SlideShare a Scribd company logo
1 of 113
Bubblegum Love (One Shoot)




Judul FF             : BUBBLEGUM LOVE (ONE SHOOT)

Nama Author      : Similikiti_balabala

Cast                 : Kyuhyun, Seohyun, Changmin

Genre                : Romance, Teenage

Type                 : One Shoot

Anyeong haseyoo … Kali ini author bawa ff yang agak manis-manis gitu deh (haha… gula
kalee?? O_o’ #PLAAKK! ). Sebenernya pelarian dari kebuntuan FF chapter yg lain ..
HUHUHUHU T__T (mengalami masa suram)

Semoga suka ya dgn cerita seokyu-nya … Ini sebagai hadiah buat wires yang ultah
(siapapun itu .. hahaha #ngasal banget #PLAKK!). Pokoknya hadiah utk semua wires dan
readers di blog ini deh .. #gajebo kata reader -___-

Ya udah, happy reading chinguu!!

Author’s pov

        “Aaaaaakkkk!!!! Aku benci semua namjaa!!! Aaaaaakkkk!! Semua namja
menyebalkaaann!!” teriak Seohyun sekeras mungkin sambil menendang-nendang kakinya pada
tembok balkon di lantai lima gedung sekolah. Kemudian ia mengatur deru napasnya yang tak
beraturan. Ditatapnya angkasa cerah yang berada di langit siang hari ini. Namun, ia berpikir
langit cerah itu tak secerah hatinya yang baru saja tersakiti.
“PABO-ya! Kau mengganggu konsentrasiku!” omel seseorang sambil muncul di hadapan
Seohyun. Sosok itu muncul dari balik tembok yang tidak disadari Seohyun sebelumnya jika ada
orang lain selain dirinya. Seorang namja lengkap dengan seragam sekolah beserta sebuah kamera
dslr yang tergenggam erat di tangan kanan. Namja itu terlihat asyik mengunyah permen karet di
mulutnya. Penampilannya sangat cuek dan santai.

KLIK!!

Tak lama, namja itu refleks menekan tombol potret ketika kameranya mengarah ke wajah
Seohyun. Diperhatikannya sebuah wajah yang berhasil tertangkap oleh kameranya tersebut.

“Hmmm … wajahmu terlalu buruk! Seperti monster … Coba ulangi lagi!” ujar namja itu santai
dan kembali memencet tombol potret. Ia seolah asyik dengan kegiatannya sendiri tanpa
mempedulikan apa yang baru saja dilakukan oleh Seohyun sebelumnya.

KLIK!!

Sebuah gambar berhasil dicurinya kembali. Namja itu menunjukkan raut muka yang masih
belum puas.

“Aahhh, kau tidak berbakat jadi model! Wajahmu terlalu menakutkan …” ucapnya asal. Hal itu
membuat Seohyun semakin bertambah kesal. Apalagi kemunculannya yang tiba-tiba secara tidak
sopan membuat perasaan Seohyun semakin mendidih.

“Ya! Kau pikir kau ini siapa?! Seenaknya mengambil foto orang tanpa permisi! Hapus foto itu!!”
bentak Seohyun sambil berusaha merebut kamera yang tergenggam erat di tangan namja itu.
Namun, usaha Seohyun gagal. Namja itu dengan lincah mengangkat tinggi kameranya sehingga
Seohyun tak bisa meraih dengan mudah.

“Berikan foto itu!!! Kau tidak punya hak untuk menyimpannya!!” teriak Seohyun tak menyerah.
Tangannya masih berusaha menggapai-gapai tangan namja itu.

“Dengar, setiap foto yang berhasil tertangkap oleh kameraku, maka dia akan jadi milikku!” balas
namja itu singkat sambil berlalu dari hadapan Seohyun.

“Apa kau bilang?!!! Kau juga! Namja menyebalkaaaann!! Kenapa semua namja
menyebalkaaaann??!! Pergi kalian semuaaa!!” teriak Seohyun sekuat tenaga. Sang namja segera
berbalik arah. Ia kembali iseng mengambil gambar Seohyun.

KLIK!!

KLIK!!

KLIK!!
“Aigooo … kau semakin menyeramkan!” ledek namja itu sambil tersenyum puas dan segera
berlari sebelum Seohyun berhasil menangkapnya.

“Hah, hari yang sangat menyebalkan!!” gerutu Seohyun begitu namja itu kabur dari
pandangannya. Seohyun mengacak-acak rambut panjangnya yang semula terurai rapi. Pikiran
dan perasaannya benar-benar kacau.

Seohyun tak tahu kenapa hari ini sangat menyebalkan bagi dirinya. Setelah tadi pagi ia melihat
Changmin, namjachingunya, yang ternyata diam-diam sudah berpacaran dengan gadis lain di
sekolah yang sama dengan dirinya. Bahkan Changmin dengan mudah berbicara bahwa
hubungannya dengan Seohyun tidak bisa dilanjutkan hanya karena yeoja itu menolak berciuman
dengannya. Alasan macam apa itu?! Gerutu Seohyun dalam hati. Ia terus berpikir apakah semua
namja seperti itu. Mengharapkan sebuah ciuman dan jika tidak mau maka hubungan harus putus.
Benar-benar tak masuk akal. Pikir Seohyun dalam.

                                             ***

      “Uh! Uh! Uh! Menyebalkan! Kenapa mereka berdua bermesraan di hadapanku?!” ujar
Seohyun kesal sambil menendang-nendang batang pohon di hadapannya.

“Ya! Kau lagi! Kenapa kau selalu mengganggu konsentrasiku saat memotret?!” teriak seorang
namja dari atas pohon. Seohyun berkedip, ia mencari-cari sumber suara yang mengagetkan
dirinya. Tak lama, ia mendapati seorang namja tengah duduk santai di atas pohon sambil
mengarahkan lensa kamera ke arah wajahnya.

KLIK!!

Satu potret wajah Seohyun kembali diambil oleh namja itu. Seohyun tak mengira jika
pertemuannya dengan namja tersebut akan kembali terulang. Dan semua itu terjadi secara tidak
sengaja, bahkan di tempat yang tidak pernah diduga oleh Seohyun.

“Hmm … kau tidak punya kerjaan ya, selain berbicara dengan tembok di lantai lima atau dengan
pohon??” tanya Kyuhyun begitu dirinya lompat dan berhasil turun dari atas pohon.

“Enak saja!! Kau pikir aku mau melakukan hal ini! Kau tahu, aku benar-benar kesal! Apalagi
setelah melihatmu, aku semakin bertambah kesal!” bentak Seohyun dengan wajah seram.

“Haaah, yang seharusnya kesal adalah aku! Dua kali kau merusak konsentrasiku saat mengambil
gambar! Padahal aku hampir mendapatkan objek itu! Gara-gara kau, semua jadi kacau!” balas
sang namja tak mau kalah.

“Siapa suruh kau mengambil foto di tempat aku mengungkapkan kekesalan?! Siapa yang tahu
kalau kau juga ada di sini?!”

KLIK!!
“Ya! Jawab pertanyaanku! Kenapa kau malah memotret?!”

“Aigooo … aku mendapatkannya! Lihat! Aku baru saja berhasil memotret seekor semut kecil di
dadamu …” ujar namja itu tanpa mempedulikan omongan Seohyun. Ia tersenyum puas melihat
gambar di kameranya tersebut.

“Apa kau bilang??! Kau baru saja mengambil gambar dimana?!”

“Eh?? Di dadamu …”

PLAAAKKK!!

“Aissshh … kenapa kau menamparku?! Aauuuww … perih sekaliii!”

“Dasar namja kurang ajar! Kau berani memotret dadaku?!”

“Siapa bilang aku memotret dadamu?!! Aku kan bilang kalau aku memotret semut kecil di
dadamu …”

“Itu sama saja, pabo!!! Jebal, berikan padaku! Dan hapus fotonya!!”

“Ani! Sudah kubilang, setiap foto yang berhasil tertangkap oleh kameraku, maka dia akan jadi
milikku! Jadi kau tidak berhak menghapusnya!”

“Dasar tidak sopan!! Berikan padakuuuuu!!”

Seohyun terus menggapai tangan sang namja yang lincah memindahkan kamera dari tangan
kanan ke tangan kirinya. Bahkan namja itu tampak mengangkat tinggi-tinggi kameranya
tersebut. Tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada Seohyun untuk menyentuh kamera
miliknya itu.

“Berikaaaannn!!” jerit Seohyun kesal. Tangannya menarik kuat kerah baju sang namja. Hal
tersebut membuat sang namja kehilangan keseimbangan dan ikut tertarik oleh tangan Seohyun
yang begitu kuat mencengkeram kerah bajunya.

BRRUUKKK!!!

Seohyun terjatuh. Tubuhnya terasa sangat sakit. Ia membulatkan mata ketika menyadari tubuh
sang namja berada di atas tubuhnya. Namja itu menatap mata Seohyun tak berkedip. Mulutnya
pun membulat sempurna. Ia bahkan dapat merasakan hembus napas Seohyun yang menerpa di
kulit wajahnya.

“Aaaaakkkkk!!!” teriak Seohyun kencang sambil menutup mata. Mendengar teriakan Seohyun
yang sangat keras, namja itu segera mengubah posisi. Ia segera berdiri dan pura-pura
membersihkan seragam sekolahnya yang sedikit kotor. Ia juga memastikan kameranya masih
dalam keadaan baik-baik saja setelah sebelumnya juga ikut terjatuh.
“Aauuuwww!!!” rintih Seohyun begitu dirinya akan bangkit berdiri. Ia merasa pinggangnya
begitu sakit. Entah tulangnya sudah patah atau belum, yang jelas Seohyun tak mampu berdiri.

“Ah, gwenchanayo??” tanya sang namja khawatir. Ia berjongkok di hadapan Seohyun.

“Ini semua gara-gara kau!!! Auuwww, sakiiittt!” bentak Seohyun sambil menahan rasa nyeri
pada pinggangnya.

“Mwo?! Kau yang menarik kerah bajuku, kenapa aku yang disalahkan?!! Dasar yeoja aneh!”

“Tapi kau telah bersikap tidak sopan padaku! Dasar namja kurang ajar!”

“Mwo?! Kau saja yang berpikiran negatif! Aku kan hanya memotret seekor semut! Lagipula
siapa yang berminat memotret dada rata seperti itu!” ujar sang namja sambil mencuri-curi
pandang ke arah dada Seohyun.

“Ya! Kau melihat apa?!” tanya Seohyun sedikit malu ketika menyadari mata sang namja
menatap ke arah dadanya. Dengan cepat Seohyun segera menutup rapat dadanya.

“Aku tidak lihat apa-apa …”

“Bohong! Aku melihat kau melirik tadi!”

“Ani!! Sudahlah, aku lelah bertengkar denganmu terus!” ujar sang namja sambil berdiri dan
meninggalkan Seohyun.

“Auuwwww!!” rintih Seohyun kembali. Ia masih belum berhasil untuk bangkit berdiri.

Mendengar rintihan Seohyun, sang namja kembali berbalik. Ia merasa tidak tega mendengar
rintihan itu. Namun hatinya masih ragu karena ia takut yeoja itu akan memarahinya lagi.

“Kau biasa pulang sekolah dengan siapa? Mungkin dia bisa membantumu berdiri. Atau kau perlu
bantuanku??” tanya sang namja sedikit ragu.

“Sudah, pergilah! Aku tidak butuh bantuanmu!” balas Seohyun ketus. Kali ini sang namja
merasa jengkel. Ia tidak mengira jika Seohyun akan membentak, bahkan menolak bantuannya
dengan kasar.

“Ya sudah! Aku juga tidak sudi membantumu!”

“Huhuhu … Sakiiittt!!”

Lagi-lagi Seohyun merintih kesakitan. Sang namja benar-benar tak tahan mendengar rintihan itu.
Ia menghentikan langkah dan tanpa pikir panjang kembali menghampiri Seohyun. Bahkan namja
itu dengan cuek merengkuh tubuh Seohyun dengan kedua tangannya.
“Pegang kameraku!”

“Eh? Kau mau apa?!”

“Cerewet!”

“Jebal, turunkan aku!”

“Ani!”

“Menyebalkan!”

“Kau yang menyebalkan!”

                                              ***

      “Kau tinggal sendiri di apartemen ini??” tanya sang namja begitu tiba di apartemen
Seohyun. Ia segera mendudukkan Seohyun dengan hati-hati pada sebuah sofa di ruang TV.

“Aku tinggal bersama eonnie-ku. Tapi dia sedang pergi kuliah,” jawab Seohyun sambil berusaha
melenturkan pinggang. Sesekali ia menggigit bibir bawah karena merasakan nyeri yang cukup
menyiksa.

“Apa kau punya makanan??” tanya sang namja sambil melirik ke arah dapur.

“Mwo? Makanan? Untuk apa??”

“Pabo! Tentu saja untuk dimakan!”

“Ne, aku tahu. Tapi untuk siapa??”

“Tentu saja untukku! Aku lapar sekaliii …”

“Ya! Kau pikir rumahku ini restoran??! Kalau kau lapar, beli saja makanan di luar!”

“Mwo?? Dasar tak berterima kasih! Seharusnya kau membalas kebaikanku dengan memberi
makan!”

“Siapa yang minta bantuanmu?! Kau sendiri yang tiba-tiba menggendong dan mengantarku ke
sini … Aku tidak meminta sama sekali!!”

“Aiiissshhh … menyebalkan!”

“Kau juga sangat menyebalkan!!”
Tanpa peduli pada ucapan Seohyun, namja itu segera beranjak ke dapur. Ia tidak peduli jika
Seohyun akan memarahinya. Ia sudah tidak tahan dengan rasa lapar yang berkuasa di perutnya.

“Ya!! Kau mau kemana?!” tanya Seohyun begitu melihat sang namja pergi dari hadapannya.

“Sudah kubilang aku lapar!” jawab sang namja ketus. Tangannya membuka sebuah laci rak yang
terpasang di dapur apartemen Seohyun. Didapatinya berbagai macam kemasan mie instant.
Kemudian ia mengambil satu bungkus dan menyeduhnya dengan air hangat.

“Dasar pencuri! Seenaknya saja mengambil mie instant orang …” ujar Seohyun kesal. Ia
menatap sinis sang namja yang kini duduk di sampingnya sambil memegang satu cup mie instant
yang baru saja diseduh dengan air hangat. Namja itu terlihat sangat cuek, bahkan ia sama sekali
tak peduli dengan semua ucapan Seohyun.

Tak lama namja itu mengambil sebuah remote dan menyetel saluran TV tanpa ijin dari Seohyun.
Dilahapnya mie instant dengan begitu nikmat hingga membuat Seohyun pun ingin mencicipinya
juga.

“Kalau bukan karena kau telah membantuku, sudah kuusir kau dari tadi!” celetuk Seohyun
kembali. Namun, sang namja berpura-pura tak mendengar. Ia tetap fokus pada tayangan di layar
TV dan mie instant di tangannya.

“Ahahaha … Ahahahaha …” tawa sang namja dengan geli. Ia tampak asyik melihat adegan
komedi di layar TV. Seohyun semakin mendengus sebal.

“YA! Kau pikir ini rumahmu?!! Seenaknya makan mie instant, lalu menyetel TV, lalu apalagi
yang akan kau lakukan setelah ini, hah?! Sebenarnya maumu apa?!! Pulanglah namja jeleekkk!!”
omel Seohyun bertubi-tubi. Kesabarannya sudah benar-benar habis.

“Ahahahaha …. Pabo! Pabo!” seru namja itu cuek. Tawanya semakin mengeras melihat
kekonyolan komedi di layar TV.

“Aaaaaaaaa!!! Pergi kau, namja aneeehhhh!!” jerit Seohyun sambil memukul-mukul bantal ke
wajah sang namja.

“Ya! Apa yang kau lakukan?! Kau gila, ya?!” protes sang namja sambil merebut bantal dari
tangan Seohyun.

“Kau yang gila! Kau yang aneh! Kenapa kau masih di sini?! Pergi dari apartemenku!!”

“Mwoo?! Kau pikir aku akan meninggalkanmu dengan keadaan seperti ini sendirian?! Kau
bahkan tidak bisa berjalan sama sekali! Aku akan pulang kalau keluargamu sudah pulang!”

“Mwo??”
Seohyun tak dapat berbuat apa-apa. Semua yang diungkapkan namja itu ada benarnya juga.
Namun, ia terlalu gengsi untuk mengakui hal tersebut. Ia memilih tetap diam, menatap sinis
namja yang bersikap semaunya sendiri di apartemen miliknya. Dari mulai merampas habis
semua makanan di kulkas hingga mengacak-ngacak rak DVD serta majalah dan komik
koleksinya. Kini sang namja berbaring santai di sofa dan terkekeh menikmati bacaan komik di
genggaman tangannya. Sesekali mulutnya tampak mengunyah dan menggembungkan permen
karet hingga menutupi hidung mancungnya. Namja itu bersikap cuek, ia bahkan tidak peduli
pada sepasang mata sinis yang mengawasinya sejak tadi.

Beberapa jam berlalu, Seohyun mulai mengantuk. Apalagi tidak banyak yang bisa dikerjakan
Seohyun kecuali menonton tayangan TV dan menunggu eonnienya pulang untuk segera
mengusir namja aneh di apartemennya. Perlahan ia memejamkan mata dan tertidur pulas.
Menyadari hal itu, sang namja menghentikan keasyikannya membaca komik.

“Hmm .. sudah tidur ya?” ucapnya pelan sambil membaringkan tubuh Seohyun di sofa dengan
hati-hati. Ia juga meletakkan bantal sebagai alas kepala Seohyun. Tak lama, ia mengambil
kamera di atas meja. Pikiran isengnya kembali terlintas. Diambilnya beberapa foto saat Seohyun
tengah tertidur.

KLIK!!

KLIK!!

KLIK!!

Senyum kecil mengembang dari bibirnya ketika foto-foto itu berhasil ia dapatkan.

“Seharusnya kau berwajah seperti ini dari kemarin …” gumamnya nakal sambil menatap puas
gambar yang ada di kameranya.

“Baiklah, aku pulang. Salam kenal, Cho Kyu Hyun imnida …” ujar sang namja lembut sambil
menepuk lembut kepala Seohyun.

                                             ***

        Pagi hari. Rasa nyeri pada pinggang Seohyun perlahan menghilang. Semalaman Tiffany,
sang eonnie, memijat lembut pinggangnya. Hari ini Seohyun merasa sudah cukup baik untuk
pergi sekolah. Awalnya jika nyeri pada pinggangnya masih belum membaik, mungkin ia akan
izin sekolah. Tapi kenyataannya ia sudah mampu berdiri dan berjalan, walaupun harus hati-hati.

“Kau mau pergi sekolah?? Kenapa tidak izin saja?” tanya Tiffany sambil meletakkan dua piring
sandwich di meja makan.

“Sepertinya sudah mulai membaik. Aku ingin pergi sekolah saja. Lagipula di apartemen tidak
banyak yang bisa aku lakukan. Lebih baik aku bertemu dengan teman-teman,” jawab Seohyun
sambil meneguk segelas susu di meja makan.
“Baiklah, kalau perlu bantuan, kau telpon eonnie saja. Hari ini eonnie cuma ada satu mata
kuliah.”

“Ne, eonnie …”

Beberapa menit kemudian, Seohyun beranjak pergi ke sekolah. Untungnya jarak apartemen dan
gedung sekolahnya tidak terlalu jauh sehingga Seohyun tidak perlu menghabiskan banyak tenaga
untuk pergi ke sana.

Sepanjang perjalanan, ia terus memikirkan namja aneh yang menolongnya kemarin. Walaupun ia
satu sekolah dengan namja itu, tapi ia tak pernah tahu sosok tersebut. Bahkan namanya saja
Seohyun tidak tahu. Yang jelas, pasti namja itu memang aneh sehingga tidak begitu popular di
sekolahnya. Tidak seperti Changmin yang pernah menjadi namjachingunya. Sosok itu adalah
kapten tim basket yang memiliki sejuta pesona. Setiap yeoja di sekolah Seohyun, pasti dengan
mudah terpikat oleh Changmin, termasuk Seohyun saat itu. Sayangnya, Seohyun sekarang sangat
sebal dengan Changmin. Bagi Seohyun, Changmin tak lebih dari mantan namjachingunya yang
menyebalkan dan playboy.

“Kau sudah sembuh, ya?” sapa seseorang dari balik tubuh Seohyun.

KLIK!!

KLIK!!

Dua gambar snapshoot kembali berhasil diambil oleh seorang namja ketika Seohyun menoleh ke
arahnya.

“Perfect!” ujarnya gembira sambil mengunyah permen karet. Kemudian menggembungkan
permen karet itu dan memecahkannya kembali.

“Kau lagi!! Kenapa kau selalu beredar di sekitarku, hah?!” bentak Seohyun kesal. Ia tak habis
pikir jika pagi ini sudah harus bertemu dengan sosok menyebalkan tersebut.

Namja itu tak menjawab. Seperti biasa, ia bersikap cuek dan pergi dari hadapan Seohyun
semaunya sendiri. Seohyun menatap kepergian sang namja dengan kesal. Ia memutar bola
matanya dan menghembuskan napas.

“Haaah, benar-benar aneh!” celetuk Seohyun kembali berjalan.

                                              ***

        Jam istirahat tiba. Seohyun memandang kesal pemandangan di depannya. Ia duduk di
salah satu bangku penonton, menyaksikan para pemain basket sedang asyik berlatih di lapangan.
Sesekali Seohyun melahap sandwich yang dibuatkan Tiffany untuk bekal makan siangnya.
Namun, matanya tetap fokus tertuju pada Changmin yang terlihat bahagia bersama seorang
yeoja. Walaupun ia sangat kesal pada pemandangan tersebut, namun ia enggan pergi. Ia begitu
ingin menjambak rambut namja itu. Tapi Seohyun tidak punya keberanian untuk turun ke
lapangan dan membuat ribut suasana lapangan. Apalagi nyeri di pinggangnya masih sedikit
terasa sakit.

Tanpa sadar, seseorang tengah mengambil paksa sandwich di genggaman tangannya. Seohyun
tersentak dan didapatinya namja itu kembali muncul di hadapan Seohyun.

“Mwo?? Kau lagi! Kembalikan sandwichku!!” bentak Seohyun dengan suara lantang. Lagi-lagi
namja itu bersikap cuek. Ia segera melahap habis sandwich yang berhasil direbutnya dari tangan
Seohyun.

“Aigoo .. ini enak sekaliii! Besok buatkan lagi, ya …” ujar namja itu tanpa merasa bersalah
sedikitpun.

“Apa kau bilang?! Memangnya kau pikir aku ini pembantumu, hah?! Huh, menyebalkan!”

Namja itu tak menggubris perkataan Seohyun. Ia duduk di samping Seohyun dan mulai
memainkan kameranya. Terlihat namja itu mengambil beberapa gambar dari lapangan basket.
Lalu menunjukkan raut kurang puas setelah melihat kembali hasil jepretannya.

“Hah, membosankan! Tidak ada gambar yang bagus!” celetuk sang namja sambil mengeluarkan
permen karet dari saku celananya. Ia mengunyah permen karet tersebut, kemudian membuat
beberapa bulatan besar. Matanya menatap awan cerah di angkasa. Seolah mencari-cari sebuah
objek yang menarik perhatiannya.

“Oh iya, kemarin aku meminjam beberapa komikmu. Ini kukembalikan, gomawo ya …”
ucapnya santai sambil mengeluarkan dua buah komik dari tas kameranya.

“Mwo??! Kau meminjam komik tanpa ijin dariku?! Benar-benar keterlaluan! Kau tidak
sopaan!!”

“Bagaimana mungkin aku meminta ijin pada orang yang sudah terlelap tidur?! Lagipula
komiknya cuma semalam aku pinjam. Pelit sekali …”

“Sebenarnya apa maumu?! Kau sering mengambil foto-fotoku, kau juga selalu bersikap
menyebalkan di depanku, kau bahkan merampas habis semua makanan di kulkasku, dan
sekarang kau memgembalikan komik ini sementara aku tidak pernah tahu jika kau
meminjamnya.. Hah, namja aneh!”

Namja itu tak menjawab. Ia justru menutup mata Seohyun dengan kedua tangannya secara tiba-
tiba. Seohyun semakin kesal. Yeoja itu sama sekali tak mengerti mengapa namja di sampingnya
itu malah menutup kedua matanya.

“Lepaskan!! Kau ini mau apa sih?!” bentak Seohyun sambil melepas tangan sang namja dari
kedua matanya.
“Ya! Jangan lihat!!” seru sang namja histeris. Namun ia telat, Seohyun terlanjur melihat
pemandangan di depannya yang membuat hatinya semakin sakit. Ia mendapati Changmin tengah
berciuman dengan seorang yeoja ketika namja itu berhasil mencetak three point. Spontan, hal
tersebut membuat para murid yang melihat latihan basket itu berteriak heboh. Namun, tidak bagi
Seohyun. Tanpa terasa ia meneteskan airmatanya. Ia tidak tahu mengapa airmata itu menetes,
padahal Changmin bukan lagi namjachingunya.

“Sudah kubilang jangan lihat …” sahut sang namja. Ia melihat Seohyun sedikit terisak.

“Apa setiap namja seperti itu? Kalau benar, aku sama sekali tidak ingin mengenal namja lagi …”
ucap Seohyun tanpa sadar. Nada bicaranya bergetar.

“Kalau begitu, ikut denganku!!” ujar sang namja sambil menggandeng tangan Seohyun.

Seohyun semakin tak mengerti. Namun, ia mengikuti saja langkah kaki sang namja. Mereka
berjalan beriringan menuju lapangan basket. Tanpa peduli dengan para murid sekolah yang
begitu banyak di lapangan, sang namja membawa Seohyun ke tengah lapangan, tepatnya ke
hadapan Changmin.

Tiba di hadapan Changmin, Seohyun menyembunyikan wajahnya dengan menunduk. Ia merasa
malu dan takut. Apalagi matanya terlihat sembab karena menangis.

“Anyeong … apa kami berdua boleh ikut bermain??” tanya sang namja ramah pada Changmin.

“Hyung?” ucap Changmin heran. Ia juga menatap heran sosok Seohyun yang berdiri di samping
sang namja.

“Ah, gomawo! Kajja kita mulai permainannya!” seru sang namja tanpa persetujuan dari
Changmin.

“Hyung, kau …”

“Baiklah, aku dan yeojachinguku akan bermain melawan kau dan yeoja itu. Siapa yang mencetak
three point terlebih dahulu, maka ia yang menang. Dan sebagai hadiah, tim yang kalah harus mau
melakukan semua perintah dari yang menang,” ujar sang namja cuek. Ia bahkan tidak peduli
dengan Changmin dan Seohyun yang bingung menatap tingkahnya.

“Kajja kita mulai!! Atau kau sudah mengaku kalah?!” ujar sang namja kembali ketika menyadari
Changmin hanya diam menatap Seohyun.

“Ne, baiklah …” ucap Changmin pasrah tanpa mengerti maksud dari namja tersebut.

Permainan dimulai. Sorak sorai penonton semakin riuh terdengar. Menurut mereka, pertandingan
ini lebih seru dari latihan basket yang semula mereka tonton. Walaupun hanya dua pasang yang
memainkan permainan basket itu, namun suasana persaingan antara kedua tim sangat kerasa.
Tampak sekali dua namja yang memiliki tinggi hampir sama sangat menguasai jalannya
pertandingan. Sementara dua yeoja yang menjadi partner mereka, masing-masing hanya sesekali
memegang kendali bola. Kedua yeoja itu tampak tak menguasai permainan basket. Mereka
seolah hanya membantu partnernya mencetak angka.

“Seohyuuuunn! Tangkap iniiii!” ujar sang namja yang menjadi partner Seohyun. Namun
Seohyun gagal menangkap bola tersebut karena Chagmin terlebih dahulu merebutnya. Melihat
hal itu, sang namja tidak tinggal diam. Ia mengerahkan kekuatannya untuk merebut kembali bola
yang berada di tangan Changmin.

HAP!

Sang namja berhasil merebut dengan mudah. Changmin merasa kesal. Ia gagal mempertahankan
bola, bahkan dilihatnya kini namja itu memasukkan bola ke dalam keranjang dan mencetak three
point. Dengan begitu, berakhirlah pertandingan basket tersebut. Sang namja tersenyum puas. Ia
menatap Changmin yang terlihat kesal. Sementara Seohyun masih tak berkedip. Ia tak mengira
jika namja itu sangat jago bermain basket.

“Kau kalah dan kau harus menepati janjimu …” ujar sang namja begitu tiba di hadapan
Changmin.

“Hyung, apa maksudmu? Kau becanda, kan? Dan dia … Dia yeojachingumu??”

“Apa aku terlihat becanda?? Aku rasa wajahku amat serius. Oh iya, perkenalkan . Ini
yeojachinguku.”

“Hyung, tapi …”

“Sebagai pemenang, aku ada satu permintaan.”

“Hyung, apa maksudmu?! Aku benar-benar tak mengerti …” Changmin semakin kesal. Ia
jengkel dengan tingkah namja di hadapannya.

“Aku minta kau meminta maaf pada yeojachinguku. Kau telah membuatnya sakit hati, kan?”

“Hyung, hentikan! Kau selalu seperti ini! Kau selalu mempermalukan aku di depan semua gadis
yang pernah menjadi yeojachinguku! Apa maumu?!”

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! Apa maumu?! Hampir sering kau menyakiti para
gadis di sekolah ini! Apa kau pikir mereka itu tidak punya perasaan?! Setelah kau bosan, kau
dengan mudah mencampakkan mereka. Kau pikir, mereka itu mainan, hah?!”

“Hyung, kau sudah kelewatan! Kau terlalu ikut campur pada urusanku!”

“Ne, aku tahu, seharusnya aku tidak ikut campur. Tapi, aku rasa kau sudah cukup kelewatan jika
mencampakkan seorang gadis hanya karena gadis itu tidak mau memberikan ciumannya
padamu!!”
Changmin tersontak. Ia tidak mengira jika namja yang menjadi hyungnya tersebut mengetahui
hal itu. Begitu juga dengan Seohyun. Ia benar-benar tak mengerti darimana sang namja tahu
mengenai semuanya itu.

