Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Catahu 2011 Savy Amira WCC
1. LEMBAR ISIAN
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011
Pengantar
Catatan Tahunan mengenai Kekerasan terhadap perempuan (KTP) dikeluarkan Komnas Perempuan setiap tahun
dalam rangka memberikan gambaran kepada publik mengenai data KTP di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun
terakhir. Catatan Tahunan ini juga memaparkan informasi mengenai penanganan kasus yang dilakukan oleh lembaga
negara maupun organisasi masyarakat, serta pembelajaran yang diperoleh dari upaya penanganan kasus-kasus
tersebut. Ada pertanyaan tambahan dalam lembar isian kuesioner tahun ini berkenaan dengan 2 hal, yaitu: isu LGBT
(lesbian, gay, bi-seksual dan transgender) dan isu WHRD (women human rights defender). Komnas Perempuan
menganggap perlu menambahkan pertanyaan berkaitan dengan isu ini dikarenakan adanya laporan yang masuk ke
sejumlah lembaga di daerah.
Dengan Catatan Tahunan ini diharapkan terbangun dasar pengetahuan yang sama mengenai kekerasan terhadap
perempuan, dan terbangun pula jaringan kerja sama antar berbagai pihak serta terobosan lain yang diperlukan. Oleh
karena itu, Catatan Tahunan ini akan bermanfaat antara lain untuk : 1) Lembaga-lembaga yang melakukan advokasi
untuk penghapusan KTP; 2) Pihak-pihak yang membuat rencana penanganan yang berpihak kepada korban; 3)
Lembaga/individu yang bergerak di bidang ini yang melakukan studi/kajian tentang KTP; 4) Media massa yang
membutuhkan data akurat mengenai KTP.
Sesuai mandatnya, Komnas Perempuan juga bermaksud menyusun data basis (database) KTP nasional untuk dapat
diakses oleh segala pihak. Data basis ini dibangun berdasarkan dokumentasi yang telah dilakukan lembaga-lembaga
mitra serta pihak-pihak lain yang peduli. Oleh karena itu, Komnas Perempuan sangat berterima kasih atas kerja sama
dan partisipasi lembaga-lembaga mitra (LSM, kepolisian, kejaksaan, dan Pengadilan Negri/Agama, serta pihak-pihak
lain) dengan mengirimkan catatan/dokumentasi dan proses penanganan KTP.
Catatan dan petunjuk pengisian lembar isian:
Lembar isian ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan sistem atau format pencatatan yang sudah dimiliki oleh
lembaga mitra.
Lembar isian ini terdiri dari tujuh (7) hal/aspek pokok dalam pencatatan/pendataan KTP: 1) jenis KTP; 2) sumber
kasus KTP; 3) sistem rujukan/kerja sama; 4) kapasitas lembaga; 5) perangkat hukum yang digunakan; 6)
pemantauan kasus KTP lewat media cetak lokal; 7) hambatan/kendala dan peluang/terobosan dalam rangka
pencatatan, penanganan, dan kerja sama.
Yang dimaksud dengan:
1. KTP dalam Keluarga dan Relasi Personal: semua tindak kekerasan yang terjadi dalam keluarga dan yang
dilakukan oleh orang-orang yang dikenal, orang dekat (misal : pacar, mantan pacar,dll.), atau anggota keluarga
sendiri;
2. KTP dalam Komunitas : semua tindak kekerasan yang terjadi di luar rumah, di tempat kerja (atau dalam
rangka mencari kerja), perdagangan perempuan dan anak, dan kekerasan yang disebabkan oleh media dan
interpretasi agama;
3. Kekerasan terhadap Perempuan dan peran negara : semua tindak kekerasan yang terjadi karena adanya
perangkat hukum, penegak hukum, dan budaya penegakan hukum yang tidak berperspektif jender, serta
kekerasan terhadap perempuan di wilayah konflik.
Mohon mengikuti petunjuk yang diberikan di setiap tabel yang disediakan. Di masing-masing tabel juga diberikan
contoh pengisian jika dianggap perlu. Isikan data atau catatan kasus sesuai dengan yang ada pada lembaga.
