SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS JURNAL
INTERNASIONAL BEREPUTASI
Oleh : Yufitri Yanto
NIM : 06013682328015
Program Studi Doktor Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Tugas Mata Kuliah
Review of Reputable Journals of Mathematics Education
KAJIAN JURNAL Q1
“Learning to measure the area of composite shapes”
https://doi.org/10.1007/s10649-022-10191-z
IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal
Educational Studies in Mathematics
Volume
112
Issue
3
Tahun Penerbit
20 Desember 2022
Judul Jurnal
Learning to measure the area of composite shapes
Nama Penulis
Timothy H. Lehmann
Halaman
531 - 565
Hasil dokumentasi awal, guru matematika
sendiri pada saat mengajar kesulitan dalam
menghitung luas bangun bentuk komposit.
Baturo dan Nason (1996)
Guru
Pencapaian matematika siswa sekolah
menengah di AS dan Inggris menunjukkan
bahwa banyak siswa kesulitan menghitung
luas bangun bentuk komposit
(Foxman et al., 1980; Hirstein, 1981 )
Siswa
Pembelajaran menghitung luas bangun bentuk
komposit (bangunan yang terdiri dari dua atau lebih
bangun dasar) merupakan penerapan penting dari
rangkaian kurikulum matematika pengukuran
luas, terutama karena penggunaannya langsung
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
pekerjaan (Diego Mantecón et al. ., 2021).
Pendekatan RME
Mengembangkan kompetensi siswa
dalam menggunakan heuristik
dekomposisi dan rekomposisi akan
meningkatkan kemahiran mereka
dalam mengukur luas bangun bentuk
komposit. Spiegel dan Ginat (2017)
Decomposition and
Recomposition Heuristic
MASALAH PENELITIAN & SOLUSI PENELITIAN
Latar
Belakang
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki
pengembangan kolektif pilihan strategi untuk mengukur
luas bangun bentuk komposit.
METODE PENELITIAN
Peneliti pendidikan matematika menggunakan studi desain kelas untuk menyelidiki proses
pembelajaran siswa pada domain matematika tertentu di ruang kelas (Cobb et al., 2016).
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, lintasan
pembelajaran yang dibayangkan
dikembangkan, yang menjadi dasar
intervensi pembelajaran yang
dirancang untuk memperoleh
pengembangan kolektif pilihan
strategi untuk menghitung luas
bangun bentuk komposit.
(Cobb et al., 2016 ).
01. 02.
Tahap Implementasi
Fase implementasi berlangsung
enam pertemuan pelajaran
berdurasi 60 menit untuk masing-
masing dua kelas, pada semester
kedua tahun ajaran. Tiga
pelajaran pertama tentang persegi
panjang gabungan dan tiga
pelajaran kedua tentang bentuk
gabungan.
Analisis Retrospektif
Di akhir eksperimen pengajaran di
kelas, peneliti melakukan analisis
retrospektif terhadap salinan
jawaban siswa, transkripsi rekaman
audio diskusi ekstemporer dan
diskusi seluruh kelas,
mendokumentasikan rekaman
kamera, dan catatan lapangan.
03.
SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di dua kelas
matematika Kelas 8 di sebuah sekolah
menengah independen besar di ibu kota
Australia, dengan Indeks Keunggulan Sosial-
Pendidikan Komunitas (ICSEA) sebesar 1214.
Siklus Makro Penelitian
Siklus makro terdiri dari tiga fase: persiapan intervensi
instruksional, implementasi intervensi dalam
eksperimen pengajaran di kelas, dan analisis data
retrospektif. Siklus mikro juga terdiri dari persiapan,
implementasi, dan analisis, namun terjadi setiap hari
selama fase implementasi makro. Studi ini melibatkan
tiga siklus makro, dengan hasil dari setiap iterasi
menginformasikan siklus berikutnya.
Siklus Makro Penelitian Terdahulu
Siklus makro pertama dilakukan dengan satu
kelompok Kelas 8 (n=13) di sekolah menengah
negeri di pinggiran kota dengan ICSEA 1055. Temuan
dari siklus makro ini mengungkapkan bahwa bentuk
komposit yang terlalu rumit, yang hanya
direpresentasikan sebagai representasi figural,
menimbulkan terlalu banyak komplikasi yang
menghambat munculnya strategi dekomposisi.
HASIL PENELITIAN
Tahap Kedua
Para siswa duduk dalam barisan dan terlibat dalam
percakapan tanpa persiapan satu sama lainmerumuskan
tanggapan mereka. Setiap siswa merumuskan
tanggapannya masing-masing, yang saya kumpulkan di
akhir pembelajaran, dibuat salinannya, dan dikembalikan
pada pembelajaran berikutnya.
Tahap Ketiga
Secara khusus, peneliti menyajikan interpretasi
tanggapan siswa dan justifikasi mereka kepada dua
peneliti pendidikan matematika berpengalaman
yang memberikan umpan balik. Revisi dibuat
sejalan dengan umpan balik ini dan revisi ini
didiskusikan dengan dua peneliti yang sama.
Tahap Pertama
Desain Lintasan Pembelajaran. Kolom pertama dan kedua
menunjukkan pembelajaran dan antisipasi kolektif pengembangan
dalam pilihan strategi. Kolom ketiga berisi tentang sarana pendukung
perkembangan tersebut, yaitu bangun-bangun gabungan yang
diminta diukur oleh siswa. Tiga kolom terakhir berisi antisipasi strategi
dekomposisi, pengukuran luas, dan rekomposisi yang mungkin
muncul.
Lintasannya berisi dua tahap besar: gabungan bentuk persegi
panjang (pelajaran 1–3) dan bentuk gabungan (pelajaran 4–6).
KESIMPULAN
Pilihan strategi muncul sebagai serangkaian praktik
matematika kolektif di masing-masing kelas. Pada bagian ini,
peneliti membahas setiap elemen pilihan strategi yang
muncul. Tujuan studi desain kelas bukan untuk menunjukkan
keefektifan suatu desain pembelajaran, melainkan untuk
mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan kelas yang mendukung
munculnya penalaran siswa (Cobb et al., 2016). Oleh karena
itu, fokus pada pilihan strategi yang tertanam dalam desain
pembelajaran, khususnya penjelasan siswa mengenai pilihan
strategi mereka, merupakan temuan abadi dengan kegunaan
praktis yang substansial.
KELEBIHAN
Penelitian ini secara detail membahas temuan-
temuan strategi siswa dalam mencari luas
bangun bentuk gabungan. Hal ini, dapat
dijadikan sebagai dasar literasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
KEKURANGAN
Hasil dari penerapan teori Desain HLT yang telah
dirancang pada penelitian ini tidak dijabarkan
lebih luas sehingga pembaca tidak dapat
mengetahui hasil dari peningkatan
pemahaman siswa.
KAJIAN JURNAL Q2
“Using Video and Written Reflection to Assess Second-Grade
Students’ Design Thinking and Conceptual Understanding in an
Engineering and Design Challenge“
https://doi.org/10.46328/ijemst.2746
IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal
International Journal of Education in Mathematics, Science and
Technology
Volume
11
Nomor
4
Tahun Penerbit
27 Maret 2023
Judul Jurnal
Using Video and Written Reflection to Assess Second-Grade
Students’ Design Thinking and Conceptual Understanding in an
Engineering and Design Challenge
Nama Penulis
Joe P. Gaston, Sarah K. Guffey-McCorrison, Angela D. Rand
Halaman
820 - 843
Menurunnya daya saing Amerika Serikat di
bidang STEM (Sains, Teknologi,
Teknik, dan Matematika),
Siswa
Dewan Riset Nasional (2012) mengusulkan
pendekatan baru terhadap sains K-12
pendidikan yang mengintegrasikan praktik teknik
dan desain ke dalam pengajaran sains. Akibatnya,
jalan masuk guru mana yang mengajarkan sains
dan cara siswa mempelajari sain telah berubah
secara drastis.
Guru
Menurut Bybee (2011), praktik sains dan teknik ada
secara kolateral dalam pendidikan STEM. Artinya,
sains mencari penjelasan berdasarkan bukti
tentang cara kerja dunia, dan teknik mengusulkan
artefak untuk memecahkan permasalahan
manusia.
Penerapan STEM
Pemikiran desain berpusat pada manusia, inovatif,
berulang. Pendekatan ini mengusulkan untuk
memasukkan praktik pemikiran desain sebagai
proses sistematis (Goldman et al. 2012)
Design Thinking
MASALAH PENELITIAN & SOLUSI PENELITIAN
Latar
Belakang
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai keterampilan
berpikir desain siswa setelah terlibat dala suatu bidang teknik dan
desaintantangan. Untuk itu, siswa merefleksikan pemahamannya
terhadap konsep dan teknik serta desain tantangan melalui video
dan tanggapan tertulis. Penelitian ini mencakup penilaian pilihan
ganda tambahan pemahaman konseptual siswa tentang materi
setelah terlibat dalam tantangan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model konvergensi triangulasi metode campuran yang melibatkan pengumpulan
dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif yang saling melengkapi untuk lebih memahami masalah
penelitian (Creswell &Clark, 2017).
Pengumpulan Data
Siswa mengikuti pretest, menyaksikan
presentasi, di akhir guru memberikan
tantang desain bersama pasangan.
Lalu guru memberikan pertanyaan
refleksi : 1. Apa yang anda lakukan? Apa
yang terjadi? Apa yang harus anda
lakukan? dan menjawab secara tertulis.
Lalu merekam pernyatan siswa
01. 02.
Analisis data
Video dan transkip tertulis diberi kode
untuk bukti pemahaman konseptual
Selain menggunakan bukti video dan
jawaban tertulis peneliti juga
menggunakan pertanyaan pilihan
ganda serta melakukan observasi.
Hasil
Empati Kualitati
Ideasi
Pemahaman Konseptual
03.
SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah dasar negeri di
pinggiran kota Amerika Serikat bagian tenggara selama
musim gugur 2019. Pesertanya adalah siswa kelas dua dari
enam kelas berbeda. Sebanyak 76 siswa, di enam kelas,
berpartisipasi dalam penelitian ini.
HASIL PENELITIAN
Pemahaman Sains Siswa
Hasil penelitian kami juga menunjukkan refleksi
video adalah platform yang lebih efektif untuk
menangkap pemikiran siswa.
Kuantitatif
Hasil kuantitatif menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor
sebelum dan sesudah tes salah satu dari tiga
kelompok, yang menunjukkan bahwa jenis
refleksi yang dilakukan siswa tidak berpengaruh
pemahaman konseptual siswa.
Design Thinking
Berdasarkan hasil penelitian, refleksi video
mungkin merupakan metode yang efektif untuk
menilai kemajuan desain siswa kemampuan
berpikir.
KESIMPULAN
Penting bagi guru untuk menerapkan strategi dan menggabungkan tugas dan penilaian yang sesuai dengan tujuan
mereka siswa untuk berpikir lebih dalam tentang sains (TekkumruÿKisa, Stein, & Schunn, 2015).
Tes pilihan ganda bukan satu-satunya cara bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa kelipatan tes pilihan ditambah dengan refleksi tertulis dan video memberikan wawasan yang
lebih luas tentang konseptual siswa pemahaman daripada melalui tes pilihan ganda saja. Selain itu, alih-alih
refleksi tertulis, gunakan video refleksi mungkin merupakan cara yang lebih akurat untuk menangkap pemikiran
sains atau konseptual siswa usia dasar pemahaman sains (Buckingham, 2009; Holliday, 2004; Lundstöm, 2013;
Roberts, 2011).
KAJIAN JURNAL Q3
“Seeing and the Ability to See: A Framework for Viewing
Geometric Cube Problems”
https://doi.org/10.46328/ijemst.2746
IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal
INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL OF MATHEMATICS
EDUCATION
Volume
13
Nomor
2
Tahun Penerbit
26 Mei 2018
Judul Jurnal
Seeing and the Ability to See: A Framework for Viewing
Geometric Cube Problems
Nama Penulis
Kok Xiao-Feng Kenan
Halaman
57-60
Kurang dari 50% siswa kelas
menengah (Ben-Haim et al., 1985)
dapat menyelesaikan masalah yang
melibatkan melihat diagram 3D yang
direpresentasikan pada permukaan 2D
Selain itu, kurang dari 40% siswa
berusia 17 tahun ditemukan mampu
memecahkan masalah seperti yang
disebutkan dalam hasil Penilaian
Kemajuan Pendidikan Nasional (NAEP)
(Hirstein, 1981).
Siswa
Diperlukan kerangka kerja yang
menguraikan proses dalam melihat
diagram 3D yang direpresentasikan
dalam bidang 2D sehingga kesulitan
yang dialami siswa dapat secara akurat
ditunjukkan dengan proses yang terlibat.
Solusi
MASALAH PENELITIAN & SOLUSI PENELITIAN
Latar
Belakang
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan kerangka kerja
yang menelusuri proses yang terlibat dalam melihat 3-diagram
dimensi (3D) yang direpresentasikan pada bidang 2 dimensi (2D).
KERANGKA KERJA
Ada tiga proses utama dalam kerangka usulan ini yang akan disingkat menjadi SMS. Mereka adalah
sebagai berikut:
Seeing the 2D plane,
Pada tahap ini, diperlukan
penglihatan atau persepsi visual
untuk mendapatkan akses
langsung ke bidang 2D tempat
diagram 3D direpresentasikan.
01. 02.
Making sense of the 3D
diagram on the 2D plane
Untuk memahami diagram 3D
yang direpresentasikan pada
