kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah:2)
kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah:2)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Rasulullah SAW Pemberi Peringatan tentang Kiamat....
اَهٰىَش ۡ
خَی نَم ُِرذنُم َنتَأ ۤاَمَّنِإ ۤاَهٰىَهَتنُم َكِب َر ٰ
ىَلِإ
"Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (waktu kiamat). Engkau (Muhammad)
hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut akan hari Kiamat". (An-Nazi'at: 44-45)
📖 Jawaban pamungkas terhadap pertanyaan tentang hari kiamat, bahwa ketentuan waktunya
hanya di tangan Allah swt
📖 Allah swt juga mengingatkan Rasulullah saw untuk tidak menjawab pertanyaan orang musyrik,
yang mengada-ada tersebut
📖 Justru Allah ringankan beban Rasulullah dengan pernyataan: 'Engkau hanya pemberi
peringatan kepada yang takut akan kiamat’
📖 Tugas Rasulullah saw, para sahabat, berikutnya para tabi'in, tabi' tabi'in, dan seterusnya para
ulama, hanya memberi peringatan akan dahsyatnya kiamat
📖 Sedang kepastian waktu, peristiwa-peristiwa yang terjadi saat kiamat, bagaimana
kesudahannya hanya di tangan Allah swt....
3. Menyesal Saat Melihat Dahsyatnya Kiamat...
اَهٰىَحُض ۡ
وَأ ًةَّیِشَع َّ
َّلِإ ۟ا ۤ
وُثَبۡلَی ۡمَل اَهَن ۡ
و َرَی َم ۡ
وَی ۡمُهَّنَأَك
"Pada hari ketika mereka melihat Kiamat itu (suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan
hanya tinggal sebentar di dunia, hanya waktu sore atau pagi hari". (An-Nazi'at: 46)
📖 Ayat ini adalah ayat penutup surat An-Nazi'at, sekaligus pembahasan terakhir tentang hari
kiamat
📖 Saat menyaksikan dahsyatnya kiamat, barulah manusia menyesal karena belum banyak
beramal
📖 Penyesalannya dengan merasa, baru diberi waktu hidup sebentar di dunia, sehingga tidak
sempat beramal
📖 Saking sebentarnya menurut perasaan mereka, baru hidup sekitar sore atau pagi hari saja
📖 Masya Allah...padahal anugerah usia dan nikmat begitu panjang dan banyak, namun tidak
dimanfaatkan
📖 Begitulah bahasa penyesalan saat melihat kiamat. Penyesalan yang tidak berguna, karena
4. Berita Agung itu Kiamat...
َونُفِلَت ۡ
خُم ِهیِف ۡمُه ِیذَّٱل ِیمِظَعۡٱل ِإَبَّنٱل ِنَع َونُلَءۤاَسَتَی َّمَع
"Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar (hari kebangkitan), yang dalam
hal itu mereka berselisih". (An-Naba': 1-3)
📖 Surat An-Naba' adalah surat pertama, dari juz tiga puluh, yang dikenal dengan juz 'Amma, yang
merupakan kata pertama surat tersebut
📖 Ayat pertama hingga ayat ketiga ini, menggambarkan sikap orang-orang musyrik, yang bertanya
tentang hari kiamat
📖 Pertanyaan mereka menurut mufassir dalam bentuk mengingkari, membantah, dan mempertanyakan
kebenaran kiamat
📖 Malah pertanyaan ini sekaligus memperolok Rasulullah saw, karena tidak mungkin dijawab oleh baginda
saw
📖 Karenanya disebut di ayat ketiga, bahwa mereka juga sebenarnya berselisih, antara mengingkari dan
meragukan
📖 Kiamat di surat ini disebut dengan 'An-Naba' Al-'Adhim', artinya berita yang agung. Benar, tidak ada
yang lebih agung dari peristiwa kiamat, jika mampu diberitakan
📖 Informasi Al-Qur'an dan hadits, tentang peristiwa dan keadaan kiamat sungguh sangat