SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Model Membaca
Model membaca diartikan sebagai cara kerja fisik berkaitan dengan bagaimana mata
membaca atau memandang bacaan yang merupakan sistem grafis. Cara kerja psikis berkaitan
dengan bagaimana cara kerja otak memahami bacaan. Model membaca dapat diartikan juga
sebagai gabungan cara kerja fisik dan spikis yang merupakan proses dalam membaca karena
membaca dimulai dari proses visual (mata) dan di akhiri pada proses yang terdapat di otak
yaitu memahami atau mengkritisi bacaan.
2.2. Jenis-Jenis Model Membaca
Harjasujana dan Mulyati (1997:28) mengatakan model membaca yang terlahirkan
ternyata banyak. Walaupun banyak, model membaca dapat diklasifikasi menjadi tiga model,
yaitu model membaca bawah atas, model membaca atas bahwa, dan model membaca timbal
balik.
1. Model Membaca Bawah Atas
Model Membaca Bawah Atas (MMBA) atau bottom-up merupakan model membaca
yang bertitik tolak dari pandangan bahwa yang mempunyai peran penting (primer) dalam
kegiatan atau proses membaca adalah struktur bacaan, sedangkan struktur pengetahuan yang
dimiliki (di dalam otak) pembaca mempunyai peran sampingan (sekunder).
2. Model Membaca Atas Bawah
Teori ini dikenal sebagai model psikolinguistik dalam membaca dan teori ini
dikembangkan oleh Goodman (1976). Model ini memandang kegiatan membaca sebagai
bagian dari proses pengembangan skemata seseorang yakni pembaca secara stimultan (terus-
menerus) menguji dan menerima atau menolak hipotesis yang ia buat sendiri pada saat proses
membaca berlangsung.
Inti dari model membaca atas bawah adalah pembaca memulai proses pemahaman teks
dari tataran yang lebih tinggi. Pembaca memulai tahapan membacanya dengan membaca
prediksi-prediksi, hipotesis-hipotesis, dugaan-dugaan berkenaan dengan apa yang mungkin
ada dalam bacaan, bermodalkan pengetahuan tentang isi dan bahasa yang dimilikinya. Untuk
membantu pemahaman dengan menggunakan teori ini, pembaca menggunakan strategi yang
didasarkan pada penggunaan petunjuk semantik dan sintaksis, artinya untuk mendapatkan
makna bacaan, pembaca dapat menggunakan petunjuk tambahan yang berupa kompetensi
berbahasa yang ia miliki. Jadi, kompetensi berbahasa dan pengetahuan tentang apa saja
memainkan peran penting dalam membentuk makna bacaan.
Jadi menurut model membaca atas-bawah dapat disimpulkan bahwa pengetahuan,
pengalaman dan kecerdasan pembaca diperlukan sebagai dasar dalam memahami bacaan.
3. Model Membaca Timbal Balik
Model Membaca Timbal-Balik (MMTB) dicanangkan oleh teoris Rumelhart (1977).
Rumeljart mereaksi dua model membaca yang telah kita singgung di muka. Dia beranggapan
bahwa model-model yang terdahulu itu tidak memuaskan, karena pada umumnya model-
model tersebut bertitik tolak pada pandangan formalisme model-model perhitungan yang
linear. Model-model itu mempunyai sifat-sifat berurut-berlanjut, tidak interaktif.
2.3. Langkah-langkah pembelajaran jenis model membaca
1. Proses Membaca Bawah Atas
Proses membaca bawah-atas secara sederhana dapat dikonsepkan sebagai berikut:
a. Mata melihat pada teks.
b. Kemudian teks dibaca dengan tingkat konsentrasi yang baik (Karena terdapat pengetahuan
yang baru)
c. Huruf-huruf diidentifikasi.
d. Mengenali kata-kata yang ada dalam teks.
e. Kata-kata tersebut dikelompokkan ke dalam kelas gramatikal dan struktur kalimat.
f. Kalimat tersebut akan memberikan makna.
g. Rangsangan dari morfem, kata, dan kalimat dalam teks dicermati kemudian dikirim keotak
untuk diolah ketahap selanjutnya.
h. Kemudian makna tersebut yang akan mengacu pada pemikiran.
i. Pembaca memahami (pemahaman) dari bacaan yang dibaca berdasarkan informasi yang
terkandung dalam teks bacaan dan menjadikan kompetensi kognitif baru serta kompetensi
yang dimilikinya akan meningkat.
Berdasarkan konsep diatas jelaslah bahwa proses bottom-up atau model membaca bawah
atas merupakan proses membaca yang dimulai dari data yang berupa huruf-huruf, kata-kata,
kalimat-kalimat yang mengandung arti. Pada model membaca bottom-up peran skemata
