SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Ahmad Madu
SEBUAH INSPIRASI UNTUK HIDUP LEBIH BAHAGIA.
CHAPTER -5:
WASPADA DENGAN PEMIMPIN BERACUN
Mengawali tahun 2016, saya awali den-
gan membaca sebuah buku yang luar
biasa karya The Best EQ Trainer Indone-
sia, Anthony Dio Martin. Dalam bu-
kunya ada ulasan mengenai curhatan
dari beberapa peserta trainingnya. Ti-
dak jauh-jauh curhatannya yaitu soal
pemimpin di tempat kerja. Rasanya
sampai hari kiamat tiba curhatan ini
masih menjadi trending topic bagi ka-
langan karyawan yang saya sebut bari-
san sakit hati.
Berikut cuplikan curhatannya :
“Atasan saya adalah manusia ber-
muka dua. Di depan saya dia baik-baik
saja, seolah pengertian dan menden-
garkan. Tapi.. semua curhat dan cerita
saya lantas diceritakan kepada teman-
teman yang lainnya. Bahkan kisah saya,
semuanya juga di ungkapkan ke teman-
1
teman sehingga saya merasa malu dan
jadi bahan omongan. Padahal saya su-
dah meminta atasan saya untuk mera-
hasiakannya, dan dia setuju. Belum lagi
kalau di depan saya dia memberikan
janji yang muluk-muluk dan tampak be-
gitu empati. Tapi ujung-ujungnya dia ti-
dak pernah sungguh-sungguh memper-
juangkan kami ketika masalah membe-
lit kami”
Curhatan Berikut-
nya :
“Saya sedang
sakit dan sem-
pat dibawa ke ru-
mah sakit. Tapi
tiba-tiba si Bos tel-
pon dan bertanya, ‘Data pegawai yang
akan ikut training kayanya belum
masuk deh, besok kamu akan masuk
nggak?’”
“Saya diminta membuat laporan oleh
atasan. Dan saya sudah membuat se-
suai dengan keinginannya. Saya pun
mengkonfirmasikan hasil kerja saya
apakah sudah sesuai atau belum, tapi
dia jawab sudah pokoknya beres. Eh, be-
sok nya marah-marah karena ada data
yang belum  dimasukin”
Di atas adalah beberapa curahan hati
para bawahan yang tergolong barisan
sakit hati. Hmm.. termasuk kisah tragis,
kelihatan sekali bahwa si pimpinan ter-
masuk dalam tokoh antagonis!
Tahukah Anda bahwa data-data
soal bos maupun atasan ti-
daklah makin meng-
gembirakan dari ta-
hun ke tahun. Di
Inggris, 1 dari 4
b o s tergolong bermasa-
l a h . Sementara, di Norwe-
gia, 1 dari 5 bos tergolong sulit. Lalu ba-
gaimana dengan Indonesia? Hehehe..
Sayang, saya tidak punya datanya.
Namun demikian, pengaruh bos kita di
kantor bisa berdampak hingga kepada
kesahatan fisik dan mental loh. Misal-
kan saja, sebuah studi di Swedia sam-
pai mengatakan bahwa Bos baik
menurunkan sekitar 39% penyakit jan-
tung!
Nah, mari kita lihat mengenai hasil sur-
vey yang dilakukan oleh Neirenberg
2
Group dan New York University  ke-
pada beberapa karyawan. Berikut data
nya :
• 30% karyawan mengatakan apa
yang dilakukan oleh pimpinannya sia-sia
dan tidak memberikan dampak buat
mereka
• 86% men-
gatakan pimpi-
nan mereka ti-
dak capable dan
tidak mampu
m e n g e l o l a
mereka
• Karyawan
merasa, kurang
dari 50% pimpi-
n a n m e r e k a
yang betul-betul mampu dan bisa me-
motivasi mereka
