Dokumen tersebut membahas tentang proses identifikasi logam ferro dan non ferro dengan menggunakan magnet. Logam dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu logam ferro yang mengandung besi, logam non ferro tanpa kandungan besi, dan logam paduan yang terdiri atas campuran logam. Magnet digunakan untuk menarik logam ferro.
Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar pembentukan logam, mulai dari pengecoran, pembentukan, hingga penggunaan mesin perkakas. Proses pengecoran logam meliputi peleburan, pembuatan cetakan, dan penuangan logam cair ke dalam cetakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan logam dengan teknik seperti tempa, tekuk, dan potong untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Berbagai
Dokumen tersebut menjelaskan pengujian lengkung pada bahan. Pengujian lengkung adalah proses pembebanan pada suatu bahan di tengah-tengahnya yang ditahan di dua tumpuan sehingga mengalami deformasi akibat dua gaya berlawanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode pengujian lengkung tiga titik dan empat titik beserta rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung tegangan dan modulus elastisitas.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
Dokumen tersebut membahas tentang proses identifikasi logam ferro dan non ferro dengan menggunakan magnet. Logam dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu logam ferro yang mengandung besi, logam non ferro tanpa kandungan besi, dan logam paduan yang terdiri atas campuran logam. Magnet digunakan untuk menarik logam ferro.
Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar pembentukan logam, mulai dari pengecoran, pembentukan, hingga penggunaan mesin perkakas. Proses pengecoran logam meliputi peleburan, pembuatan cetakan, dan penuangan logam cair ke dalam cetakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan logam dengan teknik seperti tempa, tekuk, dan potong untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Berbagai
Dokumen tersebut menjelaskan pengujian lengkung pada bahan. Pengujian lengkung adalah proses pembebanan pada suatu bahan di tengah-tengahnya yang ditahan di dua tumpuan sehingga mengalami deformasi akibat dua gaya berlawanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode pengujian lengkung tiga titik dan empat titik beserta rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung tegangan dan modulus elastisitas.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
Mata kuliah Teknologi Pengelasan Dasar membahas tentang berbagai konsep pengelasan logam, termasuk klasifikasi penyambungan logam, fenomena metalurgi, parameter pengelasan, prosedur pengelasan, dan jenis-jenis bahan yang dapat di las serta cara menguji kualitas lasan. Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang ilmu pengelasan yang relevan dengan bidang Teknik Mesin.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai proses pengecoran logam. Secara ringkas, dibahas dua kategori proses pengecoran (cetakan dibuang dan permanen), perbedaan pola belah dan papan penyambung, fungsi chaplets, sifat pasir cetakan, proses antiokhia, perbedaan pengecoran vakum, logam yang banyak di proses die casting, kecepatan produksi ruang dingin dan panas, pengertian flash, perbedaan pengecoran
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Silabus mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Jiwab meliputi tiga kompetensi dasar yaitu dasar-dasar mesin, proses pembuatan logam, dan proses konversi energi.
Teknik metalurgi adalah bidang ilmu yang mempelajari proses pengolahan mineral, ekstraksi logam, dan sifat fisik logam untuk berbagai penerapan. Ilmu ini mencakup pemisahan mineral berharga, ekstraksi logam murni, dan pengembangan paduan logam baru. Teknik metalurgi memberikan kontribusi besar dalam berbagai industri seperti pertambangan, otomotif, pesawat terbang, dan telekomunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Adolvin Mahadiputra
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis perpatahan akibat keausan pada material dengan menggunakan studi literatur.
2. Pembahasan mencakup pengertian aus, jenis-jenis aus, faktor yang mempengaruhi aus seperti suhu, dan hubungannya dengan terjadinya patahan pada material.
3. Tujuan analisis ini adalah untuk memahami proses aus dan patahan material sehingga dapat dipilih material yang tepat untuk komponen
Baja memiliki sifat mekanik yang kuat seperti kekuatan tarik, keuletan, kekerasan, dan ketangguhan. Proses pengujian baja meliputi pengukuran dimensi benda uji, pengujian tarik hingga putus, dan pengukuran panjang setelah putus untuk mengetahui sifat mekaniknya.
Silabus ini membahas tiga standar kompetensi yaitu memahami dasar-dasar mesin, proses-proses dasar pembentukan logam, dan menjelaskan proses-proses mesin konversi energi. Materi pembelajaran meliputi konsep-konsep dasar mekanika, proses pengecoran, pembentukan, pemesinan, konsep motor bakar, motor listrik, dan generator listrik beserta komponen dan mekanismenya. Kegiatan pembelajaran meliputi penjelasan te
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900, menentukan kuat arus yang sesuai, memeriksa cacat las, dan melihat struktur makro setelah uji tarik. Hasilnya menunjuk
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900 dan kuat arus 100, 125, 150 A, memeriksa cacat las dan struktur makro, serta menganalisis hasil uji tarik. Hasilnya menunjuk
Mata kuliah Teknologi Pengelasan Dasar membahas tentang berbagai konsep pengelasan logam, termasuk klasifikasi penyambungan logam, fenomena metalurgi, parameter pengelasan, prosedur pengelasan, dan jenis-jenis bahan yang dapat di las serta cara menguji kualitas lasan. Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang ilmu pengelasan yang relevan dengan bidang Teknik Mesin.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai proses pengecoran logam. Secara ringkas, dibahas dua kategori proses pengecoran (cetakan dibuang dan permanen), perbedaan pola belah dan papan penyambung, fungsi chaplets, sifat pasir cetakan, proses antiokhia, perbedaan pengecoran vakum, logam yang banyak di proses die casting, kecepatan produksi ruang dingin dan panas, pengertian flash, perbedaan pengecoran
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Silabus mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Jiwab meliputi tiga kompetensi dasar yaitu dasar-dasar mesin, proses pembuatan logam, dan proses konversi energi.
