SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

         “PIAWAI JADI DOKTER ANAK UNTUK KELUARGA”




MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS MATA
          KULIAH BAHASA INDONESIA LAPORAN BUKU


                       DISUSUN OLEH :


             NAMA : LIDYA MAR’ATHUS SHOLIHAH
             NIM   : 2012730136




                      Dosen Pembimbing:

                       Drs. Yamin, M.Pd




           UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
             PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
                          JAKARTA

                           2012/2013
KATA PENGANTAR



 Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Amin.

 Laporan buku ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

 Saya mengucapkan terima kasih kepada Drs. Yamin, M.Pd yang telah membimbing serta
memberikan penjelasan yang sangat penting bagi penulis untuk menyelesaikan makalah yang telah
membantu dalam proses pembelajaran dan penyelesaian. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini.

 Saya berharap, laporan buku ini dapat diterima oleh semua kalangan, baik kalangan muda maupun
kalangan tua. Semoga laporan buku ini dapat dijadikan sumber referensi, sumber pembelajaran, dan
dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk siapa saja yang membutuhkan.

 Saya menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT, saran dan kritik membangun untuk
perbaikan makalah ini sangat saya harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




                                                                      Jakarta, 07 November 2012




                                                                                   Tim Penyusun




                                                                                               2
DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR………………………………………………………...

DAFTAR ISI………………………………………………………..………

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Pemikiran………………….………………………………..……

B. Rumusan Masalah ………………………………………………..……

C. Tujuan……………………………………………………………….….

D. Manfaat…………………………………………………………………

BAB II. TEORI

2.1 Ringkasan isi dan Pembahasan………………………………………………..…..……….

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..…

3.2 Saran……………………………………………………………………




                                                              3
BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR PEMIKIRAN

 Alasan saya memilih buku “Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga” karena saya menyadari
semua orangtua tentu akan cemas dan khawatir, saat mendapati buah hatinya sakit. Walau hanya
panas sedikit akan menimbulkan kepanikan, apalagi kalau diiringi step.

 Rasa kasihan akan memuncak, kala tak tega melihat anak yang tersiksa karena sakit yang
mereka alami. Kena batuk gatal saja misalnya, sang anak terpaksa muntah terus, karena tidak
tahan.Tentu menjadi sangat penting, jika orangtua mahir menangani penyakit anak-anaknya.
Untuk itu, pengetahuan orangtua harus ditambah terus, agar bisa tenang menghadapi anak yang
lagi sakit.Minimal pengetahuan penyakit yang ia kuasai terkait cara mengobati flu, batuk, demam,
kejang demam, DBD, radang tenggorokan,insfeksi telinga, diare, ruam popok dan lainnya. Masih
banyak lagi tips-tips menghadapi anak yang sakit, dengan cara alami memanfaatkan apa yang ada
di lingkungan. Para orangtua harus membacanya, sehingga bisa mencegah datangnya penyakit
bagi buah hati.

 Pencegahan dini lebih bisa dilakukan jauh-jauh hari, sehingga tidak membuat anak sakit lagi
karena jadi dokter keluarga, akan membuat lebih berarti bagi si anak. Mereka akan merasa
nyaman, dan menganggap kita pahlawan bagi kesehatan mereka. Buku ini dirancang untuk
memberikan informasi, dan merupakan panduan penanganan penyakit yang sering di derita anak-
anak .

 Buku ini juga tidak terlalu tebal dan dikemas dengan bahasa yang mudah diterima oleh
masyarakat umum. Jadi pembaca mudah untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan
tanpa memakan waktu lama untuk membaca.

Buku yang saya pilih memiliki data sebagai berikut:
1.   Judul buku                     : Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga
2.    Nama Penerbit                 : DIVA Press
3.    Nama Pengarang                : Agiza Firdaus
4.    Panjang Buku                  : 20 cm
5.    Lebar Buku                    : 14 cm
6.    Tebal Buku                    : 1 cm

                                                                                              4
7.    Jumlah Halaman                : 146 halaman




A. RUMUSAN MASALAH

   Berdasarkan latar pemikiran diatas, maka penulisan mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peran virus, bakteri dan antibiotik dalam tubuh?
2. Apa saja penyakit yang sering diderita anak-anak, dan bagaimana penanganannya baik dari tata
   laksana penyakit, hal-hal yang tidak boleh diberikan,     tindakan, upaya pencegahan ataupun
   pengobatannya hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter?


B. TUJUAN
 Untuk menginformasikan kepada seluruh pembaca untuk menjadi orangtua pintar dalam menjaga
   kesehatan anak-anak, sekaligus menjadi konsumen yang cerdas di masyarakat.
 Untuk menginformasikan kepada seluruh pembaca tentang bagaimana menangani penyakit yang
   sering di derita anak-anak mulai dari tata laksana penyakit, hal-hal yang tidak boleh diberikan,
   tindakan, upaya pencegahan ataupun pengobatannya hingga kapan waktunya harus menghubungi
   dokter.


C. MANFAAT
   Manfaat pembuatan karya tulis ini adalah semakin menambah kesadaran kami akan pentingnya
   sikap siaga terhadap suatu penyakit. Dalam buku ini dijelaskan mengenai panduan mulai tata
   laksana penyakit, hal-hal yang tidak boleh diberikan, upaya pencegahan, hingga kapan waktunya
   harus menghubungi dokter. Bagi kami pribadi sebagai mahasiswa kedokteran yang nantinya akan
   menangani kasus seperti penyakit yang kerap menyerang anak, seperti flu, demam, batuk, DBD,
   diare, cacar air, campak, dan lain-lain buku ini sangat bermanfaat dalam memberikan informasi
   serta panduan kepada kami dalam pelaksanaan praktek kerja kami nantinya.
   Disamping itu, buku ini juga bermanfaat bagi khalayak umum. Buku ini dapat dijadikan panduan
   dan membekali diri kita dengan informasi dan memungkinkan kita untuk memahami pilihan
   pengobatan yang terbaik.




                                                                                                  5
BAB II TEORI

2.1 Ringkasan Isi dan Pembahasan Buku

   Mengenal Virus, Bakteri dan Antibiotik

   A.     Bakteri

 Banyak sekali bakteri dalam tubuh kita, baik bakteri jahat maupun baik. Beberapa fungsi bakteri baik
dalam tubuh kita, antara lain:

1. Membantu pencernaan agar tidak sembelit
2. Mencerna makanan menjadi zat-zat gizi
3. Mengolah makanan menjadi vitamin B dan K yang dibutuhkan oleh tubuh
4. Melindungi tubuh agar tidak terinfeksi oleh kuman jahat


   B.     Virus

 Ukuran virus jauh lebih kecil daripada bakteri dan tidak dapat berkembang biak secara mandiri
karena alat reproduksinya tidak sempurna. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan
tubuh kita.

   C.     Obat-obatan dan Antibiotik

 Proses metabolisme obat terdiri atas dua tahapan. Pertama, proses dibantu oleh enzim P450 yang
menghasilkan suatu zat, yang selanjutnya akan diolah oleh sekelompok enzim lain, seperti enzim
gluthation1, sehingga terbentuk produk yang larut dalam air dan siap untuk dibuang dari tubuh. Kedua,
merupakan tahap untuk menetralisir zat yang mengandung toksin atau racun.

   Flu

 Flu, salesma atau pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus. Umumnya, flu akan
menyerang tubuh selama 3 hari sampai 2 minggu, tergantung daya tahan tubuh masing-masing anak
dan ada tidaknya orang lain yang juga sakit flu di rumah atau sekolah anak tersebut.

          Tips Mengatasi Flu:
        1. Hal yang paling dibutuhkan saat anak sakit flu adalah cairan. Upayakan agar ia sering
    minum, meski sedikit-sedikit.
          1
              Dr. Hery Winarsi, M.S. , Antioksidan Alami Dan Radikal, Jakarta: Kanisius, 2007. hlm.108.


                                                                                                          6
2. Apabila ingus mengental dan kering, tetesi hidung dengan NACL 0,9% (air garam steril)
        yang bisa dibeli bebas dalam kemasan 20 ml atau membeli kemasan bermerek.
         3. Memberikan uap air panas untuk dihirup oleh anak atau bayi.
         4. Mandi sauna.
         5. Upayakan ruangan tidak kering.
         6. Tidurkan anak dengan posisi kepala lebih tinggi.
         7. Berikan parasetamol atau asetaminofen2 apabila anak dan bayi anda rewel karena mengalami
        gejala demam dengan suhu >38,5 °C.


A. Obat yang Tidak Perlu Diberikan saat Terkena Flu
1. Memberikan antibiotik
2. Memberikan steroid (contoh: predbison, deksametason, kenacort, dan medixon)
3. Antihistamin3 (contoh: ctm, ceterizenryzen/ozen, ataupun loratadine/claritin)
4. Dekongisten (seperti, pseudoefedrin dan berbagai sirup obat batuk pilek yang bisa dibeli bebas).


B. Waktu yang Tepat untuk Menghubungi Dokter

   Bila cara penanganan flu tanpa obat tersebut sudah dilaksanakan, tetapi flu yang menyerang anak
   tidak kunjung sembuh, maka perlu segera berkonsultasi ke dokter apabila:

1. Batuk pada anak menetap lebih dari satu minggu dan demam lebih dari 72 jam.
2. Anak mengalami sesak nafas dan bibir maupun kuku kebiruan.
3. Terjadi irritable4, yakni mengantuk terus-menerus dan sulit dibangunkan.


3.2.Tips Mencegah Flu

   Tips mencegah flu adalah sebagai berikut:

1. Cuci tangan dengan benar setiap terkena ingus, mengurus anak yang terkena flu, mempersiapkan
   makanan dan minuman bayi, ataupun mengurus dan menggendong bayi.
2. Sedapat mungkin hindari kontak erat dengan penderita flu.


