1. 18/03/14 Lukman Engineer: Ekstraksi MinyakAtsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih.html 1/7
Lukman itu nama ku ,Teknik KImia itu jurusan ku , UR itu Kampusku :)
Kamis, 02 Mei 2013
Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
LAPORAN PRAKTIKUM
EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DAUN
KAYU PUTIH SECARA DESTILASI UAP-AIR LANGSUNG
OLEH
KELOMPOK VI
KELAS A
Jhon Alperdo H.S. ( 1207136350 )
Lukman Arifin ( 1207121229 )
Rahmawati ( 1207121230 )
Zubaidah ( 1207112157 )
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Laporan ini telah diperiksa dan dinilai oleh dosen pembimbing
Praktikum Kimia Organik
Disusun oleh:
Jhon Alperdo H.S ( 1207136350 )
Lukman Arifin ( 1207121229 )
Rahmawati ( 1207121230 )
Zubaidah ( 1207112157 )
Pekanbaru, 2 Maret 2013
Pilih Bahasa
Diberdayakan oleh Terjemahan
Translate
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appointment gadget >>
Share It
follow me
@lukman_arifin
3
Join this site
w ith Google Friend Connect
Members (2)
Already a member? Sign in
followers
Google+
Followers
Search
Pencarian Kata Kunc
19:08:
Digital cl
Total
Tayanga
Laman
Lukman Arifin
Create your badge
Faceboo
Badge
► 2014 (2)
▼ 2013 (100)
► Agustus
► Juli (3)
► Juni (9)
▼ Mei (13)
Panas Jenis Log
my file
Bagikan 0 Lainnya Blog Berikut»
2. 18/03/14 Lukman Engineer: Ekstraksi MinyakAtsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih.html 2/7
Menyetujui
Asisten Dosen Pembimbing
Edo Galisman Drs. Irdoni, HS. MS
NIM : NIP : 195704151986091001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang. Minyak atsiri merupakan bahan
yang bersifat mudah menguap (volatile), mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari
bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman.
minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat
secara sintetis (Faridatul Aulia, 2012).
Peranan minyak atsiri dalam kehidupan manusia telah mulai dikenal sejak beberapa abad yang lalu.
Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies, yang termasuk dalam famili
Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbeliferae. Minyak atsiri dapat bersumber
pada setiap bagian tanaman yaitu dari , buah, bunga, biji, batang, kulit buah dan akar. Salah satu minyak atsiri itu
adalah kayu putih (Ketaren, 1986).
Kayu putih (Melaleuca leucadendron L) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki rasa tawar, netral dan
bersifat penenang. Daun kayu putih memiliki rasa pedas dan hangat. Secara kimia kayu putih mengandung lignin,
melaleucin, serta minyak atsiri. Dalam membudidayakan kayu putih tidaklah terlalu sulit dapat dilakukan dengan
beberapa cara biji dan anak batangnya, memerlukan air yang cukup dan menjaga kelembaban tananya. Khasiat
minyak kayu putih sangat banyak sekali terutama dalam bidang kesehatan, diantara bagian-bagian dari kayu
putih yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan adalah daun, ranting, kulit kayu dan buahnya. Berikut ini adalah
beberapa khasiat kayu putih untuk mengobati berbagai penyakit dan cara mengolahnya (Khasiat Daun Alami,
2012).
1.2 Tujuan Pratikum
a. Mempelajari proses destilasi uap-air langsung
b. Menghitung rendemen minyak atsiri
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung
minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam–macam, yaitu rendering (dry rendering dan wet
rendering), mechanical expression dan solvent extraction.
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak
atau lemak dengan kadar air yang tinggi Menurut pengerjaannya rendering dibagi dalam dua cara yaitu: wet
rendering dan dry rendering.
Dry Rendering merupakan cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Pemanasan
dilakukan pada suhu 2200F sampai 2300F (1050C-1100C). Ampas bahan yang telah diambil minyaknya akan
diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak yang akan dihasilkan akan dipisahkan dari ampas yang telah
mengendapkan dan pengembilan minyak dilakukan pada bagian atas ketel.
Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan air selama berlangsungnya proses tersebut. Cara
ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan 40
sampai 60 pound tekanan uap (40-60 psi) Penggunaan temperatur rendah dalam proses wet rendering dilakukan
jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak (Kataren,1986).
2.2 Isolasi
Salah satu cara untuk meng-isolasi minyak atsiri dari bahan tanaman penghasil minyak atsiri adalah dengan
penyulingan, yaitu pemisahan komponen yang berupa cairan dua macam campuran atau lebih berdasarkan
Safonifikasi
DUNIA ARTIKEL
Spektrofotome
Serapan Atom
Spektrometer
Prisma
induksi
elektromagnet
Formadiksi UR:
Pengumuman
Pengambilan
Buku Tabung.
Pancasila dan U
1945
Esterifikasi
Shampoo Motor
ekstraksi minyak
ikan dari limba
ikan patin
reaksi Nitrasi
FORMADIKSI UR
Hasil Forum
Pembentukan
Structural ...
Ekstraksi Minya
Atsiri Daun Ka
putih secara
Des...
► April (13)
► Maret
pekanbaru
Indonesia
believe yo
and make
Lihat profil lengkapku
about m
visitor
3. 18/03/14 Lukman Engineer: Ekstraksi MinyakAtsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih.html 3/7
perbedaan titik didih. Proses tersebut dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air.
Isolasi bahan alam dilakukan berdasarkan sifat bahan alam tersebut, dan dapat digolongkan menjadi
isolasi cara fisis dan isolasi cara kimia. Isolasi secara fisis didasarkan pada sifat fisik bahan alam, seperti kelarutan
dan tekanan uap. Isolasi berdasarkan perbedaan kelarutan bahan alam dalam pelarut tertentu dapat dilakukan
dengan pelarut dingin atau pelarut panas. Isolasi dengan pelarut dingin digunakan untuk mengisolasi bahan alam
yang dapat larut dalam keadaan dingin. Tekniknya dapat dilakukan dengan merendam sumber bahan alamnya
dalam pelarut tertentu selama beberapa lama (jam atau hari). Untuk bahan alam yang larut dalam keadaan panas
digunakan teknik isolasi secara kontinyu dengan alat Soxhlet. Isolasi berdasarkan penurunan tekanan uap
dilakukan dengan cara destilasi uap. Cara ini digunakan untuk senyawa yang tidak larut dalarn air, bertitik didih
tinggi, mudah terurai sebelum titik didihnya dan mudah menguap.
2.3 Destilasi
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair
dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu
tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar
ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses
ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam
campuran homogen tersebut.
2.3.1 Macam-Macam Destilasi
1. Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik
didih yang jauh berbeda.
2. Distilasi Fraksionasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan distilasi sederhana, hanya distilasi bertingkat ini
memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.
3. Distilasi Azeotrop : memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di
pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop
tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya digunakan
untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
5. Distilasi Vakum: memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang digunakan
adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi
rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi (Van Winkel,
1967)
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Destilasi
· Kelebihan Destilasi
1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
· Kekurangan Destilasi
1. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
2. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
2.4 Minyak Atsiri
2.4.1 Defenisi Minyak Atsiri
Minyak Atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawa padat yang berbeda
dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan dalam pelarut organik dan keluratan dalam air yang diperoleh dari
bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga.Minyak atsiri merupakan senyawa minyak
yang berasal dari bahan tumbuhan dengan beberapa sifat yaitu sangat mudah menguap bila dibiarkan diudara
terbuka, memiliki bau khas seperti tumbuhan aslinya, umumnya tidak berwarna tetapi memiliki warna gelap karena
mengalami oksidasi dan pendamaran. Karena sifatnya yang mudah menguap minyak atsiri sering disebut sebagai
minyak menguap atau minyak eteris. Minyak atsiri dikenal dengan beberapa nama , yaitu :
a. Minyak menguap ( volatile oils )
Karena bila dibiarkan diudara terbuka mudah menguap tanpa meninggalkan bekas, juga karena mengandung
senyawa atau komponen yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang berbeda.
b. Minyak essensial
4. 18/03/14 Lukman Engineer: Ekstraksi MinyakAtsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih.html 4/7
Karena merupakan senyawa essential atau konstituen berbau dari tanaman penghasil.
c. Minyak eteris
2.4.2 Sifat Minyak Atsiri
a. Mudah menguap bila dibiarkan pada udara terbuka
b. Tidak larut dalam air
c. Larut dalam pelarut organik
d. Tidak berwarna, tetapi semakin lama menjadi gelap karena mengalami oksidasi dan pendamaran
e. Memiliki bau yang khas seperti pada tumbuhan aslinya
2.4.3 Metode Produksi (Pengambilan) Minyak Atsiri
Berdasarkan sifat tersebut diatas, minyak atsiri dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu penyulingan,
ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction), ekstraksi dengan lemak dingin (enfleurasi), ekstraksi
dengan lemak panas (maserasi) dan pengepresan (pressing). Ekstraksi minyak atsiri bisa dilakukan dengan
berbagai cara, misal dengan destilasi, menggunakan lemak (biasa digunakan untuk ekstraksi minyak atsiri dari
bunga). Secara umum metode pengambilan minyak atsiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu cara
mekanik dan cara fisika-kimia.
· Cara Mekanik
Metode yang sering disebut expression ini merupakan cara cold pressing tidak ada panas yang dibutuhkan
pada cara ini. Prosesnya adalah penekanan/pemerasan (squeezing). Bahan dasar yang bisa diambil minyaknya
dengan pengepresan secara mekanik biasanya berupa biji-bijian atau kacang-kacangan maupun buah-buahan
(citrus oil). Beberapa buah yang mengandung citrus oil diantaranya bergamot, grapefruit, lemon, lime, mandarin,
orange, dan tangerine. Ada tiga cara yang berbeda untuk memungut citrus oil :
1. Sponge, dulu dilakukan secara manual (dengan tangan). Daging buah dipisahkan, kulit buah dan biji
direndam dalam air panas. Setelah lebih elastis kemudian sponge/busa ditempelkan pada kulit buah lalu
diperas/ditekan. Minyak atsiri yang keluar akan terserap oleh sponge. Setelah jenuh, dikumpulkan dengan cara
memeras sponge.
2. Equelle a piquer, cara ini lebih hemat tenaga daripada sponge. Metode ini tidak lagi dilakukan dengan
cara manual tapi dengan alat yang yang diputar dan dilengkapi paku-paku pada pinggirnya untuk menusuk oil cells
pada kulit buah. Minyak atsiri dan pigmen dapat dikeluarkan dari kulit buah, kemudian minyak atsirinya dapat
dipisahkan.
3. Machine abrasion, hampir sama dengan cara 2. Mesin dapat melepaskan kulit buah dan
memasukkannya ke dalam centrifuge dengan menambahkan air. Pemisahan secara sentrifugal ini berjalan sangat
cepat, tetapi karena minyak atsiri bercampur dengan zat-zat lain, kemungkinan dapat terjadi perubahan karena
pengaruh enzim.
· Cara Kimia-fisika
1. Distilasi (Penyulingan)
Prinsipnya penyulingan destilasi merupakan suatu proses pemisahan komponen-komponen suatu
campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau berdasarkan perbedaan
titik didih komponen-komponen senyawa tersebut. Pada dasarnya terdapat dua jenis penyulingan yaitu :
a. Hidrodestilasi adalah penyulingan suatu campuran yang berwujud cairan yang tidak saling bercampur, hingga
membentuk dua fasa atau dua lapisan. Proses ini dilakukan dengan bantuan air maupun uap air. Hidrodestilasi
memiliki 3 jenis metode berdasarkan cara penanganan bahan yang diproses yaitu : destilasi air, destilasi uap dan
air serta destilasi uap langsung.
b. Fraksinasi adalah penyulingan suatu cairan yang tercampur sempurna hingga hanya membentuk satu lapisan.
Proses ini dilakukan tanpa menggunakan uap air. Fraksinasi memiliki 3 jenis metode yaitu kohobasi, rektifikasi dan
destilasi fraksinasi.
2. Ekstraksi Pelarut, yang dapat berupa :
a. Maserasi
b. Enfleurage
c. Pelarut mudah menguap
d. Ekstraksi Hiperkritikal CO2
2.5 Tanaman Kayu Putih
Kayu putih (Melaleuca leucadendron L.) merupakan tanaman yang tidak asing bagi masyarakat di
Indonesia karena dapat menghasilkan minyak kayu putih (cajuput oil) yang berkhasiat sebagai obat, insektisida
dan wangi-wangian. Selain itu, pohon kayu putih dapat digunakan untuk konservasi lahan kritis dan kayunya dapat
digunakan untuk berbagai keperluan (bukan sebagai bahan bangunan). Dengan demikian, kayu putih memiliki
nilai ekonomi cukup tinggi (Sunanto, 2003).
Tanaman kayu putih berasal dari Australia dan saat ini sudah tersebar di Asia Tenggara, terutama
5. 18/03/14 Lukman Engineer: Ekstraksi MinyakAtsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih.html 5/7
Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah dan di pegunungan. Dalam sistematika
tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendron L.) diklasifikasikan sebagai berikut.