• Dan, karyawan tidak mau mem-
berikan umpan balik karena :”takut” (ta-
kut pembalasan, takut bosnya tidak ter-
ima, takut dicuekin, takut menghambat
karir atau takut salah persepsi)
Di sisi lain sebuah penelitian oleh Gallup
di tahun 2007 menunjukkan bahwa
ternyata 24% karyawan yang di survey
punya keinginan untuk memecat
bosnya, kalau mereka punya kesem-
patan dan Tuhan ijinkan..hehe! Hm… ini
menunjukkan betapa banyaknya bos
yang beracun atau istilah dari Anthony
Dio Martin, The Best EQ Trainer Indone-
sia menyebutnya si toxic leader. Se-
orang pemimpin yang mem-
bangkitkan aura negatif
baik bagi tim maupun or-
ganisasi.
Nah, semoga saja, teman-
teman tidak menjadi kor-
ban toxic leader atau Anda
yang sudah menjadi leader
tidak termasuk kepada
golongan si toxic leader.
Berbicara tentang para leader yang
beracun, saya menjadi tertarik untuk
menulis artikel tentang keberadaan si
toxic leader. Ciri-ciri keberadaannya
pasti banyak, hanya saya akan memba-
has 1 saja yang sering saya jumpai
deh.. hehehe..
“BERHATI-HATILAH JIKA PERFORM-
ANCE KERJA MENURUN! BERARTI
DI TEMPAT ANDA HARUS WAS-
3
PADA, JANGAN-JANGAN SUDAH
ADA SI TOXIC LEADER”
Jadi meski awalnya kinerja tim tampak
baik, hasil akhirnya tetaplah akan mem-
buruk. Masalahnya, si leader beracun
ini senang mengejar kuantitas dan ti-
dak terlalu memperhatikan kualitas
pekerjaannya.
Sayangnya, tak
j a r a n g p i h a k
manajemen jus-
t r u m e m u j i
kinerja si toxic
leader ini karena
hasil luar bias-
anya bisa dicapai
dalam waktu sing-
kat. Manajemen
tidak tahu kalau hasil itu di capai den-
gan menelan banyak korban dan teka-
nan psikologis di antara karyawan.
Pertanyaannya adalah apakah hal yang
dilakukan seorang pemimpin yang mem-
buat kinerja jadi turun? Yang jelas, ka-
lau saya perhatikan ada 3 perilaku
“SOK” yang membuat seorang
pemimpin membuat kinerja tim jadi
menurun.
PERTAMA, SOK TAHU!
Ketika pimpinan sok tahu, perilakunya
adalah tidak mau mendengarkan dan
tidak mau menerima masukan. Tapi
mengharapkan anak buahnya produktif.
Tatkala rapat ia selalu bilang kepada ba-
wahannya, “Ayo kasih pendapat!” hehe
itu sebuah formalitas saja. Ujung-
ujungnya ide dialah yang dipakai. Jadi,
bawahannya pun ma-
las untuk memberi-
kan ide karena pada
akhirnya ide mereka
pun tidak akan dijadi-
kan bahan pertimban-
gan keputusan.
KEDUA, SOK SIBUK
Di kantor, ia tidak
punya waktu untuk mendengarkan dan
tidak ada waktu untuk mengembang-
kan orang. Jadi, selalu tampak sibuk
bahkan tidak pernah nongol untuk
bersama-sama dengan timnya. Hanya
kalau ada urusan darurat, dan masalah
besar, barulah dia muncul. Itupun
karena ia merasa perlu memarahi
orang..haha.. Jadi, tampaknya sibuk
4
sekali, tetapi dia tidak pernah tahu apa
yang dia hasilkan.
KETIGA, SOK HEBAT
Kadangkala, seorang leader yang ber-
acun tidak suka pada persaingan. Ia
merasa dirinya hebat sendiri dan
sampai-sampai, orang lain seakan-akan
adalah pelengkap.
Karena itu, tidak
