SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
sejarah IMO (International Maritime Organization) 
International Maritime Organization ( IMO ) bertindak Dalam rangka meningkatkan keselamatan 
kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam koperensinya pada tahun 1948 telah menyetujui 
untuk membentuk suatu badan Internasional yang khusus menangani masalah-masalah 
kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali dengan nama Inter Govermental Maritime 
Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 1958 
organisasi tersebut baru diakui secara Internasional. Kemudian berubah nama menjadi 
International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal, 22 Mei 1982. 
Empat tahun sebelim IMO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine 
Pollution Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di 
administrasikan dan di sebar luaskan oleh IMO. 
International Maritime Organization ( IMO ) berkedudukan di London, dengan alamat 4 Albert 
Embankment yang merupakan satu-satunya Badan Spesialisasi PBB yang bermarkas di Inggris. 
Sedang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali dalam selang 
waktu dua tahun dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan tahunan 
yang diadakan yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang 
Assembly dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO. 
IMO adalah Badan Organisasi yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya 
dilaksanakan oleh beberapa Komite. 
1. The Marine Safety Committee ( MSC ) Merupakan komite yang paling senior dan 
khusus menangani pekerjaan yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan teknik. 
Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas masing-masing. 
2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC ) yang Dibentuk oleh IMO 
Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan 
pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari Bulk 
Chemicals merupakan juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah 
pencemaran. 
3. The Technical C0-Operation Committee Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari 
IMO di bidang maritim terutama untuk negara berkembang. Komite teknik ini merupakan 
komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui sebagai bagian dari konvensi. Badan 
ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen pertama PBB yang membentuk technical 
cooperation dalam bentuk struktur organisasi. Tujuannya adalah menyediakan program 
bantuan untuk setiap negara terutama negara berkembang untuk meratifikasi dan 
kemudian melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh IMO. 
IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di lapangan dan petunjuk dari Headquarters kepada 
pemerintah yang memintanya untuk melakukan training keselamatan kerja maritim dan 
pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan personil darat. 
Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap tahun dan 
sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek ambisius yang 
dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di Malmo Swedia 
pada tahun 1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga trampil dalam bidang 
keselamatan dan lingkungan maritim, dari negara berkembang yang sudah mempunyai latar 
belakang pendidikan yang mencukupi di negara masing-masing.
plis jangan tanya sama saya tentang ini soalnya kalo boleh jujur saya sangat tidak menguasai 
postingan ini maklum ini hanya copas 
Diposkan oleh Mohamad Wahyuddin di 23.14 
http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/05/sejarah-imo-adalah-international.html 
Introduction to IMO 
IMO – the International Maritime Organization – is the United Nations 
specialized agency with responsibility for the safety and security of shipping 
and the prevention of marine pollution by ships. 
Related 
Documents 
IMO What it is... 
brochure 
trilingual English, 
Français, Español 
(1.9 MB) 
IMO What it is... 
brochure Arabic 
(2.8 MB) 
IMO What it is... 
brochure Chinese 
(4.5 MB) 
IMO What it is... 
brochure Russian 
(630 KB) 
Related Links 
 Secretary- 
General 
 Conventions 
 Careers at 
As a specialized agency of the United Nations, IMO is the global standard-setting 
authority for the safety, security and environmental performance of 
international shipping. Its main role is to create a regulatory framework for the 
shipping industry that is fair and effective, universally adopted and universally 
implemented. 
In other words, its role is to create a level playing-field so that ship operators 
cannot address their financial issues by simply cutting corners and compromising
on safety, security and environmental performance. This approach also 
encourages innovation and efficiency. 
Shipping is a truly international industry, and it can only operate effectively if the 
regulations and standards are themselves agreed, adopted and implemented on 
an international basis. And IMO is the forum at which this process takes place. 
International shipping transports about 90 per cent of global trade to peoples 
and communities all over the world. Shipping is the most efficient and cost-effective 
method of international transportation for most goods; it provides a 
dependable, low-cost means of transporting goods globally, facilitating 
commerce and helping to create prosperity among nations and peoples. 
The world relies on a safe, secure and efficient international shipping industry – 
and this is provided by the regulatory framework developed and maintained by 
IMO. 
IMO measures cover all aspects of international shipping – including ship design, 
construction, equipment, manning, operation and disposal – to ensure that this 
vital sector for remains safe, environmentally sound, energy efficient and secure. 
Shipping is an essential component of any programme for future sustainable 
economic growth. Through IMO, the Organization’s Member States, civil society 
and the shipping industry are already working together to ensure a continued 
and strengthened contribution towards a green economy and growth in a 
sustainable manner. The promotion of sustainable shipping and sustainable 
maritime development is one of the major priorities of IMO in the coming years. 
Energy efficiency, new technology and innovation, maritime education and 
training, maritime security, maritime traffic management and the development 
of the maritime infrastructure: the development and implementation, through 
IMO, of global standards covering these and other issues will underpin IMO's 
commitment to provide the institutional framework necessary for a green and 
IMO
sustainable global maritime transportation system. 
http://www.imo.org/About/Pages/Default.aspx 
International Maritime Organization (IMO) 
setiap perkembangan dalam sejarah dunia terjadi karena faktor atau faktor yang mungkin terjadi 
dengan waktu dan pembentukan organisasi maritim Internasional, IMO, tidak berbeda. Dari berbagai 
industri yang telah berkembang di seluruh dunia 'Pengiriman' dapat dianggap sebagai benar-benar 
industri internasional. Hal ini karena melayani lebih dari 90% dari perdagangan dunia oleh transportasi 
kargo dan kapal dagang lain yang melakukannya bersih dan biaya efektif. Akibatnya, setiap kapal 
tertentu dapat diatur oleh suatu sistem manajemen rantai yang mencakup banyak negara, juga kapal ini 
menghabiskan sebagian besar waktu mereka di laut antara berbagai yurisdiksi. Oleh karena itu, terasa di 
awal abad yang lalu bahwa ada kebutuhan badan pemerintahan universal yang pada gilirannya 
meletakkan aturan dan standar untuk mengatur proses pengiriman dan industri di seluruh dunia. 
Dengan demikian organisasi maritim internasional muncul menjadi ada. 
Perjanjian internasional pertama apapun antara bangsa-bangsa dapat ditelusuri kembali ke perjanjian 
dari 'keselamatan hidup di laut' - SOLAS, yang diadopsi oleh beberapa negara, pasca bencana Titanic. 
Meskipun IMO didirikan pada tahun 1948 di Jenewa, hal itu tidak diberlakukan sampai tahun 1959 di 
sebuah pertemuan yang diadakan di London, kantor pusat. Misi utama dan tanggung jawab organisasi 
maritim internasional, adalah untuk mengembangkan dan mempertahankan kerangka kerja yang 
komprehensif peraturan dan kebijakan untuk industri pelayaran dan kegiatan-kegiatan seperti 
keamanan maritim, keselamatan, kerjasama teknis, masalah lingkungan hidup dan masalah hukum. IMO 
telah berhasil membuang tugas ini sejak awal dengan komite khusus dan panitia sub di kantor pusat. 
Sesi komite ini dihadiri oleh banyak delegasi dan para ahli dari negara-negara anggota dan juga oleh 
organisasi non-pemerintah dan antar pemerintah. 
Badan IMO merupakan majelis yang memenuhi dua-tahunan. perakitan ini terdiri dari semua negara 
anggota. Dalam selang waktu antara sesi Majelis dewan bertindak sebagai badan pemerintahan. Dewan 
ini terdiri dari 40 negara anggota yang dipilih oleh majelis untuk jangka waktu tertentu. Komite dari 
berbagai tugas dan tugas yang disebutkan di atas juga diatur dan diawasi oleh badan-badan 
pemerintahan. sekretariat memiliki tenaga kerja lebih dari 300 dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. 
Sekretaris Jenderal dipilih oleh Majelis dan memegang jabatannya untuk jangka waktu 4 tahun. 
Bidang utama keprihatinan yang organisasi maritim internasional, telah mampu membawa bawah 
peraturan telah pencegahan kecelakaan, pengaturan standar keamanan untuk kapal dan kapal l ainnya 
(termasuk desain dan bahan) untuk negara-negara anggota untuk mematuhi, menjaga kepatuhan 
terhadap mendirikan perjanjian keselamatan dan keamanan, pencegahan polusi dan bencana manusia 
dapat dihindari. IMO juga memfasilitasi kerjasama teknis di antara negara anggota, pengaturan skema 
audisi dan monitoring untuk aturan-aturan, standar dan kewajiban akhirnya monitoring dan kompensasi
dalam hal melanggar salah satu peraturan. 
Dengan demikian, organisasi maritim internasional memainkan peran yang sangat penting dalam 
kemajuan masyarakat modern menuju komersial yang lebih baik dan sehat dan lingkungan transportasi. 
http://selatbangka.blogspot.com/2011/03/international-maritime-organization-imo.html 
Home » HUKUM MARITIM » Pengertian Tentang International Maritime Organization IMO 
Pengertian Tentang International Maritime Organization IMO 
Add Comment 
HUKUM MARITIM 
02 December 2010 
International Maritime Organization ( IMO ) 
Dalam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam koperensinya 
pada tahun 1948 telah menyetujui untuk membentuk suatu badan Internasional yang khusus 
menangani masalah-masalah kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali dengan nama Inter 
Govermental Maritime Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 
1958 organisasi tersebut baru diakui secara Internasional. Kemudian berubah nama menjadi 
International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal, 22 Mei 1982.
Empat tahun sebelim INO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine Pollution 
Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di administrasikan dan 
di sebar luaskan oleh IMO. International Maritime Organization ( IMO ) berkedudukan di London, 
dengan alamat 4 Albert Embankment yang merupakan satu-satunya Badan Spesialisasi PBB yang 
bermarkas di Inggris. Sedang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali 
dalam selang waktu dua tahun dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan 
tahunan yang diadakan yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang 
Assembly dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO. IMO adalah Badan Organisasi 
yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan oleh beberapa Komite. 
International Maritime Organization 
1. The Marine Safety Committee ( MSC ) 
Merupakan komite yang paling senior dan khusus menangani pekerjaan yang berhubungan dengan 
masalah keselamatan dan teknik. Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas masing-masing. 
2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC )
Dibentuk oleh IMO Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan 
pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari Bulk Chemicals merupakan 
juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah pencemaran. 
3. The Technical C0-Operation Committee 
Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari IMO di bidang maritim terutama untuk negara 
berkembang. Komite teknik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui sebagai 
bagian dari konvensi. Badan ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen pertama PBB yang 
membentuk technical cooperation dalam bentuk struktur organisasi. Tujuannya adalah menyediakan 
program bantuan untuk setiap negara terutama negara berkembang untuk meratifikasi dan kemudian 
melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh IMO. IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di 
lapangan dan petunjuk dari Headquarters kepada pemerintah yang memintanya untuk melakukan 
training keselamatan kerja maritim dan pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan 
personil darat. Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap 
tahun dan sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek ambisius yang 
dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di Malmo Swedia pada tahun 
1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga trampil dalam bidang keselamatan dan 
lingkungan maritim, dari negara berkembang yang sudah mempunyai latar belakang pendidikan yang 
mencukupi di negara masing-masing. 
5. Sekretariat IMO 
Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General yang dibantu oleh ± 300 tenaga dari berbagai negara 
termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat digunakan berkomunikasi dalam 
sidang komite, yakni bahasa inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Arab, China dan 3 bahasa teknis 13.6. 
Tugas dan Pekerjaan IMO Tugas Utama IMO adalah membuat peraturan-peraturan keselamatan kerja 
dilaut termasuk keselamatan pelayaran dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan 
perairan. Seperti halnya SOLAS 74/78 diberlakukan oleh pemerintah Indonesia dengan Keputusan 
Presiden No. 65 tahun 1980 dan MARPOL 73/78 dengan Keputusan Presiden No. 46 tahun 1986. Kedua 
Keputusan Presiden tersebut sudah tercakup dalam UU No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran. 
Konvensi-konvensi IMO paling penting yang sudah dikeluarkan adalah sebagai berikut : 
1. - Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) Convention 1974/1978 
2. - Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973/1978 
3. - Standard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers
(SCTW) Convention 1978 termasuk beberapa amandements dari setiap konvensi. 
Dalam ketiga konvensi tersebut digariskan peraturan keselamatan kerja di laut, pencegahan 
pencemaran perairan dan persyaratan pengetahuan dan ketrampilan minimum yang harus dipenuhi 
oleh awak kapal. SOLAS Convention, menangani aspek keselamatan kapal termasuk konstruksi, navigasi 
dan komunikasi. MARPOL Convention, menangani aspek lingkungan perairan khusus untuk pencegahan 
pencemaran yang asalnya dari kapal, alat apung lainnya dan usaha penanggulangannya. STCW 
Convention, berisi persyaratan minimum pendidikan atau training yang harus dipenuhi oleh ABK (Anak 
Buah Kapal) untuk bekerja di atas kapal sebagai pelaut. 
http://www.maritimeworld.web.id/2010/12/pengertian-international-maritime.html 
Pengetahuan tentang IMO (International Maritime Organization) 
IMO (International maritime organization) dulunya di kenal sebagai Intergovermental maritime 
consultative organization atau IMCO. 
Di dirikan pada tahun 1948 melalui badan PBB untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim 
internasional dan cara pelaksanaannya. 
IMO baru berfungsi secara penuh pada tahun 1958, dengan berkantor pusat di London Inggris. 
IMO mempromosikan kerja sama antar - pemerintah dan antar – industri pelayaran untuk 
meningkatkan kerjasama di bidang keselamatan maritim dan mencegah polusi air laut. 
IMO di jalankan oleh sebuah majelis dan di biayai oleh dewan, yang ber anggotakan badan-badan 
yang bertanggung jawab di dalam majelis tadi. Dalam melaksanakan tugasnya IMO 
memiliki lima ( 5 ) komite yang masing - masing komite ini di bantu oleh sub-komite teknis, dan 
anggota-anggota PBB boleh me ninjau cara kerja dari IMO tersebut. Peninjau atau Observer 
bisa di tunjukan kepada LSM yang memenuhi syarat tertentu. 
IMO di dukung oleh sebuah kantor sekretariat terdiri atas seorang sekretariat jenderal yang 
secara berkala di pilih oleh majelis dan berbagai divisi termasuk inter-alia. 
Sejarah IMO 
Konsep IMO muncul setelah bencana kapal titanic tenggelam, berdasarkan standar rancangan 
modern pembuatan titanic sangatlah rapuh, sekat –sekat kedap air nya tidak di pasang hingga 
atas lambung kapal karena para insinyur perancangnya menghitung dan memperkirakan bahwa 
air laut tidak akan mampu masuk ke dalam kapal apabila kapal bermuatan wajar. Ketika titanic 
menabrak gunung es, perhitungan ini terbukti salah apa lagi ketika para penumpang mulai 
meninggalkan kapal sekoci – sekoci penyelamat tidak cukup tersedia dan hampi r tak berfungsi, 
alhasil banyak nyawa dan materi yang hilang dalam tragedi ini.
Pada saat itu negara – negara mempunyai peraturan sendiri mengenai standar rancangan kapal, 
kontruksi, dan peralatan keselamatan nya. Intergovermental maritime consulatative 
organization ( IMCO ) di bentuk sebagai jawaban atas tragedi titanic. Tetapi tertunda 
perwujudan nya ketika perang dunia I meletus. Dan ketika perang berakhir IMCO di hidupkan 
kembali dan menghasilkan sekempulan peraturan mengenai pembangunan kapal dan 
keselamatannya yang dsebut dengan safety of life at sea ( SOLAS ) atau keselamatan jiwa dilaut. 
Setiap tahun, SOLAS terus dimodifikasi dan di modernisasi agar beradaptasi dengan perubahan 
teknologi dan peristiwa - peristiwa yang baru dilaut. IMCO Pada akhirnya berubah nama 
menjadi IMO yang secara berkala membuat peraturan seperti ( International Regulations for 
Freventing collitions at sea ). atau peraturan internasional untuk menghindari tabrakan dilaut. 
yang didukung oleh badan – badan klasifikasi dan surveyor maritim untuk memastikan ketaatan 
setiap kapal terhadap peraturan yang berlaku. 
Port state control authorty ( otoritas pengawas pelabuhan negara ). 
Di dirikan untuk memberikan kekuasaan kepada penjaga pantai seperti contohnya di negara 
Amerika serikat adanya Coastguard dan di Indonesia adanya KPLP ( kesatuan penjaga laut dan 
pantai ). Tugasnya untuk meng inspeksi kapal – kapal berbendera asing yang masuk 
kepelabuhan - pelabuhan negara tersebut. Sebuah Memorandum of Understanding ( protokol ) 
telah ditandatangani oleh beberapa negara untuk menyatukan prosedur port state control di 
negara masing – masing. 
http://serangkab.go.id/index.php/web/berita/detail/216 
International Maritime Organization ( IMO ) 
Sejarah : 
 1948 : PBB menyetujui untuk membentuk suatu badan internasional yang khusus 
menangani masalah - masalah kemaritiman. 
 Nama Awal : IMCO ( Inter-Govermental Maritime Consultative Organization) 
 1958 : Awal diakuinya organiasai tersebut 
 22 Mei 1982 : berubah nama menjadi IMO ((International Maritime Organization) 
berkedudukan di London, Inggris. 
 Assembly : Sidang paripurna IMO, yang melakukan pertemua setiap 1x dalam selang 
waktu 2 tahun ( biasanya september atau oktober) 
 Council : pertemuan yang diadakan terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh assembly dan 
bertindak sebagai badan pelaksana kegiatan IMO 
 Untuk melaksanakan kegiatannya, IMO membentuk beberapa komite yang akan 
menangani masalah teknik dan pekerjaan administrasi pada umumnya. 
 Terdiri dari 5 komite. yaitu : 
1. The Maritime Safety Committee ( Msc)
2. The Environmental Protection Committee (MEPC) 
3. The Legal Committee 
4. The Technical Co-Operation Committee 
5. The facilitation Committee 
 Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General, yang dibantu ± 3.300 tenaga dari 
berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat 
digunakan komunikasi dalam sidang komite, yaitu : inggris, perancis, rusia, spanyol, 
arab, china dan 3 bahasa teknis 
 Secretary general ditunjuk oleh Council dan atas persetujuan dari assembly ( rapat umum 
) 
 Tugas dan Pekerjaan IMO : 
o Tugas Utama : membuat peraturan - peraturan keselamatan kerja di laut termasuk 
keselamatan pelayaran dan pencegah serta penanggulangan pencemaran 
lingkungan perairan. 
o Selama 30 tahun : sudah menghasilkan sejumlah 30 jenis konvensi dan protokol 
serta codes mengenai keselamatan pelayaran dan pencegahan pencemaran dan 
yang ada hubungannya dengan kegiatan tersebut. 
http://rizqiseptianchandra.blogspot.com/2012/09/international-maritime-organization-imo.html 
Sejarah Singkat IMO ( International Maritime Organization)
Ini selalu diakui bahwa cara terbaik untuk meningkatkan keselamatan di laut adalah dengan 
mengembangkan peraturan internasional yang diikuti oleh semua bangsa pengiriman dan dari 
pertengahan abad ke-19 dan seterusnya sejumlah perjanjian seperti itu diadopsi. Beberapa negara 
mengusulkan bahwa badan internasional permanen harus dibentuk untuk mempromosikan 
keselamatan maritim lebih efektif, tapi tidak sampai pembentukan PBB itu sendiri bahwa harapan itu 
terwujud. Pada tahun 1948 sebuah konferensi internasional di Jenewa mengadopsi sebuah 
konvensi IMO secara resmi menetapkan (nama asli Inter -Governmental Maritime Consultative 
Organization, atau IMCO, tapi nama itu diubah pada tahun 1982 IMO). 
Konvensi IMO mulai berlaku pada tahun 1958 dan Organisasi baru bertemu untuk pertama kaliny a 
tahun berikutnya. 
