2. Cara membuat kesimpulan dari teks narasi sejarah, yaitu:
• membaca teks tersebut dengan saksama
• memahami topik dalam teks
• menemukan ide pokok setiap paragraf
• mencatat informasi penting dalam teks
Kesimpulan adalah hasil
akhir suatu bacaan.
3. Contoh
Pada 15 Agustus 1945, para pemuda mengadakan rapat
untuk membahas persiapan proklamasi kemerdekaan. Hasil
rapat tersebut segera disampaikan kepada Bung Karno.
Akan tetapi, Bung Karno tidak langsung menyetujui usulan
tersebut. Penolakan Bung Karno membuat kaum muda
berinisiatif untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung
Hatta ke Rengasdengklok dengan alasan agar Bung Karno
dan Bung Hatta tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Setelah diasingkan ke Rengasdengklok, akhirnya terjadi
kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Mr.
Ahmad Soebarjo dengan golongan muda yang diwakilioleh
Wikana dan Yusuf Kunto untuk membawa kembali Bung
Karno dan Bung Hatta ke Jakarta.
Mereka tiba di Jakarta pukul 23.00 WIB. Selanjutnya,
Bung Karno memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana
Tadashi Maeda. Dalam rapat tersebut, mereka merumuskan
teks proklamasi dan menyetujui poklamasi segera
dibacakan. Tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi dibacakan
pukul 10.00 WIB.
a. Pada 15 Agustus 1945, para
pemuda mengadakan rapat untuk
membahas persiapan proklamasi
kemerdekaan.
b. Bung Karno dan Bung Hatta
diasingkan ke Rengasdengklok
dengan alasan agar Bung Karno
dan Bung Hatta tidak terpengaruh
oleh pihak luar.
c. Tanggal 17 Agustus 1945,
proklamasi dibacakan pukul 10.00
WIB.
Adapun pokok kesimpulan dari
teks tersebut:
4. Contoh 2
Penentang Tanam Paksa
Tanam paksa yang diberlakukan untuk rakyat
Indonesia pada zaman penjajahan membuat rakyat
semakin menderita Namun, ternyata ada orang Belanda
yang menentang sistem tanam paksa tersebut Orang
Belanda tersebut bernama Eduard Douwes Dekker dan
van Hoevel.
Douwes Dekker adalah seseorang mantan Asisten
Residen Lebak la berani menyuarakan
ketidaksukaannyamelalui bukunya yang berjudul "Max
Havelaar Dalam bukutersebut diceritakan tentang
penderitaan rakyat Indonesiaakibat pelaksanaan tanam
paksa Hampir 31 tahun bangsaIndonesia mengalami
keterbelakangan dari kebodohan.
Multatuli atau Eduard Douwes Dekker mendesak
pemerintah Belanda agar tanam paksa segera diakhiri
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya pihak
Belanda setuju untuk menghapus tanam paksa untuk
rakyat Indonesia secara bertahap.
Sumber Sejarah Nasional Indonesia Jilid 4
Multatuli atau Eduard Douwes Dekker adalah
mantan Asisten Residen Lebak dan Belanda
yang mendesak pemerintah Belanda agar
tanam paksa segera diakhiri Tanam paksa
yang diberlakukan untuk rakyat Indonesia
selama 31 tahun pada zaman penjajahan
membuat rakyat semakin menderita la berani
menyuarakan ketidaksukaannya melalui
bukunya yang berjudul "Max Havelaar"
Akhirnya, setelah melalui perdebatan panjang,
pihak Belanda menyetujui untuk menghapus
tanam paksa bagi rakyat Indonesia secara
bertahap.
Adapun kesimpulan dari teks
tersebut: