1. sejarah IMO (International Maritime Organization)
International Maritime Organization ( IMO ) bertindak Dalam rangka meningkatkan keselamatan
kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam koperensinya pada tahun 1948 telah menyetujui
untuk membentuk suatu badan Internasional yang khusus menangani masalah-masalah
kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali dengan nama Inter Govermental Maritime
Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 1958
organisasi tersebut baru diakui secara Internasional. Kemudian berubah nama menjadi
International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal, 22 Mei 1982.
Empat tahun sebelim IMO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine
Pollution Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di
administrasikan dan di sebar luaskan oleh IMO.
International Maritime Organization ( IMO ) berkedudukan di London, dengan alamat 4 Albert
Embankment yang merupakan satu-satunya Badan Spesialisasi PBB yang bermarkas di Inggris.
Sedang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali dalam selang
waktu dua tahun dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan tahunan
yang diadakan yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang
Assembly dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO.
IMO adalah Badan Organisasi yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya
dilaksanakan oleh beberapa Komite.
1. The Marine Safety Committee ( MSC ) Merupakan komite yang paling senior dan
khusus menangani pekerjaan yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan teknik.
Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas masing-masing.
2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC ) yang Dibentuk oleh IMO
Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan
pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari Bulk
Chemicals merupakan juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah
pencemaran.
3. The Technical C0-Operation Committee Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari
IMO di bidang maritim terutama untuk negara berkembang. Komite teknik ini merupakan
komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui sebagai bagian dari konvensi. Badan
ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen pertama PBB yang membentuk technical
cooperation dalam bentuk struktur organisasi. Tujuannya adalah menyediakan program
bantuan untuk setiap negara terutama negara berkembang untuk meratifikasi dan
kemudian melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh IMO.
IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di lapangan dan petunjuk dari Headquarters kepada
pemerintah yang memintanya untuk melakukan training keselamatan kerja maritim dan
pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan personil darat.
Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap tahun dan
sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek ambisius yang
dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di Malmo Swedia
pada tahun 1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga trampil dalam bidang
keselamatan dan lingkungan maritim, dari negara berkembang yang sudah mempunyai latar
belakang pendidikan yang mencukupi di negara masing-masing.
2. plis jangan tanya sama saya tentang ini soalnya kalo boleh jujur saya sangat tidak menguasai
postingan ini maklum ini hanya copas
Diposkan oleh Mohamad Wahyuddin di 23.14
http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/05/sejarah-imo-adalah-international.html
Introduction to IMO
IMO – the International Maritime Organization – is the United Nations
specialized agency with responsibility for the safety and security of shipping
and the prevention of marine pollution by ships.
Related
Documents
IMO What it is...
brochure
trilingual English,
Français, Español
(1.9 MB)
IMO What it is...
brochure Arabic
(2.8 MB)
IMO What it is...
brochure Chinese
(4.5 MB)
IMO What it is...
brochure Russian
(630 KB)
Related Links
Secretary-
General
Conventions
Careers at
As a specialized agency of the United Nations, IMO is the global standard-setting
authority for the safety, security and environmental performance of
international shipping. Its main role is to create a regulatory framework for the
shipping industry that is fair and effective, universally adopted and universally
implemented.
In other words, its role is to create a level playing-field so that ship operators
cannot address their financial issues by simply cutting corners and compromising
3. on safety, security and environmental performance. This approach also
encourages innovation and efficiency.
Shipping is a truly international industry, and it can only operate effectively if the
regulations and standards are themselves agreed, adopted and implemented on
an international basis. And IMO is the forum at which this process takes place.
International shipping transports about 90 per cent of global trade to peoples
and communities all over the world. Shipping is the most efficient and cost-effective
method of international transportation for most goods; it provides a
dependable, low-cost means of transporting goods globally, facilitating
commerce and helping to create prosperity among nations and peoples.
The world relies on a safe, secure and efficient international shipping industry –
and this is provided by the regulatory framework developed and maintained by
IMO.
IMO measures cover all aspects of international shipping – including ship design,
construction, equipment, manning, operation and disposal – to ensure that this
vital sector for remains safe, environmentally sound, energy efficient and secure.
