Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah penyusunan penelitian tindakan kelas di taman kanak-kanak, meliputi (1) identifikasi masalah, (2) analisis masalah, (3) perumusan hipotesis tindakan, dan (4) contoh sistematika penelitian tindakan kelas lengkap. Tujuannya adalah membantu guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran melalui penelitian kelas yang
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1. BAHAN AJAR
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI TAMAN KANAK-KANAK
PELATIHAN DARING PENYUSUNAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAGI GURU DAN KEPALA SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK
Oleh:
Dr. Beny Iskandar, M.Pd
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
BANDUNG 2020
2. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK) DI TAMAN KANAK-KANAK
Dr. Beny Iskandar, M.Pd
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu penelitian yang diperlukan oleh guru
dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Seperti di kemukakan oleh Hopkin, 1993)
bahwa Penelitian tindakan (action research) merupakan suatu proses yang dirancang untuk
memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta lainnya) dengan
maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan didalam pengalaman pendidikan
(Hopkin, 1993). Sementara Kemmis dalam Hopkin 1985, mengemukakan bahwa penelitian
tindakan adalah bentuk penelitian refleksi diri (self-reflection) yang dilakukan oleh para
partisipan dalam situasi social (termasuk pendidikan) dalam rangka meningkatkan: keadilan
dan rasionalitas praktek social dan pendidikan mereka sendiri; pemahaman mereka tentang
praktek tersebut; dan situasi tempat praktek tersebut dilakukan.
Penelitian Tindakan Kelasadalah merupakan suatu penelitian di mana Penelitian Tindakan
Kelasitu untuk memecahkan masalah yang timbul di kelas dengan pembelajarannya, dengan
cara seperti di bawah in:
1. Identifikasi Masalah
Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas terkait dengan proses pembelajaran yang pada
gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku guru, mitra peneliti dan siswa. Contoh
permasalahan yang dalam Penelitian Tindakan Kelas:
• Metode mengajar, mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan;
• Strategi belajar, menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu
gaya belajar mengajar;
• Prosedur evaluasi, misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyu/otentik;
3. • Penanaman atau perubahan sikap dan nilai, mungkin mendorong timbulnya sikap yang
lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan;
• Pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar,
mengembangkan metode mengajar yang baru, menambah kemampuan analisis, atau
meningkatkan kesadaran diri;
• Pengelolaan dan kontrol, pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku; dan
• Administrasi, menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan
Manion, 1980: 181).
2. Kriteria dalam penentuan masalah:
• Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan
dilihat dari segi pengembangan lembaga atau program;
• Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan. Jangan sampai memilih
masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak para penelitinya dan
waktunya terlalu lama;
• Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental
mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasarkan
hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal
Contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan:
• rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan Siswa Kelas IX;
• rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris;
• rendahnya kualitas pengelolaan interaksi guru-siswa-siswa;
• rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan
keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut; dan
4. 3. Rumusan Masalah Penelitian
Inti suatu masalah adalah kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
Oleh karena itu rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada
dan keadaan yang diinginkan.
No Masalah Rumusan
1 Rendahnya kemampuan
mengajukan pertanyaan kritis di
kalangan Siswa SMPN Kelas IX
Siswa SMPN Kelas IX mestinya telah
mampu mengajukan pertanyaan yang
kritis, tetapi dalam kenyataannya
petanyaan mereka lebih bersifat
klarifikasi
2 Rendahnya keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran
bahasa Inggris
Siswa kelas bahasa Inggris mestinya
terlibat secara aktif dalam kegiatan
belajar menggunakan bahasa Inggris
lewat kegiatan yang menyenangkan,
tetapi dalam kenyataan mereka sangat
pasif.
3 Rendahnya kualitas pngelolaan
interaksi guru-siswa-siswa
Pengelolan interaksi guru-siswa-siswa
mestinya memungkinkan setiap siswa
untuk aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, tetapi dalam kenyataan
interaksi hanya terjadi antara guru
dengan beberapa siswa.
4 Rendahnya kualitas proses
pembelajaran bahasa Inggris
ditinjau dari tujuan
mengembangkan keterampilan
berkomunikasi dalam bahasa
tersebut
Proses pembelajaran bahasa Inggris
mestinya memberi kesempatan kepada
siswa untuk belajar menggunakan
bahasa tsb. secara komunikatif, tetapi
dalam kenyataannya kegiatan
5. No Masalah Rumusan
pembelajaran terbatas pada kosakata,
lafal dan struktur.
4. Analisis Masalah
Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang
mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memberikan
penekanan yang memadai.
Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, bergantung pada kesulitan yang
ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya; analisis sebab dan akibat tentang kesulitan
yang dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang
tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau
untuk mengubah perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang
masalahnya. Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta
penelitian dan fasilitatornya, juga kajian pustaka yang berhubungan.
5. Perumusan Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan,melainkan
hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk
menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini. Situasinya adalah kelas yang siswa-
siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan. Berdasarkan analisis masalahnya
peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang
salah dalam memahami makna bahan bacaannya, dan bahwa ‘kesiapan pengalaman’ untuk
memahami konteks perlu ditingkatkan. Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut: “Bila
kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yang tepat dan
‘kesiapan pengalaman’ untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan, maka para siswa
akan meningkat kecepatan membacanya.”
