SlideShare a Scribd company logo
Penerimaan negara
bukan pajak
Kelompok 7
Siti Khusnatul Azizah 12403183159
Dzurotunnafisah 12403183214
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 20/1997, Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat tidak berasal
dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan pengertian tersebut tidak memberikan
wewenang kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
untuk memungut PNBP, artinya tidak ada pelimpahan wewenang untuk
menerima PNBP kepada pemerintah daerah baik dalam delegasi maupun
mandat. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar tidak dikelompokan kedalam
retribusi yang dipungut oleh pemerintah daerah berdasarkan kewenangannya.
Luasnya cakupan PNBP tertuju pada segala aspek pelayanan dan pemanfaatan
sumber daya alam yang diberikan oleh pemerintah, sepanjang pelayanan dan
pemanfaatan sumber daya alam itu tidak terkait dengan perpajakan. Pelayanan
dan pemanfaatan sumber daya alam yang diberikan oleh pemerintah bisa berada
di pusat pemerintahan maupun di daerah karena adanya kepentingan pemerintah
di daerah.
PNBP dalam UU Nomor 20
Tahun 1997 dapat
dikelompokkan ke dalam
Penerimaan lainnya yang diatur
dalam undang-undang tersendiri
Penerimaan berupa hibah yang
merupakan hak pemerintah
Penerimaan berdasarkan putusan
pengadilan dan yang berasal dari
pengenaan denda administrasi
Penerimaan dari kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan pemerintah
Penerimaan dari hasil-hasil
pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan
Penerimaan dari pemanfaatan
sumber daya alam
Penerimaan yang bersumber dari
pengelolaan dana pemerintah
Fungsi budgeter, hal ini didasarkan karena PNBP merupakan
sumber penerimaan negara yang diperoleh setelah memberikan
pelayanan jasa atau menjual barang milik negara oleh
kementerian/lembaga negara kepada masyarakat. Penerimaan ini
dapat pula berasal dari pungutan dalam bentuk iuran, retribusi,
sumbangan, atau pungutan
Fungsi regulasi, yaitu PNBP dapat pula berfungsi sebagai sarana
untuk mengatur kebijakan pemerintah dalam berbagai aspek dalam
rangka menggerakkan roda pembangunan
Fungsi PNBP
Walaupun PNBP memiliki sifat segera harus disetorkan ke kas negara, namun
sebagian dana dari PNBP yang telah dipungut dapat digunakan untuk kegiatan
tertentu (meliputi bidang-bidang kegiatan: penelitian dan pengembangan teknologi,
pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, penegakan hukum, pelayanan yang
melibatkan kemampuan intelektual tertentu, dan pelestarian SDA) oleh instansi
yang bersangkutan
Penyusunan
target
Target PNBP mencerminkan
rencana kerja pelayanan
instansi pemerintah yang
disertai pungutan PNBP
Target PNBP adalah
jumlah atau besaran dalam
angka rupiah dari PNBP
yang diperkirakan akan
diterima pada satu tahun
anggaran yang akan datang
Penetapan tarif dalam peraturan
perundang-undangan sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
dan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 1997 adalah sebagai dasar
hukum dalam pemungutan PNBP
Tarif adalah jumlah mata uang
yang harus dibayar untuk
mendapatkan suatu jenis
layanan jasa atau barang
dalam satuan tertentu yang
ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan
Penetapan
tarif pajak
Pelaporan
Pembayaran
Penggunaan
Pemungutan
Penyetoran
Pelaporan adalah kegiatan menyampaikan informasi tentang suatu hal
kepada pihak lain secara berkala maupun insidentil untuk memenuhi
ketentuan atau untuk maksud tertentu
Pembayaran adalah pemberian sejumlah uang yang sudah ditetapkan dalam
peraturan perundangan oleh masyarakat yang meminta layanan jasa atau
barang baik diberikan di awal (sebelum pelayanan) maupun di akhir (setelah
pelayanan)
Pemungutan adalah aktivitas pejabat instansi pemerintah yang ditunjuk
untuk mengambil sejumlah uang PNBP yang besarnya ditetapkan dalam
peraturan perundangan (termasuk kontrak) sebagai hak negara atas
pemberian pelayanan jasa atau barang dari masyarakat pengguna (wajib
bayar)
Penggunaan PNBP merupakan besaran anggaran yang dialokasikan kepada
penghasil PNBP untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan tersebut
Penyetoran adalah kegiatan menyampaikan sejumlah uang sebagai
penerimaan PNBP oleh bendahara penerima maupun secara langsung oleh
masyarakat pengguna (wajib bayar) ke rekening kas umum negara di bank
sentral maupun melalui sub rekening kas umum negara melalui Bank
Persepsi
PNBP
memiliki
potensi yang
cukup besar
sebagai
salah satu
sumber
penerimaan
negara
namun
terdapat
beberapa
potensi
PNBP yang
belum
tergali.
Potensi PNBP
yang belum tergali
