Dokumen tersebut merangkum tentang implementasi kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka dirancang untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar sesuai minat dan bakat mereka. Struktur kurikulum merdeka terdiri dari program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan proyek-proyek penguatan profil pelajar pancasila yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa secara holistik.
2. Perkenalan
dan
Ice Breaking
*Lihat Sekeliling Anda
*Ambil atau Sebutkan Satu Benda
Yang Anda Sukai
*Perkenalkan diri anda (Nama dan
alamat)
*Katakan Alasan Anda
mengambil/menyebutkan benda
tersebut.
Tunjuk Peserta berikutnya setelah
anda
7. Dari pengalaman
mengajar mana yang
lebih sering terjadi,
menyelesaikan materi
yang ada atau
mencapai tujuan yang
ada di dalam
kurikulum? Jelaskan
analisa Bapak/Ibu!
10. Apa Itu Kurikulum
Ralph Tyler dalam bukunya “The basic
principle of curriculum”, mengungkapkan
setidaknya ada 4 komponen dalam kurikulum
yaitu,
1. Tujuan
2. Konten
3. Metode/cara
4. Evaluasi
11. Apa itu Kurikulum?
Ada dua hal utama yang ada pada
kurikulum yang perlu
digarisbawahi:
1. Kompetensi apa yang akan dimiliki
murid sebagai proyeksi masa depan
2. Bagaimana cara mewujudkan/
mencapai kompetensi murid itu.
Maka, bahwa murid menjadi
acuan/’core’ dari kurikulum itu
sendiri sangatlah jelas. Dimana
‘kemerdekaan murid dalam
belajar” lah sebagai ‘jantung’
desain/pengembangan
kurikulumnya.
12. Peran dan Fungsi Kurikulum
Fungsi
Kurikulum
Panduan dalam proses
belajar murid.
Peran
Kurikulum
13. Alasan perubahan
kurikulum
Perubahan dan perkembangan yang
menuntut beradaptasi dengan perubahan
tersebut dengan meningkatkan beberapa
kompetensi tertentu.
Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan
oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus
pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik,
tetapi juga ada value/nilai yang
melengkapi kompetensi murid.
14. “Memberi ilmu demi kecakapan hidup
anak dalam usaha mempersiapkannya
untuk segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti seluas-luasnya.”
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat.”
15. Alasan
perubahan
kurikulum
Ketika kita merancang kurikulum, kita
harus menempatkan kebutuhan,
pendapat, pengalaman, hasil belajar,
serta kepentingan murid sebagai rujukan
utama. Sejatinya, kurikulum dirancang
untuk murid.
Agar dapat mewujudkan seluruh
kompetensi yang diharapkan dari
kurikulum, semua pihak harus berusaha
secara kolaboratif.
16. Mengapa
kurikulum
perlu diadaptasi?
● Di mana sekolah kita berada?
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat
penduduk dengan sosial yang beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa
saja yang terjadi di sekitar sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah
kehidupan guru dan murid di sekolah?
Keadaan sekolah dan sekitar kita memang
berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda,
pembelajaran seperti apa yang paling berhasil
untuk masing-masing murid kita, boleh jadi
memang tak sama.
20. REFLEKSI
• Refleksi mengenai pengalaman belajar Anda dulu saat
menjadi murid.
• Adakah pengalaman yang membuat Anda menderita
belajar? Apakah guru Anda menerapkan miskonsepsi
belajar? Ceritakan pengalaman Anda!
22. Mardika iku jawarnya,nora mung
lepasing pangreh:nging uga kuwat
kuwasa amandiri pringga
Merdeka tidak hanya terlepas dari
perintah:akan tetapi juga cakap
kuat memerintah diri sendiri
(Ki Hajar Dewantara)
MERDEKA
Menurut
Ki Hajar Dewantara
26. (Ki Hajar Dewantara)
Fisofi
Pendidikan
dan Merdeka
Belajar
Anak anak hidup dengan kodratnya
sendiri dan pendidik hanya bertugas
untuk membantu menuntun tumbuh
kodrat anak.
Tujuan pendidikan menumbuhkan
anak dalam mandiri belajar
27.
28. Mari Refleksi Kembali…
• Penting merawat kemerdekaan dalam pendidikan sebagai
buah pikiran Ki Hadjar.
• Bila bercita-cita menjadi dan terus menjadi negara
merdeka, maka kemerdekaan hendaknya tumbuh
berkembang sejak di kelas.