6. No Masalah Rumusan Hipotesis Tindakan
1 Rendahnya
kemampuan
mengajukan
pertanyaan kritis di
kalangan Siswa
SMPN Kelas IX
Siswa SMPN Kelas IX
mestinya telah mampu
mengajukan pertanyaan
yang kritis, tetapi dalam
kenyataannya petanyaan
mereka lebih ,bersifat
klarifikasi
Jika tingkat kekritisan pertanyaan
Siswa SMPN Kelas IX dijadikan
penilaian
kualitas partisipasi mereka setelah
diberi contoh dengan
pembahasannya, kemampuan
mengajukan pertanyaan kritis
mereka akan meningkat.
2 Rendahnya
keterlibatan siswa
dalam proses
pembelajaran
bahasa Inggris
Siswa kelas bahasa
Inggris mestinya terlibat
secara aktif dalam
kegiatan belajar
menggunakan bahasa
Inggris lewat kegiatan
yang
menyenangkan, tetapi
dalam kenyataan mereka
sangat pasif.
Dengan kegiatan yang
menyenangkan di mana mereka
belajar menggunakan bahasa
Inggris, keterlibatan siswa dalam
kegiatan belajar akan meningkat,
dan begitu juga motivasi belajar
mereka.
3 Rendahnya kualitas
proses
pembelajaran
bahasa Inggris
ditinjau dari tujuan
mengembangkan
keterampilan
berkomunikasi
dalam bahasa
Proses pembelajaran
bahasa Inggris mestinya
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
belajar menggunakan
bahasa tsb. secara
komunikatif, tetapi
dalam kenyataannya
kegiatan pembelajaran
Jika kegiatan pembelajaran
difokuskan pada pengembangan
kompetensi komunikatif
berbahasa Inggris, kualitas
pembelajaran akan meningkat.
7. No Masalah Rumusan Hipotesis Tindakan
tersebut terbatas pada kosakata,
lafal dan struktur.
Berikut Ini Contoh Lengkap Sistematika Usulan Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action
Research)
1. Judul Penelitian
Judul hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang
akan diteliti dan tindakan untuk mengatasi masalahnya.
2. Bidang Kajian
Tuliskan bidang kajian penelitian
3. Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran.
Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang
nyata terjadi di sekolah, dan diagnosis dilakukan oleh guru dan/atau tenaga
kependidikan lainnya di sekolah. Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah
penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi
ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar
penelitian tersebut. Setelah diidentifikasi masalah penelitiannya, maka selanjutnya perlu
dianalisis dan dideskripsikan secara cermat akar penyebab dari masalah tersebut.
Penting juga digambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam mencari
masalah dan akar penyebab munculnya masalah tersebut. Prosedur yang digunakan
dalam identifikasi masalah perlu dikemukakan secara jelas dan sistematis.
8. a. Perumusan Dan Pemecahan Masalah
Perumusan Masalah
Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan
kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup
yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan
kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan dan
hasil positif yang diantisipasi dengan mengajukan indikator
keberhasilan tindakan, dan cara pengukuran serta cara mengevaluasinya.
Pemecahan Masalah
Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.
Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti,
hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan
masalah ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam
bentuk tindakan (action) yang jelas dan terarah.
b. Tujuan Penelitian
Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan
mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus
diuraikan dengan jelas, sehingga diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.
c. Kontribusi Hasil Penelitian
Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau
pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen
pendidikan di sekolah lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari
penelitian ini.
4. Kajian Pustaka
Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang
mendasari usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan
9. bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan
penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau
konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dapat dikemukakan
hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang
diharapkan/diantisipasi.
5. Rencana Dan Prosedur Penelitian
Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, waktu
dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang
atau siklus. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator
keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. Jumlah siklus
diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga jadwal kegiatan belajar di
sekolah. Dalam rencana pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan hendaknya
digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing anggota peneliti, sehingga
tampak jelas tingkat dan kualitas kolaborasi dalam penelitian tersebut.
6. Jadwal Penelitian
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk Gantt chart. Jadwal kegiatan
penelitian disusun selama 10 bulan.
7. Biaya Penelitian
Kemukakan besarnya biaya penelitian secara rinci dengan mengacu kepada kegiatan
penelitian.
Rekapitulasi biaya penelitian:
· Honorarium ketua, anggota maksimal 30%
· Biaya operasional minimal 30 %
· Biaya pembelian ATK maksimal 30%
· Lain-lain pengeluaran 10%
10. 8. Personalia Penelitian
Jumlah personalia penelitian maksimal 5 orang, yang terdiri dari : 1 orang Ketua Peneliti
(dosen LPENELITIAN TINDAKAN KELAS), 4 orang anggota peneliti yang dapat terdiri dari 1
orang dosen LPENELITIAN TINDAKAN KELASdan 3 orang guru dan/atau tenaga
kependidikan lainnya di sekolah, atau 4 orang guru/tenaga kependidikan di sekolah.
Jumlah guru minimal 2 orang dan harus lebih banyak dari jumlah dosen. Uraikan peran
guru, jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang
dilakukan. Penelitian ini sekurang-kurangnya dilakukan oleh 3 orang peneliti, yang 1
orang sebagai Ketua Peneliti (dosen LPENELITIAN TINDAKAN KELAS) dan 2 orang guru
dan/atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah. Rincilah nama personalia tim peneliti,
golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama dengan yang tercantum
dalam Lembar Pengesahan no.2.
Lampiran-lampiran
1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.
2. Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (Cantumkan pengalaman penelitian
yang relevan sampai saat ini).
Daftar Pustaka
Moeslihatoen R. (2015). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta. Rineka
Cipta.
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2015), 118.