SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Pertemuan Ke-4 : ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL
SUB POKOK BAHASAN
1. Media Penyimpanan Berkas sequential
2. Pembuatan berkas sequential
3. Retrieval berkas sequential
4. Update terhadap berkas sequential
5. Berkas turunan
Deskripsi
Mahasiswa mengerti tentang organisasi berkas sequential serta penggunaannya.
T I K
1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pembuatan berkas sequential
2. Mahsiswa dapat menjelaskan pengertian retrieval berkas sequential dan
menyebutkan contohnya
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian update berkas sequential dan
menyebutkan contohnya
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian berkas turunan
Organisasi Berkas Sequential Hal. 1 dari 12
ORGANISASI BERKAS SEKUENTIAL
Organisasi berkas sekuensial adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
mengorganisasikan kumpulan record record dalam sebuah berkas .
Dalam organisasi berkas sekuensial, pada waktu record ini dibuat, record-record
direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua
ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya.
Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai
input, record-record harus diakses secara berurutan.
Beginning file Record 1
Record 2
.
.
.
Record I – 1
Record I
Record I + 1
.
.
.
Record N – 1
End of file Record N
Gambar Struktur Sequential file
Organisasi Berkas Sequential Hal. 2 dari 12
8
Input Record 5
4
3
2
Program
Sequential file
2 3 4 5 8
New Record Added Here
2 3 4 5 8
Jadi dalam organisasi berkas sekuensial, bukan berarti bahwa record-record tersebut
disimpan dalam urutan numerik .
Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sekuensial, maka record
tersebut akan tercetak pada akhir berkas .
Organisasi berkas sekuensial dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis
Organisasi Berkas Sequential Hal. 3 dari 12
Contoh
Dalam sistem penggajian terpadu ( intergrated personnel-payroll system) mempunyai
subuah berkas pegawai ( employee file ) yang terdiri dari dua jenis record yaitu :
Personnel record dan payroll record .
Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran yang sama .
Pada contoh tersebut ,berkas disortir berdasarkan : EMP-NO , REC – TYPE .
Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sekuensial harus diakses secara
berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari
pada interactive processing
Keuntungan dan keterbatasan
Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sekuensial adalah kemampuan
untuk mengakses record berikutnya secara cepat .
Sedangkan keterbatasan dari organisasi berkas sekuensial adalah kita tidak dapat
mengakses langsung pada record yang diinginkan .
POLA AKSES
Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu .
Selama pola akses, berkas sekuensial dapat dipasangkan dengan record-record yang
sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik .
Organisasi Berkas Sequential Hal. 4 dari 12
Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan
organisasi berkas sekuensial berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya ,
jangan sebaliknya .
CONTOH
Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses
berdasarkan NAMA, maka program tidak baik .
Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut :
NIP ; 15024508 ,NIP ; 15024607
NIP : 15024115 ,NIP : 15028001
Dimana NIP tersebut belum tersortir
Media penyimpanan berkas sequensial
Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD seperti maknetic tape atau pada DASD
seperti maknetic disk .
Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
• Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak
cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas
sequential .
Contoh :
Jika 3 berkas sequential seperti master file, transaction file dan updata master file yang
digunakan oleh sebuah program, karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari
ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk .
Organisasi Berkas Sequential Hal. 5 dari 12
• Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam
disk .
Contoh
Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu
berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas
laporan maka harus ditetukan dari disk ke printer. Karakteristik lalu lintas saluran dan
kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan
berkas-berkas dalam media penyimpanan .
Contoh
Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk
drive pada saluran lain. Jika volume data besar yang dihasilkan oleh sebuah program
dari 2 berkas sequential maka akan menguntungkan bila berkas berkas tersebut
diletakan pada peralatan yang salurannya digunakan bersama sama .
Pembuatan Berkas Sequential
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang
diinginkan pada media penyimpanan .
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas tugas ;
• Pengumpulan data
• Perubahan data dalam bentuk bahasa yand dapat dibaca oleh mesin .
• Pengeditan data
• Pemeriksaan transaksi yang ditolak
• Penyortiran edit data
Organisasi Berkas Sequential Hal. 6 dari 12
Pembuatan Berkas Laporan
Dalam Pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record :
♦ Header record
Mencakup report header page header dan group header Dikenal sebagai informasi
pengenal ( identifying information ) .
♦ Detail record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom .
♦ Footer record
Mencakup report footer page footer dan group footer Dikenal sebagai informasi
ringkasan ( Summary information ) .
Rietrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas sequential diretrieve secara berurutan, urutan dimana record
tersebut ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record tersebut didapat
kembali.
Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2 yaitu report generation dan inquiry .
Pada umumnya bekas sequential diakses dalam model report generation .karena
record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap
record dari berkas tersebut.
Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan karena organisasi berkas ini
memerlukan pengaksesan record secara satu persatu namun ada inquiry yang
memerlukan pengaksesan semua record dari berkas
Organisasi Berkas Sequential Hal. 7 dari 12
Contoh :
♦ Beberapa jumlah mahasiswa yang berumur diatas 20 tahun ?
♦ Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji dibawah Rp 1.000.000.-?
Hit Ratio
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan
dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut.
Contoh :
Inquiry NPM : 0028907 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record
yang ada dalam berkas mahasiswa .
10
Hit Ratio = = 0.1
100
♦ Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential
♦ Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
Update terhadap berkas sequntial
Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap tetapi kadang kadang
kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut .
Hal ini kita sebut sebagai proses update
Frekuensi dimana sebuah master file harus diupdata bergantung pada faktor faktor :
 Tingkat perubahan data
 Ukuran dari master file
 Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
Organisasi Berkas Sequential Hal. 8 dari 12
 File activity ratio
File Activity ratio
Banyaknya record pada master file yang diupdata dibagi dengan banyaknya record
pada master file .
Contoh :
Transaction file Master File
101 Bimo 75 101 Bimo je.A 50
102 Amalia 70 103 seno je.C 30
103 Seno 60 104 Henni je Z 50
105 Pandu je.D 70
File Activity Ratio : 1+1= 0.5
4
• Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file
• Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin
sering file tersebut diakses.
• Semakin sering master file diupdate, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
Kebanyakan berkas sequential tidak dapat diupdate langsung ditempat, karena untuk
mengupdate biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama.
Organisasi Berkas Sequential Hal. 9 dari 12
Dibawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-up-date sebuah
berkas sequential.
Old
Sorted Master
Transactions
Rejected New
Transaction Master
Generation File
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akan menjadi
old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagai Generation
file. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika
old master sekarang merupakan generasi 1 maka new master berikutnya merupakan
generasi 2 new master pada next cycle menjadi generasi 3 dst
Organisasi Berkas Sequential Hal. 10 dari 12
Jenis update
Ada 3 jenis update yang dapat dilaksanakan pada master file :
• Insert a new record
• Delete an existing record
• Modify an existing record
Menangani Kesalahan
Dalam pelaksanaan update dapat ditemukan beberapa kesalahan ,seperti :
• Insert record that already exists
• Delete a record that does not exist
• Modify a record that does not exist
Contoh :
Master File Trans –Type
101 101 1
102 103 2
1 : Delete
103 105 1 2 : Insert
104 107 3 3 : Modify
101 2
1
File activity ratio :
4
Organisasi Berkas Sequential Hal. 11 dari 12
Contoh
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai
berikut :
Rec-Id Trans – Type
111 2
111 1
96 3
400 1 1 : Insert
96 1 2 : Delete
111 2 3 : Modify
400 3
342 3
96 2
4
File activity ratio =
10
DEKLARASI BERKAS SEQUENTIAL DALAM BAHASA COBOL
SELECT [OPTIONAL] filename ASSIGN TO [implementor-name] …
[ RESERVE integer AREAS ]
AREA
[ ORGANIZATION is SEQUENTIAL ]
[ ACCESS MODE is SEQUENTIAL ]
[ FILE STATUS is data-name ].
Organisasi Berkas Sequential Hal. 12 dari 12

