Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan zakat modern yang meliputi zakat usaha, simpanan, dan penghasilan. Dibahas pula perluasan objek dan sasaran zakat, serta cara penghitungan zakat untuk berbagai jenis harta dan penghasilan secara praktis dan sesuai syariat."
2. PROFIL SINGKAT
•
HATTA SYAMSUDDIN
•
JL. SUNGAI LANGKAT RT 2 RW 11 SANGKRAH
PASAR KLIWON SURAKARTA
•
081329078646 , ibnu_kamal@yahoo.com ,
http://www.hattasyamsuddin.blogspot.com
•
ISTRI : ROBI’AH AL-ADAWIYAH,SH
•
ANAK : KUNI MAURA AHNA, SALMA HANIYYA
•
S-1 SHARIA FACULTY INTERNATIONAL
UNIVERSITY KHARTOUM SUDAN (2006)
•
S2 MAGISTER STUDI ISLAM UMS SURAKARTA
(2008-skrg)
•
Dosen Mahad Abu Bakar UMS Surakarta
•
Pengajar Pesantren Mahasiswa Ar-Royan
Surakarta
•
WRITER, TRAINER, & SPEAKER
3. Kita mulai dengan sebuah DATA !
• Di Malaysia dengan jumlah penduduk total 27 juta ,
pada tahun 2003 sudah terserap dana zakat sebesar
408 juta RM, atau sekitar 1,06 trilyun
• Di Indonesia dengan jumlah muslim 180 juta lebih ,
dana yang terserap pada 2007 baru sekitar 500 M,
atau 2% dari potensi zakat total Indonesia yang
mencapai 17- 20 Trilyun pertahun (PIRAC
institute,Media Indonesia)
• KESIMPULANNYA ?
Ada Fenomena Ragu Berzakat dalam masyarakat kita
4. Fenomena Ragu berZakat
1. Pemahaman Zakat cukup ‘hanya’ zakat Fitrah
2. Pemahaman Zakat khusus kalangan ‘jet set’ & “the
have”saja
3. Infak dan Shodaqoh sudah banyak dan cukup
4. Hitungan Zakat terlalu Rumit
5. Anggapan Lembaga Zakat kurang profesional
6. Peraturan Zakat yang belum mengikat
7. Lemahnya Iman & Kesadaran
6. Beda Zakat, Infak dan Shodaqoh
1. Zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban
atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu
dalam waktu tertentu.
2. Infaq adalah : mengeluarkan harta yang mencakup
zakat dan non zakat. Infaq ada yang wajib dan ada
yang sunnah. Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat,
nadzar, dll. Infak sunnah di antara nya, infak kepada
fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam,
infak kemanusiaan, dll.
3. Shadaqoh dapat bermakna infak, zakat dan kebaikan
non materi / non harta.
7. Fungsi Zakat (Hikmah &Manfaat)
1. Fungsi Ibadah ( Keta’atan & Syukur)
2. Fungsi Sosial (Ukhuwah &Keseimbangan )
3. Fungsi Ekonomi ( Pemerataan &
Pemberdayaan )
4. Fungsi Pembentukan Karakter & Mental
(Dermawan, Ikhlas, Peduli, Disiplin, Tidak
Cinta Dunia, Mulia, dll)
8. Sistem Pembayaran Zakat
•
Self Assesment & Management
Zakat dihitung dan dibayarkan sendiri oleh
Muzakki
• Official Assessment & Management
Zakat dihitung, ditarik dan dialokasikan oleh
pihak yang berwenang ( pemerintahan islami)
atau yang mewakili ( LAZ)
(Catatan : Sejarah masa Rasulullah & Khalifah)
9. Keuntungan Zakat via Pemerintahan / LAZ
1. Menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat
(muzakki)
2. Menjaga perasaan rendah diri para mustahik zakat
apabila berhadapan langsung untuk menerima zakat
dari para muzakky
3. Mencapai efisien dan efektivitas, serta sasaran yang
tepat dalam penggunaan harta zakat menurut skala
prioritas yang ada pada suatu tempat titik
4. Memperlihatkan syiar Islam dalam semangat
penyelenggaraan pemerintahan yang islami.
10. Tuntutan Profesionalisme LAZ
1. Islam memuliakan Amil Zakat ( HR Tirmidzi)
2. Islam menuntut Profesionalitas dalam segala
sesuatu ( HR Bukhori, dll)
3. Islam menuntut untuk memberikan amanah
pada ahlinya
4. Islam menuntut Peningkatan Produktifitas &
Etos Kerja yang tinggi
5. Islam menuntut adanya Evaluasi &
Pengawasan
11. Syarat Umum Objek Zakat
1.
2.
3.
4.
Milik Penuh ( Al-Milk at-Taam)
Berkembang (an-Nama’)
Cukup Nishab ( Bulughu an-Nishob)
Lebih Dari Kebutuhan Pokok ( Al-Fadhl ‘an
Hawaij Asliyah)
5. Bebas Dari hutang (as-salaamatu min addain)
6. Berlalu Satu Tahun (Haulani Al-Haul)
12. Perluasan Objek Zakat
Konvensional
• Emas & Perak
• Hasil Pertanian
makanan Pokok
• Peternakan : Sapi.
Unta, Kambing
• Hasil Tambang khusus
Emas & Perak
• Barang Dagangan
• Barang Temuan/Rikaz
Kontemporer
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Uang
Hasil Pertanian Umum
Hasil Industri Peternakan
(daging, susu, madu)
Semua jenis Hasil Tambang &
Hasil Alam lainnya
Industri Perdagangan
Industri barang & jasa
Investasi surat berharga,
properti, dsb
Penghasilan / Profesi, deviden,
royalti
Hadiah, Undian, Komisi, dsb
13. Legalitas Perluasan Objek Zakat
1. Dalil-dalil Umum kewajiban atas Harta ( QS
al-baqoroh 267)
2. Dalil Umum Zakat dalam Hadits diutusnya
Muadz ke Yaman (HR Bukhori)
3. Qiyas / Analog Syar’I dg Zakat Pertanian
4. Kaidah Maqoshid Syariah
14. Perluasan Sasaran Zakat
Konvensional
•
•
•
•
•
•
•
•
Fakir
Miskin
Amil Zakat
Gharim
Ibnu Sabil
Muallaf
Memerdekakan Budak
Fii Sabilillah
Kontemporer
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Fakir, Miskin, Yatim
Operasional Zakat
Membebaskan tawanan
Memerdekakan Negara Islam
terjajah
Mahasiswa / Beasiswa Pelajar
Pembangunan Masjid, RS, sarana
umat lainnya
Dakwah kepada non Muslim
Pemberdayaan Ekonomi Fakir
miskin
Pembelian Senjata Perang
dll
15. Penghitungan Zakat Kekayaan Modern*
(Fiqh Zakat Dr Yusuf Qaradhawi)
NO
BESARAN
ZAKAT
NISHOB
1
20 %
2
10 %
520 kg
beras
Pertanian tadah hujan
3
5%
520 kg
beras
Industri pertanian, investasi properti
/persewaan gedung/mobil, perusahaan
produksi* (dg catatan)
4
2,5 %
85 gram
emas
Emas Perak, Tabungan/Piutang Lancar,
Saham & Obligasi, Profesi , Perusahaan
Dagang (jual beli), Perusahaan Tambang,
Perusahaan Pengolahan Hasil Ternak
5
Tertentu
Tertentu
Industri Peternakan : Sapi, Kambing,
Kerbau, dan Kambing
-
KATEGORI / JENIS
Harta Temuan, Hadiah Langsung tak
terduga
16. Fokus Kita Hari INI .. !
1. Zakat Aneka Ragam Perusahaan
2. Zakat Simpanan Kekayaan
3. Zakat Penghasilan / Profesi
17. ZAKAT USAHA / KEGIATAN BISNIS
N
O
SEKTOR
NSB
ZAKAT
1 Perusahaan
Dagang
/Toko
85
grm
2,5 %
2 Jasa/
Bengkel/Pers
ewaan
Rumah/Mobil
85
grm
3 Perusahaan
sda
Produksi/man
ufaktur/Pabrik
KETERANGAN
Dari ( Modal Berputar (stock) +
Keuntungan + Piutang Lancar ) –
(Hutang)
5%
10 %
Diqiyaskan dg pertanian, 5% dari laba
bersih, 10% dari laba kotor (modal tidak
dihitung / dizakati)* - dengan catatan
sda
sda
18. Jika PERUSAHAAN sudah ZAKAT:
Deviden yang dibagikan
Bonus / Komisi Akhir Tahun bagi Direktur
& Karyawan
TIDAK PERLU DIZAKATI !
19. RAGAM ZAKAT PENGHASILAN
Objek Zakat
+ Gaji / Honor / Pensiun,
Tunjangan dsb
+ Fee : dokter, arsitek,
pengacara, konsutan,
trainer
+ Bisnis tak terduga / Jual
beli insidental
+ Dividen , Royalti
+ Sumbangan / Subsidi
+ Dapat Arisan
Pengurang Zakat
– Kebutuhan Standar
Minimal (meliputi :
papan, sandang, pangan,
kesehatan, pendidikan,
transportasi, dsb)
– Hutang Jatuh Tempo
– Cicilan Kredit per
periodenya
( Tahunan/Bulanan)
20. Penghitungan Zakat Penghasilan
Cara Standar / Sah
1. Dihitung Total
Penghasilan dari
berbagai sumbernya
2. Dikurangi hutang jatuh
tempo per periodenya
(bulan/tahun)
3. Dikurangi total
kebutuhan pokok
keluarga
4. Dikeluarkan 2,5 % jika
mencapai nishob 85
gram emas
Cara Plus / Utama
• Dihitung Total
Penghasilan per
Periodenya
( Tahunan/Bulanan)
• Jika mencapai nishob
beras 520 kg, dikeluarkan
zakatnya 2,5 %
21. Perbandingan Dua Cara
1. Cara Standar lebih rumit, cara plus lebih praktis
2. Tingkat kebutuhan standar pada cara standar bisa
dimanfaatkan oleh mereka yang ‘boros’
3. Cara standar melindungi mereka yang pas-pasan,
cara plus terlalu menggeneralisir.
4. Cara plus lebih besar mendatangkan manfaat bagi si
miskin karena lebih besar penerimaan zakatnya, cara
standar kurang
5. Cara Plus lebih membutuhkan mental pengorbanan
lebih besar dari pada cara standar
22. Kesimpulan ‘terlalu’ Praktis :
Cara Standar / Sah
Mereka yang setiap bulan
bisa menyisihkan
minimal Rp 1,8 juta dari
penghasilannya dengan
gaya hidup standar dan
wajar, maka wajib
baginya menzakati sisa
penghasilannya tersebut
sebesar 2,5 % = Rp
45.000
( asumsi 1 gram emas Rp
250.000 )
Cara Plus / Utama
Mereka yang setiap bulan
total penghasilannya
melebihi atau Rp
3.120.000, langsung
mengeluarkan zakat 2,5
% dari jumlah tersebut =
Rp 78.000
( asumsi harga beras Rp
6000/kg)
23. ZAKAT SIMPANAN / KEKAYAAN (TAHUNAN)
N
O
SEKTOR
NSB
ZAKA
T
1 Tabungan / Deposito
85
grm
2,5 % Saldo minimal /rata-rata
pertahun
2 Piutang
sda
3 Saham, Obligasi, dll
sda
sda
KETERANGAN
Satu kali saja
sda
Dari Nilai saham terbaru
(Current Market Value ) –
harga pasar saat ini
4 Bejana / Alat-alat Emas
sda
sda
Dilarang tapi tetap dikeluarkan
zakatnya
5 Perhiasan Emas/Perak
-
-
Tidak perlu jika tidak
berlebihan ( sehari-hari)
24. HARTA/PEMASUKAN BUKAN OBJEK ZAKAT
1. Perhiasan Sehari-hari yang wajar
2. Rumah, Mobil untuk kebutuhan sehari-hari,
jika dijual hasil penjualan dizakati
3. Gaji yang sudah dipotong zakat dari kantor
4. Dividen / Bonus Akhir Tahun / SHU dari
perusahaan yang sudah mengeluarkan
zakat
5. Bunga Tabungan dan Deposito dan
6. Sumber terlarang lainnya