Shipping is an essential component of any programme for future sustainable
economic growth. Through IMO, the Organization’s Member States, civil society
and the shipping industry are already working together to ensure a continued
and strengthened contribution towards a green economy and growth in a
sustainable manner. The promotion of sustainable shipping and sustainable
maritime development is one of the major priorities of IMO in the coming years.
Energy efficiency, new technology and innovation, maritime education and
training, maritime security, maritime traffic management and the development
of the maritime infrastructure: the development and implementation, through
IMO, of global standards covering these and other issues will underpin IMO's
commitment to provide the institutional framework necessary for a green and
IMO
4. sustainable global maritime transportation system.
http://www.imo.org/About/Pages/Default.aspx
International Maritime Organization (IMO)
setiap perkembangan dalam sejarah dunia terjadi karena faktor atau faktor yang mungkin terjadi
dengan waktu dan pembentukan organisasi maritim Internasional, IMO, tidak berbeda. Dari berbagai
industri yang telah berkembang di seluruh dunia 'Pengiriman' dapat dianggap sebagai benar-benar
industri internasional. Hal ini karena melayani lebih dari 90% dari perdagangan dunia oleh transportasi
kargo dan kapal dagang lain yang melakukannya bersih dan biaya efektif. Akibatnya, setiap kapal
tertentu dapat diatur oleh suatu sistem manajemen rantai yang mencakup banyak negara, juga kapal ini
menghabiskan sebagian besar waktu mereka di laut antara berbagai yurisdiksi. Oleh karena itu, terasa di
awal abad yang lalu bahwa ada kebutuhan badan pemerintahan universal yang pada gilirannya
meletakkan aturan dan standar untuk mengatur proses pengiriman dan industri di seluruh dunia.
Dengan demikian organisasi maritim internasional muncul menjadi ada.
Perjanjian internasional pertama apapun antara bangsa-bangsa dapat ditelusuri kembali ke perjanjian
dari 'keselamatan hidup di laut' - SOLAS, yang diadopsi oleh beberapa negara, pasca bencana Titanic.
Meskipun IMO didirikan pada tahun 1948 di Jenewa, hal itu tidak diberlakukan sampai tahun 1959 di
sebuah pertemuan yang diadakan di London, kantor pusat. Misi utama dan tanggung jawab organisasi
maritim internasional, adalah untuk mengembangkan dan mempertahankan kerangka kerja yang
komprehensif peraturan dan kebijakan untuk industri pelayaran dan kegiatan-kegiatan seperti
keamanan maritim, keselamatan, kerjasama teknis, masalah lingkungan hidup dan masalah hukum. IMO
telah berhasil membuang tugas ini sejak awal dengan komite khusus dan panitia sub di kantor pusat.
Sesi komite ini dihadiri oleh banyak delegasi dan para ahli dari negara-negara anggota dan juga oleh
organisasi non-pemerintah dan antar pemerintah.
Badan IMO merupakan majelis yang memenuhi dua-tahunan. perakitan ini terdiri dari semua negara
anggota. Dalam selang waktu antara sesi Majelis dewan bertindak sebagai badan pemerintahan. Dewan
ini terdiri dari 40 negara anggota yang dipilih oleh majelis untuk jangka waktu tertentu. Komite dari
berbagai tugas dan tugas yang disebutkan di atas juga diatur dan diawasi oleh badan-badan
pemerintahan. sekretariat memiliki tenaga kerja lebih dari 300 dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
Sekretaris Jenderal dipilih oleh Majelis dan memegang jabatannya untuk jangka waktu 4 tahun.
Bidang utama keprihatinan yang organisasi maritim internasional, telah mampu membawa bawah
peraturan telah pencegahan kecelakaan, pengaturan standar keamanan untuk kapal dan kapal l ainnya
(termasuk desain dan bahan) untuk negara-negara anggota untuk mematuhi, menjaga kepatuhan
terhadap mendirikan perjanjian keselamatan dan keamanan, pencegahan polusi dan bencana manusia
dapat dihindari. IMO juga memfasilitasi kerjasama teknis di antara negara anggota, pengaturan skema
audisi dan monitoring untuk aturan-aturan, standar dan kewajiban akhirnya monitoring dan kompensasi
5. dalam hal melanggar salah satu peraturan.
Dengan demikian, organisasi maritim internasional memainkan peran yang sangat penting dalam
kemajuan masyarakat modern menuju komersial yang lebih baik dan sehat dan lingkungan transportasi.
http://selatbangka.blogspot.com/2011/03/international-maritime-organization-imo.html
Home » HUKUM MARITIM » Pengertian Tentang International Maritime Organization IMO
Pengertian Tentang International Maritime Organization IMO
Add Comment
HUKUM MARITIM
02 December 2010
International Maritime Organization ( IMO )
Dalam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatan pelayaran, PBB dalam koperensinya
pada tahun 1948 telah menyetujui untuk membentuk suatu badan Internasional yang khusus
menangani masalah-masalah kemaritiman. Badan tersebut dibentuk pertama kali dengan nama Inter
Govermental Maritime Consuktative Organization ( IMCO ). Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun
1958 organisasi tersebut baru diakui secara Internasional. Kemudian berubah nama menjadi
International Maritime Organization ( IMO ) sejak tanggal, 22 Mei 1982.
6. Empat tahun sebelim INO diberlakukan secara Internasional yakni pada tahun 1954 Marine Pollution
Convention sudah mulai diberlakukan tetapi baru pada tahun 1959 secara resmi di administrasikan dan
di sebar luaskan oleh IMO. International Maritime Organization ( IMO ) berkedudukan di London,
dengan alamat 4 Albert Embankment yang merupakan satu-satunya Badan Spesialisasi PBB yang
bermarkas di Inggris. Sedang Paripurna IMO disebut Assembly melakukan pertemuan tahunan satu kali
dalam selang waktu dua tahun dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Pertemuan
tahunan yang diadakan yang disebut Council, anggotanya terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh sidang
Assembly dan bertindak sebagai Badan Pelaksana harian kegiatan IMO. IMO adalah Badan Organisasi
yang menangani masalah teknis dan sebagian besar kegiatannya dilaksanakan oleh beberapa Komite.
International Maritime Organization
1. The Marine Safety Committee ( MSC )
Merupakan komite yang paling senior dan khusus menangani pekerjaan yang berhubungan dengan
masalah keselamatan dan teknik. Memiliki beberapa Sub committee sesuai tugas masing-masing.
2. The Marine Environment Protection Committee ( MEPC )
7. Dibentuk oleh IMO Assembly pada tahun 1973 dengan tugas mengkoordinir kegiatan pencegahan dan
pengontrolan pencemaran laut yang asalnya dari kapal. Sub Committee dari Bulk Chemicals merupakan
juga sub committee dari MEPC kalau menyangkut masalah pencemaran.
3. The Technical C0-Operation Committee
Tugasnya mengkoordinir bantuan teknik dari IMO di bidang maritim terutama untuk negara
berkembang. Komite teknik ini merupakan komite pertama dalam organisasi PBB yang diakui sebagai
bagian dari konvensi. Badan ini dibentuk tahun 1975 dan merupakan agen pertama PBB yang
membentuk technical cooperation dalam bentuk struktur organisasi. Tujuannya adalah menyediakan
program bantuan untuk setiap negara terutama negara berkembang untuk meratifikasi dan kemudian
melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh IMO. IMO menyediakan tenaga bantuan konsultan di
lapangan dan petunjuk dari Headquarters kepada pemerintah yang memintanya untuk melakukan
training keselamatan kerja maritim dan pencegahan pencemaran terhadap ABK bagian deck, mesin dan
personil darat. Melalui Komite ini IMO melakukan seminar dan workshop dibeberapa negara setiap
tahun dan sudah mengerjakan banyak proyek bantuan teknik di seluruh dunia. Proyek ambisius yang
dilakukan Komite ini adalah mendirikan “The World Maritime University” di Malmo Swedia pada tahun
1983, dengan tujuan untuk mendidik dan menyediakan tenaga trampil dalam bidang keselamatan dan
lingkungan maritim, dari negara berkembang yang sudah mempunyai latar belakang pendidikan yang
mencukupi di negara masing-masing.
5. Sekretariat IMO
Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General yang dibantu oleh ± 300 tenaga dari berbagai negara
termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat digunakan berkomunikasi dalam
sidang komite, yakni bahasa inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, Arab, China dan 3 bahasa teknis 13.6.