More Related Content

What's hot

What's hot (15)

Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
 
Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1
 
Sistem berkas baru
Sistem berkas baruSistem berkas baru
Sistem berkas baru
 
Pengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasPengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem Berkas
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4
 
Sistem berkas (file)
Sistem berkas (file)Sistem berkas (file)
Sistem berkas (file)
 
Arsip akses materi2
Arsip akses materi2Arsip akses materi2
Arsip akses materi2
 
Sistem berkas lr
Sistem berkas lrSistem berkas lr
Sistem berkas lr
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
 
File sistem04
File sistem04File sistem04
File sistem04
 
4.basis data
4.basis data4.basis data
4.basis data
 
Sb1
Sb1Sb1
Sb1
 

Viewers also liked

Guia de lectura Nadal 2014
Guia de lectura Nadal 2014Guia de lectura Nadal 2014
Guia de lectura Nadal 2014Ana Gutiérrez
 
pengukuran debit aliran bab iii
pengukuran debit aliran bab iiipengukuran debit aliran bab iii
pengukuran debit aliran bab iiiArdian Suwindra
 
Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramEmi Ajaw
 
Android Wear How to make watchface project abc2014W
Android Wear How to make watchface project abc2014WAndroid Wear How to make watchface project abc2014W
Android Wear How to make watchface project abc2014WHiroshi Hashimoto
 
Таганай
ТаганайТаганай
Таганайsirina35k
 
Ecilop Easy assembling manual
Ecilop Easy assembling manualEcilop Easy assembling manual
Ecilop Easy assembling manualMyResearch
 

