SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Statistik 1

Oleh
Misdar, S.Pd., SE., MM.
Statistik 1
• Mata kuliah Statistik diberikan bertujuan untuk memahami

bidang ilmu mengenai konsep-konsep pengukuran secara
kuantitatif yang menjanjikan tingkat ketepatan dan
persamaan pandangan yang terukur secara kuantitatif.
Sehingga suatu masalah dapat menjadi lebih sederhana
untuk disajikan, dipahami, dianalisa, dan dipecahkan.

• Buku Utama:

– Sudjana, Prof, DR, MA, MSc., Metode Statistika, Tarsito,
Bandung, 1996.
– Husaini Usman, MPd, R. Purnomo Setiadi Akbar, SPd, MPd.
Pengantar Statistika, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.
– Sugiono, DR., Statistik untuk Penelitian, Andi, Yogyakarta, 2004.

• Penilaian:

1. Ujian Akhir = 35%
2. Ujian Mid = 25%
3. Tugas
4. Presensi

= 20%
= 20%
Pokok Bahasan Statistik 1

•
•
•
•
•
•
•

Jenis Data
Penyajian Data
Ukuran Pemusatan
Ukuran Keragaman
Probabilitas
Angka Indeks
Analisis Deret Berkala
Data - Bagan Pembagian Data untuk
Pengolahan Statistik

Data

Kualitatif

Kuantitatif

Nominal
Ordinal

Interval
Rasio
Jenis
Data
1. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka.
Contoh:
- Jenis pekerjaan seseorang (Petani, nelayan, pegawai dan
sebagainya)
- Status pernikahan (menikah, belum menikah, duda, janda)
- Gender (Pria, wanita)
- Kepuasan sesorang (puas, tidak puas, cukup puas, sangat puas)
Data jenis ini harus dikuantifikasikan agar dapat diolah.
Misal:
- Pengubahan dengan cara memberi skor (Pria diberi skor 1,
wanita 2)
- Pemberian ranking (Tidak puas 1, puas 2 dan seterusnya)
1. Data kualitatif

a. Data nominal
Data berskala nominal (sering disebut skala nominal, data
nominal, jenis data nominal) adalah data yang diperoleh
dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.
Contoh data nominal:
=> Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai
- Pegawai negeri diberi tanda 1
- Pegawai swasta diberi tanda 2
- Wiraswasta diberi tanda 3
Ciri data nominal
⇒ Posisi data stara. Dalam contoh di atas, Pegawai Negeri tidak
lebih tinggi dari wiraswasta, dan sebaliknya, walaupun angka
kodenya berbeda.
⇒

Tidak bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^).
Contoh: tidak munngkin 3 – 2 = 1, atau Pegawai swasta –
wiraswasta = Pegawai Negeri.
1. Data kualitatif

b. Data ordinal
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi tetapi diantara data tersebut terdapat
hubungan.
Contoh data ordinal:
=> Kepuasan pelanggan, diklasifikasi sebagai
- Sangat Puas diberi tanda 1
- Puas diberi tanda 2
- Cukup Puas diberi tanda 3
- Tidak Puas diberi tanda 4
- Sangat tidak Puas diberi tanda 5
Ciri data ordinal
⇒ Posisi data tidak stara. Dalam contoh di atas, sikap pelanggan
“Sangat puas” lebih tinggi dari “puas”, dan “puas” lebih tinggi dari
“cukup puas” dan seterusnya, diseseuaikan denagn angka
kodenya.
Catatan: Penyusunan angka tergantung kesepakatan
⇒ Tidak bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^). Contoh:
tidak munngkin 3 – 2 = 1, atau Cukup puas – Puas = sangat
puas.
Jenis
Data
2. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam
bentuk angka.
Contoh:
- Usia seseorang
- Tinggi seseorang
- Penjualan dalam sebulan
- Jumlah konsumen dalam satu daerah pemasaran
2. Data Kuantitatif

