Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangitour banyuwangi
kampong wisata temenggungan adalah kampong/desa wisata yang ada di banyuwangi. ini merupakan destinasi wisata banyuwangi yang baru dan mulai diperkenalkan dunia pariwisata banyuwangi ke Nusantara dan Internasional.
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswatiParyanto trendy
memasuki tahun 2017 sanggar anak Saraswati akan berusia 7 tahun tepatnya di 8 Agustus 2017.
dari 8 Agustus 2010 sampa tahun 2017 ini cukup eksis kegiatan Sanggar Anak Saraswati
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangitour banyuwangi
kampong wisata temenggungan adalah kampong/desa wisata yang ada di banyuwangi. ini merupakan destinasi wisata banyuwangi yang baru dan mulai diperkenalkan dunia pariwisata banyuwangi ke Nusantara dan Internasional.
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswatiParyanto trendy
memasuki tahun 2017 sanggar anak Saraswati akan berusia 7 tahun tepatnya di 8 Agustus 2017.
dari 8 Agustus 2010 sampa tahun 2017 ini cukup eksis kegiatan Sanggar Anak Saraswati
Studi Komparasi Tradisi Mangaan Ulun Tinafa di Simeulue dan Tradisi Rasulan d...Aryansa Dewi
STUDI KOMPARASI TRADISI MANGAAN ULUN TINAFA SIMEULUE DAN TRADISI RASULAN DI GUNUNGKIDUL
-Dikutip dari berbagai sumber di Internet-
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA. SEKIAN DAN TERIMAKASIH,
Memasuki Sewindu Sanggar Anak Saraswati sejak berdiri 8 Agustus 2010 akan selalu eksis dalam menggali baka seni anak dan melestarikan seni budaya dengan Gelar Seni Kreasi Bocah setiap tahunnya.
Kalender Event Pariwisata Nasional - Agenda Wisata Indonesia untuk tahun 2017 di seluruh wilayah nusantara - Let's Go Indonesia - www.goexploreindonesia
Bulan Agustus masih setengah tahun lagi. Tapi euforia Dieng Culture Festival sudah hadir kembali. Hal ini terjadi karena terbatasnya tiket buat pengunjung Dieng Culture Festival. Kalau nggak cepet-cepetan, tau-tau udah abis aja. Biasanya, bulan Mei atau Juni sudah ludes tiketnya. Jadi kalau nggak gercep ya bakal jadi penonton deh, penonton di linimasa Instagram doang. Hehehe.
wisata di kota tegal dan kabupaten adalah praktek teknologi perkantoran dengan guru pengampu Arma Setyo Nugrahani dari SMK NEGERI 1 SLAWI Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
kota demak adalah kota wali yg pada tgl 10 dzul hijjah diadakan upacara grebeg besar dg menjamas baju ontokusumo dg diiringi prajurit 40 an dari pendopo kab. ke sesuhunan sunankalijogo kjadilangu.
Studi Komparasi Tradisi Mangaan Ulun Tinafa di Simeulue dan Tradisi Rasulan d...Aryansa Dewi
STUDI KOMPARASI TRADISI MANGAAN ULUN TINAFA SIMEULUE DAN TRADISI RASULAN DI GUNUNGKIDUL
-Dikutip dari berbagai sumber di Internet-
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA. SEKIAN DAN TERIMAKASIH,
Memasuki Sewindu Sanggar Anak Saraswati sejak berdiri 8 Agustus 2010 akan selalu eksis dalam menggali baka seni anak dan melestarikan seni budaya dengan Gelar Seni Kreasi Bocah setiap tahunnya.
Kalender Event Pariwisata Nasional - Agenda Wisata Indonesia untuk tahun 2017 di seluruh wilayah nusantara - Let's Go Indonesia - www.goexploreindonesia
Bulan Agustus masih setengah tahun lagi. Tapi euforia Dieng Culture Festival sudah hadir kembali. Hal ini terjadi karena terbatasnya tiket buat pengunjung Dieng Culture Festival. Kalau nggak cepet-cepetan, tau-tau udah abis aja. Biasanya, bulan Mei atau Juni sudah ludes tiketnya. Jadi kalau nggak gercep ya bakal jadi penonton deh, penonton di linimasa Instagram doang. Hehehe.
wisata di kota tegal dan kabupaten adalah praktek teknologi perkantoran dengan guru pengampu Arma Setyo Nugrahani dari SMK NEGERI 1 SLAWI Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
kota demak adalah kota wali yg pada tgl 10 dzul hijjah diadakan upacara grebeg besar dg menjamas baju ontokusumo dg diiringi prajurit 40 an dari pendopo kab. ke sesuhunan sunankalijogo kjadilangu.
