2. Malioboro Yang Kini Tingal Kenangan
REP
Sholehudin A.aziz
| 4 April 2010 | 22:02
Di penghujung tahun 1997 lalu, saya masih ingat betul betapa suasana Malioboro, Yogyakarta sangat
mengesankan. Suasananya sungguh mengasyikkan. Puluhan warung makanan lesehan berharga standar
murah dan kios-kios pakaian khas Yogya sangat ramah menyambut setiap wisatawan local dan
mancanegara yang datang, ditambah lagi dengan penataan jalan Malioboro yang begitu rapi…suasana
Malioboro benar-benar eksotik dan bisa dijadikan tempat bersantai dan berlibur yang sangat mengesankan.
Tapi bagaimana dengan kini??????????? Seminggu yang lalu, saya berkesempatan mengunjunginya
setelah hampir 13 tahun berlalu. Dan ternyata, Malioboro yang dulu mengesankan dan mengasyikkan penuh
romantisme kini telah hilang. Saya tidak merasakan lagi nuansa eksotis dan kenyamanan bersantai ria di
sana……kesan sebagai kawasan khusus dengan nama besar “MALIOBORO” seakan sudah hilang tak
tersisa.
3. Belajarlah dari Pulau Dewata...
Senin, 17 Mei 2010 | 15:12 WIB
MALAM hari di pantai Jimbaran, Bali, mengundang kekaguman. Pantai itu menyajikan suasana berbeda dari
pantai lainnya di Pulau Dewata. Meja-meja dan kursi tertata rapi di hamparan pasir putih, diterangi lilin pada setiap
meja. Debur ombak mengempas menemani ratusan wisatawan yang menikmati makan malam seafood khas
Jimbaran.
Masyarakat Bali sangat sadar mereka hidup dari pariwisata, maka mereka berusaha memberi layanan
terbaik kepada setiap wisatawan.
Pantai Jimbaran, yang panas waktu siang, disulap menjadi tempat makan terbuka yang nyaman dan bersih.
Rumah-rumah makan seafood berderet rapi di sepanjang pantai. Mereka menyajikan tarian tradisional. Sore hari,
wisatawan bisa makan kala surya terbenam.
Satu kelompok pengamen berpakaian khas Bali beraksi di antara meja-meja penuh wisman. Satu keluarga bule
mengajak berfoto bersama. Salah satu pengamen ramah menawarkan diri memotretkan. "Masyarakat Bali sangat
sadar mereka hidup dari pariwisata, maka mereka berusaha memberi layanan terbaik kepada setiap wisatawan,"
kata I Made Sujana, pemandu wisata.
4. Siapakah pengamen
Penghibur
Musisi, pelawak, pesulap, badut, aktor, berbagai
artis, improvisasi, penari, akrobat, , pemakan api, ,
pawang ular, peramal, trotoar artis (sketsa, lukisan,
dll), dalang, pendongeng, penyair, mime, patung
hidup, pematung balon atau melakukan semua jenis
seni yang akan dihargai oleh pejalan kaki.
Profesional yang tidak tergoranisir
Penerima penghargaan dalam bentuk “Tip”
Mereka yang melakukan kegiatan
menghibur di domain umum untuk
mendapatkan uang dengan aktivitas
menyanyi, menari, atau atraksi lainnya.
5. wisatawan
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan perjalanan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik
wisata;
Pengamen yang baik
► Adalah pengamen yang sadar posisinya sebagai bagian dari komponen
Pariwisata Jogja umumnya dan Malioboro khususnya
► Adalah pengamen memahami SAPTA PESONA ( Aman
Tertib,Beris,Sejuk,Indah,Ramah tamah ,serta Kenangan
► Profesional
► Memahami peraturan yang berlaku
► Percaya diri
► Mengerti kaidah kaidah pertunjukan
► Berkpribadian dan sikap yang baik ( Santun,ramah..familer )
7. Alternatif Solusi buat pengamen
► Pengembangan Kapasitas
● Peningkatan kemampuan dalam hal mengamen baik meliputi sikap
pengetahuan serta spesialisasi pengamen
► Membentuk kelompok / Komunitas berdasarkan minat
► Mengembangkan ciri khas masing masing
► Memperluas area
► Mengembangkan lisensi ( bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota )