Dokumen ini memberikan informasi mengenai manasik haji dan umrah sesuai dengan contoh Rasulullah SAW, termasuk niat berangkat, doa-doa, larangan saat ihram, tata cara thawaf, sa'i, zamzam, shalat jenazah, dan manfaat umrah.
4. Khudzu anni
manasikakum
• Sesuai dengan contoh Rasulullah
saw
• Dengan dalil yang kuat
• 2 Kunci Ibadah:
• Ikhlasun niyah lillahi ta‟ala
• Ittiba‟ur Rasul saw
5. Berangkat dari kediaman
•Niat ikhlas karena Allah
•Menitipkan keluarga pada tetangga
•Berwasiat (takwa) kepada keluarga
•Shalat Istikhoroh (memantapkan hati)
•Membaca doa Safar
6. “Allahu akbar 3x Subhanalladzi sakh-khoro
lanaa hadza wa maa kunna lahu
muqrinin. Wa inna ila robbina lamunqolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fii
safarinaa hadza al birro wat taqwa wa
minal ‘amali ma tardho. Allahumma
hawwin ‘alainaa safaronaa hadza,
wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma
antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu
fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min
wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil
manzhori wa suu-il munqolabi fil maali
wal ahli.
7. kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya
tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya
dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami
akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami
memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini
kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai.
Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini,
dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Yaa Allah,
Engkau adalah Sahabat dalam perjalanan dan
pengganti di tengah keluarga. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kesukaran perjalanan, tempat kembali yang
8. “Telah berkata Ibnu Abbas: Rasululloh SAW pernah sholat jama‟ antara Dhuhur dan
Ashar, dan antara Maghrib dan Isya, bukan diwaktu ketakutan dan bukan di dalam
Dari Amir bin Rabi'ah ra. berkata, "Aku melihat RasulullahNabi SAW
perjalanan (safar). Lantas ada orang bertanya kepada Ibnu Abbas: mengapa SAW di
berbuat begitu? Ia menjawab: (shalat) dan membungkukkan kepalanya
atas kendaraannya Nabi SAW berbuat begitu karena tidak mau memberatkan
seorangpun
menghadapkan ke mana saja.daripada umatnya”. tidak melakukannya
Namun beliau
(HR Imam Muslim)
untuk shalat-shalat fardhu." (HR. Muttafaq 'alaihi)
• Hukum Jama (gabung)
• Hukum Qoshor (Singkat)
• Rasulullah SAW shalat sunnah di
Anas berkata : “Adalah Rasululloh SAW manakala keluar sejauh tiga mil beliau
mengqashar shalat. (Dalam suatu riwayat) : Beliau shalat dua rakaat”. (HR Imam Ahmad
(3/129) dan Al-Baihaqi (2/146)
Dari Yahya bin Yazid al-Hana‟i berkata, saya bertanya pada Anas bin Malik tentang jarak
shalat Qashar. Anas menjawab, Adalah Rasulullah SAW jika keluar menempuh jarak 3
mil atau 3 farsakh beliau shalat dua rakaat
kendaraan
• Boleh yang Fardhu bila darurat
(Jumhur Ulama)
Shalat Selama Safar
9. Roudhoh = Nabawi
(1000x Masjid lain)
Abu Hurairah r.a.
mengatakan bahwa
Nabi saw. bersabda,
“Di antara rumahku
dengan mimbarku
terletak sebuah
raudhah (taman) dari
taman-taman surga.
Mimbarku itu ada di
atas telagaku.”
11. Mandi Ihram
Basuh kedua tangan
Wudhu sebagaimana sebelum shalat
Menyela pangkal rambut
Basuh telinga
Meratakan air ke seluruh kulit
Shampoo & Soap, Bilas
Tutup dengan membasuh kedua kaki
12. Ihlal Ihrom
Dari Miqot Biir Ali / Dzul Hulaifah
Memakai kain ihrom (Izar dan Rida‟)
Ihlal Ihrom diiringi (Niat dalam Hati), dengan
mengucapkan:
“Labbaik Allahuma „Umrotan”
Membaca Talbiyah:
“Labbaika Allaahumma labbaik,
labbaika laa syariika laka labbaik,
innal hamda wan ni'mata
Laka wal mulka laa syariika lak”
13. LARANGAN
IHROM !!!