mengherankan,
seorang leader
beracun tidak per-
nah mengapresi-
asi hasil kerja
anak buahnya. Se-
baliknya, ketika
ada hasil yang ba-
gus, ia mengaku
sebagai hasil kerjanya. Akibatnya, orang
pun jadi malas untuk perform dan
menunjukkan hasil paling bagus. Se-
mua orang jadi berpikir, “buat apa?”
Toh bagus atau tidak, hasilnya sama
saja. Malahan, dengan sikap sok hebat
ini, anak buahnya jadi sengaja mem-
buat kesalahan ataupun membuat ha-
silnya berantakan untuk ngerjain si atas-
annya hehehe.
Selanjutnya saking hebatnya si atasan,
dia bisa memberikan ide yang begitu
banyak, dan memberi keputusan dalam
waktu singkat tapi selalu berubah-ubah.
Wihhh….. bisa-bisa banyak yang kena
penyakit jantung, pura-pura pingsan
dan mendadak lupa ingatan deh kalau
ada atasan begini. Mungkin saking he-
b a t n y a y a . .
hohoho..pertama harus
begini, tiba-tiba harus be-
gitu, tadinya “A” eh tiba-
tiba “B”.
Nah, jika sahabat sudah
menjadi korban si leader
beracun, saran saya ada-
lah NEVER FIGHT with
Toxic Leader ini. Artinya,
jangan melawan apalagi
terang-terangan bermusuhan dengan
si leader beracun.
Alasannya cukup sederhana, “Ingat! Dia
tetaplah pimpinan dan memegang otori-
tas atas nasib Anda”. Jadi, sikap Anda
yang memusuhinya bisa-bisa justru jadi
penghambat karier Anda sendiri. Kecu-
ali…….. Anda sudah tidak terlalu peduli
dengan karier Anda atau sudah
5
memikirkan keluar dari tempat Anda
bekerja saat ini.
Saran saya agar Anda bisa mengha-
dapi toxic leader, Pertama terus lah
bangun Credibility. Karena jika dia
merasa bahwa kredibilitas anda
kurang, masukan Anda, ataupun perla-
wanan Anda akan segera dipatahkan-
nya. Bahkan dia juga merasabahwa
apapun yang anda la- k u-
kan tidak akan ada
gunanya. Sebab,
Anda tidak punya
h a r g a l a g i d i
matanya. Ke-
dua, Soal Abal-
ity Anda. Mak-
sudnya sulit un- t u k
membuat dia bertau- bat kalau
performance Anda buruk. Salah-salah,
waktu Anda berusaha memberi masu-
kan kepadanya, nanti dia bilang, “Eh gak
usah ngomongin soal saya deh, lihat
saja dirimu sendiri, kerjaan yang seta-
hun yang mesti kamu selesaikan aja
kaga kelar-kelar, eh sekarang malah
mau ngurusin saya”
 Dan akhirnya, bila tidak satu pun jurus
diatas yang berhasil, Anda sekarang
punya dua pilihan. Bila Anda mempun-
yai alasan pribadi untuk tetap bekerja di
perusahaan tersebut (entah karena
mencintai pekerjaan Anda, bisa belajar
banyak di perusahaan ini, menyukai
teman-teman kerja), bertahanlah dan
sedapat mungkin acuhkan atasan Anda
t a n p a menghilangkan komuni-
k a s i dengannya. Pilihan
l a i n adalah berhenti dari
situ. Ingat, hidup terlalu
s i n g- kat untuk berurusan
dengan penyimpan-
gan –penyimpan-
gan dunia kerja
seperti yang Anda ha-
dapi!
Semoga bermanfaat ya sahabat, se-
moga keberkahan selalu menyertai
Anda dalam bekerja dan kesabaran se-
lalu ada di hati Anda dalam mengha-
dapi si toxic leader.
Have A Great Day!
Ahmad Madu
6