Tugas dan Pekerjaan IMO Tugas Utama IMO adalah membuat peraturan-peraturan keselamatan kerja
dilaut termasuk keselamatan pelayaran dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan
perairan. Seperti halnya SOLAS 74/78 diberlakukan oleh pemerintah Indonesia dengan Keputusan
Presiden No. 65 tahun 1980 dan MARPOL 73/78 dengan Keputusan Presiden No. 46 tahun 1986. Kedua
Keputusan Presiden tersebut sudah tercakup dalam UU No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran.
Konvensi-konvensi IMO paling penting yang sudah dikeluarkan adalah sebagai berikut :
1. - Safety Of Life At Sea ( SOLAS ) Convention 1974/1978
2. - Marine Pollution Prevention ( MARPOL ) Convention 1973/1978
3. - Standard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers
8. (SCTW) Convention 1978 termasuk beberapa amandements dari setiap konvensi.
Dalam ketiga konvensi tersebut digariskan peraturan keselamatan kerja di laut, pencegahan
pencemaran perairan dan persyaratan pengetahuan dan ketrampilan minimum yang harus dipenuhi
oleh awak kapal. SOLAS Convention, menangani aspek keselamatan kapal termasuk konstruksi, navigasi
dan komunikasi. MARPOL Convention, menangani aspek lingkungan perairan khusus untuk pencegahan
pencemaran yang asalnya dari kapal, alat apung lainnya dan usaha penanggulangannya. STCW
Convention, berisi persyaratan minimum pendidikan atau training yang harus dipenuhi oleh ABK (Anak
Buah Kapal) untuk bekerja di atas kapal sebagai pelaut.
http://www.maritimeworld.web.id/2010/12/pengertian-international-maritime.html
Pengetahuan tentang IMO (International Maritime Organization)
IMO (International maritime organization) dulunya di kenal sebagai Intergovermental maritime
consultative organization atau IMCO.
Di dirikan pada tahun 1948 melalui badan PBB untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim
internasional dan cara pelaksanaannya.
IMO baru berfungsi secara penuh pada tahun 1958, dengan berkantor pusat di London Inggris.
IMO mempromosikan kerja sama antar - pemerintah dan antar – industri pelayaran untuk
meningkatkan kerjasama di bidang keselamatan maritim dan mencegah polusi air laut.
IMO di jalankan oleh sebuah majelis dan di biayai oleh dewan, yang ber anggotakan badan-badan
yang bertanggung jawab di dalam majelis tadi. Dalam melaksanakan tugasnya IMO
memiliki lima ( 5 ) komite yang masing - masing komite ini di bantu oleh sub-komite teknis, dan
anggota-anggota PBB boleh me ninjau cara kerja dari IMO tersebut. Peninjau atau Observer
bisa di tunjukan kepada LSM yang memenuhi syarat tertentu.
IMO di dukung oleh sebuah kantor sekretariat terdiri atas seorang sekretariat jenderal yang
secara berkala di pilih oleh majelis dan berbagai divisi termasuk inter-alia.
Sejarah IMO
Konsep IMO muncul setelah bencana kapal titanic tenggelam, berdasarkan standar rancangan
modern pembuatan titanic sangatlah rapuh, sekat –sekat kedap air nya tidak di pasang hingga
atas lambung kapal karena para insinyur perancangnya menghitung dan memperkirakan bahwa
air laut tidak akan mampu masuk ke dalam kapal apabila kapal bermuatan wajar. Ketika titanic
menabrak gunung es, perhitungan ini terbukti salah apa lagi ketika para penumpang mulai
meninggalkan kapal sekoci – sekoci penyelamat tidak cukup tersedia dan hampi r tak berfungsi,
alhasil banyak nyawa dan materi yang hilang dalam tragedi ini.
9. Pada saat itu negara – negara mempunyai peraturan sendiri mengenai standar rancangan kapal,
kontruksi, dan peralatan keselamatan nya. Intergovermental maritime consulatative
organization ( IMCO ) di bentuk sebagai jawaban atas tragedi titanic. Tetapi tertunda
perwujudan nya ketika perang dunia I meletus. Dan ketika perang berakhir IMCO di hidupkan
kembali dan menghasilkan sekempulan peraturan mengenai pembangunan kapal dan
keselamatannya yang dsebut dengan safety of life at sea ( SOLAS ) atau keselamatan jiwa dilaut.
Setiap tahun, SOLAS terus dimodifikasi dan di modernisasi agar beradaptasi dengan perubahan
teknologi dan peristiwa - peristiwa yang baru dilaut. IMCO Pada akhirnya berubah nama
menjadi IMO yang secara berkala membuat peraturan seperti ( International Regulations for
Freventing collitions at sea ). atau peraturan internasional untuk menghindari tabrakan dilaut.
yang didukung oleh badan – badan klasifikasi dan surveyor maritim untuk memastikan ketaatan
setiap kapal terhadap peraturan yang berlaku.
Port state control authorty ( otoritas pengawas pelabuhan negara ).
Di dirikan untuk memberikan kekuasaan kepada penjaga pantai seperti contohnya di negara
Amerika serikat adanya Coastguard dan di Indonesia adanya KPLP ( kesatuan penjaga laut dan
pantai ). Tugasnya untuk meng inspeksi kapal – kapal berbendera asing yang masuk
kepelabuhan - pelabuhan negara tersebut. Sebuah Memorandum of Understanding ( protokol )
telah ditandatangani oleh beberapa negara untuk menyatukan prosedur port state control di
negara masing – masing.
http://serangkab.go.id/index.php/web/berita/detail/216
International Maritime Organization ( IMO )
Sejarah :
1948 : PBB menyetujui untuk membentuk suatu badan internasional yang khusus
menangani masalah - masalah kemaritiman.
Nama Awal : IMCO ( Inter-Govermental Maritime Consultative Organization)
1958 : Awal diakuinya organiasai tersebut
22 Mei 1982 : berubah nama menjadi IMO ((International Maritime Organization)
berkedudukan di London, Inggris.
Assembly : Sidang paripurna IMO, yang melakukan pertemua setiap 1x dalam selang
waktu 2 tahun ( biasanya september atau oktober)
Council : pertemuan yang diadakan terdiri dari 32 negara yang dipilih oleh assembly dan
bertindak sebagai badan pelaksana kegiatan IMO
Untuk melaksanakan kegiatannya, IMO membentuk beberapa komite yang akan
menangani masalah teknik dan pekerjaan administrasi pada umumnya.
Terdiri dari 5 komite. yaitu :
1. The Maritime Safety Committee ( Msc)
10. 2. The Environmental Protection Committee (MEPC)
3. The Legal Committee
4. The Technical Co-Operation Committee
5. The facilitation Committee
Sekretariat IMO dipimpin oleh Secretary General, yang dibantu ± 3.300 tenaga dari
berbagai negara termasuk para penterjemah ke dalam 6 bahasa yang diakui dapat
digunakan komunikasi dalam sidang komite, yaitu : inggris, perancis, rusia, spanyol,
arab, china dan 3 bahasa teknis
Secretary general ditunjuk oleh Council dan atas persetujuan dari assembly ( rapat umum
)
Tugas dan Pekerjaan IMO :
o Tugas Utama : membuat peraturan - peraturan keselamatan kerja di laut termasuk
keselamatan pelayaran dan pencegah serta penanggulangan pencemaran
lingkungan perairan.
o Selama 30 tahun : sudah menghasilkan sejumlah 30 jenis konvensi dan protokol
serta codes mengenai keselamatan pelayaran dan pencegahan pencemaran dan
yang ada hubungannya dengan kegiatan tersebut.
http://rizqiseptianchandra.blogspot.com/2012/09/international-maritime-organization-imo.html
Sejarah Singkat IMO ( International Maritime Organization)
11. Ini selalu diakui bahwa cara terbaik untuk meningkatkan keselamatan di laut adalah dengan
mengembangkan peraturan internasional yang diikuti oleh semua bangsa pengiriman dan dari
pertengahan abad ke-19 dan seterusnya sejumlah perjanjian seperti itu diadopsi. Beberapa negara
mengusulkan bahwa badan internasional permanen harus dibentuk untuk mempromosikan
keselamatan maritim lebih efektif, tapi tidak sampai pembentukan PBB itu sendiri bahwa harapan itu
terwujud. Pada tahun 1948 sebuah konferensi internasional di Jenewa mengadopsi sebuah
konvensi IMO secara resmi menetapkan (nama asli Inter -Governmental Maritime Consultative
Organization, atau IMCO, tapi nama itu diubah pada tahun 1982 IMO).
Konvensi IMO mulai berlaku pada tahun 1958 dan Organisasi baru bertemu untuk pertama kaliny a
tahun berikutnya.
