Dokumen ini membahas penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyerang hewan dan manusia, penularannya melalui kontak dengan air atau tanah terkontaminasi urine hewan, gejalanya seperti demam dan nyeri otot, pencegahannya dengan menjaga kebersihan lingkungan, diagnosisnya dengan pemeriksaan bakteri maupun antibodi, dan pengobatannya dengan antibiotik.
2. Definisi
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira
terutama di negara tropis dengan kelembaban yang tinggi.
Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan
manusia dan dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1
bulan
3. Penularan
Sumber Penularan
• Hewan adalah tikus
(rodent), babi, kambing,
domba, kuda, anjing,
kucing, serangga, burung,
kelelawar, tupai dan landak
• Penularan langsung dari
manusia jarang terjadi
selain air banjir, lumpur,
sampah, sayuran mentah,
dan buah, sangat mungkin
terkontaminasi urine hewan
yang mengandung
leptospira
Cara Penularan
• Melalui kontak dengan air,
tanah atau tanaman yang
telah dikotori oleh air seni
hewan yang menderita
leptospirosis
• Terkontaminasi urine hewan
dari gudang, sebelum
dipajang dan dijual di toko
dapat kemasan makanan
dan minuman
Siapa saja yang rentan tertular?
Petani yang bekerja di sawah, pekerja perkebunan, pekerja rumah
potong hewan dan dokter hewan, pekerja laboratorium, mantri
hewan.
4. Gejala
Gejala Klinis
Demam menggigil
Sakit kepala
Malaise
Muntah
Konjungtivitis
Rasa nyeri otot betis danpunggung
Gejala-gejala diatas akan tampak
antara 4-9 hari
Gejala yang Kharakteristik
Konjungtivitis tanpa disertai
eksudat serous/porulen
(kemerahan pada mata)
Rasa nyeri pada otot-otot
Komplikasi Leptospiros
1. Pada hati
2. Pada ginjal
3. Pada jantung
4. Padaparu-paru
5. Perdarahan pembuluh
darah
6. Pada kehamilan
5. Pencegahan
• Membiasakan diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.
• Mencuci tangan degan sabun sebelum makan.
• Mencucui tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/
kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya.
• Melindungi pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan, petani,
petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan.
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Membersihkan tempat tempat air dan kolam renang.
• Menghindari adanya tikus didalam rumah/gedung.
• Menghindari pencemaran oleh tikus.
• Melakukan desinfeksi terhadap tempat tempat tertentu yang tercemar oleh tikus Meningkatkan
penangkapan tikus.
• Membersihkan sisa banjir harus pakai sepatu boot karet dan sarung tangan karet. Kalau
seseorang mempunyai luka terbuka atau eksim di kulit sebaiknya jangan ikut bersih-bersih.
Sayur dan buah juga harus dicuci bersih kalau perlu dengan sabun khusus buah dan sayuran.
6. Pemeriksaan diagnosis
mendeteksi Leptospira secara langsung menggunakan
mikroskop lapangan gelap atau mendeteksi bakteri
Leptospira dengan membiakkan;
mendeteksi gen spesifik Leptospira menggunakan PCR;
mendeteksi antibodi terhadap Leptospira secara serologis
menggunakan metode MAT, ELISA, RIA, IHA, dll.
7. Pengobatan
Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira
mudah mati dengan antibiotik yang banyak di jumpai di pasar
seperti Penicillin dan turunannya (Amoxylline) Streptomycine,
Tetracycline, Erithtromycine. komplikasi angka kematian dapat
mencapai 20%.