More Related Content

Similar to MENGHADAPI TOXIC LEADER

Buku - Bosque Otoriter by Dwi H Santoso
Buku - Bosque Otoriter by Dwi H SantosoBuku - Bosque Otoriter by Dwi H Santoso
Buku - Bosque Otoriter by Dwi H SantosoDwi Hertyanto Santoso
 
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektifIdham Idham
 
Bom waktu terpecahnya sebuah team.
Bom waktu terpecahnya sebuah team.Bom waktu terpecahnya sebuah team.
Bom waktu terpecahnya sebuah team.carolus itja
 
Majalah kekuatan sugesti februari 2019
Majalah kekuatan sugesti februari 2019Majalah kekuatan sugesti februari 2019
Majalah kekuatan sugesti februari 2019Firman Pratama
 
Menjadi pekerja cemerlang
Menjadi pekerja cemerlangMenjadi pekerja cemerlang
Menjadi pekerja cemerlangZainul Mukhtar
 
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptx
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptxCara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptx
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptxRifaAcademy
 
basic mentality.ppt
basic mentality.pptbasic mentality.ppt
basic mentality.pptP3Selaras
 
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptMACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptmaddassir
 
Supervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptx
Supervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptxSupervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptx
Supervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptxHospitality Industry
 
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinGrogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinAnthony Dio Martin
 
My Manuscript (3)
My Manuscript (3)My Manuscript (3)
My Manuscript (3)Dave Rivan
 
Perbedaan antara bos dengan pemimpin
Perbedaan antara bos dengan pemimpinPerbedaan antara bos dengan pemimpin
Perbedaan antara bos dengan pemimpinpanhadiii
 
ebook - Cegah Kebocoran Emosi
ebook - Cegah Kebocoran Emosiebook - Cegah Kebocoran Emosi
ebook - Cegah Kebocoran EmosiAhmad Madu
 

Similar to MENGHADAPI TOXIC LEADER (20)

Buku - Bosque Otoriter by Dwi H Santoso
Buku - Bosque Otoriter by Dwi H SantosoBuku - Bosque Otoriter by Dwi H Santoso
Buku - Bosque Otoriter by Dwi H Santoso
 
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
 
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
7 kebiasaan manusia yang sangat tidak efektif
 
Mulai jenuh di kantor
Mulai jenuh di kantorMulai jenuh di kantor
Mulai jenuh di kantor
 
Bom waktu terpecahnya sebuah team.
Bom waktu terpecahnya sebuah team.Bom waktu terpecahnya sebuah team.
Bom waktu terpecahnya sebuah team.
 
Majalah kekuatan sugesti februari 2019
Majalah kekuatan sugesti februari 2019Majalah kekuatan sugesti februari 2019
Majalah kekuatan sugesti februari 2019
 
Menjadi pekerja cemerlang
Menjadi pekerja cemerlangMenjadi pekerja cemerlang
Menjadi pekerja cemerlang
 
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptx
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptxCara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptx
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Terhadap Atasan..pptx
 
basic mentality.ppt
basic mentality.pptbasic mentality.ppt
basic mentality.ppt
 
Parodi Kata - kata DeMotivasi
Parodi Kata - kata DeMotivasiParodi Kata - kata DeMotivasi
Parodi Kata - kata DeMotivasi
 
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.pptMACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
MACAM-MACAM KEPRIBADIAN.ppt
 
Supervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptx
Supervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptxSupervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptx
Supervisi Hospitality term-14. Supervisor yang bermasalah.pptx
 
Grogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martinGrogi interview kerja by anthony dio martin
Grogi interview kerja by anthony dio martin
 
Tips2
Tips2Tips2
Tips2
 
Passion
PassionPassion
Passion
 
My Manuscript (3)
My Manuscript (3)My Manuscript (3)
My Manuscript (3)
 
Disiplin
DisiplinDisiplin
Disiplin
 
Perbedaan antara bos dengan pemimpin
Perbedaan antara bos dengan pemimpinPerbedaan antara bos dengan pemimpin
Perbedaan antara bos dengan pemimpin
 
ebook - Cegah Kebocoran Emosi
ebook - Cegah Kebocoran Emosiebook - Cegah Kebocoran Emosi
ebook - Cegah Kebocoran Emosi
 
Bragging.pdf
Bragging.pdfBragging.pdf
Bragging.pdf
 

More from Ahmad Madu

ebook - mentalitas pemenang
ebook - mentalitas pemenangebook - mentalitas pemenang
ebook - mentalitas pemenangAhmad Madu
 
Kendalikan Vibrasi Emosimu
Kendalikan Vibrasi EmosimuKendalikan Vibrasi Emosimu
Kendalikan Vibrasi EmosimuAhmad Madu
 
ebook - Komunikasi efektif dalam Public Speaking
ebook - Komunikasi efektif dalam Public Speakingebook - Komunikasi efektif dalam Public Speaking
ebook - Komunikasi efektif dalam Public SpeakingAhmad Madu
 
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmuebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi AudiensmuAhmad Madu
 
Kendalikan vibrasi emosimu!
Kendalikan vibrasi emosimu!Kendalikan vibrasi emosimu!
Kendalikan vibrasi emosimu!Ahmad Madu
 