bidang 2D, kita perlu melihat
bahwa diagram
3D tersebut memang 3D.
(Kemampuan Visualisasi)
Seeing the 3D diagram
Manipulasi pikiran dari diagram
3D yang diwakili diperlukan untuk
melihat perspektif yang berbeda
seperti tampilan atas, samping
dan depan.
(McGee, 1979; NCTM, 2000)
03.
HASIL PENELITIAN
Implikasi terhadap Pembelajaran
Kerangka kerja ini berpotensi menjadi alat untuk
mendiagnosis kesalahan dalam pemikiran siswa ketika
mendekati masalah yang memerlukan tampilan
diagram 3D yang direpresentasikan pada permukaan
2D. Kegiatan kemudian dapat dirancang untuk
mengatasi kesalahan berpikir ini. Misalnya, siswa yang
melakukan kesalahan dalam menghitung permukaan
kubus, kemungkinan besar akan mengalami kesulitan
dalam melihat diagram 2D. Oleh karena itu, mereka
mengalami esulitan dalam memahami diagram 3D
pada bidang 2D dan memahaminya.
Oleh karena tu, ada dua permasalahan yang perlu
diatasi. Pertama, persepsi visual siswa yang mengacu
pada apa yang sebenarnya dilihat siswa. Kedua,
kemampuan visualisasinya perlu dibenahi yaitu
tentang bagaimana siswa melihat representasi
diagram 3D pada bidang 2D.
KESIMPULAN
Kerangka kerja SMS yang diusulkan telah menyediakan cara untuk melihat proses yang terlibat dalam
melihat diagram 3D yang direpresentasikan pada permukaan 2D. Hal ini tidak hanya memberikan
cara untuk memaham proses yang terjadi dalam melihat permasalahan tersebut, namun juga
berfungsi sebagai alat bagi guru untuk mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa dalam
permasalahan geometri tersebut. Oleh karena itu, peneliti menganjurkan penggunaan kerangka
seperti itu untuk membimbing guru dalam memahami masalah geometri seperti ini.
KAJIAN JURNAL Q4
The difficulties in geometry: A quantitative analysis based on results of
mathematics competitions in Italy
https://doi.org/10.46328/ijemst.2746
IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal
European Journal of Science and Mathematics Education
Volume
11
Nomor
2
Tahun Penerbit
23 Oktober 2022
Judul Jurnal
The difficulties in geometry: A quantitative analysis based
on results of mathematics competitions in Italy
Nama Penulis
Lorenzo Facciaroni , Alessandro Gambini , Lorenzo Mazza
Halaman
258-270
Pengajaran geometri di sekolah memiliki banyak tujuan, seperti mengembangkan kemampuan intuitif
spasial, grafis dan linguistik siswa, merangsang kebutuhan akan demonstrasi, membiasakan mereka
bernalar dan memberikan contoh penting sistem deduktif aksiomatik.
Kesulitan Siswa dalam Geometri
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menyebarkan cara pandang yang berbeda terhadap
matematika dengan menetapkan masalah yang berbeda dan, dalam beberapa hal, lebih
merangsang daripada yang diajukan selama jam kurikuler.
Kompetisi Matematika di Italia
INTRODUCTION
HASIL PENELITIAN
Geometri dalam Lomba Matematika di Italia
Soal geometri merupakan soal yang paling sering dikosongkan oleh siswa yang mengikuti kompetisi tersebut
kompetisi. Tidak mungkin untuk memastikan apakah siswa menyerah pada jenis pertanyaan ini secara apriori
(yaitu,bahkan tanpa membaca teksnya) atau apakah mereka mencoba melakukannya, mungkin pada lembar
kerja kasar (yang mereka lakukan tidak harus kembali di akhir kompetisi), meski tidak berhasil. Memahami dinamika
dipersaingan tersebut dapat menjadi subjek analisis mendalam di masa depan melalui wawancara atau
ditargetkan kuesioner.
KESIMPULAN
Kesulitan yang dihadapi siswa Italia dalam belajar, dan (terlebih lagi) dalam menangani geometri pertanyaan, tidak
homogen. Data terbaru dari survei TIMSS 2019 tampaknya menunjukkan hal tersebut geometri adalah bidang yang
kuat bagi siswa di kelas 8, sedangkan di tingkat sekolah menengah atas trennya nampaknya kebalikannya.
Dari analisis skor yang diperoleh dalam kompetisi tersebut oleh sekitar 10.000 pelajar Italia yang mengikuti lomba
tingkat kabupaten dari tahun 2018 hingga 2020, geometri sepertinya mewakili daerah tersebut yang paling banyak
menciptakan kesulitan.
THANK YOU
FOR READING
Any Question, Just Ask don't be shy

