Model ini mengusulkan perencanaan produksi berbasis optimasi multi-objektif dengan mempertimbangkan pengiriman tepat waktu, keseimbangan produksi, persediaan, dan biaya lembur. Model ini diimplementasikan pada perusahaan elektronik dan hasilnya menunjukkan bahwa solusi optimasi dapat mendukung perencanaan produksi industri manufaktur.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Identitas Jurnal
Judul : Integrated Production Planning and
Control: A Multi-Objective Optimization Model
Penulis : Wang Cheng dan Liu Xiao-Bing
Published : 2013
4. Tujuan Penelitian
Mengusulkan model optimasi perencanaan
produksi dengan beberapa tujuan (multi-objektif)
berdasarkan sudut pandang dari perencanaan dan
pengendalian produksi yang terintegrasi.
7. Model Optimasi
Multi-Objektif
Produk diproduksi dengan
sumber tunggal
kuantitas produk dapat
menggambarkan
kapasitas.
Single-level Bill of Material
Asumsi:
8. Perencanaan Permintaan Produk
Perencanaan permintaan produk adalah ramalan dan
susunan permintaan produk di pasaran untuk periode
waktu tertentu di masa yang akan datang, sumber
utamanya yaitu ramalan pasar dan permintaan produk
yang diterima.
9. Perencanaan Permintaan Produk
Bersih
Perencanaan permintaan produk bersih didasarkan
pada perencanaan permintaan produk, bahan
pertimbangannya yaitu persediaan atau penyimpanan
di masa yang akan datang dan sisa persediaan yang
kemudian dijadikan perencanaan permintaan produk
bersih.
10. Perencanaan Kapasitas yang Tersedia
Perencanaan kapasitas yang tersedia adalah
perencanaan untuk kapasitas yang tersedia
berdasarkan perubahan antara kapasitas saat ini
dengan ramalan kapasitas. Produk diasumsikan
menggunakan sumber daya tunggal sehingga
perencanaan kapasitas yang tersedia dapat ditunjukkan
oleh kuantitas produk
11. Perencanaan Produksi Produk
Multi-Objektif
Perencanaan produksi produk adalah perencanaan hasil produk
pada periode tertentu, dalam membuat perencanaan produk
juga harus mempertimbangkan semua tujuan dalam proses
produksi. Ada empat tujuan yaitu:
Pengiriman tepat waktu
Keseimbangan produksi
Persediaan
Lembur
Keempat tujuan tersebut akan dipertimbangkan dalam model ini.
12. Analisis Kasus
Permintaan produksi dan kapasitas produksi perusahaan akan
dianalisis dengan menerapkan dua kombinasi kinerja dan
tujuan perusahaan. Ada dua kasus yaitu:
Mempertimbangkan pengiriman tepat waktu dan
persediaan. Untuk mencerminkan urutan prioritas,
parameter biaya, dimana ditetapkan L = 100, K = 1, J = 0, A
= 0.
Mempertimbangkan pengiriman tepat waktu, biaya lembur,
dan persediaan. Menetapkan parameter, dimana L=10000,
A=100, J=0, K=1.
Berikut hasilnya:
13.
14. Implementasi
Model ini telah diaplikasikan
pada perusahaan yang
memproduksi dan
menyediakan suku cadang
untuk LCD. Berikut adalah hasil
dari penerapan model pada
perusahaan.
15. Kesimpulan
perencanaan dan pengendalian produksi memiliki dampak
yang sangat penting terhadap kelancaran kegiatan produksi.
Tujuan yang dioptimalkan dalam model optimasi adalah
pengiriman tepat waktu, keseimbangan produksi, persediaan,
dan lembur.
Hasil analisis kasus menunjukkan bahwa solusi optimasi yang
diusulkan oleh model ini dapat memberikan dukungan yang
menentukan perencanaan produksi untuk industri manufaktur
dan meningkatkan kelayakan dan efektivitas dari perencanaan
produksi.