Tugas tutorial ini membahas perkembangan peserta didik melalui empat periode dan tiga tahap perkembangan otak. Juga dibahas teori perkembangan kognitif Piaget dan penerapannya dalam pembelajaran serta enam prinsip teori Vygotsky tentang pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Makalah ini membahas tentang perkembangan kognitif peserta didik meliputi pengertian, proses, karakteristik, dan masalah perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, dan remaja. Perkembangan kognitif merupakan proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya secara bertahap sesuai teori Piaget.
Makalah ini membahas tentang pendidikan anak usia dini dengan (1) menjelaskan hakikat pendidikan anak usia dini sebagai upaya pemberian stimulasi, bimbingan, pengasuhan, dan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak usia 0-8 tahun, (2) mendefinisikan pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip pengembangan anak usia dini, dan (3) menjelaskan kon
Kesiapan kognitif dan afektif siswa merupakan hal penting yang perlu diperhatikan guru sebelum memulai pembelajaran. Kesiapan kognitif meliputi tingkat kecerdasan, bakat, dan pengetahuan siswa sebelumnya. Kesiapan afektif meliputi sikap, minat, dan motivasi siswa. Keduanya perlu mendapat perhatian karena mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Beberapa poin utama yang diangkat adalah perkembangan fisik, sosial, emosional, dan intelektual peserta didik, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar seperti hilangnya harga diri dan ketidaknyamanan fisik.
Makalah ini membahas tentang perkembangan kognitif peserta didik meliputi pengertian, proses, karakteristik, dan masalah perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, dan remaja. Perkembangan kognitif merupakan proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya secara bertahap sesuai teori Piaget.
Makalah ini membahas tentang pendidikan anak usia dini dengan (1) menjelaskan hakikat pendidikan anak usia dini sebagai upaya pemberian stimulasi, bimbingan, pengasuhan, dan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak usia 0-8 tahun, (2) mendefinisikan pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip pengembangan anak usia dini, dan (3) menjelaskan kon
Kesiapan kognitif dan afektif siswa merupakan hal penting yang perlu diperhatikan guru sebelum memulai pembelajaran. Kesiapan kognitif meliputi tingkat kecerdasan, bakat, dan pengetahuan siswa sebelumnya. Kesiapan afektif meliputi sikap, minat, dan motivasi siswa. Keduanya perlu mendapat perhatian karena mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Beberapa poin utama yang diangkat adalah perkembangan fisik, sosial, emosional, dan intelektual peserta didik, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar seperti hilangnya harga diri dan ketidaknyamanan fisik.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Setelah mempelajari modul ini, penulis memahami bahwa pendidikan bertujuan untuk menuntun tumbuhnya potensi setiap anak sesuai kodratnya, bukan mengubah kodrat anak. Guru harus membuka diri terhadap keragaman potensi anak serta menciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak dan mengasah karakter.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kanak-kanak dan pentingnya seni dalam pendidikan mereka. Ia menjelaskan bahwa seni penting untuk memenuhi kebutuhan dasar kanak-kanak untuk mengetahui dunia sekitar dan meluapkan perasaan mereka. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa melalui seni, kanak-kanak dapat mengembangkan potensi mereka untuk menjadi pribadi yang kreatif dan imaginatif.
Makalah ini membahas tentang hakikat pendidikan dan perkembangan peradaban manusia. Pendidikan dijelaskan sebagai proses interaksi manusia yang bertujuan membentuk kepribadian sesuai nilai-nilai masyarakat. Hakikat pendidikan dibahas dari pendekatan epistemologis dan ontologis. Pendidikan dijelaskan sebagai proses berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan eksistensi manusia dalam masyarakat dan budaya
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
Karakteristik peserta didik SD meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan moral. Secara fisik, siswa SD mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih besar daripada tinggi. Secara kognitif, siswa SD berada pada tahap operasional konkret menurut Piaget, yaitu mampu berpikir logis tetapi terikat pada objek konkret. Perkembangan emosi dan sosial siswa ditandai oleh mud
Dokumen tersebut membahas definisi dan pengertian mengenai anak dari berbagai sumber. Secara ringkas, anak didefinisikan sebagai individu yang belum dewasa dengan ciri-ciri fisik, kognitif, bahasa, moral, dan emosi yang masih dalam tahap perkembangan.