“Uhmm … Seohyun, mianhae …” ucap Changmin terbata. Ia terpaksa melakukan itu karena
tidak ingin hyungnya tersebut semakin mempermalukannya.

“Ne, gwenchana …” jawab Seohyun kaku.

Sementara itu, sang namja beranjak mengambil kamera yang semula diletakkannya di pinggir
lapangan, lalu pergi tanpa peduli dengan murid-murid yang menatap kepergiannya tersebut.
Begitu juga dengan Seohyun, ia segera pergi meninggalkan lapangan. Yeoja itu berusaha
mengikuti kemana sang namja pergi.

Namja itu tiba di taman belakang sekolah. Ia tampak memotret kupu-kupu yang hinggap di salah
satu bunga. Senyumnya berkulum ketika kupu-kupu cantik berhasil ia jepret dengan sempurna.

“Gomawo …” ucap Seohyun dari balik tubuh sang namja. Spontan, namja itu menoleh.

KLIK!!

Namja itu kembali memotret wajah Seohyun. Dilihatnya sesosok wajah yang teduh dalam
kameranya tersebut. Ia tersenyum kecil.

“Wajahmu sudah berubah …” ucap sang namja.

“Uhmmm … apa aku boleh tahu namamu??” tanya Seohyun ragu-ragu. Ia merasa canggung
karena ini pertama kalinya Seohyun menyapa sang namja dengan ramah.

“Kemarilah! Duduk denganku …”

Seohyun mengerutkan kening. Namun, ia menuruti perintah sang namja.

“Makanlah bubblegum ini!” perintah sang namja sambil memberikan sebungkus bubblegum
kepada Seohyun.

“Bubblegum??” tanya Seohyun heran.

“Ne, kau tidak pernah makan bubblegum??”

“Pernah, tapi waktu aku kecil. Sekarang aku sama sekali tak pernah memakannya.”

“Kalau begitu, makanlah! Lalu, kau buat gelembung balon sebesar-besarnya hingga balon itu
meletus sendiri.”
Seohyun tak berkomentar, ia segera menuruti apa yang dikatakan oleh namja itu. Sesekali
matanya melirik ke arah sang namja yang begitu asyik menikmati kunyahan permen karet di
mulutnya. Tak lama, Seohyun mengunyah permen karet itu dan berusaha membuat gelembung
balon sebesar-besarnya. Kemudian gelembung balon itu pecah dan Seohyun kembali meniupnya.
Seohyun tersenyum geli karena ia seperti melakukan hal konyol. Namun, entah mengapa,
pikirannya begitu tenang. Ia merasa terbebas dari segala masalahnya.

“Apa kau sudah rileks??” tanya sang namja begitu menyadari Seohyun tersenyum sendiri.

“Ne, aku benar-benar merasa rileks. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Ternyata,
membuat gelembung permen karet itu sangat menyenangkan …”

“Ne, mengunyah permen karet bisa meningkatkan sirkulasi darah sehingga oksigen yang dikirim
ke otak semakin banyak. Dengan begitu pikiran jadi terasa lebih segar. Seharusnya kau memakan
permen karet saat kau kesal di lantai 5 waktu itu …” jelas sang namja sambil terkekeh. Seohyun
memanyunkan mulut. Ia merasa malu dengan kejadian di gedung lantai 5 itu.

“Sudahlah, aku tidak mau mengingat hal memalukan itu lagi.”

“Tentu saja kau tidak perlu mengingatnya, tapi walau bagaimanapun, aku akan selalu ingat.
Apalagi wajah monstermu masih tersimpan di layar laptopku … Ahahaha …”

“Mwo?? Kau menyebalkan!” gerutu Seohyun sambil tetap mengunyah permen karet. Namja itu
tetap tertawa geli.

“Oh iya, namamu siapa? Dan darimana kau tahu alasan Changmin memutuskan hubungannya
denganku?”

“Hmm … apa menurutmu penting untuk diceritakan? Kau bilang aku menyebalkan!”

“Sudahlah … aku merasa kali ini kau berbuat benar. Kau membantu untuk membalas
kekesalanku pada Changmin. Dan aku benar-benar berterima kasih …”

“Baiklah …”

Namja itu mengeluarkan kameranya. Kemudian memberikan kamera itu pada Seohyun.

“Lihatlah semua gambar-gambar yang berhasil aku ambil …” perintah sang namja. Tanpa ragu,
Seohyun kembali menuruti perintahnya.

“Mwo?? Ini kan …”

“Ne, itu tak sengaja aku ambil sewaktu kau baru saja diputusi oleh si playboy itu. Waktu itu aku
melihat Changmin tengah jalan berdua dengan seorang yeoja, dan kau menghampiri Changmin
dengan kesal. Seperti biasa, aku sedang mencari-cari objek yang bagus. Ternyata, aku malah
menemukan aksi playboy itu lagi dan mendengar pembicaraan kalian. Sepulang sekolah, aku
malah tak mengira jika kau menumpahkan semua kekesalanmu di lantai 5 gedung sekolah.”

“Jadi, sewaktu di lantai 5, kau sebenarnya sudah tahu penyebab kekesalanku??”

“Ne, tentu saja aku tahu.”

“Kenapa kau bersikap seolah tidak peduli denganku?!!”

“Siapa bilang aku tidak peduli denganmu?! Aku memotret wajahmu, kan? Kupikir itu bisa
menghiburmu, tetapi kau malah semakin tampak seperti monster.”

“Huh, menyebalkan!”

“Hari selanjutnya kau juga melakukan hal yang sama di taman ini. Kau menendang-nendang
pohon seperti orang bodoh, padahal aku sedang berkonsentrasi memotret. Bahkan kau berusaha
merebut kameraku dan terjatuh.”

“Ne, kekesalanku semakin bertambah setelah melihatmu lagi! Tapi, ternyata kau mau
membantuku juga saat pinggangku cedera.”

“Kau pikir aku tega, hah?!”

“Ne, aku mengakui kau sangat baik. Uhmm … tapi … aku penasaran. Kenapa kau melakukan
semua ini?!”

“Selain karena aku tak tega denganmu, aku juga ingin memberikan pelajaran pada si playboy
itu.”

“Kau mengenal Changmin??”

“Tentu saja aku mengenalnya! Aku adalah hyungnya dan kami tinggal satu atap.”

“Mwo?? Kau adalah hyungnya Changmin?!”

“Ne, aku hyungnya …”

“Omooo!! Kenapa semua ini bisa terjadi?!”

Sang namja terdiam. Ia membiarkan Seohyun memikirkan semua hal itu.

“Oh iya, kau belum menyebutkan namamu! Siapa namamu?” tanya Seohyun mengganggu
keasyikan sang namja saat mengembungkan balon di mulutnya.

“Sudahlah, kau tidak perlu tahu namaku …” ucap sang namja sambil kembali mengambil kamera
dari tangan Seohyun dan beranjak pergi.
“Ya! Kau mau kemana?!” tanya Seohyun heran. Namun, sang namja tetap tak menjawab.

“Ya! Chankamma! Uhmm … sebagai ucapan terima kasih, aku akan mentraktirmu makan besok
malam. Kau suka makan, kan?? Aku tunggu di alun-alun Gwanghamun …” ujar Seohyun
sebelum sang namja beranjak pergi. Namja itu hanya mengacungkan jempol kanannya tanpa
berbalik arah, kemudian ia kembali berjalan meninggalkan seohyun di taman.

“Dasar namja aneh! Sok keren!!” ketus Seohyun jengkel. Bibirnya mengulum senyum malu-
malu. Bagi Seohyun, di satu sisi namja itu sangat menyebalkan. Tapi di sisi lain, namja itu juga
telah menolong dirinya.

                                               ***

       Pukul tujuh malam. Seohyun gelisah menunggu kehadiran sang namja. Entah mengapa
hatinya juga berdebar-debar. Padahal ini hanya makan malam biasa sebagai ucapan terima
kasihnya pada kebaikan sang namja. Beberapa kali Seohyun menghembuskan napas, ia bahkan
sudah melahap tiga permen karet di mulutnya. Sejak mendengar kata-kata namja itu, ia jadi
senang mengunyah permen karet. Bagi Seohyun, mengunyah permen karet merupakan hobi
barunya yang menyenangkan.

“Kau jadi senang mengunyah permen karet ya?” tanya sang namja. Seohyun menoleh dan
didapatinya namja itu sedang mengarahkan kamera ke wajahnya.

KLIK!!

Namja itu mengulum senyum. Ia senang melihat wajah Seohyun dengan mulut yang tampak
menggembungkan balon dari permen karet.

“Sampai kapan kau berhenti mencuri gambarku? Dengar ya, aku ini bukan model gratis.”

“Masih untung ada yang mau memotret dirimu. Kau pikir memotret orang juga gratis?!”

“Hah, sudahlah! Kau mau makan apa malam ini?”

“Hmmm … bagaimana kalau kita makan naengmyeon?”

“Ne, baiklah …”

Seohyun dan sang namja berjalan beriringan. Namja itu refleks menggandeng tangan Seohyun.
Menyadari hal itu, Seohyun sedikit canggung. Tapi entah mengapa, ia enggan melepaskan
genggaman tangan itu. Sesekali matanya hanya melirik ke wajah sang namja.

Beberapa menit kemudian, Seohyun dan sang namja tiba di kedai naengmyeon. Mereka tampak
memesan dua porsi naengmyeon. Setelah pesanan datang, mereka segera melahap naengmyeon
tersebut tanpa banyak berbicara. Bahkan suasana canggung di antara mereka semakin terasa.
“Sampai kapan kau akan menyembunyikan namamu??” tanya Seohyun berusaha mencairkan
suasana.

“Kalau aku tidak mau memberitahumu, kau mau panggil aku apa?”

“Uhmm … mungkin bubblegum man,” jawab Seohyun singkat sambil kembali melahap
naengmyeon ke dalam mulutnya. Sang namja terkekeh mendengar jawaban dari Seohyun.

“Kenapa tertawa? Aku rasa tidak aneh dengan panggilan itu …”

“Ne, memang tidak aneh. Tapi aku tidak setuju.”

“Kalau begitu, sebutkan namamu!”

“Cho Kyuhyun … Puas??”

“Huh, begitu saja sulit! Baiklah, aku Seo Joo Hyun …”

“Aku tidak perlu namamu!”

“Mwo?! Kau menyebalkan!”

Kyuhyun tersenyum nakal melihat wajah kesal Seohyun. Sementara Seohyun hanya
mengerucutkan bibir.

“Hmm … kau sangat senang memotret ya?” tanya Seohyun kembali.

“Ne, sejak umurku 10 tahun. Kamera yang selalu kubawa ini merupakan hadiah dari lomba
fotografi yang pernah aku menangi dua minggu lalu.”

“Daebakk!! Kau pernah menang lomba fotografi?!”

“Ne, aku berhasil memenangkannya berkat bantuan seseorang …”

“Eh? Seseorang?? Nugu-ya?”

“Aku rasa kau tidak perlu tahu …”

“Huh, lagi-lagi membuatku penasaran …”

Kyuhyun kembali tersenyum. Ia berhasil membuat wajah Seohyun kembali kesal.

“Kau benar-benar penasaran??”

“Kalau tidak mau memberitahuku, lebih baik kau tidak perlu mengungkapkannya setengah-
setangah. Dasar menyebalkan!”
“Besok foto itu akan dipajang di mading utama sekolah sebagai bentuk penghargaan sekolah
karena aku telah memenangkannya. Kalau kau penasaran, kau bisa melihatnya …” ucap
Kyuhyun sambil bangkit berdiri.

“Ya! Kau mau kemana?!”

“Naengmyeonku sudah habis, aku pulang duluan ya. Kau bisa pulang sendiri kan??”

“Mwo?? Kau …”

Belum sempat Seohyun menyelesaikan kata-katanya, Kyuhyun telah pergi. Sejujurnya Seohyun
benar-benar kesal karena namja itu sering berbuat sesuka hati tanpa mempedulikan perasaan
orang lain. Apalagi namja itu juga selalu membuatnya penasaran.

                                              ***

        Pagi hari. Seohyun berjalan santai di koridor sekolah. Tiba-tiba ia mendapati para murid
berjejalan di mading utama sekolahnya. Seohyun penasaran, ia pun ikut bergabung dengan
mereka. Tak lama, dalam mading itu Seohyun menemukan sebuah foto seorang yeoja dari
belakang yang sedang berdiri dan memegangi payung saat hujan. Yeoja itu adalah dirinya. Foto
itu diambil saat dirinya tengah berdiri di lapangan basket seorang diri sambil memegangi payung
saat hujan tengah berlangsung. Seohyun ingat, saat itu ia sedang menangis karena ayahnya baru
saja meninggal, tepatnya satu bulan lalu. Di bagian pojok bawah foto, tertera sebuah tulisan
“Silhouette of Rain” oleh Kyuhyun. Melihat tulisan itu, Seohyun teringat pada ucapan Kyuhyun
semalam.

“Hebat ya fotonya … Bagus sekali …” ujar para murid di samping kanan dan kiri Seohyun.

“Ne, Kyuhyun sunbae memang daebakk!” seru para murid kembali.

Tanpa ragu, Seohyun bergegas pergi ke taman belakang sekolah. Ia yakin jika namja itu berada
di sana. Beberapa kali ia menemukan namja itu tengah berdiri dan mengambil foto di sana.

Tiba di taman belakang sekolah, Seohyun sama sekali tidak menemukan Kyuhyun. Ia berusaha
mengelilingi taman, namun tidak juga ditemukannya. Akhirnya Seohyun memutuskan untuk
duduk di salah satu bangku taman. Ia berharap Kyuhyun akan datang kemari dan menemuinya.

“Apakah ada seseorang yang mencariku??” sapa Kyuhyun dari belakang tubuh Seohyun.
Mendengar suara itu, Seohyun segera menoleh. Ia tersenyum kecil ketika mendapati Kyuhyun
tengah berdiri dan mengarahkan kamera ke arahnya.

KLIK!!

“Aigooo … akhirnya aku mendapatkan senyummu …” seru Kyuhyun gembira. Ia tersenyum
puas pada gambar yang baru saja diambilnya.
“Gomawoo …” ucap Seohyun pelan. Matanya tampak berkaca-kaca.

“Eh? Untuk apa??” tanya Kyuhyun heran.

“Gomawo atas semua yang kau lakukan untukku … Aku tidak pernah tahu siapa dirimu. Aku
juga tidak pernah tahu apa yang selalu kau pikirkan tentangku. Tapi satu hal yang pasti, kau
selalu membuat kejutan manis untukku … Walau mungkin itu semua hanya kebetulan, tapi aku
benar-benar berterima kasih …” ucap Seohyun dengan penuh haru. Ia membungkukkan
badannya pada Kyuhyun.

“Mungkin benar semua itu adalah kebetulan. Tapi bagiku, semua itu tidak semata karena
kebetulan.”

“Apa maksudmu?”

“Aku mengarahkan sebuah kamera dan objek di depanku memberikanku sebuah karya. Lalu aku
abadikan dan momen itu akan selalu menjadi kenangan termanis yang pernah aku miliki. Aku
yakin semua itu terencana. Dan sudah pasti Tuhan yang merencanakannya. Seperti pertemuan
kita …”

Seohyun tak mampu berkata apa-apa. Ia merasa terharu pada setiap kata yang diucapkan oleh
Kyuhyun. Bagi Seohyun, namja itu teramat unik dan istimewa di hatinya. Sosok seorang namja
yang terkadang bersikap cuek, tapi ia tak mengira jika namja itu jauh sangat memperhatikan hal-
hal di sekitarnya, terutama saat sedang menggunakan kameranya.

“Seohyun, aku tidak tahu ini tepat atau tidak. Tapi … Aku rasa aku juga punya hak untuk
mengungkapkannya. Saranghae, Seohyun-aah …” ucap Kyuhyun sambil tersenyum lembut. Ia
menghampiri Seohyun dan menatap dalam yeoja tersebut. Mendengar kalimat itu, Seohyun tak
kuasa menahan airmatanya. Baginya, ini terlalu manis. Ini terlalu mengharukan perasaannya.

“Nado saranghae, Bubblegum Man …” jawab Seohyun sambil melepas tawa.

“Kalau begitu, kau resmi menjadi yeojachinguku?” tanya Kyuhyun memastikan.

“Sebelumnya aku ingin bertanya, apa kau juga akan memperlakukan aku sama seperti
Changmin?”

“Apa maksudmu??”

“Apa kau akan memutuskan aku jika tidak ada ciuman diantara kita??”

“Ahaha … Tentu saja tidak! Tapi aku memintamu satu hal …”

“Mwo?? Kau minta apa?”
“Berlomba meniupkan balon permen karet dan siapa yang pecah terlebih dahulu akan
mendapatkan hukuman.”

“Chankamma! Hukumannya apa?”

“Hmm … bagaimana kalau traktir??”

“Baiklah, aku setuju!”

“Kalau begitu, kita mulai sekarang …”

Kyuhyun dan Seohyun segera mengeluarkan permen karet dari saku mereka masing-masing.
Kemudian mengunyah dan meniupkan permen karet itu berbarengan.

PLOK! (mian, kalo sound effect balon permen karetnya aneh -___-)

Balon permen karet Kyuhyun pecah terlebih dahulu. Pecahan balon permen karet itu tampak
menempel lengket di wajah Kyuhyun.

“Yes! Oppa kalah …” seru Seohyun gembira. Melihat wajah Kyuhyun yang lucu, ia segera
mengambil kamera yang berada di tangan Kyuhyun.

KLIK!

“Hahaha … Bubblegum Monster In Action …” ujar Seohyun meledek sambil menunjukkan
gambar di kamera Kyuhyun. Namja itu ikut tertawa begitu melihat tawa Seohyun lepas. Ini
pertama kalinya ia melihat yeoja itu tersenyum dan tertawa bebas. Bagi Kyuhyun, hal itu lebih
dari sekedar indah.

                                             END


cooking-cooking (romantic) ff one shot
Posted on March 8, 2011 by mylocketsworld

Cooking! Cooking!
Cast ::
Genre:romantic 17+
“eunhyuk,kenapa kamu nggak mau makan dirumah? Kenapa sih nggak bisa kamu hargai itu istri
kamu?” omel eommanya eunhyuk.
“apa sih maksud eomma? Aku nggak ngerti,kenapa nelpon gini malah ngomel-ngomel soal
makan?” Tanya eunhyuk bingung.
“tadi istri kamu itu si hanna bilang sama eomma kalau kamu nggak pernah makan
dirumah,sebulan menikah masa kamu nggak bisa menghargai istri kamu?” lanjut si eomma
marah-marah.
“huuufp! Udahlah eomma,ini Cuma salah paham..aku mau kerja dulu.” Ucap eunhyuk sambil
menutup telpon dari eommanya.
Eunhyuk hanya bisa menghela nafas,mendengar omelan eommanya,ia pun langsung menelpon
hanna,istrinya.
“yoboseyo oppa,waeyo?” Tanya hanna lembut di ujung telpon.
“kamu ngadu apa sama eomma?”Tanya eunhyuk ketus.
“ada apa oppa?aku nggak ada ngadu apa-apa kok sama eomma”.jawab hanna dengan lembut.
“alah!! Kenapa sih kamu nggak bisa belajar dewasa? Ha? Aku bukannya nggak mau makan
masakan kamu,tapi setiap kali kamu masak selalu aja bermasalahkan? Ya
keasinanlah,kepedesan,terakhir kamu buat aku masuk emergency gara2 kamu masak daging pake
bawang,padahal kamu tau kan aku alergi bawang! Kamu tau nggak,dengan kamu mengadu
seperti itu sama eomma,dia bakal tau kalau rumah tangga kita nggak harmonis!” omel eunhyuk.
“mianhaeyo oppa,aku tau aku salah.” Ucap hanna mulai menangis.
“hentikan tangisanmu!! Kalau kamu tau kamu salah,mestinya kamu memperbaiki diri..ini kamu
malah Cuma tau ke salon terus,tanpa belajar masak,kalau kamu mau aku makan di
rumah,berhentilah bersikap manja! Jadilah wanita dewasa..”ucap eunhyuk benar-benar hilang
kendali.
“ne oppa,aku tau aku salah,tolong jangan marah” ucap hanna semakin menangis.
“bagaimana aku nggak marah?aku sangat lelah bekerja,sedangkan kamu enak-enak hanya ke
salon terus,aku tau kamu masih kuliah,kamu masih muda,,tapi berhentilah menganggap dirimu
masih sendiri,aku ini suamimu!!” ucap eunhyuk langsung mengakhiri sambungan telepon.
Tuuuuuuttt… tttttuuuuuuuttt…..
Hanna pun menangis,ia tau kali ini kesabaran eunhyuk memang sudah habis,ia benar-benar
menyayangi eunhyuk,,meskipun ia tau sebenarnya eunhyuk nggak menyayanginya,eunhyuk
menikahinya hanya karena ayah eunhyuk memaksa eunhyuk untuk menikah dengan gadis
pilihannya,yaitu park hanna..anak dari sahabatnya.
Dan begitu lulus kuliah eunhyuk di tugaskan ayahnya untuk mengurus perusahaan ayahnya
karena ternyata dokter mendiagnosis bahwa umur ayah eunhyuk hanya 4 bulan lagi,,makanya
eunhyuk menurut saja waktu di jodohkan dengan gadis 19 tahun bermata indah itu.
@coffeshop
“jadi kamu serius mau belajar masak?nggak takut tuh tangan entar kena minyak?”Tanya
gikwang sambil menyeruput slush strawberrynya.
“ne,mending aku kena minyak daripada aku kena cerai..tolong ajari aku.aku pengen eunhyuk
oppa betah dirumah” ucap hanna sambil memakan wafflenya.
“kenapa harus aku yg mengajarimu? Kenapa nggak kursus masak?”Tanya gikwang sambil
tersenyum.
“Kamu kan sahabat terbaikku,tolong bantu aku,kamu kan pintar masak..”pinta hanna dengan
manja pada sahabat sejatinya itu.
“oke deh,kalau gitu habis dari sini kita langsung ke supermarket saja” jawab gikwang.
“pokoknya aku harus bisa masak telur dadar dengan baik” ucap hanna bersemangat.
“lha..kok Cuma telur dadar?emangnya eunhyuk anak TK,, masa makannya Cuma telur?” Tanya
gikwang heran setengah mati.
“ya,soalnya kan telur dadar paling simple,dan terakhir kali aku masak telur,,itu masih gosong”
jawab hanna polos.
“babo~ pantas saja eunhyuk hyung kesal padamu,aku juga nggak mau punya istri seperti
kamu,nggak bisa masak.padahal kan setiap pria ingin sekali diperlakukan seperti raja setiap kali
pulang kerja,ada makanan enak masakan istri yg sudah menunggu di meja makan.eh yg didapat
malah makanan gosong,,gimana eunhyuk hyung nggak kesel? Lagian,kami para lelaki lebih
membutuhkan wanita yg bisa menurus kami daripada wanita yg bisanya hanya bisa mengurus
diri sendiri sedangkan rumah tangga nggak bisa di kerjakan dengan baik.”jelas gikwang sambil
tersenyum.
“hm..kata-katamu benar,aku takut kalo sampai eunhyuk oppa pergi dari aku,aku salah
banget..sebulan menikah sama dia,aku nggak belajar masak dan mengurusnya malah sibuk sama
teman-teman” ucap hanna dean menyesal.
“sudah jangan menyalahkan diri sendiri..lagian kenapa kamu harus takut?bukankah kalian
menikah hanya karena perjodohan?” Tanya gikwang mulai ngerumpi.
“menikah karena perjodohan bukan berarti aku nggak cinta sama dia,justru aku setuju untuk di
jodohkan dengannya,karena aku mencintainya,,meskipun aku tau dia nggak begitu.dia nggak
pernah tersenyum padaku,mengobrol denganku hanya seperlunya saja,tidur pun kami berjauhan”
jawab hanna sambil merenung.
“hm..lantas bagaimana dengan urusan ranjang? Ha?” Tanya gikwang tersenyum.
“heh,apalagi ranjang..dalam sebulan ini kami hanya melakukannya 2 kali saja,soalnya aku masih
takut rasa sakitnya” ucap hanna.
“hahahahaha…punyamu yg kekecilan,atau baran eunhyuk hyung yg
kebesaran?..hahahahaha.”Tanya gikwang tertawa mendengar cerita sahabatnya itu,hanna pun
hanya bisa cemberut.
##################################################################
@eunhyuk‟s apartment (9.00pm)
Eunhyuk melangkahkan kakinya sambil membuka satu-persatu kancing kemejanya menuju
kamar tidur,lelah sekali tubuhnya sehabis pulang kerja begini,flatnya memang sudah sepi,lampu
flat ternyata telah dimatikan oleh hanna.
Eunhyuk pun memasuki kamar yg masih gelap,”tumben dimatikan..hanna kan takut gelap?”
Tanya eunhyuk dalam hati.
Eunhyuk pun menghidupkan lampu kamar,dan ternyata hanna nggak ada di sana,eunhyuk pun
keluar dan menemukan hanna telah tertidur di sofa,disampingnya ada mie hitam siap
saji.eunhyuk pun mendekati hanna,lalu menggendongnya ke kamar dan membaringkan hanna ke
ranjang.
“oppa sudah pulang?” Tanya hanna tiba-tiba.
“kenapa kamu nggak tidur? Kalau seperti ini aku nggak perlu repot-repot kan menggendong
kamu.” Ucap eunhyuk.
“oppa jangan marah terus dong..aku juga ingin dimanja sama oppa”ucap hanna dengan nada
manja sambil memeluk tubuh eunhyuk,ia menyandarkan kepalanya di dada eunhyuk.
“tidurlah,besok kamu harus kuliah kan?aku akan pergi ke luar dulu,aku akan membeli
makanan.”ucap eunhyuk datar dan melepaskan pelukan hanna.
“kenapa makan diluar?aku sudah membelikan mie hitam buat oppa,jangan pergi..aku takut kalau
sendirian di flat” pinta hanna.
Eunhyuk pun menatap hanna dan mencium bibir hanna dengan lembut ,ditariknya tubuh hanna
yg sempat menjauh ke dalam pelukannya,lalu eunhyuk membelai rambut hanna,kemudian
eunhyuk menjilati bibir bawah hanna,kemudian eunhyuk melepasnya.kemudian ia pun keluar
kamar dan ke ruang tamu.
#hanna pov
“omo!! Kenapa senikmat ini ciuman oppa? Kenapa aku deg-degan? Rasanya aku nggak ingin
melepaskan ciuman oppa,tuhan,,semoga cinta eunhyuk oppa hanya untukku”
Pov end>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Eunhyuk pov
“getaran ini kenapa datang lagi? Setiap aku bersentuhan dengan hanna selalu saja begini..gadis
ini benar-benar membuatku bingung.”
Pov end……..
“lain kali kamu nggak perlu menungguku.” Ucap eunhyuk tiba-tiba.
“waeyo?aku senang kok nungguin oppa‟‟ucap hanna sambil tersenyum yg memunculkan kedua
lesung pipi mungilnya.
“sudahlah nggak usah dibahas,ayo kita tidur saja” ajak eunhyuk.
“lho,kok nggak dimakan mienya?”Tanya hanna.
“aku tadi sudah makan,sekertarisku yg membuatkan kimbab untukku” kata eunhyuk.
Hanna pun hanya bisa terdiam,meski jujur di dalam hatinya,ia benar-benar cemburu
########################################################################
“aaaaaaaaaaaargghhh!! Ugh!!” jerit hanna saat percikan minyak panas mengenai tangan
mulusnya.
“aigooo!! Kan aku sudah bilang,pelan-pelan saja..jadi kena cipratannya kan” ucap gikwang agak
kaget..ia langsung mengoleskan cream luka ke tangan hanna.
“uuuugh!! Sakit.. aku sengaja naruh dagingnya jauh2 biar g kena,ternyata malah kena”ucap
hanna kesakitan.
“hm..justru jika nggak mau kena cipratan,,kamu harus menaruh daging itu dekat tanganmu,jadi
cipratan minyaknya nggak terlalu banyak” saran gikwang.
Kemudian mereka pun melanjutkan kegiatan masak mereka,gikwan mengajari hanna cara
memasak tumis daging pedas,ia mengajari hanna bagaimana memberi bumbu yg pas untuk
masakan..akhirnya setelah mendapat banyak kenang-kenangan (luka) di tanganya akibat ulah
goresan pisau sewaktu memotong cabai dan daging ..serta cipratan dasyat dari minyak sewaktu
menumis daging.
Hujan baru saja reda di kota seoul,hanna dengan riang melangkahkan kaki memasuki kantor
eunhyuk.
“selamat sore nyonya lee..”sapa seorang pegawai eunhyuk.
“oppa ada?”Tanya hanna.
“ne,tuan lee sedang di ruang kerja,silahkan masuk nyonya” jawab pegawai itu ramah.
Hanna pun masuk ke dalam ruang kerja eunhyuk,,tetapi alangkah kagetnya hanna sewaktu
melihat eunhyuk sedang makan siang berduaan dengan sekertarisnya.
„Oppa,apa yg kamu lakukan?” Tanya hanna kaget.
“aku sedang makan siang,kebetulan sekertarisku selalu membuatkan makanan untukku”jawab
eunhyuk ramah.
“perempuan murahan!!” bentak hanna pada sekertaris eunhyuk,,,wanita itu pun hanya bisa
menunduk dan keluar ruangan.
“jaga ucapanmu!! Kamu ini kenapa sih?” Tanya eunhyuk mulai emosi.
“oppa yg kenapa? Selama ini aku memang nggak bisa masak,tapi nggak bisa juga oppa selalu
makan bersama sekertaris oppa kan?setiap kali aku masak,oppa selalu megelak,alasannya sudah
kenyang..oh ternyata kenyang karena makan dengan selingkuhan!!” ucap hanna mulai
menangis,,ia benar-benar sakit hati,karena selama ini saat ia berusaha keras untuk
memasak,eunhyuk selalu menolak masakkannya dan lebih memilih makanan dari sekertarisnya.
“kamu benar-benar kekanak-kanakkan!! Ini hal yg sepele kan..hanya soal makanan kamu sampai
begini..memalukan!!” ucap eunhyuk nggak kalah emosinya.
“iya..aku memang memalukan,aku Cuma gadis kecil yg bisanya foya-foya!!,aku perempuan
nggak berguna,aku nggak bisa masak!!puas…?!” balas hanna yg langsung meninggalkan
eunhyuk keluar.
Eunhyuk hanya bisa terdiam,ia pun menatap kotak makan siang yg tadi di bawa oleh hanna..
Eunhyuk pov…
“apakah aku terlalu jahat padanya?hanna memang nggak bisa memasak,dia baru 19 tahun,masih
banyak yg harus ia pelajari untuk menjadi istri yg baik,,kenapa aku terlalu
menekannya?bukankah sebagai suami aku harusnya menyemangati dia untuk belajar?aku benar-
benar nggak menghargainya,,aku benar-benar bersalah padanya..
Pov end….
###################################################################
@apartment
“aku bersalah,aku minta maaf untuk semuanya,seharusnya aku nggak memaksa kamu untuk bisa
masak” ucap eunhyuk menyesal dihadapan hanna yg masih menangis di sofa.
Hanna masih terdiam..ia menunduk..menyeka air matanya.
“aku janji nggak akan memaksa kamu untuk memasak lagi,aku nggak ingin tanganmu terluka
lagi..bukannya aku nggak mencintai kamu,aku hanya berusaha untuk membimbing kamu..”
lanjut eunhyuk.ia pun turut menyeka air mata hanna dengan kedua ibu jarinya.
“oppa..apa tumis dagingku enak?” Tanya hanna dengan polos.
Seketika saja eunhyuk tertawa,bagaimana tidak,,disaat serius seperti ini hanna malah
menanyakan soal tumis dagingnya.
“pabo ya~…sempat-sempatnya kamu menanyakan hal bodoh itu..”ucap eunhyuk tersenyum.
“sewaktu pulang dari kantor oppa,aku berpikir,,apakah masakanku enak.”ucap hanna polos.
“hm..rasanya lumayan,bisa membuat aku menghabiskannya,kalau masakkanmu begini terus
rasanya,,aku janji nggak akan makan di luar lagi” ucap eunhyuk tersenyum…
“kalau masakkan ku tambah enak?ottoke?” Tanya hanna.
“hm…aku bakal memberikan satu ciuman buatmu jika masakkanmu lebih enak lagi”jawab
eunhyuk tersenyum..
“ah..oppa,,jangan 1 saja,,2 ciuman dong oppa” pinta hanna tersenyum manja.
“dasar genit!!”ejek eunhyuk sambil tertawa…
Kemudian ia memeluk tubuh hanna dan berkata lagi “lebih baik aku makan kimbab asin
buatanmu,daripada aku harus kehilangan kamu”…ucapan eunhyuk pun langsung di balas
senyuman hangat dari hanna,istri tercintanya.
The end….