Tujuan Organisasi, seperti yang dirangkum oleh Pasal 1 (a) Konvensi, adalah "untuk menyediakan 
mesin untuk kerjasama antara Pemerintah di bidang regulasi pemerintah dan praktik yang berkaitan 
dengan masalah teknis dari semua jenis pengiriman yang mempengaruhi terlibat dalam 
perdagangan internasional, untuk mendorong dan memfasilitasi adopsi umum dari standar tertinggi 
dalam hal-hal praktis tentang keselamatan maritim, navigasi dan efisiensi pencegahan dan 
pengendalian pencemaran laut dari kapal ".Organisasi ini juga diberdayakan untuk menangani 
masalah-masalah administratif dan hukum yang berkaitan dengan tujuan ini.
Tugas pertama IMO adalah untuk mengadopsi versi baru dari Konvensi Internasional untuk 
Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS), yang paling penting dari semua perjanjian yang berhubungan 
dengan keamanan maritim. Hal ini dicapai pada tahun 1960 dan IMO kemudian mengalihkan 
perhatiannya kepada hal-hal seperti fasilitasi lalu lintas maritim internasional, garis beban dan 
pengangkutan barang berbahaya, sedangkan sistem pengukuran tonase kapal direvisi. 
Tapi meskipun keselamatan dan tetap tanggung jawab IMO yang paling penting, masalah baru 
mulai muncul - polusi. Pertumbuhan jumlah minyak yang diangkut melalui laut dan ukuran kapal 
tanker minyak perhatian khusus danTorrey Canyon bencana tahun 1967, di mana 120.000 ton 
minyak tumpah, menunjukkan skala masalah. 
Selama beberapa tahun berikutnya IMO memperkenalkan serangkaian langkah-langkah yang 
dirancang untuk mencegah kecelakaan tanker dan untuk meminimalkan konsekuensi mereka. Hal 
ini juga ditangani ancaman lingkungan yang disebabkan oleh operasi rutin seperti pembersihan 
tangki kargo minyak dan pembuangan limbah ruang mesin - dalam hal tonase ancaman lebih besar 
dari polusi disengaja. 
Yang paling penting dari semua langkah-langkah adalah Konvensi Internasional untuk Pencegahan 
Pencemaran dari Kapal, 1973, sebagaimana diubah oleh Protokol 1978 yang berkaitan kedalamnya 
(MARPOL 73/78). Ini mencakup tidak hanya pencemaran minyak disengaja dan operasional tetapi 
juga pencemaran oleh bahan kimia, barang dalam bentuk kemasan, limbah, sampah dan polusi 
udara. 
IMO juga diberi tugas membangun suatu sistem untuk memberikan kompensasi kepada mereka 
yang telah menderita secara finansial sebagai akibat dari polusi. Dua perjanjian diadopsi, pada
tahun 1969 dan 1971, yang memungkinkan korban pencemaran minyak untuk mendapatkan 
kompensasi jauh lebih sederhana dan cepat daripada yang telah mungkin sebelumnya.Kedua 
perjanjian itu diubah pada tahun 1992, dan sekali lagi pada tahun 2000, untuk meningkatkan batas 
kompensasi yang dibayarkan kepada korban pencemaran. Sejumlah konvensi hukum lainnya telah 
dikembangkan sejak, yang sebagian besar perhatian kewajiban dan masalah kompensasi. 
Juga di tahun 1970-an pencarian global dan sistem penyelamatan dimulai, dengan pembentukan 
Mobile Satellite Organisasi Internasional (IMSO), yang telah meningkatkan penyediaan radio dan 
pesan lain ke kapal. 
Para Distress Maritim Global dan Sistem Keamanan (GMDSS) diadopsi pada tahun 1988 dan mulai 
secara bertahap dari tahun 1992. Pada Februari 1999, GMDSS menjadi sepenuhnya operasional, 
sehingga sekarang kapal yang dalam kesulitan di mana pun di dunia dapat bantuan hampir dijamin, 
bahkan jika awak kapal tidak punya waktu untuk radio untuk membantu, karena pesan akan dikirim 
secara otomatis . 
Dua inisiatif pada 1990-an sangat penting sejauh mereka berhubungan dengan unsur manusia 
dalam pengiriman. Pada tanggal 1 Juli 1998 Kode Internasional Manajemen Keselamatan mulai 
berlaku dan menjadi berlaku untuk kapal penumpang, tanker minyak dan kimia, pembawa gas curah 
operator, dan kargo kerajinan kecepatan tinggi 500 tonase kotor dan di atas.Ini menjadi berlaku 
untuk kapal kargo lain dan unit pengeboran lepas pantai ponsel 500 tonase kotor dan di atas dari 1 
Juli 2002. 
Pada 1 Februari 1997, 1995 amandemen Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, 
Sertifikasi dan Watchkeeping untuk Seafarers, 1978 mulai berlaku. Mereka sangat meningkatkan 
standar pelaut dan, untuk pertama kalinya, berikan IMO sendiri kekuasaan untuk memeriksa 
tindakan Pemerintah dengan Pihak diwajibkan untuk menyerahkan informasi kepada IMO mengenai 
kepatuhan mereka dengan Konvensi. Sebuah revisi utama dari Konvensi STCW dan kode selesai 
pada 2010 dengan diadopsinya "amandemen Manila untuk Konvensi STCW dan Kode". 
Konvensi baru yang berkaitan dengan lingkungan laut diadopsi pada tahun 2000-an, termasuk satu 
anti-fouling sytems (AFS 2001), yang lain pada pengelolaan air pemberat untuk mencegah invasi 
spesies asing (BWM 2004) dan lainnya pada daur ulang kapal (Hong Kong International Konvensi 
untuk Daur Ulang Suara Lingkungan Aman dan Kapal, 2009). 
2000-an juga melihat fokus pada keamanan maritim, dengan berlakunya pada Juli 2004 dari sebuah 
rezim, keamanan baru yang komprehensif bagi pelayaran internasional, termasuk Shiip 
Internasional dan Keamanan Pelabuhan Facility (ISPS) Code, dibuat wajib berdasarkan 
amandemen SOLAS diadopsi pada 2002. 
Pada tahun 2005, IMO mengadopsi amandemen Konvensi untuk Pemberantasan Kisah Melangg ar 
Hukum (SUA) Terhadap Keselamatan Maritim Navigasi, 1988 dan Protokol terkait (tahun 2005 SUA 
Protokol), yang antara lain, memperkenalkan hak keinginan Partai aa Negara untuk naik sebuah
kapal yang mengibarkan bendera Negara Pihak lain ketika Partai meminta memiliki alasan untuk 
menduga bahwa kapal atau orang di atas kapal ini, telah, atau akan terlibat dalam, komisi 
pelanggaran di bawah Konvensi. 
Sebagai instrumen IMO telah memasuki berlaku dan telah dilaksanakan, perkembangan teknologi 
dan / atau pelajaran yang dipetik dari kecelakaan telah menyebabkan perubahan dan amandemen 
diadopsi. 
Fokus pada implementasi berlanjut, dengan program kerjasama teknis seuntai kunci dari kerja IMO. 
Isu-isu kunci dalam agenda IMO pada 2010-an meliputi: 
- Menanggapi momok modern pembajakan, khususnya di perairan lepas pantai Somalia dan di 
Teluk Aden 
- Menangani pengurangan emisi gas rumah kaca dari kapal dan dengan demikian memastikan 
kontribusi IMO dengan isu perubahan iklim 
- Menjaga keselamatan hidup di laut dan unsur manusia, khususnya pelaut tersebut, di jantung kerja 
IMO. 
IMO pernyataan misi, seperti yang dinyatakan dalam Resolusi A.1011 (26), yang menetapkan 
rencana strategis untuk Organisasi (untuk periode enam tahun 2010-2015: 
"Misi dari Organisasi Maritim Internasional (IMO) sebagai badan khusus PBB adalah untuk 
mempromosikan pengiriman yang aman, aman, ramah lingkungan, efisien dan berkelanjutan melalui 
kerjasama. Ini akan dicapai dengan mengadopsi standar praktis tertinggi keselamatan dan 
keamanan maritim, efisiensi navigasi dan pertimbangan pencegahan dan pengendalian pencemaran 
dari kapal, serta melalui dari permasalahan hukum dan pelaksanaan yang efektif dari instrumen IMO 
dengan maksud untuk aplikasi mereka universal dan seragam. " 
sumber 
: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://www.imo.org/about/conve 
ntions/listofconventions/pages/international-convention-for-the-prevention-of-pollution-from-ships- 
(marpol).aspx 
http://mesbsjkt.blogspot.com/2012/01/sejarah-singkat-imo-international.html

