Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...An Nisbah
Abstract: The research aim is to investigate the equivalent effect of proft sharing ratio of savings, proft sharing ratio of deposits, and the frequency of murabaha fnancing disbursement to the addition of new customers in BMT As- Salam Kras Kediri. The analysis method of the research is multiple regression linier. The results of the research indicated that equivalent of proft sharing ratio of savings and equivalent of proft sharing ratio of deposits have positive effect
but not signifcant on the addition of new customers. Frequency of murabaha fnancing disbursement has positive and signifcant effect on the addition of new customers. And together 3 variables above showed a signifcant effect on the addition of new customers in BMT As- Salam Kras Kediri.
Keyword: equivalent of proft sharing ratio of savings, proft sharing ratio of
deposits, frequency of murabaha fnancing disbursement
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehOJK Indonesia
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani yang menjadi pembicara diskusi panel dalam seminar mengatakan ada beberapa program yang telah dan sedang disiapkan OJK untuk terus mendorong perkembangan IKNB sehingga bisa memajukan perekonomian daerah dan Negara. Salah satu program yang sedang dilakukan adalah penguatan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan sektor riil di bidang infrastruktur dan UKM.
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...An Nisbah
Abstract: The research aim is to investigate the equivalent effect of proft sharing ratio of savings, proft sharing ratio of deposits, and the frequency of murabaha fnancing disbursement to the addition of new customers in BMT As- Salam Kras Kediri. The analysis method of the research is multiple regression linier. The results of the research indicated that equivalent of proft sharing ratio of savings and equivalent of proft sharing ratio of deposits have positive effect
but not signifcant on the addition of new customers. Frequency of murabaha fnancing disbursement has positive and signifcant effect on the addition of new customers. And together 3 variables above showed a signifcant effect on the addition of new customers in BMT As- Salam Kras Kediri.
Keyword: equivalent of proft sharing ratio of savings, proft sharing ratio of
deposits, frequency of murabaha fnancing disbursement
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehOJK Indonesia
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani yang menjadi pembicara diskusi panel dalam seminar mengatakan ada beberapa program yang telah dan sedang disiapkan OJK untuk terus mendorong perkembangan IKNB sehingga bisa memajukan perekonomian daerah dan Negara. Salah satu program yang sedang dilakukan adalah penguatan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan sektor riil di bidang infrastruktur dan UKM.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
4. Menurut data dari Asdep Urusan Pengembangan dan Pengendalian KSP/USP
Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, perkembangan usaha
simpan pinjam secara nasional pada tahun 1999 sarnpai tahun 2000 adalah:
5. Jumlah koperasi meningkat 2,3 % dari 36.390 unit menjadi 37.224 unit. Jumlah usaha
simpan pinjam pada tahun 2000 terdiri dari :
• KSP sebanyak 1.186 unit jumlah ini hanya 3,2 % dari jumlah KSP dan USP yang melaksanakan
simpan pinjam
• USP-KUD sebanyak 5.206 unit, atau 14 % dari jumlah pelaksana simpan pinjam
• Jumlah USP-Kopta lebih besar dari KSP dan KUD-SP Kopta sebanyak 37.224 unit atau 66 %.
Artinya, bahwa usaha simpan pinjam yang terdapat di daerah pertanian lebih banyak dari usaha
simpan pinjam di perkotaan.
6. Jumlah nasabah usaha simpan pinjam menurun 0.2 % yakni dari 10.978.195 orang
menjadi 10.957.039 orang.
• Terjadi pada kelompok KSP sebesar 23 % sedangkan jumlah nasabah kelompok SP- KUD
meningkat 0,33 % dan jumlah nasabah kelompok SP-Kopta meningkat 1,77 % dari tahun
sebelumnya.
• Alasan penurunan jumlah nasabah KSP karena nasabah melunasi peminjam pada tahun tersebut
sedangkan kenaikan jumlah nasabah di desa dan daerah pertanian terjadi karena anggota di
wilayah pertanian membutuhkan modal untuk menanam, membayar upah kerja tanam dan
panen.
7. Jumlah modal tetap atau modal sendiri meningkat 24,6 % pada dua tahun evaluasi
seperti tersebut diatas Jika dikaitkan dengan data diatas dapat dikatakan bahwa
jumlah nasabah menurun tetapi jumlah modal meningkat.
• Artinya terjadi pertentangan antara penurunan jumlah nasabah pada kelompok SP dengan
peningkatan modal yang cukup nyata Hal ini dimungkinkan karena kualitas simpanan anggota
semakin tinggi.
• Pada kelompok USP-KUD dan kelompok USP-Kopta antara jumlah modal tetap dengan jumlah
anggota berkembang normal dan kelihatannya ada kaitan kenaikan jumlah anggota dengan
peningkatan jumlah modal tetap, yaitu kenaikan modal USP KUD sebesar 27 % dan kenaikan
modal tetap USP-Kopta sebesar 24 %.