Sehubungan dengan poin 1, Komnas Perempuan juga bersedia menerima data menurut format yang ada pada
lembaga. Untuk hal ini kami mohon kesediaan lembaga membantu dengan menuliskan penjelasan yang rinci
mengenai penggolongan/ kategorisasi KTP yang digunakan untuk lembaga.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
SEMOGA KERJA SAMA INI MEMBUAHKAN HASIL YANG BERMANFAAT BAGI SEMUA PIHAK
1
2. DATA LEMBAGA
Nama lembaga : Savy Amira WCC
Alamat : Jl. Rungkut Barata UA/3 Surabaya, Jawa Timur
Telp/fax : 031 78284788
Email : savy_amira@yahoo.co.id
Nama Kontak Person (pengelola data) :
N.K. Endah Triwijati, MA
Astuti Supraptini. MA
Aditya Vonan Mainzerano (pengolah data statistik)
Wilayah cakupan: provinsi / kabupaten / kecamatan/ desa∗ : Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo
∗
Coret yang tidak sesuai
2
3. KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011
Mohon dituliskan semua data/kasus KTP yang diterima (sebagai laporan) dan kasus yang ditangani (ditindaklanjuti oleh lembaga)
selama tahun 2011 Mohon dituliskan pula karakteristik dari korban dan pelaku KTP sesuai dengan kategorisasi usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan/profesi. Kolom penjelasan/catatan dapat digunakan untuk memberikan penjelasan yang dianggap perlu.
(Lihat CONTOH seperti yang dicantumkan).
KTP dalam Keluarga dan Relasi Personal: semua tindak kekerasan yang terjadi dalam keluarga dan yang dilakukan oleh
orang-orang yang dikenal, orang dekat (misal : pacar, mantan pacar,dll.), atau anggota keluarga sendiri. Termasuk dalam
ranah ini adalah kekerasan terhadap istri, kekerasan dalam pacaran, kekerasan terhadap pembantu rumah tangga,
kekerasan terhadap anak (perempuan)
JENIS KTP TEMPAT TERJADI HUBUNGAN JUMLAH JUML AH JUMLAH JUMLAH YANG JUMLAH YANG
/ LOKUS (KORBAN) (KORBAN) YANG DIRUJUK KE MENGHENTIKAN MENARIK
DENGAN YANG DIPROSES LEMBAGA KASUSNYA KEMBALI
PELAKU DITERIMA LAIN DARI LAYANAN KASUS/
LEMBAGA GUGATANNYA
KTI Rumah tinggal Suami 19 14 2 3 1
KPRT Rumah tinggal majikan 3 2 1 1
KMP Tempat kerja pacar 3 3 2 (ke WCC - -
lain di Jatim)
KTA Rumah tinggal • Suami 10 7 1 (dirujuk ke 2 -
• Majikan PPT Jatim
untuk kasus
kekerasan
pada PRT)
3
4. Karakteristik Korban dan Pelaku Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Relasi Personal
JUMLAH
USIA KORBAN PELAKU
< 5 TH 0 0
6-12 TH 7 0
13-18 TH 5 0
19-24 TH 2 0
25-40 TH 12 18
40-59 TH 10 14
-
> 60 TH 3
JUMLAH
TINGKAT PENDIDIKAN KORBAN PELAKU
- -
Tidak Sekolah
-
< SD
14 4
SD
2 10
SLTP
10 2
SLTA
9 7
PT
-
Lainnya
JUMLAH
PROFESI/PEKERJAAN KORBAN PELAKU
4 1
Ibu Rumah Tangga
14 7
Pegawai swasta
2 7
Wiraswasta
12 9
Pelajar/Mahasiswa
3 1
Pekerja RT
- 2
PNS
-
Militer/Polisi
- 3
Guru/Pendidik/Tokoh
-
Lainnya
NA 2
4
5. KTP dalam Komunitas : semua tindak kekerasan yang terjadi di luar rumah, di tempat kerja (misalnya di pabrik, atau
dalam rangka mencari kerja), perdagangan perempuan dan anak, dan kekerasan yang disebabkan oleh media dan
interpretasi agama.
JUMLAH YANG JUMLAH YANG
HUBUNGAN JUMLAH JUMLAH
JUMLAH MENGHENTIKAN MENARIK
TEMPAT TERJADI (KORBAN) (KORBAN) DIRUJUK KE
JENIS KTP YANG KASUSNYA KEMBALI
/ LOKUS DENGAN YANG LEMBAGA
DIPROSES DARI LAYANAN KASUS/
PELAKU DITERIMA LAIN
LEMBAGA GUGATANNYA
5
6. Karakteristik Korban dan Pelaku Kekerasan terhadap Perempuan dalam Komunitas
JUMLAH
USIA KORBAN PELAKU
< 5 TH
6-12 TH
13-18 TH
19-24 TH
25-40 TH
> 40 TH
Lainnya
JUMLAH
TINGKAT PENDIDIKAN KORBAN PELAKU
Tidak Sekolah
< SD
SD
SLTP
SLTA
PT
Lainnya
JUMLAH
PROFESI/PEKERJAAN KORBAN PELAKU
Ibu Rumah Tangga
6
7. Kekerasan terhadap Perempuan dan peran negara : semua tindak kekerasan yang terjadi karena adanya perangkat
hukum, penegak hukum, dan budaya penegakan hukum yang tidak berperspektif jender, serta kekerasan terhadap
perempuan di wilayah konflik.