sangat berperan dalam menentukan makna. Skemata merupakan latar belakang ilmu
pengetahuan.
2. Proses Membaca Atas Bawah
Proses membaca metode Atas Bawah adalah berikut ini.
a. Otak pembaca mengendalikan mata untuk melihat (membaca) lambang-lambang penafsiran
grafis seperlunya saja sesuai yang dibutuhkan.
b. Rangsangan yang berupa lambang-lambang grafis yang telah dipilih diteruskan oleh syaraf
mata ke otak.
c. Pembaca memberi penafsiran (pemahaman) dari bacaan yang dibaca berdasarkan
kompetensi kognitif dan kompetensi bahasa yang dimilikinya.
Tokoh yang menjadi perintis MMAB adalah Goodman, Smith, Shuy, dan Nutall.
3. Proses Membaca Timbal Balik
Proses membaca timbal balik secara sederhana dapat dikonsepkan sebagai berikut:
a. Mata melihat pada teks;
b. Teks bacaan dibaca dengan membandingkan teks MMBA dan MMAB;
c. Kata-kata kita kenali kemudian kita coba memaknai kata tesebut;
d. Jika kita tidak dapat memaknai kata perkata, maka kita coba memaknai berdasakan
kalimatnya;
e. Makna kata dan makna kalimat tersebut yang akan mengacu pada pemikiran kita selanjutnya;
f. Kemudian, cari hubungan dari teks MMAB dan MMBA untuk membuat sebuah hubungan
timbale balik antara kedua teks sebelumnya;
g. Pembaca memahami (pemahaman) dari bacaan yang dibaca dan menarik sebuah hasil
kesepakatan pemahaman berdasarkan bacaan yang telah dibaca (tiap orang akan berbeda).
2.4. Kelebihan dan kelemahan dari tiap-tiap model membaca
1. Model Membaca Bawah Atas
Kelebihan:
a. Model ini sangat bermanfaat bagi golongan membaca yang lemah dalam bahasa pertama dan
bahasa kedua
b. Model ini mengembangkan makna dan tidap pada penguasaan makna.
Kelemahan:
a. Model ini lebih memfokuskan tahap perkataan bagi teks daripada makna secara global.
2. Model Membaca Atas Bawah
Kelebihan:
a. Dalam model ini skemata lebih berperan di bandingkan informasi grafis yang ada pada teks.
b. Pembaca akan mudah dan cepat menyelesaikan bacaannya. Ini dikarenakan pembaca sudah
memiliki pengetahuan dari teks bacaan yang akan dibacanya. Mungkin saja pembaca pernah
membacanya dan tentu saja akan mudah memahami dan waktu membacanya akan relatif
singkat.
Kelemahan
a. Model ini lebih mementingkan pemahaman teks dibandingkan dengan penggunaan bahasa.
b. Kemampuan mengingat setiap orang berbeda dan bila kemampuan mengingat seseorang
lemah maka, informasi yang diperoleh sebelum membaca akan hilang dengan sendirinya.
c. Karena kemampuan mengingat yang lemah maka, pembaca akan kembali menganalisis ulang
informasi yang dibacanya sekarang dan apabila ini terjadi maka, akan mengubah konsep
MMAB menjadi MMBA (eror metode)
3. Model Membaca Timbal Balik
Tokoh yang mencanangkan MMTB adalah Teoris Rumelhart pada tahun 1977. Di
pandang dari metode pembelajaran, model Rumelhart mempunyai kelebihan.
Kelebihan :
a. model tersebut sudah membaur dengan berbagai strategi pembelajaran yang telah
menunjukkan keberhasilannya.
b. model Rumelhart sangat cocok digunakan untuk pembelajaran membaca pada tingkat
sekolah menengah, baik menengah pertama (SMP) maupun menengah atas (SMA).
c. Melatih pemahaman otak dari ke 3 jenis teks yang dibaca
d. Menghasilkan pemahaman yang hebat karena proses sebelumnya melewati metode Bawah-
Atas kemudian Atas-Bawah dan sampai pada Timbal-Balik.
e. Pembaca akan semakin mengerti dan terampil dalam tiap metode apabila jenis teks MMBA,
MMAB, dan MMTB dibuat dua versi.
f. Kemampuan kebahasaan dan kognitif seseorang semakin membaik
Kekurangan :
a. Model ini tidak menyinggung aplikasi dan tidak menyinggung masalah pada pramembaca,
yaitu kondisi sebelum seorang pembaca membaca bacaan.
b. Model ini tidak menarik karena tidak ada hal yang baru terutama bagi guru.
c. Kecenderungan pembaca akan lebih tinggi terhadap cara membaca MMBA, MMAB,dan
MMTB. Apabila pembaca tidak melalui proses MMBA dan MMAB maka hasil
pemahamannya akan menurun.
d. Pembaca memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil pemahaman yang baik.
2.5 Latihan tiap-tiap model membaca
1. Membaca Bawah-Atas
2. Membaca atas bawah
3. Membaca interaksi