• Artinya, penting untuk kita sebagai pendidik memahami
bagaimana menumbuhkan merdeka di kelas.
34. Profil Pelajar
Pancasila
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria
minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang menunjukkan capaian
kemampuan peserta didik dari hasil
pembelajarannya pada akhir jenjang
pendidikan.
Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai
pedoman dalam penentuan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan
SKL dirumuskan secara terpadu dalam bentuk
deskripsi yang terdiri dari 8 (delapan)
kompetensi. 6 (Enam) kompetensi menjadi ciri-
ciri profil pelajar Pancasila, yang mencerminkan
kualitas generasi yang sesuai dengan Tujuan
Pendidikan Nasional serta pandangan dan cita-
cita para pendiri bangsa.
Adapun 2 (dua) kompetensi lainnya yakni literasi
dan numerasi.
39. Struktur
Kurikulum
Merdeka
Pembelajaran dengan
Paradigma Baru merupakan
upaya menumbuhkan pemelajar
sepanjang hayat yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran dengan
paradigma baru dilaksanakan
melalui Kurikulum Merdeka
yang memuat:
1. Program intrakurikuler,
2. Program ekstrakurikuler,
dan
3. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila.
40. Struktur
Kurikulum Merdeka
1. Program Intrakurikuler:
Intrakurikuler berisi muatan atau
mata pelajaran dan muatan tambahan
lainnya seperti muatan lokal, jika
memang ada di satuan
pendidikannya. Kegiatan
pembelajaran di dalam kelas
diharapkan dapat mengembangkan
kompetensi murid sesuai dengan
capaian pembelajaran pada fasenya.
41. Struktur Kurikulum
Merdeka
Program Intrakurikuler SD:
Selanjutnya, pada jenjang SD, mata pelajaran
IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Pada fase A,
muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata
pelajaran lain.
Program Intrakurikuler SMP:
Pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika
menjadi mata pelajaran wajib.
42. Struktur Kurikulum
Merdeka
Program Intrakurikuler SMA:
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada
minat yang menunjang pilihan pendidikan pada
jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi
menjadi mata pelajaran umum dan program
peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11.
Pada program peminatan, murid diperbolehkan
mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai
minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran
itu lintas jurusan. Artinya murid di kelas IPA juga
diperbolehkan mengambil mata pelajaran di kelas
IPS.
Dalam program peminatan, apabila sumber daya
memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas
vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa
jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
43. Struktur
Kurikulum
Merdeka
2.Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Program ini merupakan pembelajaran berbasis
projek yang ditujukan sebagai penguatan profil
pelajar pancasila melalui tema yang telah
ditetapkan, yaitu:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6.Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
7. Kewirausahaan
44. Struktur
Kurikulum
Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini
mempunyai alokasi waktu sendiri dan
tidak terikat dengan mata pelajaran
apapun. Asesmen yang dilakukan pun
berfokus pada ke 6 dimensi Profil
Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila memberikan pembelajaran
yang kontekstual, mengasah
kemampuan berpikir, dan pemecahan
masalah kepada murid. Murid pun juga
belajar mengaplikasikan ilmu lintas
disiplin pada program ini.
45. Struktur
Kurikulum
Merdeka
3. Program Ekstrakurikuler:
Untuk kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatannya tetap diadakan pada
pembelajaran dengan kurikulum
merdeka. Pelaksanaannya dapat
dikembangkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan
kapasitas dan minat karakteristik
murid.
46. Struktur
Kurikulum
Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan
pencapaian hasil belajar. Satuan Pendidikan mempunyai
kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan waktu
pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan
informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua
agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data
perkembangan belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus
meningkatkan kualitas pembelajaran.
47. Struktur
Kurikulum
Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi
waktu pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat
diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan model kolaborasi dengan
mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau strategi
lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan.
Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel
lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu.
Misalnya, dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan
pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan
Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
48. Struktur Kurikulum
Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan
alokasi waktu, kita juga mempunyai
keleluasaan untuk memilih dan memberikan
perangkat ajar kepada murid, selama masih
ada dalam prinsip Pembelajaran dengan
Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku
teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
49. Struktur Kurikulum
Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan
prinsip pendidikan yang berpusat pada murid,
sehingga dalam pelaksanaannya harap
diperhatikan bahwa masing-masing satuan
pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum
sesuai dengan konteksnya.
*) Bapak/Ibu dapat mengunduh Kepmen N0 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran pada LMS, untuk mengetahui
secara detil struktur kurikulum Merdeka dengan lengkap