presentasi mengenai sikap adaptif

1. KELOMPOK 5
ANGGOTA :
1. LAURESSYA MEGA SAPUTRI
2. TIARA INDAH OKTAVIANA
3. DWI KUSDAYANTI
4. KADEK ARYANTA
5. KADEK MISTAWAN
6. ROBIYATUL MARDIYAH
7. DIAN LINDARWATI
8. dr. PUTU SARIANINGSIH
9. PUTU SAPTA DEWI
10. YULI HARI

2. 01
- PENYEBAB DAN SOLUSI
03
02
Table of contents
FAKTOR PENYEBAB
KRISIS KEPEMIMPINAN
DI INDONESIA
KOMISARIS
PERTAMINA
2019-2021
BIOGRAFI Ir.
SOETAMI

3. PENGERTIAN
adanya
ketidakpercayaan
masyarakat kepada
pemimpin atau
sulitnya
mendapatkan
pemimpin yang
dipercaya.
1. Kesadaran agama
sangat rendah
2. Kurangnya rasa
percaya diri
3. Kurangnya
penerapan moral
bangsa
4. Proses seleksi
kurang ketat
5. Hukum yang masih
rendah
1. Mengedepankan
nilai keagamaan
2. Dapat memimpin
dirinya sendiri
3. Memperbaiki moral
4. Meningkatkan
kualitas pendidikan
5. Perbaikan hukum di
Indonesia
Penyebab Solusi
KRISIS KEPEMIMPINAN

4. Ir. Sutami lahir disurakarta, jawa
tengah 19 oktober 1928. Ia
dikenal mencurahkan tenaga dan
pikirannya tanpa melihat latar
belakangnya. Dikutip dari inti sari
Sutami menghabiskan masa
kecilnya dikota itu hingga
bersekolah di SMA Negeri 1
Surakarta. Selanjutnya Sutami
melanjutkan pendidikan dengan
berkuliah di institus Teknologi
Bandung (ITB) hingga
mendapatkan gelar insinyur.
Ir. Soetami

5. ● menteri Negara diperbantukan
pada Menteri Koordinator
Pekerjaan Umum dan Tenaga
untuk urusan penilaian konstruksi
pada Kabinet Dwikora I (27
Agustus 1964 - 22 Februari 1966)
● Menteri Koordinator
Kompartimen Pekerjaan Umum
dan Tenaga pada Kabinet
Dwikora II (22 Februari 1966 - 28
Maret 1966)
● Menteri Pekerjaan Umum dan
Energi pada Kabinet Dwikora
III (28 Maret 1966 - 25 Juli 1966)
Karier

6. ● Menteri Pekerjaan Umum
pada Kabinet Ampera I (25
Juli 1966 - 17 Oktober 1967)
● Menteri Pekerjaan Umum
pada Kabinet Ampera II (17
Oktober 1967 - 6 Juni 1968)
● Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik pada Kabinet
Pembangunan I (6 Juni 1968 -
28 Maret 1973)
● Menteri Pekerjaan Umum
pada Kabinet Pembangunan
II (28 Maret 1973 - 29
Maret 1978)
Karier

7. ● Penghargaan atau tanda
jasa
● Bintang Mahaputera
Adipradana tahun 1973
● Satyalancana
pembangunan tahun 1962
● Officer (maginoo) of the
order of Sikatuna tahun
1967
● Grand Cross of the order
of Leopold tahun 1970
Penghargaan

8. ● Mencicil rumah
Menteri Ir. Sutami ini tidak pernah
hidup bermewah-mewahan. Bahkan
rumahnya dijalan Imam Bonjol,
Jakarta pusat dibeli dengan cara
dicicil hingga baru lunas ketika akan
pensiun. Tak hanya itu Ir. Sutami
juga tidak merenovasi rumahnya
sendiri, padahal rumahnya sudah
sedikit rusak seperti atapnya bocor.
● Tidak berlebihan memanfaatkan
fasilitas Negara.
Fakta

9. ● Menteri kesayangan Soekarno
dan Soeharto
Sudah 14 tahun Ir. Sutami
menjabat sebagai menteridi era
Soekarno dan Soeharto. Selama
menjadi menteri, dua presiden
tersebut sangat memperhatikan
Sutami. Seperti presiden Soekarno
yang sering mengundang Sutami
sarapan di Istana. Keduanya
sarapan ketela yang mengepul.
Fakta

10. ● Namanya Abadi
Sutami meninggal dunia 13
November 1980 pada umur
52 tahun. Pada tanggal 16
Desember 1981, Presiden
Soeharto meresmikan
bendungan karangkates.
Fakta

11. Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M
menjabat Komisaris Utama PT.
Pertamina sejak 25 November 2019.
sampai saat ini.
Gaji Ahok sebagai Komisaris Pertamina
diperkirakan mencapai Rp 170 juta
dengan besaran tantiem sebesar Rp 25
miliar. Namun perlu diingat bahwa ini
merupakan besaran gaji Ahok pada
2020 lalu, jadi ada kemungkinan
besaran gajinya ini sudah berubah.
Komisaris Pertamina Tahun
2019-2021
Ir. Basuki Tjahaja
Purnama, M.M

12. Sementara itu, bila mengacu pada
laporan keuangan perseroan tahun
2021, Pertamina tercatat memiliki 7
orang komisaris. Kompensasi yang
dibayar dan terutang pada Dewan
Komisaris Pertamina pada periode yang
berakhir 31 Desember 2021 sebesar
dan US$ 16 juta atau sekitar Rp 240,7
miliar.
Adapun struktur komponen remunerasi
yang diberikan kepada dewan
komisaris dan direksi terdiri dari
gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas,
dan tantiem/insentif kinerja. Ir. Basuki Tjahaja
Purnama, M.M

13. Honorarium komisaris utama yang
dijabat oleh Ahok adalah sebesar
45% dari gaji direktur utama.
Selain menerima gaji, direksi dan
komisaris menerima tunjangan.
Bagi direksi, tunjangan yang
diterima meliputi tunjangan hari
raya, tunjangan perumahan, dan
asuransi purna jabatan. Sedangkan,
dewan komisaris menerima
tunjangan hari raya, tunjangan
transportasi dan asuransi purna
jabatan.
Ir. Basuki Tjahaja
Purnama, M.M

14. Namun, bila dibagi secara
merata dengan perhitungan
kompensasi yang ada di laporan
keuangan tahunan perusahaan,
maka perhitungannya untuk
komisaris mendapatkan US$ 16
juta atau sekitar Rp 240,7 miliar
dibagi 7 orang, maka setiap
komisaris termasuk Ahok
mendapat Rp 34,3 miliar per
tahun atau sekitar Rp 2,8 miliar
per bulan.
Ir. Basuki Tjahaja
Purnama, M.M