Viewers also liked (11)

Guia de lectura Nadal 2014
Guia de lectura Nadal 2014Guia de lectura Nadal 2014
Guia de lectura Nadal 2014
 
Nomor maba
Nomor mabaNomor maba
Nomor maba
 
pengukuran debit aliran bab iii
pengukuran debit aliran bab iiipengukuran debit aliran bab iii
pengukuran debit aliran bab iii
 
Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharram
 
Android Wear How to make watchface project abc2014W
Android Wear How to make watchface project abc2014WAndroid Wear How to make watchface project abc2014W
Android Wear How to make watchface project abc2014W
 
Kelechukwu et al
Kelechukwu et alKelechukwu et al
Kelechukwu et al
 
Таганай
ТаганайТаганай
Таганай
 
Ikea catalogue en
Ikea catalogue enIkea catalogue en
Ikea catalogue en
 
Ecilop Easy assembling manual
Ecilop Easy assembling manualEcilop Easy assembling manual
Ecilop Easy assembling manual
 
Yanney
YanneyYanney
Yanney
 
Analisis spasial
Analisis spasialAnalisis spasial
Analisis spasial
 

Similar to Pls opik

3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequentialRenol Doang
 
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxPertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxYaya610291
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptNikoEstradiyanto1
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptNikoEstradiyanto1
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptPutriDewintari1
 
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.pptSlide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.pptafidatulmasbakhah1
 
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptPertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptwildanmoch
 
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdfSO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdfFarrel77
 
Caatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis dataCaatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis dataFristy Shopie
 

Similar to Pls opik (20)

3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequential
 
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxPertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
 
File sistem01
File sistem01File sistem01
File sistem01
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Kuliah i sbd
Kuliah i sbdKuliah i sbd
Kuliah i sbd
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.pptSlide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
 
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptPertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
1._Pengantar_BasisData_.ppt
1._Pengantar_BasisData_.ppt1._Pengantar_BasisData_.ppt
1._Pengantar_BasisData_.ppt
 
20182-31-C31040204-A-K-2.pdf
20182-31-C31040204-A-K-2.pdf20182-31-C31040204-A-K-2.pdf
20182-31-C31040204-A-K-2.pdf
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdfSO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
 
Caatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis dataCaatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis data
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 