More Related Content

Viewers also liked

Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow
Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow
Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow Biz2Credit
 
Rental agreement
Rental agreementRental agreement
Rental agreementMaha Rajan
 
Recovery is Selfish
Recovery is SelfishRecovery is Selfish
Recovery is SelfishSoberlink
 
NVQ 4 Eqv Leadership Development Certificate
NVQ 4 Eqv Leadership Development CertificateNVQ 4 Eqv Leadership Development Certificate
NVQ 4 Eqv Leadership Development CertificateJUHI BAKER ( ACMA, CGMA)
 
1st Party Letter
1st Party Letter1st Party Letter
1st Party LetterTerry Evers
 
מצגת איתור נזילות בגרסת ppt
  מצגת איתור נזילות בגרסת ppt  מצגת איתור נזילות בגרסת ppt
מצגת איתור נזילות בגרסת pptliron2020
 
Tools for Safer Parenting Time
Tools for Safer Parenting TimeTools for Safer Parenting Time
Tools for Safer Parenting TimeSoberlink
 
ロボットシステム学2015第4回
ロボットシステム学2015第4回ロボットシステム学2015第4回
ロボットシステム学2015第4回Ryuichi Ueda
 
ロボットシステム学2015年第14回
ロボットシステム学2015年第14回ロボットシステム学2015年第14回
ロボットシステム学2015年第14回Ryuichi Ueda
 

Viewers also liked (13)

Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow
Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow
Unlock the Secrets of 50 Percent More Cash Flow
 
Rental agreement
Rental agreementRental agreement
Rental agreement
 
Recovery is Selfish
Recovery is SelfishRecovery is Selfish
Recovery is Selfish
 
NVQ Credits
NVQ CreditsNVQ Credits
NVQ Credits
 
NVQ 4 Eqv Leadership Development Certificate
NVQ 4 Eqv Leadership Development CertificateNVQ 4 Eqv Leadership Development Certificate
NVQ 4 Eqv Leadership Development Certificate
 
1st Party Letter
1st Party Letter1st Party Letter
1st Party Letter
 
งาน
งานงาน
งาน
 
מצגת איתור נזילות בגרסת ppt
  מצגת איתור נזילות בגרסת ppt  מצגת איתור נזילות בגרסת ppt
מצגת איתור נזילות בגרסת ppt
 