FF ONESHOOT/ROMANTIC/BIRTHDAYGIFT FROM EOMMA
oleh Baru saja melalui iPhone Leeteuk Super Junior pada 24 Agustus 2011 pukul 8:39 ·

Tittle : BIRTHDAY GIFT FROM MY EOMMA

Author : Novi Hirena I
Cast   : Choi Jinri/Suli, park taefung, park jung su, choi siwon, and another cast.

Genre : romantic drama

Rating : PG

Leight : Oneshoot

AN      : Taefung marganya jadi Park disini karena ia adiknya Leeteuk hehehe ._.v aku juga
gatau sih marganya apa.. ._.v

Selamat membaca ^_^/

---

“Eomma, apa eomma menelfon Taefung oppa lagi? Aku sudah bilang jangan menelefon dia lagi,
yang memiliki hubungan dengannya adalah aku. Jadi, eomma jangan ikut campur” Keluhan jinri
memecah suasana lagu romantic yang lagi di putar oleh eommanya. “Apa maksudmu?” Tanya
nyonya choi heran seolah tidak tahu akar masalah yang ia buat sendiri. “eomma, aku kecewa..
sekarang aku dan taefung oppa putus! Apa eomma puas??” Jinri yang menahan bendungan
tangis di matanya kini percuma, karena bendungan itu tidak kuat menahan tangis yang terus
keluar dari mata indah jinri. Choi Jinri Yeoja seminggu lagi berumur 20 tahun itu kini dilanda
kesedihan, Karena ia di tinggal oleh namja chingunya bernama Taefung. Bukan karena apa-apa,
tapi karena taefung sudah tidak kuat dengan kelakuan nyonya choi yang selalu ikut campur
urusan mereka. Jinri Berlari sekuat tenaga ke kamarnya. Ia tidak percaya bahwa hubungannya
akan berakhir dengan taefung karena “Ibu”nya sendiri.

***

“Yeoboseo??” Seorang namja jangkung, badannya yang sixpack tidak terlihat karena ia
mengenakan jas, dan kemejanya dengan rapi,. Dasi yang terikat rapi celana panjang dan sepatu
pentopel nya sudah mencirikan kalau ia adalah seorang pengusaha, Choi Siwon. Ya.. Choi siwon
anak pertama pewaris harta kekayaan Tuan Choi itu sedang dan selalu sibuk dengan
pekerjaannya.

“Ya~ untuk apa kau telepon? Sudah ku bilang aku sedang sibuk tapi kau selalu saja telepon.
Sudahlah obrolkan di rumah saja!” itu menjadi kata-kata terahkir sebelum Choi siwon menutup
teleponnya, choi siwon selalu sibuk dengan pekerjaanya, bahkan ia tidak bisa hanya sekedar
mendengar keluh kesah adiknya yang kesusahan akibat tingkah laku ibunya.

***



Seperti biasa suasana rumah Keluarga besar Choi tenang, suara air terdengar di bagian depan
rumah, dan di belakang rumah besar itu terdapat taman yang indah.
jinri membuka jendela kamarnya, untuk sekedar menenangkan drinya yang sedang lelah akan
kelakuan eommanya yang kelewatan.



„Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tinggal selangkah lagi aku dan Taefung oppa
 bertunangan, tapi eomma ku sendiri mengacaukan semuanya‟ batin jinri berbisik.

beberapa menit yang hening itu berlalu ketika handphonenya berbunyi.

“Yeoboseo??”dengan suara lemah lembut ia jawab panggilan itu. “Ne, Yeoboseo, Jinri-ssi apa
kau benar benar sudah putus dengan taefung?” Tanya seseorang dari sebrang yang suaranya
sudah jinri kenali. “Ne oppa,” jawab Jinri Lirih menahan air yang mau keluar dari lubang air
matanya. “Kenapa kalian bisa?? Aishh sebentar lagi kalian bertunangan” protes orang di sebrang.
“Mollayo oppa, ceritanya panjang.. aku tidak bisa membicarakannya sekarang” jawab Jinri.
“Baiklah kalau begitu, tanggal 22 aku tunggu kau di tempat biasa” seru orang sebrang. “Ne oppa,
anyeong” jawab Jinri dan menutup teleponnya.

Jinri mencoba menenangkan fikirannya, ia membuat teh hangat dan meminumnya sambil duduk
di balkon kamarnya. Udaranya memang cukup redup. Tidak panas, tidak dingin juga. Jinri mulai
tenang.

Nyonya Choi seolah tidak memiliki kesalahan terhadap anaknya sendiri, jelas jelas ialah tokoh
yang mengacaukan hubungan anaknya dengan kekasih anaknya.

***

Sekarang tak terasa 3 hari berlalu rasa kesedihan perlahan-demi perlahan hilang dari diri Jinri.
Gadis cantik ini sekarang cukup tenang dan bisa mengatur emosinya, walaupun terkadang mudah
sekali ia mengingat Taefung. Bagaimana tidak? Taefung Seorang namja yang tampan, tidak
hanya tampan dan kaya ia juga baik, ramah, rendah hati dan perhatian kepada Jinri kini sudah
tidak ada di sampingnya.

“Jinri kau sudah siap? Hari ini ada jadwal pemotretan, kau jangan sampai telat ya” perintah ibu
Choi terdengar oleh Jinri. Ia segera siap-siap. Kali ini ada jadwal pemotretan.

-di lokasi pemotretan-

“Oke, senyum dan lepaskan rasa tegangmu” arahan sang photographer langsung di laksanakan
dengan rapi oleh Jinri. Jinri bukan hanya gadis biasa, tapi ia juga seorang model yang cantik dan
cukup terkenal. Maka sulit baginya untuk menerima, dan mencari namja yang benar benar
mencintai dan menerima ia apa adanya dan harus di setujui oleh ibunya.

Saat pemotretan berlangsung, mata Jinri beralih perhatian pada sesosok namja yang berdiri
beberapa meter di depannya. Ia berfikir bahwa itu taefung, iapun menyipitkan matanya. “Iya
benar itu taefung!” tanpa sengaja kata-kata itu keluar dari bibir Jinri.
“Sulli… mana profesiolnalisme mu??” Protes photographer yang salah mengambil ekspresi Jinri.
Ya… Jinri lah yang ia maksud. Karena stage name Jinri adalah Sulli. “Jeosonghamnida ahjussi,
sepertinya istirahat sebentar cukup” seru Jinri yang membungkuk pada potografer itu. Dan
photographer itu mengangguk tanda setuju.

Jinri mengawasi taefung yang dari tadi hanya berdiri di depan mobilnya. Jinri bermaksud untuk
menghampiri taefung. “Taefung oppa? Sedang apa kau disini?” Tanya Jinri lembut kepada
taefung. “Jinri… aku sedang menunggu, ah itu dia, ayo cepat kita sudah telat!” jawab taefung
sambil melihat kearah yeoja cantik yang berkaki jenjang dan rambut di ikat itu. “s..si..siapa dia?”
Tanya Jinri terbata-bata karena kaget melihat yeoja itu langsung menggaet tangan taefung.
„Apakah ia pacar barunya Taefung oppa? Secepat itu kah?‟ pertanyaan itu terus berkeliling di
fikiran Jinri. “Aigo~ mianhaeyo, aku tidak bisa jelaskan sekarang, kami sudah telat, ss…sampai
jumpa, jinri” seru Taefung sambil berlalu dan tersenyum manis pada Jinri.

Jinri kembali ke tempat pemotretannya. Ia ingat akan sesuatu, ia ada janji dengan Kakaknya
Taefung dan sekarang mungkin kakaknya sudah menunggu di tempat biasa. Untung saja
Photografernya juga memiliki kesibukan lain sehingga jinri di bolehkan pulang.

-di tempat pertemuan-



“Mianhaeyo oppa, aku terlambat. Tadi aku ada pemotretan”seru Jinri.

“Ne gwenchana, ayo duduk, dan ini minum… masih hangat” perintah Park Jung Su pada jinri.
Jinripun duduk dan meneguknya sedikit.

“Gumawo oppa,” seru Jinri. “Ne cheonmaneyo, jangan sungkan dengan calon kakak iparmu. Jadi
bagaimana bisa kamu putus dengan taefung?” Tanya Jungsu Penasaran. Jinri menarik nafas
panjang, dan menghembuskan pelan-pelan. “Jadi begini oppa, Eommaku selalu saja sok‟ dekat
dengan Taefung oppa, dia selalu mengganggu taefungoppa dengan meneleponnya, dan terakhir
mungkin puncak kesabaran taefung oppa, ia bela-belain menjemputku katanya di suruh oleh
eommaku, sampai-sampai ia tidak ikut ujian kuliah. Itu semua memang berawal dari ku oppa,
aku yang salah kenapa sebelumnya aku tidak memberi tahu eommaku supaya jangan menelfon
Taefung oppa lagi, semuanya salahku…”Jinri menjelaskan.

-flashback-

“Chagi~ maaf, sepertinya sekarang kita harus putus, aku sudah tidak tahan dengan kelakuan
Eomma mu yang selalu mengatur-ngtur ku, anter kamu kesinilah, kesitulah, aku sudah muak,
maaf ya… kuharap kamu tidak kecewa” kata-kata itu keluar dari mulut kecil taefung.
“Ne? gwencanseumnida oppa, aku tidak apa-apa, biar aku naik taxi saja, oppa pulang saja.
Semuaa ini memang salahku” Jinri tersenyum manis di hadapan Taefung, ia tersenyum tapi
hatinya menangis.

Di dalam taxi ia terus menangis, Tisu dimana-mana. Iapun meminta maaf kepada sang sopir
karena sudah membuat taxinya berantakan .

“berhenti di depan ya ahjusi” seru Jinri. “Ne, tapi kamu kenapa dari tadi menangis nak? Apa
anak tadi yang membuat kamu menangis??” jawab sopir taxi itu. “Anio. Gwenchanayo” seru
Jinri dan keluar dar taxi.

-END OF FLASHBACK-

 Jinri yang mencoba tidak terilihat cengeng di depan hadapan Park Jungsu, kini mulai
memperlihatkan sedikit demi sedikit air mata yang keluar dari mata indahnya. “sudah, jangan
menangis… masih ada namja yang lebih dari Taefung” Jungsu mencoba merangkul Jinri. “Tadi
juga aku melihat Taefung bersama Yeoja cantik, yang rambutnya di ikat, semudah itukah ia
melupakanku oppa?” tangisan Jinri semakin menjadi. “Yeoja rambut ikat? Siapa dia? Oppa tidak
kenal, kau yang sabar saja ya jinri” jungsu coba menenangkan Jinri dalam rangkulan hangatnya.
Jika orang lain yang tidak tahu mungkin menganggap Jinri dan Jungsu adalah sepasang kekasih.
Jinri pun melepas rangkulan dari jungsu yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. “oppa,
gumawoyo, kau sudah sangat baik padaku. Kau tidak seperti siwon oppa yang selalu sibuk
dengan pekerjaannya” kata jinri. “iya, aku yakin Taefung akan kembali padamu, oiya bukannya
sebentar lagi kau ulang tahun ya? Jangan lupa undang aku ya…” seru Jungsu. “Pasti oppa”
seutas senyum dari bibir jinri pun keluar. “nah, senyum dong” .



4 Hari kemudian…

Perayaan Ulang tahun ke-20 jinri mulai di persiapkan. Seisi rumah di buat semeriah mungkin. Ini
akan menjadi ulang tahun termewah yang akkan jinri rayakan.

„6 jam lagi! Ayo jinri kau harus siap-siap!‟ batin Jinri berbisik. Sementara itu Nyonya Choi
sedang sibuk menghias rumahnya, “ingat ya semua, ini acara ulang tahun anak saya yang ke-20
dan saya tidak mau ada sedikit pun cacat di dalam riasan ruangan ini” perintah nyonya choi.
Pekerja pun mulai merapihkan ruangan,

***

Kamar Jinri yang di penuhi dengan warna soft pink itu membuat jinri tenang berada di dalamnya.
“Eomma pasti tidak akan mengundang Taefung, karena ia tahu aku dan taefung sudah tidak
berpacaran lagi. Eottokhe??” Jinri meggigit bibir bawahnya, rasa galaunya mulai mengelilingi
dirinya. Iapun akhirnya mengambil Hpnya di sampingnya. Ia menekan satu tombol. Nomor dua
adalah tombol sambungan langsung ke nomor hp Taefung. “Maaf nomor yang anda tuju tidak
dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi” seru orang di sebrang, „aish eottokhe? Taefung
harus datang, apa mungkin semudah itu ia melupakanku ?‟ rasa takut terus mengelilingi tubuh
Jinri. Dengan penuh rasa yakin ia yakin bahwa Taefung pasti datang.

Jinri pun memutuskan untuk tidur sebentar, mengistirahatkan tubuh dan fikirannya.

---

Beberapa jam kemudian waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba. Jinri Sudah siap dengan Blouse
Soft Pink yang ia kenakan, dan wajahnya dengan riasan yang simple tapi manis. Jinri mencoba
menghilangkan rasa tegangnya. Matanya terus mencari sosok Taefung, tapi ia tidak
menemukannya.

“Oke, acaranya kita mulai…” seru nyonya Choi membuat suasana yang riuh menjadi tenang.
Dan semua undangan berkumpul.

“Baiklah, langsung saja ke intinya ya hadirin, anak saya yang cantik ini sekarang sudah berumur
20 tahun, dia sudah dewasa, mandiri dan juga penurut pada orang tua, aku harap dia selalu begitu
dan tidak selalu bergantung pada orang tuanya. Oke Jinri, langsung saja kamu tiup lilinnya.”
Seru Nyonya Choi.

“Make a wish.. make a wish..” seru para undangan



Jinri mencoba senyum kepada para undangan untuk menutupi rasa kekesalan pada ibunya.

jinri menutup matanya dan menyebutkan permintaannya dalam hati “Aku harap taefung datang,
aku mau dia datang, aku tidak mau ibu selalu ikut campur dengan urusan cintaku, ibulah yang
sudah membuat semua harapanku buyar… aku kecewa pada ibuku tuhan… buanglah rasa
kebencian ini… dan turunkan kesehatan untukku, amien.” Jinri pun membuka matanya, dan
ternyata ia masih kecewa karena sosok taefung yang selama ini berbagi suka duka dengannya,
selalu ada di sampingnya sekarang tidak ada. Ia hampir saja meneteskan air mata di hari bahagia
ini. Setelah meniup lilin ia memotong kuenya,

“Oke… sekarang kita ke hadiah… hadiah dari siapa dulu yaa… oh ternyata dari sang kakak
tercinta” seru MC.

“Jinri, kakak tidak bisa memberikan apa-apa lagi selain ini.” Seru Siwon sambil memberikan
kunci mobil pada Jinri. “Oppa, Jeongmal gumawoyo” seru jinri sambil memeluk kakaknya itu.
Ternyata kesibukan siwon selama ini membuahkan hasil dan dapat membahagiakan Jinri. Jinri
dari dulu sampai sekarang ingin di belikan mobil tapi nyonya Choi selalu melarangnya.

“Wah… ternyata sang kakak memberi kan kunci mobil, tentu saja dengan mobilnya ya…
sekarang kita lihat pemberian dari Nyony aChoi, apakah yang di berikan oleh Nyonya Choi?
Wow ternyata ada di balik tirai merah mencolok itu, kira-kira apakah isinya? Apakah sama
seperti pemberian sang kakak?” Sang MC membuat semua undangan penasaran dan tentu juga
Jinri.

„Hah? Kado? Apalah yang istimewa dari eomma? Kado dari eomma adalah sebuah
kehancuran! Aku dan Taefung sudah tidak ada apa-apa lagi! Percuma eomma mau memberikan
apapun juga, aku tidak mau menerimanya, aku hanya ingin Taefung kembali padaku seperti
dulu‟ Batin Jinri terus berbisik. Dan ia mencoba menenangkan fikirannya dan menutup matanya.

“Tara~~~ wah tidak di sangka ternyata sesosok namja tampan yang berada di dalam tirai itu, wah
benar benar tampan …” seru sang MC.

“Namja tampan? Siapa ia??” para undangan berbisik. Dan Jinri membuka matanya perlahan…

Ia mencoba menyipitkan matanya untuk melihat Namja itu dari kejauhan. “Taefung oppa???
Apakah benar ? itu kau oppa??” kata Jinri sambil sedikit berjerit. Dan namja di sebrang
menganggukan kepalanya. “Oppaaaaa~~~” teriak Jinri senang, ia segera berlari menghampiri
taefung dan memeluknya erat-erat. Taefung yang sudah lama tidak bertemu Jinri iapun memeluk
jinri dengan sangat erat sambil melepaskan rasa rindunya. Jinri pun emnangis ia tidak
menyangka bahwa akhirnya begini, seorang taefung yang suka bercanda itu… ia sudah kembali.



“Eomma, Jeongmal Gumawoyo~ ternyata kalian senkongkol” seru Jinri.

“ya… ternyata Nyonya Choi dan kekasih Jinri sengkool dari jauh jauh hari untuk membuat
kejutan ini, ..” seru sang MC. Nyonya Choi pun hanya tersenyum.

“Oppa, kenapa kamu bisa melakukan ini?? Oppa, aku sangat merindukanmu” seru jinri dan
sekali lagi memeluk taefung . “Mianhaeyo… hehehe aku dan eomma mu memang sudah
bekerjasama tentang ini” seru taefung. “hahaha… eh, tapi yeoja yang rambutnya di ikat itu siapa
oppa? Apa dia…” Tanya Jinri penasaran sambil melepas pelukannya. “dia yeoja chinguku” seru
Taefung sambil tersenyum. “Oppa???” kata-kata jinri penuh Tanya… “hahahah tentu saja bukan,
dia adalah sepupuku kamu ini, aku tidak punya yeoja lain selain kamu” kata taefung membuat
Jinri tenang.

Jinri tidak menyangka orang yang selama ini ia kira membuatnya kecewa ternyata membuatnya
merasa sangat bahagia di dunia ini. Ia sangat berterimakasih pada eommanya.

-THE END-
My Servant [One-Shot/KYUYOUNG]
                                   Main Cast = KYUYOUNG

                                 Genre = Romance, Happy end-

                                       Lenght=One-Shot

                                HAPPY READING!!!!!!!!!!!!!!!!!


Sooyoung POV

“Amma bolehkan aku pergi, emm.. kira-kira 2bln?” pintaku pada amma saat kami duduk di
balkon kamarku tapi hanya dibalas dengan sebuah jitakan yang cukup menyakitkan.

“Yah! Apa kau kira 2 bln itu tidak lama? Lihat umurmu sekarang 23th tapi belum punya pacar,
seharusnya kau cari pacar bukan tracking kegunung, ibu jadi khawatir kau akan jadi perawan
tua.” Ucap ammaku sinis. “Aigoo apa kau ingin cari jodohmu disana?” lanjut amma cuek.

“Amma please sekali aja, Nicole dan Yuri juga ada kok.”

“Aissh kenapa kau selalu meminta yang aneh aja sih? Kau seharusnya mencontoh onniemu Soo
Jin, dia pintar dan keibuan tidak heran banyak pria yang mengejarnya tidak seperti dirimu
tomboy.” Oceh amma yang hanya kutanggapi dengan masuk kiri keluar kanan.

“Amma aku masih dalam proses, aku akan baik-baik aja kok di sana, kumohon.”

“Ck baiklah tapi hanya 1 bln, kw mengerti?”

“Aigoo pelit.”

“Kalau begitu tidak usah.”

“Baiklah…”

Huh akhirnya amma setuju, yah walaupun Cuma 1 bulan. Tapi apa kau percaya aku akan
tracking? Huwahahaha tidak mungkin!! Aku akan mengejar cintaku selama sebulan itu sangat
sulit menag, karena sainganku banyak dan aku yakin orang yang mengejarnya memiliki lefel
tinggi, tapi kita lihat saja nanti, hehehe #senyum evil

„Plak‟ jitak amma tanpa ampun

“Apa maksut senyummu itu pada ammamu ini?” balas amma jauh lebih sinis
Annyeonghaseo, perkenalkan namaku Choi Soo Young anak ke2 dari 2 bersaudara, aku punya
  onnie yang perfect, amma yang baik dan appa yang bijaksana tapi aku! Apa salahku Tuhan
                       sampai sekarang aku tidak tahu apa kelebihanku.

                                       =MY SERVANT=

@Keesokan harinya Nicole’s car menuju TKP

“Youngie apa kau yakin demi mengejar namja itu kau akan melakukan ini?” tanya Nicole
sahabatku.

“Soo-ah ku mohon ini sangat memalukan.” Lanjut Yuri sahabatku juga. Kami berteman dari SD
dan kami sama-sama lahir dikeluarga yang cukup berada, tapi dari kami bertiga cuma aku yang
kurang berutung karena tidak dianugrahi otak pintar seperti mereka. IQ yang ku punya hanya
standart tapi itu tidak jadi masalah.

“Ayolah apa kalian tidak ingin membantu sahabat kalian yang imut dan manis ini?” candaku
sambil membuat aegyo, tapi duble jitakan langsung mendarat kekepalaku. “Col #panggilan buat
Nicole *author ngasal. Apa kau yakin aku diterima bekerja dirumahnya?” tanyaku pada Nicole.

“Ne, bukan kah gampang buat kita memasuki rumahnya, apa yang tidak bisa di beli dengan
uang? Huwahahaha.” Balasnya bangga.

“Yah! Sadarkan dirimu! Apa kau akan terus membanggakan uang sampai kau gila?” desis Yuri.

“Wae dari pada kau! Kau selalu memikirkan bisnis ini dan itu, apa kau tidak gila membaca buku
dari perusahhan seperti itu?” balas Nicole sambil menunjuk buku yang di baca Yuri dan tebalnya
kayak novel Harry Potter ke-7 . Menurutku lebih baik baca komik dari pada membaca buku yang
meyakitkan mata itu.

Ke 2 sahabatku ini memiliki pemikiran yang tinggi, Yuri belajar untuk mewarisi perusahaan
ayahnya dan di unifersitas dulu dia mendapat IP 4,5 dan dia selalu menggunakan kaca mata.
Sedangkan Nicole selalu pandai bersahabat dengan uang dia tidak ingin rugi selalu ingin
beruntung, pelajaran M-M adalah faforitnya dan satu lagi dia lebih mencintai uang daripada
pacarnya sendiri. Sedangkan aku hanya manusia biasa tidak ada yang ingin dibanggakan. Aku iri
dengan mereka.

“Baiklah Soo-ah, sekarang kau sudah mirip sebagai seorang pelayan yang berbakat.” Ejek Yuri
sambil membenahi kerah pada baju pelayan yang kupakai ini.

“Okeh kalian harus mendukungku dan ingat kemarin aku sudah permisi pada ibu kalau kita akan
tracking dan menginap di vila mu (baca ; Yuri) untuk 1 bln sebagai hadiah kelulusan kita, arra.”
Jelasku pada Yuri dan Nicole

“Mianhae nona sudah sampai.” Sela supir Nicole saat kami tiba disebuah rumah yang cukup
besar dengan taman yang luas.
“Ne, kalau begitu aku duluan ya annyeong.” Ucapku sambil membuka pintu mobil kemudian
berlari kecil ke arah rumah itu.

                                      =MY SERVANT=

@Somebody’s home.

“Saya harap kalian dapat mengerjakan tugas yang saya berikan dengan baik.” Ucap kepala
pelayan keluarga ini kepada kami namanya Mrs.Kim Tae Yeon. Ternyata bukan cuma aku
pelayan baru tapi masih ada 5 orang lagi, dari kulihat mungkin umur dari Mrs.Kim hanya 2th
diatasku dan dia terlihat manis tapi siapa yang peduli. Sekarang aku sudah berada dirumah namja
yang sangat kusukai, aku bisa mencium aroma tempat tinggalnya sudah merupakan hal yang
sangat membahagiakan dalam hidupku. Sekarang aku lagi menyamar sebagai pelayan dirumah
ini hanya untuk bertemu dia, huwaaa… senang apa lagi tugasku yaitu membersihkan kamar putra
keluarga ini siapa lagi kalau bukan Cho Kyu Hyun hahahaha, bahagianya diriku.

“Summer apa kau juga senag karena melihat rumah yang mewah ini?” tanya salah seorang
pelayan baru yang berada dismpingku. Sst disini aku menyamar dengan nama Summer.

“Eh, nugu?” tanyaku pada yeoja itu.

“Ah naneun Sunny imnida.” Balasnya imut, uwah apa dia menyamar juga? Aku tidak yakin
sepertinya dia tidak pantas jadi pelayan. “Oh ya semoga kita menjadi sahabat yang baik.”
Lanjutnya membuyarkan lamunanku.

“Oh.”

“Summer ayo ikut dengaku.” Ucap kepala pelayan Mrs.Kim.

“Sunny aku pergi dulu.” Kataku pada Sunny dan dibalas dengan anggukannya.

Mrs.Kim mengantarkan ku kesalah satu kamar di lantai 2, ini pasti kamar Kyu, batinku.

“Disini tugas mu, kau harus membersihkan kamar ini setiap hari apapun yang diperintahkan tuan
harus kau turuti, kau mengerti!” tegas Mrs.Kim padaku.

“Ne.”

“Kalau begitu semoga beruntung!”ucap Mrs.Kim sambil tersenyum gaje dan melihatiku dari
ujung kepala sampai ujung kaki padaku kemudian pergi.

Sooyoung Flasback ~~~

“Biarkan aku masuk!” ucapku paksa dan mencoba menerobos pintu kantor appa tapi berhasil
dihentikan oleh sekretaris pribadi appa.
“Maafkan saya nona tapi tuan sedang bicara dengan rekan bisnisnya dan tidak bisa diganggu.”
Balasnya berusaha menenangkanku.

“Tapi ini penting.”

“Nona kumohon jangan seperti ini!”

“Sudah ku bilang ini penting dan jangan halangi aku!” ucapku kesal lalu menerobos sekretaris itu
dan langsung membuka knop pintu kantor appa, tapi tak sengaja aku malah mendengar
pembicaraan appa dan mengintip mereka.

“Memang tidak salah kalau Mr.Cho mempercayakan pekerjaan ini padamu.” Kata appa memuji
namja yang ada di depannya, sayangnya aku tidak bisa melihat wajah namja itu karena posisinya
yang duduk membelakangiku.

“Anda terlalu memuji.” Balas namja itu.

“Tidak itu memang kenyataan bekerjasama dengan anda suatu hal yang dapat dibanggakan,
dengan kejeniusan dan pemikiran anda akan membuat perusahaan kita maju.”

“Menurut saya seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran
yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup”

Uwah pemikiran namja itu sangat bagus walaupun aku kurang mengerti tapi entah kenapa saat
mendengar perkataanya tadi membuat ku berdebar2 . aigoo ada apa denganku, kata Nicole kalau
kita berdebar2 saat melihat seorang namja berarti kita sedang jatuh cinta tapi tidak mungkin aku
saja belum melihat wajahnya. Setelah ku berfikir seperti itu tiba-tiba namja itu menghadap
kejendela disampingnya dan otomatis aku bisa melihat sebagian wajahnya dan astaga dia sangat
tampan, eothokaji aku….

“Siapa yang berbicara dengan appa?” tanyaku pada sekretaris appa sambil menutup kembali
knop pintu.

“Dia Cho Kyu Hyun, nona.” Balasnya sopan.

Sooyoung Flasback end~



“Baiklah Choi Soo Young semangat!” gumamku. Lalu mengetuk pintu besar yang ada didepan
ku.

Tok~Tok~tok
“Tuan boleh saya masuk.” Tanyaku lembut sambil menunggu jawaban dari Kyu, aigoo
tenangkan dirimu Soo, akhirnya kau bisa melihatnya setelah mencari tahu semua tentang dia
akhirnya hari yang ditunggu datang juga.

Setelah beberapa menit tapi tidak ada jawaban karena kesal kubuka pintu besar itu dan
memunculkan kepalaku kedalam lalu seluruh badanku masuk kekamar itu.

“Siapa yang menyuruhmu masuk!” ucap seorang namja mengagetkanku dari belakang dan saat
berbalik dengan cepat aku mengatakan.

“Ah choesonghamnida tuan.” Lalu membungkukan badan, akhirnya itu dia Cho Kyu Hyun.

“Jadi kau pelayan baru di sini, Nugu?” tanya Kyu padaku.

“Ne. Naneun Soo… anni Summer imnida.”

“Baiklah semoga kau tahan bekerja disini!”

“Eh?”

“Semua pelayan yang bekerja denganku hanya dalam 1hr akan keluar dari rumah ini.”

“Eh?”

“Mungkin mereka tidak tahan karena aku selalu menyruh mereka bekerja tanpa henti.” Ucap
Kyu santai sambil mengambil Hapenya dan mulai mengetik2 sesuatu. Eothokaji! Ku harap dia
tidak menyuruhku masak, karena aku sama sekali tidak bisa, teriakku walaupun dalam hati.
“Baiklah sebaiknya kau mulai dari tempat tidurku!” perintahnya.

“Ne.” Balasku lalu melakukan tugas yang ia perintah dan mulai membersihkan tempat tidurnya
tapi aneh mulai dari aku bekerja sampai selesai Kyu selalu melihatiku dari tempat duduknya.
Aigoo jangan tatapi aku seperti itu, kumohon.

“Ah, sepertinya sudah selesai aku pergi dulu.” Ucapku gugup.

“Apa kau bodoh! Debu di rak bukuku sangat banyak, sebaiknya kau lebih cermat.” Balasnya
kemudian tersenyum evil kepadaku.

“Ne.” Balasku makin gugup kemudian merapikan buku Kyu tapi debu disini tidak banyak, apa
maksutnya menyuruhku membersihkan ini, pikirku. Lalu melirik Kyu diam-diam disampingku
dan ternyata dia juga melihatiku. Sebenarnya ada apa ini! Apa dia tahu siapa aku? Aigoo
andwe!!!

“Tuan semuanya sudah kubersihkan.”

“Baiklah kau boleh pergi tapi sebelumnya kau harus mengantar makan siangku.”
“Baik tuan.”

@Kitchen

Aissh sepertinya Kyu mengerjaiku! Apa semua yang pernah bekerja padanya dikerjai seperti ini?
Sama sekali tidak diberi istirahat. Sebaiknya aku telepon Yuri.

“yeobuseyo, yuri-ah!”

“Wae?” tanya Yuri yang berada diseberang telepon.

“Yuri-ah eotokaji sepertinya perkataanmu kemarin ada benarnya. Kyu mengerjaiku sekarang dia
menyuruhku terus bekerja.”

“Bukannya sifat kalian sama, suka mengerjai orang.”

“YAH! SUMMER! Bukannya kau harus mengerjakan tugasmu!” Ucap Mrs. Kim yang tiba-tiba
datang dan langsung merebut Hapeku.

“Ah mianhae Mrs. Kim.”

“Apa yang kau lakukan! Sekarang sebagai hukumannya aku akan menahan hapemu!”

“Tapi…”

“Cepat pergi dan lakukan tugasmu!”

                                       =MY SERVANT=

@Beberapa hari kemudian

Aissh sudah hapeku diambil, Kyu malah pergi untuk urusan bisnis ke Jepang beberapa hari,
untuk apa aku disini!!! Dan sekarang disuru membersihkan piring yang sangat banyak ini. Huwa
seharusnya aku tidak usah menyamar jadi pelayan suruh saja appa menjodohkanku dengan dia,
Sooyoung Bapo!!!!!!

“Summer-ah, apa kau sudah lelah?” tanya Sunny membuyarkan lamunanku.

“Hehe, anni..” balasku tak semangat.

“Apa kau tahu kenapa kita disuruh membersihkan piring-pring ini?”

“Emang ada apa?”

“Nanti malam akan ada pertemuan antara rekan bisnis Mr.Cho dirumah ini.”
“Jijja? Apa Kyu datang?”
“Kyu?…. ah kau suka tuan muda Kyu ya?” tebak Sunny membuat wajahku merah padam.
“Tentu saja dia datang, jadi ayo semangat Hwaiting!!” lanjut Sunny ramah.

@Night

“Summer-ah itu lihat tuan muda.” Ucap Suuny sambil menunjuk seorag namja dan itu adalah
Kyu. Saat ingin kuhampiri tiba-tiba seseorang menarikku kencang kebawah tangga, saat melihat
orang yang menarikku betapa terkejutnya.

“YURI! Kenapa kau bisa disini?” teriakku.

“Sst, pelankan suaramu! Sekarang pakai baju ini!” pinta Yuri.

“Wae?”

“Kenapa kau selalu Lola si Soo-ah, kau tahu ini acara apa?”

“Acara bisnis.”

“Menurutmu kenapa aku bisa disini?” tanya Yuri dan aku hanya bisa mengeleng-gelengkan
kepalaku.

“Soo-ah, kau tahukan aku lagi belajar bisnis dan ini adalah kesempatan bagiku untuk
mengembangkan bakatku jadi aku tidak bisa menutupi kebohongan kalau kita pergi tracking!”

“Terus?”

“Apa kau tidak berfikir amma dan appa mu pasti datang!”

“AIGOO, Yuri-ah aku tidak memikirkan itu, eothokaji??”

“Dasar! Ayo cepat tukar baju mu!” perintah Yuri dan tanpa babibu aku langsung pergi ke toilet
dan mengganti baju.

“Yuri-ah eothokae, apa ini akan bagus??” tanyaku pada Yuri setelah selesai mengganti pakaian.

Sooyoung POV End



AUTHOR POV

Tidak perlu menjawab pertanyaan Sooyoung, Yuri langsung menyela. “Aku bilang kita sudah
pulang dari tracking dan juga ku bilang kau akan datang disini.”

“MWO?”
“Ayo palli kita kesana!”

“Tch baiklah~”

“Ah, mr.Choi akhirnya kita berjumpa lagi.” Tegur Kyuhyun pada appa Sooyoung dari belakang,
spontan Mr.Choi membalikkan baadannya begitu juga dengan Ny.Choi.

“ChoKyuhyun, bagaimana kabar pengusaha muda kita hari ini?” Canda tuan Choi.

“Anda terlalu memuji, ehm… spertinya saya lihat anda tadi sedang mencari seseorang?”

“Ne, putri saya. Saya dengar dia akan pulang tracking dan akan datang, eommanya sudah sangat
rindu pada anak itu.” Ny.Choi hanya tersenyum manis mendengar perkataan sang suami yang
terus merangkul tangannya itu.

“Ahjussi~” Panggil seorang yeoja pada Mr.Choi, dan tak lain adalah Yuri dan juga Sooyoung
yang bersembunyi dibalik Yuri.

“Yuri-ah, Sooyoung eodi?”

Yuri menggeser badannya satu langkah, yeoja yang masih menundukkan wajahnya itupun
tersentak melirik tajam kearah Yuri „Yuri apa yang kau lakukan?‟ seolah-olah mengerti, Yuri
membalas „Tenaglah, dia tidak mungkin mengingat wajahmu.‟ Dengan memberanikan diri
Sooyoungpun mengangkat kepalanya.

“Appa.”

“Yah!Kenapa kau menatap appa seperti itu?” Mr.Choi langsung menaruh curiga, karena merasa
ada yang tidak beres bila anak bungsunya itu mulai memasang tampang memelasnya.

“Anniyo~ appa kenapa kau bisa disini?”

“Seharusnya appa yang bertanya, apa kau benar-benar pergi tracking? Appa kurang yakin
melihat kulitmu tidak ada yang lecet. Kau tidak sedang berbohong kan Young?” selidik appa
Sooyoung.

Deg „Yuri tolong sahabatmu yang imut ini?‟ batin Sooyoung tapi orang yang dimintai tolong
malah memeletkan lidahnya.

“Te..tentu saja aku pergi appa, mana mungkin aku berbohong.” Tegas Sooyoung memutar-mutar
matanya, sudah menjadi ciri khas Sooyoung bila dia berbohong pada seseorang dia tidak berani
menatap matanya langsung.

Merasa seseorang diabaikan, namja itupun medeham, “Ehem…Putri yang cantik.”
“Ah, mianhae Kyuhyunsssi. Perkenalkan ini adalah putri ke-2 kami.” Appa Sooyoung
mengarahkan tangannya pada Sooyoung.

“Anyyeong ChoiSooyoung imnida.” Setelah mengatakan itu tanpa melihat Kyuhyun, Sooyoung
dengan cepat menundukkan kepalanya lagi.

“Ehm… ini persasaanku saja atau tidak, sepertinya aku pernah melihatmu?” Kyuhyun berusaha
melihat wajah Sooyoung tapi yeoja itu tetap menunduk, terkadang dia juga menggigit bibir
bawahnya karena takut bila Kyuhyun akan mengetahui siapa dia sebenarnya.

“Ah~ mungkin karena wajahnya saja yang pasaran. Sudah dulu ya Kyuhyunssi masih ada yang
akan kubicarakan dengan yeoja ini.” Frontal Yuri menarik tangan Sooyoung.

Amma dan appa Sooyoung yang sudah terbiasa dengan candaan Yuri hanya tersenyum sambil
menggeleng-gelengkan kepala.

“Harap maklum ya Kyuhyunssi, anak saya itu memang terkadang bersikap aneh tapi walaupun
begitu saya senag dia adalah putri saya.” Bagga tuan Choi.

Kyuhyunpun mangut dan ekor matanya mengikuti kemana Yuri membawa Sooyoung.



@Balkon

“Setelah ini kau harus benar-benar pulang Soo-ah.” Yuri memegang kedua bahu sahabatnya itu.

“Kau lihat caranya memandangku tadi? Kyaaa aku mau gila Yul~” Sooyoung yang tidak
mempedulikan ucapan Yuri malah berputar-putar seperti orang yang baru mengerti arti
kebebasan dalam hidup #Hubungannya apa coba thor?

“Soo-ah please sadarkan dirimu! Hari ini kau bisa selamat bagaimana kalau besok?”

“Besok punya kesusahannya sendiri Yul, kenapa kau harus ambil pusing?” Sooyoung yang
hanya mampu berfikir standart hanya tersenyum gaje, baginya bisa melihat Kyuhyun dengan
jarak dekat seperti itu dia sudah teramat bahagia.

“Tch bagus, apa sekarang kau masih ingin melanjutkannya?”

“Kenapa tidak?”

“Baiklah sekarang ayo pikirkan apa lagi alasan untuk ahjussi dan ahjumma agar kau bisa keluar
rumah.”

“Yuriiiii~” Sooyoung mengeluarkan aegyo parahnya dihadapan Yuri.
“Arraso dasar semua harus aku? kenapa kau tidak pernah berfikir dewasa si Soo? Bagaimana
kalau sahabat-sahabatmu ini tidak ada disampingmu lagi. apa kau masih akan bersifat seperti
ini?”

“Yul apa kau akan meninggalkanku?”

“Ehm… maksutku bagaimana kalau kelak aku dan Nicole akan menikah. Kitakan harus
berpisah.”
“Apakah itu harus?”

Yuri mangut.

Sooyoungpun mengalihakan pandangannya pada tamu-tamu yang sedang bercengkrama dibawah
sana #Soori berada dibalkon tingkat2. “Yul bisa kau biarkan aku sendiri.”

“Apa kau yakin?”

Kini giliran Sooyoung yang mangut #kkkkk~

Setelah kepergian Yuri, Sooyoung tidak pernah melepaskan perhatiannya dari Yuri. Dia melihat
betapa mudahnya Yuri akrab dengan rekan bisnis yang pernah dilihat Sooyoung. Sedangkan dia,
tidak pernah mencoba akrab dengan orang lain kecuali Yuri dan Nicole karena bila ada mereka
tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, itulah pendapatnya.

Puas melihat cara kerja Yuri, Sooyoung mengalihkan perhatiannya pada Kyuhyun, namja itu
sedang bercengkrama dengan yeoja kelas atas secara bergantian. Sedangkan dia? Siapa kah
dirinya, untuk berada di gedung ini saja dia memakai nama appanya bukan sebagai dirinya.



~Selesai acara~

                                      =MY SERVANT=

Tuuttt-tuttt

Tuuttt-tuttt

“Yobuseyo Yul.”

“Ini kau Soo-ah?”

“Ne.”

“Ini nomer siapa? bukannya kau bilang hp mu disita?”
“Ne, aku meminjam hp Sunny. Dia juga pelayan baru disini.”

“Ohh~ wae?”

“Aku akan melanjutkan rencana ini, aku yang memulai dan aku juga yang harus mengakhirinya.”

“Soo, kau…”

“Yul boleh aku minta tolong?” potong Sooyoung sebelum Yuri melanjutkan ucapannya.

“Ehmm…ne.”

“Beri eomma dan appaku alasan.”

“Baiklah, asal kau berjanji kalau namja itu tak kunjung mencintaimu cepat keluar dari
sana…karena kami kekurang seseorang disini.” Tegas Yuri.

“Hehe, arraso aku juga sudah merindukan kalian.”

“Ne, annyeong.”

“Bye.”

Pipp

Yuri yang masih dalam posisi menerima telp, masih melanjutkan ucapannya, “Kau sudah mulai
berkembang Soo-ah uri chingu.”

“Sunny, gomawo.” Ceria Sooyoung pada Sunny sambil memberikan hpnya.

“Ne, ah Summer-ah kau dari mana saja tadi?” #Sekarang Sooyoung sudah melepaskan gaunnya
dan mengganti seragam yang sama dengan yang dipakai Sunny.

“Mrs.Kim menyuruhku mengambil bunga di belakang.”

“Oh~ kalau begitu saya kesana dulu memberesi piring.” Sunny berjalan duluan meninggalkan
Sooyoung.

“Summer, acara sudah selesai sebaiknya kau periksa kamar tuan muda Kyuhyun, kalau-kalau dia
membutuhkan sesuatu.”

“Nde?”

“Yah! Kau tidak dengar?”

“Ah anni, baiklah saya permisi dulu Mrs.Kim.”
@Kamar Kyuhyun

Tok-tok

Tok-tok

Lima kali, ya Sooyoung sudah menghitung itu tapi suara namja dari dalam ruangan tak kunjung
menyahutnya, dan hampir saja Sooyoung mendobrak pintu itu.

“Hei, apa kau tidak bisa lembut sedikit?” Seorang namja tiba-tiba muncul(?) di belakang
Sooyoung (?) kemudian membisikkan kata-kta yang membuat bulu kuduk Sooyoung merinding.

“Tuan muda~” lirih Sooyoung membalikkan badannya dan dengan cepat kembali menunduk,
jarak mereka sekarang terbilang cukup dekat bagi seorang pelayan kepada majikan.

“Sekarang katakan padaku, ada perlu apa kau kesini?” tantang Kyuhyun dan pandangnnya tak
pernah lepas dari wajah Sooyoung. “Angkat kepalamu!”

Dengan ragu Sooyoung mengangkat kepalanya, seperti di hipnotis pandangan Sooyoung seperti
dikunci oleh mata Kyuhyun. “Mian…Mrs.Kim menyuruhku kesini. Kalau-kalau tuan punya
sesuatu yang diperlukan.”

“Aku memang sedang butuh sesuatu.” Kyuhyun makin mendekat, tak lupa seringai khas
miliknya ia tampilkan. Fuhhhhh namja itu menghembus telinga Sooyoung dengan intens,
“Bisa…bisa kau ambilkan buku di ruang kerjaku? Dan bawa kekamar ini.” Setelah puas
menggoda Sooyoung, Kyuhyun akhirnya mundur dan meninggalkan Sooyoung masuk
kekamarnya.

Setelah kepergian Kyuhyun, Sooyoung mulai mengoceh. “Huwaaa, kukira dia akan nekat~”
Sooyoung memegang dadanya kuat, “Apa namja itu tidak tahu, kalau jantungku hampir jatuh?”

Sudah lebih satu minggu Sooyoung melakukan aktifitasnya sebagai pembantu pribadi Kyuhyun.
Dan dia sudah terbiasa dengan suruhan Kyuhyun yang terlihat seperti mengerjainya, tapi
walaupun begitu Sooyoung tetap melakukan tugasnya sebaik mungkin. hingga pada suatu hari.

BRAK

“Tuan Muda, kau tak apa?” Sooyoung berusaha mengangkat tubuh Kyuhyun yang terjatuh
dilantai.

“Ohok…mungkin hanya kurang istirahat saja.” Parau Kyuhyun.

Sooyoungpun membaringkan namja itu ditempat tidur, tak lupa ia menyelimuti tubuh kekar
Kyuhyun, “Tuan harus istirat, beberapa hari ini kuperhatikan waktu tidur tuan hanya tiga jam.”

“Aku harus menyelesaikan berkas-berkas ini, kalau ini tidak…”
“CUKUP! Apa gunanya itu semua kalau tuan sakit? Bagaimanapun kesehatan adalah harta yang
lebih berharga dari apapun!” Hosh-hosh, Sooyoung mengucapkannya dalam sekali bernafas (?).

Krik-„Yah! ChoiSooyoung apa yang kau lakukan? Kau ini hanya seorang pembantu, kau pasti
akan dipecat!‟ Sooyoung membatin.

“Ha..hahaha, Summer kau seperti eomma-eomma yang cerewet!” Kyuhyun yang dari tadi
terkejut dengan tingkah Sooyoung, sekarang mulai melunak.

“Ah…ehmm…mianhae Tuan muda. Kau bisa memecatku~” Sooyoung menundukkan kepalanya.
Yaa yeoja ini sudah putus asa melihat kelancangannya sebagai seorang pembantu.

“Wae? Kau aneh. Tadi kau marah sekarang kau lemas seperti orang yang putus asa. Baiklah
mulai sekarang terserahmu saja, aku ingin melihat bagaimana kesehatan adalah harta yang paling
berharga itu. tapi sebelumnya aku istirahat dulu. Hoammmm”

~Hampir saja kan Sooyoung bapo! Kalau dia memecatku sekarang bagaimana perjuanganku
untuk mendapatkan cintanya selama ini? Hiks… keundae bagaimana kalau kelak aku mengaku
sebagai Putri dari CEO? Appa dan eomma pasti sangat malu, terlebih lagi aku yang akan di
gosipi oleh yeoja-yeoja berkelas? Bagaimana ini….bagaimana itu….~

Yeoja pemilik nama Choi Sooyoung itu baru menyadari kebodohan yang selama ini dia bangun,
Sooyoung mulai panik dia berjalan bolak bali seperti setrikaan. Tanpa berfikir untuk yang ke-dua
kali, dia berlari sekencang-kencangnya berusaha keluar dari rumah besar bak istana itu.
Mrs.Kim, Sunny dan pelayang lain yang mencoba memanggilya tidak ia pedulikan.

Ting-Tong

Ting-Tong

“Eomma, appa buka pintunya!!!” Teriak Sooyoung ketika dia sudah sampai dirumahnya.

Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya eomma Sooyoung yang membuka pintu,“Kau sudah
pulang Soo? Kena….”

“Eomma mianhae, ak..aku…” Pluk, sebelum Sooyoung melanjutkan ucapanya dia memeluk
eommanya sangat erat.”Eomma bogoshipo~”

“Ne, nado bogoshipoyo. Sebaiknya kita masuk dulu.”

“Yobo siapa?” Tanya tuan Choi yang masih fokus pada koran paginya.

“Sooyoung, dia sudah pulang.” Jawab eomma Sooyoung sambil mengiringi anaknya yang masih
senggugukan.

“Omo? Waeire Youngie-ah.” Kejut tuan Choi mendapati anaknya berpakaian pembantu.
Setelah Sooyoung duduk, dia mulai menceritakan alasan dia memakai baju itu. kenapa beberapa
bulan ini tidak pulang dan tidak mengasi kabar. Memang mulanya eomma dan appa Sooyoung
cukup terkejut tapi melihat tekat untuk mendekati Kyuhyun dengan caranya sendiri. Akhirnya
eomma dan appa mencoba memaklumi.

“Eomma appa mianhae, aku sudah mempermalukan kalian sebagai seorang anak aku memang
tidak pantas.”

“Sstt, jangan berbicara seperti itu. Apapun yang kau lakukan kau tetap anak appa dan eomma.
Fakta itu tidak bisa dubah, kau tahu dua bulan tidak disini rumah terasa hampa tidak ada yang
merecoki, lihat kalau kau ada baru datang saja sudah membawa berita yang menghebohkan.
Hehehehe” Peluk appa Sooyoung dan sekilas mencium kening putri kesayangannya itu.

Seulas senyumpun terukir diwajahSooyoung, dia baru sadar. Memang dia tidak mempunyai
kelebihan yang sebading dengan Yuri, Nicole, Soojin eonni, bahkan Kyuhyun. Tapi dia
melupakan sesuatu kalau kelebihan itu tak ada apa-apanya bila ChoiSooyoung tak hadir bersama
mereka.

@Piama party Nicole’s House

Tiga hari berlalu Sooyoung mulai menerima keadaan dimana dia tidak bisa menggapai Kyuhyun.
Sekarang ketiga sahabat itu tidur di satu tempat tidur berukuran besar sambil memandang langit,
atap kamar Nicole memang dibuat otomatis sehingga dapat terbuka dan melihat pemandangan
langit yang indah.

“Hei apa Kyuhyun merindukanku?” Ungkap Sooyoung tiba-tiba.

“Pembantu sepertimu?” Nicole menambahkan dan memandang rendah Sooyoung.

“yah-yah! Bagaimanapun aku sudah berpengaruh sebentar di hidupnya.”

“Bagaimana kalau dia dsudah lupa? Bukankah namja itu sangat sering bertemu dengan orang
baru dan jauh lebih penting, pasti untuk melupakanmu itu mah sangat mudah!”

“YAH! Jijja Kwon Yuri. Kau menyebalkan.”

“Ohya dari pada kau terus berkutat dengan namja bernama Cho Kyuhyun itu, sebaiknya kau
berkenalan dengan namja ini. Tadi aku sudah menghubungi Donghae oppa agar dia menginap
disini juga, dan menyuruhnya membawa teman laki-laki.”

“YAH! Kau gila Nicole!” Kor Soori bersamaan.

Ting-Tong

Ting-Tong
“Ah itu pasti mereka, bentar akan ku suruh Vict ahjumma yang bukakan.” Nicole meninggalkan
ke-2 sahabatnya itu di tempat tidur.

“Dasar!” sambung Soori lagi-lagi bersamaan.

“Aku yakin namja bernama Donghae itu teramat kaya sehingga Nicole tahkluk.”

“Pastinya.” Mangut Yuri mengiakan.

“Ladies~ lihat siapa yang datang.” Nicole menarik tangan seorang namja dan masih menutupinya
di belakang. Dan Eng-Ing-Eng………

“CHO KYUHYUN!!!!!!” Teriak Soori dan saling melemparkan pandang. Sooyoung yang sadar
akan masa lalunya dengan cepat bersembunyi dibalik Yuri.

“Summer, kau tidak perlu sembunyi lagi.” terang Kyuhyun mendatangi keberadaan Sooyoung.

“Sepertinya kami tak perlu jadi obat nyamuk disinikan?” Nicole ikutan berlari kecil menarik
Yuri.

“Yah! Bagaimana kalau terjadi sesuatu?” cela Yuri.

“Tck, kau tenag saja nanti akan ku jelaskan. Kajja!”

Setelah kepergian Nicole dan Yuri, Sooyoung masih termakan malu dia terus berusaha menutupi
badannya dengan selimut bahkan ia pura-pura tidur.

“Sebenarnya aku sudah tahu.” Pancing Kyuhyun dan sontak membuat Sooyoung terbangun dan
menghadap Kyuhyun.

“Ba..bagaimana bisa?”

“Nicole, kau lupa dia memiliki marga yang sama denganku?”

Sooyoung mengerutkan alisnya dan…”Cho Nicole, jadi dia???”

“Ne dia sepupuku.”

“Huwaaa, yeojaaa menyebalkan itu!!!!!!!!!!!”

“Hari pertama kau kerja kau masih ingat aku sibuk berkutat dengan hpku? Sebenarnya Nicole
sedang mengirim pesan padaku dan dia menceritakan kalau orang yang membuatku penasaran
selama ini ada dihadapanku.”

“Orang yang membuat penasaran?” Ulang Sooyoung.
“Ne, ketika aku datang kerumah sepupuku ini dia selalu megoceh Sooyoung ini…Sooyoung
itu…dia lucu…sahabat paling menyenagkan dan masih banyak lagi, itu membuatku penasaran.
Setelah ku melihat langsung ternyata Nicole benar. Ah… sebelum kau mencoba sebagai
pelayanku, aku juga sudah mencoba mencari tahu mengenai mu mulai dari tuan Choi.”

“Appa?”

“Ne, aku perlahan-lahan dibalik bekerjasama dengan perusahaan Choi aku juga berusaha agar
Tuan Choi mengenalkan putrinya, tapi itu sangat lama baru terkabul karena tuan Choi sangat
menjaga nona muda ini.”

“Mwo? Jadi sebelum aku menyukaimu kau sudah menyukaiku duluan?”

“Ehm… benar gak ya?”

“YAH! Kau mengerjaiku, menyebalkan dasar ChoKyuhyun namja evil!” Sooyoung memukul-
mukul pundak Kyuhyun kesal.

“Apa kau mau memulainya?”

“Memulai apa?”

“Memulai hubungan baru denganku?”

Sooyoung tidak menjawab pertanyaan namja itu tapi dengan satu pelukan dari Sooyoung,
Kyuhyun sudah mengerti.

@Other side

“MWO dia sepupumu? Pantas saja seperti tidak asing dengan sifatmu yang juga usil!”

“Yah! Bagaimanapun akhirnya Sooyoung punya namja. Aku juga takut dia jadi perawan tua,
kalau aku mah banyak yang ngantri. Ah kau juga harus hati-hati Yul kau kan selalu berteman
dengan berkas-berkas.”

“YAH! CHO NICOLE!”

END


Angel’s LOVE [ONE SHOT / KYUYOUNG]
                                     uthor = EunSumtyu

                                    Tittle= Angel‟s LOVE
Main Cast = KYUYOUNG

                                  Genre = Romance, Sad-

                                     Lenght=One-Shot

                              HAPPY READING!!!!!!!!!!!!!!!!!

                                      Angel’s LOVE

    Semua orang memiliki jodoh. Tapi bagaimana bila salah satu dari pasangan yang akan
              ditakdirkan bersama, lebih dulu pergi karena kehendak Tuhan?

                                      Angel’s LOVE

  Ini waktunya, aku akan bertemu denganmu. Hehe, sudah tidak sabar. Bagaimana parasnya?
  Wataknya? Apa dia baik? Apa dia tampan? Tinggi? Gemuk?, banyak pertanyaan bersarang
       dikepalaku, walau berat untuk mengatakannya. Kuharap aku tidak menyukainya.

                                      Angel’s LOVE

   Kyuhyun dengan cepat melahap semua roti yang disediakan eonninya dalam sekali lahap.

“Kyu, makan yang benar!” perintah seorang yeoja yang baru muncul dari dapur dan mendapati
                             saengnya makan dengan rakus.

Kyuhyun menelan paksa roti tadi, “Aish aku terlambat.” Decak Kyuhyun menjawab pertanyaan
             Ahra as Kyuhyun‟s sistar. “aku berangkat sekarang ya noona.”

   Kyuhyun berlari kecil menuju motor miliknya dan meninggalkan ahra yang hanya bisa
menggeleng-gelengkan kepala melihat sifat saengnya. Kyu tak pernah berubah, selalu terlambat,
                              dan hidup bermalas-malasan.

                                      Angel’s LOVE



                                     @SM High Shcool

   Kyuhyun yang sangat bosan mendengar pelajaran bahasa korea dari Lee seongsangnim
  memutuskan untuk memainkan psp miliknya. Dia merasa, “Buat apa belajar bahasa sendiri?
                                  Tidak penting.”

                                       (Bel istirahat)
Kyuhyun, Siwon dan Minho. Trio yang mendapat cap sebagai trouble maker, playboy, rich guy
dan tertampan ini sedang asik nongkrong disalah satu pojok tangga yang menghubungkan kelas
                            mereka, yaitu kelas 3-C menuju kantin.

 Awalnya percakapan mereka hanya membahas hal biasa, tapi tiba-tiba arah pandangan mereka
                berubah, saat lima orang yeoja melintas dihadapan mereka.

Kyuhyun berdecak kagum melihat yeoja-yeoja baru yang datang dari negeri seberang ke-sekolah
                                        mereka.

SM High School beberapa hari yang lalu mengajukan bebrapa siswa/i nya yang berprestasi ikut
                pertukaran pelajar ke Jepang, dan begitu juga sebaliknya.

“Kyu, kau lihat yang rambut hitam bergelombang dengan pita biru di rambutnya?” tanya Siwon
                tanpa mengalihkan pandannya terhadap yeoja yang dia maksut.

  Kyuhyun dan Minho mencari yeoja yang di maksut Siwon, dan setelah ketemu. Mereka pun
melihat tajam sosok yeoja manis dengan wajah jepang yang khas dari ujung kepala sampai ujung
kaki, dan parahnya mereka berhenti pada paha mulus sang yeoja yang ternyata mengenakan rok
                        yang melebihi batas standart SM High School.