Laki-laki Saja
- Memakai pakaian
berjahit
- Menutup kepala
Wanita Saja
- Menutup muka
- Menutup telapak
tangan
Laki-laki & Wanita
- Memakai wewangian
- Mencukur rambut
- Memotong kuku
- Memotong
pepohonan
- Berburu binatang
- Pendahuluan berjima‟
14. Laki-laki Saja
- Memakai pakaian berjahit
- Menutup kepala
Wanita Saja
- Menutup muka
- Menutup telapak tangan
Laki-laki & Wanita
- Memakai wewangian
- Mencukur rambut
- Memotong kuku
- Memotong pepohonan
- Berburu binatang
- Pendahuluan berjima’
- Berjima’
- Akad Nikah
Denda /
Dam
15. Thawaf
- Dalam keadaan suci
- Berniat (Bagi Tawaf Qudum)
[Pria] Idhtibagh (membuka
pundak kanan)
- Posisi Kabah berada di sebelah
kiri badan
- Dimulai dan berakhir di Hajar
Aswad
- Mengelilingi Ka’bah 7 kali.
[Pria] 3 kali Raml (berlari kecil)
4 kali berjalan biasa
- Berdo’a dan berdzikir
- Di Rukun Yamani membaca:
Robbana aatina fid dunya
hasanah
wa fil aakhirati hasanah
wa aqina adzaban naar
- Shalat sunnat 2 rakaat di Maqom
Ibrahim
- Al Kafirun & Al Ikhlas
16. (Saran) Doa Thawaf
Sa‟i
•
• 3 Sholawat
(Tidak ada Sunnahnya)
1&2 Doa Malaikat
(Ibrohimiyah)
• 4 Orang Tua
• 5 Keluarga
• 6 Kerabat
• 7 Diri Sendiri
17. Zamzam
• Disunnahkan berdiri
• Minum sekenyang
kenyangnya
• Niatkan sesuatu, insya Allah
qobul.
• Usahakan yang NOT COLD
Allahuma inni as‟aluka
„ilman naafi‟an,
wa rizqon waasi‟an
wa syifa‟an
min kulli da‟in
“Ya Allah Sungguh kami
memohon kepadaMu Ilmu
yang bermanfaat, dan Rezeki
yang melimpah, serta
penawar dari segala
penyakit”
18. Sa‟i : menghadap kiblatMarwa
Shafa Mulai dengan
dan membaca takbir, tahmid dan
tahlil serta do’a
Berjalan menuju ke bukit Marwah
sambil membaca takbir, tahmid
dan tahlil
[Pria ] Melakukan raml (berlari-lari
kecil) pada lembah diantara dua
bukit. (sekarang ditandai dengan
lampu hijau)
Melakukan hal yang sama dengan
di bukit Shafa ketika berada di
20. Shalat Jenazah
Takbir Pertama – Al Fatihah (Tanpa Iftitah)
Takbir Kedua – Sholawat (Tahiyat)
Takbir Ketiga – Allahummagfirlahu war hamhu,
wa afihi wa‟fuanhu, wa akrim nujulahu, wa
wasi‟madkholahu, wa abdilhu daron khairan
min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi
Takbir Keempat – Allahummagfil lihayatina wa
mayitina wa syahidina wa ghaibina wa
dzakiriina
21. Tiap Jumat - Shalat Subuh
Rakaat Pertama
Sajada wajhi lilladzi kholaqohu
wa syaqqu sam‟ahu wa
bashorohu bihawlihi wa
quwwatihi
Sujud kepada yang menjadikan pendengaran &
penglihatan dengan KuasaNya
[HR Abu Dawud]
22. QS 3:200
Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.
23. “Dari Umrah ke Umrah
Adalah Pencucian dosa.
Dan Haji Mabrur
Tiada balasannya
kecuali surga”
(Muttafaq „Alaih)