Mantiq atau logika merupakan ilmu kaidah berfikir yang dirintis pertama kali oleh Aristoteles dan mulai berkembang di dunia Islam pada masa Umayyah. Kedatangan logika di dunia Islam ini, mendapatkan tanggapan yang beraneka ragam, ada yang apresiatif dan mengembangkannya lebih jauh dengan cara menafsirkan dan menyempurnakannya, tetapi ada juga yang menolak dan menganggapnya bid’ah. Tidak diragukan lagi bahwa adanya pemikiran yang logis telah ada terlebih dahulu daripada ilmu logika sendiri, karena logika sebagai ilmu pasti mengambil sumber dan konsepnya dari bentuk pemikiran manusia yang logis. Karena sebab inilah, maka banyak sekali orang yang mampu berfikir secara logis dan sistematis namun tidak menggunakan atau menguasai ilmu logika. Artinya banyak orang yang menggunakan dan memanfaatkan metode berfikir logis tanpa harus menggunakan ilmu logika itu sendiri, tetapi menggunakan naluri alamiah saja. Berdasarkan kenyataan ini, maka saya tidak dapat menyebutkan dengan tepat sejak kapan manusia itu mampu berfikir logis, karena pada dasarnya naluri manusia menghendaki untuk berbuat dan berfikir secara logik. Berkaitan dengan logika sebagai ilmu untuk menjaga manusia agar tetap berfikir lurus sesuai dengan nalurinya ini, Ibn Sina mengatakan: “Yang dimaksud dengan ilmu logika (manthiq) adalah alat yang berisikan kaidah-kaidah untuk menjaga manusia dari ketergelinciran dalam berfikir”.
1. TANAQUDH DAN AKS MUSTAWY
1. ACHMAD CHOIRUZZAKI (2121090)
2. NAILA TAMAMIL ASNA (2121091)
3. FIRA ANGGRAINI (2121105)
2. PENGERTIAN TANAQUDH
• Tanaqudh ialah perbedaan dua qadhiyyah di dalam ijab dan salbnya atas dasar yang
dikehendaki menurut dzatnya bahwa salah satu dari qadhiyyah itu yang satu benar dan
yang lainnya bohong (salah).
• Tanaqudh ialah perbedaan dua qadhiyyah di dalam ijabdan salbnya, perbedaan yang
mana mengakibatkan salah satu qadhiyyah itu benar dan yang lainnya salah.
3. METODE PEMBUATAN TANAQUDH
• Qadhiyah Hamliyah
Dalam penyusunan secara praktis meski memenuhi ketentuan:
1. Qadhiyyah syakhsiyyah atau qadhiyyah muhmalah
2. Qadhiyyah musawwarah, cara mentanaqudhkan
• Tanaqudh Qodhiyah Syarthiyah Muttashilah
Tanaqudh qadhiyah syarthiyah muttashillah adalah tanaqudh pada rangkaian dua kalimat (qadhiyah) dimana
kalimat satu (muqaddam) dan kalimat dua (tali) saling berkaitan.
1. Jika makhsushah mujabah, lawannya makhsushah salibah.
2. Jika kulliyah mujabah, lawannya juz’iyyah salibah.
3. Jika juz’iyyah mujabah, lawannya kulliyah salibah
4. Jika muhmalah mujabah, lawannya kulliyah salibah.
4. METODE PEMBUATAN TANAQUDH
• Tanaqudh Qodhiyah Syarthiyah Munfashilah
Tanaqudh qadhiyah syarthiyah munfashilah adalah tanaqudh pada rangkaian dua
kalimat dimana kalimat satu dengan kalimat dua tidak saling berkaitan.
1. Jika makhsushah mujabah, lawannya makhsushah salibah
2. Jika kulliyah mujabah, maka lawannya juz’iyah salibah.
3. Jika juz’iyyah mujabah, lawannya kulliyah salibah.
4. Jika muhmalah mujabah, lawannya muhmalah salibah.
5. PENGERTIAN AKS MUSTAWY
• Ta’rif aks mustawy ialah menjadikan bagian dari qadhiyyah yang pertama
menjadi kedua dan yang kedua menjadi yang pertama dengan tetap memelihara
kebenaran dan kaifnya. Hal itu dengan cara memindahkan qadhiyyah yang satu
kepada qadhiyyah yang lain di mana maudhu’nya dijadikan mahmuldan yang
mahmul dijadikan maudhu’ pada qadhiyyah ashliyyahapabila qadhiyyah itu
hamliyyah, dan menjadikan muqaddam sebagai tali dan tali sebagai muqaddam
pada qadhiyyah ashliyyahapabila qadhiyyah itu qadhiyyah syarthiyyah. Qadhiyyah
ashliyyah itu disebut asli dan yang lain disebut ‘aks. Abdulchalik dan Mukarromah,
6. METODE PEMBUATAN AKS MUSTAWY
• 1. Pembuatan ‘Aks Mustawy Pada Qadhiyah Hamliyah
‘Aks qadhiyah hamliyah dilakukan dengan cara menukar maudhu qadhiyah asal
menjadi mahmul qadhiyah aks dan mahmul qadhiyah aks menjadi mawdu qadhiyah
asal.
• a. Jika mujabah kuliyah, ‘aks-nya mujabah juz’iyah.
• b. Jika mujabah juz’iyah, ‘aks-nya mujabah juz’iyah.
• c. Jika salibah kuliyah, ‘aks-nya salibah kuliyah.
• d. Jika salibah juz’iyah, ‘aks-nya tidak bisa dibuat sebab maknanya tidak akan
benar.
7. METODE PEMBUATAN AKS MUSTAWY
• Pembuatan ‘Aks Mustawy Pada Qadhiyah Syarthiyah Muttashilah
a. Jika mujabah juz’iyah, aks-nya mujabah juz’iyah.
b. Jika mujabah juz’iyah, ‘aks-nya mujabah juz’iyah.
c. Jika salibah kuliyah, ‘aks-nya salibah kuliyah.
d. Jika salibah juz’iyah, maka ‘aks-nya tidak bisa dibuat sebab akan salah.
• Untuk Qadhiyah Syarthiyah Munfashilah tidak terdapat ‘asknya, sebab dalam Qadhiyah
Syarthiyah
Munfashilah tidak terdapat keteraturan alamiah (tartib thabi’i); yang ada padanya adalah
keteraturan penempatan yang tidak mungkin untuk dibuat asknya (tartib wadh’i).