            2
                Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes, farmakologi, EGC, 1996, hlm.218.
            3
                Ika Puspitasari, Cerdas Mengenali Penyakit & Obat, Jakarta: bfirst, 2006. hlm.5.

            4
                Dendy Sugono, Loc.Cit


                                                                                                      7
3. Perhatikan kebersihan rumah, kamar mandi, dapur, serta buang tisu bekas ke tempat sampah yang ada
   tutupnya setelah membang ingus.



       Batuk

     Pada dasarnya batuk ialah suatu refleks yang pusat pengaturannya berada pada otak. Batuk akibat
   infeksi virus flu bisa berlangsung sampai dengan 2 minggu, bahkan lebih lama lagi bila tubuh anak
   sensitif atau mudah alergi5, terlebih jika di dalam rumah ada orang lain yang sedang sakit.

A. Tips mengatasi batuk
1. Banyak minum air hangat, bisa air putih hangat, teh hangat, atau kuah sup.
2. Jangan terkena asap rokok, asap dapur, asap kendaraan, dan debu.
3. Jika tidur, posisi kepala harus lebih tinggi.


B. Obat yang tidak perlu diberikan saat terkena batuk
1. Jangan gunakan antibiotik
2. Jangan mengkonsumsi obat penekan refleks batuk, misalnya codein atau dekstrometorfan (DMP).


C. Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter
1. Batuk menetap lebih dari 1 minggu
2. Demam lebih dari 72 jam (>38,5 °C)
3. Jika batuk disertai darah atau muntah darah
4. Mengantuk terus-menerus atau sulit dibangunkan


D. Tips mencegah batuk
1. Hindari pencetus batuk (misalnya asap rokok, asap kendaraan, asap dapur, dan debu)
2. Bersihkan rumah dari debu
3. Cuci tangan sampai bersih
4. Hindari kontak langsung dengan penderita flu. Apabila kita menderita batuk, upayakan tutup mulut
   dengan tisu, kain, atau bisa menggunakan masker agar tidak menulari orang lain.

                    5. dr Purnamawati S. Pujiarto,“ Q & A Smart Parents for Healty Children”, Intisari,
                    2008, hlm.79.




                                                                                                          8
 Demam

     Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh anak mencapai lebih dari 38°C dan prosesnya terdiri atas
   beberapa fase, yaitu menggigil ampai suhu tubuh mencapai puncaknya, menetap, lalu menurun.

A. Bagaimana bisa timbul demam?

   Peningkatan suhu tubuh ditimbulkan oleh beredarnya molekul kecil dalam tubuh yang disebut pirogen
   (zat pencetus panas). Demam lebih sering ditimbulkan akibat adanya infeksi, baik oleh bakteri
   maupun virus. Demam6 dapat pula menandakan bahwa anak terkena dehidrasi.

B. Tips mengatasi demam
1. Demam dapat menimbulkan dehidrasi. Maka dari itu minum air dengan cara sedikit-sedikit, namun
   sering.
2. Kompres anak dengan air hangat. Mengapa tidak air dingin? Sebab, apabila diberi air dingin maka
   otak akan menyangka bahwa suhu di luar tubuh dingin, sehingga otak akan memerintahkan tubuh
   untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil, sehingga memproduksi panas. Akibatnya suhu
   tubuh bukannya turun, namun justru bertambah panas.
3. Suhu7 ruangan dijaga agar tidak panas.
4. Berikan anak pakaian baju yang tipis.
5. Biarkan anak mengkonsumsi makanan yang diinginkan.
6. Beri obat penurun panas, misalnya obat yang mengandung acetaminophen atau parasetamol sesuai
   dosis yang dianjurkan pada label obat.




C. Prinsip menangani demam

      Dalam menangani demam menurut rekomendasi Mayo Clinic USA dan AAP (American Academy
   of Pediatrics):

                     6
                         dr Purnamawati S. Pujiarto,“ Q & A Smart Parents for Healty Children”, Intisari,
                     2008, hlm.3.


                     7
                         Ibid. hlm.20.



                                                                                                       9
1. Cari tahu penyebab panasnya.
2. Jangan panik, karena umumnya demam tidak membahayakan jiwa.
3. Amati perilaku anak.
4. Jangan memberikan obat penurun panas bila demam tidak tinggi (<38,5°C)
5. Mengetahui kapan harus cemas dan menghubungi dokter.


D. Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter
1. Gejala Demam pada Bayi
   Bila bayi berusia kurang dari 3 bulan dan suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih. Walaupun ia tidaak
   menunjukkan gejala lain, namun segeralah datang kedokter agar ia lekas sembuh.
   Jika bayi anda berusia lebih dari 3 bulan dan temperatur suhu tubuhnya mencapai 38,3°C atau lebih.
   Demam dan rewel tanpa sebab yang jelas, misalnya menangis nyaring saat diganti popoknya atau saat
   dipindahkan.
   Bila bayi lebih dari 6 bulan dengan temperatur di bawah normal.




2. Gejala demam pada anak


A. Tanda-tanda Umum
1. Anak rewel, muntah berulang, sakit kepala berat, sakit perut, atau gejala lain yang mebuat ia merasa
   sangat tidak nyaman.
2. Demam setelah keluar dari mobil yang sangat panas.
3. Bila anak usia kurang dari 2 tahun dan demam menetap lebih dari 1 hari.
4. Jika anak berusia lebih dari 2 tahun dan demam menetap lebih dari 3 hari.
5. Apabila anak usia lebih 2 tahun menderita demam, sangat lemas,tidak responsif, dan kaku jika ia
   duduk, maka hal ini bisa menjadi pertanda bahwa ia terkena meningitis yag cukup berbahaya.
B. Cara mengatur suhu tubuh anak
1. Mengukur temperatur melalui rektal (anus)
2. Mengukur temperatur melalui ketiak
3. Mengukur temperatur melalui mulut




      Kejang demam


                                                                                                        10
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam
   tanpa infeksi sistem syaraf pusat.

A. Jenis kejang demam
1. Kejang menyeluruh (simple febrile seizures)

   Kejang menyeluruh biasanya berlangsung kurang dari 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam.
   Kejang menyeluruh tidak meningkatkan risiko kematian, kelumpuhan, ataupun retardasi mental.

2. Kejang lokal (complex febrile seizures/ complex partial seizures)

   Kejang lokal hanya melibatkan salah satu bagian tubuh dan berlangsung sekitar lebih dari 15 menit
   atau berulang dalam waktu singkat selama demam masih berlangsung.

B. Mengatasi kejang demam

     Jika anak yang menderita kejang demm dibawa ke fasilitas kesehatan, maka Dokter akan
   memberikan obat yang dapat mengurangi kejang, seperti diazepam atau valium yang berguna untuk
   merileksasi8 otot. Akan tetapi, obat tersebut harus diberikan ketika terjadi kejang dan tidak berguna
   apabila diberikan sebelum atau sesudah kejang.

      Demam dengue dan demam berdarah dengue

     Demam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan
   disebarkan melalui perantara nyamuk aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue tersebut.
   Demam dengue sendiri terbagi menjadi dua, yaitu demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue
   (DBD).

A. Demam dengue (DD)

      Infeksi virus dengue menyebar dengan cepat dan dapat menyerang banyak orang pada masa
   epidemik. Penyakit tersebut akan lebih parah jika dialami oleh anak-anak.

   Adapun gejalanya:

1. Demam tinggi mendadak secara terus-menerus
2. Sakit kepala terutama pada bagian dahi
3. Sakit pada bagian belakang bola mata

            8
             Merileksasi adalah rileks, yaitu suatu tindakan yang digunakan untuk melepas ketegangan atau
            kelelahan.

                                                                                                            11
4. Sakit pada bagian tubuh atau sendi
5. Mual/muntah
6. Muka tampak kemerahan


B. Demam berdarah dengue (DBD)

     Demam dengue adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang,
   penurunan jumlah sel darah putih, serta ruam pada kulit. Sementara itu, demam berdarah dengue atau
   dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan
   manifestasi perdarahan. Pada keadaan parah, bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah sehingga pasien
   mengalami syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue syok syndrome
   (DDS).

   Tips mengatasi demam dengue dan demam berdarah dengue

1. Dalam mengatasi demam, sebaiknya diberikan asetaminofen/parasetamol. Asetaminofen diberikan
   selama demam masih mencapai 39°C, paling banyak dosis dalam 24 jam.
2. Salisilat tidak digunakan, karena akan memicu perdarahan dan asidosis.
3. Obat penenang.
4. Untuk menggant cairan yang hilang, harus diberikan cairan yang cukup melalui mulut atau pembuluh
   darah vena.


   Waktu yang tepat untuk menghubungi Dokter

   Jika penderita demam dengue ataupun demam berdarah dengue mengalami gejala-gejala tertentu,
   maka anda harus segera membawanya ke dokter. Adapun gejala-gejala tersebut antara lain:

1. Denyut jantung meningkat
2. Kulit pucat dan dingin
3. Denyut nadi melemah
4. Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat mengantuk atau tertidur terus-menerus
5. Urine sangat sedikit
6. Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba
7. Tekanan darah menyempit sampai kurang 20 mmhg
8. Hipotensi



                                                                                                   12
Tahap penanganan pasien dengan demam dengue dan demam berdarah dengue di fasilitas kesehatan

   Adapun tahap penanganan pasien demam dengue dan demam berdarah dengue di fasilitas kesehatan
   adalah sebagai berikut:

1. Jika penderita mengalami dehidrasi yang signifikan (>10% berat badan normal), maka diperlukan
   segera diberikan penggantian cairan secara intrevena. Contoh cairan pengganti yang bisa diberikan
   adalah ringer laktat atau ringer asetat, larutan garam fisiologis dan glukosa 5% serta plasma substitute.
2. Pemberian cairan pengganti harus diawasi selama 24-48 jam dan dihentikan setelah penderita
   terehidrasi, yang ditandai dengan jumlah urine yang cukup, denyut nadi yang kuat, dan perbaikan
   tekanan darah. Infus juga harus diberikan bila kadar hematokrit turun sampai 40%.
3. Bila pemberian cairan intravena diteruskan setelah tanda-tanda tersebut tercapai, maka akan terjadi
   overhidrasi, sehingga jumlah cairan dalam pembuluh darah menjadi berlebih dan dapat mengakibatkan
   edema paru-paru ataupun gagal jantung.
4. Oksigen diberikan pada penderita dalam keadaan syok.
5. Transfusi darah hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda pendarahan yang signifikan.



      Roseola

      Roseola adalah infeksi ringan yang menyerang anak-anak usia 6-36 bulan. Namun, terkadang
   roseola juga menyerang orang dewasa. Roseola disebabkan oleh virus herpes manusia (HHV6), tetapi
   juga dapat disebabkan virus herpes lain, seperti virus herpes manusia 7 (HHV7). Masa inkubasi (masa
   dari mulai terinfeksi sampai timbulnya gejala) adalah sekitar 5-15 hari. Biasanya, penyakit yang
   berlangsung selama 3-7 hari diartikan sebagai penyakit campak atau rubella oleh dan para orangtua,
   karena muncul ruam pada kulit.

A. Gejala Roseola
1. Terjadinya demam tinggi secara tiba-tiba, suhu tubuh lebih dari 39,4°C bahkan bisa mencapai 40,6°C.
   Demam dapat berlangsung selama 3-7 hari.
2. Anak mengalami sakit tenggorokan, pilek, batuk dan demam.
3. Pada saat suhu tubuh mulai tinggi, umumnya 5-10% penderita mengalami kejang demam (kejang
   akibat demam tinggi).
4. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di bagian belakang kepala, leher sebelah samping,
   dan dibelakang telinga.
5. Pada hari keempat, demam biasanya mulai turun.


                                                                                                          13
6. Ruam kulit setelah demam umumnya akan mereda. Ruam terdiri atas bintik-bintik kecil berwarna
   merah muda kecil. Bintik-bintik ini umumnya datar, tetapi ada beberapa yang timbul. Dibeberapa
   bintik, ada cincin putih disekitarnya. Ruam biasanya dimulai pada dada, punggung, dan perut,
   kemudian menyebar ke leher dan lengan. Ruam terkadang dapat mencapai kaki dan wajah.
7. Diare ringan
8. Penurunan nafsu makan
9. Mata bengkak




B. Tips mengatasi Roseola
   Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5°C dan anak mulai gelisah atau rewel.
   Kebanyakan anak sembuh dari roseola dalam waktu seminggu sejak awal demam. Meskipun bisa
   diobati, namun setiap jenis pengobatan dianjurkan berkonsultasi dengan dokter.




      Radang tenggorokan

      Radang tenggorokan adalah infeksi pada tenggorokan (tekak) dan terkadang mengakibatkan
   amandel. Kebayakan radang tenggorokan diakibatkan oleh virus yang biasanya menyebabkan flu.

A. Gejala radang tenggorokan

      Penderita radang tenggorokan mulanya mengalami gejala menyerupai flu, yakni hidung berair,
   batuk dan demam ringan. Sementara itu, penderita radang tenggorokan yang disebabkan oleh
   streptokokus tenggorokan, akan merasa lemah, pembesaran kelenjar getah bening pada leher, dan
   demam tinggi. Terkadang, ia juga mengalami gejala demam scarlet, yakni demam disertai lidah yang
   putih cemerlang atau merah secara bergantian pada lidah (“lidah stroberri”) dan ruam kulit berwarna
   merah khusus (ruam scarlatiniform). Apabila penderita mengalami amandel kronis akibat radang
   tenggorokan, maka tenggorokannya akan luka dan terasa sakit saat menelan.

B. Diagnosis terhadap radang tenggorokan

    Dokter akan mendugabahwa seseorang menderita radang tenggorokan ketika ia melihat kotoran
   kemerahan dan putih atau nanah di bagian belakang tenggorokan, atau bila melihat kelenjar getah
   bening di leher membesar.

C. Tips mengobati radang tenggorokan

                                                                                                   14
1. Pada penderita streptokokus tenggorokan, biasanya diobati dengan penisillin, baik dalam suntikan
   tunggal maupun melalui mulut lebih dari 10 hari.
2. Jika penderita alergi terhadap penisillin, dokter bisa memberikan eritromisin atau antibiotik lainnya.
3. Pengobatan pada penderita streptokokus tenggorokan dan radang tenggorokan karena virus, bisa
   dilakukan dengan memberikan ibuprofen atau asetaminofen untuk mengatasi rasa sakit dan demam,
   serta menganjurkan ia untuk banyak minum cairan, seperti air putih ataupun jus buah.
4. Menyediakan sup adalah cara baik supaya penderita terehidrasi dan tetap mendapatkan nutrisi selagi
   masih tubuhnya masih merasakan sakit saat menelan makanan maupun sebelum nafsu makannya
   pulih.
5. Berkumur dengan air garam atau menggunakan anestesi semprot tenggorokan bisa juga membantu
   menghilangkan rasa sakit pada tenggorokan untuk sementara waktu.




      Otitis media akut (OMA)

     Otitis media akkut (OMA) adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah. Telinga
   sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam.

     Penyebab OMA sering diawali dengan infeksi pada saluran pernafaan, seperti radang tenggorokan
   atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui aluran eustacheus. Kendati sebagian besar kasus
   OMA disebabkan bakteri, tetapi hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Sebab, tanpa
   antibiotik pun, saluran eustachius akan terbuka kembali, sehingga bakteri akan tersingkir bersama
   aliran lendir.

     Pada umumnya, penderita OMA akan sembuh dalam waktu 3 hari tanpa mengkonsumsi antibiotik.
   Sebab penggunaan antibiotik sesungguhnya tidak mengurangi komplikasi yang dapat terjadi, temasuk
   berkurangnya pendengaran.

     Pada dasarnya meskipun antibiotik dengan spektrum luas dapat membunuh lebih banyak bakteri,
   tetapi memiliki resiko yang lebih besar. Sebab, bakteri normal dalam tubuh dapat terbunuh, sehingga
   keseimbangan flora dalam tubuh pun terganggu.

   Waktu yang tepat untuk mnghubungi dokter ahli THT ialah:

1. Anak yang sering mengalami penyakit OMA , yakni lebih dari 4 kali dalam 6 bulan.
2. Anak dengan efusi selama 3 bulan atau lebih, keluarnya cairan dari dalam telinga, atau gendang
   telinga berlubang.

                                                                                                            15
3. Anak dengan kemungkinan komplikasi serius, seperti kelumpuhan saraf wajah dan mastoiditis
   (peradangan pada bagian tulang tengkorak, khususnya pada tonjolan tulang dibelakang telinga).
4. Anak dengan kelainan kraniofasial (kepala dan wajah), dawn syndrome, bibir sumbing, atau
   keterlambatan bicara.



      Infeksi saluran kencing

     Infeksi saluran kencing pada anak-anak adalah suatu keadaan yang patut diwaspadai, karena 5%
   penderitanya hanya menunjukkkan gejala yang samar, namun memiliki risiko keruakan ginjal yang
   lebih besar dibandingkan orang dewasa.

A. Penyebab infeksi saluran kencing
1. Proteus mirabilis, yakni bakteri yang mengeluarkan zat, sehingga terjadi pembentukan batu pada
   saluran kemih dan dapat menyebabkan infeksi.
2. Staphylococcus saprophyticus juga bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing.
3. Bakteri escherichia coli merupakan penyebab infeksi saluran kencing yang paling umum terjadi pada
   anak-anak hingga 80%. Pada bayi baru lahir (0 – 28 hari), infeksi diperantarai oleh aliran darah.
   Sedangkan, setelah usia itu, umumnya terjadi dengan naiknya bakteri pada saluran kemih.
4. Mikroorganisme lain yang dapat menjadi penyebab infeksi saluran kencing, yaitu beberapa bakteri
   yang umumnya menginfeksi saluran cerna dan Candida albicans (sejenis jamur yang biasanya
   menginfeksi pasien dengan kateter/semacam selang pada saluran kemihnya).
5. Selain itu, infeksi saluran kencing juga dapat terjadi karena diabetes melitus, kekebalan tubuh yang
   rendah, atau pasien dalam terapi antibiotik.




B. Gejala infeksi saluran kencing

      Demam adalah gejala yang paling umum dialami oleh penderita insfeksi saluran kencing. Gejala
   insfeksi saluran kencing adalah sebagai berikut:

1. Pada bayi baru lahir (0-28 hari) terjadi demam, kulit tampak kuning berkepanjangan, gagal tumbuh,
   dan tidak mau menyusu.
2. Pada bayi dibawah 1 tahun, terjadi demam, tidak mau menyusu, muntah dan diare.




                                                                                                    16
3. Sedangkan pada anak-anak, dapat terjadi demam, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine yang
   keruh atau berbau busuk, nyeri pada daerah di atas tulang kemaluan, mengompol (setelah sebelumnya
   berhenti mengompol), dan adanya darah pada urine.


C. Diagnosis terhadap penyakit infeksi saluran kencing

   Di perlukan pengambilan contoh urine untuk kultur dengan cara aspirasi suprapubik atau kateter.
   Aspirasi suprapubik adalah pengambilan urine langsung dari kandung kemih dengan jarum.

D. Tips mengatasi infeksi saluran kencing

   Pada pengobatan parenteral, umumnya diberikan obat-obatan yang mengandung cephalosporin,
   seperti ceftriaxone 75 mm/kg setiap 24 jam. Akan memilih gentacimin 7,5 mm/kg per 24 jam dan
   benzylpenicillin 50 mm/kg per 6 jam untuk anak di atas 1 bulan.

E. Pemeriksaan lanjutan pada infeksi saluran kencing
1. Pemeriksaan ultrasonografi9 ginjal, ureter, dan kandung kemih.
2. Pemerikaan DMSA Scan
3. Pemeriksaan Cystogram.


F. Tips mencegah infeksinsaluran kencing
   Pecegahan terhadap penyakit infeksi saluran kencing sebenarnya. Dalam hali ini kita dianjurkan
   banyak minum dan tidak menahan kencing. Sebagai upaya untuk membersihkan saluran kemih dari
   kuman.




      Diare

       Diare dapat mengakibatkan dehidrasi. apabila bayi mengalami dehidrasi berat, maka
   kesadarannya akan menurun, lemas luar biasa, dan mengantuk. Selain itu, ia tidak bisa minum, cubitan
   kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik, serta frekuensi buang air kecil berkurang. Waktu yang
   tepat menghubungi dokter ialah:

1. Apabila tinja berdarah


            9
                Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, Sp.OG, Kepaniteraan Klinik Obsterri & Ginekologi, Jakarta: gra, 2012, hlm.196.




                                                                                                                                   17
2. Anak tidak buang air kecil (popok tidak basah) lebih dari 8 jam
3. Air mata dan bibir lidah juga kering
4. Badan anak tampak lemas, lesu, dan mengantuk luar biasa
5. Anak tidak memberikan respons ketika dibangunkan.


   Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan diare:
   Umumnya,pemberian antibiotik pada pengobatan diare tidak diperlukan. Pemberian antibiotik hanya
   dilakukan apabila tinja berdarah. Hal ini karena penggunaan antibiotik justru bisa memperparah diare,
   sehingga akan menyebabkan infeksi tambahan oleh jamur, fungus ataupun candida.
   Obat untuk menghasilkan diare dan muntah, seperti primperan dan motilium, sesungguhnya tidak
   dapat menyembuhkan penyebab diare, bahkan bisa menimbulkan efek samping.
   Tidak ada guideline diare akut yang mencantumkan pemberian kaolin/pectin dan lainnya.
   Pada diare akut, bayi tidak perlu diberi susu formula khusus (susu soya, susu rendah laktosa, ataupun
   susu bebas laktosa)




      Sembelit

     Penyebab utama sebelit adalah karena pola makan yang tidak tepat. Faktor penyebab sembelit adalah
   kurang minum, anak tidak menghiraukan rasa ingin buang air besar dan justru menahannya, kurang
   gerak, kurang olahraga, dan banyak duduk serta hypothyroidism (kelenjar gondok kurang berfungsi).

   Gejala sembelit yang biasa dijumpai pada anak-anak adalah:

1. Sakit perut, mules, melilit, dan kembung.
2. Nafsu makan turun, rewel, dan pada celana dalam ada bekas tinja (soiled underwear)
3. Sering buang air kecil.

   Tips mengatasi sembelit:

     Mengkonsumsi makanan berserat, seperti sayuran ataupun buah pir yang dikukus, serta banyak
   minum.

      Cacar air (varisela)

     Cacar air adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan
   bintik-bintik kecil yang datar atau menonjol, lepuhan berisi cairan, serta keropeng yang menimbulkan
   rasa gatal. Maa inkubasi cacar air berlangsung sekitar 7-12 hari.
                                                                                                     18
Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus ditularkan melalui percikan ludah penderita
atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa
menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan terakhir yang telah mengering.
Oleh karena itu untuk mencegah penularan , sebaiknya ia diisolasi (diasingkan).

 Gejala cacar air mulai timbul sekitar 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia di
atas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan.

 Untuk mencegah cacar air, dapat memberikan suatu vaksin. Vaksin cacar air biasanya diberikan
kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

   Gondongan

 Penyakit gondongan10 (mumps atau parotitis) adalah suatu penyakit menular, dimana eseorang
terinfeksi oleh virus (paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis)di antara
telinga dan rahang, sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian
bawah. Penyakit gondongan tersebar diseluruh dunia dan dapat timbul secara endemik ataupun
epidemik. Golongan cenderung menyerang anak-anak berusia 2-12 tahun.

 Pada dasarnya penyakit gondongan tergolong dalam self limiting disease, yakni penyakit yang dapat
sembuh sendiri tanpa diobati. Dalam hal ini penderita dianjurkan untuk menghindari makanan atau
minuman yang sifatnya asam.




   Campak

 Campak (rubela) merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular. Penyakit ini sering ditandai
dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan pada selaput ikat mata/konjungtiva), dan ruam
kulit. Penularan infeksi virus terjadi karena seseorang menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi virus dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan
elama ruam kulit masih ada.

Kekebalan terhadap campak akan diperoleh setelah vaksinasi11, infeksi aktif, dan kekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal campak (berlangsung selama 1 tahun).



        10
           Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA (mumps) yang
        ditularkan melalui percikan air ludah pembawa virus.
        11
           Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.

                                                                                                                          19
Vaksin campak merupakan bagian dari imunitas rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan
   dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR) yang disuntikkan
   pada otot paha atau lengan.

      Ruam popok (diaper rash)

   Ruam popok terjadi apabila daerah pantat bayi terus menerus tertutup oleh popok dan menempel pada
   lipatan paha maupun pantat, sehingga terjadi gesekan antara kulit dengan popok.




      Dermatitis atofik (eksim)

   Dermatitis atopik atau ekstrim, pada dasarnya adalah satu jenis reaksi alergi. alergi biasanya terjadi
   pada anak atau bayi yang sudah diperkenalkan makanan padat. Alergi juga bisa disebabkan oleh
   kosmetik yang digunakan bayi, seperti minyak telon.




      Bisul

   Bisul (furunkel) merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan
   subkutaneus disekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilococus, namun bisa juag ditimbulkan oleh
   bakteri lainnya atau jamur.

A. Diagnosis terhadap penyakit bisul

   Pembiakan contoh jaringan kulit bisa dilakukan untuk memastikan bahwa penyebabnya adalah bakteri
   stafilokokus.

B. Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter

   Apabila bisul banyak atau sangat besar dan menimbulkan demam, maka harus segera menemui dokter,
   supaya bisul yang di derita tidak semakin parah.

      Biang keringat

   Biang keringat terjadi karena adanya penyumbatan kelenjar keringat, sehingga terjadi peradangan.
   Biasanya, biang keringat dialami pada anak-anak yang produksi keringatnya cukup banyak.




      TBC

                                                                                                      20
A. Tahapan proses diagnosis TBC
1. pemeriksaan anamnesa12 yang dilakukan kepada pasien ataupun keluarganya
2. pemeriksaan fisik
3. pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak)
4. pemeriksaan patologi anatomi (pa)
5. rontgen dada (thorax photo)
6. uji tuberkulin


B. Gejala penyakit TBC

   TBC dapat terdeteksi jika diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak
   yang kontak dengan penderita TBC paru-paru dewasa, memberikan hasil uji tuberkulin13 positif.
   Sementara itu pada anak usia 3 bulan sampai 5 tahun yang tinggal erumah dengan penderita TBC
   paru-paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30 % terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
   serologi/darah.

C. Tips mengatasi penyakit TBC
   Bawa segera ke dokter atau fasilitas kesehatan jika anak anda memiliki gejala-gejala seperti penyakit
   TBC agar segera dapat disembuhkan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merawat anak
   yang sedang menderita TBC adalah selalu membuka jendela kamar lebar-lebar pada pagi dan siang
   hari, sehingga sirkulasi udara dalam kamar tetap fresh.




            12
              Anamnesa adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan serangkaian
            wawancara dengan pasien.



                                                                                                                      21
Pendapat Tentang isi buku

 Menurut saya, buku yang berjudul Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga karangan Agiza
Firdaus ini sangatlah bermanfaat bagi pembacanya. Buku ini merupakan panduan ringkas dan mudah
diikuti orangtua dalam menjaga kesehatan anak-anak, sekaligus menjadi konsumen yang cerdas di
masyarakat. Buku ini juga membekali pembacanya dengan informasi yang akurat dan mudah
dipahami yang memungkinkan pembacanya untuk ikut berpartisipasi secara langsung dalam
penanganan kasus penyakit yang kerap menyerang anak dari mulai tata laksana penyakit, hal-hal yang
tak boleh diberikan, upaya pencegahan, hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter.

  Buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran seperti kami yang nantinya akan terjun
langsung dalam menangani kasus-kasus penyakit seperti flu, demam, batuk, DBD, diare, cacar air,
campak dan lain-lain. Buku ini membuka wawasan dan cara pandang kami seputar penyakit yang
kerap menyerang anak yang sebelumnya belum kami ketahui.

 Buku ini dilengkapi dengan berbagai informasi detail dan ditulis dengan matang dan menjelaskan
konsep yang sangat kompleks melalui bahasa yang jelas dan mudah dipahami.Buku ini juga
dilengkapi dengan penjelasan mengenai kata-kata atau istilah-istilah sulit sehingga memudahkan bagi
pembacanya dalam memahami isi buku.




                                                                                                22
BAB III PENUTUP

3.1.      KESIMPULAN

 Dari buku ini kita mendapatkan panduan menjadi dokter anak untuk keluarga. Mulai dari tata laksana
penyakit, hal-hal yang tak boleh diberikan, upaya pencegahan, hingga kapan waktunya harus
menghubungi dokter. Kita dapat menjadi orangtua yang bertanggung jawab dan lebih bijak terhadap
pemakaian obat maupun fasilitas kesehatan supaya bisa meminimalisir efek negatif penggunaan obat.

3.2.      SARAN

 Bagi orangtua hendaknya tidak mencemaskan karena orangtua harus bisa menjaga dalam kesehatan
anak-anak, sekaligus menjadi konsumen yang cerdas di masyarakat, juga hendaknya memberikan
motivasi dan semangat serta partisipasi aktif dalam perawatan apabila mendapat tindakan yang lebih
lanjut.

  Bagi masyarakat umum,ingat dari sekian penyakit yang kerap diderita anak di masa kanak-kanak,
hanya sebagian kecil saja yang membutuhkan obat bukan berarti bahwa kita harus memusuhi obat
melainkan kita bisa meminimalisir efek negatif penggunaan obat dan menjadi keluarga sehat.




                                                                                                23
DAFTAR PUSTAKA


Firdaus, Agiza. 2011. Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga. Jakarta: DIVAPress
Sears, William MD dan Martha Sears RN. 2007. The Baby Book. Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta.


Majalah:
Pujiarto, Purnamawati. “ Q & A Smart Parents for Healty Children” Intisari, 2008.


Website:
aclosetwriter.com
ayahbunda.co.id
cksinfo.com
detikhealth.com
mayorclinic.com
medicastore.com
milissehat.web.id




                                                                                    24

More Related Content

Similar to Tugas bahasa indonesia (lidya mar'athus sholihah 2012730136)

Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
TATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docxUGDPKMMARIDAN
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanpjj_kemenkes
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1NadyaLyn
 
Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI
 KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMIAzis Iskandar
 

Similar to Tugas bahasa indonesia (lidya mar'athus sholihah 2012730136) (20)

Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
TATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA BATUK PADA ANAK (EFIR).docx
 
Pneumococcus
PneumococcusPneumococcus
Pneumococcus
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]
 
Maklah MAN IT
Maklah MAN IT Maklah MAN IT
Maklah MAN IT
 
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
Makalah manajemen ilmu teknologi kelompok 1
 
Makalah Man IT
Makalah Man ITMakalah Man IT
Makalah Man IT
 
Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]
 
Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]Makalah Man IT[1]
Makalah Man IT[1]
 
Makalah MAN IT
Makalah MAN ITMakalah MAN IT
Makalah MAN IT
 
Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Gangguan jiwa
Gangguan jiwaGangguan jiwa
Gangguan jiwa
 
Sap perawatan bbl
Sap perawatan bblSap perawatan bbl
Sap perawatan bbl
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Makalah kesmas
Makalah kesmasMakalah kesmas
Makalah kesmas
 
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI
 KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS CITAMIANG KOTA SUKABUMI
 
Media PPT BAKTERI PJBL.pptx
Media PPT BAKTERI PJBL.pptxMedia PPT BAKTERI PJBL.pptx
Media PPT BAKTERI PJBL.pptx
 

Tugas bahasa indonesia (lidya mar'athus sholihah 2012730136)