Kemetrian atau lembaga belum
menginventarisasi dan melaporkan potensi PNBP
yang dapat digali
Peraturan terkait penyesuaian tarif belum
direvisi atau revisi peraturan belum juga terbut
Wajib bayar belum seluruhnya terdata sehingga
kontribusi PNBP sulit dipantau
Pemanfaatan aset dan fasilitas penunjang belum
maksimal
Tarif selalu rendah, belum pernah direvisi walau
sudah tidak wajar untuk kondidi saat ini
Pemberian jasa atau kerja sama dengan pihak
ketiga belum memeprhitungkan bagian PNBP
karena belum ada aturan tarifnya dan jenisnya
sehingga tidak dikategorikan sebagai PNBP
Pengelolaan PNBP yang transparan dan akuntabel
Untuk dapat
mengoptimalkan
pencapaian target
PNBP ini, pemerintah
perlu melakukan
Pencatatan semua kategori PNBP dan harus masuk ke kas
negara
Pengoptimalan penerimaan dari sektor kelautan dengan
memeprtimbangkan kesejahteraan melalui peningkatan ekonomi
masyarakat pesisir
Menggali potensi penerimaan seperti dari sektor kehutanan
dengan tidak merusak kelestarian hutan dan lingkungan
Evaluasi ulang terhadap kontrak kerja eksploitasi SDA yang ada
saat ini dan memperkuat peran kemetrian ESDM dalam
pengawasan pengelolaan
Peningkatan panggilan potensi penerimaan yang berasal dari
kegiatan pelayanan dan jasa oleh kementrian atau lembaga
Pengoptimalan penerimaan dividen BUMN melalui langkah-
langkah restrukturisasi BUMN yang makin terarah dan efektif
Langkah-langkah untuk meningkatkan lifting minyak dan
efisiensi cost recovery
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK terkait pengelolaan PNBP pada laporan keuangan pemerintah
pusat, masih terdapat temuan terkait pengelolaan PNBP yaitu sebagai berikut
Tahun Temuan JML K/L Nilai temuan
2007
Pungutan tanpa dasar hukum dan dikelola diluar mekanisme APBN 11 Rp. 286,41 M
PNBP terlambat atau belum setor ke kas negara 10 Rp. 76,38 M
2008 Pungutan tanpa dasar hukum dan dikelola diluar mekanisme APBN 11 Rp. 730,99 M
2009
Pungutan tanpa dasar hukum dan dikelola diluar mekanisme APBN 14 Rp. 256,78 M
PNBP terlambat atau belum setor ke kas negara 18 Rp. 794,90 M
2010
PNBP atau pungutan K/L tidak disetorkan ke kas negara, tidak dilaporkan
dan digunakan langsung tanpa melalui mekanisme APBN
18 Rp. 270,22 M
PNBP tidak disetorkan tepat waktu atau terlambat setor 23 Rp. 312,50 M
2011
PNBP terlambat atau belum disetor, kurang atau belum dipungut 23 Rp. 312,50 M
Penggunaan langsung diluar mekanisme APBN 28 Rp. 331,94 M
USD 2,01 juta
2012
2013
PNBP terlambat atau belum disetor, kurang atau belum dipungut
30
Rp. 384,98 M
Dikelola langsung diluar mekanisme APBN USD 1 juta
2014
PNBP terlambat atau belum disetor
44
Rp. 132,67 M
PNBP kurang atau belum dipungut Rp. 304,53 M
Tidak dikelola dengan tertip Rp. 317,86 M
USD 28,24 juta
Permasalahan dalam pengelolaan PNBP dan solusi pemecahannya dapat digambarkan sebagai berikut
Tahapan Permasalahan Usulan Solusi
Penetapan jenis
dan tarif
Proses penetapan jenis dan tarif PNBP dalam PP membutuhkan waktu
yang lama sehingga menyebabkan beberpa K/L melakukan
pemungutan tanpa dasar hukum. Contoh: jasa teknologi di Puslitbang
Tekmira Kementrian ESDM.
Melakukan kajian untuk penetapan jenis PNBP tertentu
dalam peraturan yang lebih rendah dari PP.
Mendelegasikan persetujuan perubahan tarif kepada
pimpinan instansi yang selanjutnya dikukuhkan menjadi
PP.
Penyetoran
Masih terdapat beberapa K/L yang terlambat melakukan penyetoran
ke kas negara, sesuai dengan PP No. 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara atau Daerah, penyetoran wajib dilakukan
dalam satu hari kerja.
Penyetoran PNBP secara berkala untuk jenis-jenis PNBP
tertentu.
Memudahkan sistem penyetoran, misalnya dengan
sistem online (transfer).
Menujukkan bank tertentu sebagai bank persepsi pada
beberapa lokasi.
Pelaporan
Masih terdapat beberapa K/L yang tidak tertib dalam menyampaikan
laporan realisasi PNBP triwulan. Hal ini antara lain disebabkan beban
satuan kerja untuk menyampaikan laporan yang cukup banyak kepada
Kementrian Keuangan (misalnya: SAI, SPM, BMN, Persediaan).
Membangun sistem modul dan Pelaporan Penerimaan
Negara untuk PNBP.
Penggunaan
PNBP hanya dapat digunakan oleh satuan kerja penghasilan PNBP.
Sementara itu, satuan kerja lainnya yang turut menunjang dalam
menghasilkan PNBP, tidak memeperoleh alokasi dana dari PNBP.
Memperluas konsep earnmarking dengan memasukkan
satuan kerja penunjang penghasilan PNBP.
Pengguna langsung tanpa melalui mekanisme PNBP.
Mempercepat mekanisme pencarian dana yang berasal
dari penerimaan PNBP melalui APBN.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Kelompok 7 Penerimaan Negara Bukan Pajak.pptx

Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5
Ameliahasanah02
 
Power_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptxPower_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptx
Putrajab
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
Universitas Islam Malang
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
erikhighflier
 
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Almira Agusta
 
Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2yuni28
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
Septian Muna Barakati
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
Nani_Suhartini
 
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdfNaskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
rian538548
 
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdfNaskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
rian538548
 
2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf
CIkumparan
 
Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp vii
Herman Bagindo
 
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
 
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
Triyani Budianto
 
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op KaryawanNpwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
youcarenow
 
Pengelolaan dan pelaporan pnbp
Pengelolaan dan pelaporan pnbpPengelolaan dan pelaporan pnbp
Pengelolaan dan pelaporan pnbp
Amran Sakiran
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
Yesica Adicondro
 
Fifi fiandari 181600174 artikel
Fifi fiandari 181600174 artikelFifi fiandari 181600174 artikel
Fifi fiandari 181600174 artikel
fifi fian
 
Paparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan UnairPaparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan Unair
RizkiDeddySusanto
 

Similar to Kelompok 7 Penerimaan Negara Bukan Pajak.pptx (20)

Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5
 
Power_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptxPower_point_proposal_tesis.pptx
Power_point_proposal_tesis.pptx
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
 
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2Fix tugas yuni 2
Fix tugas yuni 2
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdfNaskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
 
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdfNaskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
Naskah Akademik Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014.pdf
 
2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf
 
Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp vii
 
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
 
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
 
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op KaryawanNpwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
 
Pengelolaan dan pelaporan pnbp
Pengelolaan dan pelaporan pnbpPengelolaan dan pelaporan pnbp
Pengelolaan dan pelaporan pnbp
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
 
Fifi fiandari 181600174 artikel
Fifi fiandari 181600174 artikelFifi fiandari 181600174 artikel
Fifi fiandari 181600174 artikel
 
Paparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan UnairPaparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan Unair
 

Recently uploaded

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Tommy Priyatna
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
UNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (14)

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Kelompok 7 Penerimaan Negara Bukan Pajak.pptx

