Indonesia telah mencapai kemajuan yang patut dipuji sejak tahun 2020 yang memungkinkan akses terhadap sumber air yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi jutaan orang sejak tahun 2000. Meskipun akses terhadap sumber air yang lebih baik mencapai hampir 93 %, karena adanya tantangan terhadap kualitas air, fungsi dan lainnya, akses terhadap air yang dikelola secara aman masih rendah, yaitu hanya di bawah 12%.
Translate Speech Pak Kannan Nat. Workshop_Mar24.pptx
1. Workshop Membangun Kemitraan dan
Menjaring Komitmen untuk
Mendukung Air Minum Aman untuk
Semua
KANNAN NADAR
CHIEF OF WASH
UNICEF INDONESIA
KATA SAMBUTAN
2. Yang terhormat
• Bapak Anas Maruf, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian
Kesehatan,
• Bapak Syaidina Agusta Sukarta, Koordinator Penyediaan Air
Minum, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas,
• Ibu Nita Rosalin, Kasubdit Perumahan dan Permukiman,
Direktorat SUPD II Kemendagri,
• Bapak Dades Prinandes, Kepala Subdirektorat Perencanaan
Teknis, Direktorat Penyediaan Air Minum Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
• Perwakilan universitas, Politeknik Kesehatan, dan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan
• Perwakilan Bappeda Provinsi dan Kabupaten, Dinas Kesehatan,
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PDAM,
Laboratorium Kesehatan, KPSPAM, Pokja AMPL/PKP
3. Assalamualaikum, Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk kita
semua, RAMADAN KAREEM
Kita merayakan Hari Air Sedunia 2024 beberapa hari yang lalu
dengan seruan untuk bertindak, bersatu dalam tema “Water for
Peace” dan memanfaatkan air sebagai alat untuk membangun
dunia yang lebih stabil dan damai.
Akses terhadap air minum adalah hak asasi manusia, namun
ketika air langka atau tercemar, atau ketika masyarakat
mempunyai akses yang tidak setara atau tidak ada sama sekali,
ketegangan dapat timbul antar komunitas dan bahkan meluas
hingga antar negara.
4. Indonesia telah mencapai kemajuan yang patut dipuji
sejak tahun 2020 yang memungkinkan akses terhadap sumber
air yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi jutaan
orang sejak tahun 2000. Meskipun akses terhadap sumber
air yang lebih baik mencapai hampir 93 %, karena adanya
tantangan terhadap kualitas air, fungsi dan lainnya,
akses terhadap air yang dikelola secara aman masih
rendah, yaitu hanya di bawah 12%.
Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk
mencapai air yang dikelola secara aman – sebesar 45%
pada tahun 2030, peningkatan tajam sebesar hampir 4 kali
lipat. Jika target-target ini ingin dicapai, peningkatan
kualitas air adalah kuncinya.
5. Tantangan utama yang perlu diatasi meliputi kebutuhan untuk:
• Pengujian rutin air minum pada semua tahap produksi dan
distribusi pasokan air,
• Sistem pengujian kualitas air yang kuat didukung oleh
pasokan reagen yang memadai di semua lokasi,
• Sumber daya manusia yang memadai dan memiliki kapasitas
untuk pengujian kualitas air secara berkala,
• Analisis data kualitas air yang diperkuat dan real-time
untuk menginformasikan pengambilan keputusan,
• Perbaikan infrastruktur air termasuk ketahanan terhadap
bencana terkait iklim,
• Meningkatkan efisiensi air dan energi dalam pengelolaan dan
distribusi air, dan
• Meningkatkan kesadaran masyarakat/rumah tangga mengenai
konservasi air dan konsumsi air bersih.
6. Untuk mencapai hal di atas, setiap kementerian mempunyai
peran yang harus dijalankan. Jika semua kementerian termasuk
di tingkat provinsi dan kabupaten tidak berkolaborasi ,
keberhasilan dalam mewujudkan target ambisius Indonesia akan
terbatas.
Dalam hal ini, lokakarya ini, menurut saya, adalah salah satu
lokakarya paling strategis, yang mempertemukan semua
kementerian dalam satu meja, untuk secara kolektif memahami,
merefleksikan, dan menyusun strategi untuk menyediakan akses
universal terhadap air minum yang dikelola secara aman di
Indonesia.
7. UNICEF telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam
pengembangan Peta Jalan Air Minum yang Dikelola Secara Aman
untuk Indonesia. Peta jalan ini, bekerja sama dengan
Bappenas, dan kementerian-kementerian utama, menguraikan
langkah-langkah penting menuju pencapaian akses air minum
yang aman bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini mencakup
berbagai tingkat pemerintahan, lembaga, dan komunitas.
UNICEF juga berencana untuk mendukung pemerintah di berbagai
dukungan, termasuk:
• Pedoman Pemantauan Kualitas Air Pembangunan
• Strategi Komunikasi Pemantauan dan Pengawasan Kualitas Air
• Modul Peningkatan Kapasitas Sanitarian dalam Pemantauan
Kualitas Air
• Memperkuat platform pemantauan kualitas air serta pemantauan
air berbasis masyarakat di lokasi tertentu
8. Di akhir lokakarya ini, saya berharap kita dapat memetakan dan
memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing kementerian dan
memiliki rencana yang jelas dalam mencapai target ambisius mengenai
pengelolaan air yang aman pada tahun 2030. Air yang aman sangat
penting bagi aspirasi Indonesia untuk mencapai tujuan yang lebih
baik. Indonesia Emas pada tahun 2045, dimana setiap anak dapat
mewujudkan mimpinya!
Sehubungan dengan hal ini, saya mengharapkan adanya musyawarah yang
baik di antara berbagai peserta dan semoga lokakarya ini sukses
besar.
Air, air di mana-mana,
belum tentu aman dimanapun!
Bersama-sama kita berkolaborasi,
dan tidak menemukan E-coli di mana pun!
Salam Sehat, Sehat Indonesia!