Dokumen tersebut membahas tentang geowisata di Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Ia menjelaskan konsep geowisata dan potensi objek geowisata di Lombok seperti Gunung Rinjani, pantai-pantai, dan fenomena geologi lainnya seperti batuan dan proses pembentukannya. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah geologi terbentuknya pulau Lombok dan aktivitas Gunung Rinjani.
1. Geowisata NtB
SMA 1 MATARAM, 2 MARET 2013
Oleh :
Aris Dwi Nugroho, ST
Distamben Provinsi NTB
2. Pengertian
• Harfiah : Geo : bumi (bahasa Yunani)
Wisata : wisata (bahasa Indonesia)
• Istilah : “ proses berwisata di alam bebas dan
mengetahui kaidah ilmu kebumian
yang meliputi keadaan dan sejarah
terbentuknya suatu daerah ”
3. Pengembangan wisata alam, khususnya yang berkaitan
dengan fenomena Geologi (kebumian) dikenal sebagai
“Geowisata”
Fenomena Geologi tersebut meliputi Aspek-aspek: Geo-
morfologi, Geo-vulkanologi, Geo-oceanografi, Geo-hidrologi,
Geo-paleontologi, Geo-karst, Geo-arkeologi, dan Geo-
antrofologi (Rimbaman, 2001).
Rancangan Perpres: (Yunus K, 5-12-2006)
Kawasan Lindung Geologi Keunikan:
– Batuan & Fosil,
– Proses Geologi, &
– Bentang Alam
5. DIMENSI
EKONOMI
PENGEMBANGAN
EKOWISATA
PARTISIPASI KONSERVASI
MASYARAKAT
PENDIDIKAN
6. PIHAK-PIHAK TERKAIT DALAM
PENGEMBANGAN W ISATA ALAM
MASYARAKAT
SWASTA PEMERINTAH
MASING-MASING PIHAK MEMPUNYAI FUNGSI DAN PERANAN
TERTENTU DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN
PEMBANGUNAN WISATA ALAM KHUSUSNYA DAN
PEMBANGUNAN DAERAH PADA UMUMNYA
9. Pengembangan Pariwisata NTB
Berdasarkan Perda No. 9/1989, NTB mempunyai 15 tujuan
wisata, 9 (sembilan) di Pulau Lombok dan 6 (enam) di Pulau
Sumbawa
Lombok Island Sumbawa Island
13. Aspek Geologi
I. Geomorfologi
II. Stratigrafi
III. Struktur
IV. Sejarah Geologi
14. I. Aspek Geomorfologi
• Kondisi Pulau Lombok dilihat dari
bentang alam yang dilihat membujur
utara - selatan atau barat - timur
15. 1. Geomorfologi Pulau Lombok
Membentang selatan – utara terdiri :
1. Pantai di bagian selatan - barat daya
2. Perbukitan bergelombang di bagian selatan
3. Dataran di bagian tengah
4. Pegunungan majemuk di bagian utara
dengan Gunung Rinjani sebagai puncaknya
16. Geomorfologi Pantai
Tersebar merata mengelilingi Pulau Lombok
• Bagian selatan – baratdaya
Banyak membentuk teluk dan tanjung,
seperti : Tanjung Aan, Kuta, Teluk Gerupuk
dan lain-lain
• Terbentuk dari aktifitas tektonik,
pertumbuhan koral, gunung api retas diorit,
serta proses abrasi dan sedimentasi
17. • Bagian barat laut
Berlereng terjal, terbentuk dari batuan
vulkanik hasil letusan Gunung Rinjani
Objek wisata : Senggigi serta kawasan Gili
Trawangan dan sekitarnya
• Bagian utara – timur laut
Pantai relatif seragam dengan pengaruh
endapan Gunung Rinjani
Objek wisata : Gili Lawang, Gili Sulat serta
Labuhan Lombok
18. Perbukitan Gelombang dibagian selatan
• Tersusun dari formasi batuan Gunung
api Tersier yang diatasnya ditutupi oleh
batugamping terumbu dengan sisipan
batugamping kalkarenit dan napal
• Di beberapa tempat bertopografi karst
yang dicirikan adanya gua-gua stalaktit
dan bukit berbentuk kerucut
19. Dataran di Bagian Tengah
• Merupakan cekungan sedimentasi hasil
endapan vulkanik Gunung Rinjani dan
endapan alluvial
• Sangat cocok untuk kawasan pemukiman
dan areal persawahan/perkebunan
20. Pegunungan Majemuk
• Bagian utara didominasi oleh morfologi
kompleks gunung api dengan Gunung
Rinjani sebagai gunung tertinggi
(Neuman van Padang, 1951)
• Ketinggian 3.726 m dpl
• Merupakan gunung aktif, jangka
istirahat 1-37 tahun
22. Gambar Aliran lava dalam Kaldera Segara Anak (1944 – 1994)