  • 1. Penerimaan negara bukan pajak Kelompok 7 Siti Khusnatul Azizah 12403183159 Dzurotunnafisah 12403183214
  • 2. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 20/1997, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan pengertian tersebut tidak memberikan wewenang kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk memungut PNBP, artinya tidak ada pelimpahan wewenang untuk menerima PNBP kepada pemerintah daerah baik dalam delegasi maupun mandat. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar tidak dikelompokan kedalam retribusi yang dipungut oleh pemerintah daerah berdasarkan kewenangannya. Luasnya cakupan PNBP tertuju pada segala aspek pelayanan dan pemanfaatan sumber daya alam yang diberikan oleh pemerintah, sepanjang pelayanan dan pemanfaatan sumber daya alam itu tidak terkait dengan perpajakan. Pelayanan dan pemanfaatan sumber daya alam yang diberikan oleh pemerintah bisa berada di pusat pemerintahan maupun di daerah karena adanya kepentingan pemerintah di daerah.
  • 3. PNBP dalam UU Nomor 20 Tahun 1997 dapat dikelompokkan ke dalam Penerimaan lainnya yang diatur dalam undang-undang tersendiri Penerimaan berupa hibah yang merupakan hak pemerintah Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah
  • 4. Fungsi budgeter, hal ini didasarkan karena PNBP merupakan sumber penerimaan negara yang diperoleh setelah memberikan pelayanan jasa atau menjual barang milik negara oleh kementerian/lembaga negara kepada masyarakat. Penerimaan ini dapat pula berasal dari pungutan dalam bentuk iuran, retribusi, sumbangan, atau pungutan Fungsi regulasi, yaitu PNBP dapat pula berfungsi sebagai sarana untuk mengatur kebijakan pemerintah dalam berbagai aspek dalam rangka menggerakkan roda pembangunan Fungsi PNBP Walaupun PNBP memiliki sifat segera harus disetorkan ke kas negara, namun sebagian dana dari PNBP yang telah dipungut dapat digunakan untuk kegiatan tertentu (meliputi bidang-bidang kegiatan: penelitian dan pengembangan teknologi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, penegakan hukum, pelayanan yang melibatkan kemampuan intelektual tertentu, dan pelestarian SDA) oleh instansi yang bersangkutan
  • 5. Penyusunan target Target PNBP mencerminkan rencana kerja pelayanan instansi pemerintah yang disertai pungutan PNBP Target PNBP adalah jumlah atau besaran dalam angka rupiah dari PNBP yang diperkirakan akan diterima pada satu tahun anggaran yang akan datang Penetapan tarif dalam peraturan perundang-undangan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 adalah sebagai dasar hukum dalam pemungutan PNBP Tarif adalah jumlah mata uang yang harus dibayar untuk mendapatkan suatu jenis layanan jasa atau barang dalam satuan tertentu yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan Penetapan tarif pajak
  • 6. Pelaporan Pembayaran Penggunaan Pemungutan Penyetoran Pelaporan adalah kegiatan menyampaikan informasi tentang suatu hal kepada pihak lain secara berkala maupun insidentil untuk memenuhi ketentuan atau untuk maksud tertentu Pembayaran adalah pemberian sejumlah uang yang sudah ditetapkan dalam peraturan perundangan oleh masyarakat yang meminta layanan jasa atau barang baik diberikan di awal (sebelum pelayanan) maupun di akhir (setelah pelayanan) Pemungutan adalah aktivitas pejabat instansi pemerintah yang ditunjuk untuk mengambil sejumlah uang PNBP yang besarnya ditetapkan dalam peraturan perundangan (termasuk kontrak) sebagai hak negara atas pemberian pelayanan jasa atau barang dari masyarakat pengguna (wajib bayar) Penggunaan PNBP merupakan besaran anggaran yang dialokasikan kepada penghasil PNBP untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan tersebut Penyetoran adalah kegiatan menyampaikan sejumlah uang sebagai penerimaan PNBP oleh bendahara penerima maupun secara langsung oleh masyarakat pengguna (wajib bayar) ke rekening kas umum negara di bank sentral maupun melalui sub rekening kas umum negara melalui Bank Persepsi