a. Data interval
Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui.
Hal ini berbeda dengan skal ordinal, dimana jarak dua titik tidak
diperhatikan (seperti berapa jarak antara “puas” dengan “tidak
puas”)
Contoh data interval:
=> Temperatur suhu:
untuk air membeku dan mendidih:
- Celcius pada 0oC sampai 100oC
(skala tersebut jaraknya jelas, yaitu 100 - 0 = 100).
- Fahrenheit pada 32oF sampai 212oF
(skala tersebut jaraknya jelas, yaitu 212 - 32 = 180).
Ciri data interval:
⇒ Tidak ada kategorisasiatau pemberian kode, seperti data kualitatif
(nominal dan ordinal).
⇒ Bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^).
Contoh: 20oC + 20oC = 40oC.
(Panas 40oC adalah dua kali lebih panas dibanding 20oC)
2. Data Kuantitatif

b. Data rasio
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah
diketahui dan mempunyai titik 0 yang absolut. Hal ini berbeda
dengan skala interval, dimana tidak ada titik nol mutlak,
seperti titik awal tahun masehi tentu beda dengan titik awal
tahun jawa, cina dan lainya.
Contoh data rasio:
=> Jumlah buku dikelas:
Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti tidak ada buku sama
sekali
Ciri data rasio:
⇒ Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode, seperti data
kualitatif (nominal dan ordinal).
⇒ Bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^).
Contoh:
2 buku + 10 buku = 12 buku.
Statistik 1 – Penyajian
Data

Oleh
Misdar, S.Pd., SE., MM.
Penyajian Data – Bentuk Tabel
Contoh Tabel Data Nominal

No Bagian

S3 S2

S1

SM
U

SM
K

SM
P

SD

Jumla
h

1

Keuangan

25

45

156

12

3

241

2

Umum

5

6

8

4

1

24

3

Penjualan

7

65

37

5

114

4

Litbang

1

8

35

Jumlah

1

8

72

Contoh Tabel Data Interval

No Aspek Kepuasan
Kerja

44
51

229 53

Tingkat
Kepuasan

1

Gaji

37.58

2

Insentif

57.18

3

Transportasi

68.60

4

Perumahan

48.12

5

Hubungan Kerja

54.00

9

423
Penyajian Data - Bentuk Tabel
Contoh Tabel Data Ordinal

No

Aspek Kerja

Kualitas
Kinerja

Rangking
Kinerja

1

Kondisi fisik tempat

61.90

1

2

Alat kerja

61.02

2

3

Lingkungan Kerja

58.72

3

4

Peranan organisasi

58.70

4

5

Kepemimpinan

58.42

5

6

Kemampuan kerja

58.05

6

7

Koordinasi

57.02

7

8

Manajemen pegawai

54.61

8

9

Produktifitas

54.51

9

10

Motivasi

54.02

10

11

Diklat

53.16

11

12

Kebutuhan karyawan

53.09

12

Rata-rata Kinerja

59.93
Penyajian Data – Bentuk Grafik
Penyajian Data –Grafik
Tabel Distribusi Frekuensi
Mempunyai sejumlah kelas
 Pada setiap kelas mempunyai
interval
 Setiap kelas interval mempunyai
jumlah (frekuensi)


No
Klas

Klas Interval Frekuensi

1

10 – 19

1

2

20 – 29

66

3

30 – 39

9

4

40 – 49

31

5

50 – 59

42

6

60 – 69

32

7

70 – 79

17

8

80 – 89

10

9

90 – 99

2

• Menghitung Jumlah klas
interval
• K = 1 + 3.3 log n
• n = Banyaknya data
• K = 1 + 3.3 Log 150
• K = 8.18 dibulatkan 9
• Batas bawah Data terkecil
nilai 10
• Rentang Data
• Data terbesar –
terkecil
• 94 – 13 = 81
• Panjang Klas
• Rentang : Jumlah klas
• 81 : 9 = 9
Oleh
Misdar, S.Pd., SE., MM..
Gejala Pusat – Central Tendency
Merupakan tehnik statistik yang digunakan untuk

menjelaskan data kelompok. Tehnik statistik tersebut adalah
Modus, Median dan Mean.

Modus adalah tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan

atas nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode)
atau yang sering muncul dalam kelompok tersebut.

Median adalah tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan

atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun
urutanya dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya.