More Related Content

Similar to Tugas 2 Analisis Jurnal Internasional Bereputasi_Yufitri Yanto.pdf

Buku 2 try out 1 fisika
Buku 2   try out 1 fisikaBuku 2   try out 1 fisika
Buku 2 try out 1 fisika
Nurohmat Emir
 
Tugas 1 pak zulkardi
Tugas 1 pak zulkardiTugas 1 pak zulkardi
Tugas 1 pak zulkardi
rennymarlina
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
research_and_distance_education
research_and_distance_educationresearch_and_distance_education
research_and_distance_education
Failasuf Fadli
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
Arista Kurniawati
 
2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf
2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf
2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Proposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPGProposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPG
Desty Yani
 
Halaman Judul.pdf
Halaman Judul.pdfHalaman Judul.pdf
Halaman Judul.pdf
FinchePhurba
 
lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdf
lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdflk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdf
lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdf
lamada121
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amaliarichimaryadi
 
2020 kontrak prakmatika
2020 kontrak prakmatika2020 kontrak prakmatika
2020 kontrak prakmatika
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
Badruddin Al
 
Mintara
MintaraMintara
Mintara
Mintara99
 
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanImplikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Paulus Robert Tuerah
 
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalahPenerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
miftahasan
 
Rpp kesebangunan dua segitiga nurwaningsih
Rpp  kesebangunan dua segitiga nurwaningsihRpp  kesebangunan dua segitiga nurwaningsih
Rpp kesebangunan dua segitiga nurwaningsih
nurwa ningsih
 
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
tikamathworld
 

Similar to Tugas 2 Analisis Jurnal Internasional Bereputasi_Yufitri Yanto.pdf (20)

Buku 2 try out 1 fisika
Buku 2   try out 1 fisikaBuku 2   try out 1 fisika
Buku 2 try out 1 fisika
 
Tugas 1 pak zulkardi
Tugas 1 pak zulkardiTugas 1 pak zulkardi
Tugas 1 pak zulkardi
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
 
research_and_distance_education
research_and_distance_educationresearch_and_distance_education
research_and_distance_education
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
 
2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf
2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf
2022_1_Kontrak_Statistik Pendidikan I (Ing).pdf
 
Proposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPGProposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPG
 
Halaman Judul.pdf
Halaman Judul.pdfHalaman Judul.pdf
Halaman Judul.pdf
 
Tugas kti
Tugas ktiTugas kti
Tugas kti
 
lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdf
lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdflk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdf
lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.pdf
 
Power point bu agung
Power point bu agungPower point bu agung
Power point bu agung
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
 
2020 kontrak prakmatika
2020 kontrak prakmatika2020 kontrak prakmatika
2020 kontrak prakmatika
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Mintara
MintaraMintara
Mintara
 
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanImplikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
 
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalahPenerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
 
Rpp kesebangunan dua segitiga nurwaningsih
Rpp  kesebangunan dua segitiga nurwaningsihRpp  kesebangunan dua segitiga nurwaningsih
Rpp kesebangunan dua segitiga nurwaningsih
 
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
 

Recently uploaded

manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 

Recently uploaded (14)

manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 

Tugas 2 Analisis Jurnal Internasional Bereputasi_Yufitri Yanto.pdf

  • 1. ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI Oleh : Yufitri Yanto NIM : 06013682328015 Program Studi Doktor Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya Tugas Mata Kuliah Review of Reputable Journals of Mathematics Education
  • 2. KAJIAN JURNAL Q1 “Learning to measure the area of composite shapes” https://doi.org/10.1007/s10649-022-10191-z
  • 3. IDENTITAS JURNAL Nama Jurnal Educational Studies in Mathematics Volume 112 Issue 3 Tahun Penerbit 20 Desember 2022 Judul Jurnal Learning to measure the area of composite shapes Nama Penulis Timothy H. Lehmann Halaman 531 - 565
  • 4. Hasil dokumentasi awal, guru matematika sendiri pada saat mengajar kesulitan dalam menghitung luas bangun bentuk komposit. Baturo dan Nason (1996) Guru Pencapaian matematika siswa sekolah menengah di AS dan Inggris menunjukkan bahwa banyak siswa kesulitan menghitung luas bangun bentuk komposit (Foxman et al., 1980; Hirstein, 1981 ) Siswa Pembelajaran menghitung luas bangun bentuk komposit (bangunan yang terdiri dari dua atau lebih bangun dasar) merupakan penerapan penting dari rangkaian kurikulum matematika pengukuran luas, terutama karena penggunaannya langsung dalam konteks kehidupan sehari-hari dan pekerjaan (Diego Mantecón et al. ., 2021). Pendekatan RME Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan heuristik dekomposisi dan rekomposisi akan meningkatkan kemahiran mereka dalam mengukur luas bangun bentuk komposit. Spiegel dan Ginat (2017) Decomposition and Recomposition Heuristic MASALAH PENELITIAN & SOLUSI PENELITIAN Latar Belakang
  • 5. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengembangan kolektif pilihan strategi untuk mengukur luas bangun bentuk komposit.
  • 6. METODE PENELITIAN Peneliti pendidikan matematika menggunakan studi desain kelas untuk menyelidiki proses pembelajaran siswa pada domain matematika tertentu di ruang kelas (Cobb et al., 2016). Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, lintasan pembelajaran yang dibayangkan dikembangkan, yang menjadi dasar intervensi pembelajaran yang dirancang untuk memperoleh pengembangan kolektif pilihan strategi untuk menghitung luas bangun bentuk komposit. (Cobb et al., 2016 ). 01. 02. Tahap Implementasi Fase implementasi berlangsung enam pertemuan pelajaran berdurasi 60 menit untuk masing- masing dua kelas, pada semester kedua tahun ajaran. Tiga pelajaran pertama tentang persegi panjang gabungan dan tiga pelajaran kedua tentang bentuk gabungan. Analisis Retrospektif Di akhir eksperimen pengajaran di kelas, peneliti melakukan analisis retrospektif terhadap salinan jawaban siswa, transkripsi rekaman audio diskusi ekstemporer dan diskusi seluruh kelas, mendokumentasikan rekaman kamera, dan catatan lapangan. 03.
  • 7. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di dua kelas matematika Kelas 8 di sebuah sekolah menengah independen besar di ibu kota Australia, dengan Indeks Keunggulan Sosial- Pendidikan Komunitas (ICSEA) sebesar 1214. Siklus Makro Penelitian Siklus makro terdiri dari tiga fase: persiapan intervensi instruksional, implementasi intervensi dalam eksperimen pengajaran di kelas, dan analisis data retrospektif. Siklus mikro juga terdiri dari persiapan, implementasi, dan analisis, namun terjadi setiap hari selama fase implementasi makro. Studi ini melibatkan tiga siklus makro, dengan hasil dari setiap iterasi menginformasikan siklus berikutnya. Siklus Makro Penelitian Terdahulu Siklus makro pertama dilakukan dengan satu kelompok Kelas 8 (n=13) di sekolah menengah negeri di pinggiran kota dengan ICSEA 1055. Temuan dari siklus makro ini mengungkapkan bahwa bentuk komposit yang terlalu rumit, yang hanya direpresentasikan sebagai representasi figural, menimbulkan terlalu banyak komplikasi yang menghambat munculnya strategi dekomposisi.
  • 8. HASIL PENELITIAN Tahap Kedua Para siswa duduk dalam barisan dan terlibat dalam percakapan tanpa persiapan satu sama lainmerumuskan tanggapan mereka. Setiap siswa merumuskan tanggapannya masing-masing, yang saya kumpulkan di akhir pembelajaran, dibuat salinannya, dan dikembalikan pada pembelajaran berikutnya. Tahap Ketiga Secara khusus, peneliti menyajikan interpretasi tanggapan siswa dan justifikasi mereka kepada dua peneliti pendidikan matematika berpengalaman yang memberikan umpan balik. Revisi dibuat sejalan dengan umpan balik ini dan revisi ini didiskusikan dengan dua peneliti yang sama. Tahap Pertama Desain Lintasan Pembelajaran. Kolom pertama dan kedua menunjukkan pembelajaran dan antisipasi kolektif pengembangan dalam pilihan strategi. Kolom ketiga berisi tentang sarana pendukung perkembangan tersebut, yaitu bangun-bangun gabungan yang diminta diukur oleh siswa. Tiga kolom terakhir berisi antisipasi strategi dekomposisi, pengukuran luas, dan rekomposisi yang mungkin muncul. Lintasannya berisi dua tahap besar: gabungan bentuk persegi panjang (pelajaran 1–3) dan bentuk gabungan (pelajaran 4–6).