1. Dokumen tersebut merupakan kisi-kisi uji kompetensi mata pelajaran matematika SMP yang mencakup empat indikator kompetensi pedagogik.
2. Dokumen tersebut menjelaskan teori-teori belajar seperti Piaget, Vygotsky, Bruner, dan Ausubel beserta penerapannya dalam pembelajaran.
3. Terdapat penjelasan mengenai tahapan perkembangan kognitif anak, prinsip-prinsip pem
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Setelah mempelajari modul ini, penulis memahami bahwa pendidikan bertujuan untuk menuntun tumbuhnya potensi setiap anak sesuai kodratnya, bukan mengubah kodrat anak. Guru harus membuka diri terhadap keragaman potensi anak serta menciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak dan mengasah karakter.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kanak-kanak dan pentingnya seni dalam pendidikan mereka. Ia menjelaskan bahwa seni penting untuk memenuhi kebutuhan dasar kanak-kanak untuk mengetahui dunia sekitar dan meluapkan perasaan mereka. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa melalui seni, kanak-kanak dapat mengembangkan potensi mereka untuk menjadi pribadi yang kreatif dan imaginatif.
Makalah ini membahas tentang hakikat pendidikan dan perkembangan peradaban manusia. Pendidikan dijelaskan sebagai proses interaksi manusia yang bertujuan membentuk kepribadian sesuai nilai-nilai masyarakat. Hakikat pendidikan dibahas dari pendekatan epistemologis dan ontologis. Pendidikan dijelaskan sebagai proses berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan eksistensi manusia dalam masyarakat dan budaya
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
Karakteristik peserta didik SD meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan moral. Secara fisik, siswa SD mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih besar daripada tinggi. Secara kognitif, siswa SD berada pada tahap operasional konkret menurut Piaget, yaitu mampu berpikir logis tetapi terikat pada objek konkret. Perkembangan emosi dan sosial siswa ditandai oleh mud
Dokumen tersebut membahas definisi dan pengertian mengenai anak dari berbagai sumber. Secara ringkas, anak didefinisikan sebagai individu yang belum dewasa dengan ciri-ciri fisik, kognitif, bahasa, moral, dan emosi yang masih dalam tahap perkembangan.
1. Dokumen tersebut merupakan kisi-kisi uji kompetensi mata pelajaran matematika SMP yang mencakup empat indikator kompetensi pedagogik.
2. Dokumen tersebut menjelaskan teori-teori belajar seperti Piaget, Vygotsky, Bruner, dan Ausubel beserta penerapannya dalam pembelajaran.
3. Terdapat penjelasan mengenai tahapan perkembangan kognitif anak, prinsip-prinsip pem
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut berisi contoh penerapan evaluasi hasil belajar siswa terkait materi Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan dengan menggunakan beberapa alat evaluasi seperti tes objektif, pertanyaan esai, observasi, pengamatan langsung, demonstrasi, dan percobaan. Guru dapat memilih alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, jumlah siswa, dan wak
Berikut ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut berisi contoh penerapan evaluasi hasil belajar siswa terkait materi Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan melalui beberapa alat evaluasi seperti tes objektif, pertanyaan esai, observasi, dan demonstrasi praktik.
2. Guru dapat menggunakan berbagai alat evaluasi tersebut untuk mengukur pemahaman kognitif, sikap,
Dokumen tersebut berisi tanda tangan peserta ujian akhir semester (UAS) take home exam (THE) mata kuliah Pembelajaran Matematika SD. Dokumen tersebut berisi identitas mahasiswa beserta petunjuk pengisian buku jawaban ujian serta surat pernyataan kejujuran akademik yang ditandatangani oleh mahasiswa tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi globalisasi pada pembelajaran PKN di SDN 24 Gresik melalui penggunaan metode diskusi. Metode diskusi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam pembelajaran.