Mean adalah tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan

atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
Gejala Pusat – Central Tendency`
Umur
Pegawai
(X)

Jumlah
(f)

19
20
35
45
51
56
57
60

1
2
1
5
1
1
1
1

19
40
35
225
51
56
57
60

Jumlah

13

543

Xf

Modus nilai yang sering

muncul = 45.

Median (Nilai tengah) = 45
Mean = ΣXf/f
=

543/13
 = 41.77
Gejala Pusat (Central Tendency) Data Berkelompok
 b1 
Modus (Mo) = b + p 
b +b 

2 
 1

Interval
Nilai

Frek
(f)

21-30

2

31-40

6

41-50

18

51-60

30

61-70

20

71-80

10

81-90

8

91-100

6
100

b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
b = 51 – 0.5 = 50.5
p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak
p = dari 21 sampai 30 sebanyak 10 angka.
b1 = Frekuensi klas terbanyak – frekuensi sebelumnya
b1 = 30 – 18 = 12
b2 = Frekuensi klas terbanyak – frekuensi sesudahnya
b2 = 30 – 20 = 10

 12 
Modus (Mo) = 50.5 + 10 
 = 55.95
 12 + 10 
Gejala Pusat (Central Tendency) Data Berkelompok

Interval
Nilai

Frek
(f)

21-30

2

31-40

6

41-50

18

51-60

30

61-70

20

71-80

10

81-90

8

91-100

6
100

1

 n -F

Median (Md) = b + p  2
 f 




b = Batas kelas interval pada titik tengah
b = 51 – 0.5 = 50.5
p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak
p = dari 21 sampai 30 sebanyak 10 angka.
n = banyaknya data
n = jumlah frekuensi 100
F = Jumlah semua frekuensi sebelum klas median F = 2 +
6 + 18 = 26
f = frekuensi klas median
1

f = 30
100 - 26 


Median (Md) = 50.5 + 10  2
30




 = 58.5



Gejala Pusat (Central Tendency) Data Berkelompok

Interval Frekuensi
Nilai
(f)

Rata-Rata
Nilai
()

f

∑ fX
Mean (Me) =
∑f

21-30

2

25.5

51

31-40

6

35.5

213

41-50

18

45.5

51-60

30

55.5

6070
Mean (Me) =
= 60.70
1665
100

61-70

20

65.5

1310

71-80

10

75.5

755

81-90

8

85.5

684

91-100

6

95.5

573

Jumlah

100

Jumlah

6070

819
Oleh
Misdar, S.Pd., SE., MM..
Rentang Data
 Diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar dengan

data yang terkecil.
 Rumusnya: R = Xt – Xr
 R = Rentang
 Xt = Data terbesar dalam kelompok
 Xr = Data terkecil dalam kelompok
 Contoh:
 Gaji pegawai perusahaan X diketahui dalam ribuan sbb:
 50, 75, 150, 170, 175, 190, 200, 400, 600, 700.
 R = 700 – 50 = 650.
 Jadi rentang gaji 10 pegawai adalah Rp. 650.000

 Rentang data adalah untuk mengetahui tingkat variasi data. Jika

rentang gaji PT. X Rp. 300 rb, PT. Y Rp. 500 rb, maka gaji PT. Y
lebih bervariasi.
Varians
Digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok.
Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai

individual terhadap rata-rata kelompok
Akar Varians disebut standar deviasi atau simpangan baku
Untuk sampel, simpangan baku akan diberi simbol s,
sedangkan populasi σ.
S dan S2 merupakan statistika dan σ adalah parameter
Simpangan adalah jarak antara nilai individu dengan ratarata.
Jumlah simpangan dalam kelompok data harus sama dengan
O.
Varians Data
Varians dari kelompok untuk data populasi rumusnya adalah
2
Standar deviasinya adalah

σ

2

∑(X
=

− X)

i

n

σ=

∑(X

i

− X)

2

n

Varians dari kelompok untuk data sampel rumusnya adalah
Standar deviasinya adalah
2

s

2

(X
∑
=

i

−X)

(n - 1)

s=

(X
∑ i −X)

2

(n - 1)

Keterangan;
σ2 = Varians populasi
S2 = Varians sampel
n = Jumlah sampel

σ = Simpangan baku populasi
S = Simpangan baku sampel
Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku
Sekelompok Mahasiswa
NPM

Nilai

Simpangan
(Xi – )

Simpangan
Kuadrat
(Xi – )2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

60
70
65
80
70
65
75
80
70
75

-11
-1
-6
9
-1
-6
4
9
-1
4

121
1
36
81
1
36
16
81
1
16

Jumlah

710

0

Rata-rata ()
 = 710:10 = 71

390

σ2 =
σ2 =

σ=

(X
∑ i −X)
n

390
=39
10

∑ (X i − X)

σ=

2

n

2

σ= σ2

390
=6.24
10

Rata-rata nilai 71,

Varians populasai
39 dan simpangan
Varians Data Berkelompok
Varians dari kelompok untuk data populasi rumusnya adalah
2
Standar deviasinya adalah

σ

2

∑ f (X
=

i

− X)

n

σ=

∑ f (X

i

− X)

2

n

Varians dari kelompok untuk data sampel rumusnya adalah
Standar deviasinya adalah
2

s

2

f
∑ (X
=

i

−X)

(n - 1)

s=

f
∑ (X i −X)

2

(n - 1)

Keterangan;
σ2 = Varians populasi
S2 = Varians sampel
n = Jumlah sampel

σ = Simpangan baku populasi
S = Simpangan baku sampel
f = Frekuensi
Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku
Data Bergolong
Interval Frekuensi
Nilai
(f)
21-30
2
31-40
6
41-50
18
51-60
30
61-70
20
71-80
10
81-90
8
91-100
6
Jumlah
100

(Xi)

fXi

Xi-

(Xi-)2

f(Xi-)2

25.5
35.5
45.5
55.5
65.5
75.5
85.5
95.5
Jumlah

51
213
819
1665
1310
755
684
573
6070

-35.2
-25.2
-15.2
-5.2
4.8
14.8
24.8
34.8

1239.04
635.04
231.04
27.04
23.04
219.04
615.04
1211.04
4200.32

2478.08
3810.24
4158.72
811.2
460.8
2190.4
4920.32
7266.24
26096

Rata-rata () = 6070:100 = 60.70
Xi = (batas atas interval + batas bawah interval)/2
Xi = (21 + 30)/2
Xi = 25.5 dst.
Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku
Data Bergolong
Interval Frekuensi
Nilai
(f)
21-30
2
31-40
6
41-50
18
51-60
30
61-70
20
71-80
10
81-90
8
91-100
6
Jumlah
100

σ

2

σ=

∑f (X
=

i

(Xi)

fXi

25.5
35.5
45.5
55.5
65.5
75.5
85.5
95.5
Jumlah

51
213
819
1665
1310
755
684
573
6070

−X)

n

∑ f (X i − X)
n

2

2

σ2 =

σ=

Xi-
-35.2
-25.2
-15.2
-5.2
4.8
14.8
24.8
34.8
-1.6

(Xi-)2

f(Xi-)2

1239.04
635.04
231.04
27.04
23.04
219.04
615.04
1211.04
4200.32

2478.08
3810.24
4158.72
811.2
460.8
2190.4
4920.32
7266.24
26096

26096
= 260.96
100

26096
=16.15
100

More Related Content

What's hot

uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
Nur Kamri
 
Tugas Statistika
Tugas StatistikaTugas Statistika
Tugas Statistika
simatupangs
 
Statistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralStatistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentral
Selvin Hadi
 
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariPeranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Oki Mentari
 
Demografi 2
Demografi 2Demografi 2
Demografi 2
riyan
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
Haidar Bashofi
 

What's hot (20)

Peramalan ARIMA
Peramalan ARIMAPeramalan ARIMA
Peramalan ARIMA
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
 
Tugas Statistika
Tugas StatistikaTugas Statistika
Tugas Statistika
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
 
Uji chi square baru
Uji chi square baruUji chi square baru
Uji chi square baru
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Konsep Dasar Statistik Data
Konsep Dasar Statistik DataKonsep Dasar Statistik Data
Konsep Dasar Statistik Data
 
Analisis crosstab
Analisis crosstabAnalisis crosstab
Analisis crosstab
 
Beberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografiBeberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografi
 
Statistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralStatistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentral
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
 
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariPeranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Demografi 2
Demografi 2Demografi 2
Demografi 2
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 

Similar to Handout statistik 1

Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
alvinazadaa
 
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptPERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
RomadhonDwiCahyoNugr
 

Similar to Handout statistik 1 (20)

Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
 
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptPERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
Statistika Dasar
Statistika DasarStatistika Dasar
Statistika Dasar
 
materi-statistika.pptx
materi-statistika.pptxmateri-statistika.pptx
materi-statistika.pptx
 
1. statistika dan_pengujian_opuji_
1. statistika dan_pengujian_opuji_1. statistika dan_pengujian_opuji_
1. statistika dan_pengujian_opuji_
 
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
Konsep Statistika dan Metode IlmiahKonsep Statistika dan Metode Ilmiah
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
 
Presentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliahPresentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliah
 
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
 
Ppt singkat pengantar statistika
Ppt singkat pengantar statistikaPpt singkat pengantar statistika
Ppt singkat pengantar statistika
 
Ppt singkat statistika kelompok 10
Ppt singkat statistika kelompok 10Ppt singkat statistika kelompok 10
Ppt singkat statistika kelompok 10
 
ukuran pemusatan dan penyebaran
ukuran pemusatan dan penyebaranukuran pemusatan dan penyebaran
ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Ppt singkat kel 8 pengantar statistika
Ppt singkat kel 8 pengantar statistikaPpt singkat kel 8 pengantar statistika
Ppt singkat kel 8 pengantar statistika
 
Ppt uts desain media komputer bunga nanda sari
Ppt uts desain media komputer bunga nanda sariPpt uts desain media komputer bunga nanda sari
Ppt uts desain media komputer bunga nanda sari
 
MPA-penelitian prodi administrasi negara 2.ppt
MPA-penelitian prodi administrasi negara 2.pptMPA-penelitian prodi administrasi negara 2.ppt
MPA-penelitian prodi administrasi negara 2.ppt
 