PPT ini adalah praktek belajar siswa terkait dengan power point dengan isi terkait dengan materi yang tidak jauh dari pengetahuan siswa pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran dengan guru pengampu Arma Setyo Nugrahani.
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangitour banyuwangi
Valuable Tour adalah sebuah paket wisata ke
Banyuwangi yang tidak hanya sekedar untuk
mendapatkan kesenangan dan refreshing, namun dalam
paket wisata trip liburan ke alam, desa, dan kampung di
berbagai pelosok Banyuwangi ini juga akan banyak
memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan
yang bermanfaat bagi wisatawan dan bagi masyarakat di
daerah tujuan wisata.
Paket wisata Valuable Tour
di-organize oleh http://tourbanyuwangi.com
Desa wisata wukirsari terletak di dusun giriloyo- karangkulon, wukirsari, imogiri, bantul, yogyakarta. memiliki potensi yang lain dari desa wisata lainnya. Paket wisata unggulannya adalah edu wisata batik. Terletak di 17 Km dari pusat kota Yogyakarta.
2. ‘Bakda Kupat dan Bakda Sapi – Tradisi Unik
Rayakan Syawalan’
Sumber: Kedaulatan Rakyat, Selasa Wage 28 Agustus 2012, Hal. 18
Setting Lokasi: Desa Sruni, Musuk, Boyolali
- Perayaan Bakda Sapi jatuh pada hari ketujuh pasca lebaran
- Diawali dengan kenduri pukul 0600 WIB di masing-masing RT – setiap keluarga datang dengan membawa
ketupat, lengkap dengan sayur sambel dan opor ayam – doa dipimpin tokoh atau pemimpin agama – warga
pulang
- Sebelum diarak (dijalak-jalakke), seluruh ternak (mayoritas sapi perah) diberi makan ketupat dan dikombor
(diberi minum)
- Kambing dipasang kalung ketupat
- Ternak dikumpukan kemudian diarak keliling kampung
- Warga mengarak ternak sapi dan kambing keliling kampung
- Sebagai wujud syukur karena dengan hewan ternak tersebut warga mendapatkan rezeki untuk mencukupi
kebutuhan di kawasan lereng Gunung Merapi
- Berdasarkan pada mitos Nabi Sulaiman yang konon pada hari ketujuh lebaran memeriksa sapi-sapi yang ada
3. Ba’do Kupat
„Jadi Kegiatan Rutin Tahunan – Lestarikan Budaya dengan
Gunungan Kupat‟, KR, Senin Pon 27 Agustus 2012, Hal. 2.
Setting Lokasi: Kampung Wisata Budaya Pandeyan, Umbulharjo,
Yogyakarta
- Mengarak gunungan yang terbuat dari kupat – dikawal bregodo prajurit
lombok abang – diiringi berbagai kesenian tradisional seperti seni
jathilan, barongsai, musik tradisional gejog lesung
- Usai dikirab keliling kamping, gunungan didoakan – diperebutkan oleh
warga [untuk kebersamaan masyarakat dengan dilakukannya
kembulan tanpa memandang status sosial]
- Sekaligus merupakan merti dusun
- Sebagian warga dusun berprofesi sebagai pengayuh becak wisatawan
4. ‘Syawalan, Tradisi Mengenang Nyai
Pandansari’
Sumber: KR, Senin Pon 27 Agustus 2012, Halaman 11, Setting Lokasi: Desa Boja, Semarang
- Perempuan cantik naik kuda dengan pakaian putih dan kuning cerah
- Dikawal oleh barisan pengawal berpakaian hitam-hitam (ada 3 pengawal yang diyakini
pengawal pribadi Nyai Pandansari, (1) Ki Wonosari (2) Ki Wonobodro (3) Kiai Boja – cikal
bakal tokoh desa Boja)
- Nyai Pandansari adalah adik Bupati Semarang Ki Ageng Pandanaran (abad XVI)
- Dikenal juga dengan sebutan Nyai Dapu
- Merupakan tokoh penyebar agama Islam
- Merupakan istri, keturunan Raja Cirebon yang bernama Dapu Raja Peninggalannya berupa
saluran air dari mata air Desa Blimbing ke areal sawah Desa Boja
- Syawalan di desa ini ditandai dengan ziarah di makam Nyai Pandansari – melakukan kirab
untuk mengenang pendiri desa setempat
5. ‘Grebek Syawal di Mertoyudan’
Sumber: Suara Merdeka, Rabu 28 Agustus 2012, Hal. 25
Setting Lokasi: Dusun Dawung Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang
Acara: Garebek Kupat – Panen Kebahagiaan
- Bulan syawal = manusia menjadi bersih seperti bayi baru lahir
- Acara diawali dari lapangan yang letaknya tepat di tengah kampung Dawung
- Sebagian besar warga mengenakan pakaian adat Jawa, busana muslim, dan
kostum kesenian tradisional
- Barisan paling depan sesepuh setempat dengan membawa kendi berisikan air
dari sumber mata air Dawung, diikuti oleh para gadis desa yang membawa
tumpengan nasi kuning
- Gunungan kupat dipanggul oleh empat pemuda dsa dan diikuti berbagai
kelompok kesenian tradisional dan para warga dan disusul tetabuhan gamelan
dari bende, kendang dan bedug
6. ‘Grebek Syawal di Mertoyudan’ (contd.)