Tips jitu atasi gugup berbicara di depan
Tips jitu atasi gugup berbicara di depanTips jitu atasi gugup berbicara di depan
Tips jitu atasi gugup berbicara di depanAhmad Madu
 
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmuKenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmuAhmad Madu
 
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi EfektifMenjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi EfektifAhmad Madu
 
Anda right response atau left response?
Anda right response atau left response?Anda right response atau left response?
Anda right response atau left response?Ahmad Madu
 

More from Ahmad Madu (9)

ebook - mentalitas pemenang
ebook - mentalitas pemenangebook - mentalitas pemenang
ebook - mentalitas pemenang
 
Kendalikan Vibrasi Emosimu
Kendalikan Vibrasi EmosimuKendalikan Vibrasi Emosimu
Kendalikan Vibrasi Emosimu
 
ebook - Komunikasi efektif dalam Public Speaking
ebook - Komunikasi efektif dalam Public Speakingebook - Komunikasi efektif dalam Public Speaking
ebook - Komunikasi efektif dalam Public Speaking
 
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmuebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
 
Kendalikan vibrasi emosimu!
Kendalikan vibrasi emosimu!Kendalikan vibrasi emosimu!
Kendalikan vibrasi emosimu!
 
Tips jitu atasi gugup berbicara di depan
Tips jitu atasi gugup berbicara di depanTips jitu atasi gugup berbicara di depan
Tips jitu atasi gugup berbicara di depan
 
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmuKenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
 
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi EfektifMenjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
 
Anda right response atau left response?
Anda right response atau left response?Anda right response atau left response?
Anda right response atau left response?
 