Teks tersebut membahas tentang penggunaan metode diskusi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi globalisasi dalam pembelajaran PKN. Metode diskusi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa secara aktif serta pemahaman mereka terhadap dampak globalisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi proses pembelajaran IPA di SD yang mencakup 3 jenis alat evaluasi untuk mengukur kognitif, afektif, dan keterampilan siswa. Alat evaluasi kognitif berupa tes tertulis, afektif melalui pengamatan sikap hidup, dan keterampilan dengan menggunakan alat pembelajaran IPA.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
1. JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Nama : Ayu Imtyas Rusdiansyah
NIM : 858745338
Kelas : 2B
1. Pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode, yakni.
a. Periode Neonatal
Periode ini dimulai sejak lahir hingga usia sekitar 4 minggu. Pada periode ini,
pertumbuhan fisik anak sangat cepat. Periode neonatal ini sangat penting untuk
perkembangan organ-organ dalam tubuh anak.
b. Periode Bayi
Periode bayi berlangsung mulai dari sekitar usia 1 bulan hingga 2 tahun. Pada periode
ini, pertumbuhan anak masih berlangsung cepat, meskipun tidak secepat periode
neonatal. Selama periode ini, anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan
kemampuan kognitifnya.
c. Periode Anak Pra-Sekolah
Periode ini dimulai sekitar usia 2 tahun hingga 6 tahun. Pertumbuhan fisik anak pada
periode ini lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selama periode ini,
anak mengalami perkembangan bahasa, kemampuan sosial, dan kemampuan kognitif
yang signifikan.
d. Periode Masa Sekolah
Periode ini dimulai sekitar usia 6 tahun hingga pubertas. Pertumbuhan fisik anak pada
periode ini juga lambat, namun lebih stabil. Pada periode ini, anak mengalami
perkembangan keterampilan motorik yang lebih baik, perkembangan sosial dan
emosional yang lebih kompleks, serta perkembangan kognitif yang lebih lanjut.
2. Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga tahap, yakni.
a. Otak Primitif
Pada tahap ini, otak primitif berkembang dan mengatur fungsi-fungsi dasar tubuh yang
diperlukan untuk bertahan hidup. Otak primitif mengendalikan gerak refleks. Selain itu,
otak primitif juga bertanggung jawab dalam mengelola fungsi tubuh serta berperan
dalam memproses informasi sensorik yang masuk dari pancaindra.
b. Otak Limbik
Pada tahap ini, otak limbik mulai berkembang dan memproses emosi serta mengatur
motivasi dan persepsi sosial. Otak limbik memainkan peran penting dalam merasakan
emosi seperti suka, tidak suka, cinta, dan benci. Otak limbik berfungsi sebagai
penghubung antara otak primitif dan otak pikir. Selain itu, otak limbik juga terlibat
dalam pembentukan memori dan pengalaman emosional yang kuat.
c. Otak Pikir
Pada tahap ini, otak pikir berkembang dan merupakan bentuk daya pikir yang tertinggi
dalam otak. Otak pikir berfungsi sebagai pusat pemrosesan informasi yang kompleks.
Otak pikir juga merupakan tempat terjadinya integrasi pengalaman, memori, perasaan,
dan kemampuan berpikir untuk menghasilkan gagasan dan tindakan.
2. 3. Berikut penjelasan perkembangan masa kanak-kanak dan perkembangan masa remaja.
a. Perkembangan masa kanak-kanak adalah periode perkembangan yang terjadi pada
anak-anak dari usia dini hingga masa anak-anak akhir, yaitu sekitar usia 2-12 tahun.
Pada periode ini, anak-anak mengalami perkembangan kognitif, sosioemosional, dan
fisik yang signifikan.
b. Perkembangan masa remaja adalah periode perkembangan yang terjadi selama masa
pubertas, yaitu sekitar usia 10-19 tahun. Pada periode ini, individu mengalami
perubahan fisik, emosi, sosial, dan identitas. Perkembangan fisik yang paling mencolok
adalah perubahan hormonal yang menyebabkan pertumbuhan sekunder.
