Tonometer schiotz dan tonometer aplanasi goldman adalah alat untuk mengukur tekanan intraokuler. Tonometer schiotz bekerja dengan menekan permukaan kornea secara indentasi, sedangkan tonometer aplanasi goldman mengukur tekanan dengan mendatarkan permukaan kornea. Nilai normal tekanan intraokuler menurut tonometer aplanasi goldman adalah di bawah 20 mmHg.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
dokumen.tonometrippt.pptx
1. Tonometri schiotz
UNIVERSITAS MH THAMRIN
BAGIAN MATA RSUD UNDATA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014
2. Tonometri adalah suatu tindakan untuk melakukan pemeriksaan tekanan
introkuler dengan alat yang disebut tonometer
Cara pengukuran tekanan bola mata:
1. Tonometer digital
2. Tonometer schiotz
3. Tonometer aplanasi goldman
4. Tonometer mackay-marg
3. Prinsip/ metode:
Tonometer schiotz merupakan tonometer indentasi atau
menekan permukaan kornea dengan beban yang dapat
bergerak bebas pada sumbunya. Benda yang ditaruh pada
bola mata (kornea) akan menekan bola mata kedalam dan
mendapatkan perlawanan tekanan dari dalam melalui
kornea.
6. Cara pemeriksaan
Pasien ditidurkan dengan posisi horizontal
Mata ditetesi dengan obat anestesi topikal atau pantokain 0,5%.
Ditunggu sampai pasien tidak merasa perih
Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dengan ibu jari (jangan tekan
bola mata pasien)
Tonometer schiotz kemudian diletakkan diatas permukaan kornea, sedangkan
mata yang lainnya berfiksasi pada satu titik dilangit-langit kamar pemeriksa.
Setelah telapak tonometri menunjukkan angka yang tetap, dibaca nilai
tekanan pada busur schiotz yang berantara 0-15
Baca nilai tekanan skala burr schotz yang berantara 0-15. dengan
menambahkan beban 7,5 atau 10 gr.
7.
8. Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan hati-hati ,
karena dapat mengakibatkan lecetnya kornea
sehingga dapat mengakibatkan keratitis dan erosi
kornea
9. Tonometer Aplanasi
Tonometer adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan untuk
mengetahui TIO (Tekanan Intra Okuler) pada mata.
1. tonometer digital
2. tonometer schiotz
3. tonometer aplanasi goldman.
10. Tonometer aplanasi goldman
Merupakan alat yang paling tepat untuk mengukur tekanan bola
mata dan tidak dipengaruhi oleh faktor kekakuan sklera.
Alat ini mengukur tekanan bola mata dengan memberikan
tekanan yang akan mendatarkan permukaan kornea dalam
ukuran tertentu.
12. Alat :
Slit lamp dengan sinar biru
Tonometer Aplanasi
Flouresein strip
Obat anastesi local
13. Tehnik pemeriksaan
Mata yang akan diperiksa diberi anastesi topical pantocain 0.5%
Pada mata tersebut ditempelkan kertas flouresein yaitu pada
daerah limbus inferior. Sinar oblik warna biru disinarkan dari slit
lamp kedasar telapak prisma tonometer Aplanasi Goldmann
Pasien diminta duduk dan meletakkan dagunya pada slitlamp dan
dahinya tepat dipenyangganya.
Pada skala tonometer aplanasi dipasang tombol tekanan
10mmHg
Telapak prisma aplanasi didekatkan pada kornea perlahan lahan
14. Tekanan ditambah sehingga gambar kedua setengah
lingkaran pada kornea yang telah diberi flouresein terlihat
bagian luar berhimpit dengan bagian dalam
Dibaca tekanan pada tombol putaran tonometer aplanasi
yang memberi gambaran setengah lingkaran yang
berhimpit. Tekanan tersebut merupakan TIO dalam mmHg.
15.
16.
17. Nilai : dengan tonometer Aplanasi, jika TIO > 20 mmHg sudah dianggap
menderita glaucoma.
18. REFERENSI
PERDAMI. Ilmu Penyakit Mata, edisi ke-2, cet.I, Sagung Seto, Jakarta,
2002, 239–245
Sidarta Ilyas. Dasar Tekhnik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata,
FKUI, Jakarta, 2000, hal. 3, 117-119
Sidarta Ilyas. Glaukoma (Tekanan Bola Mata Tinggi), Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Balai Penerbit FKUI Jakarta, 1997, hal. 7
Sidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Balai Penerbit FKUI Jakarta, 1997; hal 72–73.
Agni N, Budihardjo. Kelainan Refraksi di RSUP Dr.Surdjito Yogyakarta.
Dalam: Gunawan, Malebri BK, Ghozi M, Hartono ed. Kongres Nasional V
Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia. Yogyakarta : Perhimpunan
Dokter Ahi Mata Indonesia, 1984 : 189 – 94