• Peningkatan modal tetap USP-KUD dan USP Kopta ini juga cukup nyata persentasinya lebih
tinggi dibanding dengan kenaikan jumlah anggota. Artinya, pada kedua kelompok USP ini terjadi
peningkatan kualitas simpanan anggota dari simpanan wajib maupun simpanan sukarela.
8. Modal pinjaman meningkat 0.64 % dari tahun sebelummya,
• kenaikan modal pinjaman ini terjadi pada USP-KUD dan USP-Kopta. Peningkatan
modal pinjaman USP-KUD sebesar 5 % dan peningkatan modal pinjaman USP-Kopta
sebesar 8 %. Perbandingan modal sendiri dengan modal pinjaman adalah 2 berbanding
1.
• Artinya, struktur permodalan KSP, USP-KUD dan Kopta secara nasional cukup kuat.
Jika dilihat struktur permodalan KSP dua tahun berturut-turut ternyata modal pinjaman
lebih besar dari modal sendiri.
9. Jumlah tabungan yang diterima dari anggota meningkat 19,6 %,
• Jumlah tabungan tertinggi oleh USP Kopta sebesar 21.8 %. Keadaan ini seiring dengan
peningkatan jumlah anggota pada USP-Kopta. Realisasi pinjaman meningkat 13,25 %,
peningkatan pemberian pinjaman ini terjadi pada USP-Kopta.
• Data ini menunjukkan bahwa usaha simpan pinjam memang sangat di butuhkan di pedesaan.
10. Sisa Hasil Usaha (SHU) meningkat 68 %.
• Peningkatan SHU tertinggi terjadi pada USP 72,8 % sedangkan peningkatan SHU SP-KUD
sebesar 12 % sementara itu SHU KSP hanya 2 %.
• Peningkatan SHU terjadi karena frekwensi pinjaman cukup tinggi, jumlah peminjam meningkat
dan biaya operasional dapat diperkecil. Sebaliknya kemungkinan yang terjadi pada KSP adalah
jumlah peminjam tetap dan frekuensi pinjaman rendah karena jumlah pinjaman lebih besar.
11. Total aset meningkat 4,31 %,
• Peningkatan total aset juga terjadi pada SP-Kopta sebesar 6 % dan peningkatan total
aset KSP sarna dengan peningkatan total aset SP KUD yaitu sebesar 4 %.
• Dari tiga usaha simpan pinjam tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
SP-Kopta lebih tinggi dibanding dengan perkembangan SP-KUD dan KSP.
13. • Koperasi Simpan Pinjam dan SP-KUD serta SP Kopta melaksanakan usaha
secara sendiri-sendiri. Dalam koperasi dan USP simpan pinjam belum
terbangun adanya rasa kebersamaan dan solidaritas untuk membangun diri
koperasi secara bersama mencapai tujuan
• sistem pendidikan pada koperasi umumnya dan khususnya usaha simpan
pinjam belum dibangun sebagai subsistem sebagai wahana pembelajaran
nilai-nilai koperasi dalam mencapai tujuan,
14. • Belum ada integrasi usaha antar SP Koperasi, antar SP-KUD dan antar SP-
Kopta dan integrasi ketiganya. Akibatnya antar koperasi dan antar KUD
bersaing mencari nasabah. Pengintegrasian tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi persaingan Hal ini merupakan kelemahan utama dalam
pembangunan koperasi selama ini. Koperasi sebagai suatu organisasi yang
berwatak sosial sebaiknya dapat diarahkan untuk membangun persatuan
untuk mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan sesuai dengan tujuan
koperasi.
15. • Dalam koperasi dan Unit Koperasi, anggota dianggap sebagai nasabah bukan sebagai
anggota yang berkumpul untuk berjuang bersama membela kepentingan bersama
• Belum semua KSP dan USP-KUD mampu menerapkan nilai-nilai koperasi secara
benar. Misalnya SP Koperasi yang berkembang pesat melayani masyarakat dengan
syarat memberikan jaminan yang besar sebagai agunan mendapatkan pinjaman. Dari
segi keamanan ini benar namun sebagai koperasi hal ini melaksanakan praktek bank.
16. Profil koperasi simpan pinjam yang saat ini
cukup pesat perkembangannya adalah:
Koperasi Simpan Pinjam “Kodanua”
• Berbadan hukum pada tahun 1977
• Kantor pusat terletak di Jln Prof Dr Latumeten I No 41 Jelambar,
• Jumlah anggota 1.438 orang,
• Calon anggota 8.449 orang,
• Pinjaman yang dilayani 9.764 orang,
• Jumlah karyawan 255 orang,
• Jumlah satpam 14 orang.
• Jumlah kantor cabang 12 kantor berdomisili di Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang,Karawang dan
Cikampek.
17. Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan
• Didirikan pada tahun 1973,
• Sampai tahun 2002 jumlah anggota mencapai 3.690 orang,
• Jumlah karyawan 576 orang,
• Jumlah pimpinan cabang 22 orang
• Jumlah aset sebesar Rp 409,462 milyar,
• Jumlah simpanan Rp 365.430 milyar
• Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 1.193 milyar
• Jumlah kantor cabang 42 buah terletak dibeberapa Propinsi.