4. Menurut Piaget, perkembangan kognitif terbagi melalui tiga proses dan fungsi yang saling
berkaitan, yaitu organisasi, ekuilibrasi, dan adaptasi. Implikasi teori kognitif Piaget pada proses
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Organisasi: Proses organisasi mencakup pengorganisasian pengetahuan menjadi
struktur mental yang lebih kompleks. Dalam proses pembelajaran, guru dapat
membantu peserta didik dalam mengorganisir pengetahuan baru dengan
mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Guru dapat
membantu peserta didik dalam membuat hubungan antara konsep-konsep baru dan
memperkuat struktur mental mereka.
b. Ekuilibrasi: Ekuilibrasi merujuk pada upaya peserta didik untuk mencapai
keseimbangan antara pengetahuan yang sudah ada dan pengalaman baru. Dalam proses
pembelajaran, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang menantang peserta
didik untuk mengatasi konflik kognitif. Guru dapat memperkenalkan konsep-konsep
baru yang memicu peserta didik untuk mempertanyakan dan memperluas pemahaman
mereka yang ada. Dengan mendorong ekuilibrasi, peserta didik dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih baik dan berkembang secara kognitif.
c. Adaptasi: Adaptasi mencakup dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi
terjadi ketika peserta didik menginterpretasikan informasi baru berdasarkan
pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi terjadi ketika peserta didik mengubah
pengetahuan mereka yang ada untuk mengakomodasi informasi baru. Dalam konteks
pembelajaran, guru dapat memberikan situasi belajar yang mendorong peserta didik
untuk mengasimilasi informasi baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada, serta
mengakomodasi pengetahuan mereka jika diperlukan. Melalui proses adaptasi, peserta
didik dapat memperluas dan memperdalam pemahaman mereka.
5. Penerapan teori Vygotsky dalam pembelajaran yakni.
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik: Teori Vygotsky menekankan pentingnya
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau student-centered.
b. Interaksi sosial: Teori Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam
pembelajaran. Melibatkan teman sebaya dan guru yang lebih berpengalaman dapat
membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan kognitif peserta didik.
c. Zona Proximal Pembangunan (ZPD): Konsep ZPD Vygotsky menyatakan bahwa
terdapat jarak antara kemampuan aktual seorang peserta didik dan potensi
perkembangan mereka dengan bantuan orang lain. Guru dapat mengidentifikasi ZPD
peserta didik dan menyediakan dukungan dan bimbingan yang tepat untuk membantu
mereka mencapai potensi mereka yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan
3. memberikan tantangan yang sesuai namun memungkinkan dan memberikan bantuan
saat diperlukan.
d. Perkembangan fungsi mental yang lebih tinggi: Teori Vygotsky menekankan
pentingnya mengembangkan fungsi mental yang lebih tinggi melalui pembelajaran.
Guru dan praktisi pendidikan dapat menggunakan bahasa lintas kurikulum dan fase
pendidikan untuk mengembangkan keterampilan kognitif yang kompleks pada peserta
didik. Pemberian latihan pemecahan masalah yang mendorong peserta didik untuk
berpikir keras dan memecahkan masalah secara mandiri dapat meningkatkan kapasitas
kognitif mereka.
e. Depersonalisasi pembelajaran: Teori Vygotsky mendukung pendekatan pembelajaran
yang depersonalisasi, di mana guru dapat menyesuaikan jenis dan tingkat dukungan
yang diberikan kepada setiap individu. Guru dapat mengamati perkembangan peserta
didik dan memberikan dukungan yang sesuai, termasuk menentukan keterampilan yang
diperlukan, kapan memberikan dukungan, dan seberapa banyak dukungan yang
diperlukan.
f. Lingkungan pendukung: Vygotsky menekankan bahwa perkembangan anak tidak
terjadi secara sendirian, tetapi melalui dukungan dari lingkungan sekitarnya.
DAFTAR REFERENSI
Felicia, Nisa. 2021. Perkembangan Peserta Didik (Edisi 3). Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka