SlideShare a Scribd company logo
i
REBECA (RED SOIL BATERY CATALYS) DAN OPTIMALISASI EBT
DALAM MENINGKATKAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK
NASIONAL SERTA MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA
Sutami Suparmin
D 121 15 316
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sutami Suparmin
Tempat/Tanggal Lahir : Palopo, 20 Januari 1996
Program Studi : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik
Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
Judul Karya Tulis :
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis yang saya sampaikan pada kegiatan
Pilmapres ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plagiarisme dan belum
pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.
Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa
Berprestasi.
Makassar, 1 Maret 2018
Mengetahui, Yang menyatakan
Dosen Pendamping
Materai 6000
Dr. Eng. Muralia Hustim, ST,.MT. Sutami Suparmin
NIP. 1972042 4 200012 2 001 NIM. D12115316
REBECA (Red Soil Batery Catalys) dan Konsep
Optimalisasi EBT dalam Meningkatkan Kebutuhan
Energi Listrik Nasional serta Mengurangi Emisi Gas
Rumah Kaca
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah yang diberikan
kepada kita semua sehingga kita tetap di dalam tuntunan-Nya. Tak lupa pula
Sholawat serta Salam kita kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW, nabi yang telah membawa kebenaran ke muka bumi ini dan menjadi suri
tauladan umat manusia di muka bumi.
Ucapan terimakasih saya ucapakan kepada Kepala Departemen Teknik
Lingkungan, Ibu Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, MT dan Sekertaris Mahasiswa
Departemen Teknik Lingkungan, Ibu Dr. Eng. Muralia Hustim, ST., MT atas
kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan untuk mewakili Departemen
Teknik Lingkungan dalam seleksi mahasiswa berprestasi Tingkat Fakultas,
Universitas Hasanuddin tahun 2018. Dan juga dukungan keluarga yaitu Mama,
Bapak dan Kakak serta Adik-adik saya yang telah memberikan sebuah tempat yang
paling indah di dunia ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasihsayangnya
kepada kita semua.
Penulis menyadari, dalam penyusunan karya tulis ini terdapat berbagai kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan karya tulis ini.
Makassar, 1 Maret 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Sampul ..................................................................................................................i
Surat Pernyataan....................................................................................................ii
Kata Pengantar ......................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
Daftar Tabel ..........................................................................................................vi
Daftar Gambar.......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Gagasan Kreatif...............................................................................................2
1.4 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia ......................................................4
A. Energi Aliran Air dan Terjunan Air .........................................................4
B. Energi Surya..............................................................................................5
C. Energi Angin .............................................................................................5
D. Energi Laut................................................................................................5
E. Geothermal ................................................................................................6
v
2.2 Reaksi Kimia Baterai ......................................................................................6
2.3 Rasio Elektrifikasi dan Komposisi Energi Final Nasional..............................6
2.4 Komitmen Indonesia Mengurangi Emisi GHG ..............................................8
2.5 Pencemaran Limbah B3 dan Dampaknya.......................................................8
2.5 Kendala Investasi EBT di Indonesia...............................................................9
BAB III ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 Konsep REBECA (Red Soil Battery Catalyst) ...............................................10
4.2 Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Energi dan Optimalisasi EBT..................11
4.3 Proteksi Investor pada Sektor EBT.................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
4.2 Saran................................................................................................................14
Daftar Pustaka.......................................................................................................15
Lampiran ...............................................................................................................17
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Target Pengurangan Emisi Indonesia pada Konfrensi G-20.................8
Tabel 3.1 CO2 yang Dihasilkan pada Mekanisme Bau Tahun 2025 .....................12
Tabel 3.2 CO2 yang Dihasilkan dari Mekanisme KEN tahun 2025......................12
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air di Wonogiri, Jawa Tengah..............4
Gambar 2.2 Pembangunan PLTB di Sulawesi selatan..........................................5
Gambar 2.3 Reaksi Pada Baterai...........................................................................6
Gambar 2.4 Perbandingan Bauran Energi Final Nasional 2013 ...........................7
Gambar 2.5 Pencemaran Pada Baterai Bekas .......................................................9
Gambar 3.1 Rancang Bangun REBECA...............................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah negara.
Semakin tinggi tingkat aktivitas masyarakat di sebuah negara menyebabkan
semakin tinggi pula tingkat kebutuhan energi yang dibutuhkan. Dengan
semakin tingginya aktivitas yang dilakukan masyarakat, diharapkan akan
berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Hubungan
Energi dan Pertumbuhan Ekonomi dapat dijelaskan melalui grafik exponensial
yang saling mempengaruhi.
Masih tingginya penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia menyebabkan
besarnya emisi GHG (GHG = Green House Gases) yang dilepaskan ke
atmosfer. Indonesia menjadi salah satu penyumbang faktor Pemanasan Global
terbesar setelah negara Amerika, China , Uni Eropa , Rusia dan India (Katadata,
2016).
