Multi layer switch adalah perangkat jaringan yang melakukan switching pada layer 2 dan memberikan fungsi pada layer yang lebih tinggi, serta memungkinkan penyusunan switch menjadi beberapa tingkatan karena banyaknya end user. Dokumen ini membahas konsep multi layer switch, fitur-fiturnya seperti inter VLAN routing, trunking, dan studi kasus penerapannya.
MPLS adalah teknologi pengiriman paket data dengan kecepatan tinggi menggunakan label switching antara layer 2 dan 3 pada model OSI. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah konfigurasi dasar MPLS pada tiga router menggunakan protokol OSPF dan label distribution protocol LDP, meliputi aktivasi CEF, routing protocol, dan MPLS pada interface untuk memungkinkan komunikasi antar router.
Dokumen ini membahas tentang Virtual Local Area Network (VLAN) yang digunakan untuk membagi jaringan logis berdasarkan fungsi, departemen, atau tim proyek. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan subnet berada dalam jaringan fisik yang sama sambil tetap terpisah secara logis. Dokumen ini juga menjelaskan cara konfigurasi VLAN dengan membuat VLAN 10 dan VLAN 20, memasukkan port ke anggota VLAN, dan melakukan ping untuk menguji koneksi
Konfigurasi VLAN dan inter-VLAN routing dilakukan untuk menghubungkan perangkat di VLAN yang berbeda melalui switch dan router. Port trunking diaktifkan pada switch untuk mentransfer trafik VLAN, sedangkan subinterface di router dikonfigurasi dengan encapsulation dot1q dan alamat IP untuk merutekan lalu lintas antar-VLAN.
Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan jaringan yang disegmentasi secara logical berdasarkan fungsinya tanpa memperhatikan lokasi fisik. Perbedaan VLAN dan LAN antara lain yaitu pada pengelompokan end device walaupun secara fisik tidak berada di segmen LAN yang sama. Port modul switch dapat menjadi sebuah VLAN, dimana paket unicast, broadcast, serta multicast dapat diteruskan dan dikirimkan hanya pada end device di VLAN tersebut. Setiap VLAN dianggap sebagai logical network dan paket dengan tujuan end device yang tidak termasuk pada VLAN harus diteruskan melalui router.
Pada konfigurasi VLAN, terdapat dua jenis koneksi VLAN, yaitu : access link dan trunk link. Koneksi access link merupakan koneksi dimana switch port terhubung dengan perangkat end device. Access link hanya dapat diperuntukkan sebuah VLAN. Sedangkan trunk link merupakan koneksi dimana switch port terhubung dengan perangkat yang dapat menghubungkan beberapa VLAN. Trunk link dapat menghubungkan switch ke switch atau switch ke router.
SOP VLAN digunakan untuk mengatur VLAN di switch 3Com dan Linux. Pada switch 3Com, dibuat 5 VLAN dan port-port ditetapkan untuk masing-masing VLAN. Pada Linux, modul 8021q diaktifkan dan ditambahkan interface VLAN serta alamat IP untuk masing-masing VLAN.
Multi layer switch adalah perangkat jaringan yang melakukan switching pada layer 2 dan memberikan fungsi pada layer yang lebih tinggi, serta memungkinkan penyusunan switch menjadi beberapa tingkatan karena banyaknya end user. Dokumen ini membahas konsep multi layer switch, fitur-fiturnya seperti inter VLAN routing, trunking, dan studi kasus penerapannya.
MPLS adalah teknologi pengiriman paket data dengan kecepatan tinggi menggunakan label switching antara layer 2 dan 3 pada model OSI. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah konfigurasi dasar MPLS pada tiga router menggunakan protokol OSPF dan label distribution protocol LDP, meliputi aktivasi CEF, routing protocol, dan MPLS pada interface untuk memungkinkan komunikasi antar router.
Dokumen ini membahas tentang Virtual Local Area Network (VLAN) yang digunakan untuk membagi jaringan logis berdasarkan fungsi, departemen, atau tim proyek. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan subnet berada dalam jaringan fisik yang sama sambil tetap terpisah secara logis. Dokumen ini juga menjelaskan cara konfigurasi VLAN dengan membuat VLAN 10 dan VLAN 20, memasukkan port ke anggota VLAN, dan melakukan ping untuk menguji koneksi
Konfigurasi VLAN dan inter-VLAN routing dilakukan untuk menghubungkan perangkat di VLAN yang berbeda melalui switch dan router. Port trunking diaktifkan pada switch untuk mentransfer trafik VLAN, sedangkan subinterface di router dikonfigurasi dengan encapsulation dot1q dan alamat IP untuk merutekan lalu lintas antar-VLAN.
Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan jaringan yang disegmentasi secara logical berdasarkan fungsinya tanpa memperhatikan lokasi fisik. Perbedaan VLAN dan LAN antara lain yaitu pada pengelompokan end device walaupun secara fisik tidak berada di segmen LAN yang sama. Port modul switch dapat menjadi sebuah VLAN, dimana paket unicast, broadcast, serta multicast dapat diteruskan dan dikirimkan hanya pada end device di VLAN tersebut. Setiap VLAN dianggap sebagai logical network dan paket dengan tujuan end device yang tidak termasuk pada VLAN harus diteruskan melalui router.
Pada konfigurasi VLAN, terdapat dua jenis koneksi VLAN, yaitu : access link dan trunk link. Koneksi access link merupakan koneksi dimana switch port terhubung dengan perangkat end device. Access link hanya dapat diperuntukkan sebuah VLAN. Sedangkan trunk link merupakan koneksi dimana switch port terhubung dengan perangkat yang dapat menghubungkan beberapa VLAN. Trunk link dapat menghubungkan switch ke switch atau switch ke router.
SOP VLAN digunakan untuk mengatur VLAN di switch 3Com dan Linux. Pada switch 3Com, dibuat 5 VLAN dan port-port ditetapkan untuk masing-masing VLAN. Pada Linux, modul 8021q diaktifkan dan ditambahkan interface VLAN serta alamat IP untuk masing-masing VLAN.
Dokumen ini membahas tentang VLAN dan routing pada program PPG di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Dokumen ini menjelaskan konsep, fungsi, dan cara kerja VLAN dan routing serta langkah-langkah konfigurasinya pada perangkat jaringan seperti switch dan router. Dokumen ini juga menjelaskan konsep IP addressing dan jenis-jenis kelas alamat IP.
Dokumen ini membahas tentang VLAN dan routing. VLAN digunakan untuk membagi jaringan secara logis ke dalam beberapa VLAN yang berbeda, sementara routing digunakan untuk menghubungkan jaringan ke jaringan lain yang lebih besar. Dokumen ini juga menjelaskan konsep, fungsi, cara kerja, dan langkah-langkah konfigurasi VLAN dan routing menggunakan perangkat jaringan seperti switch dan router.
VLAN digunakan untuk membatasi domain siar (broadcast domain) dan memudahkan pengelolaan jaringan serta keamanan dengan membagi jaringan menjadi beberapa VLAN berdasarkan port, alamat MAC, protokol, atau aplikasi. Keanggotaan VLAN dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor untuk fleksibilitas pengelolaan jaringan.
1. Modul ini membahas tentang VLAN dan teknologi VLAN yang memungkinkan pembagian jaringan logis menjadi beberapa subnet untuk meningkatkan kinerja dan fleksibilitas jaringan.
VLAN digunakan untuk membagi jaringan menjadi beberapa segmen lebih kecil untuk mengurangi lalu lintas broadcast. Ada dua jenis VLAN yaitu statis dan dinamis, serta jenis VLAN berdasarkan cakupannya seperti end-to-end dan lokal. Konfigurasi VLAN pada dokumen ini membangun tiga VLAN untuk tiga lantai gedung dengan masing-masing memiliki ID, nama, dan alamat IP yang berbeda serta port akses yang sesuai.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi VLAN menggunakan perangkat jaringan seperti switch. Terdapat penjelasan tentang tujuan pembelajaran VLAN dan pendahuluan tentang manfaat VLAN. Dokumen ini juga berisi langkah-langkah konfigurasi VLAN seperti membuat VLAN, menugaskan port, dan mengonfigurasi trunking antar switch.
Dokumen ini membahas konfigurasi VTP menggunakan Packet Tracer untuk membuat VLAN pada tiga switch yang terhubung. Langkah-langkahnya meliputi membuat topologi jaringan dengan tiga switch, mengatur mode trunk pada port tertentu, mengatur nama domain yang sama untuk memungkinkan VTP bekerja, membuat VLAN di switch utama sehingga VLAN itu terbentuk pada switch klien, mengatur IP dan port untuk masing-masing VLAN, lalu menguji
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksBellspyk Atow
Dokumen tersebut memberikan panduan penginstalan dan konfigurasi server Debian untuk LKS Sahabat TKJ. Dokumen tersebut menjelaskan cara menginstal dan mengkonfigurasi berbagai layanan server seperti DHCP server, NAT/router, proxy server, DNS server, web server, dan mail server pada sistem operasi Debian.
1. Dokumen ini membahas tentang konfigurasi DHCP dengan VLAN di Cisco Packet Tracer untuk memenuhi tugas akhir di SMK Negeri 4 Bandung. 2. Metode yang digunakan adalah membuat VLAN, mendistribusikan alamat IP secara otomatis menggunakan DHCP, dan mengkoneksikan VLAN ke router. 3. Hasilnya adalah berhasil dikonfigurasikan DHCP dan VLAN sehingga dapat memudahkan manajemen jaringan.
Mengenal Trunk, VTP, dan STP
Seiring berkembangnya jaringan untuk usaha kecil atau menengah, manajemen dibutuhkan dalam mengelola perkembangan jaringan. Dalam tugas sebelumnya, Anda belajar bagaimana untuk membuat dan mengelola VLAN dan trunks menggunakan command Cisco IOS. Fokusnya adalah pada pengelolaan informasi VLAN pada switch tunggal.
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterI Putu Hariyadi
Dokumen tersebut membahas cara mengkonfigurasi routing antar-VLAN menggunakan router Cisco dan switch Cisco, meliputi konfigurasi subinterface, trunking 802.1Q, dan DHCP untuk masing-masing VLAN. Langkah-langkah konfigurasinya mencakup pembuatan VLAN, pengalamatan IP, dan penentuan port akses serta trunk pada switch serta subinterface dan DHCP pada router.
Dokumen ini membahas tentang VLAN dan routing pada program PPG di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Dokumen ini menjelaskan konsep, fungsi, dan cara kerja VLAN dan routing serta langkah-langkah konfigurasinya pada perangkat jaringan seperti switch dan router. Dokumen ini juga menjelaskan konsep IP addressing dan jenis-jenis kelas alamat IP.
Dokumen ini membahas tentang VLAN dan routing. VLAN digunakan untuk membagi jaringan secara logis ke dalam beberapa VLAN yang berbeda, sementara routing digunakan untuk menghubungkan jaringan ke jaringan lain yang lebih besar. Dokumen ini juga menjelaskan konsep, fungsi, cara kerja, dan langkah-langkah konfigurasi VLAN dan routing menggunakan perangkat jaringan seperti switch dan router.
VLAN digunakan untuk membatasi domain siar (broadcast domain) dan memudahkan pengelolaan jaringan serta keamanan dengan membagi jaringan menjadi beberapa VLAN berdasarkan port, alamat MAC, protokol, atau aplikasi. Keanggotaan VLAN dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor untuk fleksibilitas pengelolaan jaringan.
1. Modul ini membahas tentang VLAN dan teknologi VLAN yang memungkinkan pembagian jaringan logis menjadi beberapa subnet untuk meningkatkan kinerja dan fleksibilitas jaringan.