- Sampai di tengah-tengah desa, sesepuh desa membasuh
beberapa warga (simbol ajakan menyucikan pikiran dan jiwa
dalam setiap laku)
- Sesepuh desa menaburkan kembang ke arah tumpeng (simbol
ajakan untuk selalu bersyukur dean setiap rahmat)
- Kiai kemudian memimpin doa
- Gamelan berbunyi (tanda garebek kupat dimulai)
7. Sisi Unik Syawalan 2012’
Sumber: Suara Merdeka, Selasa 28 Agustus 2012, Hal. 29
Setting Lokasi: Objek Wisata Linggo Asri, Kajen, Kabupaten Pekalongan
- Syawalan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kota dan Kabupaten Pekalongan
pada hari ke delapan pasca-lebaran.
- Masyarakat pergi ke tempat-tempat hiburan untuk menutup liburan Lebaran
- Acara yang diminati akhir-akhir ini adalah adu kreasi pembuatan makanan dengan tema
„raksasa‟
- Nasi megono, yang dibuat dari beras dan nangka muda, dibuat dalam bentuk gunungan
tumpeng besar dan kemudian dikirab dengan aneka kesenian budaya dan diperebutkan
- Sebelum tradisi gunungan megono, di Krapyak, Kota Pekalongan, sudah lebih dulu
berlangsung tradisi pemotongan lopis raksasa – untuk kemudian dinikmati warga
- Di Kelurahan Pekajangan, Kecamatan Kedungwuni, Pekalongan, mereka (beberapa tahun
silan) membuat gunungan gebral (terbuat dari singkong, gula pasir dan kelapa serta dibuat
dengan ukuran raksasa) – Gunungan gebral ini juga diperebutkan dan dibagikan kepada
pengunjung
- Di Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, membuat getuk lindri sepanjang 350 meter
8. Syawalan di Daun Lumbung Cilacap
Sumber: KR, Sabtu Pon 1 September 2012, Hal. 10
Setting Lokasi: Pesarean Daun Lumbung
- Ratusan anak turun Bono Keling (anak-anak keturunan Bono Keling)
dari Desa Kalikudi, Adipala dan Kelurahan Tambakreja, Cilacap
Selatan
- Mereka berkumpul di Pesarean Daun Lumbung, sekitar Jl. Veteran,
Cilacap
- Mereka melakukan bersih – bersih di sekitar kompleks pesarean
leluhur
- Mereka mengecat kembali tembok pagar dan kayu – kayu bangunan
cungkup dan mengganti sejumlah atap seng yang telah rusak
9. Syawalan di Daun Lumbung Cilacap (contd.)
- Kegiatan bersih-bersih merupakan bagian dari prosesi syawalan yang
dianggap merupakan tradisi leluhur (Juru Kunci ke 13 Pesarean daun
Lumbung, Dana Miharja (60th))
- Setelah bersih-bersih selesai - doa bersama dilaksanakan di dekat
makam leluhur – makan bersama masakan yang telah mereka buat
sendiri – sore hari melaksanakan resepsi
- Kegiatan pada saat menjelang datangnya bulan puasa Ramadan
dipusatkan di Pekuncen, Jatilawang, Banyumas yang merupakan
pesarean Bono Keling – disebut juga tradisi unggah-unggahan
- Pelibatan anak turun Bono Keling dari luar daerah hanya dilakukan
setiap bulan Syawal atau setelah warga berlebaran
- Anak turun Bono Keling datang ke Pesaren Daun Lumbung dengan
berjalan kaki sambil menggotong perbekalan
10. Syawalan di Daun Lumbung Cilacap (contd.)
- Anak turun Bono Keling mengenakan pakaian adat Jawa atau
beskap dan blangkon untuk laki-laki dan kebaya berkain jarik
bagi wanita
- Tidak ada tuntunan tertulis untuk melaksanakan tradisi ini
- Daun Lumbung merupakan sosok yang misterius, karena dalam
sejarah Cilacap juga tidak dijelaskan tentang keberadaan tokoh
itu
- Di kompleks pesarean, terdapat juga makam sejumlah juru
kunci dan kerabatnya. Untuk juru junci ditempatkan pada
kompleks khusus, untuk kerabat berada di luar.
