Artikel ini membahas larangan bagi Muslim untuk ikut merayakan Natal karena bertentangan dengan ajaran Islam. Pertama, Quran melarang menyaksikan kemaksiatan seperti perayaan agama lain. Kedua, Natal adalah bagian dari ritual agama Kristen sehingga merayakannya sama dengan melakukan ibadah agama lain. Ketiga, ada larangan menyerupai kaum kafir sehingga merayakan Natal dianggap melanggar larangan tersebut. Artikel ini juga
1. 25/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslim Ikut Natal, Fatal
Muslim Ikut Natal, Fatal
December 25th, 2013 by kafi
“Akidah bisa cacat karena sudah ikut dalam
membenarkan sesuatu yang diharamkan oleh akidah
Islam.”
Kalau orang Kristen ditanya, “Siapa Yesus?” Pasti
mereka menyebut anak Tuhan. Dan, Natal merupakan
perayaan terhadap kelahiran anak Tuhan. Meski, ada
perbedaan di antara mereka tentang tanggal
kelahirannya, mereka memiliki kesamaan keyakinan
bahwa Yesus adalah Tuhan.
Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MUIMI) Bachtiar Nashir
menegaskan, Natal itu sudah masuk ke wilayah ritual ibadah dan itu berarti sudah menyangkut
dalam ranah akidah. Karenanya, salah kalau menganggap perayaan Natal sebagai perayaan
biasa bagi semua kalangan. “Akidah bisa cacat karena sudah ikut dalam membenarkan
sesuatu yang diharamkan oleh akidah Islam,” tandasnya.
Fatwa MUI tentang Perayaan Natal Bersama tertanggal 1 Jumadil Awwal 1401 H/ 7 Maret
1981 menegaskan bahwa perayaan Natal tidak bisa dipisahkan dari ajaran Kristen yakni
Trinitas. Perayaan itu sendiri bukan merayakan kelahiran Isa as, tetapi kelahiran Tuhan.
Dari sisi akidah Islam, ajaran Trinitas bertentangan dengan akidah. Berdasarkan QS Al
Maidah:72-73; At Taubah:30, Barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih daripada satu,
Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik.
Janggal
Ketua Umum Lembaga Kristologi Indonesia Zhahir Khan menjelaskan, Yesus atau Nabi Isa as
sendiri tidak tahu menahu sama sekali dengan Natal atau agama Kristen. Menurutnya, agama
Kristen dibuat dan disebarkan oleh Paulus, bukan Yesus.
Ia kemudian mengutip sejarawan Yahudi bernama Max I Dimont. Dalam bukunya The
Indestructible Jews halaman 227, disebutkan orang tidak boleh lupa bahwa Yesus itu tidak
pernah beragama Kristen. Kata “Kristen” pertama kali dipakai di Kota Antiokia, Yunani, sekitar
tahun 50 Masehi oleh Paulus.
Alasan lain? Yesus sendiri berbahasa Aramik bukan bahasa Yunani. “Dari situ saja sudah
terlihat ajaran Kristen tidak benar,” tandasnya. Ia kemudian mengaitkan dengan firman Allah
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/25/muslim-ikut-natal-fatal/
1/4
2. 25/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslim Ikut Natal, Fatal
dalam Alquran bahwa Allah mengutus Nabi sesuai dengan bahasa tempat Nabi tersebut diutus.
Bahasa Yunani adalah bahasanya Paulus.
Ia melanjutkan, hari Minggu, 25 Desember itu bukan hari dan tanggal kelahiran Yesus tetapi
hari dan tanggal kelahiran Dewa Matahari. Karena itu dalam bahasa Inggris, hari Minggu itu
disebut sebagai Sunday(sun=matahari, day=hari) atau day of god of sun, hari Dewa Matahari.
Dalam bahasa Jerman Sunday berarti Sonntag (sonne=matahari, tag=hari). Bahasa Belanda
juga sama zondag (zon=matahari, dag=hari). “Karena asal usulnya satu dari Yunani kemudian
diterjemahkan ke bahasa-bahasa Barat,” jelasnya.
Kristolog Abu Deedat Syihabuddin menambahkan, pohon Natal yang di atasnya ada bintangbintang dan di bawahnya salju, juga salah besar. “Kan tidak mungkin bintang dan salju bisa
terlihat bersamaan. Karena salju munculnya bukan pada musim panas tetapi musim dingin,”
paparnya.
Ia menegaskan bahwa itu memang bukan tradisi awal Kristen tetapi tradisi kafir pagan. Karena
kaum pagan mengaitkan pohon cemara tersebut dengan penyembahan pada Dewa Matahari.
Itu merupakan simbol bergantinya matahari tua yang ditandai dengan musim dingin akan
diganti dengan matahari baru yang ditandai dengan musim panas.
Kesalahan kaum Kristen ini semakin tegas, menurut Kristolog Irena Handono, setelah Paus
Benedictus XVI. Ia menulis sebuah buku, ‘Jesus of Nazareth: The Infancy Narrative’ yang
diluncurkan Rabu (21/11/2012). Ia membongkar beberapa fakta yang mengejutkan seputar
kelahiran Yesus Kristus. Antara lain, kalender Kristen salah. Perhitungan tentang kelahiran
Yesus yang selama ini diyakini adalah keliru. Kemungkinan, Yesus dilahirkan antara tahun 6 SM
dan 4 SM.