HUBUNGAN
(KORBAN)
DENGAN
PELAKU/K JUMLAH JUMLAH JUMLAH YG JUMLAH YANG JUMLAH YANG
TEMPAT TERJADI ONTEKS (KORBAN) YANG DIRUJUK KE MENGHENTIKAN MENARIK
JENIS KTP
ATAU LOKUS YANG YANG DIPROSES LEMBAGA KASUSNYA KEMBALI
MENDUKUN DITERIMA LAIN DARI LAYANAN KASUSNYA
G LEMBAGA
TIMBULNY
A KTP
7
8. Karakteristik Korban dan Pelaku Kekerasan terhadap Perempuan dan Peran Negara
JUMLAH
USIA KORBAN PELAKU
< 5 TH
6-12 TH
13-18 TH
19-24 TH
25-40 TH
> 40 TH
Lainnya
JUMLAH
TINGKAT PENDIDIKAN KORBAN PELAKU
Tidak Sekolah
< SD
SD
SLTP
SLTA
PT
Lainnya
JUMLAH
PROFESI/PEKERJAAN KORBAN PELAKU
Ibu Rumah Tangga
8
9. SUMBER KASUS KTP YANG DITERIMA LEMBAGA
Tabel berikut menunjukkan sumber laporan kasus KTP yang diterima oleh lembaga. Tuliskan isian sesuai dengan catatan lembaga
Anda pada masing-masing kolom berikut (Lihat CONTOH seperti yang dicantumkan dalam baris pertama). Jika ada sumber selain
yang tercantum pada kolom, tuliskan tambahan pada kolom kosong yang disediakan.
FOLLOW (SUMBER (SUMBER
RUJUKAN MELAPOR UP LAIN JIKA LAIN JIKA
KASUS KTP YANG DITERIMA KORBAN ADA) ADA)
(DARI LEWAT KASUS SAKSI / TOTAL
(BERDASARKAN CATATAN DATANG
LEMBAGA TELPON / DARI PELAPOR JUMLAH
DATA LEMBAGA) SENDIRI
LAIN) HOTLINE MEDIA
MASSA
KTI 8 - - 11 - - 19
KPRT 3 - - - - - 3
KMP 2 - - 1 - - 3
KTA 2 - - 1 - - 10
9
10. SISTEM RUJUKAN DAN KERJA SAMA PENANGANAN KTP
Tabel berikut menunjukkan bantuk kerja sama dan/atau sistem rujukan yang dikembangkan lembaga Anda dengan lembaga lain
dalam rangka menangani korban KTP. Tuliskan isian sesuai dengan situasi lembaga Anda berkaitan dengan bentuk kerja sama
dan sistem rujukan yang dikembangkan.
NAMA LEMBAGA / INSTITUSI RUJUKAN / BENTUK KERJA SAMA SISTEM RUJUKAN (YANG DIKEMBANGKAN)
YANG DIAJAK KERJA SAMA
WCC Rifka Annisa Ada kesepakatan bersama (MOU) antar Mengembangkan sistem rujukan tertulis
lembaga
PPT Jatim kerjasama penanganan kasus pembagian fokus pendampingan
psikologis – hukum
KJHAM penguatan ekstra legal – advokasi pembagian fokus pendampingan
KAPASITAS DAN FASILITAS LEMBAGA DALAM MENANGANI KTP
Tabel berikut menunjukkan kapasitas lembaga berkaitan dengan SDM, pendanaan, program pendampingan yang dikembangkan,
dan fasilitas yang dimiliki oleh lembaga Anda. Tuliskan isian sesuai dengan keadaan lembaga masing-masing.
KAPASITAS DAN FASILITAS LEMBAGA JUMLAH PENJELASAN / CATATAN
Tenaga konselor yang sensitif gender 5 4 diantaranya psikolog,
Tenaga medis yang sensitif gender
Hakim dan/atau Jaksa yang sensitif gender
10
11. Polisi Perempuan (yang sensitif gender)
Tenaga untuk pendataan (database) 1
Tenaga / pencatat kasus (intake data korban/kasus) 1
Tenaga khusus lainnya: _____________________
Ruang khusus pemeriksaan medis
Ruang khusus konseling 1
Ruang tunggu khusus (persidangan)
Ruang khusus lainnya: ______________________
Shelter (rumah aman)
Line telpon khusus pengaduan (hotline)
Komputer 1
Printer
1
Mesin Facsimile (Fax)
Alat transportasi (mobil atau motor atau lainnya)
Fasilitas lainnya: ___________________________
Alokasi dana lembaga untuk penanganan kasus KTP 1
Sumber dana lainnya ______________________ -
Mohon ditambahkan kapasitas / fasilitas lain sesuai dengan yang ada di lembaga Anda (bisa ditulis di lembar terpisah/tambahan).
