legowo)
Penatalan
Lahan dan Tata
Air
l Tata air mikro dengan pembuatan saluran kuarter dan parit
cacing/kemalir untuk mengefektifkan proses masuknya air pasang dan
pencucian bahan-bahan beracun pada waktu air surut.
l Sistem aliran satu aradilengkapi dengan pintu-pintu air di saluran
tersier dan saluran kuarter untuk lahan tipe luapan A dan B. Sistem
tabat untuk tipe luapan C dan D.
l Pembuatan sistem surjan, tabukan untuk mennaman padi dan bagian
guludan untuk menanam palawija pada lahan tipe luapan c dan D.
Persiapan
Lahan
Gulma dikendalaikan dengan cara disemprot menggunakan herbisida
dengan dosis 4 l/ha. Selanjutnya lahan diolah sempurna (singkal dan
glebeg) menggunakan hand traktor.
Cara Tanam Tanam benih langsung menggunakan Alat Tanam Benih Langsung
(ATABELA) Legowo
Kebutuhan
Pupuk dan
kapur pertanian
l Rekomendasi umum: Urea: 100 kg/ha; Phonska 200 kg/ha; SP-36
50 kg/ha; Dolomit/kapur pertanian 500 kg/ha.
l Berdasarkan Permentan No 40/2007 tentang pemupukan spesifik
lokasi
l Pemberian pupuk N,P, K berdasarkan rekomendasi yang ada pada
Kalender Tanam (KATAM)
l BWD untuk penentuan dosis pupuk N, Perangkat Uji Tanah Rawa
(PUTR) dalam menentukan kebutuhan pupuk P dan kebutuhan kapur
(dolomit)
Pengendalian Penggunaan herbisida selektif
Pengendalian
OPT
l Penggunaan pagar plastik/fiber dilengkapi dengan bubu tikus disertai
sanitasi lingkungan dan pengasapan belerang untuk pengendalian
tikus
l Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk hama dan penyakit
(wereng coklat, blast, kresek)
Panen dan
Pasca Panen
l Panen menggunakan combine harvester atau perontokan
menggunakan power threser
l Pengeringan gabah menggunakan mesin pengering box dryer bahan
bakar sekam.
6. Lampiran 5. Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Rawa
Lebak
Komponen
Teknologi
Diskripsi Teknologi
Varietas Banyuasin: umur 118-122hari, Agak tahan WCk, agak tahan blas;
Bercak coklat; agak tahan HDB III
Batanghari: umur 122-128 hari; Agak tahan WCk 1,2: Agak tahan HDB
III; Agak tahan Blas
Indragiri: umur 115-119; tahan WCk 2; Blas: HDB III
Punggur: umur umur 115-119; Tahan WCk dan HDB III
Inpara 3; umur 127 hari; Agak tahan Wck 1,2; tahan blas, peka HDB,
agak toleran rendaman sampai 6 hari pd fase vegetatif, agak toleran
keracunan Fe dan Al
Inpara 4: umur 135 hari; Agak tahan WCk 3, tahan HDB IV dan VII,
toleran rendaman selama 14 hari pada fase vegetatif
Inpari 6, Inpari 20, Situ bagendit padi sawah irigasi yang adaftif di
lahan rawa lebak
Benih Benih bermutu dan bersertifikat dengan dosis 40- 50 kg/ha (persemaian
bertingkat pada kondisi basah/kering atau persemaian terapung)
Penatalan
Lahan dan Tata
Air
l Pembuatan galangan untuk mencegah masuknya air yang tinggi ke
dalam petakan pada musim penghujan atau untuk menahan air di
dalam petakan di musim kemarau
l Membuat saluran atau kemalir disekliling petakan.
Persiapan
Lahan
Rawa Tengahan dan Dalam
l Gulma (rumput kumpai) ditebas mengunakan “tajak besar”. Rumput
tersebut kemudian dikait, ditarik dan dibawa ke pinggir petakan sawah
atau dibuat gumpalan untuk dikomposkan dan kemudian disebar rata
di lahan.
Rawa Dangkal
l Petakan-petakan lahan diperlukan untuk menahan air, caranya denan
membuat dan membangun pematang.
l Traktor dapat dipergunakan di awal musim penghujan, sebelum
genangan air di dalam petakan tinggi. Tanah diolah sempurna dan
upayakan permukaan rata di dalam setiap petakan.