Selain itu, materi-materi yang muncul dalam tradisi perayaan Natal, seperti rusa, keledai dan
binatang-binatang lainnya dalam kisah kelahiran Yesus, menurutnya, sebenarnya tidak
ada. Alias hanya mengada-ada.
Sementara terkait Sinterklas atau Santa Klaus, ternyata itu juga bukan tradisi Kristen melainkan
tradisi yang berkembang di Eropa yang kemudian diadopsi oleh gereja. Ada yang menyebut itu
dari St. Nicholas dari Myra (di Turki), 280 SM. Ia adalah seorang kaya yang menjual seluruh
hartanya menolong orang banyak. Ia menjadi pelindung anak-anak dan pelaut. Hari rayanya
dirayakan pada tanggal 6 Desember. Di Belanda, tradisi Sinterklas dirayakan di malam hari
tanggal 5 Desember di mana seluruh keluarga berkumpul dan merayakannnya dengan
memberikan hadiah kejutan (surprise), diiringi pembacaan puisi yang biasanya isinya penuh
humor.
Di Jerman dan Swiss, dikenal Christkind atau Kris Kringle yang dipercai membawa hadiah
bagi anak-anak yang berkelakuan baik. Di Skandinavia, ada peri riang yang bernama
Jultomten yang mengantarkan hadiah Natal dengan kereta yang ditarik kambing. Di Itali ada
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/25/muslim-ikut-natal-fatal/
2/4
3. 25/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslim Ikut Natal, Fatal
cerita yang sama, yaitu La Befana. Ia adalah seorang penyihir ramah yang mengendarai sapu
terbang. Ia masuk ke cerobong asap di rumah-rumah untuk mengantarkan mainan ke dalam
kaus kaki anak-anak yang beruntung mendapatkan hadiah. []
Bertentangan dengan Alquran
Di antara kaum Muslim ada yang terjerumus dalam perayaan Natal dengan mengucapkan
Selamat Natal dan mengikuti perayaan mereka. Sebagian mereka memang bodoh dan tidak
mengerti agama. Sebagian lain mengikuti fatwa sesat ‘ulama’ liberal.
Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Hafidz Abdurrahman menegaskan larangan bagi kaum
Muslim ikut perayaan Natal. Pertama, firman Allah dalam QS al-Furqan: 72. Di sana Allah
berfirman: yasyhaduna az-zura(menyaksikan kemaksiatan). Menurut al-Qurthubi, yasyhaduna
az-zura ini aadalah menghadirkan kebohongan dan kebatilan, serta menyaksikannya.
Az-zura ini meliputi semua bentuk kebatilan. Yang paling besar adalah syirik, dan
mengagungkan sekutu Allah. Ibn ‘Abbas, menjelaskan, maknayasyhaduna az-zura ini adalah
menyaksikan hari raya orang-orang musyrik. Termasuk dalam konteks larangan ayat ini adalah
mengikuti hari raya mereka.
Kedua, perayaan Natal adalah bagian dari ajaran agama, karena itu merayakannya bagian
dari ritual agama mereka. “Orang Islam yang merayakannya, bukan hanya maksiat, tetapi bisa
sampai pada level murtad. Karena, telah melakukan ritual agama lain.”
Ketiga, adanya larangan menyerupai (tasyabbuh) kaum kafir, maka lebih dari menyerupai tentu
lebih tidak boleh lagi. Merayakan Natal, bukan hanya menyerupai orang Kristen, tetapi telah
mempraktikkan ritual mereka. “Karena itu, jelas lebih tidak boleh lagi.”
Selain tidak boleh menghadiri Natal Bersama, kaum Muslim pun dilarang ikut menyemarakkan,
meramaikan atau membantu mempublikasikan. Ini berdasarkan firman Allah: “Sesungguhnya
orang-orang yang suka perkara keji (fakhisyah) itu tersebar di tengah-tengah orang Mukmin,
maka mereka berhak mendapatkan azab yang pedih di dunia dan akhirat.” (TQS an-Nur [24]:
19)
Menurutnya, menyebarkan fakhisyah itu bukan hanya masalah pornografi dan pornoaksi, tetapi
juga semua bentuk kemaksiatan. “Karena itu, menyemarakkan Perayaan Natal, meramaikan
dan mempublikasikannya jelas menyebarluaskan kekufuran dan syirik yang diharamkan.
Hukumnya jelas haram,” tegasnya. (mediaumat.com, 25/12/2013)
Baca juga :
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/25/muslim-ikut-natal-fatal/
3/4
4. 25/12/13
1.
2.
3.
4.
5.
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Muslim Ikut Natal, Fatal
Natal dan Kristen bukan Ajaran Yesus
Natal, Alat Politik Dangkalkan Akidah
Meski SBY Kepala Negara tetap Haram Rayakan Natal
Inilah Enam Keganjilan Natal
Mantan Biarawati Blak-blakan Soal Mitos Natal hingga Pembantaian Kaum Muslim
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/25/muslim-ikut-natal-fatal/
4/4