MENGHADAPI TOXIC LEADER

  • 1. Ahmad Madu SEBUAH INSPIRASI UNTUK HIDUP LEBIH BAHAGIA. CHAPTER -5: WASPADA DENGAN PEMIMPIN BERACUN
  • 2. Mengawali tahun 2016, saya awali den- gan membaca sebuah buku yang luar biasa karya The Best EQ Trainer Indone- sia, Anthony Dio Martin. Dalam bu- kunya ada ulasan mengenai curhatan dari beberapa peserta trainingnya. Ti- dak jauh-jauh curhatannya yaitu soal pemimpin di tempat kerja. Rasanya sampai hari kiamat tiba curhatan ini masih menjadi trending topic bagi ka- langan karyawan yang saya sebut bari- san sakit hati. Berikut cuplikan curhatannya : “Atasan saya adalah manusia ber- muka dua. Di depan saya dia baik-baik saja, seolah pengertian dan menden- garkan. Tapi.. semua curhat dan cerita saya lantas diceritakan kepada teman- teman yang lainnya. Bahkan kisah saya, semuanya juga di ungkapkan ke teman- 1
  • 3. teman sehingga saya merasa malu dan jadi bahan omongan. Padahal saya su- dah meminta atasan saya untuk mera- hasiakannya, dan dia setuju. Belum lagi kalau di depan saya dia memberikan janji yang muluk-muluk dan tampak be- gitu empati. Tapi ujung-ujungnya dia ti- dak pernah sungguh-sungguh memper- juangkan kami ketika masalah membe- lit kami” Curhatan Berikut- nya : “Saya sedang sakit dan sem- pat dibawa ke ru- mah sakit. Tapi tiba-tiba si Bos tel- pon dan bertanya, ‘Data pegawai yang akan ikut training kayanya belum masuk deh, besok kamu akan masuk nggak?’” “Saya diminta membuat laporan oleh atasan. Dan saya sudah membuat se- suai dengan keinginannya. Saya pun mengkonfirmasikan hasil kerja saya apakah sudah sesuai atau belum, tapi dia jawab sudah pokoknya beres. Eh, be- sok nya marah-marah karena ada data yang belum  dimasukin” Di atas adalah beberapa curahan hati para bawahan yang tergolong barisan sakit hati. Hmm.. termasuk kisah tragis, kelihatan sekali bahwa si pimpinan ter- masuk dalam tokoh antagonis! Tahukah Anda bahwa data-data soal bos maupun atasan ti- daklah makin meng- gembirakan dari ta- hun ke tahun. Di Inggris, 1 dari 4 b o s tergolong bermasa- l a h . Sementara, di Norwe- gia, 1 dari 5 bos tergolong sulit. Lalu ba- gaimana dengan Indonesia? Hehehe.. Sayang, saya tidak punya datanya. Namun demikian, pengaruh bos kita di kantor bisa berdampak hingga kepada kesahatan fisik dan mental loh. Misal- kan saja, sebuah studi di Swedia sam- pai mengatakan bahwa Bos baik menurunkan sekitar 39% penyakit jan- tung! Nah, mari kita lihat mengenai hasil sur- vey yang dilakukan oleh Neirenberg 2
  • 4. Group dan New York University  ke- pada beberapa karyawan. Berikut data nya : • 30% karyawan mengatakan apa yang dilakukan oleh pimpinannya sia-sia dan tidak memberikan dampak buat mereka • 86% men- gatakan pimpi- nan mereka ti- dak capable dan tidak mampu m e n g e l o l a mereka • Karyawan merasa, kurang dari 50% pimpi- n a n m e r e k a yang betul-betul mampu dan bisa me- motivasi mereka • Dan, karyawan tidak mau mem- berikan umpan balik karena :”takut” (ta- kut pembalasan, takut bosnya tidak ter- ima, takut dicuekin, takut menghambat karir atau takut salah persepsi) Di sisi lain sebuah penelitian oleh Gallup di tahun 2007 menunjukkan bahwa ternyata 24% karyawan yang di survey punya keinginan untuk memecat bosnya, kalau mereka punya kesem- patan dan Tuhan ijinkan..hehe! Hm… ini menunjukkan betapa banyaknya bos yang beracun atau istilah dari Anthony Dio Martin, The Best EQ Trainer Indone- sia menyebutnya si toxic leader. Se- orang pemimpin yang mem- bangkitkan aura negatif baik bagi tim maupun or- ganisasi. Nah, semoga saja, teman- teman tidak menjadi kor- ban toxic leader atau Anda yang sudah menjadi leader tidak termasuk kepada golongan si toxic leader. Berbicara tentang para leader yang beracun, saya menjadi tertarik untuk menulis artikel tentang keberadaan si toxic leader. Ciri-ciri keberadaannya pasti banyak, hanya saya akan memba- has 1 saja yang sering saya jumpai deh.. hehehe.. “BERHATI-HATILAH JIKA PERFORM- ANCE KERJA MENURUN! BERARTI DI TEMPAT ANDA HARUS WAS- 3