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Archichlamideae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Melaleuca
Spesies : Melaleuca leucadendron
2.5.1 Daun Kayu Putih
Daun merupakan bagian tumbuhan yang terpenting, karena dari daun inilah akan dihasilkan minyak kayu
putih. Tanaman kayu putih termasuk jenis tumbuhan kormus karena tubuh tanaman secara nyata memperlihatkan
diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Daun kayu putih
terdiri atas dua bagian, yaitu tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
a. Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian daun, yang berfungsi untuk menempatkan helaian
daun pada posisi yang tepat, sehingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai
daun berbentuk bulat kecil, sedangkan panjang tangkainya bervariasi.
b. Helaian daun (lamina)
Helaian daun kayu putih bercirikan berwarna hijau muda untuk daun muda dan hijau tua untuk daun tua
karena mengandung zat warna hijau atau khlorofil. Selain itu daun kayu putih memiliki tulang daun dalam
jumlah yang bervariasi antara 3 – 5 buah, tepi daun rata dan permukaan daun dilapisi oleh bulu-bulu halus. Ukuran
lebar daun kayu putih berkisar antara 0,66 cm – 4,30 cm dan panjangnya antara 5,40 – 10,15 cm. Daun-daun
tumbuh pada cabang- cabang tanaman secara selang-seling, pada satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helai
daun (sehingga disebut sebagai jenis daun majemuk). Daun kayu putih mengandung cairan yang disebut cineol
(sineol) (dimana apabila daun diremas, cairan ini akan keluar dan mengeluarkan aroma yang khas). Selain itu daun
kayu putih juga mengandung komponen lain, seperti: terpineol, benzaldehyde, dipentene, limonene dan pinene.
2.5.2 Minyak Kayu Putih
Minyak kayu putih didapatkan dari hasil penyulingan daun kayu putih. Kandungan utama minyak kayu
putih adalah sineol (cineole). Semakin besar kadar sineolnya, kualitas minyak kayu putih semakin tinggi. Selain
itu daun kayu putih juga mengandung komponen lain, seperti: terpineol benzaldehyde, dipentene, limonene
dan pinene
Proses ekstraksi minyak kayu putih dari daun tanaman ini dilakukan dengan cara atau proses yang
sederhana yaitu berupa penguapan minyak dari daun dan kemudian dikondensasikan. Selanjutnya dilakukan
pemisahan antara komponen minyak dengan air, yang diperoleh dari semua bahan cair yang diperoleh
dalam proses kondensasi.
2.5 Rendemen
Rendemen minyak atsiri yang berasal dari daun kayu putih berkisar antara 0,8-2%. Rendemen demikian
didapat dengan serangkaian proses yang meliputi:
1. Pemanenan daun kayu putih dengan cara memotong rantingnya
2. Memisahkan daun dengan rantingnya
3. Dikeringkan tanpa sinar matahari langsung.
4. Disuling menjadi minyak atsiri (Rusli, Meika S. Dr., 2010)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat-alat
1. Unit destilasi uap-air
2. Unit clavengger
3. Kondensor
4. Botol kaca
5. Gelas ukur
6. Statif dan klem
7. Timbangan dan neraca analitik
3.2 Bahan-bahan
1. Sampel minyak atsiri berupa daun kayu putih 500 gram
2. Air/aquades
3.3 Prosedur percobaan
6. 18/03/14 Lukman Engineer: Ekstraksi MinyakAtsiri Daun Kayu putih secara Destilasi Uap-air langsung
lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih.html 6/7
Timbang sampel minyak atsiri berupa daun kayu putih sebanyak 500 gram. Isi ketel dengan air sebagai
wadah pemanas dimana air dan sampel tidak menyentuh. Masukkan sampel daun kayu putih kedalam ketel yang
diberi sekat antara air dan sampel. Rangkai alat destilasi bersama dengan clavengger dan kondensor. Periksa
jangan sampai ada kebocoran pada alat yang digunakan. Alirkan air pendingin ke dalam kondensor. Hidupkan
pemanas.
Karena adanya panas, maka air akan mendidih lalu menguap. Uap air akan naik keatas membawa
komponen minyak yang terdapat pada sampel. Pada kondensor terjadi perubahan fase dari gas menjadi cair. Lalu
air dan minyak tersebut akan tertampung di clavengger. Di dalam clavengger, air dan minyak akan memisah
dikarenakan perbedaan densitas atau berat jenis, dimana minyak memiliki massa jenis lebih kecil bila dibandingkan
dengan air. Sehingga minyak berada diatas air. Proses destilasi uap air-langsung ini dilakukan ± 5 jam.
Setelah itu air dan minyak didinginkan serta di pisahkan. Minyak yang telah didapat diukur massa dengan
menggunakan neraca analitik. Lalu hitung massa jenis minyak atsiri dan hitung rendemen minyak atsiri. Simpan
produk didalam botol kaca.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Perhitungan
Berat daun kayu putih (sampel) = 500 gr
Massa botol kosong = 12,08 gr
Massa botol dan minyak kayu putih = 13,501 gr
Massa minyak kayu putih = 1,421 gr
Rendemen minyak kayu putih = 1,421 : 500 x 100 % 0,2842 %
Minyak kayu putih yang dihasilkan berwarna bening kekuningan.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan bahan daun kayu putih sebanyak 500 gr untuk mengekstraksi minyak
atsirinya secara destilasi uap air-langsung. Sebelum didestilasi, daun kayu putih dipisahkan terlebih dahulu dari
tangkainya, kemudian daun kayu putih ditimbang sebanyak 500 gr. Lalu ketel uap disiapkan dan diisi dengan air
secukupnya, penyangga dipasang di atas ketel uap sebagai tempat daun kayu putih supaya tidak menyentuh air.
Agar sistem terisolasi, dipasang sekat karet pada ketel uap sehingga sistem terhindar dari pengaruh luar (massa,
energi). Setelah itu, wadah ketel ditup dan dikunci. Kemudian alat dirangkai dengan benar dan disambungkan
dengan clavengger. Selang dipasang untuk tempat aliran air (air masuk di bawah, air keluar di atas). Air pendingin
dalam kondensor dialirkan dan kemudian dihidupkan pemanasnya. Pemanasan dilakukan selama 5 jam.
Selama proses pemanasan, air akan menguap, uap air akan naik ke atas mengenai sampel daun kayu putih
sekaligus mengikat minyak yang ada pada daun kayu putih. Penguapan air ini sudah tampak setelah satu jam
pertama pemanasan. Uap air tersebut akan masuk ke kondensor dan diubah fasanya menjadi cair, sehingga
terdapat cairan minyak yang bercampur dengan air yang jatuh di clavengger. Cairan minyak yang bercampur
dengan air ini sudah tampak setelah dua jam pemanasan.
Selama proses pemanasan, perlu dilakukan pemantauan terhadap kondensor. Kondensor di sini bertindak
sebagaia pendingin uap yang terbentuk dari pemanasan agar dapat menjadi cairan kembali. Pemantauan trerhadap
terhadap kondensor dilakukan dengan terus mengganti air yang mengalir dalm kondensor alasannya adalah supaya
proses pendingininan uap untuk menjadi cairan kembali, berjalan sempurna, karena jika kondensor terlalu panas
maka proses pendinginan uap akan terhambat, sehingga cairan yang seharusnya tertampung tidak ada.
Di dalam clavengger, minyak dan air akan memisah berdasarkan berat jenisnya. Minyak atsiri akan berada
di atas air, hal ini disebabkan minyak atsiri memiliki massa jenis yang cenderung lebih ringan dibandingkan massa
jenis air. Akhirnya, setelah 5 jam berlalu dan pemanas dimatikan, alat destilasi didinginkan terlebih dahulu selama
beberapa menit sebelum ketel dibuka dan ampas daun kayu putih dibuang.
Berat minyak atsiri yang didapat dari 500 gr daun kayu putih pada praktikum ini adalah 1,421 gr.
Rendemen minyak kayu putih yang didapat sebesar 0,2842 %, sedangkan rendemen teoritisnya sebesar 0,8
sampai 2 %. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa hal berikut :
1. Apabila komposisi sampel yang dipakai sedikit, maka minyak atsiri yang dihasilkan juga akan sedikit.
Semakin banyak komposisi sampel yang digunakan, maka minyak atsiri yang didapatpun semakin
banyak.
2. Setiap sampel tidak memiliki kandungan minyak atsiri yang sama banyak.
3. Lamanya waktu yang digunakan untuk mendestilasi sampel dan kondisi sampel juga akan
mempengaruhi hasil rendemen minyak atsirinya.
4. Luas permukaan sampel mempengaruhi minyak yang dihasilkan. Semakin besar luas permukaan
sampel, maka akan semakin cepat minyak dapat ditarik dari sampel, karena uap langsung masuk ke
pori-pori sampel karena memiliki luas penampang yang besar.