Pls opik

  • 1. Pertemuan Ke-4 : ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL SUB POKOK BAHASAN 1. Media Penyimpanan Berkas sequential 2. Pembuatan berkas sequential 3. Retrieval berkas sequential 4. Update terhadap berkas sequential 5. Berkas turunan Deskripsi Mahasiswa mengerti tentang organisasi berkas sequential serta penggunaannya. T I K 1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pembuatan berkas sequential 2. Mahsiswa dapat menjelaskan pengertian retrieval berkas sequential dan menyebutkan contohnya 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian update berkas sequential dan menyebutkan contohnya 4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian berkas turunan Organisasi Berkas Sequential Hal. 1 dari 12
  • 2. ORGANISASI BERKAS SEKUENTIAL Organisasi berkas sekuensial adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record record dalam sebuah berkas . Dalam organisasi berkas sekuensial, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan. Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan. Beginning file Record 1 Record 2 . . . Record I – 1 Record I Record I + 1 . . . Record N – 1 End of file Record N Gambar Struktur Sequential file Organisasi Berkas Sequential Hal. 2 dari 12
  • 3. 8 Input Record 5 4 3 2 Program Sequential file 2 3 4 5 8 New Record Added Here 2 3 4 5 8 Jadi dalam organisasi berkas sekuensial, bukan berarti bahwa record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik . Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sekuensial, maka record tersebut akan tercetak pada akhir berkas . Organisasi berkas sekuensial dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis Organisasi Berkas Sequential Hal. 3 dari 12
  • 4. Contoh Dalam sistem penggajian terpadu ( intergrated personnel-payroll system) mempunyai subuah berkas pegawai ( employee file ) yang terdiri dari dua jenis record yaitu : Personnel record dan payroll record . Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran yang sama . Pada contoh tersebut ,berkas disortir berdasarkan : EMP-NO , REC – TYPE . Proses Karena record-record dalam organisasi berkas sekuensial harus diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing Keuntungan dan keterbatasan Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sekuensial adalah kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara cepat . Sedangkan keterbatasan dari organisasi berkas sekuensial adalah kita tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan . POLA AKSES Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu . Selama pola akses, berkas sekuensial dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik . Organisasi Berkas Sequential Hal. 4 dari 12
  • 5. Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sekuensial berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya , jangan sebaliknya . CONTOH Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik . Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut : NIP ; 15024508 ,NIP ; 15024607 NIP : 15024115 ,NIP : 15028001 Dimana NIP tersebut belum tersortir Media penyimpanan berkas sequensial Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD seperti maknetic tape atau pada DASD seperti maknetic disk . Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD : • Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sequential . Contoh : Jika 3 berkas sequential seperti master file, transaction file dan updata master file yang digunakan oleh sebuah program, karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk . Organisasi Berkas Sequential Hal. 5 dari 12
  • 6. • Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk . Contoh Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas laporan maka harus ditetukan dari disk ke printer. Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan . Contoh Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada saluran lain. Jika volume data besar yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sequential maka akan menguntungkan bila berkas berkas tersebut diletakan pada peralatan yang salurannya digunakan bersama sama . Pembuatan Berkas Sequential Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan . Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas tugas ; • Pengumpulan data • Perubahan data dalam bentuk bahasa yand dapat dibaca oleh mesin . • Pengeditan data • Pemeriksaan transaksi yang ditolak • Penyortiran edit data Organisasi Berkas Sequential Hal. 6 dari 12
  • 7. Pembuatan Berkas Laporan Dalam Pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record : ♦ Header record Mencakup report header page header dan group header Dikenal sebagai informasi pengenal ( identifying information ) . ♦ Detail record Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom . ♦ Footer record Mencakup report footer page footer dan group footer Dikenal sebagai informasi ringkasan ( Summary information ) . Rietrieval Terhadap Berkas Sequential Record pada berkas sequential diretrieve secara berurutan, urutan dimana record tersebut ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record tersebut didapat kembali. Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2 yaitu report generation dan inquiry . Pada umumnya bekas sequential diakses dalam model report generation .karena record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut. Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan karena organisasi berkas ini memerlukan pengaksesan record secara satu persatu namun ada inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record dari berkas Organisasi Berkas Sequential Hal. 7 dari 12
  • 8. Contoh : ♦ Beberapa jumlah mahasiswa yang berumur diatas 20 tahun ? ♦ Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji dibawah Rp 1.000.000.-? Hit Ratio Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut. Contoh : Inquiry NPM : 0028907 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang ada dalam berkas mahasiswa . 10 Hit Ratio = = 0.1 100 ♦ Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential ♦ Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan organisasi sequential. Update terhadap berkas sequntial Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap tetapi kadang kadang kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut . Hal ini kita sebut sebagai proses update Frekuensi dimana sebuah master file harus diupdata bergantung pada faktor faktor :  Tingkat perubahan data  Ukuran dari master file  Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file Organisasi Berkas Sequential Hal. 8 dari 12
  • 9.  File activity ratio File Activity ratio Banyaknya record pada master file yang diupdata dibagi dengan banyaknya record pada master file . Contoh : Transaction file Master File 101 Bimo 75 101 Bimo je.A 50 102 Amalia 70 103 seno je.C 30 103 Seno 60 104 Henni je Z 50 105 Pandu je.D 70 File Activity Ratio : 1+1= 0.5 4 • Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file • Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses. • Semakin sering master file diupdate, semakin tinggi biaya pemrosesannya. Kebanyakan berkas sequential tidak dapat diupdate langsung ditempat, karena untuk mengupdate biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama. Organisasi Berkas Sequential Hal. 9 dari 12
  • 10. Dibawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-up-date sebuah berkas sequential. Old Sorted Master Transactions Rejected New Transaction Master Generation File Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagai Generation file. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1 maka new master berikutnya merupakan generasi 2 new master pada next cycle menjadi generasi 3 dst Organisasi Berkas Sequential Hal. 10 dari 12
  • 11. Jenis update Ada 3 jenis update yang dapat dilaksanakan pada master file : • Insert a new record • Delete an existing record • Modify an existing record Menangani Kesalahan Dalam pelaksanaan update dapat ditemukan beberapa kesalahan ,seperti : • Insert record that already exists • Delete a record that does not exist • Modify a record that does not exist Contoh : Master File Trans –Type 101 101 1 102 103 2 1 : Delete 103 105 1 2 : Insert 104 107 3 3 : Modify 101 2 1 File activity ratio : 4 Organisasi Berkas Sequential Hal. 11 dari 12
  • 12. Contoh Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai berikut : Rec-Id Trans – Type 111 2 111 1 96 3 400 1 1 : Insert 96 1 2 : Delete 111 2 3 : Modify 400 3 342 3 96 2 4 File activity ratio = 10 DEKLARASI BERKAS SEQUENTIAL DALAM BAHASA COBOL SELECT [OPTIONAL] filename ASSIGN TO [implementor-name] … [ RESERVE integer AREAS ] AREA [ ORGANIZATION is SEQUENTIAL ] [ ACCESS MODE is SEQUENTIAL ] [ FILE STATUS is data-name ]. Organisasi Berkas Sequential Hal. 12 dari 12