Politisi melakukan blusukan ke daerah yang terkena banjir parah, namun terseret arus dan nyaris tenggelam. Untung dia diselamatkan petugas penolong dan dibawa ke posko kesehatan. Di sana, dia membaca tulisan yang membuatnya pingsan.
2. Struktur)
1. Abstraksi : Pada malam Jumat, paling banyak
politisi yang.
2. Orientasi : Darman mendatangi kampung yang
diterjang banjir parah.
3. Krisis : Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan
terseret derasnya air.
4. Reaksi : Untung regu penolong sangat sigap.
Darman dibawa ke posko kesehatan dan
dibaringkan di bangsal.
5. Koda : Darman kaget saat melihat tulisan di dinding
“Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”.
Darman pingsan!
3. Partisipan)
1. Darman : politisi yang blusukan
2. Wartawan : penyampai berita
tentang politisi blusukan
3. Regu penolong : penolong
5. Memahami Politik)
Di satu negeri antah berantah, seorang murid mendapat
pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata
POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada
ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir
secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, “Baiklah nak,
ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan, misalkan
Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga,
jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur
keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami, para investor
dan pemerintah berkewajiban memperhatikan kebutuhan-
kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita
masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih
balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan
lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami? ”
6. Selanjutnya si anak pergi ke tempat tidur
sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya.
Pada tengah malam, anak itu terbangun karena
mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat
adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar
tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya
sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin
membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar
pembantu. Pintu kamar tidur pembantunya
ternyata setiap malam dikunci dari luar oleh
ayahnya agar pembantu tersebut tidak bisa
bersosialisasi dengan sesama pembantu, bahkan
dengan keluarganya. Akhirnya ia menyerah dan
kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam
hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
7. Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia
mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurunya dan menulis pada buku
tugasnya: “Politik adalah hal di mana para
Investor menindas dan membatasi hak
para Pekerja, sedangkan Pemerintah
tertidur lelap tidak memahami dan tidak
peduli dengan kejadian di sekitarnya.
Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada
dalam kondisi yang menyedihkan.”