Tujuan Organisasi, seperti yang dirangkum oleh Pasal 1 (a) Konvensi, adalah "untuk menyediakan
mesin untuk kerjasama antara Pemerintah di bidang regulasi pemerintah dan praktik yang berkaitan
dengan masalah teknis dari semua jenis pengiriman yang mempengaruhi terlibat dalam
perdagangan internasional, untuk mendorong dan memfasilitasi adopsi umum dari standar tertinggi
dalam hal-hal praktis tentang keselamatan maritim, navigasi dan efisiensi pencegahan dan
pengendalian pencemaran laut dari kapal ".Organisasi ini juga diberdayakan untuk menangani
masalah-masalah administratif dan hukum yang berkaitan dengan tujuan ini.
12. Tugas pertama IMO adalah untuk mengadopsi versi baru dari Konvensi Internasional untuk
Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS), yang paling penting dari semua perjanjian yang berhubungan
dengan keamanan maritim. Hal ini dicapai pada tahun 1960 dan IMO kemudian mengalihkan
perhatiannya kepada hal-hal seperti fasilitasi lalu lintas maritim internasional, garis beban dan
pengangkutan barang berbahaya, sedangkan sistem pengukuran tonase kapal direvisi.
Tapi meskipun keselamatan dan tetap tanggung jawab IMO yang paling penting, masalah baru
mulai muncul - polusi. Pertumbuhan jumlah minyak yang diangkut melalui laut dan ukuran kapal
tanker minyak perhatian khusus danTorrey Canyon bencana tahun 1967, di mana 120.000 ton
minyak tumpah, menunjukkan skala masalah.
Selama beberapa tahun berikutnya IMO memperkenalkan serangkaian langkah-langkah yang
dirancang untuk mencegah kecelakaan tanker dan untuk meminimalkan konsekuensi mereka. Hal
ini juga ditangani ancaman lingkungan yang disebabkan oleh operasi rutin seperti pembersihan
tangki kargo minyak dan pembuangan limbah ruang mesin - dalam hal tonase ancaman lebih besar
dari polusi disengaja.
Yang paling penting dari semua langkah-langkah adalah Konvensi Internasional untuk Pencegahan
Pencemaran dari Kapal, 1973, sebagaimana diubah oleh Protokol 1978 yang berkaitan kedalamnya
(MARPOL 73/78). Ini mencakup tidak hanya pencemaran minyak disengaja dan operasional tetapi
juga pencemaran oleh bahan kimia, barang dalam bentuk kemasan, limbah, sampah dan polusi
udara.
IMO juga diberi tugas membangun suatu sistem untuk memberikan kompensasi kepada mereka
yang telah menderita secara finansial sebagai akibat dari polusi. Dua perjanjian diadopsi, pada
13. tahun 1969 dan 1971, yang memungkinkan korban pencemaran minyak untuk mendapatkan
kompensasi jauh lebih sederhana dan cepat daripada yang telah mungkin sebelumnya.Kedua
perjanjian itu diubah pada tahun 1992, dan sekali lagi pada tahun 2000, untuk meningkatkan batas
kompensasi yang dibayarkan kepada korban pencemaran. Sejumlah konvensi hukum lainnya telah
dikembangkan sejak, yang sebagian besar perhatian kewajiban dan masalah kompensasi.
Juga di tahun 1970-an pencarian global dan sistem penyelamatan dimulai, dengan pembentukan
Mobile Satellite Organisasi Internasional (IMSO), yang telah meningkatkan penyediaan radio dan
pesan lain ke kapal.
Para Distress Maritim Global dan Sistem Keamanan (GMDSS) diadopsi pada tahun 1988 dan mulai
secara bertahap dari tahun 1992. Pada Februari 1999, GMDSS menjadi sepenuhnya operasional,
sehingga sekarang kapal yang dalam kesulitan di mana pun di dunia dapat bantuan hampir dijamin,
bahkan jika awak kapal tidak punya waktu untuk radio untuk membantu, karena pesan akan dikirim
secara otomatis .