PERANGKAT HUKUM YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES LITIGASI DAN KEPUTUSAN PENGADILAN
Jika lembaga Anda melakukan litigasi kasus KTP, tuliskan perangkat hukum yang pernah digunakan/dirujuk dalam kolom yang
tersedia
JENIS KASUS KTP YANG SEDANG DALAM PERANGKAT HUKUM DAN PASAL YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES LITIGASI
PROSES LITIGASI
11
12. JENIS KASUS KTP YANG TELAH DIPUTUS PERANGKAT HUKUM DAN PASAL YANG DIGUNAKAN DALAM KEPUTUSAN PENGADILAN
PENGADILAN
Jika perlu, tambahkan kasus-kasus yang sedang dan/atau telah dilakukan Lembaga dalam lembaran terpisah
12
13. PENERAPAN UU PKDRT
PENERAPAN UU 23 TAHUN 2004 Ya Tidak PENJELASAN / ALASAN
Apakah Lembaga Anda sudah mengetahui UU ya
No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU
PKDRT)?
Apakah Lembaga Anda menggunakan UU ya
PKDRT dalam melakukan penanganan-
penanganan kasus KTP?
Hambatan-hambatan apa saja yang Lembaga Anda hadapi ketika menerapkan UU PKDRT? Bagaimana Lembaga
Anda mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
kepolisian – khususnya justru unit PPA di Polres Surabaya masih belum memahami KDRT sebagai tindak
kriminal. Kepolisian masih cenderung mendorong korban untuk tidak melanjutkan perkara, dengan argumen
yang bersifat menyalahkan korban (”apakah tidak ingat anak2 berkembang tanpa ayah, jangan memikirkan diri
sendiri), menarik biaya untuk penangkapan pelaku.
tindakan yang sama juga dapat muncul pada oknum PPT (meminta uang pada korban dengan mengatakan,
”mana ada orang membantu tanpa ada dananya”)
Kami mencoba melakukan pendekatan sifatnya pribadi, maupun mengangkatnya dalam diskusi antara unsur2
pemerintah dan lsm dalam berbagai kesempatan.
13
15. HAMBATAN/KENDALA DAN PELUANG/TEROBOSAN YANG DIALAMI LEMBAGA
Mohon dituliskan hambatan/kendala dan peluang/terobosan yang dialami/dilakukan oleh Lembaga khususnya dalam hal
pencatatan / pendataan, penanganan, dan kerja sama
HAMBATAN / KENDALA PELUANG / TEROBOSAN
PENCATATAN / tidak ada. Hanya saja penggolongan usia
PENDATAAN KASUS KTP maupun pendidikan belum serupa dengan
Komnas Perempuan. Penggolongan usia
kami menggunakan pendekatan life span di
psikologi
PENANGANAN KASUS system performance appraisal dalam mengangkatnya dalam dialog di radio
KTP kepolisian (berbasis penyelesaian kasus)
merugikan korban KTP terutama pada KTI .
ideologi gender dan kepentingan institusi idem
tempat kerja pelaku (kepolisian/PNS)
menjadi penghambat bagi korban (istri) sedang mengupayakan untuk masuk dalam
untuk mengajukan perkaranya. system pendidikan di kepolisian
KERJA SAMA DENGAN -
PIHAK / LEMBAGA LAIN
15
16. KASUS LGBT DAN WHRD
Selama tahun 2010 ini, apakah lembaga Anda menerima kasus LGBT dan WHRD*?
Jenis Kasus LGBT yang Jumlah Sumber kasus Tindakan (follow up) yang Catatan
dilaporkan kasus (siapa yang dilakukan lembaga Anda
melaporkan)
tidak ada
Jenis Kasus WHRD yang Jumlah Sumber kasus Tindakan (follow up) yang Catatan
dilaporkan kasus (siapa yang dilakukan lembaga Anda
melaporkan)
LGBT (Lesbian, gay, bi-seksual, dan transgender), mencakup usia, semua bentuk kekerasan yang dialami oleh yang bersangkutan
WHRD (Women Human Rights Defender) – perempuan pembela hak asasi, mencakup semua bentuk kekerasan yang dialami ketika
sedang melakukan penanganan kasus KTP
16