  • 7. PNBP memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu sumber penerimaan negara namun terdapat beberapa potensi PNBP yang belum tergali. Potensi PNBP yang belum tergali Kemetrian atau lembaga belum menginventarisasi dan melaporkan potensi PNBP yang dapat digali Peraturan terkait penyesuaian tarif belum direvisi atau revisi peraturan belum juga terbut Wajib bayar belum seluruhnya terdata sehingga kontribusi PNBP sulit dipantau Pemanfaatan aset dan fasilitas penunjang belum maksimal Tarif selalu rendah, belum pernah direvisi walau sudah tidak wajar untuk kondidi saat ini Pemberian jasa atau kerja sama dengan pihak ketiga belum memeprhitungkan bagian PNBP karena belum ada aturan tarifnya dan jenisnya sehingga tidak dikategorikan sebagai PNBP
  • 8. Pengelolaan PNBP yang transparan dan akuntabel Untuk dapat mengoptimalkan pencapaian target PNBP ini, pemerintah perlu melakukan Pencatatan semua kategori PNBP dan harus masuk ke kas negara Pengoptimalan penerimaan dari sektor kelautan dengan memeprtimbangkan kesejahteraan melalui peningkatan ekonomi masyarakat pesisir Menggali potensi penerimaan seperti dari sektor kehutanan dengan tidak merusak kelestarian hutan dan lingkungan Evaluasi ulang terhadap kontrak kerja eksploitasi SDA yang ada saat ini dan memperkuat peran kemetrian ESDM dalam pengawasan pengelolaan Peningkatan panggilan potensi penerimaan yang berasal dari kegiatan pelayanan dan jasa oleh kementrian atau lembaga Pengoptimalan penerimaan dividen BUMN melalui langkah- langkah restrukturisasi BUMN yang makin terarah dan efektif Langkah-langkah untuk meningkatkan lifting minyak dan efisiensi cost recovery
  • 9. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK terkait pengelolaan PNBP pada laporan keuangan pemerintah pusat, masih terdapat temuan terkait pengelolaan PNBP yaitu sebagai berikut Tahun Temuan JML K/L Nilai temuan 2007 Pungutan tanpa dasar hukum dan dikelola diluar mekanisme APBN 11 Rp. 286,41 M PNBP terlambat atau belum setor ke kas negara 10 Rp. 76,38 M 2008 Pungutan tanpa dasar hukum dan dikelola diluar mekanisme APBN 11 Rp. 730,99 M 2009 Pungutan tanpa dasar hukum dan dikelola diluar mekanisme APBN 14 Rp. 256,78 M PNBP terlambat atau belum setor ke kas negara 18 Rp. 794,90 M 2010 PNBP atau pungutan K/L tidak disetorkan ke kas negara, tidak dilaporkan dan digunakan langsung tanpa melalui mekanisme APBN 18 Rp. 270,22 M PNBP tidak disetorkan tepat waktu atau terlambat setor 23 Rp. 312,50 M 2011 PNBP terlambat atau belum disetor, kurang atau belum dipungut 23 Rp. 312,50 M Penggunaan langsung diluar mekanisme APBN 28 Rp. 331,94 M USD 2,01 juta 2012 2013 PNBP terlambat atau belum disetor, kurang atau belum dipungut 30 Rp. 384,98 M Dikelola langsung diluar mekanisme APBN USD 1 juta 2014 PNBP terlambat atau belum disetor 44 Rp. 132,67 M PNBP kurang atau belum dipungut Rp. 304,53 M Tidak dikelola dengan tertip Rp. 317,86 M USD 28,24 juta
  • 10. Permasalahan dalam pengelolaan PNBP dan solusi pemecahannya dapat digambarkan sebagai berikut Tahapan Permasalahan Usulan Solusi Penetapan jenis dan tarif Proses penetapan jenis dan tarif PNBP dalam PP membutuhkan waktu yang lama sehingga menyebabkan beberpa K/L melakukan pemungutan tanpa dasar hukum. Contoh: jasa teknologi di Puslitbang Tekmira Kementrian ESDM. Melakukan kajian untuk penetapan jenis PNBP tertentu dalam peraturan yang lebih rendah dari PP. Mendelegasikan persetujuan perubahan tarif kepada pimpinan instansi yang selanjutnya dikukuhkan menjadi PP. Penyetoran Masih terdapat beberapa K/L yang terlambat melakukan penyetoran ke kas negara, sesuai dengan PP No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara atau Daerah, penyetoran wajib dilakukan dalam satu hari kerja. Penyetoran PNBP secara berkala untuk jenis-jenis PNBP tertentu. Memudahkan sistem penyetoran, misalnya dengan sistem online (transfer). Menujukkan bank tertentu sebagai bank persepsi pada beberapa lokasi. Pelaporan Masih terdapat beberapa K/L yang tidak tertib dalam menyampaikan laporan realisasi PNBP triwulan. Hal ini antara lain disebabkan beban satuan kerja untuk menyampaikan laporan yang cukup banyak kepada Kementrian Keuangan (misalnya: SAI, SPM, BMN, Persediaan). Membangun sistem modul dan Pelaporan Penerimaan Negara untuk PNBP. Penggunaan PNBP hanya dapat digunakan oleh satuan kerja penghasilan PNBP. Sementara itu, satuan kerja lainnya yang turut menunjang dalam menghasilkan PNBP, tidak memeperoleh alokasi dana dari PNBP. Memperluas konsep earnmarking dengan memasukkan satuan kerja penunjang penghasilan PNBP. Pengguna langsung tanpa melalui mekanisme PNBP. Mempercepat mekanisme pencarian dana yang berasal dari penerimaan PNBP melalui APBN.