  • 5. PADA, JANGAN-JANGAN SUDAH ADA SI TOXIC LEADER” Jadi meski awalnya kinerja tim tampak baik, hasil akhirnya tetaplah akan mem- buruk. Masalahnya, si leader beracun ini senang mengejar kuantitas dan ti- dak terlalu memperhatikan kualitas pekerjaannya. Sayangnya, tak j a r a n g p i h a k manajemen jus- t r u m e m u j i kinerja si toxic leader ini karena hasil luar bias- anya bisa dicapai dalam waktu sing- kat. Manajemen tidak tahu kalau hasil itu di capai den- gan menelan banyak korban dan teka- nan psikologis di antara karyawan. Pertanyaannya adalah apakah hal yang dilakukan seorang pemimpin yang mem- buat kinerja jadi turun? Yang jelas, ka- lau saya perhatikan ada 3 perilaku “SOK” yang membuat seorang pemimpin membuat kinerja tim jadi menurun. PERTAMA, SOK TAHU! Ketika pimpinan sok tahu, perilakunya adalah tidak mau mendengarkan dan tidak mau menerima masukan. Tapi mengharapkan anak buahnya produktif. Tatkala rapat ia selalu bilang kepada ba- wahannya, “Ayo kasih pendapat!” hehe itu sebuah formalitas saja. Ujung- ujungnya ide dialah yang dipakai. Jadi, bawahannya pun ma- las untuk memberi- kan ide karena pada akhirnya ide mereka pun tidak akan dijadi- kan bahan pertimban- gan keputusan. KEDUA, SOK SIBUK Di kantor, ia tidak punya waktu untuk mendengarkan dan tidak ada waktu untuk mengembang- kan orang. Jadi, selalu tampak sibuk bahkan tidak pernah nongol untuk bersama-sama dengan timnya. Hanya kalau ada urusan darurat, dan masalah besar, barulah dia muncul. Itupun karena ia merasa perlu memarahi orang..haha.. Jadi, tampaknya sibuk 4
  • 6. sekali, tetapi dia tidak pernah tahu apa yang dia hasilkan. KETIGA, SOK HEBAT Kadangkala, seorang leader yang ber- acun tidak suka pada persaingan. Ia merasa dirinya hebat sendiri dan sampai-sampai, orang lain seakan-akan adalah pelengkap. Karena itu, tidak mengherankan, seorang leader beracun tidak per- nah mengapresi- asi hasil kerja anak buahnya. Se- baliknya, ketika ada hasil yang ba- gus, ia mengaku sebagai hasil kerjanya. Akibatnya, orang pun jadi malas untuk perform dan menunjukkan hasil paling bagus. Se- mua orang jadi berpikir, “buat apa?” Toh bagus atau tidak, hasilnya sama saja. Malahan, dengan sikap sok hebat ini, anak buahnya jadi sengaja mem- buat kesalahan ataupun membuat ha- silnya berantakan untuk ngerjain si atas- annya hehehe. Selanjutnya saking hebatnya si atasan, dia bisa memberikan ide yang begitu banyak, dan memberi keputusan dalam waktu singkat tapi selalu berubah-ubah. Wihhh….. bisa-bisa banyak yang kena penyakit jantung, pura-pura pingsan dan mendadak lupa ingatan deh kalau ada atasan begini. Mungkin saking he- b a t n y a y a . . hohoho..pertama harus begini, tiba-tiba harus be- gitu, tadinya “A” eh tiba- tiba “B”. Nah, jika sahabat sudah menjadi korban si leader beracun, saran saya ada- lah NEVER FIGHT with Toxic Leader ini. Artinya, jangan melawan apalagi terang-terangan bermusuhan dengan si leader beracun. Alasannya cukup sederhana, “Ingat! Dia tetaplah pimpinan dan memegang otori- tas atas nasib Anda”. Jadi, sikap Anda yang memusuhinya bisa-bisa justru jadi penghambat karier Anda sendiri. Kecu- ali…….. Anda sudah tidak terlalu peduli dengan karier Anda atau sudah 5
  • 7. memikirkan keluar dari tempat Anda bekerja saat ini. Saran saya agar Anda bisa mengha- dapi toxic leader, Pertama terus lah bangun Credibility. Karena jika dia merasa bahwa kredibilitas anda kurang, masukan Anda, ataupun perla- wanan Anda akan segera dipatahkan- nya. Bahkan dia juga merasabahwa apapun yang anda la- k u- kan tidak akan ada gunanya. Sebab, Anda tidak punya h a r g a l a g i d i matanya. Ke- dua, Soal Abal- ity Anda. Mak- sudnya sulit un- t u k membuat dia bertau- bat kalau performance Anda buruk. Salah-salah, waktu Anda berusaha memberi masu- kan kepadanya, nanti dia bilang, “Eh gak usah ngomongin soal saya deh, lihat saja dirimu sendiri, kerjaan yang seta- hun yang mesti kamu selesaikan aja kaga kelar-kelar, eh sekarang malah mau ngurusin saya”  Dan akhirnya, bila tidak satu pun jurus diatas yang berhasil, Anda sekarang punya dua pilihan. Bila Anda mempun- yai alasan pribadi untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut (entah karena mencintai pekerjaan Anda, bisa belajar banyak di perusahaan ini, menyukai teman-teman kerja), bertahanlah dan sedapat mungkin acuhkan atasan Anda t a n p a menghilangkan komuni- k a s i dengannya. Pilihan l a i n adalah berhenti dari situ. Ingat, hidup terlalu s i n g- kat untuk berurusan dengan penyimpan- gan –penyimpan- gan dunia kerja seperti yang Anda ha- dapi! Semoga bermanfaat ya sahabat, se- moga keberkahan selalu menyertai Anda dalam bekerja dan kesabaran se- lalu ada di hati Anda dalam mengha- dapi si toxic leader. Have A Great Day! Ahmad Madu 6