Teks ini merupakan rangkuman mengenai jenis-jenis sampah dan cara mengelompokkannya. Sampah dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi organik dan anorganik, serta berdasarkan bentuknya menjadi padat, cair, alam, konsumsi, manusia, dan radioaktif. Jenis sampah organik dapat diolah menjadi kompos sedangkan anorganik didaur ulang menjadi bahan baku industri.
Tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan biotik yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi bermacam makhluk hidup, salah satunya adalah fauna tanah.
Keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis hewan tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik (Sugiyarto, 2007).
Fauna tanah yang ada dalam tumpukan serasah daun di Rumah Kompos Unesa terdiri dari:
Ulat Gagak (Polydesmida sp.)
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)
Keong Semak (Bradybaena similaris)
Larva Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Kaki Seribu (Trigoniulus corrallinus)
Semut (Oechophila smaragdina)
Kutu Kayu (Oniscidea)
Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Fauna dengan kelimpahan terbanyak adalah ulat gagak, semut, dan kutu kayu dengan jumlah tidak terhingga.
Tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan biotik yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi bermacam makhluk hidup, salah satunya adalah fauna tanah.
Keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis hewan tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik (Sugiyarto, 2007).
Fauna tanah yang ada dalam tumpukan serasah daun di Rumah Kompos Unesa terdiri dari:
Ulat Gagak (Polydesmida sp.)
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)
Keong Semak (Bradybaena similaris)
Larva Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Kaki Seribu (Trigoniulus corrallinus)
Semut (Oechophila smaragdina)
Kutu Kayu (Oniscidea)
Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Fauna dengan kelimpahan terbanyak adalah ulat gagak, semut, dan kutu kayu dengan jumlah tidak terhingga.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
Materi TPS 3R Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle .pptxAnggaDekiPrasetiyo
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Sampah disadari atau tidak merupakan masalah yang global terjadi diseluruh habitat masyarakat dunia baik perkotaan maupun desa, kompleksitas permasalahan dari residu pasca konsumsi masyarakat menimbulkan banyak persoalan terutama masalah kesehatan dan permukiman yang harus diatasi secara konstruktif dan terstruktur.
Bahkan dalam Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kabupaten/kota di Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65,71% (13,9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan (BPPW Kalsel) Teuku Davis Hamid menjelaskan salah satu usaha dalam mengatasi masalah sampah tersebut Kementerian PUPR melaksanakan metode pengelolaan sampah melalui mengubah perilaku dimulai dengan upaya pilah pilih sampah di rumah hingga gaya hidup 3R (Reduce, Reuse, Recycle). TPS 3R merupakan solusi penanganan sampah selain agar sampah bisa didaur ulang dan berdaya ekonomi, pemilahan sampah dengan gaya 3R dapat memperpanjang umur TPA karena sampah yang dibuang kesana menjadi lebih sedikit karena sudah maksimal diolah di TPS 3R.
Lanjut Davis, setiap tahunnya Ditjen Cipta Karya membangun TPS 3R untuk mengatasi masalah sampah pada skala kawasan dimana melalui fasilitator pemberdayaan yang dikoordinir oleh BPPW Kalsel akan mendampingi Kelompok Masyarakat Penyelenggara (KMP) yang berasal dari warga sekitar untuk nantinya bertanggung jawab dalam mengelola TPS 3R.
“Tahun 2022 lalu kita bangun TPS 3R di empat kabupaten di Kalsel yaitu Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Selatan dan Kotabaru dengan masing-masing dua titik dengan total delapan bangunan TPS yang melayani minimal 200 KK untuk setiap TPS,” jelas Davis, Jumat(6/10/2023).
Di TPS 3R masyarakat akan mengelola sampah selain menyeleksi sampah untuk didaur ulang atau dijual ke bank sampah. Sampah tersebut bisa diubah menjadi hal berguna untuk ekonomi seperti pengolahan kompos dari sampah organik, bata ringan dari sampah plastik dan bahan berguna lain yang dapat kita kreasikan dari pengolahan sampah sehingga masyarakat dapat secara mandiri menanggulangi sampah dan mengambil manfaat baik kesehatan bahkan ekonomi.
Davis menambahkan pada tahun 2023, BPPW Kalsel sedang melaksanakan pembangunan TPS 3R di tiga lokasi yaitu Desa Tungkaran di Kabupaten Banjar, Desa Madang dan Desa Jambu Hulu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. "Kita memahami masih ada banyak kendala terkait pelaksanaan TPS 3R dari payung hukum soal pengelolaan sampah di tiap daerah, teknis maupun SDM dan tentu kesadara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan juga disebut teks klasifikasi
karena memuat klasifikasi mengenai jenis-
jenis sesuatau berdasarkan kriteria tertentu.
3. Struktur Teks Laporan Observasi
1. Pernyataan umum atau klasifikasi
2. Anggota/aspek yang dilaporkan
4. Contoh Teks Laporan
Makhluk Di Bumi Ini
1. Benda di dunia dapat dikelompokkan atas persamaan dan
perbedaannya. Dengan pengelompokan, benda-benda itu lebih
mudah dipelajari.
2. Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasi menjadi dua
kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang pertama
sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk
mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak,
bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga
membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup
karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera,
tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh benda hidup.
Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh
benda mati.
5. 3. Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi
binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu
dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa
hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu
tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak
mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah,
tetapi hidup. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat
melakukan sesuatu yang sangat penting yang tidak
dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan
dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan
binatang tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras
adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua
tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena itu,
tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi
tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan
tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah
mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis
tidak.
6. 4. Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan
invertebrata. Vertebrata bertulang belakang meliputi manusia,
burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata
tidak bertulang belakang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan
laba-laba. Terdapat lima kelompok vertebrata, yaitu mamalia,
burung, amfibia, reptilia, dan ikan.
7. Contoh Teks Laporan
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang
dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia
mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan
bentuknya.
Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan
anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan
atau degradable. Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak
mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah
anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta
dijadikan sebagai peluang usaha.
8. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi
sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah
padat dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik
termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan
kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat
biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan
sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu
proses biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu
recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat
diolah kembali).
Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang
dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu
limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah
cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet,
sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan
dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
9. Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan
diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam
adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat
dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan
oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan
konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah
konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri.
Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi
nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah
radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena
menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang
tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang
dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.