More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Bima mr
1. Kota Bima (MR) – Arus Mudik Balik Bagi Mahasiswa ke Kota Daeng (Kota Makassar) sebuah rutinitas
yang dilakukan oleh Mahasiswa daerah Kota Bima dan Sekitarnya setiap tahun. Penumpang Kapal
PELNI yang di luar daerah harus datang lebih awal agar tidak tertinggal oleh Kapal, biasanya
Keberangkatan Kapal tersebut sangat tepat waktu, molor terjadi di luar kesengajaan oleh karena
penumpangnya sangat banyak, itupun molornya kurang lebih hanya 15 menit sebelum kapal di
berangkatkan, bahkan para penumpang yang jauh dari daerah tersebut rela bermalam di pelabuhan
kota bima karena mereka khawatir akan tertinggal oleh kapal PELNI. Para mahasiswa dan
penumpang lainya rela berdesak-desakan naik di atas kapal PELNI dengan harga tiketnya murah dari
pada naik Pesawat Yang harga tiketnya sangat mahal yang sulit di Jangkau oleh Para Mahasiswa dan
penumpang lainnya. Hal tersebut tidak akan terjadi saling dorong antara para penumpang jika
sekiranya pihak dinas perhubungan laut Pelabuhan Kota Bima dan kepolisian setempat selalu siap
siaga untuk membantu dalam mengatur serta memberi kenyamanan bagi para penumpang dan
calon penumpang yang hendak naik di atas kapal dan juga demi kelancaran arus mudik balik di
perairan pelabuhan kota bima. Berangkat dari itu tak seorangpun anggota kepolisian dan anggota
dinas perhubungan laut daerah pelabuhan kota bima yang mengatur para penumpang yang henda
naik di atas kapal PELNI sehingga terjadi saling dorong antara para penumpang lainnya yang
menyebabkan saling berdesak-desakkan naik di atas kapal. Pada saat jumlah penumpang yang
begitu luar biasa banyaknya sangat berpotensi terjadi tindak kriminal yang dapat menyebabkan
kurugian bagi para penumpang lainnya dan yang menjadi pertanyaan besar jika hal itu sampai
terjadi, siapa yang bertanggung jawab, tentunnya dalam hal ini pihak Pelabuhan dan kepolisian
setempatlah yang memiliki tanggung jawab sebagai keamanan pelabuhan kota bima.
Untuk menghindari segala kemungkinan yang tidak di inginkan terjadi, pelayanan pihak terkait harus
menerapkan sistem manajemen pelabuhan kota bima yang sangat ketak mulai dari pemeriksaan
para penumpang pada saat masuk pintu pertama hingga naik di atas kapal dan harus melewati
ruangan penumpang. Penyaringan dan pengawasan para penumpang itu sangatlah perlu dilakukan
dengan di bantu oleh sarana dan prasarana pelabuhan yang lengkap sehingga tidak terjadi saling
dorong serta memberikan kenyamanan para penumpang lainnya dalam berlayar.
Adapun struktur manajemen Pelabuhan Kota Bima yang Siap di terapkan adalah sebagai berikut :
1. Gerbang pertama masuknya para calon penumpang, pengantar, pengunjung dan para
pedagang disertai pemerikasaan yang begitu ketat dan di kenakan biaya karcis masuk
gerbang pelabuhan kota bima dengan tarif yang berbeda untuk setiap kendaraan roda
empat, roda dua, pengantar, pengunjung dan pedagan,
2. Tempat Parkir kendaraan yang teratur (di atur oleh juru parkir pelabuhan Kota Bima)
2. 3. Pelangarangan pedagan asongan untuk naik di atas Kapal PELNI
4. Pintu penyaringan calon penumpang (yang di perbolehkan untuk masuk hanya memiliki tiket
Kapal resmi dari PELNI dan tidak kadaluarsa) sistem pemeriksaan oleh petugas dan di bantu
oleh pihak terkait untuk melayani pemeriksaan tike)
5. Ketikan para penumpang naik di atas Kapal, petugas pelabuhan dan di bantu oleh aparat
kepolisian melakukan penjagaan di sisi kiri dan kanan untuk menghindari saling dorong
antara penumpang yang lain (Pintu naik dan turun kapal harus di kontrol serta di atur)