Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknas
1. TEKS AMANAT PEMBINA UPACARA UPACARA HARDIKNAS 2014
TEKS AMANAT PEMBINA UPACARA
UPACARA HARDIKNAS 2014
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bapak kepala sekolah yang saya hormati,
Ibu/Bapak dewan guru yang saya hormati pula,
Anak-anakku, siswa-siswi SD Negeri Jagapura 01 yang saya banggakan
Selamat pagi dan salam sejahtera,
Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT. Yang masih memberikan kita
kesempatan, kekuatan, dan kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan upacara
bendera ini dengan penuh khidmat. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap
tercurahkan keharibaan Baginda besar Muhammad SAW, sosok figure pemimpin sejati
yang menjadi teladan bagi kita sekalian.
Pada kesempatan yang baik ini saya selaku pembina upacara menyampaikan “Selamat
Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2014”. Semoga dunia pendidikan kita semakin
maju, semakin berkualitas, dan semakin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
baik di desa maupun diperkotaan. Perkenankan pula, saya menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh insan
pendidikan, pemerintah pusat dan daerah, organisasi yang bergerak di dunia
pendidikan atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang telah diberikan dalam
memajukan dunia pendidikan.
Anak-anakku sekalian yang saya banggakan,
Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun
peradaban yang unggul. Pemerintah dengan Program Nasional Wajib Belajar 9 tahun,
dengan tegas dan terang benderang tidak menghendaki adanya rintangan bagi rakyat
indonesia untuk mendapatkan pelayanan pendidikan. Contoh yang telah kita rasakan
adalah adanya program sekolah gratis bagi anak usia SD dan SMP.
Adalah suatu keharusan bagi kita, yang bisa menikmati suasana yang baik ini untuk
bersyukur. Bersyukur dalam artian meneguhkan dalam hati, menuangkannya dalam
tindakan, dan membuktikannya dalam hasil, suatu prestasi yang seharusnya lebih baik
dari pada tahun-tahun terdahulu.
Adalah suatu kerugian apabila masih ada di antara kita yang menyia-nyiakan kondisi
ini. Apa kata dunia kalau rakyat Indonesia, lebih-lebih siswa SD Negeri Jagapura 01,
justru patah semangat dalam mencari ilmu.
Oleh karena itu, sangat tepat apabila SD Negeri Jagapura 01 dalam memperingati Hari
Pendidikan Nasional kali ini memilih tema BANGKITNYA GENERASI EMAS
INDONESIA.
Anak-anakku yang berbahagia,
Kalian, adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini. Tidak menutup
kemungkinan sebagian dari kalian muncul untuk bisa mengukir sejarah. Tidak mustahil
meskipun sekolah kita dalam keterbatasan, nantinya akan melahirkan insan-insan yang
bisa mewarnai bangsa ini. Yakinkan dalam hati kalian bahwa kalian memiliki potensi
yang sama dalam segala hal dengan teman-teman kalian yang lain. Percayalah, hanya
2. yang berani berubah dan sungguh-sungguh ingin berubah pintu perubahan itu terbuka.
Man jadda wa jadda!
Anak-anakku,
Generasi emas adalah generasi yang dinantikan sepanjang zaman. Emas adalah simbul
kemuliaan. Emas menjadi emas karena ada proses yang memaksa kita untuk jatuh
bangun, berpeluh ria, bahkan tidak jarang berurai air mata.
Anak-anakku,
Mata kalian telah memancarkan potensi emas itu, tanamkan dalam lubuk hati kalian
semangat untuk belajar. Betapa indahnya jika satu anak menularkan cemerlangnya
emas itu. Betapa kita akan yakin dalam waktu sekejap kilauan emas itu bertebaran di
mana-mana.
Ir. Soekarno, sang proklamator dan presiden pertama kita pernah berkata.
PEMUDA HARI INI ADALAH PEMIMPIN DI HARI ESOK…
GIVE ME TEN YOUTHS, I WILL SHAKE THE WORLD….
Berikan padaku 10 Pemuda akan kugoncangkan dunia….
Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional, selamat berkarya, selamat berprestasi,
kalian anak-anak emas di sekolah ini.
Terima kasih atas segala perhatian, dan mohon maaf atas segala kekurangnya.
Wabilahitaufik walhidayah Wassalamu alaikum Wr. Wb.