Cara Tanam Tanam pindah dengan sistem Legowo 2:1
Kebutuhan
Pupuk dan
kapur pertanian
l Rekomendasi umum Urea: 150-200 kg/ha, SP-36: 100 kg/ha, KCL:
100 kg/ha, atau
l Berdasarkan Permentan No 40/2007 tentang pemupukan spesifik
lokasi
l Pemberian pupuk N,P, K berdasarkan rekomendasi yang ada pada
Kalender Tanam (KATAM)
l BWD untuk penentuan dosis pupuk N, Perangkat Uji Tanah Rawa
(PUTR) dalam menentukan kebutuhan pupuk P dan kebutuhan
kapur(dolimit)
Pengendalian Penggunaan herbisida selektif
Pengendalian
OPT
l Penggunaan pagar plastik/fiber dilengkapi dengan bubu tikus disertai
sanitasi lingkungan dan pengasapan belerang untuk pengendalian
tikus
l Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk hama dan penyakit
(wereng coklat, blast, kresek)
Panen dan
Pasca Panen
l Panen dengan perontokan menggunakan pedal atau power threser
l Pengeringan gabah menggunakan mesin pengering box dryer bahan
bakar sekam.
7. Lampiran 6. Rekomendasi Teknologi Budidaya Jagung
No Komponen
Teknologi
Tipologi Lahan
Lahan Kering Lahan Pasang Surut
(Potensial, Sulfat Masam dan Gambut)
1. Varietas • Hibrida (Bima 2, 3, 4, dan 5)
• Komposit/bersari bebas
Lamuru, Sukmaraga, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1
2. Pola Tanam Penanaman dua kali
setahun:
• Bulan Oktober atau
November
• Bulan Maret atau
April
Penanaman dua kali setahun:
• Bulan Oktober atau November
(Tergantung ketersediaan air hujan)
• Bulan Maret atau April
Monokultur / Tumpang
saring Lahan Tegalan
atau di atas Guludan
(Sistem Surjan)
• Luapan B
Padi (MH) – Jagung (MK)
• Luapan C/D
Jagung-Jagung atau Jagung-Kedelai atau
Jagung-Kacang Tanah,
Jagung-Hortikultura
3. Jarak Tanam 80x40 cm, 75x50 cm, 80x25 cm atau 75x25 cm
4. Penyiangan Dilakukan setiap dua minggu sekali, pada umur 15 HST hingga umur 6
minggu setelah tanam. Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan
pembumbunan.
Secara manual maupun menggunakan herbisida.
5. Pemupukan
• Urea
• Sp-36
• KCl
300 Kg/Ha
200 Kg/Ha
100 Kg/Ha
Potensial Sulfat masam Gambut
150 Kg/Ha 200 Kg/Ha 50 Kg/Ha
100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha
100 Kg/Ha 100 Kg/Ha 100 Kg/Ha
6. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha (tergantung juga dengan ukuran benih dan jarak tanam)
Cara dan Waktu
Aplikasi
• Bahan organik diberikan ± 50 grm (1-2 genggam) per lubang tanam
pada 3-7 hari sebelum tanam sebagai penutup benih.
• 1/3 bagian urea dan seluruh SP-36+KCl disebarkan dalam larikan
disamping barisan tanaman pada saat tanam sampai 7 HST.
Selanjutnya 1/3 bagian urea diberikan saat tanaman berumur 30
sampai 35 HST, 1/3 nya lagi saat 45 HST (Gunakan BWD).
*Dosis pupuk disarankan sesuai dengan status hara tanah, namun jika
belum diketahui status hara setempat dapat menggunakan dosis anjuran
ini.
7. Pengendalian
Hama dan
Penyakit
• Pencabutan tanaman sakit dan kemudian membakar atau
menguburnya
• Pengaturan pola tanam
• Penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir
8. Panen dan Pasca
Panen
• Jagung Siap Panen : daun jagung/klobot telah kering, berwarna
kekuning-kuningan.
• Penjemuran dilakukan sebelum penyimpanan dalam karung.