                              “Tiga hari.” Ucap Minho tiba-tiba.

Siwon dan Kyuhyun melihat kearah Minho, dan memasang wajah meminta penjelasan ucapnnya
                                         tadi.

“Aku berani taruhan kalau Siwon pasti bisa memiliki yeoja tadi, dalam waktu Tiga hari, dan aku
                          bertaruh dengan motorku .” Jelas Minho.

   “Baiklah, aku dua hari. Aku mempertaruhkan motorku juga.” Kyuhyun tidak ingin kalah.

 Siwon yang sebenarnya merasa tidak begitu penting dengan motor milik Kyuhyun dan Minho,
     karena dengan gampangnya Siwon bisa membeli apapun yang dia mau. Tapi untuk
              menghabiskan waktu luangnya dia pun menyetujui pertaruhan ini.

                                       Angel’s LOVE



                             (keesokan harinya, 01.00 dini hari)

        “Kyu kau sudah siapkan uangnya?” tanya minho saat melihat Kyuhyun datang.

Kyuhyun hanya mengangguk dan dengan cepat mengeluarkan 3 ikat uang 10.000 won kemudian
                            menyerahkannya pada Minho.
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love
Bubblegum love

More Related Content

What's hot

Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Skrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatanSkrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatanandry_dwi
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
The Unforgetable
The UnforgetableThe Unforgetable
The UnforgetableLasma Frida
 
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatikuKelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatikuAgnes Ervinda Ginting
 
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)Mohammad Al-hamzawiyyah
 
Naskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatNaskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatFadhli Syar
 

What's hot (20)

Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Skrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatanSkrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Cerita versi ku
Cerita versi kuCerita versi ku
Cerita versi ku
 
The Unforgetable
The UnforgetableThe Unforgetable
The Unforgetable
 
Jejak
JejakJejak
Jejak
 
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatikuKelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
 
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
 
Naskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatNaskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabat
 

Similar to Bubblegum love

Similar to Bubblegum love (6)

My
MyMy
My
 
Ff
FfFf
Ff
 
Ika r (po)
Ika r (po)Ika r (po)
Ika r (po)
 
Zutto aishite
Zutto aishiteZutto aishite
Zutto aishite
 
[EXO Fanfiction] Because of Putra-Putri Sekolah
[EXO Fanfiction] Because of Putra-Putri Sekolah[EXO Fanfiction] Because of Putra-Putri Sekolah
[EXO Fanfiction] Because of Putra-Putri Sekolah
 