More Related Content

What's hot

Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Cha-cha Taulanys
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesia
conesti08com
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Shally Rahmawaty
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
Nailuredha Hermanto
 

What's hot (20)

Haki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektualHaki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektual
 
Presentasi Samudra
Presentasi Samudra Presentasi Samudra
Presentasi Samudra
 
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIAPENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
 
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
 
Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
 
Sejarah Unclos III
Sejarah Unclos IIISejarah Unclos III
Sejarah Unclos III
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
 
Bab 3 sni
Bab 3 sniBab 3 sni
Bab 3 sni
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesia
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
ESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman IndonesiaESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman Indonesia
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Soal Myob Perusahaan Jasa
Soal Myob Perusahaan JasaSoal Myob Perusahaan Jasa
Soal Myob Perusahaan Jasa
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Apakah istilah lain yang memiliki makna yang sama dengan constituer
Apakah istilah lain yang memiliki makna yang sama dengan constituerApakah istilah lain yang memiliki makna yang sama dengan constituer
Apakah istilah lain yang memiliki makna yang sama dengan constituer
 
PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian InternasionalPPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
 

Similar to Sejarah imo

Pelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatPelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehat
Ari Yuliandi
 
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptxTUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
BettaDraxynoid
 
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
isetiawa1
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
BettaDraxynoid
 

Similar to Sejarah imo (20)

L4 = data sekunder
L4 = data sekunderL4 = data sekunder
L4 = data sekunder
 
International maritime organization
International maritime organizationInternational maritime organization
International maritime organization
 
IMO LIST CONVENTION
IMO LIST CONVENTION IMO LIST CONVENTION
IMO LIST CONVENTION
 
Sistem keamanan dan keselamatan kapal
Sistem keamanan dan keselamatan kapalSistem keamanan dan keselamatan kapal
Sistem keamanan dan keselamatan kapal
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
Pelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatPelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehat
 
Sumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMISumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMI
 
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
 
TUBRUKAN .pptx
TUBRUKAN .pptxTUBRUKAN .pptx
TUBRUKAN .pptx
 
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
Bisnis internasional,3,sri yamandawati,hapzi ali,lembaga bisnis internasional...
 
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptxTUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
TUGAS ABDUR RAZAK ATT IV A.pptx
 
L1b = guideline
L1b = guidelineL1b = guideline
L1b = guideline
 
SSO-2014.ppt
SSO-2014.pptSSO-2014.ppt
SSO-2014.ppt
 
Industri perkapalan
Industri perkapalanIndustri perkapalan
Industri perkapalan
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
Sejarah peminatan - world trade organization (wto)
Sejarah peminatan - world trade organization (wto)Sejarah peminatan - world trade organization (wto)
Sejarah peminatan - world trade organization (wto)
 
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
 
Kerjasama ekonomi
Kerjasama ekonomiKerjasama ekonomi
Kerjasama ekonomi
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
 

