1. Penelitian menguji pengaruh nutrisi X terhadap penurunan berat badan. Uji T berpasangan menunjukkan perbedaan rerata penurunan berat badan sebelum dan sesudah mengkonsumsi nutrisi X.
2. Tidak ditemukan perbedaan tingkat nyeri antara terapi NMT dan SCS berdasarkan uji Mann-Whitney.
3. Tidak ada hubungan antara obesitas dan hipertensi berdasarkan uji Fisher.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Yulvi hasrianti ( c13112285 ) ok
1. MID SEMESTER
METODE DAN PENELITIAN STATISTIKA
YULVI HASRIANTI C13112285
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
2. Kasus 1
1. Hipotesis Penelitian
H0 :
Tidak terdapat perbedaan rerata penurunan berat badan pada orang sebelum
mengkomsumsi nutrisi X dan setelah mengkomsumsi nutrisi X setelah 2 bulan
H1 :
Terdapat perbedaan rerata penurunan berat badan pada orang sebelum mengkomsumsi
nutrisi X dan setelah mengkomsumsi nutrisi X setelah 2 bulan
Kriteria Pengujian :
Tolak H0 jika nilai P < 0,05
No sampel
Berat badan sebelum konsumsi
(kg)
Berat badan setelah 2 bulan konsumsi
(kg)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
78
83
72
65
68
64
56
58
60
70
66
70
62
75
60
67
66
70
56
60
65
60
50
55
62
65
72
60
72
54
2. Variabel yg dihub :
a. Produk nutrisi X (kategori)
Penurunan Berat Badan (numerik)
b. Jenis Hipotesis : Komparatif
c. Masalah Skala Pengukuran : numerik
d. Pasangan ? berpasangan
e. klp : 2 klp
Digunakan uji T berpasangan jika memenuhi syarat,
Digunakan uji alternative : uji Wilcoxon jika tidak memenuhi syarat
3. Tests of normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
SebelumKomsumsi
SetelahKomsumsi
df
.092
Sig.
15
.125
Shapiro-Wilk
15
Statistic
df
Sig.
*
.969
15
.845
*
.962
15
.727
.200
.200
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Pada Tests of normality karena nilai p > 0.05 dapat diambil kesimpulan bahwa sebaran data penurunan
berat badan pada orang yang mengkomsumsi nutrisi X dan telah mengkomsumsi nutrisi X setelah 2
bulan sebaran yang normal jadi digunakan uji t-berpasangan
UJI T-BERPASANGAN
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
SebelumKomsumsi -
4.867
5.527
1.427
df
Sig. (2-tailed)
Difference
Lower
Pair 1
t
1.806
Upper
7.928 3.410
SetelahKomsumsi
Diperoleh nilai significancy (p<0.05) Terdapat perbedaan rerata penurunan berat badan pada orang
sebelum mengkomsumsi nutrisi X dan setelah mengkomsumsi nutrisi X setelah 2 bulan
3. Kesimpulan
Jadi mengkomsumsi nutrisi X mempengaruhi penurunan berat badan
.004
4. Kasus 2
1. Hipotesis Penelitian
H0 :
Tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri antara teknik terapi NMT dan SCS
H1 :
Terdapat perbedaan tingkat nyeri antara teknik terapi NMT dan SCS
Kriteria Pengujian :
Tolak H0 jika nilai P < 0,05
Tingkat Nyeri
No sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Terapi NMT
Terapi SCS
3
2
1
1
3
2
2
4
1
2
3
5
1
4
2
3
3
2
1
4
1
2
3
4
3
4
3
5
1
2
2. Variabel yg dihub :
f. Teknik terapi (kategori)
Tingkat nyeri (numerik)
g. Jenis Hipotesis : Komparatif
h. Masalah Skala Pengukuran : kategori
i. Pasangan ? tidak berpasangan
j. klp : 2 klp
Digunakan uji T berpasangan jika memenuhi syarat,
Digunakan uji alternative : uji Wilcoxon jika tidak memenuhi syarat
5. Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
teknikTerapi
.337
30
.000
.638
30
.000
TingkatNyeri
.178
30
.016
.905
30
.011
a. Lilliefors Significance Correction
Pada Tests of normality karena nilai p < 0.05 dapat diambil kesimpulan bahwa sebaran data perbedaan
tingkat nyeri antara teknik terapi NMC dan SCS merupakan sebaran data yang tidak normal jadi
digunakan uji alternative : mann-whitney
UJI MANN-WHITNEY
b
Test Statistics
TingkatNyeri
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
93.500
213.500
-.810
.418
.436
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: teknikTerapi
Dengan Uji Mann-Whitney diperoleh nilai significancy 0.436 karena nilai p > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri antara teknik terapi NMT dan SCS
3. Kesimpulan
Penggunaan teknik terapi yang berbeda antara NMT dan SCS tidak mempengaruhi tingkat nyeri
6. Kasus 3
1. Hipotesis Penelitian
Apakah ada hubungan antara obesitas ( positif dan negative ) dengan hipertensi ( positif dan negative ).
H0 :
Tidak ada hubungan antara obesitas dengan hipertensi
H1 :
ada hubungan antara obesitas dan hipertensi
Tolak H0 jika nilai P < 0,05
Hipertensi
Jumlah
Positif
Negatif
Positif
20
9
29
Negatif
7
5
12
27
14
41
Obesitas
Jumlah
2. Perhatikan :
1. Jenis Var yg dihubungkan (kategori & kategori)
2. Jenis Hipotesis : Komparatif
3. Skala Pengukuran : Kategorikal
4. Identifikasi Pasangan : Tdk Berpasangan
5. Jenis Tabel B x K : 2 x 2
Gunakan :
- Chi Square (jk syarat terpenuhi)
- Jika tdk memenuhi syarat gunakan Fisher
7. UJI CHI-SQUARE
obesitas * hipertensi Crosstabulation
hipertensi
positif
obesitas
positif
Count
9
29
19.1
9.9
29.0
69.0%
31.0%
100.0%
7
5
12
7.9
4.1
12.0
58.3%
41.7%
100.0%
27
14
41
27.0
14.0
41.0
65.9%
% within obesitas
34.1%
100.0%
Count
Expected Count
% within obesitas
Total
Total
20
Expected Count
negatif
negatif
Count
Expected Count
% within obesitas
Menilai kelayakan uji chi-square
Table 2 X 2 ini tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square karena ada nilai expected yang
kurang dari lima ada 25 %
Oleh karena itu sebagai alternative dari uji chi-square , uji yang dipakai adalah uji Fisher
UJI FISHER
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
a
1
.514
.085
1
.771
.420
1
.517
.427
b
Exact Sig. (1-
sided)
df
Exact Sig. (2-
.719
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
.416
1
.380
.519
41
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.10.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Kesimpulan
Tabel chi-square diatas menunjukkan hasil dari uji fisher karena nilai p > 0,05 maka tidak ada
hubungan antara obesitas dengan hipertensi