(1) Mikroprosesor 8088 diperkenalkan oleh Intel pada 1978 dan merupakan pendahulu prosesor Intel selanjutnya;
(2) 8088 memiliki 20 pin alamat, 8 pin data, dan beberapa pena kontrol seperti kontrol baca dan waktu tunggu;
(3) Arsitektur internal 8088 terdiri atas BIU yang mengontrol bus dan EU yang mengeksekusi instruksi.
2. MIKROPROSESOR 8088
Mikroprosesor 8088 mulai diperkenalkan oleh Intel
Corporation pada tahun 1978. Mikroprosesor ini mengawali
sejarah perkembangan mikroprosesor Intel selanjutnya,
seperti 80186, 80286, 80386, 80486, Intel Pentium I, sampai
yang sekarang Intel Pentium IV. Semua instruksi yang
terdapat pada mikroprosesor 8088 sepenuhnya dapat
dijalankan pada mikroprosesor-mikroprosesor Intel tersebut.
Karena itu, untuk memahami perancangan hardware dan
software pada PC sekarang, ada baiknya jika Anda lebih
dahulu memahami perancangan hardware dan software
pada mikroprosesor 8088 ini.
3. Konfigurasi pena μP 8088
Gambar dibawah ini memperlihatkan diagram
pewaktuan yang menunjukkan siklus baca tulis ketika
terjadi operasi I/O dan Memori oleh μ P. Seluruh
penjelasan tentang pena-pena pada mikroprosesor
8088 ini akan selalu mengacu pada diagram pewaktuan
tersebut. Pena pada μ P 8088 ada yang tidak
dipengaruhi oleh perubahan mode baik mode
maksimum ataupun mode minimum dan ada pula pena
yang berfungsi hanya pada saat mode maksimum
4. Pena yang tidak dipengaruhi oleh perubahan mode
baik mode maksimum ataupun mode minimum,
diantaranya adalah :
a. Bus alamat ( AD0-AD7, A8-A15, dan A16/S3-
A19/S6)
. Mikroprosesor 8088 mempunyai 20
pin jalur alamat sehingga dapat menjangkau 220 ( 1
MB) lokasi memori. Pena-pena ini hanya
berfungsi pada saat T1 (lihat diagram pewaktuan). P
ada saat T2 sampai T4 ada sebagian pin
yang berfungsi sebagai data dan juga sebagai status
. b. Bus data ( AD0-AD7). Mikroprosesor 8088 mempunya
i jalur data sebanyak 8 pin dan bisa
digunakan secara biderectional (dua arah). Pin-pin
ini berfungsi sebagai jalur data hanya pada
saat T2-T4. Pada saat T1 berfungsi sebagai jalur al
amat.
5. c. Kontrol baca (RD). Sinyal ini aktif rendah. Jika
pena ini berlogic nol berarti μ P sedang
melaksakan pembacaan data. Sinyal ini aktif diperte
ngahan T2 dan kembali tidak aktif
dipertengahan T4.
d. Clock (CLK). Yaitu masukan sinyal detak yang dib
erikan dari luar untuk mensinkronkan
segala kegiatan pada μ P. Miroprosesor 8088 dapat be
kerja pada frekuensi clock 4,77 MHz atau 8
MHz untuk versi turbo.
e. Kontrol waktu tunggu (READY). Sinyal READY ini d
isampel pada sisi naik T2. Jika sinyal
READY ini berlogic 0 berarti akan disisipkan TW/Twa
it antara T3 dan T4. Hal ini terus diulangi
sampai sinyal READY diberi logika 1. Sinyal ini bia
sanya digunakan jika ada hardware lain
yang memiliki kecepatan lebih lambat dari kecepatan
μ P ketika sedang bekerja dalam keadaan normal.
6. Arsitektur Internal μP 80888
Arsitektur internal μ P 8088 dibagi menjadi dua bagian, yaitu BIU (Bus Interface
Unit) dan EU (Execution Unit). BIU berfungsi untuk menjalankan operasi bus
seperti menjemput instruksi, membaca data dan menulis ke memori, menerima
input dan mengeluarkan output ke unit periferal. Dari BIU ini, dihasilkan bus data
sebanyak 8 bit. Untuk menjalankan fungsinya, BIU memiliki register segment,
register komunikasi internal, pointer instruksi, antrian kode objek instruksi, bus
alamat, dan bus kontrol logika. EU berfungsi untuk menterjemahkan dan
menjalankan instruksi. Mikroprosesor 8088 mempunyai 4 kelompok register
internal yaitu register penunjuk instruksi (indeks pointer register), register data
(general purpose register), register segment (segment register), serta flag register.
7. Alamat Relatif dan Alamat Absolut
Didalam suatu segment, alamat dimulai dari 0000H sampai FFFFH (64KB). Alamat ini disebut juga alamat
relatif / offset. Sedangkan alamat absolut dari 0000H s/d FFFFH adalah 00000H s/d FFFFFH. Berikut kita
lihat cara pengkonversian alamat relatif kealamat absolut. Pengkonversian dapat dilakukan dengan
menggeser nilai segment sebanyak 4 bit kekiri dan kemudian dijumlahkan dengan nilai offset. Atau cara
yang lebih sederhana adalah dengan mengalikan nilai segment dengan 2 pangkat 4 (10H) kemudian
dijumlahkan dengan nilai offset. Cara ini dikembangkan dari besarnya selisih segment yang satu dengan
yang berikutnya sebesar 2 pangkat 4 (10H).