Handout statistik 1

  • 2. Statistik 1 • Mata kuliah Statistik diberikan bertujuan untuk memahami bidang ilmu mengenai konsep-konsep pengukuran secara kuantitatif yang menjanjikan tingkat ketepatan dan persamaan pandangan yang terukur secara kuantitatif. Sehingga suatu masalah dapat menjadi lebih sederhana untuk disajikan, dipahami, dianalisa, dan dipecahkan. • Buku Utama: – Sudjana, Prof, DR, MA, MSc., Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996. – Husaini Usman, MPd, R. Purnomo Setiadi Akbar, SPd, MPd. Pengantar Statistika, Bumi Aksara, Jakarta, 2003. – Sugiono, DR., Statistik untuk Penelitian, Andi, Yogyakarta, 2004. • Penilaian: 1. Ujian Akhir = 35% 2. Ujian Mid = 25% 3. Tugas 4. Presensi = 20% = 20%
  • 3. Pokok Bahasan Statistik 1 • • • • • • • Jenis Data Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Keragaman Probabilitas Angka Indeks Analisis Deret Berkala
  • 4. Data - Bagan Pembagian Data untuk Pengolahan Statistik Data Kualitatif Kuantitatif Nominal Ordinal Interval Rasio
  • 5. Jenis Data 1. Data Kualitatif Data Kualitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh: - Jenis pekerjaan seseorang (Petani, nelayan, pegawai dan sebagainya) - Status pernikahan (menikah, belum menikah, duda, janda) - Gender (Pria, wanita) - Kepuasan sesorang (puas, tidak puas, cukup puas, sangat puas) Data jenis ini harus dikuantifikasikan agar dapat diolah. Misal: - Pengubahan dengan cara memberi skor (Pria diberi skor 1, wanita 2) - Pemberian ranking (Tidak puas 1, puas 2 dan seterusnya)
  • 6. 1. Data kualitatif a. Data nominal Data berskala nominal (sering disebut skala nominal, data nominal, jenis data nominal) adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. Contoh data nominal: => Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai - Pegawai negeri diberi tanda 1 - Pegawai swasta diberi tanda 2 - Wiraswasta diberi tanda 3 Ciri data nominal ⇒ Posisi data stara. Dalam contoh di atas, Pegawai Negeri tidak lebih tinggi dari wiraswasta, dan sebaliknya, walaupun angka kodenya berbeda. ⇒ Tidak bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^). Contoh: tidak munngkin 3 – 2 = 1, atau Pegawai swasta – wiraswasta = Pegawai Negeri.
  • 7. 1. Data kualitatif b. Data ordinal Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan. Contoh data ordinal: => Kepuasan pelanggan, diklasifikasi sebagai - Sangat Puas diberi tanda 1 - Puas diberi tanda 2 - Cukup Puas diberi tanda 3 - Tidak Puas diberi tanda 4 - Sangat tidak Puas diberi tanda 5 Ciri data ordinal ⇒ Posisi data tidak stara. Dalam contoh di atas, sikap pelanggan “Sangat puas” lebih tinggi dari “puas”, dan “puas” lebih tinggi dari “cukup puas” dan seterusnya, diseseuaikan denagn angka kodenya. Catatan: Penyusunan angka tergantung kesepakatan ⇒ Tidak bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^). Contoh: tidak munngkin 3 – 2 = 1, atau Cukup puas – Puas = sangat puas.
  • 8. Jenis Data 2. Data Kuantitatif Data Kuantitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Contoh: - Usia seseorang - Tinggi seseorang - Penjualan dalam sebulan - Jumlah konsumen dalam satu daerah pemasaran
  • 9. 2. Data Kuantitatif a. Data interval Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui. Hal ini berbeda dengan skal ordinal, dimana jarak dua titik tidak diperhatikan (seperti berapa jarak antara “puas” dengan “tidak puas”) Contoh data interval: => Temperatur suhu: untuk air membeku dan mendidih: - Celcius pada 0oC sampai 100oC (skala tersebut jaraknya jelas, yaitu 100 - 0 = 100). - Fahrenheit pada 32oF sampai 212oF (skala tersebut jaraknya jelas, yaitu 212 - 32 = 180). Ciri data interval: ⇒ Tidak ada kategorisasiatau pemberian kode, seperti data kualitatif (nominal dan ordinal). ⇒ Bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^). Contoh: 20oC + 20oC = 40oC. (Panas 40oC adalah dua kali lebih panas dibanding 20oC)