Teknik metalurgi adalah bidang ilmu yang mempelajari proses pengolahan mineral, ekstraksi logam, dan sifat fisik logam untuk berbagai penerapan. Ilmu ini mencakup pemisahan mineral berharga, ekstraksi logam murni, dan pengembangan paduan logam baru. Teknik metalurgi memberikan kontribusi besar dalam berbagai industri seperti pertambangan, otomotif, pesawat terbang, dan telekomunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Adolvin Mahadiputra
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis perpatahan akibat keausan pada material dengan menggunakan studi literatur.
2. Pembahasan mencakup pengertian aus, jenis-jenis aus, faktor yang mempengaruhi aus seperti suhu, dan hubungannya dengan terjadinya patahan pada material.
3. Tujuan analisis ini adalah untuk memahami proses aus dan patahan material sehingga dapat dipilih material yang tepat untuk komponen
Baja memiliki sifat mekanik yang kuat seperti kekuatan tarik, keuletan, kekerasan, dan ketangguhan. Proses pengujian baja meliputi pengukuran dimensi benda uji, pengujian tarik hingga putus, dan pengukuran panjang setelah putus untuk mengetahui sifat mekaniknya.
Silabus ini membahas tiga standar kompetensi yaitu memahami dasar-dasar mesin, proses-proses dasar pembentukan logam, dan menjelaskan proses-proses mesin konversi energi. Materi pembelajaran meliputi konsep-konsep dasar mekanika, proses pengecoran, pembentukan, pemesinan, konsep motor bakar, motor listrik, dan generator listrik beserta komponen dan mekanismenya. Kegiatan pembelajaran meliputi penjelasan te
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900, menentukan kuat arus yang sesuai, memeriksa cacat las, dan melihat struktur makro setelah uji tarik. Hasilnya menunjuk
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900 dan kuat arus 100, 125, 150 A, memeriksa cacat las dan struktur makro, serta menganalisis hasil uji tarik. Hasilnya menunjuk
Similar to Tm44261 teknik pembentukan material (20)
1. RENCANA PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA
MATA KULIAH : TM 44261 Teknik Pembentukan Material
SKS / SEMESTER : 3 sks/VII
SILABUS : Jenis-jenis metal casting,Proses die casting, Economis dari proses casting, Definisi metal forming, Teori
pembentukan,proses forging,proses rolling, proses extrusion
REFERENSI ASM. Forming. Metal handbook,8th edition
Honeycombe,RWK.The Plastic Deformastion of Metals. Edward Arnold, London,1971
Dieter,G E. Mechanical Metallurgy. McGraw Hill,Kogukusha, Tokyo,1976
KOMPETENSI AKHIR : 1. Mampu melakukan identifikasi, formulasi dan pemecahan masalah keteknikan
2. Memahami sifat termodinamika dan tekstur permukaan material
3. Memahami aplikasi peningkatan sifat permukaan material
MINGGU
KE-
MATERI PEMBELAJARAN BENTUK PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN
(INDIKATOR)
BOBOT
NILAI (%)
1 Introduction;metal forming, definisi
garis-garis besar pembentukan dan
aplikasi di dunia industri.
Tatap Muka Mahasiswa mengenal definisi
serta prinsip dasar pembentukan
logam.
2 Teori pembentukan. Definisi; tahanan
deformasi,beban deformasi, gaya
deformasi.
Tatap Muka Mahasiswa mampu menghitung
gaya deformasi.
3 Proses pembentukan melalui
pressing;cold heading & hot heading
forging.
Tatap Muka Mahasiswa mampu menghitunng
gaya deformasi melalui tekanan.
4 Proses forging;macam-macam proses
forging,uraian gaya,diskripsi mesin
forging,die close forging dan lain-lain.
Tatap Muka Mahasiswa mengenal macam-
macam jenis tempa serta mampu
menghitung gaya tekan.
5 Proses rolling:prinsip rolling, macam-
macam jenis rolling, perhitungan beban
rol, torsi dan mill power.
Tatap Muka Mahasiswa mengenal prinsip
pembentukan melalui rolling.
6 Proses rolling;yang meliputi proses
pembuatan melalui hot rolling dan cold
rolling.
Tatap Muka Mahasiswa mampu menghitung
gaya dan daya rolling.
7 Proses extrusion:prinsip, mekanisme
dan penggunaannya, Macam-macam
material yang digunakan pada proses
extrusion
Tatap Muka Mahasiswa mengenal prinsip
dasar extrusion serta jenis
material yang digunakan.
8 UTS Evaluasi Mahasiswa mampu menjawab
dengan benar.
25
9 Proses penarikan antara lain proses
penarikan kawat, proses penarikan
pipa dan proses penarikan lempengan
baja (slab).
Tatap Muka Mahasiwa mengenal prinsip dasar
pengerjaan logam melalui proses
drawing serta gaya dan daya.
10 Pembetukan lempengan baja (sheet
metal forming) melalui drawing.
Stretching dan stamping.
Tatap Muka Mahasiswa mengenal prinsip
dasar pengerjaan lempengan baja
di industri stamping.
11 Mampu bentuk lempengan logam
(formabiity) melalui pengujian simulasi
dan non simulasi.
Tatap Muka Mahasiswa mampu memprediksi
mampu bentuk lempengan logam
melalui uji simulasi dan non
simulasi.
12-13 Presentasi Presentasi Mahasiswa mampu memaparkan
studi kasus dengan menggunakan
media presentasi.
40
14 UAS Evaluasi Mahasiswa mampu menjawab 35