Dua inisiatif pada 1990-an sangat penting sejauh mereka berhubungan dengan unsur manusia
dalam pengiriman. Pada tanggal 1 Juli 1998 Kode Internasional Manajemen Keselamatan mulai
berlaku dan menjadi berlaku untuk kapal penumpang, tanker minyak dan kimia, pembawa gas curah
operator, dan kargo kerajinan kecepatan tinggi 500 tonase kotor dan di atas.Ini menjadi berlaku
untuk kapal kargo lain dan unit pengeboran lepas pantai ponsel 500 tonase kotor dan di atas dari 1
Juli 2002.
Pada 1 Februari 1997, 1995 amandemen Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan,
Sertifikasi dan Watchkeeping untuk Seafarers, 1978 mulai berlaku. Mereka sangat meningkatkan
standar pelaut dan, untuk pertama kalinya, berikan IMO sendiri kekuasaan untuk memeriksa
tindakan Pemerintah dengan Pihak diwajibkan untuk menyerahkan informasi kepada IMO mengenai
kepatuhan mereka dengan Konvensi. Sebuah revisi utama dari Konvensi STCW dan kode selesai
pada 2010 dengan diadopsinya "amandemen Manila untuk Konvensi STCW dan Kode".
Konvensi baru yang berkaitan dengan lingkungan laut diadopsi pada tahun 2000-an, termasuk satu
anti-fouling sytems (AFS 2001), yang lain pada pengelolaan air pemberat untuk mencegah invasi
spesies asing (BWM 2004) dan lainnya pada daur ulang kapal (Hong Kong International Konvensi
untuk Daur Ulang Suara Lingkungan Aman dan Kapal, 2009).
2000-an juga melihat fokus pada keamanan maritim, dengan berlakunya pada Juli 2004 dari sebuah
rezim, keamanan baru yang komprehensif bagi pelayaran internasional, termasuk Shiip
Internasional dan Keamanan Pelabuhan Facility (ISPS) Code, dibuat wajib berdasarkan
amandemen SOLAS diadopsi pada 2002.
Pada tahun 2005, IMO mengadopsi amandemen Konvensi untuk Pemberantasan Kisah Melangg ar
Hukum (SUA) Terhadap Keselamatan Maritim Navigasi, 1988 dan Protokol terkait (tahun 2005 SUA
Protokol), yang antara lain, memperkenalkan hak keinginan Partai aa Negara untuk naik sebuah
14. kapal yang mengibarkan bendera Negara Pihak lain ketika Partai meminta memiliki alasan untuk
menduga bahwa kapal atau orang di atas kapal ini, telah, atau akan terlibat dalam, komisi
pelanggaran di bawah Konvensi.
Sebagai instrumen IMO telah memasuki berlaku dan telah dilaksanakan, perkembangan teknologi
dan / atau pelajaran yang dipetik dari kecelakaan telah menyebabkan perubahan dan amandemen
diadopsi.
Fokus pada implementasi berlanjut, dengan program kerjasama teknis seuntai kunci dari kerja IMO.
Isu-isu kunci dalam agenda IMO pada 2010-an meliputi:
- Menanggapi momok modern pembajakan, khususnya di perairan lepas pantai Somalia dan di
Teluk Aden
- Menangani pengurangan emisi gas rumah kaca dari kapal dan dengan demikian memastikan
kontribusi IMO dengan isu perubahan iklim
- Menjaga keselamatan hidup di laut dan unsur manusia, khususnya pelaut tersebut, di jantung kerja
IMO.
IMO pernyataan misi, seperti yang dinyatakan dalam Resolusi A.1011 (26), yang menetapkan
rencana strategis untuk Organisasi (untuk periode enam tahun 2010-2015:
"Misi dari Organisasi Maritim Internasional (IMO) sebagai badan khusus PBB adalah untuk
mempromosikan pengiriman yang aman, aman, ramah lingkungan, efisien dan berkelanjutan melalui
kerjasama. Ini akan dicapai dengan mengadopsi standar praktis tertinggi keselamatan dan
keamanan maritim, efisiensi navigasi dan pertimbangan pencegahan dan pengendalian pencemaran
dari kapal, serta melalui dari permasalahan hukum dan pelaksanaan yang efektif dari instrumen IMO
dengan maksud untuk aplikasi mereka universal dan seragam. "
sumber
: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://www.imo.org/about/conve
ntions/listofconventions/pages/international-convention-for-the-prevention-of-pollution-from-ships-
(marpol).aspx
http://mesbsjkt.blogspot.com/2012/01/sejarah-singkat-imo-international.html