You that i missed
You that i missedYou that i missed
You that i missed
 

Bubblegum love

  • 1. Bubblegum Love (One Shoot) Judul FF : BUBBLEGUM LOVE (ONE SHOOT) Nama Author : Similikiti_balabala Cast : Kyuhyun, Seohyun, Changmin Genre : Romance, Teenage Type : One Shoot Anyeong haseyoo … Kali ini author bawa ff yang agak manis-manis gitu deh (haha… gula kalee?? O_o’ #PLAAKK! ). Sebenernya pelarian dari kebuntuan FF chapter yg lain .. HUHUHUHU T__T (mengalami masa suram) Semoga suka ya dgn cerita seokyu-nya … Ini sebagai hadiah buat wires yang ultah (siapapun itu .. hahaha #ngasal banget #PLAKK!). Pokoknya hadiah utk semua wires dan readers di blog ini deh .. #gajebo kata reader -___- Ya udah, happy reading chinguu!! Author’s pov “Aaaaaakkkk!!!! Aku benci semua namjaa!!! Aaaaaakkkk!! Semua namja menyebalkaaann!!” teriak Seohyun sekeras mungkin sambil menendang-nendang kakinya pada tembok balkon di lantai lima gedung sekolah. Kemudian ia mengatur deru napasnya yang tak beraturan. Ditatapnya angkasa cerah yang berada di langit siang hari ini. Namun, ia berpikir langit cerah itu tak secerah hatinya yang baru saja tersakiti.
  • 2. “PABO-ya! Kau mengganggu konsentrasiku!” omel seseorang sambil muncul di hadapan Seohyun. Sosok itu muncul dari balik tembok yang tidak disadari Seohyun sebelumnya jika ada orang lain selain dirinya. Seorang namja lengkap dengan seragam sekolah beserta sebuah kamera dslr yang tergenggam erat di tangan kanan. Namja itu terlihat asyik mengunyah permen karet di mulutnya. Penampilannya sangat cuek dan santai. KLIK!! Tak lama, namja itu refleks menekan tombol potret ketika kameranya mengarah ke wajah Seohyun. Diperhatikannya sebuah wajah yang berhasil tertangkap oleh kameranya tersebut. “Hmmm … wajahmu terlalu buruk! Seperti monster … Coba ulangi lagi!” ujar namja itu santai dan kembali memencet tombol potret. Ia seolah asyik dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan apa yang baru saja dilakukan oleh Seohyun sebelumnya. KLIK!! Sebuah gambar berhasil dicurinya kembali. Namja itu menunjukkan raut muka yang masih belum puas. “Aahhh, kau tidak berbakat jadi model! Wajahmu terlalu menakutkan …” ucapnya asal. Hal itu membuat Seohyun semakin bertambah kesal. Apalagi kemunculannya yang tiba-tiba secara tidak sopan membuat perasaan Seohyun semakin mendidih. “Ya! Kau pikir kau ini siapa?! Seenaknya mengambil foto orang tanpa permisi! Hapus foto itu!!” bentak Seohyun sambil berusaha merebut kamera yang tergenggam erat di tangan namja itu. Namun, usaha Seohyun gagal. Namja itu dengan lincah mengangkat tinggi kameranya sehingga Seohyun tak bisa meraih dengan mudah. “Berikan foto itu!!! Kau tidak punya hak untuk menyimpannya!!” teriak Seohyun tak menyerah. Tangannya masih berusaha menggapai-gapai tangan namja itu. “Dengar, setiap foto yang berhasil tertangkap oleh kameraku, maka dia akan jadi milikku!” balas namja itu singkat sambil berlalu dari hadapan Seohyun. “Apa kau bilang?!!! Kau juga! Namja menyebalkaaaann!! Kenapa semua namja menyebalkaaaann??!! Pergi kalian semuaaa!!” teriak Seohyun sekuat tenaga. Sang namja segera berbalik arah. Ia kembali iseng mengambil gambar Seohyun. KLIK!! KLIK!! KLIK!!
  • 3. “Aigooo … kau semakin menyeramkan!” ledek namja itu sambil tersenyum puas dan segera berlari sebelum Seohyun berhasil menangkapnya. “Hah, hari yang sangat menyebalkan!!” gerutu Seohyun begitu namja itu kabur dari pandangannya. Seohyun mengacak-acak rambut panjangnya yang semula terurai rapi. Pikiran dan perasaannya benar-benar kacau. Seohyun tak tahu kenapa hari ini sangat menyebalkan bagi dirinya. Setelah tadi pagi ia melihat Changmin, namjachingunya, yang ternyata diam-diam sudah berpacaran dengan gadis lain di sekolah yang sama dengan dirinya. Bahkan Changmin dengan mudah berbicara bahwa hubungannya dengan Seohyun tidak bisa dilanjutkan hanya karena yeoja itu menolak berciuman dengannya. Alasan macam apa itu?! Gerutu Seohyun dalam hati. Ia terus berpikir apakah semua namja seperti itu. Mengharapkan sebuah ciuman dan jika tidak mau maka hubungan harus putus. Benar-benar tak masuk akal. Pikir Seohyun dalam. *** “Uh! Uh! Uh! Menyebalkan! Kenapa mereka berdua bermesraan di hadapanku?!” ujar Seohyun kesal sambil menendang-nendang batang pohon di hadapannya. “Ya! Kau lagi! Kenapa kau selalu mengganggu konsentrasiku saat memotret?!” teriak seorang namja dari atas pohon. Seohyun berkedip, ia mencari-cari sumber suara yang mengagetkan dirinya. Tak lama, ia mendapati seorang namja tengah duduk santai di atas pohon sambil mengarahkan lensa kamera ke arah wajahnya. KLIK!! Satu potret wajah Seohyun kembali diambil oleh namja itu. Seohyun tak mengira jika pertemuannya dengan namja tersebut akan kembali terulang. Dan semua itu terjadi secara tidak sengaja, bahkan di tempat yang tidak pernah diduga oleh Seohyun. “Hmm … kau tidak punya kerjaan ya, selain berbicara dengan tembok di lantai lima atau dengan pohon??” tanya Kyuhyun begitu dirinya lompat dan berhasil turun dari atas pohon. “Enak saja!! Kau pikir aku mau melakukan hal ini! Kau tahu, aku benar-benar kesal! Apalagi setelah melihatmu, aku semakin bertambah kesal!” bentak Seohyun dengan wajah seram. “Haaah, yang seharusnya kesal adalah aku! Dua kali kau merusak konsentrasiku saat mengambil gambar! Padahal aku hampir mendapatkan objek itu! Gara-gara kau, semua jadi kacau!” balas sang namja tak mau kalah. “Siapa suruh kau mengambil foto di tempat aku mengungkapkan kekesalan?! Siapa yang tahu kalau kau juga ada di sini?!” KLIK!!
  • 4. “Ya! Jawab pertanyaanku! Kenapa kau malah memotret?!” “Aigooo … aku mendapatkannya! Lihat! Aku baru saja berhasil memotret seekor semut kecil di dadamu …” ujar namja itu tanpa mempedulikan omongan Seohyun. Ia tersenyum puas melihat gambar di kameranya tersebut. “Apa kau bilang??! Kau baru saja mengambil gambar dimana?!” “Eh?? Di dadamu …” PLAAAKKK!! “Aissshh … kenapa kau menamparku?! Aauuuww … perih sekaliii!” “Dasar namja kurang ajar! Kau berani memotret dadaku?!” “Siapa bilang aku memotret dadamu?!! Aku kan bilang kalau aku memotret semut kecil di dadamu …” “Itu sama saja, pabo!!! Jebal, berikan padaku! Dan hapus fotonya!!” “Ani! Sudah kubilang, setiap foto yang berhasil tertangkap oleh kameraku, maka dia akan jadi milikku! Jadi kau tidak berhak menghapusnya!” “Dasar tidak sopan!! Berikan padakuuuuu!!” Seohyun terus menggapai tangan sang namja yang lincah memindahkan kamera dari tangan kanan ke tangan kirinya. Bahkan namja itu tampak mengangkat tinggi-tinggi kameranya tersebut. Tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada Seohyun untuk menyentuh kamera miliknya itu. “Berikaaaannn!!” jerit Seohyun kesal. Tangannya menarik kuat kerah baju sang namja. Hal tersebut membuat sang namja kehilangan keseimbangan dan ikut tertarik oleh tangan Seohyun yang begitu kuat mencengkeram kerah bajunya. BRRUUKKK!!! Seohyun terjatuh. Tubuhnya terasa sangat sakit. Ia membulatkan mata ketika menyadari tubuh sang namja berada di atas tubuhnya. Namja itu menatap mata Seohyun tak berkedip. Mulutnya pun membulat sempurna. Ia bahkan dapat merasakan hembus napas Seohyun yang menerpa di kulit wajahnya. “Aaaaakkkkk!!!” teriak Seohyun kencang sambil menutup mata. Mendengar teriakan Seohyun yang sangat keras, namja itu segera mengubah posisi. Ia segera berdiri dan pura-pura membersihkan seragam sekolahnya yang sedikit kotor. Ia juga memastikan kameranya masih dalam keadaan baik-baik saja setelah sebelumnya juga ikut terjatuh.
  • 5. “Aauuuwww!!!” rintih Seohyun begitu dirinya akan bangkit berdiri. Ia merasa pinggangnya begitu sakit. Entah tulangnya sudah patah atau belum, yang jelas Seohyun tak mampu berdiri. “Ah, gwenchanayo??” tanya sang namja khawatir. Ia berjongkok di hadapan Seohyun. “Ini semua gara-gara kau!!! Auuwww, sakiiittt!” bentak Seohyun sambil menahan rasa nyeri pada pinggangnya. “Mwo?! Kau yang menarik kerah bajuku, kenapa aku yang disalahkan?!! Dasar yeoja aneh!” “Tapi kau telah bersikap tidak sopan padaku! Dasar namja kurang ajar!” “Mwo?! Kau saja yang berpikiran negatif! Aku kan hanya memotret seekor semut! Lagipula siapa yang berminat memotret dada rata seperti itu!” ujar sang namja sambil mencuri-curi pandang ke arah dada Seohyun. “Ya! Kau melihat apa?!” tanya Seohyun sedikit malu ketika menyadari mata sang namja menatap ke arah dadanya. Dengan cepat Seohyun segera menutup rapat dadanya. “Aku tidak lihat apa-apa …” “Bohong! Aku melihat kau melirik tadi!” “Ani!! Sudahlah, aku lelah bertengkar denganmu terus!” ujar sang namja sambil berdiri dan meninggalkan Seohyun. “Auuwwww!!” rintih Seohyun kembali. Ia masih belum berhasil untuk bangkit berdiri. Mendengar rintihan Seohyun, sang namja kembali berbalik. Ia merasa tidak tega mendengar rintihan itu. Namun hatinya masih ragu karena ia takut yeoja itu akan memarahinya lagi. “Kau biasa pulang sekolah dengan siapa? Mungkin dia bisa membantumu berdiri. Atau kau perlu bantuanku??” tanya sang namja sedikit ragu. “Sudah, pergilah! Aku tidak butuh bantuanmu!” balas Seohyun ketus. Kali ini sang namja merasa jengkel. Ia tidak mengira jika Seohyun akan membentak, bahkan menolak bantuannya dengan kasar. “Ya sudah! Aku juga tidak sudi membantumu!” “Huhuhu … Sakiiittt!!” Lagi-lagi Seohyun merintih kesakitan. Sang namja benar-benar tak tahan mendengar rintihan itu. Ia menghentikan langkah dan tanpa pikir panjang kembali menghampiri Seohyun. Bahkan namja itu dengan cuek merengkuh tubuh Seohyun dengan kedua tangannya.
  • 6. “Pegang kameraku!” “Eh? Kau mau apa?!” “Cerewet!” “Jebal, turunkan aku!” “Ani!” “Menyebalkan!” “Kau yang menyebalkan!” *** “Kau tinggal sendiri di apartemen ini??” tanya sang namja begitu tiba di apartemen Seohyun. Ia segera mendudukkan Seohyun dengan hati-hati pada sebuah sofa di ruang TV. “Aku tinggal bersama eonnie-ku. Tapi dia sedang pergi kuliah,” jawab Seohyun sambil berusaha melenturkan pinggang. Sesekali ia menggigit bibir bawah karena merasakan nyeri yang cukup menyiksa. “Apa kau punya makanan??” tanya sang namja sambil melirik ke arah dapur. “Mwo? Makanan? Untuk apa??” “Pabo! Tentu saja untuk dimakan!” “Ne, aku tahu. Tapi untuk siapa??” “Tentu saja untukku! Aku lapar sekaliii …” “Ya! Kau pikir rumahku ini restoran??! Kalau kau lapar, beli saja makanan di luar!” “Mwo?? Dasar tak berterima kasih! Seharusnya kau membalas kebaikanku dengan memberi makan!” “Siapa yang minta bantuanmu?! Kau sendiri yang tiba-tiba menggendong dan mengantarku ke sini … Aku tidak meminta sama sekali!!” “Aiiissshhh … menyebalkan!” “Kau juga sangat menyebalkan!!”
  • 7. Tanpa peduli pada ucapan Seohyun, namja itu segera beranjak ke dapur. Ia tidak peduli jika Seohyun akan memarahinya. Ia sudah tidak tahan dengan rasa lapar yang berkuasa di perutnya. “Ya!! Kau mau kemana?!” tanya Seohyun begitu melihat sang namja pergi dari hadapannya. “Sudah kubilang aku lapar!” jawab sang namja ketus. Tangannya membuka sebuah laci rak yang terpasang di dapur apartemen Seohyun. Didapatinya berbagai macam kemasan mie instant. Kemudian ia mengambil satu bungkus dan menyeduhnya dengan air hangat. “Dasar pencuri! Seenaknya saja mengambil mie instant orang …” ujar Seohyun kesal. Ia menatap sinis sang namja yang kini duduk di sampingnya sambil memegang satu cup mie instant yang baru saja diseduh dengan air hangat. Namja itu terlihat sangat cuek, bahkan ia sama sekali tak peduli dengan semua ucapan Seohyun. Tak lama namja itu mengambil sebuah remote dan menyetel saluran TV tanpa ijin dari Seohyun. Dilahapnya mie instant dengan begitu nikmat hingga membuat Seohyun pun ingin mencicipinya juga. “Kalau bukan karena kau telah membantuku, sudah kuusir kau dari tadi!” celetuk Seohyun kembali. Namun, sang namja berpura-pura tak mendengar. Ia tetap fokus pada tayangan di layar TV dan mie instant di tangannya. “Ahahaha … Ahahahaha …” tawa sang namja dengan geli. Ia tampak asyik melihat adegan komedi di layar TV. Seohyun semakin mendengus sebal. “YA! Kau pikir ini rumahmu?!! Seenaknya makan mie instant, lalu menyetel TV, lalu apalagi yang akan kau lakukan setelah ini, hah?! Sebenarnya maumu apa?!! Pulanglah namja jeleekkk!!” omel Seohyun bertubi-tubi. Kesabarannya sudah benar-benar habis. “Ahahahaha …. Pabo! Pabo!” seru namja itu cuek. Tawanya semakin mengeras melihat kekonyolan komedi di layar TV. “Aaaaaaaaa!!! Pergi kau, namja aneeehhhh!!” jerit Seohyun sambil memukul-mukul bantal ke wajah sang namja. “Ya! Apa yang kau lakukan?! Kau gila, ya?!” protes sang namja sambil merebut bantal dari tangan Seohyun. “Kau yang gila! Kau yang aneh! Kenapa kau masih di sini?! Pergi dari apartemenku!!” “Mwoo?! Kau pikir aku akan meninggalkanmu dengan keadaan seperti ini sendirian?! Kau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali! Aku akan pulang kalau keluargamu sudah pulang!” “Mwo??”
  • 8. Seohyun tak dapat berbuat apa-apa. Semua yang diungkapkan namja itu ada benarnya juga. Namun, ia terlalu gengsi untuk mengakui hal tersebut. Ia memilih tetap diam, menatap sinis namja yang bersikap semaunya sendiri di apartemen miliknya. Dari mulai merampas habis semua makanan di kulkas hingga mengacak-ngacak rak DVD serta majalah dan komik koleksinya. Kini sang namja berbaring santai di sofa dan terkekeh menikmati bacaan komik di genggaman tangannya. Sesekali mulutnya tampak mengunyah dan menggembungkan permen karet hingga menutupi hidung mancungnya. Namja itu bersikap cuek, ia bahkan tidak peduli pada sepasang mata sinis yang mengawasinya sejak tadi. Beberapa jam berlalu, Seohyun mulai mengantuk. Apalagi tidak banyak yang bisa dikerjakan Seohyun kecuali menonton tayangan TV dan menunggu eonnienya pulang untuk segera mengusir namja aneh di apartemennya. Perlahan ia memejamkan mata dan tertidur pulas. Menyadari hal itu, sang namja menghentikan keasyikannya membaca komik. “Hmm .. sudah tidur ya?” ucapnya pelan sambil membaringkan tubuh Seohyun di sofa dengan hati-hati. Ia juga meletakkan bantal sebagai alas kepala Seohyun. Tak lama, ia mengambil kamera di atas meja. Pikiran isengnya kembali terlintas. Diambilnya beberapa foto saat Seohyun tengah tertidur. KLIK!! KLIK!! KLIK!! Senyum kecil mengembang dari bibirnya ketika foto-foto itu berhasil ia dapatkan. “Seharusnya kau berwajah seperti ini dari kemarin …” gumamnya nakal sambil menatap puas gambar yang ada di kameranya. “Baiklah, aku pulang. Salam kenal, Cho Kyu Hyun imnida …” ujar sang namja lembut sambil menepuk lembut kepala Seohyun. *** Pagi hari. Rasa nyeri pada pinggang Seohyun perlahan menghilang. Semalaman Tiffany, sang eonnie, memijat lembut pinggangnya. Hari ini Seohyun merasa sudah cukup baik untuk pergi sekolah. Awalnya jika nyeri pada pinggangnya masih belum membaik, mungkin ia akan izin sekolah. Tapi kenyataannya ia sudah mampu berdiri dan berjalan, walaupun harus hati-hati. “Kau mau pergi sekolah?? Kenapa tidak izin saja?” tanya Tiffany sambil meletakkan dua piring sandwich di meja makan. “Sepertinya sudah mulai membaik. Aku ingin pergi sekolah saja. Lagipula di apartemen tidak banyak yang bisa aku lakukan. Lebih baik aku bertemu dengan teman-teman,” jawab Seohyun sambil meneguk segelas susu di meja makan.
  • 9. “Baiklah, kalau perlu bantuan, kau telpon eonnie saja. Hari ini eonnie cuma ada satu mata kuliah.” “Ne, eonnie …” Beberapa menit kemudian, Seohyun beranjak pergi ke sekolah. Untungnya jarak apartemen dan gedung sekolahnya tidak terlalu jauh sehingga Seohyun tidak perlu menghabiskan banyak tenaga untuk pergi ke sana. Sepanjang perjalanan, ia terus memikirkan namja aneh yang menolongnya kemarin. Walaupun ia satu sekolah dengan namja itu, tapi ia tak pernah tahu sosok tersebut. Bahkan namanya saja Seohyun tidak tahu. Yang jelas, pasti namja itu memang aneh sehingga tidak begitu popular di sekolahnya. Tidak seperti Changmin yang pernah menjadi namjachingunya. Sosok itu adalah kapten tim basket yang memiliki sejuta pesona. Setiap yeoja di sekolah Seohyun, pasti dengan mudah terpikat oleh Changmin, termasuk Seohyun saat itu. Sayangnya, Seohyun sekarang sangat sebal dengan Changmin. Bagi Seohyun, Changmin tak lebih dari mantan namjachingunya yang menyebalkan dan playboy. “Kau sudah sembuh, ya?” sapa seseorang dari balik tubuh Seohyun. KLIK!! KLIK!! Dua gambar snapshoot kembali berhasil diambil oleh seorang namja ketika Seohyun menoleh ke arahnya. “Perfect!” ujarnya gembira sambil mengunyah permen karet. Kemudian menggembungkan permen karet itu dan memecahkannya kembali. “Kau lagi!! Kenapa kau selalu beredar di sekitarku, hah?!” bentak Seohyun kesal. Ia tak habis pikir jika pagi ini sudah harus bertemu dengan sosok menyebalkan tersebut. Namja itu tak menjawab. Seperti biasa, ia bersikap cuek dan pergi dari hadapan Seohyun semaunya sendiri. Seohyun menatap kepergian sang namja dengan kesal. Ia memutar bola matanya dan menghembuskan napas. “Haaah, benar-benar aneh!” celetuk Seohyun kembali berjalan. *** Jam istirahat tiba. Seohyun memandang kesal pemandangan di depannya. Ia duduk di salah satu bangku penonton, menyaksikan para pemain basket sedang asyik berlatih di lapangan. Sesekali Seohyun melahap sandwich yang dibuatkan Tiffany untuk bekal makan siangnya. Namun, matanya tetap fokus tertuju pada Changmin yang terlihat bahagia bersama seorang yeoja. Walaupun ia sangat kesal pada pemandangan tersebut, namun ia enggan pergi. Ia begitu
  • 10. ingin menjambak rambut namja itu. Tapi Seohyun tidak punya keberanian untuk turun ke lapangan dan membuat ribut suasana lapangan. Apalagi nyeri di pinggangnya masih sedikit terasa sakit. Tanpa sadar, seseorang tengah mengambil paksa sandwich di genggaman tangannya. Seohyun tersentak dan didapatinya namja itu kembali muncul di hadapan Seohyun. “Mwo?? Kau lagi! Kembalikan sandwichku!!” bentak Seohyun dengan suara lantang. Lagi-lagi namja itu bersikap cuek. Ia segera melahap habis sandwich yang berhasil direbutnya dari tangan Seohyun. “Aigoo .. ini enak sekaliii! Besok buatkan lagi, ya …” ujar namja itu tanpa merasa bersalah sedikitpun. “Apa kau bilang?! Memangnya kau pikir aku ini pembantumu, hah?! Huh, menyebalkan!” Namja itu tak menggubris perkataan Seohyun. Ia duduk di samping Seohyun dan mulai memainkan kameranya. Terlihat namja itu mengambil beberapa gambar dari lapangan basket. Lalu menunjukkan raut kurang puas setelah melihat kembali hasil jepretannya. “Hah, membosankan! Tidak ada gambar yang bagus!” celetuk sang namja sambil mengeluarkan permen karet dari saku celananya. Ia mengunyah permen karet tersebut, kemudian membuat beberapa bulatan besar. Matanya menatap awan cerah di angkasa. Seolah mencari-cari sebuah objek yang menarik perhatiannya. “Oh iya, kemarin aku meminjam beberapa komikmu. Ini kukembalikan, gomawo ya …” ucapnya santai sambil mengeluarkan dua buah komik dari tas kameranya. “Mwo??! Kau meminjam komik tanpa ijin dariku?! Benar-benar keterlaluan! Kau tidak sopaan!!” “Bagaimana mungkin aku meminta ijin pada orang yang sudah terlelap tidur?! Lagipula komiknya cuma semalam aku pinjam. Pelit sekali …” “Sebenarnya apa maumu?! Kau sering mengambil foto-fotoku, kau juga selalu bersikap menyebalkan di depanku, kau bahkan merampas habis semua makanan di kulkasku, dan sekarang kau memgembalikan komik ini sementara aku tidak pernah tahu jika kau meminjamnya.. Hah, namja aneh!” Namja itu tak menjawab. Ia justru menutup mata Seohyun dengan kedua tangannya secara tiba- tiba. Seohyun semakin kesal. Yeoja itu sama sekali tak mengerti mengapa namja di sampingnya itu malah menutup kedua matanya. “Lepaskan!! Kau ini mau apa sih?!” bentak Seohyun sambil melepas tangan sang namja dari kedua matanya.
  • 11. “Ya! Jangan lihat!!” seru sang namja histeris. Namun ia telat, Seohyun terlanjur melihat pemandangan di depannya yang membuat hatinya semakin sakit. Ia mendapati Changmin tengah berciuman dengan seorang yeoja ketika namja itu berhasil mencetak three point. Spontan, hal tersebut membuat para murid yang melihat latihan basket itu berteriak heboh. Namun, tidak bagi Seohyun. Tanpa terasa ia meneteskan airmatanya. Ia tidak tahu mengapa airmata itu menetes, padahal Changmin bukan lagi namjachingunya. “Sudah kubilang jangan lihat …” sahut sang namja. Ia melihat Seohyun sedikit terisak. “Apa setiap namja seperti itu? Kalau benar, aku sama sekali tidak ingin mengenal namja lagi …” ucap Seohyun tanpa sadar. Nada bicaranya bergetar. “Kalau begitu, ikut denganku!!” ujar sang namja sambil menggandeng tangan Seohyun. Seohyun semakin tak mengerti. Namun, ia mengikuti saja langkah kaki sang namja. Mereka berjalan beriringan menuju lapangan basket. Tanpa peduli dengan para murid sekolah yang begitu banyak di lapangan, sang namja membawa Seohyun ke tengah lapangan, tepatnya ke hadapan Changmin. Tiba di hadapan Changmin, Seohyun menyembunyikan wajahnya dengan menunduk. Ia merasa malu dan takut. Apalagi matanya terlihat sembab karena menangis. “Anyeong … apa kami berdua boleh ikut bermain??” tanya sang namja ramah pada Changmin. “Hyung?” ucap Changmin heran. Ia juga menatap heran sosok Seohyun yang berdiri di samping sang namja. “Ah, gomawo! Kajja kita mulai permainannya!” seru sang namja tanpa persetujuan dari Changmin. “Hyung, kau …” “Baiklah, aku dan yeojachinguku akan bermain melawan kau dan yeoja itu. Siapa yang mencetak three point terlebih dahulu, maka ia yang menang. Dan sebagai hadiah, tim yang kalah harus mau melakukan semua perintah dari yang menang,” ujar sang namja cuek. Ia bahkan tidak peduli dengan Changmin dan Seohyun yang bingung menatap tingkahnya. “Kajja kita mulai!! Atau kau sudah mengaku kalah?!” ujar sang namja kembali ketika menyadari Changmin hanya diam menatap Seohyun. “Ne, baiklah …” ucap Changmin pasrah tanpa mengerti maksud dari namja tersebut. Permainan dimulai. Sorak sorai penonton semakin riuh terdengar. Menurut mereka, pertandingan ini lebih seru dari latihan basket yang semula mereka tonton. Walaupun hanya dua pasang yang memainkan permainan basket itu, namun suasana persaingan antara kedua tim sangat kerasa. Tampak sekali dua namja yang memiliki tinggi hampir sama sangat menguasai jalannya
  • 12. pertandingan. Sementara dua yeoja yang menjadi partner mereka, masing-masing hanya sesekali memegang kendali bola. Kedua yeoja itu tampak tak menguasai permainan basket. Mereka seolah hanya membantu partnernya mencetak angka. “Seohyuuuunn! Tangkap iniiii!” ujar sang namja yang menjadi partner Seohyun. Namun Seohyun gagal menangkap bola tersebut karena Chagmin terlebih dahulu merebutnya. Melihat hal itu, sang namja tidak tinggal diam. Ia mengerahkan kekuatannya untuk merebut kembali bola yang berada di tangan Changmin. HAP! Sang namja berhasil merebut dengan mudah. Changmin merasa kesal. Ia gagal mempertahankan bola, bahkan dilihatnya kini namja itu memasukkan bola ke dalam keranjang dan mencetak three point. Dengan begitu, berakhirlah pertandingan basket tersebut. Sang namja tersenyum puas. Ia menatap Changmin yang terlihat kesal. Sementara Seohyun masih tak berkedip. Ia tak mengira jika namja itu sangat jago bermain basket. “Kau kalah dan kau harus menepati janjimu …” ujar sang namja begitu tiba di hadapan Changmin. “Hyung, apa maksudmu? Kau becanda, kan? Dan dia … Dia yeojachingumu??” “Apa aku terlihat becanda?? Aku rasa wajahku amat serius. Oh iya, perkenalkan . Ini yeojachinguku.” “Hyung, tapi …” “Sebagai pemenang, aku ada satu permintaan.” “Hyung, apa maksudmu?! Aku benar-benar tak mengerti …” Changmin semakin kesal. Ia jengkel dengan tingkah namja di hadapannya. “Aku minta kau meminta maaf pada yeojachinguku. Kau telah membuatnya sakit hati, kan?” “Hyung, hentikan! Kau selalu seperti ini! Kau selalu mempermalukan aku di depan semua gadis yang pernah menjadi yeojachinguku! Apa maumu?!” “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! Apa maumu?! Hampir sering kau menyakiti para gadis di sekolah ini! Apa kau pikir mereka itu tidak punya perasaan?! Setelah kau bosan, kau dengan mudah mencampakkan mereka. Kau pikir, mereka itu mainan, hah?!” “Hyung, kau sudah kelewatan! Kau terlalu ikut campur pada urusanku!” “Ne, aku tahu, seharusnya aku tidak ikut campur. Tapi, aku rasa kau sudah cukup kelewatan jika mencampakkan seorang gadis hanya karena gadis itu tidak mau memberikan ciumannya padamu!!”
  • 13. Changmin tersontak. Ia tidak mengira jika namja yang menjadi hyungnya tersebut mengetahui hal itu. Begitu juga dengan Seohyun. Ia benar-benar tak mengerti darimana sang namja tahu mengenai semuanya itu. “Uhmm … Seohyun, mianhae …” ucap Changmin terbata. Ia terpaksa melakukan itu karena tidak ingin hyungnya tersebut semakin mempermalukannya. “Ne, gwenchana …” jawab Seohyun kaku. Sementara itu, sang namja beranjak mengambil kamera yang semula diletakkannya di pinggir lapangan, lalu pergi tanpa peduli dengan murid-murid yang menatap kepergiannya tersebut. Begitu juga dengan Seohyun, ia segera pergi meninggalkan lapangan. Yeoja itu berusaha mengikuti kemana sang namja pergi. Namja itu tiba di taman belakang sekolah. Ia tampak memotret kupu-kupu yang hinggap di salah satu bunga. Senyumnya berkulum ketika kupu-kupu cantik berhasil ia jepret dengan sempurna. “Gomawo …” ucap Seohyun dari balik tubuh sang namja. Spontan, namja itu menoleh. KLIK!! Namja itu kembali memotret wajah Seohyun. Dilihatnya sesosok wajah yang teduh dalam kameranya tersebut. Ia tersenyum kecil. “Wajahmu sudah berubah …” ucap sang namja. “Uhmmm … apa aku boleh tahu namamu??” tanya Seohyun ragu-ragu. Ia merasa canggung karena ini pertama kalinya Seohyun menyapa sang namja dengan ramah. “Kemarilah! Duduk denganku …” Seohyun mengerutkan kening. Namun, ia menuruti perintah sang namja. “Makanlah bubblegum ini!” perintah sang namja sambil memberikan sebungkus bubblegum kepada Seohyun. “Bubblegum??” tanya Seohyun heran. “Ne, kau tidak pernah makan bubblegum??” “Pernah, tapi waktu aku kecil. Sekarang aku sama sekali tak pernah memakannya.” “Kalau begitu, makanlah! Lalu, kau buat gelembung balon sebesar-besarnya hingga balon itu meletus sendiri.”
  • 14. Seohyun tak berkomentar, ia segera menuruti apa yang dikatakan oleh namja itu. Sesekali matanya melirik ke arah sang namja yang begitu asyik menikmati kunyahan permen karet di mulutnya. Tak lama, Seohyun mengunyah permen karet itu dan berusaha membuat gelembung balon sebesar-besarnya. Kemudian gelembung balon itu pecah dan Seohyun kembali meniupnya. Seohyun tersenyum geli karena ia seperti melakukan hal konyol. Namun, entah mengapa, pikirannya begitu tenang. Ia merasa terbebas dari segala masalahnya. “Apa kau sudah rileks??” tanya sang namja begitu menyadari Seohyun tersenyum sendiri. “Ne, aku benar-benar merasa rileks. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Ternyata, membuat gelembung permen karet itu sangat menyenangkan …” “Ne, mengunyah permen karet bisa meningkatkan sirkulasi darah sehingga oksigen yang dikirim ke otak semakin banyak. Dengan begitu pikiran jadi terasa lebih segar. Seharusnya kau memakan permen karet saat kau kesal di lantai 5 waktu itu …” jelas sang namja sambil terkekeh. Seohyun memanyunkan mulut. Ia merasa malu dengan kejadian di gedung lantai 5 itu. “Sudahlah, aku tidak mau mengingat hal memalukan itu lagi.” “Tentu saja kau tidak perlu mengingatnya, tapi walau bagaimanapun, aku akan selalu ingat. Apalagi wajah monstermu masih tersimpan di layar laptopku … Ahahaha …” “Mwo?? Kau menyebalkan!” gerutu Seohyun sambil tetap mengunyah permen karet. Namja itu tetap tertawa geli. “Oh iya, namamu siapa? Dan darimana kau tahu alasan Changmin memutuskan hubungannya denganku?” “Hmm … apa menurutmu penting untuk diceritakan? Kau bilang aku menyebalkan!” “Sudahlah … aku merasa kali ini kau berbuat benar. Kau membantu untuk membalas kekesalanku pada Changmin. Dan aku benar-benar berterima kasih …” “Baiklah …” Namja itu mengeluarkan kameranya. Kemudian memberikan kamera itu pada Seohyun. “Lihatlah semua gambar-gambar yang berhasil aku ambil …” perintah sang namja. Tanpa ragu, Seohyun kembali menuruti perintahnya. “Mwo?? Ini kan …” “Ne, itu tak sengaja aku ambil sewaktu kau baru saja diputusi oleh si playboy itu. Waktu itu aku melihat Changmin tengah jalan berdua dengan seorang yeoja, dan kau menghampiri Changmin dengan kesal. Seperti biasa, aku sedang mencari-cari objek yang bagus. Ternyata, aku malah
  • 15. menemukan aksi playboy itu lagi dan mendengar pembicaraan kalian. Sepulang sekolah, aku malah tak mengira jika kau menumpahkan semua kekesalanmu di lantai 5 gedung sekolah.” “Jadi, sewaktu di lantai 5, kau sebenarnya sudah tahu penyebab kekesalanku??” “Ne, tentu saja aku tahu.” “Kenapa kau bersikap seolah tidak peduli denganku?!!” “Siapa bilang aku tidak peduli denganmu?! Aku memotret wajahmu, kan? Kupikir itu bisa menghiburmu, tetapi kau malah semakin tampak seperti monster.” “Huh, menyebalkan!” “Hari selanjutnya kau juga melakukan hal yang sama di taman ini. Kau menendang-nendang pohon seperti orang bodoh, padahal aku sedang berkonsentrasi memotret. Bahkan kau berusaha merebut kameraku dan terjatuh.” “Ne, kekesalanku semakin bertambah setelah melihatmu lagi! Tapi, ternyata kau mau membantuku juga saat pinggangku cedera.” “Kau pikir aku tega, hah?!” “Ne, aku mengakui kau sangat baik. Uhmm … tapi … aku penasaran. Kenapa kau melakukan semua ini?!” “Selain karena aku tak tega denganmu, aku juga ingin memberikan pelajaran pada si playboy itu.” “Kau mengenal Changmin??” “Tentu saja aku mengenalnya! Aku adalah hyungnya dan kami tinggal satu atap.” “Mwo?? Kau adalah hyungnya Changmin?!” “Ne, aku hyungnya …” “Omooo!! Kenapa semua ini bisa terjadi?!” Sang namja terdiam. Ia membiarkan Seohyun memikirkan semua hal itu. “Oh iya, kau belum menyebutkan namamu! Siapa namamu?” tanya Seohyun mengganggu keasyikan sang namja saat mengembungkan balon di mulutnya. “Sudahlah, kau tidak perlu tahu namaku …” ucap sang namja sambil kembali mengambil kamera dari tangan Seohyun dan beranjak pergi.
  • 16. “Ya! Kau mau kemana?!” tanya Seohyun heran. Namun, sang namja tetap tak menjawab. “Ya! Chankamma! Uhmm … sebagai ucapan terima kasih, aku akan mentraktirmu makan besok malam. Kau suka makan, kan?? Aku tunggu di alun-alun Gwanghamun …” ujar Seohyun sebelum sang namja beranjak pergi. Namja itu hanya mengacungkan jempol kanannya tanpa berbalik arah, kemudian ia kembali berjalan meninggalkan seohyun di taman. “Dasar namja aneh! Sok keren!!” ketus Seohyun jengkel. Bibirnya mengulum senyum malu- malu. Bagi Seohyun, di satu sisi namja itu sangat menyebalkan. Tapi di sisi lain, namja itu juga telah menolong dirinya. *** Pukul tujuh malam. Seohyun gelisah menunggu kehadiran sang namja. Entah mengapa hatinya juga berdebar-debar. Padahal ini hanya makan malam biasa sebagai ucapan terima kasihnya pada kebaikan sang namja. Beberapa kali Seohyun menghembuskan napas, ia bahkan sudah melahap tiga permen karet di mulutnya. Sejak mendengar kata-kata namja itu, ia jadi senang mengunyah permen karet. Bagi Seohyun, mengunyah permen karet merupakan hobi barunya yang menyenangkan. “Kau jadi senang mengunyah permen karet ya?” tanya sang namja. Seohyun menoleh dan didapatinya namja itu sedang mengarahkan kamera ke wajahnya. KLIK!! Namja itu mengulum senyum. Ia senang melihat wajah Seohyun dengan mulut yang tampak menggembungkan balon dari permen karet. “Sampai kapan kau berhenti mencuri gambarku? Dengar ya, aku ini bukan model gratis.” “Masih untung ada yang mau memotret dirimu. Kau pikir memotret orang juga gratis?!” “Hah, sudahlah! Kau mau makan apa malam ini?” “Hmmm … bagaimana kalau kita makan naengmyeon?” “Ne, baiklah …” Seohyun dan sang namja berjalan beriringan. Namja itu refleks menggandeng tangan Seohyun. Menyadari hal itu, Seohyun sedikit canggung. Tapi entah mengapa, ia enggan melepaskan genggaman tangan itu. Sesekali matanya hanya melirik ke wajah sang namja. Beberapa menit kemudian, Seohyun dan sang namja tiba di kedai naengmyeon. Mereka tampak memesan dua porsi naengmyeon. Setelah pesanan datang, mereka segera melahap naengmyeon tersebut tanpa banyak berbicara. Bahkan suasana canggung di antara mereka semakin terasa.