KALDERA SEGARA ANAK DARI CITERA
LANSAT
LAVA 1944 LAVA 1966 LAVA 1994 LAVA 2004 dan 2009
Source : G. Rombongan Source : G. Barujari Source : G. Barujari Source : Flank of G. Barujari
Rock : andesite-basalt Rock : basalt Rock : basalt Rock : pyroxene andesite
Volume : 73,259,000 m3 Volume : 6,603,050 m3 Volume : 25,425,000 m3 Volume : 32,000 m3
73,259,000 m
23. Sejarah Letusan
Dari hasil catatan sejarah letusannya sejak abad 19, gunungapi ini telah meletus sebanyak 11 kali
diantaranya adalah letusan 1884, 1901, 1906, 1909, 1915, 1944, 1966, 1988,1994, 2004 dan terakhir
tahun 2009 yang menghasilkan beberapa kawah, kubah lava, endapan piroklastik dan lahar
Lava
1944
Lava
1994
Lava
1966
LAVA 1944 LAVA 1966 LAVA 1994
Sumber : G.ROMBONGAN Sumber : G.BARUJARI Sumber : G.BARUJARI
Jenis : andesitik basalt – basalt Jenis : basalt Jenis : basalt
Volume : 73.250.000 m3 Volume : 6.603.050 m3 Volume : 25.425.000 m3
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
24. II. Stratigrafi
• Pulau Lombok terbentuk dari susunan
batuan Gunung api Tersier sebagai
dasar dan batuan gunung api bawah
laut sebagai dasar.
• Diatasnya ditutupi oleh atu gamping
terumbu dengan sisipan batugamping-
napal
(Suyatna, 1969)
25. III. Struktur
• Merupakan hasil penunjaman dan
pengangkatan dari proses subduksi
lempeng Asia-Eurasia dengan
Lempeng Indo-Australia
• Bentuk Kaldera Segara Anak yang
melonjong ke arah barat-timur diduga
berkaitan dengan struktur retakan
batuan dasar
26.
27. THE MAP OF ACTIVE VOLCANOES IN INDONESIA
KINABALU
TAMBORA SANGEANGAPI
RINJANI VOLCANO
LOMBOK ISLAND
WEST NUSA TENGGARA
28. IV. Sejarah Geologi
• Subduksi Lempeng Indo-Australia dengan
Lempeng Asia-Eurasia (35-22,5 j.t.y.l)
menghasilkan batuan gunungapi dan sedimen laut
• Terangkat membentuk tinggian (14-10 j.t.y.l)
• Pengangkatan secara bersamaan dan aktifitas
vulkanisme (2 j.t.y.l sampai sekarang)
• Pembentukan Gunung Rinjani berawal pada 14.000
– 11.000 t.y.l
31. Objek Geowisata
• Kawasan Pantai Selatan
• Kawasan Pantai Barat
• Kawasan Pantai Utara
• Kawasan Pantai Timur
• Kawasan Gunung Rinjani
• Warisan Budaya Lokal
32. Kawasan Pantai Selatan
1. Teluk Makaki
Kenampakan pantai berpasir putih beserta
retas-retas vulkanik
33. 2. Pengantab - Blongas
Adanya singkapan batuan diorit yang menerobos
batuan sedimen yang membentuk kekar tiang
34. 3. Pantai Kuta
Berpasir putih, berasal dari pecahan fosil
Foraminifera dan koral
Adanya bukit batuan gunungapi tersilifikasi
35.
36. 4. Teluk Serinting
Terdapat sisa abrasi berbentuk jamur
“Mushroom” pada batuan gunung api.
Pertumbuhan koral di perairan laut dangkal
37. 5. Tanjung Aan
Berdinding terjal terdiri atas lava yang terkekar
kan akibat proses pembekuan
38. 6. Teluk Gerupuk
Adanya singkapan batuan breksi hyaloklastik
dan peperit yang merupakan hasil kegiatan
gunung api bawah laut (purba)
39. 7. Teluk Ekas
Terdiri dari batu gamping berapis dan terumbu
40. 8. Tanjung Ringgit
Berpasir putih, adanya bukit batugamping
yang permukannya datar dan sebagian
morfologi karst
41. Wilayah Pantai Barat
1. Teluk Batuinjuk
Berpasir putih, halus. Terdiri dari oolit dan
pecahan koral
42. 2. Pantai Senggigi
Berpasir putih kecoklatan, terdiri atas butiran
Kuarsa, Felspar dan Magnetit. Hasil abrasi
43. 3. Pura Batubolong
Diatas aliran lava berlapis Andesit – Basalan
Lubang berasal dari rekahan lava yang terkikis ombak
44. 4. Gili Trawangan
Terdiri dari endapan pasir putih, berasal dari pecahan
koral, fosil foraminifera dan cangkang kerang. Di ujung
selatan terdapat lava bantal “pillow lava” hasil letusan
Gunung Rinjani.
45. 5. Gili Meno
Terdiri dari endapan pasir putih, berasal dari pecahan
koral, fosil foraminifera dan cangkang kerang. Adanya
karang yang mengelilingi dan danau dengan pohon
bakaunya
46. 6. Gili Air
Terdiri dari endapan pasir putih, berasal dari pecahan
koral, fosil foraminifera dan cangkang kerang. Terumbu
karang tumbuh disekelilingnya
47. 7. Gili Nonggol
Terbentuk akibat pola arus laaut yang cukup
deras yang membawa sedimen dan terendap
kan di tempat tersebut
48. Kawasan Pantai Timur
1. Gili Lawang
Berpasir putih dan dikelilingi terumbu
karang yang masih tumbuh
49. 2. Gili Sulat
Pasir pantai berwarna coklat kehitaman.
Hasil dari rombakan batuan gunung api dan
batu apung.
50. Kawasan Gunung Rinjani
KAWASAN GUNUNGAPI RINJANI YANG
MEMILIKI BERBAGAI POTENSI GEOWISATA
BERUPA DANAU KALDERA, AIR TERJUN,
MATA AIR PANAS, PANORAMA PUNCAK
DLL
54. Bagan evolusi Rinjani menurut Rachmat (1997)
Jenjang kesatu (pra-kaldera)
Gunung Rinjani Tua dengan ketinggian 5.000 m pada Plistosen
Jenjang kedua (pra-kaldera)
Erupsi pertama Rinjani Tua pada Plistosen
55. • Jenjang ketiga (pembentukan kaldera)
Letusan paroksisma sekitar 14.000 tahun lalu, diikuti dengan pembentukan
kaldera berukuran 4.000 x 3.500 m
• Jenjang keempat (pasca kaldera)
Pembentukan kerucut Rinjani di pinggiran timur kaldera, diikuti dengan
peletusan sekitar 11.000 tahun lalu
56. • Jenjang kelima (pasca kaldera)
Kaldera terisi air membentuk Danau Segara Anak, diikuti
pembentukan kerucut baru G. Barujari, G. Rombongan, dan G.
Anak Barujari di dalam kaldera
60. Ja
lu
rS
an
on t
g
Ja
lur
Ai
kB Jal
er ur
ik Sen
aru
Ja
lu
Ja
l ur r To
Ti m re
be
nu an
h
Jalu
r
S em
balu
n
61. Senaru Trek Centre Sembalun, gate to Mt.
Rinjani
Trip from camp through
Camp of Segara Anak Lake caldera cliff to Mt.
Barujari
62. Track between Observatory Post
Observatory Post of Mt. Mt. Rinjani and Plawangan
Rinjani, Sembalun Lawang
Sembalun
Rinjani top+3726m
Track between Plawangan
Sembalun and Segara Anak lake
Plawangan Sembalun with Rinjani top
at the background
63.
64.
65.
66. 1. Air Terjun Sendanggile (30 m)
Terbentuk karena adanya aliran sungai yang memotong
satuan batuan berbeda (lava dan breksi vulkanik)
Dibagian atas, kekar-kekar sejajar gawir membentuk air
terjun bertingkat
67. 2. Air Terjun Jeruk Manis (15-20 m)
Disebabkan adanya rekahan pada batuan lava
basal. Keluar melalui dinding gawir
68. 3. Air Terjun Otak Kokok (3 m)
Terjadi akibat muka air tanah yang terpotong oleh
bidang topografi
69. 4. Air Terjun Tiu Kelep
Adanya sungai yang mengalir di atas lava dan
jatuh melalui breksi dibagian bawahnya. Lava ini
diduga merupakan lidah lava
70. Mata Air Panas
Mata air panas Sebau dan Aik Kalaq
sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan
akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah
dipanaskan secara geothermal
71. Jalur trekking dari Senaru menuju
Pelawangan dan Danau Segara Anak
Singkapan lava, salah satu situs Jalur trekking dari Sembalun ke arah
geologi beraspek litologi puncak Rinjani danDanau Segara Anak