2. Takhayyul ()تخيل
Kata takhayul berasal dari bahasa Arab َ
َلَّيَخ
–
َ
لَّيَخَت
-
ًَ
لُّيَخَت yang berarti
membayangkan atau bayangan.
Menuru Kamus Besar Bahasa Indonesia, takhayul berarti:
1. (sesuatu yang) hanya ada dalam khayal belaka;
2. kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, tetapi sebenarnya
tidak ada atau tidak sakti.
Secara terminologi, takhayul sama dongeng.
3. Dalam al-Qur`an disebutkan:
Musa berkata: “Silakan kamu sekalian melemparkan.” Maka tiba-tiba tali-tali dan
tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat,
lantaran sihir mereka.” (QS. Thaha: 66)
4. Khurafat ()خرافة
Kata khurafat berasal dari bahasa Arab خرافة yang berarti dongeng, legenda,
kisah, cerita bohong, asumsi, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk
akal/akidah yang tidak benar. Cerita-cerita itu umumnya menarik dan
mempesona.
Menurut Ibnu al-Manzhur:
ُ
ُةَفاَ
رُاخلو
ُُ
ثحيِ
دَح
اْل
ُ
ُ
حَلح
مَتح
سُ
ـمحلا
َُ
نِ
م
ُِ
بح
ذِ
كِال
.
اح
وُلاَقَ
و
:
ُُ
ثحيِ
دَ
ح
ُ
َةافرُ
خ
Khurafat adalah berita yang dibumbui dengan kedustaan. Masyarakat menyebut,
‘Berita Khurafat’ artinya jangan dipercaya.
5. Dijelaskan oleh Ibnu al-Kalbi bahwa Khurafat adalah nama orang dari Bani Udzrah
atau Bani Juhainah. Dia pernah diculik jin, kemudian kembali ke kampungnya.
Setelah itu, dia bercerita banyak tentang berbagai kejadian yang dia lihat, sehingga
banyak orang terheran-heran. Sampai mereka tidak percaya dan menganggap
Khurafat berdusta. Akhirnya jadi terkenal di tengah masyarakat, “Berita Khurafat.”
Keterangan yang serupa juga disampaikan oleh az-Zirikli.
6. Nama lain dari takhayul dan khurafat
Istilah lain dari takhayul dan khurafat di antaranya tathayyur, syubhat dan lain-lain. Di zaman Nabi Saw., ada yang dikenal
dengan nama ‘adwa, thiyarah, hamah, shafar, nau’, dan ghul.
‘Adwa adalah penjangkitan atau penularan penyakit. Di zaman jahiliyyah mereka beranggapan bahwa penyakit berjangkit
atau menular dengan sendirinya tanpa kehendak dan taqdir Allah swt.
Thiyarah adalah merasa bernasib sial atau meramal nasib buruk (menganggap firasat jelek) karena melihat sesuatu seperti
melihat burung, mendengar suara binatang, melihat bintang, pecahnya barang perabotan, panasnya cincin yang dibuat
jadi jimat, bergetarnya keris di dalam sarungnya, melihat garis tangan, menghubungkan angka, tanggal lahir dan
sebagainya.
Hamah adalah jenis burung yang keluar pada malam hari seperti burung hantu dan lainnya. Orang-orang jahiliyyah
merasa bernasib sial kalau melihat burung hantu: bila ada burung hantu hinggap di atas rumah, burung itu membawa
berita kematian anggota keluarga penghuni rumah itu.
Shafar adalah bulan kedua dalam tahun Hijriyyah. Orang-orang jahiliyyah beranggapan bahwa bulan ini membawa nasib
sial atau tidak menguntungkan, dan termasuk di dalamnya ada hari, atau tanggal yang tidak baik.
Nau’ adalah terbit atau teggelamnya suatu bintang. Orang-orang jahiliyyah menisbahkan (menjadikan sebab) akan
turunnya hujan kepada bintang ini dan bintang itu.
Ghul adalah hantu jenis jin atau setan. Dulu orang Arab beranggapan bahwa ghul menampakkan diri kepada manusia di
padang pasir dan dapat berubah-ubah bentuk serta mereka yakin bahwa ghul dapat meyesatkan mereka dalam
perjalanan lalu membinasakan mereka.
7. Takhayul dan khurafat saling berkaitan. Awalnya dari khayalan manusia, khayalan
yang tanpa bukti, tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak didukung oleh dalil. Ini
disebut takhayul. Ketika itu diyakini, statusnya menjadi khurafat, keyakinan dusta
yang menyimpang.