Recently uploaded

LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 

Recently uploaded (20)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 

Sejarah imo

  • 1. sejarah IMO (International Maritime Organization) International Maritime Organization ( IMO ) bertindak Dalam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam koperensinya pada tahun 1948 telah menyetujui untuk membentuk suatu badan Internasional yang khusus menangani masalah-masalah kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali dengan nama Inter Govermental Maritime Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 1958 organisasi tersebut baru diakui secara Internasional. Kemudian berubah nama menjadi International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal, 22 Mei 1982. Empat tahun sebelim IMO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine Pollution Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di administrasikan dan di sebar luaskan oleh IMO. International Maritime Organization ( IMO ) berkedudukan di London, dengan alamat 4 Albert Embankment yang merupakan satu-satunya Badan Spesialisasi PBB yang bermarkas di Inggris. Sedang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali dalam selang waktu dua tahun dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan tahunan yang diadakan yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang Assembly dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO. IMO adalah Badan Organisasi yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan oleh beberapa Komite. 1. The Marine Safety Committee ( MSC ) Merupakan komite yang paling senior dan khusus menangani pekerjaan yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan teknik. Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas masing-masing. 2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC ) yang Dibentuk oleh IMO Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari Bulk Chemicals merupakan juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah pencemaran. 3. The Technical C0-Operation Committee Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari IMO di bidang maritim terutama untuk negara berkembang. Komite teknik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui sebagai bagian dari konvensi. Badan ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen pertama PBB yang membentuk technical cooperation dalam bentuk struktur organisasi. Tujuannya adalah menyediakan program bantuan untuk setiap negara terutama negara berkembang untuk meratifikasi dan kemudian melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh IMO. IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di lapangan dan petunjuk dari Headquarters kepada pemerintah yang memintanya untuk melakukan training keselamatan kerja maritim dan pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan personil darat. Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap tahun dan sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek ambisius yang dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di Malmo Swedia pada tahun 1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga trampil dalam bidang keselamatan dan lingkungan maritim, dari negara berkembang yang sudah mempunyai latar belakang pendidikan yang mencukupi di negara masing-masing.
  • 2. plis jangan tanya sama saya tentang ini soalnya kalo boleh jujur saya sangat tidak menguasai postingan ini maklum ini hanya copas Diposkan oleh Mohamad Wahyuddin di 23.14 http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/05/sejarah-imo-adalah-international.html Introduction to IMO IMO – the International Maritime Organization – is the United Nations specialized agency with responsibility for the safety and security of shipping and the prevention of marine pollution by ships. Related Documents IMO What it is... brochure trilingual English, Français, Español (1.9 MB) IMO What it is... brochure Arabic (2.8 MB) IMO What it is... brochure Chinese (4.5 MB) IMO What it is... brochure Russian (630 KB) Related Links  Secretary- General  Conventions  Careers at As a specialized agency of the United Nations, IMO is the global standard-setting authority for the safety, security and environmental performance of international shipping. Its main role is to create a regulatory framework for the shipping industry that is fair and effective, universally adopted and universally implemented. In other words, its role is to create a level playing-field so that ship operators cannot address their financial issues by simply cutting corners and compromising
  • 3. on safety, security and environmental performance. This approach also encourages innovation and efficiency. Shipping is a truly international industry, and it can only operate effectively if the regulations and standards are themselves agreed, adopted and implemented on an international basis. And IMO is the forum at which this process takes place. International shipping transports about 90 per cent of global trade to peoples and communities all over the world. Shipping is the most efficient and cost-effective method of international transportation for most goods; it provides a dependable, low-cost means of transporting goods globally, facilitating commerce and helping to create prosperity among nations and peoples. The world relies on a safe, secure and efficient international shipping industry – and this is provided by the regulatory framework developed and maintained by IMO. IMO measures cover all aspects of international shipping – including ship design, construction, equipment, manning, operation and disposal – to ensure that this vital sector for remains safe, environmentally sound, energy efficient and secure. Shipping is an essential component of any programme for future sustainable economic growth. Through IMO, the Organization’s Member States, civil society and the shipping industry are already working together to ensure a continued and strengthened contribution towards a green economy and growth in a sustainable manner. The promotion of sustainable shipping and sustainable maritime development is one of the major priorities of IMO in the coming years. Energy efficiency, new technology and innovation, maritime education and training, maritime security, maritime traffic management and the development of the maritime infrastructure: the development and implementation, through IMO, of global standards covering these and other issues will underpin IMO's commitment to provide the institutional framework necessary for a green and IMO
  • 4. sustainable global maritime transportation system. http://www.imo.org/About/Pages/Default.aspx International Maritime Organization (IMO) setiap perkembangan dalam sejarah dunia terjadi karena faktor atau faktor yang mungkin terjadi dengan waktu dan pembentukan organisasi maritim Internasional, IMO, tidak berbeda. Dari berbagai industri yang telah berkembang di seluruh dunia 'Pengiriman' dapat dianggap sebagai benar-benar industri internasional. Hal ini karena melayani lebih dari 90% dari perdagangan dunia oleh transportasi kargo dan kapal dagang lain yang melakukannya bersih dan biaya efektif. Akibatnya, setiap kapal tertentu dapat diatur oleh suatu sistem manajemen rantai yang mencakup banyak negara, juga kapal ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di laut antara berbagai yurisdiksi. Oleh karena itu, terasa di awal abad yang lalu bahwa ada kebutuhan badan pemerintahan universal yang pada gilirannya meletakkan aturan dan standar untuk mengatur proses pengiriman dan industri di seluruh dunia. Dengan demikian organisasi maritim internasional muncul menjadi ada. Perjanjian internasional pertama apapun antara bangsa-bangsa dapat ditelusuri kembali ke perjanjian dari 'keselamatan hidup di laut' - SOLAS, yang diadopsi oleh beberapa negara, pasca bencana Titanic. Meskipun IMO didirikan pada tahun 1948 di Jenewa, hal itu tidak diberlakukan sampai tahun 1959 di sebuah pertemuan yang diadakan di London, kantor pusat. Misi utama dan tanggung jawab organisasi maritim internasional, adalah untuk mengembangkan dan mempertahankan kerangka kerja yang komprehensif peraturan dan kebijakan untuk industri pelayaran dan kegiatan-kegiatan seperti keamanan maritim, keselamatan, kerjasama teknis, masalah lingkungan hidup dan masalah hukum. IMO telah berhasil membuang tugas ini sejak awal dengan komite khusus dan panitia sub di kantor pusat. Sesi komite ini dihadiri oleh banyak delegasi dan para ahli dari negara-negara anggota dan juga oleh organisasi non-pemerintah dan antar pemerintah. Badan IMO merupakan majelis yang memenuhi dua-tahunan. perakitan ini terdiri dari semua negara anggota. Dalam selang waktu antara sesi Majelis dewan bertindak sebagai badan pemerintahan. Dewan ini terdiri dari 40 negara anggota yang dipilih oleh majelis untuk jangka waktu tertentu. Komite dari berbagai tugas dan tugas yang disebutkan di atas juga diatur dan diawasi oleh badan-badan pemerintahan. sekretariat memiliki tenaga kerja lebih dari 300 dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. Sekretaris Jenderal dipilih oleh Majelis dan memegang jabatannya untuk jangka waktu 4 tahun. Bidang utama keprihatinan yang organisasi maritim internasional, telah mampu membawa bawah peraturan telah pencegahan kecelakaan, pengaturan standar keamanan untuk kapal dan kapal l ainnya (termasuk desain dan bahan) untuk negara-negara anggota untuk mematuhi, menjaga kepatuhan terhadap mendirikan perjanjian keselamatan dan keamanan, pencegahan polusi dan bencana manusia dapat dihindari. IMO juga memfasilitasi kerjasama teknis di antara negara anggota, pengaturan skema audisi dan monitoring untuk aturan-aturan, standar dan kewajiban akhirnya monitoring dan kompensasi