  • 17. “Sampai kapan kau akan menyembunyikan namamu??” tanya Seohyun berusaha mencairkan suasana. “Kalau aku tidak mau memberitahumu, kau mau panggil aku apa?” “Uhmm … mungkin bubblegum man,” jawab Seohyun singkat sambil kembali melahap naengmyeon ke dalam mulutnya. Sang namja terkekeh mendengar jawaban dari Seohyun. “Kenapa tertawa? Aku rasa tidak aneh dengan panggilan itu …” “Ne, memang tidak aneh. Tapi aku tidak setuju.” “Kalau begitu, sebutkan namamu!” “Cho Kyuhyun … Puas??” “Huh, begitu saja sulit! Baiklah, aku Seo Joo Hyun …” “Aku tidak perlu namamu!” “Mwo?! Kau menyebalkan!” Kyuhyun tersenyum nakal melihat wajah kesal Seohyun. Sementara Seohyun hanya mengerucutkan bibir. “Hmm … kau sangat senang memotret ya?” tanya Seohyun kembali. “Ne, sejak umurku 10 tahun. Kamera yang selalu kubawa ini merupakan hadiah dari lomba fotografi yang pernah aku menangi dua minggu lalu.” “Daebakk!! Kau pernah menang lomba fotografi?!” “Ne, aku berhasil memenangkannya berkat bantuan seseorang …” “Eh? Seseorang?? Nugu-ya?” “Aku rasa kau tidak perlu tahu …” “Huh, lagi-lagi membuatku penasaran …” Kyuhyun kembali tersenyum. Ia berhasil membuat wajah Seohyun kembali kesal. “Kau benar-benar penasaran??” “Kalau tidak mau memberitahuku, lebih baik kau tidak perlu mengungkapkannya setengah- setangah. Dasar menyebalkan!”
  • 18. “Besok foto itu akan dipajang di mading utama sekolah sebagai bentuk penghargaan sekolah karena aku telah memenangkannya. Kalau kau penasaran, kau bisa melihatnya …” ucap Kyuhyun sambil bangkit berdiri. “Ya! Kau mau kemana?!” “Naengmyeonku sudah habis, aku pulang duluan ya. Kau bisa pulang sendiri kan??” “Mwo?? Kau …” Belum sempat Seohyun menyelesaikan kata-katanya, Kyuhyun telah pergi. Sejujurnya Seohyun benar-benar kesal karena namja itu sering berbuat sesuka hati tanpa mempedulikan perasaan orang lain. Apalagi namja itu juga selalu membuatnya penasaran. *** Pagi hari. Seohyun berjalan santai di koridor sekolah. Tiba-tiba ia mendapati para murid berjejalan di mading utama sekolahnya. Seohyun penasaran, ia pun ikut bergabung dengan mereka. Tak lama, dalam mading itu Seohyun menemukan sebuah foto seorang yeoja dari belakang yang sedang berdiri dan memegangi payung saat hujan. Yeoja itu adalah dirinya. Foto itu diambil saat dirinya tengah berdiri di lapangan basket seorang diri sambil memegangi payung saat hujan tengah berlangsung. Seohyun ingat, saat itu ia sedang menangis karena ayahnya baru saja meninggal, tepatnya satu bulan lalu. Di bagian pojok bawah foto, tertera sebuah tulisan “Silhouette of Rain” oleh Kyuhyun. Melihat tulisan itu, Seohyun teringat pada ucapan Kyuhyun semalam. “Hebat ya fotonya … Bagus sekali …” ujar para murid di samping kanan dan kiri Seohyun. “Ne, Kyuhyun sunbae memang daebakk!” seru para murid kembali. Tanpa ragu, Seohyun bergegas pergi ke taman belakang sekolah. Ia yakin jika namja itu berada di sana. Beberapa kali ia menemukan namja itu tengah berdiri dan mengambil foto di sana. Tiba di taman belakang sekolah, Seohyun sama sekali tidak menemukan Kyuhyun. Ia berusaha mengelilingi taman, namun tidak juga ditemukannya. Akhirnya Seohyun memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman. Ia berharap Kyuhyun akan datang kemari dan menemuinya. “Apakah ada seseorang yang mencariku??” sapa Kyuhyun dari belakang tubuh Seohyun. Mendengar suara itu, Seohyun segera menoleh. Ia tersenyum kecil ketika mendapati Kyuhyun tengah berdiri dan mengarahkan kamera ke arahnya. KLIK!! “Aigooo … akhirnya aku mendapatkan senyummu …” seru Kyuhyun gembira. Ia tersenyum puas pada gambar yang baru saja diambilnya.
  • 19. “Gomawoo …” ucap Seohyun pelan. Matanya tampak berkaca-kaca. “Eh? Untuk apa??” tanya Kyuhyun heran. “Gomawo atas semua yang kau lakukan untukku … Aku tidak pernah tahu siapa dirimu. Aku juga tidak pernah tahu apa yang selalu kau pikirkan tentangku. Tapi satu hal yang pasti, kau selalu membuat kejutan manis untukku … Walau mungkin itu semua hanya kebetulan, tapi aku benar-benar berterima kasih …” ucap Seohyun dengan penuh haru. Ia membungkukkan badannya pada Kyuhyun. “Mungkin benar semua itu adalah kebetulan. Tapi bagiku, semua itu tidak semata karena kebetulan.” “Apa maksudmu?” “Aku mengarahkan sebuah kamera dan objek di depanku memberikanku sebuah karya. Lalu aku abadikan dan momen itu akan selalu menjadi kenangan termanis yang pernah aku miliki. Aku yakin semua itu terencana. Dan sudah pasti Tuhan yang merencanakannya. Seperti pertemuan kita …” Seohyun tak mampu berkata apa-apa. Ia merasa terharu pada setiap kata yang diucapkan oleh Kyuhyun. Bagi Seohyun, namja itu teramat unik dan istimewa di hatinya. Sosok seorang namja yang terkadang bersikap cuek, tapi ia tak mengira jika namja itu jauh sangat memperhatikan hal- hal di sekitarnya, terutama saat sedang menggunakan kameranya. “Seohyun, aku tidak tahu ini tepat atau tidak. Tapi … Aku rasa aku juga punya hak untuk mengungkapkannya. Saranghae, Seohyun-aah …” ucap Kyuhyun sambil tersenyum lembut. Ia menghampiri Seohyun dan menatap dalam yeoja tersebut. Mendengar kalimat itu, Seohyun tak kuasa menahan airmatanya. Baginya, ini terlalu manis. Ini terlalu mengharukan perasaannya. “Nado saranghae, Bubblegum Man …” jawab Seohyun sambil melepas tawa. “Kalau begitu, kau resmi menjadi yeojachinguku?” tanya Kyuhyun memastikan. “Sebelumnya aku ingin bertanya, apa kau juga akan memperlakukan aku sama seperti Changmin?” “Apa maksudmu??” “Apa kau akan memutuskan aku jika tidak ada ciuman diantara kita??” “Ahaha … Tentu saja tidak! Tapi aku memintamu satu hal …” “Mwo?? Kau minta apa?”
  • 20. “Berlomba meniupkan balon permen karet dan siapa yang pecah terlebih dahulu akan mendapatkan hukuman.” “Chankamma! Hukumannya apa?” “Hmm … bagaimana kalau traktir??” “Baiklah, aku setuju!” “Kalau begitu, kita mulai sekarang …” Kyuhyun dan Seohyun segera mengeluarkan permen karet dari saku mereka masing-masing. Kemudian mengunyah dan meniupkan permen karet itu berbarengan. PLOK! (mian, kalo sound effect balon permen karetnya aneh -___-) Balon permen karet Kyuhyun pecah terlebih dahulu. Pecahan balon permen karet itu tampak menempel lengket di wajah Kyuhyun. “Yes! Oppa kalah …” seru Seohyun gembira. Melihat wajah Kyuhyun yang lucu, ia segera mengambil kamera yang berada di tangan Kyuhyun. KLIK! “Hahaha … Bubblegum Monster In Action …” ujar Seohyun meledek sambil menunjukkan gambar di kamera Kyuhyun. Namja itu ikut tertawa begitu melihat tawa Seohyun lepas. Ini pertama kalinya ia melihat yeoja itu tersenyum dan tertawa bebas. Bagi Kyuhyun, hal itu lebih dari sekedar indah. END cooking-cooking (romantic) ff one shot Posted on March 8, 2011 by mylocketsworld Cooking! Cooking! Cast :: Genre:romantic 17+ “eunhyuk,kenapa kamu nggak mau makan dirumah? Kenapa sih nggak bisa kamu hargai itu istri kamu?” omel eommanya eunhyuk. “apa sih maksud eomma? Aku nggak ngerti,kenapa nelpon gini malah ngomel-ngomel soal makan?” Tanya eunhyuk bingung. “tadi istri kamu itu si hanna bilang sama eomma kalau kamu nggak pernah makan dirumah,sebulan menikah masa kamu nggak bisa menghargai istri kamu?” lanjut si eomma marah-marah.
  • 21. “huuufp! Udahlah eomma,ini Cuma salah paham..aku mau kerja dulu.” Ucap eunhyuk sambil menutup telpon dari eommanya. Eunhyuk hanya bisa menghela nafas,mendengar omelan eommanya,ia pun langsung menelpon hanna,istrinya. “yoboseyo oppa,waeyo?” Tanya hanna lembut di ujung telpon. “kamu ngadu apa sama eomma?”Tanya eunhyuk ketus. “ada apa oppa?aku nggak ada ngadu apa-apa kok sama eomma”.jawab hanna dengan lembut. “alah!! Kenapa sih kamu nggak bisa belajar dewasa? Ha? Aku bukannya nggak mau makan masakan kamu,tapi setiap kali kamu masak selalu aja bermasalahkan? Ya keasinanlah,kepedesan,terakhir kamu buat aku masuk emergency gara2 kamu masak daging pake bawang,padahal kamu tau kan aku alergi bawang! Kamu tau nggak,dengan kamu mengadu seperti itu sama eomma,dia bakal tau kalau rumah tangga kita nggak harmonis!” omel eunhyuk. “mianhaeyo oppa,aku tau aku salah.” Ucap hanna mulai menangis. “hentikan tangisanmu!! Kalau kamu tau kamu salah,mestinya kamu memperbaiki diri..ini kamu malah Cuma tau ke salon terus,tanpa belajar masak,kalau kamu mau aku makan di rumah,berhentilah bersikap manja! Jadilah wanita dewasa..”ucap eunhyuk benar-benar hilang kendali. “ne oppa,aku tau aku salah,tolong jangan marah” ucap hanna semakin menangis. “bagaimana aku nggak marah?aku sangat lelah bekerja,sedangkan kamu enak-enak hanya ke salon terus,aku tau kamu masih kuliah,kamu masih muda,,tapi berhentilah menganggap dirimu masih sendiri,aku ini suamimu!!” ucap eunhyuk langsung mengakhiri sambungan telepon. Tuuuuuuttt… tttttuuuuuuuttt….. Hanna pun menangis,ia tau kali ini kesabaran eunhyuk memang sudah habis,ia benar-benar menyayangi eunhyuk,,meskipun ia tau sebenarnya eunhyuk nggak menyayanginya,eunhyuk menikahinya hanya karena ayah eunhyuk memaksa eunhyuk untuk menikah dengan gadis pilihannya,yaitu park hanna..anak dari sahabatnya. Dan begitu lulus kuliah eunhyuk di tugaskan ayahnya untuk mengurus perusahaan ayahnya karena ternyata dokter mendiagnosis bahwa umur ayah eunhyuk hanya 4 bulan lagi,,makanya eunhyuk menurut saja waktu di jodohkan dengan gadis 19 tahun bermata indah itu. @coffeshop “jadi kamu serius mau belajar masak?nggak takut tuh tangan entar kena minyak?”Tanya gikwang sambil menyeruput slush strawberrynya. “ne,mending aku kena minyak daripada aku kena cerai..tolong ajari aku.aku pengen eunhyuk oppa betah dirumah” ucap hanna sambil memakan wafflenya. “kenapa harus aku yg mengajarimu? Kenapa nggak kursus masak?”Tanya gikwang sambil tersenyum. “Kamu kan sahabat terbaikku,tolong bantu aku,kamu kan pintar masak..”pinta hanna dengan manja pada sahabat sejatinya itu. “oke deh,kalau gitu habis dari sini kita langsung ke supermarket saja” jawab gikwang. “pokoknya aku harus bisa masak telur dadar dengan baik” ucap hanna bersemangat. “lha..kok Cuma telur dadar?emangnya eunhyuk anak TK,, masa makannya Cuma telur?” Tanya gikwang heran setengah mati. “ya,soalnya kan telur dadar paling simple,dan terakhir kali aku masak telur,,itu masih gosong” jawab hanna polos. “babo~ pantas saja eunhyuk hyung kesal padamu,aku juga nggak mau punya istri seperti kamu,nggak bisa masak.padahal kan setiap pria ingin sekali diperlakukan seperti raja setiap kali
  • 22. pulang kerja,ada makanan enak masakan istri yg sudah menunggu di meja makan.eh yg didapat malah makanan gosong,,gimana eunhyuk hyung nggak kesel? Lagian,kami para lelaki lebih membutuhkan wanita yg bisa menurus kami daripada wanita yg bisanya hanya bisa mengurus diri sendiri sedangkan rumah tangga nggak bisa di kerjakan dengan baik.”jelas gikwang sambil tersenyum. “hm..kata-katamu benar,aku takut kalo sampai eunhyuk oppa pergi dari aku,aku salah banget..sebulan menikah sama dia,aku nggak belajar masak dan mengurusnya malah sibuk sama teman-teman” ucap hanna dean menyesal. “sudah jangan menyalahkan diri sendiri..lagian kenapa kamu harus takut?bukankah kalian menikah hanya karena perjodohan?” Tanya gikwang mulai ngerumpi. “menikah karena perjodohan bukan berarti aku nggak cinta sama dia,justru aku setuju untuk di jodohkan dengannya,karena aku mencintainya,,meskipun aku tau dia nggak begitu.dia nggak pernah tersenyum padaku,mengobrol denganku hanya seperlunya saja,tidur pun kami berjauhan” jawab hanna sambil merenung. “hm..lantas bagaimana dengan urusan ranjang? Ha?” Tanya gikwang tersenyum. “heh,apalagi ranjang..dalam sebulan ini kami hanya melakukannya 2 kali saja,soalnya aku masih takut rasa sakitnya” ucap hanna. “hahahahaha…punyamu yg kekecilan,atau baran eunhyuk hyung yg kebesaran?..hahahahaha.”Tanya gikwang tertawa mendengar cerita sahabatnya itu,hanna pun hanya bisa cemberut. ################################################################## @eunhyuk‟s apartment (9.00pm) Eunhyuk melangkahkan kakinya sambil membuka satu-persatu kancing kemejanya menuju kamar tidur,lelah sekali tubuhnya sehabis pulang kerja begini,flatnya memang sudah sepi,lampu flat ternyata telah dimatikan oleh hanna. Eunhyuk pun memasuki kamar yg masih gelap,”tumben dimatikan..hanna kan takut gelap?” Tanya eunhyuk dalam hati. Eunhyuk pun menghidupkan lampu kamar,dan ternyata hanna nggak ada di sana,eunhyuk pun keluar dan menemukan hanna telah tertidur di sofa,disampingnya ada mie hitam siap saji.eunhyuk pun mendekati hanna,lalu menggendongnya ke kamar dan membaringkan hanna ke ranjang. “oppa sudah pulang?” Tanya hanna tiba-tiba. “kenapa kamu nggak tidur? Kalau seperti ini aku nggak perlu repot-repot kan menggendong kamu.” Ucap eunhyuk. “oppa jangan marah terus dong..aku juga ingin dimanja sama oppa”ucap hanna dengan nada manja sambil memeluk tubuh eunhyuk,ia menyandarkan kepalanya di dada eunhyuk. “tidurlah,besok kamu harus kuliah kan?aku akan pergi ke luar dulu,aku akan membeli makanan.”ucap eunhyuk datar dan melepaskan pelukan hanna. “kenapa makan diluar?aku sudah membelikan mie hitam buat oppa,jangan pergi..aku takut kalau sendirian di flat” pinta hanna. Eunhyuk pun menatap hanna dan mencium bibir hanna dengan lembut ,ditariknya tubuh hanna yg sempat menjauh ke dalam pelukannya,lalu eunhyuk membelai rambut hanna,kemudian eunhyuk menjilati bibir bawah hanna,kemudian eunhyuk melepasnya.kemudian ia pun keluar kamar dan ke ruang tamu.
  • 23. #hanna pov “omo!! Kenapa senikmat ini ciuman oppa? Kenapa aku deg-degan? Rasanya aku nggak ingin melepaskan ciuman oppa,tuhan,,semoga cinta eunhyuk oppa hanya untukku” Pov end>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Eunhyuk pov “getaran ini kenapa datang lagi? Setiap aku bersentuhan dengan hanna selalu saja begini..gadis ini benar-benar membuatku bingung.” Pov end…….. “lain kali kamu nggak perlu menungguku.” Ucap eunhyuk tiba-tiba. “waeyo?aku senang kok nungguin oppa‟‟ucap hanna sambil tersenyum yg memunculkan kedua lesung pipi mungilnya. “sudahlah nggak usah dibahas,ayo kita tidur saja” ajak eunhyuk. “lho,kok nggak dimakan mienya?”Tanya hanna. “aku tadi sudah makan,sekertarisku yg membuatkan kimbab untukku” kata eunhyuk. Hanna pun hanya bisa terdiam,meski jujur di dalam hatinya,ia benar-benar cemburu ######################################################################## “aaaaaaaaaaaargghhh!! Ugh!!” jerit hanna saat percikan minyak panas mengenai tangan mulusnya. “aigooo!! Kan aku sudah bilang,pelan-pelan saja..jadi kena cipratannya kan” ucap gikwang agak kaget..ia langsung mengoleskan cream luka ke tangan hanna. “uuuugh!! Sakit.. aku sengaja naruh dagingnya jauh2 biar g kena,ternyata malah kena”ucap hanna kesakitan. “hm..justru jika nggak mau kena cipratan,,kamu harus menaruh daging itu dekat tanganmu,jadi cipratan minyaknya nggak terlalu banyak” saran gikwang. Kemudian mereka pun melanjutkan kegiatan masak mereka,gikwan mengajari hanna cara memasak tumis daging pedas,ia mengajari hanna bagaimana memberi bumbu yg pas untuk masakan..akhirnya setelah mendapat banyak kenang-kenangan (luka) di tanganya akibat ulah goresan pisau sewaktu memotong cabai dan daging ..serta cipratan dasyat dari minyak sewaktu menumis daging. Hujan baru saja reda di kota seoul,hanna dengan riang melangkahkan kaki memasuki kantor eunhyuk. “selamat sore nyonya lee..”sapa seorang pegawai eunhyuk. “oppa ada?”Tanya hanna. “ne,tuan lee sedang di ruang kerja,silahkan masuk nyonya” jawab pegawai itu ramah. Hanna pun masuk ke dalam ruang kerja eunhyuk,,tetapi alangkah kagetnya hanna sewaktu melihat eunhyuk sedang makan siang berduaan dengan sekertarisnya. „Oppa,apa yg kamu lakukan?” Tanya hanna kaget. “aku sedang makan siang,kebetulan sekertarisku selalu membuatkan makanan untukku”jawab eunhyuk ramah. “perempuan murahan!!” bentak hanna pada sekertaris eunhyuk,,,wanita itu pun hanya bisa menunduk dan keluar ruangan. “jaga ucapanmu!! Kamu ini kenapa sih?” Tanya eunhyuk mulai emosi. “oppa yg kenapa? Selama ini aku memang nggak bisa masak,tapi nggak bisa juga oppa selalu makan bersama sekertaris oppa kan?setiap kali aku masak,oppa selalu megelak,alasannya sudah kenyang..oh ternyata kenyang karena makan dengan selingkuhan!!” ucap hanna mulai
  • 24. menangis,,ia benar-benar sakit hati,karena selama ini saat ia berusaha keras untuk memasak,eunhyuk selalu menolak masakkannya dan lebih memilih makanan dari sekertarisnya. “kamu benar-benar kekanak-kanakkan!! Ini hal yg sepele kan..hanya soal makanan kamu sampai begini..memalukan!!” ucap eunhyuk nggak kalah emosinya. “iya..aku memang memalukan,aku Cuma gadis kecil yg bisanya foya-foya!!,aku perempuan nggak berguna,aku nggak bisa masak!!puas…?!” balas hanna yg langsung meninggalkan eunhyuk keluar. Eunhyuk hanya bisa terdiam,ia pun menatap kotak makan siang yg tadi di bawa oleh hanna.. Eunhyuk pov… “apakah aku terlalu jahat padanya?hanna memang nggak bisa memasak,dia baru 19 tahun,masih banyak yg harus ia pelajari untuk menjadi istri yg baik,,kenapa aku terlalu menekannya?bukankah sebagai suami aku harusnya menyemangati dia untuk belajar?aku benar- benar nggak menghargainya,,aku benar-benar bersalah padanya.. Pov end…. ################################################################### @apartment “aku bersalah,aku minta maaf untuk semuanya,seharusnya aku nggak memaksa kamu untuk bisa masak” ucap eunhyuk menyesal dihadapan hanna yg masih menangis di sofa. Hanna masih terdiam..ia menunduk..menyeka air matanya. “aku janji nggak akan memaksa kamu untuk memasak lagi,aku nggak ingin tanganmu terluka lagi..bukannya aku nggak mencintai kamu,aku hanya berusaha untuk membimbing kamu..” lanjut eunhyuk.ia pun turut menyeka air mata hanna dengan kedua ibu jarinya. “oppa..apa tumis dagingku enak?” Tanya hanna dengan polos. Seketika saja eunhyuk tertawa,bagaimana tidak,,disaat serius seperti ini hanna malah menanyakan soal tumis dagingnya. “pabo ya~…sempat-sempatnya kamu menanyakan hal bodoh itu..”ucap eunhyuk tersenyum. “sewaktu pulang dari kantor oppa,aku berpikir,,apakah masakanku enak.”ucap hanna polos. “hm..rasanya lumayan,bisa membuat aku menghabiskannya,kalau masakkanmu begini terus rasanya,,aku janji nggak akan makan di luar lagi” ucap eunhyuk tersenyum… “kalau masakkan ku tambah enak?ottoke?” Tanya hanna. “hm…aku bakal memberikan satu ciuman buatmu jika masakkanmu lebih enak lagi”jawab eunhyuk tersenyum.. “ah..oppa,,jangan 1 saja,,2 ciuman dong oppa” pinta hanna tersenyum manja. “dasar genit!!”ejek eunhyuk sambil tertawa… Kemudian ia memeluk tubuh hanna dan berkata lagi “lebih baik aku makan kimbab asin buatanmu,daripada aku harus kehilangan kamu”…ucapan eunhyuk pun langsung di balas senyuman hangat dari hanna,istri tercintanya. The end…. FF ONESHOOT/ROMANTIC/BIRTHDAYGIFT FROM EOMMA oleh Baru saja melalui iPhone Leeteuk Super Junior pada 24 Agustus 2011 pukul 8:39 · Tittle : BIRTHDAY GIFT FROM MY EOMMA Author : Novi Hirena I
  • 25. Cast : Choi Jinri/Suli, park taefung, park jung su, choi siwon, and another cast. Genre : romantic drama Rating : PG Leight : Oneshoot AN : Taefung marganya jadi Park disini karena ia adiknya Leeteuk hehehe ._.v aku juga gatau sih marganya apa.. ._.v Selamat membaca ^_^/ --- “Eomma, apa eomma menelfon Taefung oppa lagi? Aku sudah bilang jangan menelefon dia lagi, yang memiliki hubungan dengannya adalah aku. Jadi, eomma jangan ikut campur” Keluhan jinri memecah suasana lagu romantic yang lagi di putar oleh eommanya. “Apa maksudmu?” Tanya nyonya choi heran seolah tidak tahu akar masalah yang ia buat sendiri. “eomma, aku kecewa.. sekarang aku dan taefung oppa putus! Apa eomma puas??” Jinri yang menahan bendungan tangis di matanya kini percuma, karena bendungan itu tidak kuat menahan tangis yang terus keluar dari mata indah jinri. Choi Jinri Yeoja seminggu lagi berumur 20 tahun itu kini dilanda kesedihan, Karena ia di tinggal oleh namja chingunya bernama Taefung. Bukan karena apa-apa, tapi karena taefung sudah tidak kuat dengan kelakuan nyonya choi yang selalu ikut campur urusan mereka. Jinri Berlari sekuat tenaga ke kamarnya. Ia tidak percaya bahwa hubungannya akan berakhir dengan taefung karena “Ibu”nya sendiri. *** “Yeoboseo??” Seorang namja jangkung, badannya yang sixpack tidak terlihat karena ia mengenakan jas, dan kemejanya dengan rapi,. Dasi yang terikat rapi celana panjang dan sepatu pentopel nya sudah mencirikan kalau ia adalah seorang pengusaha, Choi Siwon. Ya.. Choi siwon anak pertama pewaris harta kekayaan Tuan Choi itu sedang dan selalu sibuk dengan pekerjaannya. “Ya~ untuk apa kau telepon? Sudah ku bilang aku sedang sibuk tapi kau selalu saja telepon. Sudahlah obrolkan di rumah saja!” itu menjadi kata-kata terahkir sebelum Choi siwon menutup teleponnya, choi siwon selalu sibuk dengan pekerjaanya, bahkan ia tidak bisa hanya sekedar mendengar keluh kesah adiknya yang kesusahan akibat tingkah laku ibunya. *** Seperti biasa suasana rumah Keluarga besar Choi tenang, suara air terdengar di bagian depan rumah, dan di belakang rumah besar itu terdapat taman yang indah.
  • 26. jinri membuka jendela kamarnya, untuk sekedar menenangkan drinya yang sedang lelah akan kelakuan eommanya yang kelewatan. „Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tinggal selangkah lagi aku dan Taefung oppa bertunangan, tapi eomma ku sendiri mengacaukan semuanya‟ batin jinri berbisik. beberapa menit yang hening itu berlalu ketika handphonenya berbunyi. “Yeoboseo??”dengan suara lemah lembut ia jawab panggilan itu. “Ne, Yeoboseo, Jinri-ssi apa kau benar benar sudah putus dengan taefung?” Tanya seseorang dari sebrang yang suaranya sudah jinri kenali. “Ne oppa,” jawab Jinri Lirih menahan air yang mau keluar dari lubang air matanya. “Kenapa kalian bisa?? Aishh sebentar lagi kalian bertunangan” protes orang di sebrang. “Mollayo oppa, ceritanya panjang.. aku tidak bisa membicarakannya sekarang” jawab Jinri. “Baiklah kalau begitu, tanggal 22 aku tunggu kau di tempat biasa” seru orang sebrang. “Ne oppa, anyeong” jawab Jinri dan menutup teleponnya. Jinri mencoba menenangkan fikirannya, ia membuat teh hangat dan meminumnya sambil duduk di balkon kamarnya. Udaranya memang cukup redup. Tidak panas, tidak dingin juga. Jinri mulai tenang. Nyonya Choi seolah tidak memiliki kesalahan terhadap anaknya sendiri, jelas jelas ialah tokoh yang mengacaukan hubungan anaknya dengan kekasih anaknya. *** Sekarang tak terasa 3 hari berlalu rasa kesedihan perlahan-demi perlahan hilang dari diri Jinri. Gadis cantik ini sekarang cukup tenang dan bisa mengatur emosinya, walaupun terkadang mudah sekali ia mengingat Taefung. Bagaimana tidak? Taefung Seorang namja yang tampan, tidak hanya tampan dan kaya ia juga baik, ramah, rendah hati dan perhatian kepada Jinri kini sudah tidak ada di sampingnya. “Jinri kau sudah siap? Hari ini ada jadwal pemotretan, kau jangan sampai telat ya” perintah ibu Choi terdengar oleh Jinri. Ia segera siap-siap. Kali ini ada jadwal pemotretan. -di lokasi pemotretan- “Oke, senyum dan lepaskan rasa tegangmu” arahan sang photographer langsung di laksanakan dengan rapi oleh Jinri. Jinri bukan hanya gadis biasa, tapi ia juga seorang model yang cantik dan cukup terkenal. Maka sulit baginya untuk menerima, dan mencari namja yang benar benar mencintai dan menerima ia apa adanya dan harus di setujui oleh ibunya. Saat pemotretan berlangsung, mata Jinri beralih perhatian pada sesosok namja yang berdiri beberapa meter di depannya. Ia berfikir bahwa itu taefung, iapun menyipitkan matanya. “Iya benar itu taefung!” tanpa sengaja kata-kata itu keluar dari bibir Jinri.
  • 27. “Sulli… mana profesiolnalisme mu??” Protes photographer yang salah mengambil ekspresi Jinri. Ya… Jinri lah yang ia maksud. Karena stage name Jinri adalah Sulli. “Jeosonghamnida ahjussi, sepertinya istirahat sebentar cukup” seru Jinri yang membungkuk pada potografer itu. Dan photographer itu mengangguk tanda setuju. Jinri mengawasi taefung yang dari tadi hanya berdiri di depan mobilnya. Jinri bermaksud untuk menghampiri taefung. “Taefung oppa? Sedang apa kau disini?” Tanya Jinri lembut kepada taefung. “Jinri… aku sedang menunggu, ah itu dia, ayo cepat kita sudah telat!” jawab taefung sambil melihat kearah yeoja cantik yang berkaki jenjang dan rambut di ikat itu. “s..si..siapa dia?” Tanya Jinri terbata-bata karena kaget melihat yeoja itu langsung menggaet tangan taefung. „Apakah ia pacar barunya Taefung oppa? Secepat itu kah?‟ pertanyaan itu terus berkeliling di fikiran Jinri. “Aigo~ mianhaeyo, aku tidak bisa jelaskan sekarang, kami sudah telat, ss…sampai jumpa, jinri” seru Taefung sambil berlalu dan tersenyum manis pada Jinri. Jinri kembali ke tempat pemotretannya. Ia ingat akan sesuatu, ia ada janji dengan Kakaknya Taefung dan sekarang mungkin kakaknya sudah menunggu di tempat biasa. Untung saja Photografernya juga memiliki kesibukan lain sehingga jinri di bolehkan pulang. -di tempat pertemuan- “Mianhaeyo oppa, aku terlambat. Tadi aku ada pemotretan”seru Jinri. “Ne gwenchana, ayo duduk, dan ini minum… masih hangat” perintah Park Jung Su pada jinri. Jinripun duduk dan meneguknya sedikit. “Gumawo oppa,” seru Jinri. “Ne cheonmaneyo, jangan sungkan dengan calon kakak iparmu. Jadi bagaimana bisa kamu putus dengan taefung?” Tanya Jungsu Penasaran. Jinri menarik nafas panjang, dan menghembuskan pelan-pelan. “Jadi begini oppa, Eommaku selalu saja sok‟ dekat dengan Taefung oppa, dia selalu mengganggu taefungoppa dengan meneleponnya, dan terakhir mungkin puncak kesabaran taefung oppa, ia bela-belain menjemputku katanya di suruh oleh eommaku, sampai-sampai ia tidak ikut ujian kuliah. Itu semua memang berawal dari ku oppa, aku yang salah kenapa sebelumnya aku tidak memberi tahu eommaku supaya jangan menelfon Taefung oppa lagi, semuanya salahku…”Jinri menjelaskan. -flashback- “Chagi~ maaf, sepertinya sekarang kita harus putus, aku sudah tidak tahan dengan kelakuan Eomma mu yang selalu mengatur-ngtur ku, anter kamu kesinilah, kesitulah, aku sudah muak, maaf ya… kuharap kamu tidak kecewa” kata-kata itu keluar dari mulut kecil taefung.
  • 28. “Ne? gwencanseumnida oppa, aku tidak apa-apa, biar aku naik taxi saja, oppa pulang saja. Semuaa ini memang salahku” Jinri tersenyum manis di hadapan Taefung, ia tersenyum tapi hatinya menangis. Di dalam taxi ia terus menangis, Tisu dimana-mana. Iapun meminta maaf kepada sang sopir karena sudah membuat taxinya berantakan . “berhenti di depan ya ahjusi” seru Jinri. “Ne, tapi kamu kenapa dari tadi menangis nak? Apa anak tadi yang membuat kamu menangis??” jawab sopir taxi itu. “Anio. Gwenchanayo” seru Jinri dan keluar dar taxi. -END OF FLASHBACK- Jinri yang mencoba tidak terilihat cengeng di depan hadapan Park Jungsu, kini mulai memperlihatkan sedikit demi sedikit air mata yang keluar dari mata indahnya. “sudah, jangan menangis… masih ada namja yang lebih dari Taefung” Jungsu mencoba merangkul Jinri. “Tadi juga aku melihat Taefung bersama Yeoja cantik, yang rambutnya di ikat, semudah itukah ia melupakanku oppa?” tangisan Jinri semakin menjadi. “Yeoja rambut ikat? Siapa dia? Oppa tidak kenal, kau yang sabar saja ya jinri” jungsu coba menenangkan Jinri dalam rangkulan hangatnya. Jika orang lain yang tidak tahu mungkin menganggap Jinri dan Jungsu adalah sepasang kekasih. Jinri pun melepas rangkulan dari jungsu yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. “oppa, gumawoyo, kau sudah sangat baik padaku. Kau tidak seperti siwon oppa yang selalu sibuk dengan pekerjaannya” kata jinri. “iya, aku yakin Taefung akan kembali padamu, oiya bukannya sebentar lagi kau ulang tahun ya? Jangan lupa undang aku ya…” seru Jungsu. “Pasti oppa” seutas senyum dari bibir jinri pun keluar. “nah, senyum dong” . 4 Hari kemudian… Perayaan Ulang tahun ke-20 jinri mulai di persiapkan. Seisi rumah di buat semeriah mungkin. Ini akan menjadi ulang tahun termewah yang akkan jinri rayakan. „6 jam lagi! Ayo jinri kau harus siap-siap!‟ batin Jinri berbisik. Sementara itu Nyonya Choi sedang sibuk menghias rumahnya, “ingat ya semua, ini acara ulang tahun anak saya yang ke-20 dan saya tidak mau ada sedikit pun cacat di dalam riasan ruangan ini” perintah nyonya choi. Pekerja pun mulai merapihkan ruangan, *** Kamar Jinri yang di penuhi dengan warna soft pink itu membuat jinri tenang berada di dalamnya. “Eomma pasti tidak akan mengundang Taefung, karena ia tahu aku dan taefung sudah tidak berpacaran lagi. Eottokhe??” Jinri meggigit bibir bawahnya, rasa galaunya mulai mengelilingi dirinya. Iapun akhirnya mengambil Hpnya di sampingnya. Ia menekan satu tombol. Nomor dua adalah tombol sambungan langsung ke nomor hp Taefung. “Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi” seru orang di sebrang, „aish eottokhe? Taefung
  • 29. harus datang, apa mungkin semudah itu ia melupakanku ?‟ rasa takut terus mengelilingi tubuh Jinri. Dengan penuh rasa yakin ia yakin bahwa Taefung pasti datang. Jinri pun memutuskan untuk tidur sebentar, mengistirahatkan tubuh dan fikirannya. --- Beberapa jam kemudian waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba. Jinri Sudah siap dengan Blouse Soft Pink yang ia kenakan, dan wajahnya dengan riasan yang simple tapi manis. Jinri mencoba menghilangkan rasa tegangnya. Matanya terus mencari sosok Taefung, tapi ia tidak menemukannya. “Oke, acaranya kita mulai…” seru nyonya Choi membuat suasana yang riuh menjadi tenang. Dan semua undangan berkumpul. “Baiklah, langsung saja ke intinya ya hadirin, anak saya yang cantik ini sekarang sudah berumur 20 tahun, dia sudah dewasa, mandiri dan juga penurut pada orang tua, aku harap dia selalu begitu dan tidak selalu bergantung pada orang tuanya. Oke Jinri, langsung saja kamu tiup lilinnya.” Seru Nyonya Choi. “Make a wish.. make a wish..” seru para undangan Jinri mencoba senyum kepada para undangan untuk menutupi rasa kekesalan pada ibunya. jinri menutup matanya dan menyebutkan permintaannya dalam hati “Aku harap taefung datang, aku mau dia datang, aku tidak mau ibu selalu ikut campur dengan urusan cintaku, ibulah yang sudah membuat semua harapanku buyar… aku kecewa pada ibuku tuhan… buanglah rasa kebencian ini… dan turunkan kesehatan untukku, amien.” Jinri pun membuka matanya, dan ternyata ia masih kecewa karena sosok taefung yang selama ini berbagi suka duka dengannya, selalu ada di sampingnya sekarang tidak ada. Ia hampir saja meneteskan air mata di hari bahagia ini. Setelah meniup lilin ia memotong kuenya, “Oke… sekarang kita ke hadiah… hadiah dari siapa dulu yaa… oh ternyata dari sang kakak tercinta” seru MC. “Jinri, kakak tidak bisa memberikan apa-apa lagi selain ini.” Seru Siwon sambil memberikan kunci mobil pada Jinri. “Oppa, Jeongmal gumawoyo” seru jinri sambil memeluk kakaknya itu. Ternyata kesibukan siwon selama ini membuahkan hasil dan dapat membahagiakan Jinri. Jinri dari dulu sampai sekarang ingin di belikan mobil tapi nyonya Choi selalu melarangnya. “Wah… ternyata sang kakak memberi kan kunci mobil, tentu saja dengan mobilnya ya… sekarang kita lihat pemberian dari Nyony aChoi, apakah yang di berikan oleh Nyonya Choi? Wow ternyata ada di balik tirai merah mencolok itu, kira-kira apakah isinya? Apakah sama