  • 1. TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA “PIAWAI JADI DOKTER ANAK UNTUK KELUARGA” MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA LAPORAN BUKU DISUSUN OLEH : NAMA : LIDYA MAR’ATHUS SHOLIHAH NIM : 2012730136 Dosen Pembimbing: Drs. Yamin, M.Pd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER JAKARTA 2012/2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin. Laporan buku ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Drs. Yamin, M.Pd yang telah membimbing serta memberikan penjelasan yang sangat penting bagi penulis untuk menyelesaikan makalah yang telah membantu dalam proses pembelajaran dan penyelesaian. Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Saya berharap, laporan buku ini dapat diterima oleh semua kalangan, baik kalangan muda maupun kalangan tua. Semoga laporan buku ini dapat dijadikan sumber referensi, sumber pembelajaran, dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk siapa saja yang membutuhkan. Saya menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT, saran dan kritik membangun untuk perbaikan makalah ini sangat saya harapkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 07 November 2012 Tim Penyusun 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………... DAFTAR ISI………………………………………………………..……… BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Pemikiran………………….………………………………..…… B. Rumusan Masalah ………………………………………………..…… C. Tujuan……………………………………………………………….…. D. Manfaat………………………………………………………………… BAB II. TEORI 2.1 Ringkasan isi dan Pembahasan………………………………………………..…..………. BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..… 3.2 Saran…………………………………………………………………… 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR PEMIKIRAN Alasan saya memilih buku “Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga” karena saya menyadari semua orangtua tentu akan cemas dan khawatir, saat mendapati buah hatinya sakit. Walau hanya panas sedikit akan menimbulkan kepanikan, apalagi kalau diiringi step. Rasa kasihan akan memuncak, kala tak tega melihat anak yang tersiksa karena sakit yang mereka alami. Kena batuk gatal saja misalnya, sang anak terpaksa muntah terus, karena tidak tahan.Tentu menjadi sangat penting, jika orangtua mahir menangani penyakit anak-anaknya. Untuk itu, pengetahuan orangtua harus ditambah terus, agar bisa tenang menghadapi anak yang lagi sakit.Minimal pengetahuan penyakit yang ia kuasai terkait cara mengobati flu, batuk, demam, kejang demam, DBD, radang tenggorokan,insfeksi telinga, diare, ruam popok dan lainnya. Masih banyak lagi tips-tips menghadapi anak yang sakit, dengan cara alami memanfaatkan apa yang ada di lingkungan. Para orangtua harus membacanya, sehingga bisa mencegah datangnya penyakit bagi buah hati. Pencegahan dini lebih bisa dilakukan jauh-jauh hari, sehingga tidak membuat anak sakit lagi karena jadi dokter keluarga, akan membuat lebih berarti bagi si anak. Mereka akan merasa nyaman, dan menganggap kita pahlawan bagi kesehatan mereka. Buku ini dirancang untuk memberikan informasi, dan merupakan panduan penanganan penyakit yang sering di derita anak- anak . Buku ini juga tidak terlalu tebal dan dikemas dengan bahasa yang mudah diterima oleh masyarakat umum. Jadi pembaca mudah untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan tanpa memakan waktu lama untuk membaca. Buku yang saya pilih memiliki data sebagai berikut: 1. Judul buku : Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga 2. Nama Penerbit : DIVA Press 3. Nama Pengarang : Agiza Firdaus 4. Panjang Buku : 20 cm 5. Lebar Buku : 14 cm 6. Tebal Buku : 1 cm 4
  • 5. 7. Jumlah Halaman : 146 halaman A. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar pemikiran diatas, maka penulisan mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peran virus, bakteri dan antibiotik dalam tubuh? 2. Apa saja penyakit yang sering diderita anak-anak, dan bagaimana penanganannya baik dari tata laksana penyakit, hal-hal yang tidak boleh diberikan, tindakan, upaya pencegahan ataupun pengobatannya hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter? B. TUJUAN  Untuk menginformasikan kepada seluruh pembaca untuk menjadi orangtua pintar dalam menjaga kesehatan anak-anak, sekaligus menjadi konsumen yang cerdas di masyarakat.  Untuk menginformasikan kepada seluruh pembaca tentang bagaimana menangani penyakit yang sering di derita anak-anak mulai dari tata laksana penyakit, hal-hal yang tidak boleh diberikan, tindakan, upaya pencegahan ataupun pengobatannya hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter. C. MANFAAT Manfaat pembuatan karya tulis ini adalah semakin menambah kesadaran kami akan pentingnya sikap siaga terhadap suatu penyakit. Dalam buku ini dijelaskan mengenai panduan mulai tata laksana penyakit, hal-hal yang tidak boleh diberikan, upaya pencegahan, hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter. Bagi kami pribadi sebagai mahasiswa kedokteran yang nantinya akan menangani kasus seperti penyakit yang kerap menyerang anak, seperti flu, demam, batuk, DBD, diare, cacar air, campak, dan lain-lain buku ini sangat bermanfaat dalam memberikan informasi serta panduan kepada kami dalam pelaksanaan praktek kerja kami nantinya. Disamping itu, buku ini juga bermanfaat bagi khalayak umum. Buku ini dapat dijadikan panduan dan membekali diri kita dengan informasi dan memungkinkan kita untuk memahami pilihan pengobatan yang terbaik. 5
  • 6. BAB II TEORI 2.1 Ringkasan Isi dan Pembahasan Buku  Mengenal Virus, Bakteri dan Antibiotik A. Bakteri Banyak sekali bakteri dalam tubuh kita, baik bakteri jahat maupun baik. Beberapa fungsi bakteri baik dalam tubuh kita, antara lain: 1. Membantu pencernaan agar tidak sembelit 2. Mencerna makanan menjadi zat-zat gizi 3. Mengolah makanan menjadi vitamin B dan K yang dibutuhkan oleh tubuh 4. Melindungi tubuh agar tidak terinfeksi oleh kuman jahat B. Virus Ukuran virus jauh lebih kecil daripada bakteri dan tidak dapat berkembang biak secara mandiri karena alat reproduksinya tidak sempurna. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita. C. Obat-obatan dan Antibiotik Proses metabolisme obat terdiri atas dua tahapan. Pertama, proses dibantu oleh enzim P450 yang menghasilkan suatu zat, yang selanjutnya akan diolah oleh sekelompok enzim lain, seperti enzim gluthation1, sehingga terbentuk produk yang larut dalam air dan siap untuk dibuang dari tubuh. Kedua, merupakan tahap untuk menetralisir zat yang mengandung toksin atau racun.  Flu Flu, salesma atau pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus. Umumnya, flu akan menyerang tubuh selama 3 hari sampai 2 minggu, tergantung daya tahan tubuh masing-masing anak dan ada tidaknya orang lain yang juga sakit flu di rumah atau sekolah anak tersebut. Tips Mengatasi Flu: 1. Hal yang paling dibutuhkan saat anak sakit flu adalah cairan. Upayakan agar ia sering minum, meski sedikit-sedikit. 1 Dr. Hery Winarsi, M.S. , Antioksidan Alami Dan Radikal, Jakarta: Kanisius, 2007. hlm.108. 6
  • 7. 2. Apabila ingus mengental dan kering, tetesi hidung dengan NACL 0,9% (air garam steril) yang bisa dibeli bebas dalam kemasan 20 ml atau membeli kemasan bermerek. 3. Memberikan uap air panas untuk dihirup oleh anak atau bayi. 4. Mandi sauna. 5. Upayakan ruangan tidak kering. 6. Tidurkan anak dengan posisi kepala lebih tinggi. 7. Berikan parasetamol atau asetaminofen2 apabila anak dan bayi anda rewel karena mengalami gejala demam dengan suhu >38,5 °C. A. Obat yang Tidak Perlu Diberikan saat Terkena Flu 1. Memberikan antibiotik 2. Memberikan steroid (contoh: predbison, deksametason, kenacort, dan medixon) 3. Antihistamin3 (contoh: ctm, ceterizenryzen/ozen, ataupun loratadine/claritin) 4. Dekongisten (seperti, pseudoefedrin dan berbagai sirup obat batuk pilek yang bisa dibeli bebas). B. Waktu yang Tepat untuk Menghubungi Dokter Bila cara penanganan flu tanpa obat tersebut sudah dilaksanakan, tetapi flu yang menyerang anak tidak kunjung sembuh, maka perlu segera berkonsultasi ke dokter apabila: 1. Batuk pada anak menetap lebih dari satu minggu dan demam lebih dari 72 jam. 2. Anak mengalami sesak nafas dan bibir maupun kuku kebiruan. 3. Terjadi irritable4, yakni mengantuk terus-menerus dan sulit dibangunkan. 3.2.Tips Mencegah Flu Tips mencegah flu adalah sebagai berikut: 1. Cuci tangan dengan benar setiap terkena ingus, mengurus anak yang terkena flu, mempersiapkan makanan dan minuman bayi, ataupun mengurus dan menggendong bayi. 2. Sedapat mungkin hindari kontak erat dengan penderita flu. 2 Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes, farmakologi, EGC, 1996, hlm.218. 3 Ika Puspitasari, Cerdas Mengenali Penyakit & Obat, Jakarta: bfirst, 2006. hlm.5. 4 Dendy Sugono, Loc.Cit 7
  • 8. 3. Perhatikan kebersihan rumah, kamar mandi, dapur, serta buang tisu bekas ke tempat sampah yang ada tutupnya setelah membang ingus.  Batuk Pada dasarnya batuk ialah suatu refleks yang pusat pengaturannya berada pada otak. Batuk akibat infeksi virus flu bisa berlangsung sampai dengan 2 minggu, bahkan lebih lama lagi bila tubuh anak sensitif atau mudah alergi5, terlebih jika di dalam rumah ada orang lain yang sedang sakit. A. Tips mengatasi batuk 1. Banyak minum air hangat, bisa air putih hangat, teh hangat, atau kuah sup. 2. Jangan terkena asap rokok, asap dapur, asap kendaraan, dan debu. 3. Jika tidur, posisi kepala harus lebih tinggi. B. Obat yang tidak perlu diberikan saat terkena batuk 1. Jangan gunakan antibiotik 2. Jangan mengkonsumsi obat penekan refleks batuk, misalnya codein atau dekstrometorfan (DMP). C. Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter 1. Batuk menetap lebih dari 1 minggu 2. Demam lebih dari 72 jam (>38,5 °C) 3. Jika batuk disertai darah atau muntah darah 4. Mengantuk terus-menerus atau sulit dibangunkan D. Tips mencegah batuk 1. Hindari pencetus batuk (misalnya asap rokok, asap kendaraan, asap dapur, dan debu) 2. Bersihkan rumah dari debu 3. Cuci tangan sampai bersih 4. Hindari kontak langsung dengan penderita flu. Apabila kita menderita batuk, upayakan tutup mulut dengan tisu, kain, atau bisa menggunakan masker agar tidak menulari orang lain. 5. dr Purnamawati S. Pujiarto,“ Q & A Smart Parents for Healty Children”, Intisari, 2008, hlm.79. 8
  • 9.  Demam Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh anak mencapai lebih dari 38°C dan prosesnya terdiri atas beberapa fase, yaitu menggigil ampai suhu tubuh mencapai puncaknya, menetap, lalu menurun. A. Bagaimana bisa timbul demam? Peningkatan suhu tubuh ditimbulkan oleh beredarnya molekul kecil dalam tubuh yang disebut pirogen (zat pencetus panas). Demam lebih sering ditimbulkan akibat adanya infeksi, baik oleh bakteri maupun virus. Demam6 dapat pula menandakan bahwa anak terkena dehidrasi. B. Tips mengatasi demam 1. Demam dapat menimbulkan dehidrasi. Maka dari itu minum air dengan cara sedikit-sedikit, namun sering. 2. Kompres anak dengan air hangat. Mengapa tidak air dingin? Sebab, apabila diberi air dingin maka otak akan menyangka bahwa suhu di luar tubuh dingin, sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil, sehingga memproduksi panas. Akibatnya suhu tubuh bukannya turun, namun justru bertambah panas. 3. Suhu7 ruangan dijaga agar tidak panas. 4. Berikan anak pakaian baju yang tipis. 5. Biarkan anak mengkonsumsi makanan yang diinginkan. 6. Beri obat penurun panas, misalnya obat yang mengandung acetaminophen atau parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan pada label obat. C. Prinsip menangani demam Dalam menangani demam menurut rekomendasi Mayo Clinic USA dan AAP (American Academy of Pediatrics): 6 dr Purnamawati S. Pujiarto,“ Q & A Smart Parents for Healty Children”, Intisari, 2008, hlm.3. 7 Ibid. hlm.20. 9
  • 10. 1. Cari tahu penyebab panasnya. 2. Jangan panik, karena umumnya demam tidak membahayakan jiwa. 3. Amati perilaku anak. 4. Jangan memberikan obat penurun panas bila demam tidak tinggi (<38,5°C) 5. Mengetahui kapan harus cemas dan menghubungi dokter. D. Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter 1. Gejala Demam pada Bayi Bila bayi berusia kurang dari 3 bulan dan suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih. Walaupun ia tidaak menunjukkan gejala lain, namun segeralah datang kedokter agar ia lekas sembuh. Jika bayi anda berusia lebih dari 3 bulan dan temperatur suhu tubuhnya mencapai 38,3°C atau lebih. Demam dan rewel tanpa sebab yang jelas, misalnya menangis nyaring saat diganti popoknya atau saat dipindahkan. Bila bayi lebih dari 6 bulan dengan temperatur di bawah normal. 2. Gejala demam pada anak A. Tanda-tanda Umum 1. Anak rewel, muntah berulang, sakit kepala berat, sakit perut, atau gejala lain yang mebuat ia merasa sangat tidak nyaman. 2. Demam setelah keluar dari mobil yang sangat panas. 3. Bila anak usia kurang dari 2 tahun dan demam menetap lebih dari 1 hari. 4. Jika anak berusia lebih dari 2 tahun dan demam menetap lebih dari 3 hari. 5. Apabila anak usia lebih 2 tahun menderita demam, sangat lemas,tidak responsif, dan kaku jika ia duduk, maka hal ini bisa menjadi pertanda bahwa ia terkena meningitis yag cukup berbahaya. B. Cara mengatur suhu tubuh anak 1. Mengukur temperatur melalui rektal (anus) 2. Mengukur temperatur melalui ketiak 3. Mengukur temperatur melalui mulut  Kejang demam 10
  • 11. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem syaraf pusat. A. Jenis kejang demam 1. Kejang menyeluruh (simple febrile seizures) Kejang menyeluruh biasanya berlangsung kurang dari 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam. Kejang menyeluruh tidak meningkatkan risiko kematian, kelumpuhan, ataupun retardasi mental. 2. Kejang lokal (complex febrile seizures/ complex partial seizures) Kejang lokal hanya melibatkan salah satu bagian tubuh dan berlangsung sekitar lebih dari 15 menit atau berulang dalam waktu singkat selama demam masih berlangsung. B. Mengatasi kejang demam Jika anak yang menderita kejang demm dibawa ke fasilitas kesehatan, maka Dokter akan memberikan obat yang dapat mengurangi kejang, seperti diazepam atau valium yang berguna untuk merileksasi8 otot. Akan tetapi, obat tersebut harus diberikan ketika terjadi kejang dan tidak berguna apabila diberikan sebelum atau sesudah kejang.  Demam dengue dan demam berdarah dengue Demam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan melalui perantara nyamuk aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue tersebut. Demam dengue sendiri terbagi menjadi dua, yaitu demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). A. Demam dengue (DD) Infeksi virus dengue menyebar dengan cepat dan dapat menyerang banyak orang pada masa epidemik. Penyakit tersebut akan lebih parah jika dialami oleh anak-anak. Adapun gejalanya: 1. Demam tinggi mendadak secara terus-menerus 2. Sakit kepala terutama pada bagian dahi 3. Sakit pada bagian belakang bola mata 8 Merileksasi adalah rileks, yaitu suatu tindakan yang digunakan untuk melepas ketegangan atau kelelahan. 11
  • 12. 4. Sakit pada bagian tubuh atau sendi 5. Mual/muntah 6. Muka tampak kemerahan B. Demam berdarah dengue (DBD) Demam dengue adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih, serta ruam pada kulit. Sementara itu, demam berdarah dengue atau dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan parah, bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah sehingga pasien mengalami syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue syok syndrome (DDS). Tips mengatasi demam dengue dan demam berdarah dengue 1. Dalam mengatasi demam, sebaiknya diberikan asetaminofen/parasetamol. Asetaminofen diberikan selama demam masih mencapai 39°C, paling banyak dosis dalam 24 jam. 2. Salisilat tidak digunakan, karena akan memicu perdarahan dan asidosis. 3. Obat penenang. 4. Untuk menggant cairan yang hilang, harus diberikan cairan yang cukup melalui mulut atau pembuluh darah vena. Waktu yang tepat untuk menghubungi Dokter Jika penderita demam dengue ataupun demam berdarah dengue mengalami gejala-gejala tertentu, maka anda harus segera membawanya ke dokter. Adapun gejala-gejala tersebut antara lain: 1. Denyut jantung meningkat 2. Kulit pucat dan dingin 3. Denyut nadi melemah 4. Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat mengantuk atau tertidur terus-menerus 5. Urine sangat sedikit 6. Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba 7. Tekanan darah menyempit sampai kurang 20 mmhg 8. Hipotensi 12
  • 13. Tahap penanganan pasien dengan demam dengue dan demam berdarah dengue di fasilitas kesehatan Adapun tahap penanganan pasien demam dengue dan demam berdarah dengue di fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Jika penderita mengalami dehidrasi yang signifikan (>10% berat badan normal), maka diperlukan segera diberikan penggantian cairan secara intrevena. Contoh cairan pengganti yang bisa diberikan adalah ringer laktat atau ringer asetat, larutan garam fisiologis dan glukosa 5% serta plasma substitute. 2. Pemberian cairan pengganti harus diawasi selama 24-48 jam dan dihentikan setelah penderita terehidrasi, yang ditandai dengan jumlah urine yang cukup, denyut nadi yang kuat, dan perbaikan tekanan darah. Infus juga harus diberikan bila kadar hematokrit turun sampai 40%. 3. Bila pemberian cairan intravena diteruskan setelah tanda-tanda tersebut tercapai, maka akan terjadi overhidrasi, sehingga jumlah cairan dalam pembuluh darah menjadi berlebih dan dapat mengakibatkan edema paru-paru ataupun gagal jantung. 4. Oksigen diberikan pada penderita dalam keadaan syok. 5. Transfusi darah hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda pendarahan yang signifikan.  Roseola Roseola adalah infeksi ringan yang menyerang anak-anak usia 6-36 bulan. Namun, terkadang roseola juga menyerang orang dewasa. Roseola disebabkan oleh virus herpes manusia (HHV6), tetapi juga dapat disebabkan virus herpes lain, seperti virus herpes manusia 7 (HHV7). Masa inkubasi (masa dari mulai terinfeksi sampai timbulnya gejala) adalah sekitar 5-15 hari. Biasanya, penyakit yang berlangsung selama 3-7 hari diartikan sebagai penyakit campak atau rubella oleh dan para orangtua, karena muncul ruam pada kulit. A. Gejala Roseola 1. Terjadinya demam tinggi secara tiba-tiba, suhu tubuh lebih dari 39,4°C bahkan bisa mencapai 40,6°C. Demam dapat berlangsung selama 3-7 hari. 2. Anak mengalami sakit tenggorokan, pilek, batuk dan demam. 3. Pada saat suhu tubuh mulai tinggi, umumnya 5-10% penderita mengalami kejang demam (kejang akibat demam tinggi). 4. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di bagian belakang kepala, leher sebelah samping, dan dibelakang telinga. 5. Pada hari keempat, demam biasanya mulai turun. 13
  • 14. 6. Ruam kulit setelah demam umumnya akan mereda. Ruam terdiri atas bintik-bintik kecil berwarna merah muda kecil. Bintik-bintik ini umumnya datar, tetapi ada beberapa yang timbul. Dibeberapa bintik, ada cincin putih disekitarnya. Ruam biasanya dimulai pada dada, punggung, dan perut, kemudian menyebar ke leher dan lengan. Ruam terkadang dapat mencapai kaki dan wajah. 7. Diare ringan 8. Penurunan nafsu makan 9. Mata bengkak B. Tips mengatasi Roseola Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5°C dan anak mulai gelisah atau rewel. Kebanyakan anak sembuh dari roseola dalam waktu seminggu sejak awal demam. Meskipun bisa diobati, namun setiap jenis pengobatan dianjurkan berkonsultasi dengan dokter.  Radang tenggorokan Radang tenggorokan adalah infeksi pada tenggorokan (tekak) dan terkadang mengakibatkan amandel. Kebayakan radang tenggorokan diakibatkan oleh virus yang biasanya menyebabkan flu. A. Gejala radang tenggorokan Penderita radang tenggorokan mulanya mengalami gejala menyerupai flu, yakni hidung berair, batuk dan demam ringan. Sementara itu, penderita radang tenggorokan yang disebabkan oleh streptokokus tenggorokan, akan merasa lemah, pembesaran kelenjar getah bening pada leher, dan demam tinggi. Terkadang, ia juga mengalami gejala demam scarlet, yakni demam disertai lidah yang putih cemerlang atau merah secara bergantian pada lidah (“lidah stroberri”) dan ruam kulit berwarna merah khusus (ruam scarlatiniform). Apabila penderita mengalami amandel kronis akibat radang tenggorokan, maka tenggorokannya akan luka dan terasa sakit saat menelan. B. Diagnosis terhadap radang tenggorokan Dokter akan mendugabahwa seseorang menderita radang tenggorokan ketika ia melihat kotoran kemerahan dan putih atau nanah di bagian belakang tenggorokan, atau bila melihat kelenjar getah bening di leher membesar. C. Tips mengobati radang tenggorokan 14
  • 15. 1. Pada penderita streptokokus tenggorokan, biasanya diobati dengan penisillin, baik dalam suntikan tunggal maupun melalui mulut lebih dari 10 hari. 2. Jika penderita alergi terhadap penisillin, dokter bisa memberikan eritromisin atau antibiotik lainnya. 3. Pengobatan pada penderita streptokokus tenggorokan dan radang tenggorokan karena virus, bisa dilakukan dengan memberikan ibuprofen atau asetaminofen untuk mengatasi rasa sakit dan demam, serta menganjurkan ia untuk banyak minum cairan, seperti air putih ataupun jus buah. 4. Menyediakan sup adalah cara baik supaya penderita terehidrasi dan tetap mendapatkan nutrisi selagi masih tubuhnya masih merasakan sakit saat menelan makanan maupun sebelum nafsu makannya pulih. 5. Berkumur dengan air garam atau menggunakan anestesi semprot tenggorokan bisa juga membantu menghilangkan rasa sakit pada tenggorokan untuk sementara waktu.  Otitis media akut (OMA) Otitis media akkut (OMA) adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah. Telinga sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam. Penyebab OMA sering diawali dengan infeksi pada saluran pernafaan, seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui aluran eustacheus. Kendati sebagian besar kasus OMA disebabkan bakteri, tetapi hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Sebab, tanpa antibiotik pun, saluran eustachius akan terbuka kembali, sehingga bakteri akan tersingkir bersama aliran lendir. Pada umumnya, penderita OMA akan sembuh dalam waktu 3 hari tanpa mengkonsumsi antibiotik. Sebab penggunaan antibiotik sesungguhnya tidak mengurangi komplikasi yang dapat terjadi, temasuk berkurangnya pendengaran. Pada dasarnya meskipun antibiotik dengan spektrum luas dapat membunuh lebih banyak bakteri, tetapi memiliki resiko yang lebih besar. Sebab, bakteri normal dalam tubuh dapat terbunuh, sehingga keseimbangan flora dalam tubuh pun terganggu. Waktu yang tepat untuk mnghubungi dokter ahli THT ialah: 1. Anak yang sering mengalami penyakit OMA , yakni lebih dari 4 kali dalam 6 bulan. 2. Anak dengan efusi selama 3 bulan atau lebih, keluarnya cairan dari dalam telinga, atau gendang telinga berlubang. 15
  • 16. 3. Anak dengan kemungkinan komplikasi serius, seperti kelumpuhan saraf wajah dan mastoiditis (peradangan pada bagian tulang tengkorak, khususnya pada tonjolan tulang dibelakang telinga). 4. Anak dengan kelainan kraniofasial (kepala dan wajah), dawn syndrome, bibir sumbing, atau keterlambatan bicara.  Infeksi saluran kencing Infeksi saluran kencing pada anak-anak adalah suatu keadaan yang patut diwaspadai, karena 5% penderitanya hanya menunjukkkan gejala yang samar, namun memiliki risiko keruakan ginjal yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. A. Penyebab infeksi saluran kencing 1. Proteus mirabilis, yakni bakteri yang mengeluarkan zat, sehingga terjadi pembentukan batu pada saluran kemih dan dapat menyebabkan infeksi. 2. Staphylococcus saprophyticus juga bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing. 3. Bakteri escherichia coli merupakan penyebab infeksi saluran kencing yang paling umum terjadi pada anak-anak hingga 80%. Pada bayi baru lahir (0 – 28 hari), infeksi diperantarai oleh aliran darah. Sedangkan, setelah usia itu, umumnya terjadi dengan naiknya bakteri pada saluran kemih. 4. Mikroorganisme lain yang dapat menjadi penyebab infeksi saluran kencing, yaitu beberapa bakteri yang umumnya menginfeksi saluran cerna dan Candida albicans (sejenis jamur yang biasanya menginfeksi pasien dengan kateter/semacam selang pada saluran kemihnya). 5. Selain itu, infeksi saluran kencing juga dapat terjadi karena diabetes melitus, kekebalan tubuh yang rendah, atau pasien dalam terapi antibiotik. B. Gejala infeksi saluran kencing Demam adalah gejala yang paling umum dialami oleh penderita insfeksi saluran kencing. Gejala insfeksi saluran kencing adalah sebagai berikut: 1. Pada bayi baru lahir (0-28 hari) terjadi demam, kulit tampak kuning berkepanjangan, gagal tumbuh, dan tidak mau menyusu. 2. Pada bayi dibawah 1 tahun, terjadi demam, tidak mau menyusu, muntah dan diare. 16
  • 17. 3. Sedangkan pada anak-anak, dapat terjadi demam, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine yang keruh atau berbau busuk, nyeri pada daerah di atas tulang kemaluan, mengompol (setelah sebelumnya berhenti mengompol), dan adanya darah pada urine. C. Diagnosis terhadap penyakit infeksi saluran kencing Di perlukan pengambilan contoh urine untuk kultur dengan cara aspirasi suprapubik atau kateter. Aspirasi suprapubik adalah pengambilan urine langsung dari kandung kemih dengan jarum. D. Tips mengatasi infeksi saluran kencing Pada pengobatan parenteral, umumnya diberikan obat-obatan yang mengandung cephalosporin, seperti ceftriaxone 75 mm/kg setiap 24 jam. Akan memilih gentacimin 7,5 mm/kg per 24 jam dan benzylpenicillin 50 mm/kg per 6 jam untuk anak di atas 1 bulan. E. Pemeriksaan lanjutan pada infeksi saluran kencing 1. Pemeriksaan ultrasonografi9 ginjal, ureter, dan kandung kemih. 2. Pemerikaan DMSA Scan 3. Pemeriksaan Cystogram. F. Tips mencegah infeksinsaluran kencing Pecegahan terhadap penyakit infeksi saluran kencing sebenarnya. Dalam hali ini kita dianjurkan banyak minum dan tidak menahan kencing. Sebagai upaya untuk membersihkan saluran kemih dari kuman.  Diare Diare dapat mengakibatkan dehidrasi. apabila bayi mengalami dehidrasi berat, maka kesadarannya akan menurun, lemas luar biasa, dan mengantuk. Selain itu, ia tidak bisa minum, cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik, serta frekuensi buang air kecil berkurang. Waktu yang tepat menghubungi dokter ialah: 1. Apabila tinja berdarah 9 Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, Sp.OG, Kepaniteraan Klinik Obsterri & Ginekologi, Jakarta: gra, 2012, hlm.196. 17
  • 18. 2. Anak tidak buang air kecil (popok tidak basah) lebih dari 8 jam 3. Air mata dan bibir lidah juga kering 4. Badan anak tampak lemas, lesu, dan mengantuk luar biasa 5. Anak tidak memberikan respons ketika dibangunkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan diare: Umumnya,pemberian antibiotik pada pengobatan diare tidak diperlukan. Pemberian antibiotik hanya dilakukan apabila tinja berdarah. Hal ini karena penggunaan antibiotik justru bisa memperparah diare, sehingga akan menyebabkan infeksi tambahan oleh jamur, fungus ataupun candida. Obat untuk menghasilkan diare dan muntah, seperti primperan dan motilium, sesungguhnya tidak dapat menyembuhkan penyebab diare, bahkan bisa menimbulkan efek samping. Tidak ada guideline diare akut yang mencantumkan pemberian kaolin/pectin dan lainnya. Pada diare akut, bayi tidak perlu diberi susu formula khusus (susu soya, susu rendah laktosa, ataupun susu bebas laktosa)  Sembelit Penyebab utama sebelit adalah karena pola makan yang tidak tepat. Faktor penyebab sembelit adalah kurang minum, anak tidak menghiraukan rasa ingin buang air besar dan justru menahannya, kurang gerak, kurang olahraga, dan banyak duduk serta hypothyroidism (kelenjar gondok kurang berfungsi). Gejala sembelit yang biasa dijumpai pada anak-anak adalah: 1. Sakit perut, mules, melilit, dan kembung. 2. Nafsu makan turun, rewel, dan pada celana dalam ada bekas tinja (soiled underwear) 3. Sering buang air kecil. Tips mengatasi sembelit: Mengkonsumsi makanan berserat, seperti sayuran ataupun buah pir yang dikukus, serta banyak minum.  Cacar air (varisela) Cacar air adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar atau menonjol, lepuhan berisi cairan, serta keropeng yang menimbulkan rasa gatal. Maa inkubasi cacar air berlangsung sekitar 7-12 hari. 18
  • 19. Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan terakhir yang telah mengering. Oleh karena itu untuk mencegah penularan , sebaiknya ia diisolasi (diasingkan). Gejala cacar air mulai timbul sekitar 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia di atas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Untuk mencegah cacar air, dapat memberikan suatu vaksin. Vaksin cacar air biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.  Gondongan Penyakit gondongan10 (mumps atau parotitis) adalah suatu penyakit menular, dimana eseorang terinfeksi oleh virus (paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis)di antara telinga dan rahang, sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar diseluruh dunia dan dapat timbul secara endemik ataupun epidemik. Golongan cenderung menyerang anak-anak berusia 2-12 tahun. Pada dasarnya penyakit gondongan tergolong dalam self limiting disease, yakni penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati. Dalam hal ini penderita dianjurkan untuk menghindari makanan atau minuman yang sifatnya asam.  Campak Campak (rubela) merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular. Penyakit ini sering ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan pada selaput ikat mata/konjungtiva), dan ruam kulit. Penularan infeksi virus terjadi karena seseorang menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi virus dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan elama ruam kulit masih ada. Kekebalan terhadap campak akan diperoleh setelah vaksinasi11, infeksi aktif, dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal campak (berlangsung selama 1 tahun). 10 Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA (mumps) yang ditularkan melalui percikan air ludah pembawa virus. 11 Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. 19
  • 20. Vaksin campak merupakan bagian dari imunitas rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR) yang disuntikkan pada otot paha atau lengan.  Ruam popok (diaper rash) Ruam popok terjadi apabila daerah pantat bayi terus menerus tertutup oleh popok dan menempel pada lipatan paha maupun pantat, sehingga terjadi gesekan antara kulit dengan popok.  Dermatitis atofik (eksim) Dermatitis atopik atau ekstrim, pada dasarnya adalah satu jenis reaksi alergi. alergi biasanya terjadi pada anak atau bayi yang sudah diperkenalkan makanan padat. Alergi juga bisa disebabkan oleh kosmetik yang digunakan bayi, seperti minyak telon.  Bisul Bisul (furunkel) merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilococus, namun bisa juag ditimbulkan oleh bakteri lainnya atau jamur. A. Diagnosis terhadap penyakit bisul Pembiakan contoh jaringan kulit bisa dilakukan untuk memastikan bahwa penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. B. Waktu yang tepat untuk menghubungi dokter Apabila bisul banyak atau sangat besar dan menimbulkan demam, maka harus segera menemui dokter, supaya bisul yang di derita tidak semakin parah.  Biang keringat Biang keringat terjadi karena adanya penyumbatan kelenjar keringat, sehingga terjadi peradangan. Biasanya, biang keringat dialami pada anak-anak yang produksi keringatnya cukup banyak.  TBC 20
  • 21. A. Tahapan proses diagnosis TBC 1. pemeriksaan anamnesa12 yang dilakukan kepada pasien ataupun keluarganya 2. pemeriksaan fisik 3. pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak) 4. pemeriksaan patologi anatomi (pa) 5. rontgen dada (thorax photo) 6. uji tuberkulin B. Gejala penyakit TBC TBC dapat terdeteksi jika diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru-paru dewasa, memberikan hasil uji tuberkulin13 positif. Sementara itu pada anak usia 3 bulan sampai 5 tahun yang tinggal erumah dengan penderita TBC paru-paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30 % terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah. C. Tips mengatasi penyakit TBC Bawa segera ke dokter atau fasilitas kesehatan jika anak anda memiliki gejala-gejala seperti penyakit TBC agar segera dapat disembuhkan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merawat anak yang sedang menderita TBC adalah selalu membuka jendela kamar lebar-lebar pada pagi dan siang hari, sehingga sirkulasi udara dalam kamar tetap fresh. 12 Anamnesa adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien. 21
  • 22. Pendapat Tentang isi buku Menurut saya, buku yang berjudul Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga karangan Agiza Firdaus ini sangatlah bermanfaat bagi pembacanya. Buku ini merupakan panduan ringkas dan mudah diikuti orangtua dalam menjaga kesehatan anak-anak, sekaligus menjadi konsumen yang cerdas di masyarakat. Buku ini juga membekali pembacanya dengan informasi yang akurat dan mudah dipahami yang memungkinkan pembacanya untuk ikut berpartisipasi secara langsung dalam penanganan kasus penyakit yang kerap menyerang anak dari mulai tata laksana penyakit, hal-hal yang tak boleh diberikan, upaya pencegahan, hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter. Buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran seperti kami yang nantinya akan terjun langsung dalam menangani kasus-kasus penyakit seperti flu, demam, batuk, DBD, diare, cacar air, campak dan lain-lain. Buku ini membuka wawasan dan cara pandang kami seputar penyakit yang kerap menyerang anak yang sebelumnya belum kami ketahui. Buku ini dilengkapi dengan berbagai informasi detail dan ditulis dengan matang dan menjelaskan konsep yang sangat kompleks melalui bahasa yang jelas dan mudah dipahami.Buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai kata-kata atau istilah-istilah sulit sehingga memudahkan bagi pembacanya dalam memahami isi buku. 22
  • 23. BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Dari buku ini kita mendapatkan panduan menjadi dokter anak untuk keluarga. Mulai dari tata laksana penyakit, hal-hal yang tak boleh diberikan, upaya pencegahan, hingga kapan waktunya harus menghubungi dokter. Kita dapat menjadi orangtua yang bertanggung jawab dan lebih bijak terhadap pemakaian obat maupun fasilitas kesehatan supaya bisa meminimalisir efek negatif penggunaan obat. 3.2. SARAN Bagi orangtua hendaknya tidak mencemaskan karena orangtua harus bisa menjaga dalam kesehatan anak-anak, sekaligus menjadi konsumen yang cerdas di masyarakat, juga hendaknya memberikan motivasi dan semangat serta partisipasi aktif dalam perawatan apabila mendapat tindakan yang lebih lanjut. Bagi masyarakat umum,ingat dari sekian penyakit yang kerap diderita anak di masa kanak-kanak, hanya sebagian kecil saja yang membutuhkan obat bukan berarti bahwa kita harus memusuhi obat melainkan kita bisa meminimalisir efek negatif penggunaan obat dan menjadi keluarga sehat. 23
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Agiza. 2011. Piawai jadi Dokter Anak untuk Keluarga. Jakarta: DIVAPress Sears, William MD dan Martha Sears RN. 2007. The Baby Book. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Majalah: Pujiarto, Purnamawati. “ Q & A Smart Parents for Healty Children” Intisari, 2008. Website: aclosetwriter.com ayahbunda.co.id cksinfo.com detikhealth.com mayorclinic.com medicastore.com milissehat.web.id 24