  • 5. dalam hal melanggar salah satu peraturan. Dengan demikian, organisasi maritim internasional memainkan peran yang sangat penting dalam kemajuan masyarakat modern menuju komersial yang lebih baik dan sehat dan lingkungan transportasi. http://selatbangka.blogspot.com/2011/03/international-maritime-organization-imo.html Home » HUKUM MARITIM » Pengertian Tentang International Maritime Organization IMO Pengertian Tentang International Maritime Organization IMO Add Comment HUKUM MARITIM 02 December 2010 International Maritime Organization ( IMO ) Dalam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam koperensinya pada tahun 1948 telah menyetujui untuk membentuk suatu badan Internasional yang khusus menangani masalah-masalah kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali dengan nama Inter Govermental Maritime Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 1958 organisasi tersebut baru diakui secara Internasional. Kemudian berubah nama menjadi International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal, 22 Mei 1982.
  • 6. Empat tahun sebelim INO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine Pollution Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di administrasikan dan di sebar luaskan oleh IMO. International Maritime Organization ( IMO ) berkedudukan di London, dengan alamat 4 Albert Embankment yang merupakan satu-satunya Badan Spesialisasi PBB yang bermarkas di Inggris. Sedang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali dalam selang waktu dua tahun dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan tahunan yang diadakan yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang Assembly dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO. IMO adalah Badan Organisasi yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan oleh beberapa Komite. International Maritime Organization 1. The Marine Safety Committee ( MSC ) Merupakan komite yang paling senior dan khusus menangani pekerjaan yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan teknik. Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas masing-masing. 2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC )
  • 7. Dibentuk oleh IMO Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari Bulk Chemicals merupakan juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah pencemaran. 3. The Technical C0-Operation Committee Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari IMO di bidang maritim terutama untuk negara berkembang. Komite teknik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui sebagai bagian dari konvensi. Badan ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen pertama PBB yang membentuk technical cooperation dalam bentuk struktur organisasi. Tujuannya adalah menyediakan program bantuan untuk setiap negara terutama negara berkembang untuk meratifikasi dan kemudian melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh IMO. IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di lapangan dan petunjuk dari Headquarters kepada pemerintah yang memintanya untuk melakukan training keselamatan kerja maritim dan pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan personil darat. Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap tahun dan sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek ambisius yang dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di Malmo Swedia pada tahun 1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga trampil dalam bidang keselamatan dan lingkungan maritim, dari negara berkembang yang sudah mempunyai latar belakang pendidikan yang mencukupi di negara masing-masing. 5. Sekretariat IMO Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General yang dibantu oleh ± 300 tenaga dari berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat digunakan berkomunikasi dalam sidang komite, yakni bahasa inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Arab, China dan 3 bahasa teknis 13.6. Tugas dan Pekerjaan IMO Tugas Utama IMO adalah membuat peraturan-peraturan keselamatan kerja dilaut termasuk keselamatan pelayaran dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan perairan. Seperti halnya SOLAS 74/78 diberlakukan oleh pemerintah Indonesia dengan Keputusan Presiden No. 65 tahun 1980 dan MARPOL 73/78 dengan Keputusan Presiden No. 46 tahun 1986. Kedua Keputusan Presiden tersebut sudah tercakup dalam UU No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran. Konvensi-konvensi IMO paling penting yang sudah dikeluarkan adalah sebagai berikut : 1. - Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) Convention 1974/1978 2. - Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973/1978 3. - Standard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers
  • 8. (SCTW) Convention 1978 termasuk beberapa amandements dari setiap konvensi. Dalam ketiga konvensi tersebut digariskan peraturan keselamatan kerja di laut, pencegahan pencemaran perairan dan persyaratan pengetahuan dan ketrampilan minimum yang harus dipenuhi oleh awak kapal. SOLAS Convention, menangani aspek keselamatan kapal termasuk konstruksi, navigasi dan komunikasi. MARPOL Convention, menangani aspek lingkungan perairan khusus untuk pencegahan pencemaran yang asalnya dari kapal, alat apung lainnya dan usaha penanggulangannya. STCW Convention, berisi persyaratan minimum pendidikan atau training yang harus dipenuhi oleh ABK (Anak Buah Kapal) untuk bekerja di atas kapal sebagai pelaut. http://www.maritimeworld.web.id/2010/12/pengertian-international-maritime.html Pengetahuan tentang IMO (International Maritime Organization) IMO (International maritime organization) dulunya di kenal sebagai Intergovermental maritime consultative organization atau IMCO. Di dirikan pada tahun 1948 melalui badan PBB untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim internasional dan cara pelaksanaannya. IMO baru berfungsi secara penuh pada tahun 1958, dengan berkantor pusat di London Inggris. IMO mempromosikan kerja sama antar - pemerintah dan antar – industri pelayaran untuk meningkatkan kerjasama di bidang keselamatan maritim dan mencegah polusi air laut. IMO di jalankan oleh sebuah majelis dan di biayai oleh dewan, yang ber anggotakan badan-badan yang bertanggung jawab di dalam majelis tadi. Dalam melaksanakan tugasnya IMO memiliki lima ( 5 ) komite yang masing - masing komite ini di bantu oleh sub-komite teknis, dan anggota-anggota PBB boleh me ninjau cara kerja dari IMO tersebut. Peninjau atau Observer bisa di tunjukan kepada LSM yang memenuhi syarat tertentu. IMO di dukung oleh sebuah kantor sekretariat terdiri atas seorang sekretariat jenderal yang secara berkala di pilih oleh majelis dan berbagai divisi termasuk inter-alia. Sejarah IMO Konsep IMO muncul setelah bencana kapal titanic tenggelam, berdasarkan standar rancangan modern pembuatan titanic sangatlah rapuh, sekat –sekat kedap air nya tidak di pasang hingga atas lambung kapal karena para insinyur perancangnya menghitung dan memperkirakan bahwa air laut tidak akan mampu masuk ke dalam kapal apabila kapal bermuatan wajar. Ketika titanic menabrak gunung es, perhitungan ini terbukti salah apa lagi ketika para penumpang mulai meninggalkan kapal sekoci – sekoci penyelamat tidak cukup tersedia dan hampi r tak berfungsi, alhasil banyak nyawa dan materi yang hilang dalam tragedi ini.
  • 9. Pada saat itu negara – negara mempunyai peraturan sendiri mengenai standar rancangan kapal, kontruksi, dan peralatan keselamatan nya. Intergovermental maritime consulatative organization ( IMCO ) di bentuk sebagai jawaban atas tragedi titanic. Tetapi tertunda perwujudan nya ketika perang dunia I meletus. Dan ketika perang berakhir IMCO di hidupkan kembali dan menghasilkan sekempulan peraturan mengenai pembangunan kapal dan keselamatannya yang dsebut dengan safety of life at sea ( SOLAS ) atau keselamatan jiwa dilaut. Setiap tahun, SOLAS terus dimodifikasi dan di modernisasi agar beradaptasi dengan perubahan teknologi dan peristiwa - peristiwa yang baru dilaut. IMCO Pada akhirnya berubah nama menjadi IMO yang secara berkala membuat peraturan seperti ( International Regulations for Freventing collitions at sea ). atau peraturan internasional untuk menghindari tabrakan dilaut. yang didukung oleh badan – badan klasifikasi dan surveyor maritim untuk memastikan ketaatan setiap kapal terhadap peraturan yang berlaku. Port state control authorty ( otoritas pengawas pelabuhan negara ). Di dirikan untuk memberikan kekuasaan kepada penjaga pantai seperti contohnya di negara Amerika serikat adanya Coastguard dan di Indonesia adanya KPLP ( kesatuan penjaga laut dan pantai ). Tugasnya untuk meng inspeksi kapal – kapal berbendera asing yang masuk kepelabuhan - pelabuhan negara tersebut. Sebuah Memorandum of Understanding ( protokol ) telah ditandatangani oleh beberapa negara untuk menyatukan prosedur port state control di negara masing – masing. http://serangkab.go.id/index.php/web/berita/detail/216 International Maritime Organization ( IMO ) Sejarah :  1948 : PBB menyetujui untuk membentuk suatu badan internasional yang khusus menangani masalah - masalah kemaritiman.  Nama Awal : IMCO ( Inter-Govermental Maritime Consultative Organization)  1958 : Awal diakuinya organiasai tersebut  22 Mei 1982 : berubah nama menjadi IMO ((International Maritime Organization) berkedudukan di London, Inggris.  Assembly : Sidang paripurna IMO, yang melakukan pertemua setiap 1x dalam selang waktu 2 tahun ( biasanya september atau oktober)  Council : pertemuan yang diadakan terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh assembly dan bertindak sebagai badan pelaksana kegiatan IMO  Untuk melaksanakan kegiatannya, IMO membentuk beberapa komite yang akan menangani masalah teknik dan pekerjaan administrasi pada umumnya.  Terdiri dari 5 komite. yaitu : 1. The Maritime Safety Committee ( Msc)
