SlideShare a Scribd company logo
CIRI VIRUS RABIES PADA
MANUSIA
PENJELASAN VIRUS
RABIES
Ayo pelajari virus Rabies!
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke
manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama
sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di Indonesia
rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah
yang mengancam kesehatan masyarakat.
Rabies adalah virus RNA. Genom mengkodekan 5 protein yang ditetapkan sebagai N, P, M, G,
dan L. Susunan protein dan genom RNA menentukan struktur virus rabies.
Virus rabies termasuk dalam ordo Mononegavirales, virus dengan genom RNA beruntai
negatif yang tidak tersegmentasi. Dalam kelompok ini, virus dengan bentuk “peluru” yang
berbeda diklasifikasikan dalam keluarga Rhabdoviridae, yang mencakup setidaknya tiga
genera virus hewan, Lyssavirus, Ephemerovirus, dan Vesiculovirus. Genus Lyssavirus meliputi
virus rabies, kelelawar Lagos, virus Mokola, virus Duvenhage, virus kelelawar Eropa 1 & 2, dan
virus kelelawar Australia.
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat
yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau
cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang
berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan
peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.
Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool
(orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J. dan Penning menemukan
penyakit rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia,
ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda). Di Provinsi Bali Penyakit rabies muncul kembali
pada tanggal 14 Nopember 2008, menimpa seorang warga Banjar Giri Darma - Desa Ungasan,
Kecamatan Kuta Selatan Badung dan sampai sekarang penyakit rabies perlu diwaspadai.
DEFINISI Morfologi virus rabies, berbentuk peluru, mempunyai panjang 180 nm (nanometer), dan
lebar 75 nm. Komposisi dari virus ini antara lain Ribo Nucleic Acid (RNA) rantai tungga,
lipid, karbohidrat dan protein. Semua Rahbdovirus memiliki dua komponen struktural
utama, yakni: Helical Ribonucleoprotein Core (RNP) dan Envelop. Semua Rahbdovirus
memiliki dua komponen struktural utama, yakni: Helical Ribonucleoprotein Core (RNP) dan
Envelop.
Virus rabies meliputi sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat Fisik: (1) Pemanasan pada suhu 600 C selama 5 menit
akan mematikan virus;
(2) Virus akan mati bila kena sinar ultraviolet;
(3) Cepat mati bila berada diluar jaringan hidup;
(4) Pada suhu - 40 C (minus 4 °C) virus dapat
bertahan hidup sampai berbulan-bulan.
Sifat Kimia: (1) Dapat diinaktifkan dengan propiolakton,
henol, halidol azirin, zat pelarut lemak, dil;
(2) Tahan hidup beberapa minggu di dalam
glycerin pada suhu kamar
(3) Virus rabies bila disimpan didalam larutan
lycerin pekat pada suhu kamar, dapat
berrtahan- berminggu-minggu:
(4) Pada glycerin 10 %, virus akan cepat mati;
(5) Cepat mati dengan zat-zat pelarut lemak
seperti air sabun, detergent, chloroform,
. ether dll.
MORFOLOGI
Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara
4 - 12 minggu, setelah masa inkubasi orang yang
tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip
flu, demam otot melemah, kesemutan atau
merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri
kepala, demam, mual dan muntah, merasa
gelisah, bingung atau terancam tanpa ada
penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau
gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan
atau minum serta produksi air liur berlebih. Gejala
rabies pada manusia berkembang secara
bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip
flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis
yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien
tetap berpeluang sembuh asal segera diobati
setelah terpapar virus rabies.
MASA INKUBASI
• PRODOMAL (AWAL)
demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, mual
dan muntah, dan sebagainya
• SENSORIS (KEDUA)
nyeri, kebas, panas, gel, gatal, atau menusuk-
nusuk di daerah bekas gigitan, gelisan, dll.
•EKSITASI (KETIGA)
kaget kaget setiap ada rangsangan dari luar.
kejang-kejang, sulit menelan karena takut air
• PARALITIK (AKHIR)
kelumpuhan dari bawah ke atas yang sangat
cepat, kemudian terjadi kota dan berakhir dengan
kematian
Beberapa cara penanganan luka gigitan
hewan penularan rabies pada manusia cuci
luka gigitan secepatnya dengan air
mengalir dan sabun selama 15 menit lalu
diberikan antiseptic, segera dibawa ke
rumah sakit untuk kembali dilakukan
pencucian luka dan mendapatkan Vaksin
Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies
(SAR), penanganan luka sesegera mungkin
efektif dapat mencegah timbulnya gejala
dan kematian.
CIRI HEWAN YANG
TERJANGKIT
CARA PENANGANAN
1. Hewan akan mengalami perubahan behaviour
2. Hewan menjadi lebih agresif, sensitif terhadap
cahaya, lebih banyak mengeluarkan air liur, hingga
perubahan suara akibat otot yg tegang.
3. Suara menjadi parau.
4. Tidak menurut perintah majikannya lagi.
5. Lupa pulang. Lari tanpa tujuan. Biasanya mati dalam
4-7 hari setelah gejala pertama muncul.
Sedangkan ciri rabies tenang adalah: Bersembunyi
di tempat gelap & sejuk, tidak mampu menelan,
mulut terbuka, air liur berlebihan, kejang-kejang
berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat
kelumpuhan, kematian terjadi dalam waktu singkat.
1. Vaksinasi: Pastikan hewan peliharaan Anda
mendapatkan vaksin rabies secara teratur sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan oleh dokter hewan.
Vaksinasi pada hewan peliharaan merupakan
langkah pencegahan utama terhadap rabies.
2. Hindari kontak dengan hewan liar: Hindari kontak
langsung dengan hewan liar yang berpotensi
terinfeksi rabies. Jangan mengganggu kelelawar
yang terlihat sakit atau terluka.
3. Tindakan pascagigitan: Jika digigit oleh hewan
yang dicurigai terinfeksi rabies, segera mencuci luka
dengan sabun dan air mengalir, kemudian hubungi
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan
medis segera.
CARA PENCEGAHAN DAN
PENGURANGAN RISIKO
CARA REPLIKASI
VIRUS. RABIES
— REPLIKASI :
MEMBELAH DIRI SEPANJANG PERJALANAN
KE OTAK
— MENYEBAR LUAS:
KE BAGIAN NEURON
— MASUK KE:
SEL-SEL LIMBIK HIPOTALAMUS, DAN
BATANG OTAK