  • 10. 2. Data Kuantitatif b. Data rasio Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 yang absolut. Hal ini berbeda dengan skala interval, dimana tidak ada titik nol mutlak, seperti titik awal tahun masehi tentu beda dengan titik awal tahun jawa, cina dan lainya. Contoh data rasio: => Jumlah buku dikelas: Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti tidak ada buku sama sekali Ciri data rasio: ⇒ Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode, seperti data kualitatif (nominal dan ordinal). ⇒ Bisa dilakukan operasi matematika (x, +, - dan ^). Contoh: 2 buku + 10 buku = 12 buku.
  • 11. Statistik 1 – Penyajian Data Oleh Misdar, S.Pd., SE., MM.
  • 12. Penyajian Data – Bentuk Tabel Contoh Tabel Data Nominal No Bagian S3 S2 S1 SM U SM K SM P SD Jumla h 1 Keuangan 25 45 156 12 3 241 2 Umum 5 6 8 4 1 24 3 Penjualan 7 65 37 5 114 4 Litbang 1 8 35 Jumlah 1 8 72 Contoh Tabel Data Interval No Aspek Kepuasan Kerja 44 51 229 53 Tingkat Kepuasan 1 Gaji 37.58 2 Insentif 57.18 3 Transportasi 68.60 4 Perumahan 48.12 5 Hubungan Kerja 54.00 9 423
  • 13. Penyajian Data - Bentuk Tabel Contoh Tabel Data Ordinal No Aspek Kerja Kualitas Kinerja Rangking Kinerja 1 Kondisi fisik tempat 61.90 1 2 Alat kerja 61.02 2 3 Lingkungan Kerja 58.72 3 4 Peranan organisasi 58.70 4 5 Kepemimpinan 58.42 5 6 Kemampuan kerja 58.05 6 7 Koordinasi 57.02 7 8 Manajemen pegawai 54.61 8 9 Produktifitas 54.51 9 10 Motivasi 54.02 10 11 Diklat 53.16 11 12 Kebutuhan karyawan 53.09 12 Rata-rata Kinerja 59.93
  • 14. Penyajian Data – Bentuk Grafik
  • 16. Tabel Distribusi Frekuensi Mempunyai sejumlah kelas  Pada setiap kelas mempunyai interval  Setiap kelas interval mempunyai jumlah (frekuensi)  No Klas Klas Interval Frekuensi 1 10 – 19 1 2 20 – 29 66 3 30 – 39 9 4 40 – 49 31 5 50 – 59 42 6 60 – 69 32 7 70 – 79 17 8 80 – 89 10 9 90 – 99 2 • Menghitung Jumlah klas interval • K = 1 + 3.3 log n • n = Banyaknya data • K = 1 + 3.3 Log 150 • K = 8.18 dibulatkan 9 • Batas bawah Data terkecil nilai 10 • Rentang Data • Data terbesar – terkecil • 94 – 13 = 81 • Panjang Klas • Rentang : Jumlah klas • 81 : 9 = 9
  • 18. Gejala Pusat – Central Tendency Merupakan tehnik statistik yang digunakan untuk menjelaskan data kelompok. Tehnik statistik tersebut adalah Modus, Median dan Mean. Modus adalah tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Median adalah tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutanya dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya. Mean adalah tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
  • 19. Gejala Pusat – Central Tendency` Umur Pegawai (X) Jumlah (f) 19 20 35 45 51 56 57 60 1 2 1 5 1 1 1 1 19 40 35 225 51 56 57 60 Jumlah 13 543 Xf Modus nilai yang sering muncul = 45. Median (Nilai tengah) = 45 Mean = ΣXf/f = 543/13  = 41.77
  • 20. Gejala Pusat (Central Tendency) Data Berkelompok  b1  Modus (Mo) = b + p  b +b   2   1 Interval Nilai Frek (f) 21-30 2 31-40 6 41-50 18 51-60 30 61-70 20 71-80 10 81-90 8 91-100 6 100 b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak b = 51 – 0.5 = 50.5 p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak p = dari 21 sampai 30 sebanyak 10 angka. b1 = Frekuensi klas terbanyak – frekuensi sebelumnya b1 = 30 – 18 = 12 b2 = Frekuensi klas terbanyak – frekuensi sesudahnya b2 = 30 – 20 = 10  12  Modus (Mo) = 50.5 + 10   = 55.95  12 + 10 
  • 21. Gejala Pusat (Central Tendency) Data Berkelompok Interval Nilai Frek (f) 21-30 2 31-40 6 41-50 18 51-60 30 61-70 20 71-80 10 81-90 8 91-100 6 100 1   n -F  Median (Md) = b + p  2  f      b = Batas kelas interval pada titik tengah b = 51 – 0.5 = 50.5 p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak p = dari 21 sampai 30 sebanyak 10 angka. n = banyaknya data n = jumlah frekuensi 100 F = Jumlah semua frekuensi sebelum klas median F = 2 + 6 + 18 = 26 f = frekuensi klas median 1  f = 30 100 - 26   Median (Md) = 50.5 + 10  2 30     = 58.5   