  • 10. 2. The Environmental Protection Committee (MEPC) 3. The Legal Committee 4. The Technical Co-Operation Committee 5. The facilitation Committee  Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General, yang dibantu ± 3.300 tenaga dari berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat digunakan komunikasi dalam sidang komite, yaitu : inggris, perancis, rusia, spanyol, arab, china dan 3 bahasa teknis  Secretary general ditunjuk oleh Council dan atas persetujuan dari assembly ( rapat umum )  Tugas dan Pekerjaan IMO : o Tugas Utama : membuat peraturan - peraturan keselamatan kerja di laut termasuk keselamatan pelayaran dan pencegah serta penanggulangan pencemaran lingkungan perairan. o Selama 30 tahun : sudah menghasilkan sejumlah 30 jenis konvensi dan protokol serta codes mengenai keselamatan pelayaran dan pencegahan pencemaran dan yang ada hubungannya dengan kegiatan tersebut. http://rizqiseptianchandra.blogspot.com/2012/09/international-maritime-organization-imo.html Sejarah Singkat IMO ( International Maritime Organization)
  • 11. Ini selalu diakui bahwa cara terbaik untuk meningkatkan keselamatan di laut adalah dengan mengembangkan peraturan internasional yang diikuti oleh semua bangsa pengiriman dan dari pertengahan abad ke-19 dan seterusnya sejumlah perjanjian seperti itu diadopsi. Beberapa negara mengusulkan bahwa badan internasional permanen harus dibentuk untuk mempromosikan keselamatan maritim lebih efektif, tapi tidak sampai pembentukan PBB itu sendiri bahwa harapan itu terwujud. Pada tahun 1948 sebuah konferensi internasional di Jenewa mengadopsi sebuah konvensi IMO secara resmi menetapkan (nama asli Inter -Governmental Maritime Consultative Organization, atau IMCO, tapi nama itu diubah pada tahun 1982 IMO). Konvensi IMO mulai berlaku pada tahun 1958 dan Organisasi baru bertemu untuk pertama kaliny a tahun berikutnya. Tujuan Organisasi, seperti yang dirangkum oleh Pasal 1 (a) Konvensi, adalah "untuk menyediakan mesin untuk kerjasama antara Pemerintah di bidang regulasi pemerintah dan praktik yang berkaitan dengan masalah teknis dari semua jenis pengiriman yang mempengaruhi terlibat dalam perdagangan internasional, untuk mendorong dan memfasilitasi adopsi umum dari standar tertinggi dalam hal-hal praktis tentang keselamatan maritim, navigasi dan efisiensi pencegahan dan pengendalian pencemaran laut dari kapal ".Organisasi ini juga diberdayakan untuk menangani masalah-masalah administratif dan hukum yang berkaitan dengan tujuan ini.
  • 12. Tugas pertama IMO adalah untuk mengadopsi versi baru dari Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS), yang paling penting dari semua perjanjian yang berhubungan dengan keamanan maritim. Hal ini dicapai pada tahun 1960 dan IMO kemudian mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal seperti fasilitasi lalu lintas maritim internasional, garis beban dan pengangkutan barang berbahaya, sedangkan sistem pengukuran tonase kapal direvisi. Tapi meskipun keselamatan dan tetap tanggung jawab IMO yang paling penting, masalah baru mulai muncul - polusi. Pertumbuhan jumlah minyak yang diangkut melalui laut dan ukuran kapal tanker minyak perhatian khusus danTorrey Canyon bencana tahun 1967, di mana 120.000 ton minyak tumpah, menunjukkan skala masalah. Selama beberapa tahun berikutnya IMO memperkenalkan serangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk mencegah kecelakaan tanker dan untuk meminimalkan konsekuensi mereka. Hal ini juga ditangani ancaman lingkungan yang disebabkan oleh operasi rutin seperti pembersihan tangki kargo minyak dan pembuangan limbah ruang mesin - dalam hal tonase ancaman lebih besar dari polusi disengaja. Yang paling penting dari semua langkah-langkah adalah Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal, 1973, sebagaimana diubah oleh Protokol 1978 yang berkaitan kedalamnya (MARPOL 73/78). Ini mencakup tidak hanya pencemaran minyak disengaja dan operasional tetapi juga pencemaran oleh bahan kimia, barang dalam bentuk kemasan, limbah, sampah dan polusi udara. IMO juga diberi tugas membangun suatu sistem untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang telah menderita secara finansial sebagai akibat dari polusi. Dua perjanjian diadopsi, pada
  • 13. tahun 1969 dan 1971, yang memungkinkan korban pencemaran minyak untuk mendapatkan kompensasi jauh lebih sederhana dan cepat daripada yang telah mungkin sebelumnya.Kedua perjanjian itu diubah pada tahun 1992, dan sekali lagi pada tahun 2000, untuk meningkatkan batas kompensasi yang dibayarkan kepada korban pencemaran. Sejumlah konvensi hukum lainnya telah dikembangkan sejak, yang sebagian besar perhatian kewajiban dan masalah kompensasi. Juga di tahun 1970-an pencarian global dan sistem penyelamatan dimulai, dengan pembentukan Mobile Satellite Organisasi Internasional (IMSO), yang telah meningkatkan penyediaan radio dan pesan lain ke kapal. Para Distress Maritim Global dan Sistem Keamanan (GMDSS) diadopsi pada tahun 1988 dan mulai secara bertahap dari tahun 1992. Pada Februari 1999, GMDSS menjadi sepenuhnya operasional, sehingga sekarang kapal yang dalam kesulitan di mana pun di dunia dapat bantuan hampir dijamin, bahkan jika awak kapal tidak punya waktu untuk radio untuk membantu, karena pesan akan dikirim secara otomatis . Dua inisiatif pada 1990-an sangat penting sejauh mereka berhubungan dengan unsur manusia dalam pengiriman. Pada tanggal 1 Juli 1998 Kode Internasional Manajemen Keselamatan mulai berlaku dan menjadi berlaku untuk kapal penumpang, tanker minyak dan kimia, pembawa gas curah operator, dan kargo kerajinan kecepatan tinggi 500 tonase kotor dan di atas.Ini menjadi berlaku untuk kapal kargo lain dan unit pengeboran lepas pantai ponsel 500 tonase kotor dan di atas dari 1 Juli 2002. Pada 1 Februari 1997, 1995 amandemen Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, Sertifikasi dan Watchkeeping untuk Seafarers, 1978 mulai berlaku. Mereka sangat meningkatkan standar pelaut dan, untuk pertama kalinya, berikan IMO sendiri kekuasaan untuk memeriksa tindakan Pemerintah dengan Pihak diwajibkan untuk menyerahkan informasi kepada IMO mengenai kepatuhan mereka dengan Konvensi. Sebuah revisi utama dari Konvensi STCW dan kode selesai pada 2010 dengan diadopsinya "amandemen Manila untuk Konvensi STCW dan Kode". Konvensi baru yang berkaitan dengan lingkungan laut diadopsi pada tahun 2000-an, termasuk satu anti-fouling sytems (AFS 2001), yang lain pada pengelolaan air pemberat untuk mencegah invasi spesies asing (BWM 2004) dan lainnya pada daur ulang kapal (Hong Kong International Konvensi untuk Daur Ulang Suara Lingkungan Aman dan Kapal, 2009). 2000-an juga melihat fokus pada keamanan maritim, dengan berlakunya pada Juli 2004 dari sebuah rezim, keamanan baru yang komprehensif bagi pelayaran internasional, termasuk Shiip Internasional dan Keamanan Pelabuhan Facility (ISPS) Code, dibuat wajib berdasarkan amandemen SOLAS diadopsi pada 2002. Pada tahun 2005, IMO mengadopsi amandemen Konvensi untuk Pemberantasan Kisah Melangg ar Hukum (SUA) Terhadap Keselamatan Maritim Navigasi, 1988 dan Protokol terkait (tahun 2005 SUA Protokol), yang antara lain, memperkenalkan hak keinginan Partai aa Negara untuk naik sebuah
  • 14. kapal yang mengibarkan bendera Negara Pihak lain ketika Partai meminta memiliki alasan untuk menduga bahwa kapal atau orang di atas kapal ini, telah, atau akan terlibat dalam, komisi pelanggaran di bawah Konvensi. Sebagai instrumen IMO telah memasuki berlaku dan telah dilaksanakan, perkembangan teknologi dan / atau pelajaran yang dipetik dari kecelakaan telah menyebabkan perubahan dan amandemen diadopsi. Fokus pada implementasi berlanjut, dengan program kerjasama teknis seuntai kunci dari kerja IMO. Isu-isu kunci dalam agenda IMO pada 2010-an meliputi: - Menanggapi momok modern pembajakan, khususnya di perairan lepas pantai Somalia dan di Teluk Aden - Menangani pengurangan emisi gas rumah kaca dari kapal dan dengan demikian memastikan kontribusi IMO dengan isu perubahan iklim - Menjaga keselamatan hidup di laut dan unsur manusia, khususnya pelaut tersebut, di jantung kerja IMO. IMO pernyataan misi, seperti yang dinyatakan dalam Resolusi A.1011 (26), yang menetapkan rencana strategis untuk Organisasi (untuk periode enam tahun 2010-2015: "Misi dari Organisasi Maritim Internasional (IMO) sebagai badan khusus PBB adalah untuk mempromosikan pengiriman yang aman, aman, ramah lingkungan, efisien dan berkelanjutan melalui kerjasama. Ini akan dicapai dengan mengadopsi standar praktis tertinggi keselamatan dan keamanan maritim, efisiensi navigasi dan pertimbangan pencegahan dan pengendalian pencemaran dari kapal, serta melalui dari permasalahan hukum dan pelaksanaan yang efektif dari instrumen IMO dengan maksud untuk aplikasi mereka universal dan seragam. " sumber : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://www.imo.org/about/conve ntions/listofconventions/pages/international-convention-for-the-prevention-of-pollution-from-ships- (marpol).aspx http://mesbsjkt.blogspot.com/2012/01/sejarah-singkat-imo-international.html