Tools for Safer Parenting Time
Tools for Safer Parenting TimeTools for Safer Parenting Time
Tools for Safer Parenting Time
 
Music & DJ Raport 2015 (09)
Music & DJ Raport 2015 (09)Music & DJ Raport 2015 (09)
Music & DJ Raport 2015 (09)
 
La Escuela
La Escuela La Escuela
La Escuela
 
ロボットシステム学2015第4回
ロボットシステム学2015第4回ロボットシステム学2015第4回
ロボットシステム学2015第4回
 
ロボットシステム学2015年第14回
ロボットシステム学2015年第14回ロボットシステム学2015年第14回
ロボットシステム学2015年第14回
 

Similar to Bab

4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdfFianLaw
 
makalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendah
makalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendahmakalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendah
makalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendahAnnisaHidayah12
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortFirda Rahma
 
Penilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran MembacaPenilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran MembacaNurul Othman
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012arif widyatma
 
Tugas 4 TIK makalah
Tugas 4 TIK makalahTugas 4 TIK makalah
Tugas 4 TIK makalahismayani97
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)Yokhebed Fransisca
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoPrediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoarif widyatma
 
13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.Faris Rusli
 
Materisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesiaMaterisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesiabenipurnama
 
Kalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiKalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiirvan2496
 
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pensil Dan Pemadam
 
Isi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pem
Isi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pemIsi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pem
Isi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pemrikarevika
 

Similar to Bab (20)

4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf
 
Uka
UkaUka
Uka
 
makalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendah
makalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendahmakalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendah
makalah membaca menulis pemula bagi sekolah dasar kelas rendah
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
 
Penilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran MembacaPenilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran Membaca
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
 
Tugas 4 TIK makalah
Tugas 4 TIK makalahTugas 4 TIK makalah
Tugas 4 TIK makalah
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoPrediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
 
Apa itu softskill
Apa itu softskillApa itu softskill
Apa itu softskill
 
13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.
 
Materisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesiaMaterisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesia
 
Taxonomy bloom
Taxonomy bloomTaxonomy bloom
Taxonomy bloom
 
Rpp bahasa indonesia kelas v smster 2
Rpp bahasa indonesia kelas v smster 2Rpp bahasa indonesia kelas v smster 2
Rpp bahasa indonesia kelas v smster 2
 
Definisi membaca
Definisi membacaDefinisi membaca
Definisi membaca
 
Kalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiKalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadi
 
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
 
Isi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pem
Isi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pemIsi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pem
Isi makalah bahasa indonesia_-_topik_dan_pem
 
Tema 6 cita citaku
Tema 6 cita citakuTema 6 cita citaku
Tema 6 cita citaku
 

Bab

  • 1. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Model Membaca Model membaca diartikan sebagai cara kerja fisik berkaitan dengan bagaimana mata membaca atau memandang bacaan yang merupakan sistem grafis. Cara kerja psikis berkaitan dengan bagaimana cara kerja otak memahami bacaan. Model membaca dapat diartikan juga sebagai gabungan cara kerja fisik dan spikis yang merupakan proses dalam membaca karena membaca dimulai dari proses visual (mata) dan di akhiri pada proses yang terdapat di otak yaitu memahami atau mengkritisi bacaan. 2.2. Jenis-Jenis Model Membaca Harjasujana dan Mulyati (1997:28) mengatakan model membaca yang terlahirkan ternyata banyak. Walaupun banyak, model membaca dapat diklasifikasi menjadi tiga model, yaitu model membaca bawah atas, model membaca atas bahwa, dan model membaca timbal balik. 1. Model Membaca Bawah Atas Model Membaca Bawah Atas (MMBA) atau bottom-up merupakan model membaca yang bertitik tolak dari pandangan bahwa yang mempunyai peran penting (primer) dalam kegiatan atau proses membaca adalah struktur bacaan, sedangkan struktur pengetahuan yang dimiliki (di dalam otak) pembaca mempunyai peran sampingan (sekunder). 2. Model Membaca Atas Bawah Teori ini dikenal sebagai model psikolinguistik dalam membaca dan teori ini dikembangkan oleh Goodman (1976). Model ini memandang kegiatan membaca sebagai bagian dari proses pengembangan skemata seseorang yakni pembaca secara stimultan (terus- menerus) menguji dan menerima atau menolak hipotesis yang ia buat sendiri pada saat proses membaca berlangsung. Inti dari model membaca atas bawah adalah pembaca memulai proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. Pembaca memulai tahapan membacanya dengan membaca prediksi-prediksi, hipotesis-hipotesis, dugaan-dugaan berkenaan dengan apa yang mungkin ada dalam bacaan, bermodalkan pengetahuan tentang isi dan bahasa yang dimilikinya. Untuk membantu pemahaman dengan menggunakan teori ini, pembaca menggunakan strategi yang didasarkan pada penggunaan petunjuk semantik dan sintaksis, artinya untuk mendapatkan makna bacaan, pembaca dapat menggunakan petunjuk tambahan yang berupa kompetensi
  • 2. berbahasa yang ia miliki. Jadi, kompetensi berbahasa dan pengetahuan tentang apa saja memainkan peran penting dalam membentuk makna bacaan. Jadi menurut model membaca atas-bawah dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, pengalaman dan kecerdasan pembaca diperlukan sebagai dasar dalam memahami bacaan. 3. Model Membaca Timbal Balik Model Membaca Timbal-Balik (MMTB) dicanangkan oleh teoris Rumelhart (1977). Rumeljart mereaksi dua model membaca yang telah kita singgung di muka. Dia beranggapan bahwa model-model yang terdahulu itu tidak memuaskan, karena pada umumnya model- model tersebut bertitik tolak pada pandangan formalisme model-model perhitungan yang linear. Model-model itu mempunyai sifat-sifat berurut-berlanjut, tidak interaktif. 2.3. Langkah-langkah pembelajaran jenis model membaca 1. Proses Membaca Bawah Atas Proses membaca bawah-atas secara sederhana dapat dikonsepkan sebagai berikut: a. Mata melihat pada teks. b. Kemudian teks dibaca dengan tingkat konsentrasi yang baik (Karena terdapat pengetahuan yang baru) c. Huruf-huruf diidentifikasi. d. Mengenali kata-kata yang ada dalam teks. e. Kata-kata tersebut dikelompokkan ke dalam kelas gramatikal dan struktur kalimat. f. Kalimat tersebut akan memberikan makna. g. Rangsangan dari morfem, kata, dan kalimat dalam teks dicermati kemudian dikirim keotak untuk diolah ketahap selanjutnya. h. Kemudian makna tersebut yang akan mengacu pada pemikiran. i. Pembaca memahami (pemahaman) dari bacaan yang dibaca berdasarkan informasi yang terkandung dalam teks bacaan dan menjadikan kompetensi kognitif baru serta kompetensi yang dimilikinya akan meningkat. Berdasarkan konsep diatas jelaslah bahwa proses bottom-up atau model membaca bawah atas merupakan proses membaca yang dimulai dari data yang berupa huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat yang mengandung arti. Pada model membaca bottom-up peran skemata sangat berperan dalam menentukan makna. Skemata merupakan latar belakang ilmu pengetahuan. 2. Proses Membaca Atas Bawah Proses membaca metode Atas Bawah adalah berikut ini.