  • 22. Gejala Pusat (Central Tendency) Data Berkelompok Interval Frekuensi Nilai (f) Rata-Rata Nilai () f ∑ fX Mean (Me) = ∑f 21-30 2 25.5 51 31-40 6 35.5 213 41-50 18 45.5 51-60 30 55.5 6070 Mean (Me) = = 60.70 1665 100 61-70 20 65.5 1310 71-80 10 75.5 755 81-90 8 85.5 684 91-100 6 95.5 573 Jumlah 100 Jumlah 6070 819
  • 24. Rentang Data  Diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar dengan data yang terkecil.  Rumusnya: R = Xt – Xr  R = Rentang  Xt = Data terbesar dalam kelompok  Xr = Data terkecil dalam kelompok  Contoh:  Gaji pegawai perusahaan X diketahui dalam ribuan sbb:  50, 75, 150, 170, 175, 190, 200, 400, 600, 700.  R = 700 – 50 = 650.  Jadi rentang gaji 10 pegawai adalah Rp. 650.000  Rentang data adalah untuk mengetahui tingkat variasi data. Jika rentang gaji PT. X Rp. 300 rb, PT. Y Rp. 500 rb, maka gaji PT. Y lebih bervariasi.
  • 25. Varians Digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok Akar Varians disebut standar deviasi atau simpangan baku Untuk sampel, simpangan baku akan diberi simbol s, sedangkan populasi σ. S dan S2 merupakan statistika dan σ adalah parameter Simpangan adalah jarak antara nilai individu dengan ratarata. Jumlah simpangan dalam kelompok data harus sama dengan O.
  • 26. Varians Data Varians dari kelompok untuk data populasi rumusnya adalah 2 Standar deviasinya adalah σ 2 ∑(X = − X) i n σ= ∑(X i − X) 2 n Varians dari kelompok untuk data sampel rumusnya adalah Standar deviasinya adalah 2 s 2 (X ∑ = i −X) (n - 1) s= (X ∑ i −X) 2 (n - 1) Keterangan; σ2 = Varians populasi S2 = Varians sampel n = Jumlah sampel σ = Simpangan baku populasi S = Simpangan baku sampel
  • 27. Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku Sekelompok Mahasiswa NPM Nilai Simpangan (Xi – ) Simpangan Kuadrat (Xi – )2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 60 70 65 80 70 65 75 80 70 75 -11 -1 -6 9 -1 -6 4 9 -1 4 121 1 36 81 1 36 16 81 1 16 Jumlah 710 0 Rata-rata ()  = 710:10 = 71 390 σ2 = σ2 = σ= (X ∑ i −X) n 390 =39 10 ∑ (X i − X) σ= 2 n 2 σ= σ2 390 =6.24 10 Rata-rata nilai 71, Varians populasai 39 dan simpangan
  • 28. Varians Data Berkelompok Varians dari kelompok untuk data populasi rumusnya adalah 2 Standar deviasinya adalah σ 2 ∑ f (X = i − X) n σ= ∑ f (X i − X) 2 n Varians dari kelompok untuk data sampel rumusnya adalah Standar deviasinya adalah 2 s 2 f ∑ (X = i −X) (n - 1) s= f ∑ (X i −X) 2 (n - 1) Keterangan; σ2 = Varians populasi S2 = Varians sampel n = Jumlah sampel σ = Simpangan baku populasi S = Simpangan baku sampel f = Frekuensi
  • 29. Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku Data Bergolong Interval Frekuensi Nilai (f) 21-30 2 31-40 6 41-50 18 51-60 30 61-70 20 71-80 10 81-90 8 91-100 6 Jumlah 100 (Xi) fXi Xi- (Xi-)2 f(Xi-)2 25.5 35.5 45.5 55.5 65.5 75.5 85.5 95.5 Jumlah 51 213 819 1665 1310 755 684 573 6070 -35.2 -25.2 -15.2 -5.2 4.8 14.8 24.8 34.8 1239.04 635.04 231.04 27.04 23.04 219.04 615.04 1211.04 4200.32 2478.08 3810.24 4158.72 811.2 460.8 2190.4 4920.32 7266.24 26096 Rata-rata () = 6070:100 = 60.70 Xi = (batas atas interval + batas bawah interval)/2 Xi = (21 + 30)/2 Xi = 25.5 dst.
  • 30. Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku Data Bergolong Interval Frekuensi Nilai (f) 21-30 2 31-40 6 41-50 18 51-60 30 61-70 20 71-80 10 81-90 8 91-100 6 Jumlah 100 σ 2 σ= ∑f (X = i (Xi) fXi 25.5 35.5 45.5 55.5 65.5 75.5 85.5 95.5 Jumlah 51 213 819 1665 1310 755 684 573 6070 −X) n ∑ f (X i − X) n 2 2 σ2 = σ= Xi- -35.2 -25.2 -15.2 -5.2 4.8 14.8 24.8 34.8 -1.6 (Xi-)2 f(Xi-)2 1239.04 635.04 231.04 27.04 23.04 219.04 615.04 1211.04 4200.32 2478.08 3810.24 4158.72 811.2 460.8 2190.4 4920.32 7266.24 26096 26096 = 260.96 100 26096 =16.15 100