Model kepemimpinan transaksional menekankan hubungan timbal balik antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin akan memberikan hadiah atau imbalan kepada bawahan jika mereka menyelesaikan tugas sesuai kesepakatan. Namun, penerapan model ini dalam kampanye politik sering menimbulkan masalah seperti kerusuhan karena perebutan hadiah.
1. Seorang pemimpin harus dapat menyakinkan orang lain supaya bekerja sama di
bawah kepemimpinannya. Seorang pemimpin public harus mengenal secara tepat dan
utuh baik dirinya maupun semua kondisi di masyarakat. Baik orang maupun aspek-aspek
yang ada didalamnya. Tanggung jawab pemimpin adalah memberikan jawaban secara
arief, efektif, dan produktif atas berbagai permasalahan dan tantangan yang sedang
dihadapi. Salah satu model yang digunakan pemimpin zaman sekarang untuk
meyakinkan anak buahnya adalah model kepemimpinan transaksional.
Model kepemimpinan transaksional adalah salah suatu gaya kepemimpinan
yang intinya menekankan transaksi di antara pemimpin dan bawahan. Kepemimpinan ini
memungkinkan pemimpin untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan dengan cara
memberikan hadiah atas pekerjaan tertentu. Artinya, ada sebuah hadiah yang dijanjikan
jika bawahan mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kesepakatan yang telah
dibuat bersama.
Dalam kepemimpinan ini pemimpin harus mampu mengenali apa yang
diinginkan anggota dari pekerjaannya dan memastikan apakah telah mendapatkan yang
diinginkannya. Hubungan pemimpin transaksional dengan anggota tercermin dari tiga
hal, yakni: (1) pemimpin mengetahui apa yang diinginkan anggota dan menjelaskan apa
yang akan mereka dapatkan apabila untuk kerjanya sesuai dengan harapan, (2)
pemimpin menukar usaha-usaha yang dilakukan anggota dengan imbalan, dan (3)
pemimpin responsif terhadap kepentingan-kepentingan pribadi anggota selama
kepentingan tersebut sebanding dengan nilai pekerjaan yang telah dilakukan anggota.
Dalam teori model kepemimpinan ini tampak sangat bagus dan sangat
memotivasi bawahan-bawahan pemimpin untuk dapat bekerja lebih baik. Namun dalam
prakteknya model kepemimpinan transaksional bukan menjadi model kepemimpinan
melainkan menjadi model kampanye politik. Kampanye politik bermodel transaksional
menjadikan ajang kampanye tampak seperti ajang suap menyuap. Tentu saja bagi rakyat
kampanye ini tampak menguntungkan. Namun pada kenyataannya kampanye ini tidak
pernah diawasi dengan baik. Selalu dijalankan oleh orang-orang tidak bertanggung
jawab. Calon-calon pemimpin inilah yang harus dihindari. Karena pada dasarnya
transaksional ini merupakan model kepemimpinan bukan model kampanye.
Berikut ini adalah kasus-kasus penerapan kampanye transaksional yang
merugikan rakyat
2. Pembagian Sembako di Rumah MS Kaban Ricuh
Senin, 23 Maret 2009 06:42 WIB
BOGOR -- Niatnya sih baik. Tetapi pembagian Sembako dan pengobatan gratis di rumah
tinggal Ketua Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban, Ahad (22/3) ternyata jadi kericuhan.
Beberapa warga sempat pingsan dan terinjak-injak akibat berdesak-desakan di depan
pintu masuk rumah untuk mendapatkan jatah sembako dan pengobatan.
Sembako yang akan dibagikan terdiri dari lima kilogram beras, beberapa bungkus mie
instan, minyak goreng, dan gula putih. Untuk pembagian hari Ahad ini,disediakan 2000
paket. Sementara warga yang mengantri diketahui berjumlah lebih banyak dari jumlah
tersebut.
Selain menanti pembagian sembako tersebut, ratusan warga juga datang untuk
mendapatkan pengobatan gratis yang juga di lakukan dalam rangkaian acara yang sama.
Akibatnya, sejak siang tersebut, warga berebutan masuk melalui pintu gerbang rumah
Kaban akibat khawatir tidak kebagian kupon untuk mengambil paket sembako dan
menerima pengobatan. Aksi saling dorong pun terjadi di rumah yang beralamat di Jalan
Keranji Ujung RT 4/4, Perumahan Budi Agung, Kedung Halang, Kelurahan Sukaresmi,
Tanah Sareal Kota Bogor.