More Related Content

Similar to VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf

Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
Efa farmasi
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
Efa farmasi
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
AnggaPutraPerdana
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
fikri asyura
 
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular RabiesPedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
MosesWingky
 
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdfBUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
AvinoMulanaFikri1
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Herlianty Rukmana
 
Presentasi virus 1
Presentasi virus 1Presentasi virus 1
Presentasi virus 1
Rizki Cahyani
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
_Dian
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
Ken Ken
 
Rabies
RabiesRabies
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
AhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
Ayyu Sari
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
Borgo Mauly Nasution
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
RezkyMuhRezky
 
dokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptx
dokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptxdokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptx
dokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptx
EkadhityaUtamyAvrils
 
MATERI RABIES.pptx
MATERI RABIES.pptxMATERI RABIES.pptx
MATERI RABIES.pptx
MardariaPatioran1
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Nata Dev
 

Similar to VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf (20)

Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular RabiesPedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
 
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdfBUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
 
Presentasi virus 1
Presentasi virus 1Presentasi virus 1
Presentasi virus 1
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
dokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptx
dokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptxdokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptx
dokumen.tips_power-point-penyuluhan-rabies-1 (1).pptx
 
MATERI RABIES.pptx
MATERI RABIES.pptxMATERI RABIES.pptx
MATERI RABIES.pptx
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 

Recently uploaded

PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 

Recently uploaded (8)

PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 

VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf

  • 1. CIRI VIRUS RABIES PADA MANUSIA PENJELASAN VIRUS RABIES Ayo pelajari virus Rabies! Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat. Rabies adalah virus RNA. Genom mengkodekan 5 protein yang ditetapkan sebagai N, P, M, G, dan L. Susunan protein dan genom RNA menentukan struktur virus rabies. Virus rabies termasuk dalam ordo Mononegavirales, virus dengan genom RNA beruntai negatif yang tidak tersegmentasi. Dalam kelompok ini, virus dengan bentuk “peluru” yang berbeda diklasifikasikan dalam keluarga Rhabdoviridae, yang mencakup setidaknya tiga genera virus hewan, Lyssavirus, Ephemerovirus, dan Vesiculovirus. Genus Lyssavirus meliputi virus rabies, kelelawar Lagos, virus Mokola, virus Duvenhage, virus kelelawar Eropa 1 & 2, dan virus kelelawar Australia. Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies. Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda). Di Provinsi Bali Penyakit rabies muncul kembali pada tanggal 14 Nopember 2008, menimpa seorang warga Banjar Giri Darma - Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan Badung dan sampai sekarang penyakit rabies perlu diwaspadai. DEFINISI Morfologi virus rabies, berbentuk peluru, mempunyai panjang 180 nm (nanometer), dan lebar 75 nm. Komposisi dari virus ini antara lain Ribo Nucleic Acid (RNA) rantai tungga, lipid, karbohidrat dan protein. Semua Rahbdovirus memiliki dua komponen struktural utama, yakni: Helical Ribonucleoprotein Core (RNP) dan Envelop. Semua Rahbdovirus memiliki dua komponen struktural utama, yakni: Helical Ribonucleoprotein Core (RNP) dan Envelop. Virus rabies meliputi sifat fisik dan sifat kimia. Sifat Fisik: (1) Pemanasan pada suhu 600 C selama 5 menit akan mematikan virus; (2) Virus akan mati bila kena sinar ultraviolet; (3) Cepat mati bila berada diluar jaringan hidup; (4) Pada suhu - 40 C (minus 4 °C) virus dapat bertahan hidup sampai berbulan-bulan. Sifat Kimia: (1) Dapat diinaktifkan dengan propiolakton, henol, halidol azirin, zat pelarut lemak, dil; (2) Tahan hidup beberapa minggu di dalam glycerin pada suhu kamar (3) Virus rabies bila disimpan didalam larutan lycerin pekat pada suhu kamar, dapat berrtahan- berminggu-minggu: (4) Pada glycerin 10 %, virus akan cepat mati; (5) Cepat mati dengan zat-zat pelarut lemak seperti air sabun, detergent, chloroform, . ether dll. MORFOLOGI Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 - 12 minggu, setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih. Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies. MASA INKUBASI • PRODOMAL (AWAL) demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, mual dan muntah, dan sebagainya • SENSORIS (KEDUA) nyeri, kebas, panas, gel, gatal, atau menusuk- nusuk di daerah bekas gigitan, gelisan, dll. •EKSITASI (KETIGA) kaget kaget setiap ada rangsangan dari luar. kejang-kejang, sulit menelan karena takut air • PARALITIK (AKHIR) kelumpuhan dari bawah ke atas yang sangat cepat, kemudian terjadi kota dan berakhir dengan kematian Beberapa cara penanganan luka gigitan hewan penularan rabies pada manusia cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptic, segera dibawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR), penanganan luka sesegera mungkin efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian. CIRI HEWAN YANG TERJANGKIT CARA PENANGANAN 1. Hewan akan mengalami perubahan behaviour 2. Hewan menjadi lebih agresif, sensitif terhadap cahaya, lebih banyak mengeluarkan air liur, hingga perubahan suara akibat otot yg tegang. 3. Suara menjadi parau. 4. Tidak menurut perintah majikannya lagi. 5. Lupa pulang. Lari tanpa tujuan. Biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul. Sedangkan ciri rabies tenang adalah: Bersembunyi di tempat gelap & sejuk, tidak mampu menelan, mulut terbuka, air liur berlebihan, kejang-kejang berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat kelumpuhan, kematian terjadi dalam waktu singkat.
  • 2. 1. Vaksinasi: Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh dokter hewan. Vaksinasi pada hewan peliharaan merupakan langkah pencegahan utama terhadap rabies. 2. Hindari kontak dengan hewan liar: Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies. Jangan mengganggu kelelawar yang terlihat sakit atau terluka. 3. Tindakan pascagigitan: Jika digigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir, kemudian hubungi pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis segera. CARA PENCEGAHAN DAN PENGURANGAN RISIKO CARA REPLIKASI VIRUS. RABIES — REPLIKASI : MEMBELAH DIRI SEPANJANG PERJALANAN KE OTAK — MENYEBAR LUAS: KE BAGIAN NEURON — MASUK KE: SEL-SEL LIMBIK HIPOTALAMUS, DAN BATANG OTAK