Dokumen ini menceritakan asal usul nama kota Surabaya. Pertama, seekor hiu bernama Sura dan seekor buaya bernama Baya berkelahi untuk memperebutkan wilayah berburu di sebuah sungai. Perkelahian mereka menimbulkan kesan mendalam bagi masyarakat setempat. Akhirnya, nama Surabaya diambil dari nama kedua hewan tersebut yang artinya "berani menghadapi bahaya". Lambang kota Surabaya pun digamb
2. Dahulu kala disebelah utara jawa timur hiduplah seekor buaya raksasa yang ganas dan menyeramkan ,dia adalah penguasa sungai dan menjadi
pemangsa yang sangat di takuti oleh semua binatang di hutan sepanjang tepian di sungai,nama buaya itu adalah baya dia sangat pandai berburu
sehingga membuat takut semua binatang di hutan. sungai yang mendiami baya itu bermuara pada laut yang luas,di laut itu tinggallah seekor hiu
ganas yang bernama sura,dialah penguasa laut yang di takuti semua ikan.akan tetapi sura merasa bosan hanya memakan ikan setiap hari.dia
penasaran dengan sungai yang bermuara di lautnya suatu hari dia jalan jalan ke sungai itu di tepi sungai ada seekor anak kijang yang sedang
minum air sungai Sura merasa lapar diam diam dia berenang ke tepian dan melompat keluar menubruk anak kijang itu,Sura gembira
mendapat santapan yang lezat "wah santapan di tepi sungai ini sangatlah lezat dan berdaging" ujar sura menyantap anak kijang
tersebut.setelah menyantap anak kijang tersebut sura menjadi ketagihan,keesokan harinya ia berburu kembali di sungai itu dan mendapat
banyak santapan,semakin hari baya menjadi curiga karena Sulit untuk mencari mangsa dia pun menyelidiki sebabnya,Saat melihat Sura yang
sedang menangkap seekor anak monyet berenang di sungai baya marah baya menjadi marah."hei sura apa yang kau lakukan disini ini daerah
kekuasaanku beraninya kamu merebut jatah makanan ku di sungai ini."ujar baya yang marah kepada sura,Sura pun tidak takut sama sekali
kepada baya dia pun malah menantang baya "hei terserah aku mau mencari makan dimana ini kan bukan daerah kekuasaan mu jadi semua
binatang bebas mencari makanan di sini di sungai ini." Akhirnya perkelahian pun tak dapat di cegah keduanya saling bertarung karena sama
sama kuat.pertarungan tersebut terus berlansung berhari hari lamanya semua binatang dihutan pun ikut terganggu dengan perkelahian dua
hewan buas tersebut mereka tidak bisa tidur dan tak tenang,akhirnya kedua binatang buas itu pun kelelahan tak ada yang menang dan tak ada
yang kalah sebab keduanya sama sama kuat. "Sura sebaiknya kita sudahi saja perkelahian ini aku sudah lelah. " "Aku juga baya". "Baiklah
kita sudahi saja pertempuran ini. "Mulai sekarang kita batasi saja daerah perburuan kita,muara itu adalah batasnya jangan sampai kamu
melanggar batasnya sura karena kamu akan merasakan sendiri akibatnya." "Baiklah baya aku terima perjanjian ini." Sura pun akhirnya pergi
dari sungai itu dan kembali ke laut.berbulan bulan lamanya hutan menjadi tenang kembali tak ada perkelahian antara sura dan baya namun
sura merasa gelisah dia rindu makan daging kijang seperti dulu,ikan ikan yang melimpah di laut tak bisa menyembuhkan rasa laparnya dia tak
mampu menahannya diam diam dia berenang di muara,"ahh kalau aku mencari mangsa di muara pasti baya tidak akan tahu dia kan tinggal di
dalam sana.
3. " Ujar sura,namun sayangnya tak ada mangsa yang mendekat ke muara sura bosan menunggu akhirnya dia berenang masuk ke dalam hutan
sura senang kembali ke hutan lagi kali ini dia harus berhati hati supaya tidak ketahuan oleh baya."aku akan menangkap mangsa dan segera ku
bawa ke laut agar baya tidak sempat melihat". Rencana itu pun berhasil,berbulan bulan lamanya sura berburu di sungai tanpa ketahuan,lama
lama baya menjadi curiga sebab lagi lagi mangsanya berkurang meski dia tak melihat sura di sungai ini tapi dia yakin ini ulah sura."Heem pasti
ini ulah si sura awas kau sura",kemudian baya menyiapkan rencana,baya sengaja menangkap seekor kijang Dia melukai kaki kijang itu agar
tak bisa lari kijang itu di letakkan dipinggir sungai lalu baya bersembunyi,sura yang berenang disungai melihat kijang yang terluka itu hatinya
gembira sebab kijang itu gemuk."wah beruntungnya aku hari ini aku mendapat makanan gemuk hehehe",ketika dia hendak membawa kijang
itu ke laut tiba tiba baya datang menghadangnya,"hei kamu ini memang bandar dan tak tahu malu sura serakah sekali kamu bayangkan ikan
ikan di lautmu melimpah tapi kamu malah berburu ditempat ku" ujar baya yang mengetahui sura yang mengambil seekor kijang tersebut. "hei
baya kalau kau mau kau bisa saja berburu ikan di laut aku tidak melarangmu","halah mana doyan aku dengan ikan apalagi aku tak tahan
dengan air laut." "Yasudah kalau kau tidak mau yang penting aku sudah menawarkan kepadamu",sura dengan enteng menjawab lalu bersiap
menyeret kijang itu ke laut,baya semakin marah lalu meyerang sura."hei mau bawa kemana kijang itu","ya ke lautlah akan ku bakar
disana",bawa kesini kijangnya tadi aku menangkapnya untuk menjebakmu",hei enak saja salah sendiri kamu tidak memakan nya kijang nya".
Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya baya terjadi lagi. Pertarungan kali ini
semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air disekitarnya menjadi
merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang tersebut. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.Dalam
pertarungan dahsyat ini, Baya mendapat gigitan Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membengkok
kekiri. Sementara Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus, lalu Sura kembali ke lautan. Baya puas telah dapat mempertahankan
daerahnya. Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya bernama baya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh
karena itu,nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peritiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Surabaya yaitu
gambar "ikan hiu sura dan buaya baya".
4. Nama Surabaya terdiri dari kata sura yang berarti berani dan baya yang artinya bahaya. Kemudian secara harfiah Surabaya berarti berani
menghadapi bahaya yang datang.