Karena aksi dorong tersebut, nampak belasan perempuan pingsan karena terjepit dan
terinjak-injak. Tidak diketahui pasti jumlah yang pingsan tersebut. Tapi diantaranya
adalah Ny Titi (59) warga Taman Kencana Kota Bogor, Romlah (54) warga Tanah Saeral,
Dan Yanti (55) warga Kedung Halang.
Mengetahui banyak yang pingsan, gerbang pintu masuk rumah Kaban langsung ditutup
setelah seluruh korban yang pingsan dibawa masuk ke dalam rumah oleh panitia
pembagian sembako. Mereka yang pingsan tersebut kemudian mendapatkan perawatan
oleh tim medis yang sebenarnya disediakan panitia untuk acara pengobatan gratis.
Sementara, menurut yang empunya hajatan, MS Kaban, pembagian sembako yang
dilakukan hari ini bukan dalam rangka kampanye PBB, walaupun diketahui bahwa hari
ini adalah juga giliran kampanye PBB di Kota Bogor. “Kegiatan pengobatan gratis dan
pembagian sembako ini adalah rangkaian dari peringatan Maulid Nabi,” ujar kaban
kepada wartawan.
Kegiatan serupa menurut Kaban tidak saja dilakukan pada peringatan Maulid Nabi. Tapi
juga padahari-hari besar Islam lainnya, seperti Isra’ Mi’raj, dan pada Bulan Ramadhan.
Penuturan Kaban ini diamini oleh Hasanah (45), salah satu anggota rombongan
pengajian Al-Hikmah yang juga datang untuk mengambil jatah sembako. Hasanah yang
juga kader PBB ini mengatakan bahwa kampanye PBB sudah dilakukan pada pagi harinya
di lapangan Heulang, Tanah Sareal, Kota Bogor.
“Setelah melakukan kampanye di sana (Lapangan Heulang), baru saya dan kawan-kawan
mendatangi kediaman bapak MS Kaban untuk mengambil jatah sembako, ujarnya
3. menjelaskan. Begitupun, dari pantauan, terlihat bendera-bendera dan atribut PBB masih
terpasang saat acara.
Pembagian Sembako Ricuh
Pembagian paket Sembako gratis yang digelar Kelompok Pengajian Sejuta Umat di
Masjid Muslimin, di Jalan Turi Medan, Sabtu siang (20/8), kembali ricuh, menyusul
terhimpitnya sejumlah warga yang saling dorong untuk mendapatkan jatah yang dibatasi
pihak panitia.
Pantauan Jakcity di lokasi terlihat, ribuan calon penerima zakat yang sudah mengantre
sejak pagi, langsung terlibat aksi saling dorong saat pihak Kepolisian Sektor Medan Kota
dan sejumlah anggota TNI yang melakukan pengamanan di lokasi, mulai membuka pagar
masjid sebagai tanda dimulainya pembagian Sembako.
Situasi pun nyaris tak terkendali, saat warga saling berlomba untuk mendapat giliran di
depan. Sejumlah pengantre yang umumnya ibu-ibu berusia lanjut, tampak menjerit
karena terhimpit di tengah kerumunan massa//
Bahkan polisi terpaksa turun tangan ke tengah kerumunan untuk menyelamatkan
seorang balita yang berada di tengah keramaian. Akibat insiden ini, sejumlah orang
pingsan dan beberapa lainnya tampak lemas sehingga terpaksa dievakuasi dari tengah
kerumunan massa.
Lambannya proses pembagian, dituding para calon penerima sembako
menjadi penyebab kejadian ini. “Bayangkan pak, kami dari subuh tadi sudah mengantre
disini, tapi tak dibagi-bagi juga sembako itu. Makin siang makin rame orang ya sampai
berhimpitan begini” sesal Atik, warga Belawan yang terpaksa dievakuasi dari tengah
kerumunan karena nyaris pingsan.
Untuk mengantisipasi timbulnya korban, petugas keamanan akhirnya kembali menutup
pintu pagar masjid dan menghentikan sementara pembagian Sembako . Setelah berjalan
normal, pembagianpun akhirnya dilakukan kembali.
Menurut pihak panitia, dalam kegiatan ini panitia sengaja membagikan beras 10
kilogram, minyak goreng, tepung dan uang sebesar 50 ribu rupiah, untuk 4000 warga
yang telah memegang kupon. “Ini merupakan bentuk kepedulian kita berbagi kepada
sesama. Kami berharap dengan kegiatan ini, dapat menggugah para dermawan lainnya,
untuk turut berbagi, terlebih di Bulan Ramadhan dan menjelang lebaran seperti saat ini”
ujar Hajjah Zunaidar Tanto, selaku Ketua Umum Pengajian Sejuta Umat