11. Syawalan dan Pamitan Jemaah Calon Haji
Sumber: KR, Sabtu Pon 1 September 2012, Hal. 4
Setting Lokasi: Kota Yogyakarta
Judul Artikel: „Keluarga Besar NU DIY – Syawalan dan Pamitan
Jemaah Calon Haji‟
- Acara dilaksanakan di Gedung Wana Bhakti Yasa, Jalan Kenari,
Yogyakarta
- Acara akan dihadiri para pengurus NU se-DIY dan ulama
berbagai pondok pesantren di Yogyakarta
- Penceramah: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Dr.
Anggito Abimanyu
12. Syawalan dan Pamitan Jemaah Calon Haji (contd.)
- Syawalan dianggap penting untuk menjalin hubungan komunikasi
antara warga NU
- Berkumpul bersama keluarga besar para pengurus NU jarang terjadi
- Dua hari setelahnya akan diadakan Syawalan di halaman Musala baitul
A‟la Pilahan dengan menampilkan pentas wayang kulit dengan judul
Banjaran Sunan Kalijaga dengan dalang Ki Eko Maharsono yang
merupakan Kepala Balai Lingkungan Hidup Yogyakarta dan Ki Suhari
(Kepala Kejaksaan Negeri Kota Yogyakarta)
- Wayang pesisiran ini berkisah tentang perjalanan para Wali Songo
dalam berdakwah
13. Syawalan Pengusaha Salon dan Kursus Kecantikan
Sumber: KR, 19 September 2012, Hal. 5
Judul: Syawalan „Tiara Kusuma‟
Setting Lokasi: Kokap, Kulonprogo
- Perhimpunan Ahli Kecantikan, Pengusaha Salon dan Kursus
Kecantikan Indonesia, tergabung dalam DPD Tiara Kusuma DIY,
menggelar syawalan bersama di Waduk Sermo Hargowilis
Kokap
- Syawalan diisi pengajian dan ikrar syawalan oleh ustad Drs. H.
Wakiyo Darojat MA dan wisata ke Pantai Glagah, Temon
- Ketua DPD, KRAy Anglingkusuma: “Manusia harus selalu
bersyukur karena telah diberi kenikmatan oleh Allah SWT. Rasa
syukur dapat diwujudkan diantaranya adalah selalu merawat diri”
14. Continued
- Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan
Setda Kulonprogo, H. Jumanto, S.H – para anggota Tiara
Kusuma agar terus menjaga eksistensinya, tanoa melupakan
kodratnya sebagai ibu dan istri dalam sebuah keluarga
“Perempuan yang berhasil dan sukses bila mampu
menyeimbangkan perannya dalam keluarga maupun lingkungan
masyarakat dan karir atau pekerjaan”
15. Warga Kompayo Gelar Syawalan
Sumber: KR, 4 September 2012, Hal. 7
Judul: Warga Kompayo Gelar Syawalan
Setting Lokasi: Sleman
- Warga Komunitas Pati Yogyakarta (Kompayo) mengadakan syawalan
di Gedung Arafah Asrama Haji Yogyakarta – dihibur pelawak dari Pati
- Ketua Kompayo, Prof Arief Budiman Deng mengatakan dalam acara
tersebut juga disajikan berbagai macam kuliner dari Pati (sego
gundul, soto kemiri, gethuk runting, es gempol dan mangut manyung) –
untuk memberikan nuansa asli daerah asal
- Tujuan: (1) Mempererat paguyuban, (2) Mitra Pemda Pati untuk selalu
memberikan konsep-konsep demi pembangunan dan kemajuan kota
Pati
16. Keluarga Madura di Yogyakarta
Sumber: KR, 1 Oktober 2012, Hal. 26
Judul: Keluarga Madura Eratkan Kebersamaan
- Silaturahmi dan Halal Bihalal Keluarga Madura Yogyakarta
(KMY) semakin mengeratkan kebersamaan mereka di
perantauan
- Silaturahmi dan Halal Bihalal diisi dengan pengajian oleh Ketua
Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. H. Moh. Mahfud, M.D, S.H, S.U
– Tali Silaturahmi agar senantiasa ditingkatkan demikian juga
dengan keimanan kepada Allah SWT