  • 3. a. Otak pembaca mengendalikan mata untuk melihat (membaca) lambang-lambang penafsiran grafis seperlunya saja sesuai yang dibutuhkan. b. Rangsangan yang berupa lambang-lambang grafis yang telah dipilih diteruskan oleh syaraf mata ke otak. c. Pembaca memberi penafsiran (pemahaman) dari bacaan yang dibaca berdasarkan kompetensi kognitif dan kompetensi bahasa yang dimilikinya. Tokoh yang menjadi perintis MMAB adalah Goodman, Smith, Shuy, dan Nutall. 3. Proses Membaca Timbal Balik Proses membaca timbal balik secara sederhana dapat dikonsepkan sebagai berikut: a. Mata melihat pada teks; b. Teks bacaan dibaca dengan membandingkan teks MMBA dan MMAB; c. Kata-kata kita kenali kemudian kita coba memaknai kata tesebut; d. Jika kita tidak dapat memaknai kata perkata, maka kita coba memaknai berdasakan kalimatnya; e. Makna kata dan makna kalimat tersebut yang akan mengacu pada pemikiran kita selanjutnya; f. Kemudian, cari hubungan dari teks MMAB dan MMBA untuk membuat sebuah hubungan timbale balik antara kedua teks sebelumnya; g. Pembaca memahami (pemahaman) dari bacaan yang dibaca dan menarik sebuah hasil kesepakatan pemahaman berdasarkan bacaan yang telah dibaca (tiap orang akan berbeda). 2.4. Kelebihan dan kelemahan dari tiap-tiap model membaca 1. Model Membaca Bawah Atas Kelebihan: a. Model ini sangat bermanfaat bagi golongan membaca yang lemah dalam bahasa pertama dan bahasa kedua b. Model ini mengembangkan makna dan tidap pada penguasaan makna. Kelemahan: a. Model ini lebih memfokuskan tahap perkataan bagi teks daripada makna secara global. 2. Model Membaca Atas Bawah Kelebihan: a. Dalam model ini skemata lebih berperan di bandingkan informasi grafis yang ada pada teks. b. Pembaca akan mudah dan cepat menyelesaikan bacaannya. Ini dikarenakan pembaca sudah memiliki pengetahuan dari teks bacaan yang akan dibacanya. Mungkin saja pembaca pernah membacanya dan tentu saja akan mudah memahami dan waktu membacanya akan relatif singkat. Kelemahan
  • 4. a. Model ini lebih mementingkan pemahaman teks dibandingkan dengan penggunaan bahasa. b. Kemampuan mengingat setiap orang berbeda dan bila kemampuan mengingat seseorang lemah maka, informasi yang diperoleh sebelum membaca akan hilang dengan sendirinya. c. Karena kemampuan mengingat yang lemah maka, pembaca akan kembali menganalisis ulang informasi yang dibacanya sekarang dan apabila ini terjadi maka, akan mengubah konsep MMAB menjadi MMBA (eror metode) 3. Model Membaca Timbal Balik Tokoh yang mencanangkan MMTB adalah Teoris Rumelhart pada tahun 1977. Di pandang dari metode pembelajaran, model Rumelhart mempunyai kelebihan. Kelebihan : a. model tersebut sudah membaur dengan berbagai strategi pembelajaran yang telah menunjukkan keberhasilannya. b. model Rumelhart sangat cocok digunakan untuk pembelajaran membaca pada tingkat sekolah menengah, baik menengah pertama (SMP) maupun menengah atas (SMA). c. Melatih pemahaman otak dari ke 3 jenis teks yang dibaca d. Menghasilkan pemahaman yang hebat karena proses sebelumnya melewati metode Bawah- Atas kemudian Atas-Bawah dan sampai pada Timbal-Balik. e. Pembaca akan semakin mengerti dan terampil dalam tiap metode apabila jenis teks MMBA, MMAB, dan MMTB dibuat dua versi. f. Kemampuan kebahasaan dan kognitif seseorang semakin membaik Kekurangan : a. Model ini tidak menyinggung aplikasi dan tidak menyinggung masalah pada pramembaca, yaitu kondisi sebelum seorang pembaca membaca bacaan. b. Model ini tidak menarik karena tidak ada hal yang baru terutama bagi guru. c. Kecenderungan pembaca akan lebih tinggi terhadap cara membaca MMBA, MMAB,dan MMTB. Apabila pembaca tidak melalui proses MMBA dan MMAB maka hasil pemahamannya akan menurun. d. Pembaca memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil pemahaman yang baik. 2.5 Latihan tiap-tiap model membaca 1. Membaca Bawah-Atas 2. Membaca atas bawah 3. Membaca interaksi