VLAN digunakan untuk membagi jaringan menjadi beberapa segmen lebih kecil untuk mengurangi lalu lintas broadcast. Ada dua jenis VLAN yaitu statis dan dinamis, serta jenis VLAN berdasarkan cakupannya seperti end-to-end dan lokal. Konfigurasi VLAN pada dokumen ini membangun tiga VLAN untuk tiga lantai gedung dengan masing-masing memiliki ID, nama, dan alamat IP yang berbeda serta port akses yang sesuai.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi VLAN menggunakan perangkat jaringan seperti switch. Terdapat penjelasan tentang tujuan pembelajaran VLAN dan pendahuluan tentang manfaat VLAN. Dokumen ini juga berisi langkah-langkah konfigurasi VLAN seperti membuat VLAN, menugaskan port, dan mengonfigurasi trunking antar switch.
Dokumen ini membahas konfigurasi VTP menggunakan Packet Tracer untuk membuat VLAN pada tiga switch yang terhubung. Langkah-langkahnya meliputi membuat topologi jaringan dengan tiga switch, mengatur mode trunk pada port tertentu, mengatur nama domain yang sama untuk memungkinkan VTP bekerja, membuat VLAN di switch utama sehingga VLAN itu terbentuk pada switch klien, mengatur IP dan port untuk masing-masing VLAN, lalu menguji
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksBellspyk Atow
Dokumen tersebut memberikan panduan penginstalan dan konfigurasi server Debian untuk LKS Sahabat TKJ. Dokumen tersebut menjelaskan cara menginstal dan mengkonfigurasi berbagai layanan server seperti DHCP server, NAT/router, proxy server, DNS server, web server, dan mail server pada sistem operasi Debian.
1. Dokumen ini membahas tentang konfigurasi DHCP dengan VLAN di Cisco Packet Tracer untuk memenuhi tugas akhir di SMK Negeri 4 Bandung. 2. Metode yang digunakan adalah membuat VLAN, mendistribusikan alamat IP secara otomatis menggunakan DHCP, dan mengkoneksikan VLAN ke router. 3. Hasilnya adalah berhasil dikonfigurasikan DHCP dan VLAN sehingga dapat memudahkan manajemen jaringan.
Mengenal Trunk, VTP, dan STP
Seiring berkembangnya jaringan untuk usaha kecil atau menengah, manajemen dibutuhkan dalam mengelola perkembangan jaringan. Dalam tugas sebelumnya, Anda belajar bagaimana untuk membuat dan mengelola VLAN dan trunks menggunakan command Cisco IOS. Fokusnya adalah pada pengelolaan informasi VLAN pada switch tunggal.
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterI Putu Hariyadi
Dokumen tersebut membahas cara mengkonfigurasi routing antar-VLAN menggunakan router Cisco dan switch Cisco, meliputi konfigurasi subinterface, trunking 802.1Q, dan DHCP untuk masing-masing VLAN. Langkah-langkah konfigurasinya mencakup pembuatan VLAN, pengalamatan IP, dan penentuan port akses serta trunk pada switch serta subinterface dan DHCP pada router.
Materi 1 Pengenalan pada Virtual Local Area Network
TA_VLAN_RizkiKrisna_2017/2018
1. TUGAS AKHIR VLAN (Virtual Local
Area Network) menggunakan Cisco
Packet Tracher
Disusun oleh
Nama : Rizki Krisna Mulyadi
Kelas : XII – TKJ 1
NIS : 1516116126
“SMKN 4 BANDUNG”
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt, karena telah
memberi rahmat dan hidayah kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu nilai mata
pelajaran Rancang Bangun Jaringan (RBJAR), maka tugas akhir ini
dibuat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca dalam
materi VLAN.
Dalam membuat tugas akhir ini, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, bimibingan dan dorongan, terutama kepada guru
yang bernama Angga Friyanto S.Kom, oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru yang telah membantu.
Saya menyadari bahwa tugas akhir yang disusun ini jauh dari
sempurna, namun saya berharap semoga ini dapat menyelesaikan tugas
akhir dan mendapatkan manfaat bagi saya tersendiri khusuhnya,
umumnya bagi pembaca.
5. (VLAN), yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan Local Area Network (LAN).
Sebuah Local Area Network (LAN) pada dasarnya diartikan sebagai sebuah
network dari kumpulan komputer yang berada pada lokasi yang sama. Sebuah
LAN diartikan sebagai single broadcast domain, artinya jika ada sebuah broadcast
informasi dari seorang user dalam suatu LAN, maka broadcast akan diterima oleh
setiap user lain dalam LAN tersebut. Lain halnya dengan Virtual Local Area
Network (VLAN), broadcast hanya akan diterima oleh user yang tergabung dalam
VLAN itu saja
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah-masalah yang
harus
diselesaikan, yaitu :
1. Apa itu VLAN?
2. Bagaimana cara kerja VLAN?
3. Konfigurasi VLAN di Cisco Packet Tracher
C. TUJUAN
Tujuan dari VLAN sebagai berikut :
1. Mengkonfigurasi VLAN
2. Mengkonfigurasi Trunk
3. Assign VLAN to port
1
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian VLAN
VLAN adalah Virtual LAN. Dalam istilah teknis, VLAN adalah broadcast domain
yang dibuat oleh switch. Secara normal, Routerlah yang membuat broadcast domain.
Dengan VLAN, sebuah switch dapat membuat broadcast domain.
Hal ini dilakukan oleh anda para Administrator, menentukan beberapa switchport di
VLAN selain VLAN 1, default VLAN. Semua port dalam VLAN tunggal berada di single
broadcast domain.
Karena Switch dapat berkomunikasi satu sama lain, beberapa port di Switch A dapat
berada di VLAN 10 dan port lainnya yang berada di Switch B dapat berada di VLAN 10
juga.
6. Broadcast diantara devices itu tidak akan terlihat oleh port selain port 10. Tetapi, devices
ini dapat berkomunikasi karena mereka berada dalam VLAN yang sama. Tanpa
konfigurasi tambahan mereka tidak akan dapat berkomunikasi dengan device yang lain,
kecuali di VLAN mereka.
B. Konfigurasi VLAN
Router :
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#ha
Rizki(config)#hos
Rizki(config)#hostname Rizki
Rizki(config)#exit
Rizki#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int gig0/0
Rizki(config-if)#no shut
Rizki(config-if)#ex
Rizki(config)#int gig0/0.10
Rizki(config-subif)#
Rizki(config-subif)#en
Rizki(config-subif)#encapsulation dot1q 10
Rizki(config-subif)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
Rizki(config-subif)#ex
Rizki(config)#int gig0/0.20
Rizki(config-subif)#e
Rizki(config-subif)#en
Rizki(config-subif)#encapsulation dot1q 20
Rizki(config-subif)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.0
Rizki(config-subif)#ex
Rizki(config)#
2.
MENJADIKAN SWITCH KE MODE TRUNK
SWITCH 0 :
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#ho
Rizki(config)#hostname Rizki
Rizki(config)#ex
Rizki#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
7. Rizki#en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int gig0/2
Rizki(config-if)#sw
Rizki(config-if)#switchport mod
Rizki(config-if)#switchport mode tr
Rizki(config-if)#switchport mode trunk
Rizki(config-if)#ex
Rizki(config)#int gig0/1
Rizki(config-if)#sw
Rizki(config-if)#switchport mo
Rizki(config-if)#switchport mode tr
Rizki(config-if)#switchport mode trunk
Rizki(config-if)#
Rizki(config-if)#ec
Rizki(config-if)#ex
Rizki(config)#
Rizki(config)#
MENAMAI VLAN 10 DAN 20 PADA GRUP 1
SWITCH 0 :
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#vlan 10
Rizki(config-vlan)#name Vlan10
Rizki(config-vlan)#vlan 20
Rizki(config-vlan)#name Vlan20
Rizki(config-vlan)#ex
Rizki(config)#
MENGHUBUNGKAN VLAN 10 DAN 20
SWITCH 0 :
Rizki>en
Rizki#conf t
3.