  • 30. seperti pemberian sang kakak?” Sang MC membuat semua undangan penasaran dan tentu juga Jinri. „Hah? Kado? Apalah yang istimewa dari eomma? Kado dari eomma adalah sebuah kehancuran! Aku dan Taefung sudah tidak ada apa-apa lagi! Percuma eomma mau memberikan apapun juga, aku tidak mau menerimanya, aku hanya ingin Taefung kembali padaku seperti dulu‟ Batin Jinri terus berbisik. Dan ia mencoba menenangkan fikirannya dan menutup matanya. “Tara~~~ wah tidak di sangka ternyata sesosok namja tampan yang berada di dalam tirai itu, wah benar benar tampan …” seru sang MC. “Namja tampan? Siapa ia??” para undangan berbisik. Dan Jinri membuka matanya perlahan… Ia mencoba menyipitkan matanya untuk melihat Namja itu dari kejauhan. “Taefung oppa??? Apakah benar ? itu kau oppa??” kata Jinri sambil sedikit berjerit. Dan namja di sebrang menganggukan kepalanya. “Oppaaaaa~~~” teriak Jinri senang, ia segera berlari menghampiri taefung dan memeluknya erat-erat. Taefung yang sudah lama tidak bertemu Jinri iapun memeluk jinri dengan sangat erat sambil melepaskan rasa rindunya. Jinri pun emnangis ia tidak menyangka bahwa akhirnya begini, seorang taefung yang suka bercanda itu… ia sudah kembali. “Eomma, Jeongmal Gumawoyo~ ternyata kalian senkongkol” seru Jinri. “ya… ternyata Nyonya Choi dan kekasih Jinri sengkool dari jauh jauh hari untuk membuat kejutan ini, ..” seru sang MC. Nyonya Choi pun hanya tersenyum. “Oppa, kenapa kamu bisa melakukan ini?? Oppa, aku sangat merindukanmu” seru jinri dan sekali lagi memeluk taefung . “Mianhaeyo… hehehe aku dan eomma mu memang sudah bekerjasama tentang ini” seru taefung. “hahaha… eh, tapi yeoja yang rambutnya di ikat itu siapa oppa? Apa dia…” Tanya Jinri penasaran sambil melepas pelukannya. “dia yeoja chinguku” seru Taefung sambil tersenyum. “Oppa???” kata-kata jinri penuh Tanya… “hahahah tentu saja bukan, dia adalah sepupuku kamu ini, aku tidak punya yeoja lain selain kamu” kata taefung membuat Jinri tenang. Jinri tidak menyangka orang yang selama ini ia kira membuatnya kecewa ternyata membuatnya merasa sangat bahagia di dunia ini. Ia sangat berterimakasih pada eommanya. -THE END-
  • 31. My Servant [One-Shot/KYUYOUNG] Main Cast = KYUYOUNG Genre = Romance, Happy end- Lenght=One-Shot HAPPY READING!!!!!!!!!!!!!!!!! Sooyoung POV “Amma bolehkan aku pergi, emm.. kira-kira 2bln?” pintaku pada amma saat kami duduk di balkon kamarku tapi hanya dibalas dengan sebuah jitakan yang cukup menyakitkan. “Yah! Apa kau kira 2 bln itu tidak lama? Lihat umurmu sekarang 23th tapi belum punya pacar, seharusnya kau cari pacar bukan tracking kegunung, ibu jadi khawatir kau akan jadi perawan tua.” Ucap ammaku sinis. “Aigoo apa kau ingin cari jodohmu disana?” lanjut amma cuek. “Amma please sekali aja, Nicole dan Yuri juga ada kok.” “Aissh kenapa kau selalu meminta yang aneh aja sih? Kau seharusnya mencontoh onniemu Soo Jin, dia pintar dan keibuan tidak heran banyak pria yang mengejarnya tidak seperti dirimu tomboy.” Oceh amma yang hanya kutanggapi dengan masuk kiri keluar kanan. “Amma aku masih dalam proses, aku akan baik-baik aja kok di sana, kumohon.” “Ck baiklah tapi hanya 1 bln, kw mengerti?” “Aigoo pelit.” “Kalau begitu tidak usah.” “Baiklah…” Huh akhirnya amma setuju, yah walaupun Cuma 1 bulan. Tapi apa kau percaya aku akan tracking? Huwahahaha tidak mungkin!! Aku akan mengejar cintaku selama sebulan itu sangat sulit menag, karena sainganku banyak dan aku yakin orang yang mengejarnya memiliki lefel tinggi, tapi kita lihat saja nanti, hehehe #senyum evil „Plak‟ jitak amma tanpa ampun “Apa maksut senyummu itu pada ammamu ini?” balas amma jauh lebih sinis
  • 32. Annyeonghaseo, perkenalkan namaku Choi Soo Young anak ke2 dari 2 bersaudara, aku punya onnie yang perfect, amma yang baik dan appa yang bijaksana tapi aku! Apa salahku Tuhan sampai sekarang aku tidak tahu apa kelebihanku. =MY SERVANT= @Keesokan harinya Nicole’s car menuju TKP “Youngie apa kau yakin demi mengejar namja itu kau akan melakukan ini?” tanya Nicole sahabatku. “Soo-ah ku mohon ini sangat memalukan.” Lanjut Yuri sahabatku juga. Kami berteman dari SD dan kami sama-sama lahir dikeluarga yang cukup berada, tapi dari kami bertiga cuma aku yang kurang berutung karena tidak dianugrahi otak pintar seperti mereka. IQ yang ku punya hanya standart tapi itu tidak jadi masalah. “Ayolah apa kalian tidak ingin membantu sahabat kalian yang imut dan manis ini?” candaku sambil membuat aegyo, tapi duble jitakan langsung mendarat kekepalaku. “Col #panggilan buat Nicole *author ngasal. Apa kau yakin aku diterima bekerja dirumahnya?” tanyaku pada Nicole. “Ne, bukan kah gampang buat kita memasuki rumahnya, apa yang tidak bisa di beli dengan uang? Huwahahaha.” Balasnya bangga. “Yah! Sadarkan dirimu! Apa kau akan terus membanggakan uang sampai kau gila?” desis Yuri. “Wae dari pada kau! Kau selalu memikirkan bisnis ini dan itu, apa kau tidak gila membaca buku dari perusahhan seperti itu?” balas Nicole sambil menunjuk buku yang di baca Yuri dan tebalnya kayak novel Harry Potter ke-7 . Menurutku lebih baik baca komik dari pada membaca buku yang meyakitkan mata itu. Ke 2 sahabatku ini memiliki pemikiran yang tinggi, Yuri belajar untuk mewarisi perusahaan ayahnya dan di unifersitas dulu dia mendapat IP 4,5 dan dia selalu menggunakan kaca mata. Sedangkan Nicole selalu pandai bersahabat dengan uang dia tidak ingin rugi selalu ingin beruntung, pelajaran M-M adalah faforitnya dan satu lagi dia lebih mencintai uang daripada pacarnya sendiri. Sedangkan aku hanya manusia biasa tidak ada yang ingin dibanggakan. Aku iri dengan mereka. “Baiklah Soo-ah, sekarang kau sudah mirip sebagai seorang pelayan yang berbakat.” Ejek Yuri sambil membenahi kerah pada baju pelayan yang kupakai ini. “Okeh kalian harus mendukungku dan ingat kemarin aku sudah permisi pada ibu kalau kita akan tracking dan menginap di vila mu (baca ; Yuri) untuk 1 bln sebagai hadiah kelulusan kita, arra.” Jelasku pada Yuri dan Nicole “Mianhae nona sudah sampai.” Sela supir Nicole saat kami tiba disebuah rumah yang cukup besar dengan taman yang luas.
  • 33. “Ne, kalau begitu aku duluan ya annyeong.” Ucapku sambil membuka pintu mobil kemudian berlari kecil ke arah rumah itu. =MY SERVANT= @Somebody’s home. “Saya harap kalian dapat mengerjakan tugas yang saya berikan dengan baik.” Ucap kepala pelayan keluarga ini kepada kami namanya Mrs.Kim Tae Yeon. Ternyata bukan cuma aku pelayan baru tapi masih ada 5 orang lagi, dari kulihat mungkin umur dari Mrs.Kim hanya 2th diatasku dan dia terlihat manis tapi siapa yang peduli. Sekarang aku sudah berada dirumah namja yang sangat kusukai, aku bisa mencium aroma tempat tinggalnya sudah merupakan hal yang sangat membahagiakan dalam hidupku. Sekarang aku lagi menyamar sebagai pelayan dirumah ini hanya untuk bertemu dia, huwaaa… senang apa lagi tugasku yaitu membersihkan kamar putra keluarga ini siapa lagi kalau bukan Cho Kyu Hyun hahahaha, bahagianya diriku. “Summer apa kau juga senag karena melihat rumah yang mewah ini?” tanya salah seorang pelayan baru yang berada dismpingku. Sst disini aku menyamar dengan nama Summer. “Eh, nugu?” tanyaku pada yeoja itu. “Ah naneun Sunny imnida.” Balasnya imut, uwah apa dia menyamar juga? Aku tidak yakin sepertinya dia tidak pantas jadi pelayan. “Oh ya semoga kita menjadi sahabat yang baik.” Lanjutnya membuyarkan lamunanku. “Oh.” “Summer ayo ikut dengaku.” Ucap kepala pelayan Mrs.Kim. “Sunny aku pergi dulu.” Kataku pada Sunny dan dibalas dengan anggukannya. Mrs.Kim mengantarkan ku kesalah satu kamar di lantai 2, ini pasti kamar Kyu, batinku. “Disini tugas mu, kau harus membersihkan kamar ini setiap hari apapun yang diperintahkan tuan harus kau turuti, kau mengerti!” tegas Mrs.Kim padaku. “Ne.” “Kalau begitu semoga beruntung!”ucap Mrs.Kim sambil tersenyum gaje dan melihatiku dari ujung kepala sampai ujung kaki padaku kemudian pergi. Sooyoung Flasback ~~~ “Biarkan aku masuk!” ucapku paksa dan mencoba menerobos pintu kantor appa tapi berhasil dihentikan oleh sekretaris pribadi appa.
  • 34. “Maafkan saya nona tapi tuan sedang bicara dengan rekan bisnisnya dan tidak bisa diganggu.” Balasnya berusaha menenangkanku. “Tapi ini penting.” “Nona kumohon jangan seperti ini!” “Sudah ku bilang ini penting dan jangan halangi aku!” ucapku kesal lalu menerobos sekretaris itu dan langsung membuka knop pintu kantor appa, tapi tak sengaja aku malah mendengar pembicaraan appa dan mengintip mereka. “Memang tidak salah kalau Mr.Cho mempercayakan pekerjaan ini padamu.” Kata appa memuji namja yang ada di depannya, sayangnya aku tidak bisa melihat wajah namja itu karena posisinya yang duduk membelakangiku. “Anda terlalu memuji.” Balas namja itu. “Tidak itu memang kenyataan bekerjasama dengan anda suatu hal yang dapat dibanggakan, dengan kejeniusan dan pemikiran anda akan membuat perusahaan kita maju.” “Menurut saya seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup” Uwah pemikiran namja itu sangat bagus walaupun aku kurang mengerti tapi entah kenapa saat mendengar perkataanya tadi membuat ku berdebar2 . aigoo ada apa denganku, kata Nicole kalau kita berdebar2 saat melihat seorang namja berarti kita sedang jatuh cinta tapi tidak mungkin aku saja belum melihat wajahnya. Setelah ku berfikir seperti itu tiba-tiba namja itu menghadap kejendela disampingnya dan otomatis aku bisa melihat sebagian wajahnya dan astaga dia sangat tampan, eothokaji aku…. “Siapa yang berbicara dengan appa?” tanyaku pada sekretaris appa sambil menutup kembali knop pintu. “Dia Cho Kyu Hyun, nona.” Balasnya sopan. Sooyoung Flasback end~ “Baiklah Choi Soo Young semangat!” gumamku. Lalu mengetuk pintu besar yang ada didepan ku. Tok~Tok~tok
  • 35. “Tuan boleh saya masuk.” Tanyaku lembut sambil menunggu jawaban dari Kyu, aigoo tenangkan dirimu Soo, akhirnya kau bisa melihatnya setelah mencari tahu semua tentang dia akhirnya hari yang ditunggu datang juga. Setelah beberapa menit tapi tidak ada jawaban karena kesal kubuka pintu besar itu dan memunculkan kepalaku kedalam lalu seluruh badanku masuk kekamar itu. “Siapa yang menyuruhmu masuk!” ucap seorang namja mengagetkanku dari belakang dan saat berbalik dengan cepat aku mengatakan. “Ah choesonghamnida tuan.” Lalu membungkukan badan, akhirnya itu dia Cho Kyu Hyun. “Jadi kau pelayan baru di sini, Nugu?” tanya Kyu padaku. “Ne. Naneun Soo… anni Summer imnida.” “Baiklah semoga kau tahan bekerja disini!” “Eh?” “Semua pelayan yang bekerja denganku hanya dalam 1hr akan keluar dari rumah ini.” “Eh?” “Mungkin mereka tidak tahan karena aku selalu menyruh mereka bekerja tanpa henti.” Ucap Kyu santai sambil mengambil Hapenya dan mulai mengetik2 sesuatu. Eothokaji! Ku harap dia tidak menyuruhku masak, karena aku sama sekali tidak bisa, teriakku walaupun dalam hati. “Baiklah sebaiknya kau mulai dari tempat tidurku!” perintahnya. “Ne.” Balasku lalu melakukan tugas yang ia perintah dan mulai membersihkan tempat tidurnya tapi aneh mulai dari aku bekerja sampai selesai Kyu selalu melihatiku dari tempat duduknya. Aigoo jangan tatapi aku seperti itu, kumohon. “Ah, sepertinya sudah selesai aku pergi dulu.” Ucapku gugup. “Apa kau bodoh! Debu di rak bukuku sangat banyak, sebaiknya kau lebih cermat.” Balasnya kemudian tersenyum evil kepadaku. “Ne.” Balasku makin gugup kemudian merapikan buku Kyu tapi debu disini tidak banyak, apa maksutnya menyuruhku membersihkan ini, pikirku. Lalu melirik Kyu diam-diam disampingku dan ternyata dia juga melihatiku. Sebenarnya ada apa ini! Apa dia tahu siapa aku? Aigoo andwe!!! “Tuan semuanya sudah kubersihkan.” “Baiklah kau boleh pergi tapi sebelumnya kau harus mengantar makan siangku.”
  • 36. “Baik tuan.” @Kitchen Aissh sepertinya Kyu mengerjaiku! Apa semua yang pernah bekerja padanya dikerjai seperti ini? Sama sekali tidak diberi istirahat. Sebaiknya aku telepon Yuri. “yeobuseyo, yuri-ah!” “Wae?” tanya Yuri yang berada diseberang telepon. “Yuri-ah eotokaji sepertinya perkataanmu kemarin ada benarnya. Kyu mengerjaiku sekarang dia menyuruhku terus bekerja.” “Bukannya sifat kalian sama, suka mengerjai orang.” “YAH! SUMMER! Bukannya kau harus mengerjakan tugasmu!” Ucap Mrs. Kim yang tiba-tiba datang dan langsung merebut Hapeku. “Ah mianhae Mrs. Kim.” “Apa yang kau lakukan! Sekarang sebagai hukumannya aku akan menahan hapemu!” “Tapi…” “Cepat pergi dan lakukan tugasmu!” =MY SERVANT= @Beberapa hari kemudian Aissh sudah hapeku diambil, Kyu malah pergi untuk urusan bisnis ke Jepang beberapa hari, untuk apa aku disini!!! Dan sekarang disuru membersihkan piring yang sangat banyak ini. Huwa seharusnya aku tidak usah menyamar jadi pelayan suruh saja appa menjodohkanku dengan dia, Sooyoung Bapo!!!!!! “Summer-ah, apa kau sudah lelah?” tanya Sunny membuyarkan lamunanku. “Hehe, anni..” balasku tak semangat. “Apa kau tahu kenapa kita disuruh membersihkan piring-pring ini?” “Emang ada apa?” “Nanti malam akan ada pertemuan antara rekan bisnis Mr.Cho dirumah ini.” “Jijja? Apa Kyu datang?”
  • 37. “Kyu?…. ah kau suka tuan muda Kyu ya?” tebak Sunny membuat wajahku merah padam. “Tentu saja dia datang, jadi ayo semangat Hwaiting!!” lanjut Sunny ramah. @Night “Summer-ah itu lihat tuan muda.” Ucap Suuny sambil menunjuk seorag namja dan itu adalah Kyu. Saat ingin kuhampiri tiba-tiba seseorang menarikku kencang kebawah tangga, saat melihat orang yang menarikku betapa terkejutnya. “YURI! Kenapa kau bisa disini?” teriakku. “Sst, pelankan suaramu! Sekarang pakai baju ini!” pinta Yuri. “Wae?” “Kenapa kau selalu Lola si Soo-ah, kau tahu ini acara apa?” “Acara bisnis.” “Menurutmu kenapa aku bisa disini?” tanya Yuri dan aku hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalaku. “Soo-ah, kau tahukan aku lagi belajar bisnis dan ini adalah kesempatan bagiku untuk mengembangkan bakatku jadi aku tidak bisa menutupi kebohongan kalau kita pergi tracking!” “Terus?” “Apa kau tidak berfikir amma dan appa mu pasti datang!” “AIGOO, Yuri-ah aku tidak memikirkan itu, eothokaji??” “Dasar! Ayo cepat tukar baju mu!” perintah Yuri dan tanpa babibu aku langsung pergi ke toilet dan mengganti baju. “Yuri-ah eothokae, apa ini akan bagus??” tanyaku pada Yuri setelah selesai mengganti pakaian. Sooyoung POV End AUTHOR POV Tidak perlu menjawab pertanyaan Sooyoung, Yuri langsung menyela. “Aku bilang kita sudah pulang dari tracking dan juga ku bilang kau akan datang disini.” “MWO?”
  • 38. “Ayo palli kita kesana!” “Tch baiklah~” “Ah, mr.Choi akhirnya kita berjumpa lagi.” Tegur Kyuhyun pada appa Sooyoung dari belakang, spontan Mr.Choi membalikkan baadannya begitu juga dengan Ny.Choi. “ChoKyuhyun, bagaimana kabar pengusaha muda kita hari ini?” Canda tuan Choi. “Anda terlalu memuji, ehm… spertinya saya lihat anda tadi sedang mencari seseorang?” “Ne, putri saya. Saya dengar dia akan pulang tracking dan akan datang, eommanya sudah sangat rindu pada anak itu.” Ny.Choi hanya tersenyum manis mendengar perkataan sang suami yang terus merangkul tangannya itu. “Ahjussi~” Panggil seorang yeoja pada Mr.Choi, dan tak lain adalah Yuri dan juga Sooyoung yang bersembunyi dibalik Yuri. “Yuri-ah, Sooyoung eodi?” Yuri menggeser badannya satu langkah, yeoja yang masih menundukkan wajahnya itupun tersentak melirik tajam kearah Yuri „Yuri apa yang kau lakukan?‟ seolah-olah mengerti, Yuri membalas „Tenaglah, dia tidak mungkin mengingat wajahmu.‟ Dengan memberanikan diri Sooyoungpun mengangkat kepalanya. “Appa.” “Yah!Kenapa kau menatap appa seperti itu?” Mr.Choi langsung menaruh curiga, karena merasa ada yang tidak beres bila anak bungsunya itu mulai memasang tampang memelasnya. “Anniyo~ appa kenapa kau bisa disini?” “Seharusnya appa yang bertanya, apa kau benar-benar pergi tracking? Appa kurang yakin melihat kulitmu tidak ada yang lecet. Kau tidak sedang berbohong kan Young?” selidik appa Sooyoung. Deg „Yuri tolong sahabatmu yang imut ini?‟ batin Sooyoung tapi orang yang dimintai tolong malah memeletkan lidahnya. “Te..tentu saja aku pergi appa, mana mungkin aku berbohong.” Tegas Sooyoung memutar-mutar matanya, sudah menjadi ciri khas Sooyoung bila dia berbohong pada seseorang dia tidak berani menatap matanya langsung. Merasa seseorang diabaikan, namja itupun medeham, “Ehem…Putri yang cantik.”
  • 39. “Ah, mianhae Kyuhyunsssi. Perkenalkan ini adalah putri ke-2 kami.” Appa Sooyoung mengarahkan tangannya pada Sooyoung. “Anyyeong ChoiSooyoung imnida.” Setelah mengatakan itu tanpa melihat Kyuhyun, Sooyoung dengan cepat menundukkan kepalanya lagi. “Ehm… ini persasaanku saja atau tidak, sepertinya aku pernah melihatmu?” Kyuhyun berusaha melihat wajah Sooyoung tapi yeoja itu tetap menunduk, terkadang dia juga menggigit bibir bawahnya karena takut bila Kyuhyun akan mengetahui siapa dia sebenarnya. “Ah~ mungkin karena wajahnya saja yang pasaran. Sudah dulu ya Kyuhyunssi masih ada yang akan kubicarakan dengan yeoja ini.” Frontal Yuri menarik tangan Sooyoung. Amma dan appa Sooyoung yang sudah terbiasa dengan candaan Yuri hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Harap maklum ya Kyuhyunssi, anak saya itu memang terkadang bersikap aneh tapi walaupun begitu saya senag dia adalah putri saya.” Bagga tuan Choi. Kyuhyunpun mangut dan ekor matanya mengikuti kemana Yuri membawa Sooyoung. @Balkon “Setelah ini kau harus benar-benar pulang Soo-ah.” Yuri memegang kedua bahu sahabatnya itu. “Kau lihat caranya memandangku tadi? Kyaaa aku mau gila Yul~” Sooyoung yang tidak mempedulikan ucapan Yuri malah berputar-putar seperti orang yang baru mengerti arti kebebasan dalam hidup #Hubungannya apa coba thor? “Soo-ah please sadarkan dirimu! Hari ini kau bisa selamat bagaimana kalau besok?” “Besok punya kesusahannya sendiri Yul, kenapa kau harus ambil pusing?” Sooyoung yang hanya mampu berfikir standart hanya tersenyum gaje, baginya bisa melihat Kyuhyun dengan jarak dekat seperti itu dia sudah teramat bahagia. “Tch bagus, apa sekarang kau masih ingin melanjutkannya?” “Kenapa tidak?” “Baiklah sekarang ayo pikirkan apa lagi alasan untuk ahjussi dan ahjumma agar kau bisa keluar rumah.” “Yuriiiii~” Sooyoung mengeluarkan aegyo parahnya dihadapan Yuri.
  • 40. “Arraso dasar semua harus aku? kenapa kau tidak pernah berfikir dewasa si Soo? Bagaimana kalau sahabat-sahabatmu ini tidak ada disampingmu lagi. apa kau masih akan bersifat seperti ini?” “Yul apa kau akan meninggalkanku?” “Ehm… maksutku bagaimana kalau kelak aku dan Nicole akan menikah. Kitakan harus berpisah.” “Apakah itu harus?” Yuri mangut. Sooyoungpun mengalihakan pandangannya pada tamu-tamu yang sedang bercengkrama dibawah sana #Soori berada dibalkon tingkat2. “Yul bisa kau biarkan aku sendiri.” “Apa kau yakin?” Kini giliran Sooyoung yang mangut #kkkkk~ Setelah kepergian Yuri, Sooyoung tidak pernah melepaskan perhatiannya dari Yuri. Dia melihat betapa mudahnya Yuri akrab dengan rekan bisnis yang pernah dilihat Sooyoung. Sedangkan dia, tidak pernah mencoba akrab dengan orang lain kecuali Yuri dan Nicole karena bila ada mereka tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, itulah pendapatnya. Puas melihat cara kerja Yuri, Sooyoung mengalihkan perhatiannya pada Kyuhyun, namja itu sedang bercengkrama dengan yeoja kelas atas secara bergantian. Sedangkan dia? Siapa kah dirinya, untuk berada di gedung ini saja dia memakai nama appanya bukan sebagai dirinya. ~Selesai acara~ =MY SERVANT= Tuuttt-tuttt Tuuttt-tuttt “Yobuseyo Yul.” “Ini kau Soo-ah?” “Ne.” “Ini nomer siapa? bukannya kau bilang hp mu disita?”
  • 41. “Ne, aku meminjam hp Sunny. Dia juga pelayan baru disini.” “Ohh~ wae?” “Aku akan melanjutkan rencana ini, aku yang memulai dan aku juga yang harus mengakhirinya.” “Soo, kau…” “Yul boleh aku minta tolong?” potong Sooyoung sebelum Yuri melanjutkan ucapannya. “Ehmm…ne.” “Beri eomma dan appaku alasan.” “Baiklah, asal kau berjanji kalau namja itu tak kunjung mencintaimu cepat keluar dari sana…karena kami kekurang seseorang disini.” Tegas Yuri. “Hehe, arraso aku juga sudah merindukan kalian.” “Ne, annyeong.” “Bye.” Pipp Yuri yang masih dalam posisi menerima telp, masih melanjutkan ucapannya, “Kau sudah mulai berkembang Soo-ah uri chingu.” “Sunny, gomawo.” Ceria Sooyoung pada Sunny sambil memberikan hpnya. “Ne, ah Summer-ah kau dari mana saja tadi?” #Sekarang Sooyoung sudah melepaskan gaunnya dan mengganti seragam yang sama dengan yang dipakai Sunny. “Mrs.Kim menyuruhku mengambil bunga di belakang.” “Oh~ kalau begitu saya kesana dulu memberesi piring.” Sunny berjalan duluan meninggalkan Sooyoung. “Summer, acara sudah selesai sebaiknya kau periksa kamar tuan muda Kyuhyun, kalau-kalau dia membutuhkan sesuatu.” “Nde?” “Yah! Kau tidak dengar?” “Ah anni, baiklah saya permisi dulu Mrs.Kim.”
  • 42. @Kamar Kyuhyun Tok-tok Tok-tok Lima kali, ya Sooyoung sudah menghitung itu tapi suara namja dari dalam ruangan tak kunjung menyahutnya, dan hampir saja Sooyoung mendobrak pintu itu. “Hei, apa kau tidak bisa lembut sedikit?” Seorang namja tiba-tiba muncul(?) di belakang Sooyoung (?) kemudian membisikkan kata-kta yang membuat bulu kuduk Sooyoung merinding. “Tuan muda~” lirih Sooyoung membalikkan badannya dan dengan cepat kembali menunduk, jarak mereka sekarang terbilang cukup dekat bagi seorang pelayan kepada majikan. “Sekarang katakan padaku, ada perlu apa kau kesini?” tantang Kyuhyun dan pandangnnya tak pernah lepas dari wajah Sooyoung. “Angkat kepalamu!” Dengan ragu Sooyoung mengangkat kepalanya, seperti di hipnotis pandangan Sooyoung seperti dikunci oleh mata Kyuhyun. “Mian…Mrs.Kim menyuruhku kesini. Kalau-kalau tuan punya sesuatu yang diperlukan.” “Aku memang sedang butuh sesuatu.” Kyuhyun makin mendekat, tak lupa seringai khas miliknya ia tampilkan. Fuhhhhh namja itu menghembus telinga Sooyoung dengan intens, “Bisa…bisa kau ambilkan buku di ruang kerjaku? Dan bawa kekamar ini.” Setelah puas menggoda Sooyoung, Kyuhyun akhirnya mundur dan meninggalkan Sooyoung masuk kekamarnya. Setelah kepergian Kyuhyun, Sooyoung mulai mengoceh. “Huwaaa, kukira dia akan nekat~” Sooyoung memegang dadanya kuat, “Apa namja itu tidak tahu, kalau jantungku hampir jatuh?” Sudah lebih satu minggu Sooyoung melakukan aktifitasnya sebagai pembantu pribadi Kyuhyun. Dan dia sudah terbiasa dengan suruhan Kyuhyun yang terlihat seperti mengerjainya, tapi walaupun begitu Sooyoung tetap melakukan tugasnya sebaik mungkin. hingga pada suatu hari. BRAK “Tuan Muda, kau tak apa?” Sooyoung berusaha mengangkat tubuh Kyuhyun yang terjatuh dilantai. “Ohok…mungkin hanya kurang istirahat saja.” Parau Kyuhyun. Sooyoungpun membaringkan namja itu ditempat tidur, tak lupa ia menyelimuti tubuh kekar Kyuhyun, “Tuan harus istirat, beberapa hari ini kuperhatikan waktu tidur tuan hanya tiga jam.” “Aku harus menyelesaikan berkas-berkas ini, kalau ini tidak…”
  • 43. “CUKUP! Apa gunanya itu semua kalau tuan sakit? Bagaimanapun kesehatan adalah harta yang lebih berharga dari apapun!” Hosh-hosh, Sooyoung mengucapkannya dalam sekali bernafas (?). Krik-„Yah! ChoiSooyoung apa yang kau lakukan? Kau ini hanya seorang pembantu, kau pasti akan dipecat!‟ Sooyoung membatin. “Ha..hahaha, Summer kau seperti eomma-eomma yang cerewet!” Kyuhyun yang dari tadi terkejut dengan tingkah Sooyoung, sekarang mulai melunak. “Ah…ehmm…mianhae Tuan muda. Kau bisa memecatku~” Sooyoung menundukkan kepalanya. Yaa yeoja ini sudah putus asa melihat kelancangannya sebagai seorang pembantu. “Wae? Kau aneh. Tadi kau marah sekarang kau lemas seperti orang yang putus asa. Baiklah mulai sekarang terserahmu saja, aku ingin melihat bagaimana kesehatan adalah harta yang paling berharga itu. tapi sebelumnya aku istirahat dulu. Hoammmm” ~Hampir saja kan Sooyoung bapo! Kalau dia memecatku sekarang bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan cintanya selama ini? Hiks… keundae bagaimana kalau kelak aku mengaku sebagai Putri dari CEO? Appa dan eomma pasti sangat malu, terlebih lagi aku yang akan di gosipi oleh yeoja-yeoja berkelas? Bagaimana ini….bagaimana itu….~ Yeoja pemilik nama Choi Sooyoung itu baru menyadari kebodohan yang selama ini dia bangun, Sooyoung mulai panik dia berjalan bolak bali seperti setrikaan. Tanpa berfikir untuk yang ke-dua kali, dia berlari sekencang-kencangnya berusaha keluar dari rumah besar bak istana itu. Mrs.Kim, Sunny dan pelayang lain yang mencoba memanggilya tidak ia pedulikan. Ting-Tong Ting-Tong “Eomma, appa buka pintunya!!!” Teriak Sooyoung ketika dia sudah sampai dirumahnya. Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya eomma Sooyoung yang membuka pintu,“Kau sudah pulang Soo? Kena….” “Eomma mianhae, ak..aku…” Pluk, sebelum Sooyoung melanjutkan ucapanya dia memeluk eommanya sangat erat.”Eomma bogoshipo~” “Ne, nado bogoshipoyo. Sebaiknya kita masuk dulu.” “Yobo siapa?” Tanya tuan Choi yang masih fokus pada koran paginya. “Sooyoung, dia sudah pulang.” Jawab eomma Sooyoung sambil mengiringi anaknya yang masih senggugukan. “Omo? Waeire Youngie-ah.” Kejut tuan Choi mendapati anaknya berpakaian pembantu.
  • 44. Setelah Sooyoung duduk, dia mulai menceritakan alasan dia memakai baju itu. kenapa beberapa bulan ini tidak pulang dan tidak mengasi kabar. Memang mulanya eomma dan appa Sooyoung cukup terkejut tapi melihat tekat untuk mendekati Kyuhyun dengan caranya sendiri. Akhirnya eomma dan appa mencoba memaklumi. “Eomma appa mianhae, aku sudah mempermalukan kalian sebagai seorang anak aku memang tidak pantas.” “Sstt, jangan berbicara seperti itu. Apapun yang kau lakukan kau tetap anak appa dan eomma. Fakta itu tidak bisa dubah, kau tahu dua bulan tidak disini rumah terasa hampa tidak ada yang merecoki, lihat kalau kau ada baru datang saja sudah membawa berita yang menghebohkan. Hehehehe” Peluk appa Sooyoung dan sekilas mencium kening putri kesayangannya itu. Seulas senyumpun terukir diwajahSooyoung, dia baru sadar. Memang dia tidak mempunyai kelebihan yang sebading dengan Yuri, Nicole, Soojin eonni, bahkan Kyuhyun. Tapi dia melupakan sesuatu kalau kelebihan itu tak ada apa-apanya bila ChoiSooyoung tak hadir bersama mereka. @Piama party Nicole’s House Tiga hari berlalu Sooyoung mulai menerima keadaan dimana dia tidak bisa menggapai Kyuhyun. Sekarang ketiga sahabat itu tidur di satu tempat tidur berukuran besar sambil memandang langit, atap kamar Nicole memang dibuat otomatis sehingga dapat terbuka dan melihat pemandangan langit yang indah. “Hei apa Kyuhyun merindukanku?” Ungkap Sooyoung tiba-tiba. “Pembantu sepertimu?” Nicole menambahkan dan memandang rendah Sooyoung. “yah-yah! Bagaimanapun aku sudah berpengaruh sebentar di hidupnya.” “Bagaimana kalau dia dsudah lupa? Bukankah namja itu sangat sering bertemu dengan orang baru dan jauh lebih penting, pasti untuk melupakanmu itu mah sangat mudah!” “YAH! Jijja Kwon Yuri. Kau menyebalkan.” “Ohya dari pada kau terus berkutat dengan namja bernama Cho Kyuhyun itu, sebaiknya kau berkenalan dengan namja ini. Tadi aku sudah menghubungi Donghae oppa agar dia menginap disini juga, dan menyuruhnya membawa teman laki-laki.” “YAH! Kau gila Nicole!” Kor Soori bersamaan. Ting-Tong Ting-Tong
  • 45. “Ah itu pasti mereka, bentar akan ku suruh Vict ahjumma yang bukakan.” Nicole meninggalkan ke-2 sahabatnya itu di tempat tidur. “Dasar!” sambung Soori lagi-lagi bersamaan. “Aku yakin namja bernama Donghae itu teramat kaya sehingga Nicole tahkluk.” “Pastinya.” Mangut Yuri mengiakan. “Ladies~ lihat siapa yang datang.” Nicole menarik tangan seorang namja dan masih menutupinya di belakang. Dan Eng-Ing-Eng……… “CHO KYUHYUN!!!!!!” Teriak Soori dan saling melemparkan pandang. Sooyoung yang sadar akan masa lalunya dengan cepat bersembunyi dibalik Yuri. “Summer, kau tidak perlu sembunyi lagi.” terang Kyuhyun mendatangi keberadaan Sooyoung. “Sepertinya kami tak perlu jadi obat nyamuk disinikan?” Nicole ikutan berlari kecil menarik Yuri. “Yah! Bagaimana kalau terjadi sesuatu?” cela Yuri. “Tck, kau tenag saja nanti akan ku jelaskan. Kajja!” Setelah kepergian Nicole dan Yuri, Sooyoung masih termakan malu dia terus berusaha menutupi badannya dengan selimut bahkan ia pura-pura tidur. “Sebenarnya aku sudah tahu.” Pancing Kyuhyun dan sontak membuat Sooyoung terbangun dan menghadap Kyuhyun. “Ba..bagaimana bisa?” “Nicole, kau lupa dia memiliki marga yang sama denganku?” Sooyoung mengerutkan alisnya dan…”Cho Nicole, jadi dia???” “Ne dia sepupuku.” “Huwaaa, yeojaaa menyebalkan itu!!!!!!!!!!!” “Hari pertama kau kerja kau masih ingat aku sibuk berkutat dengan hpku? Sebenarnya Nicole sedang mengirim pesan padaku dan dia menceritakan kalau orang yang membuatku penasaran selama ini ada dihadapanku.” “Orang yang membuat penasaran?” Ulang Sooyoung.
  • 46. “Ne, ketika aku datang kerumah sepupuku ini dia selalu megoceh Sooyoung ini…Sooyoung itu…dia lucu…sahabat paling menyenagkan dan masih banyak lagi, itu membuatku penasaran. Setelah ku melihat langsung ternyata Nicole benar. Ah… sebelum kau mencoba sebagai pelayanku, aku juga sudah mencoba mencari tahu mengenai mu mulai dari tuan Choi.” “Appa?” “Ne, aku perlahan-lahan dibalik bekerjasama dengan perusahaan Choi aku juga berusaha agar Tuan Choi mengenalkan putrinya, tapi itu sangat lama baru terkabul karena tuan Choi sangat menjaga nona muda ini.” “Mwo? Jadi sebelum aku menyukaimu kau sudah menyukaiku duluan?” “Ehm… benar gak ya?” “YAH! Kau mengerjaiku, menyebalkan dasar ChoKyuhyun namja evil!” Sooyoung memukul- mukul pundak Kyuhyun kesal. “Apa kau mau memulainya?” “Memulai apa?” “Memulai hubungan baru denganku?” Sooyoung tidak menjawab pertanyaan namja itu tapi dengan satu pelukan dari Sooyoung, Kyuhyun sudah mengerti. @Other side “MWO dia sepupumu? Pantas saja seperti tidak asing dengan sifatmu yang juga usil!” “Yah! Bagaimanapun akhirnya Sooyoung punya namja. Aku juga takut dia jadi perawan tua, kalau aku mah banyak yang ngantri. Ah kau juga harus hati-hati Yul kau kan selalu berteman dengan berkas-berkas.” “YAH! CHO NICOLE!” END Angel’s LOVE [ONE SHOT / KYUYOUNG] uthor = EunSumtyu Tittle= Angel‟s LOVE
  • 47. Main Cast = KYUYOUNG Genre = Romance, Sad- Lenght=One-Shot HAPPY READING!!!!!!!!!!!!!!!!! Angel’s LOVE Semua orang memiliki jodoh. Tapi bagaimana bila salah satu dari pasangan yang akan ditakdirkan bersama, lebih dulu pergi karena kehendak Tuhan? Angel’s LOVE Ini waktunya, aku akan bertemu denganmu. Hehe, sudah tidak sabar. Bagaimana parasnya? Wataknya? Apa dia baik? Apa dia tampan? Tinggi? Gemuk?, banyak pertanyaan bersarang dikepalaku, walau berat untuk mengatakannya. Kuharap aku tidak menyukainya. Angel’s LOVE Kyuhyun dengan cepat melahap semua roti yang disediakan eonninya dalam sekali lahap. “Kyu, makan yang benar!” perintah seorang yeoja yang baru muncul dari dapur dan mendapati saengnya makan dengan rakus. Kyuhyun menelan paksa roti tadi, “Aish aku terlambat.” Decak Kyuhyun menjawab pertanyaan Ahra as Kyuhyun‟s sistar. “aku berangkat sekarang ya noona.” Kyuhyun berlari kecil menuju motor miliknya dan meninggalkan ahra yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat sifat saengnya. Kyu tak pernah berubah, selalu terlambat, dan hidup bermalas-malasan. Angel’s LOVE @SM High Shcool Kyuhyun yang sangat bosan mendengar pelajaran bahasa korea dari Lee seongsangnim memutuskan untuk memainkan psp miliknya. Dia merasa, “Buat apa belajar bahasa sendiri? Tidak penting.” (Bel istirahat)
  • 48. Kyuhyun, Siwon dan Minho. Trio yang mendapat cap sebagai trouble maker, playboy, rich guy dan tertampan ini sedang asik nongkrong disalah satu pojok tangga yang menghubungkan kelas mereka, yaitu kelas 3-C menuju kantin. Awalnya percakapan mereka hanya membahas hal biasa, tapi tiba-tiba arah pandangan mereka berubah, saat lima orang yeoja melintas dihadapan mereka. Kyuhyun berdecak kagum melihat yeoja-yeoja baru yang datang dari negeri seberang ke-sekolah mereka. SM High School beberapa hari yang lalu mengajukan bebrapa siswa/i nya yang berprestasi ikut pertukaran pelajar ke Jepang, dan begitu juga sebaliknya. “Kyu, kau lihat yang rambut hitam bergelombang dengan pita biru di rambutnya?” tanya Siwon tanpa mengalihkan pandannya terhadap yeoja yang dia maksut. Kyuhyun dan Minho mencari yeoja yang di maksut Siwon, dan setelah ketemu. Mereka pun melihat tajam sosok yeoja manis dengan wajah jepang yang khas dari ujung kepala sampai ujung kaki, dan parahnya mereka berhenti pada paha mulus sang yeoja yang ternyata mengenakan rok yang melebihi batas standart SM High School. “Tiga hari.” Ucap Minho tiba-tiba. Siwon dan Kyuhyun melihat kearah Minho, dan memasang wajah meminta penjelasan ucapnnya tadi. “Aku berani taruhan kalau Siwon pasti bisa memiliki yeoja tadi, dalam waktu Tiga hari, dan aku bertaruh dengan motorku .” Jelas Minho. “Baiklah, aku dua hari. Aku mempertaruhkan motorku juga.” Kyuhyun tidak ingin kalah. Siwon yang sebenarnya merasa tidak begitu penting dengan motor milik Kyuhyun dan Minho, karena dengan gampangnya Siwon bisa membeli apapun yang dia mau. Tapi untuk menghabiskan waktu luangnya dia pun menyetujui pertaruhan ini. Angel’s LOVE (keesokan harinya, 01.00 dini hari) “Kyu kau sudah siapkan uangnya?” tanya minho saat melihat Kyuhyun datang. Kyuhyun hanya mengangguk dan dengan cepat mengeluarkan 3 ikat uang 10.000 won kemudian menyerahkannya pada Minho.