  • 9. KESIMPULAN Pilihan strategi muncul sebagai serangkaian praktik matematika kolektif di masing-masing kelas. Pada bagian ini, peneliti membahas setiap elemen pilihan strategi yang muncul. Tujuan studi desain kelas bukan untuk menunjukkan keefektifan suatu desain pembelajaran, melainkan untuk mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan kelas yang mendukung munculnya penalaran siswa (Cobb et al., 2016). Oleh karena itu, fokus pada pilihan strategi yang tertanam dalam desain pembelajaran, khususnya penjelasan siswa mengenai pilihan strategi mereka, merupakan temuan abadi dengan kegunaan praktis yang substansial. KELEBIHAN Penelitian ini secara detail membahas temuan- temuan strategi siswa dalam mencari luas bangun bentuk gabungan. Hal ini, dapat dijadikan sebagai dasar literasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. KEKURANGAN Hasil dari penerapan teori Desain HLT yang telah dirancang pada penelitian ini tidak dijabarkan lebih luas sehingga pembaca tidak dapat mengetahui hasil dari peningkatan pemahaman siswa.
  • 10. KAJIAN JURNAL Q2 “Using Video and Written Reflection to Assess Second-Grade Students’ Design Thinking and Conceptual Understanding in an Engineering and Design Challenge“ https://doi.org/10.46328/ijemst.2746
  • 11. IDENTITAS JURNAL Nama Jurnal International Journal of Education in Mathematics, Science and Technology Volume 11 Nomor 4 Tahun Penerbit 27 Maret 2023 Judul Jurnal Using Video and Written Reflection to Assess Second-Grade Students’ Design Thinking and Conceptual Understanding in an Engineering and Design Challenge Nama Penulis Joe P. Gaston, Sarah K. Guffey-McCorrison, Angela D. Rand Halaman 820 - 843
  • 12. Menurunnya daya saing Amerika Serikat di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), Siswa Dewan Riset Nasional (2012) mengusulkan pendekatan baru terhadap sains K-12 pendidikan yang mengintegrasikan praktik teknik dan desain ke dalam pengajaran sains. Akibatnya, jalan masuk guru mana yang mengajarkan sains dan cara siswa mempelajari sain telah berubah secara drastis. Guru Menurut Bybee (2011), praktik sains dan teknik ada secara kolateral dalam pendidikan STEM. Artinya, sains mencari penjelasan berdasarkan bukti tentang cara kerja dunia, dan teknik mengusulkan artefak untuk memecahkan permasalahan manusia. Penerapan STEM Pemikiran desain berpusat pada manusia, inovatif, berulang. Pendekatan ini mengusulkan untuk memasukkan praktik pemikiran desain sebagai proses sistematis (Goldman et al. 2012) Design Thinking MASALAH PENELITIAN & SOLUSI PENELITIAN Latar Belakang
  • 13. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai keterampilan berpikir desain siswa setelah terlibat dala suatu bidang teknik dan desaintantangan. Untuk itu, siswa merefleksikan pemahamannya terhadap konsep dan teknik serta desain tantangan melalui video dan tanggapan tertulis. Penelitian ini mencakup penilaian pilihan ganda tambahan pemahaman konseptual siswa tentang materi setelah terlibat dalam tantangan.
  • 14. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model konvergensi triangulasi metode campuran yang melibatkan pengumpulan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif yang saling melengkapi untuk lebih memahami masalah penelitian (Creswell &Clark, 2017). Pengumpulan Data Siswa mengikuti pretest, menyaksikan presentasi, di akhir guru memberikan tantang desain bersama pasangan. Lalu guru memberikan pertanyaan refleksi : 1. Apa yang anda lakukan? Apa yang terjadi? Apa yang harus anda lakukan? dan menjawab secara tertulis. Lalu merekam pernyatan siswa 01. 02. Analisis data Video dan transkip tertulis diberi kode untuk bukti pemahaman konseptual Selain menggunakan bukti video dan jawaban tertulis peneliti juga menggunakan pertanyaan pilihan ganda serta melakukan observasi. Hasil Empati Kualitati Ideasi Pemahaman Konseptual 03.
  • 15. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah dasar negeri di pinggiran kota Amerika Serikat bagian tenggara selama musim gugur 2019. Pesertanya adalah siswa kelas dua dari enam kelas berbeda. Sebanyak 76 siswa, di enam kelas, berpartisipasi dalam penelitian ini.
  • 16. HASIL PENELITIAN Pemahaman Sains Siswa Hasil penelitian kami juga menunjukkan refleksi video adalah platform yang lebih efektif untuk menangkap pemikiran siswa. Kuantitatif Hasil kuantitatif menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor sebelum dan sesudah tes salah satu dari tiga kelompok, yang menunjukkan bahwa jenis refleksi yang dilakukan siswa tidak berpengaruh pemahaman konseptual siswa. Design Thinking Berdasarkan hasil penelitian, refleksi video mungkin merupakan metode yang efektif untuk menilai kemajuan desain siswa kemampuan berpikir.
  • 17. KESIMPULAN Penting bagi guru untuk menerapkan strategi dan menggabungkan tugas dan penilaian yang sesuai dengan tujuan mereka siswa untuk berpikir lebih dalam tentang sains (TekkumruÿKisa, Stein, & Schunn, 2015). Tes pilihan ganda bukan satu-satunya cara bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kelipatan tes pilihan ditambah dengan refleksi tertulis dan video memberikan wawasan yang lebih luas tentang konseptual siswa pemahaman daripada melalui tes pilihan ganda saja. Selain itu, alih-alih refleksi tertulis, gunakan video refleksi mungkin merupakan cara yang lebih akurat untuk menangkap pemikiran sains atau konseptual siswa usia dasar pemahaman sains (Buckingham, 2009; Holliday, 2004; Lundstöm, 2013; Roberts, 2011).
  • 18. KAJIAN JURNAL Q3 “Seeing and the Ability to See: A Framework for Viewing Geometric Cube Problems” https://doi.org/10.46328/ijemst.2746
  • 19. IDENTITAS JURNAL Nama Jurnal INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL OF MATHEMATICS EDUCATION Volume 13 Nomor 2 Tahun Penerbit 26 Mei 2018 Judul Jurnal Seeing and the Ability to See: A Framework for Viewing Geometric Cube Problems Nama Penulis Kok Xiao-Feng Kenan Halaman 57-60