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int ra fa0/1
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mod
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 10
Rizki(config-if-range)#ex
8. Rizki(config)#vlan 20
Rizki(config-vlan)#int ra fa0/2
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mo
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 20
Rizki(config-if-range)#ex
Rizki(config)#int vlan 10
Rizki(config-if)#int ra fa0/1
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mo
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 10
Rizki(config-if-range)#ex
Rizki(config)#vlan 20
Rizki(config-vlan)#int ra fa0/2
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mo
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 20
Rizki(config-if-range)#ex
Rizki(config)#
MENGUBAH KE MODE TRUNK PADA SWITCH 1
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int gig0/2
Rizki(config-if)#sw
Rizki(config-if)#switchport mod
Rizki(config-if)#switchport mode tr
4.
Rizki(config-if)#switchport mode trunk
Rizki(config-if)#ex
Rizki(config)#
MENAMAI VLAN 10 DAN 20 PADA SWITCH 1
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#vlan 10
9. Rizki(config-vlan)#name Vlan10
Rizki(config-vlan)#vlan 20
Rizki(config-vlan)#name Vlan20
Rizki(config-vlan)#ex
Rizki(config)#
MENGHUBUNGKAN VLAN 10 DAN 20 PADA SWITCH 1
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int vlan 10
Rizki(config-if)#int ra fa0/1
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mo
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 10
Rizki(config-if-range)#ex
Rizki(config)#int vlan 20
Rizki(config-if)#
Rizki(config-if)#int ra fa0/2
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport modw
Rizki(config-if-range)#switchport mode
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 20
Rizki(config-if-range)#ex
Rizki(config)#
MENGUBAH KE MODE TRUNK PADA SWITCH 1
SWITCH 4
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int gig0/2 5.
Rizki(config-if)#sw
Rizki(config-if)#switchport mo
Rizki(config-if)#switchport mode tr
Rizki(config-if)#switchport mode trunk
Rizki(config-if)#ex
Rizki(config)#
MENAMAI VLAN 10 DAN 20 PADA SWITCH 1
10. SWITCH 4
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#vlan 10
Rizki(config-vlan)#name Vlan10
Rizki(config-vlan)#vlan 20
Rizki(config-vlan)#name Vlan20
Rizki(config-vlan)#ex
Rizki(config)#
MENGHUBUNGKAN VLAN 10 DAN 20 PADA SWITCH 1
SWITCH 4
Rizki>en
Rizki#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Rizki(config)#int vlan10
Rizki(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan10, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan10, changed
state to up
Rizki(config-if)#int ra fa0/1
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mo
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 10
Rizki(config-if-range)#ex
Rizki(config)#int vlan 20
Rizki(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan20, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan20, changed
state to up
Rizki(config-if)#int ra fa0/2
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport mo
Rizki(config-if-range)#switchport mode ac
6.
Rizki(config-if-range)#switchport mode access
Rizki(config-if-range)#sw
Rizki(config-if-range)#switchport ac
Rizki(config-if-range)#switchport access vlan 20
12. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pekerjaan ini, kita dapat mengambil beberapa poin penting dari VLAN,
Diantaranya :
1. Dengan menggunakan konsep jaringan VLAN, jaringan dapat di
bagi-bagi berdasarkan grup
2. Keamanan jaringan lebih baik dan bisa terkelola dengan mudah
oleh seorang administrator jaringan.
3. Virtual LAN merupakan teknologi yang sangat murah karena tidak
perlu memberi perangkat jaringan yang baru.
B. SARAN
Sebaiknya untuk sistem jaringan yang ada pada perkantoran, gedung
perkuliahan, dan sekolah hendaknya menerapkan jaringan VLAN. Hal ini
untuk memudahkan dalam monitoring terhadap client
8.