  • 20. Kurang dari 50% siswa kelas menengah (Ben-Haim et al., 1985) dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan melihat diagram 3D yang direpresentasikan pada permukaan 2D Selain itu, kurang dari 40% siswa berusia 17 tahun ditemukan mampu memecahkan masalah seperti yang disebutkan dalam hasil Penilaian Kemajuan Pendidikan Nasional (NAEP) (Hirstein, 1981). Siswa Diperlukan kerangka kerja yang menguraikan proses dalam melihat diagram 3D yang direpresentasikan dalam bidang 2D sehingga kesulitan yang dialami siswa dapat secara akurat ditunjukkan dengan proses yang terlibat. Solusi MASALAH PENELITIAN & SOLUSI PENELITIAN Latar Belakang
  • 21. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan kerangka kerja yang menelusuri proses yang terlibat dalam melihat 3-diagram dimensi (3D) yang direpresentasikan pada bidang 2 dimensi (2D).
  • 22. KERANGKA KERJA Ada tiga proses utama dalam kerangka usulan ini yang akan disingkat menjadi SMS. Mereka adalah sebagai berikut: Seeing the 2D plane, Pada tahap ini, diperlukan penglihatan atau persepsi visual untuk mendapatkan akses langsung ke bidang 2D tempat diagram 3D direpresentasikan. 01. 02. Making sense of the 3D diagram on the 2D plane Untuk memahami diagram 3D yang direpresentasikan pada bidang 2D, kita perlu melihat bahwa diagram 3D tersebut memang 3D. (Kemampuan Visualisasi) Seeing the 3D diagram Manipulasi pikiran dari diagram 3D yang diwakili diperlukan untuk melihat perspektif yang berbeda seperti tampilan atas, samping dan depan. (McGee, 1979; NCTM, 2000) 03.
  • 23. HASIL PENELITIAN Implikasi terhadap Pembelajaran Kerangka kerja ini berpotensi menjadi alat untuk mendiagnosis kesalahan dalam pemikiran siswa ketika mendekati masalah yang memerlukan tampilan diagram 3D yang direpresentasikan pada permukaan 2D. Kegiatan kemudian dapat dirancang untuk mengatasi kesalahan berpikir ini. Misalnya, siswa yang melakukan kesalahan dalam menghitung permukaan kubus, kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam melihat diagram 2D. Oleh karena itu, mereka mengalami esulitan dalam memahami diagram 3D pada bidang 2D dan memahaminya. Oleh karena tu, ada dua permasalahan yang perlu diatasi. Pertama, persepsi visual siswa yang mengacu pada apa yang sebenarnya dilihat siswa. Kedua, kemampuan visualisasinya perlu dibenahi yaitu tentang bagaimana siswa melihat representasi diagram 3D pada bidang 2D.
  • 24. KESIMPULAN Kerangka kerja SMS yang diusulkan telah menyediakan cara untuk melihat proses yang terlibat dalam melihat diagram 3D yang direpresentasikan pada permukaan 2D. Hal ini tidak hanya memberikan cara untuk memaham proses yang terjadi dalam melihat permasalahan tersebut, namun juga berfungsi sebagai alat bagi guru untuk mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa dalam permasalahan geometri tersebut. Oleh karena itu, peneliti menganjurkan penggunaan kerangka seperti itu untuk membimbing guru dalam memahami masalah geometri seperti ini.
  • 25. KAJIAN JURNAL Q4 The difficulties in geometry: A quantitative analysis based on results of mathematics competitions in Italy https://doi.org/10.46328/ijemst.2746
  • 26. IDENTITAS JURNAL Nama Jurnal European Journal of Science and Mathematics Education Volume 11 Nomor 2 Tahun Penerbit 23 Oktober 2022 Judul Jurnal The difficulties in geometry: A quantitative analysis based on results of mathematics competitions in Italy Nama Penulis Lorenzo Facciaroni , Alessandro Gambini , Lorenzo Mazza Halaman 258-270
  • 27. Pengajaran geometri di sekolah memiliki banyak tujuan, seperti mengembangkan kemampuan intuitif spasial, grafis dan linguistik siswa, merangsang kebutuhan akan demonstrasi, membiasakan mereka bernalar dan memberikan contoh penting sistem deduktif aksiomatik. Kesulitan Siswa dalam Geometri Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menyebarkan cara pandang yang berbeda terhadap matematika dengan menetapkan masalah yang berbeda dan, dalam beberapa hal, lebih merangsang daripada yang diajukan selama jam kurikuler. Kompetisi Matematika di Italia INTRODUCTION
  • 28. HASIL PENELITIAN Geometri dalam Lomba Matematika di Italia Soal geometri merupakan soal yang paling sering dikosongkan oleh siswa yang mengikuti kompetisi tersebut kompetisi. Tidak mungkin untuk memastikan apakah siswa menyerah pada jenis pertanyaan ini secara apriori (yaitu,bahkan tanpa membaca teksnya) atau apakah mereka mencoba melakukannya, mungkin pada lembar kerja kasar (yang mereka lakukan tidak harus kembali di akhir kompetisi), meski tidak berhasil. Memahami dinamika dipersaingan tersebut dapat menjadi subjek analisis mendalam di masa depan melalui wawancara atau ditargetkan kuesioner.
  • 29. KESIMPULAN Kesulitan yang dihadapi siswa Italia dalam belajar, dan (terlebih lagi) dalam menangani geometri pertanyaan, tidak homogen. Data terbaru dari survei TIMSS 2019 tampaknya menunjukkan hal tersebut geometri adalah bidang yang kuat bagi siswa di kelas 8, sedangkan di tingkat sekolah menengah atas trennya nampaknya kebalikannya. Dari analisis skor yang diperoleh dalam kompetisi tersebut oleh sekitar 10.000 pelajar Italia yang mengikuti lomba tingkat kabupaten dari tahun 2018 hingga 2020, geometri sepertinya mewakili daerah tersebut yang paling banyak menciptakan kesulitan.
  • 30. THANK YOU FOR READING Any Question, Just Ask don't be shy