Komitmen negara Indonesia dalam mengurangi GHG telah dibuktikan dalam
Pertemuan Negara G-20 di Pittsburg, USA tahun 2009 yang berisi komitmen
Indonesia dalam mengurangi GHG sebesar 0,038 Giga Ton Equivalent pada
sektor energi dan tranportasi (ESDM GRK, 2015).
Banyak sumber energi baru dan terbarukan yang belum dioptimalkan di
Indonesia seperti Geothermal, Tenaga Angin, Tenaga Laut, Nuklir dan lain-
lain. Selain itu, energi yang belum terlalu dimanfaatkan adalah Baterai dari
Tanah. Baterai Tanah Merah misalnya, yang diteliti oleh Handriyanto dkk.
Dapat menghasilkan tegangan 1,96 Volt dan 1,90 Amper tiap sel. Hal ini tentu
akan memberikan sebuah ide tentang memaksimalkan daya yang dihasilkan
oleh Baterai Tanah (Handriyanto et al., 2013).
Seperti yang kita ketahui, baterai yang sekarang digunakan merupakan
campuran dari berbagai logam berat yang tentunya jika dibuang ke lingkungan
akan mencemari air dan tanah. Contohnya di Kabupaten Sleman, Provinsi
2
Yogyakarta. Berbagai logam berat ditemukan pada sampah rumah tangga
diantaranya Pb, Cd, Ni, Cu, Zn, Co, dan Cr. Jika dibiarkan begitu saja. Maka dampak
pencemaran akibat sampah logam berat yang termasuk dalam golongan Sampah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) ini akan membahayakan kesehatan manusia yang
terkontaminasi logam berat tersebut jika mengkonsumsi air dari tanah yang tercemar
(Iswanto et al, 2016).
Sustainable Development dilakukan bukan hanya mempertimbangkan
peningkatan ekonomi suatu negara, namun juga menekankan pada aspek jangka
panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, Ide
Baterai Tanah Merah yang dikembangkan oleh penulis menjadi inovasi yang
disebut sebagai REBECA (Red Soil Battery Catalyst) merupakan sebuah ide untuk
meningkatkan tegangan yang dihasilkan dari Reaksi Elektrokimia dengan penambahan
katalis pada Baterai Tanah Merah. Dengan begitu, REBECA dinilai dapat bersaing
dengan baterai pasaran namun tetap ramah lingkungan. Selain itu, dengan
mengoptimalkan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia. Kita dapat mengurangi
emisi CO2 sehingga kita selain mendapatkan energy baru, kita juga dapat
mengurangi dampak Pencemaran Lingkungan dan Global Warming.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada karya tulis ini adalah :
1. Bagaimana REBECA dapat menjadi sebuah Inovasi baterai yang ramah
lingkungan dan dapat menggantikan penggunaan Baterai saat ini?
2. Berapa besar total Karbon Dioksida yang dapat dikurangi dengan
memanfaatkan Energy Baru dan Terbarukan di Indonesia?
3. Bagaimana seharusnya sikap pemerintah dalam meningkatkan dan
memproteksi investasi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia ?
1.3 Gagasan Kreatif
Gagasan kreatif yang ditawarkan adalah mengkombinasikan antara inovasi
penggunaan Baterai Tanah Merah yang diberikan katalis (REBECA) dengan
Energi Baru dan Terbarukan yang melimpah di Indonesia Sehingga mendorong
pembangunan sektor energi berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia.
3
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat Penulisan Karya Tulis ini adalah :
1. Memaparkan Sebuah gagasan mengenai peningkatan tegangan yang
dihasilkan oleh Baterai Tanah Merah dengan Katalis sehingga dapat
dimanfaatkan serta mengurangi pencemaran.
2. Memaparkan Keuntungan Lingkungan yang didapatkan dari Penggunaan
EBT.
3. Memberi sebuah ide tentang perlunya proteksi investor EBT dalam bentuk
Kebijakan Pemerintah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia
Dikutip dari Jurnal Energi KESDM tahun 2016, berbagai macam energi baru
dan terbarukan di Indonesia yang terus dikembangkan dan diprediksi memiliki
potensi yang sangat baik dalam menunjang kebutuhan energi nasional.
Berbagai macam Energi Baru Dan Terbarukan Indonesia adalah :
A. Energi Aliran Air dan Terjunan Air
Energi air merupakan sektor EBT yang sudah lama dikembangkan di
Indonesia, energi yang berasal dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Air) mencukupi sekitar 7.7 % Energi Listrik Nasional atau 8.109 MW
pada tahun 2013. Selain PLTA, juga dikembangkan PLTMH
(Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang sudah menyuplai
listrik 5.511 Kepala Keluarga di Indonesia.
Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air, Wonogiri, Jawa Tengah
(Sumber : Jurnal Energi KESDM, 2016)
5
B. Energi Surya
Posisi Indonesia yang sangat diuntungkan dalam menerima besarnya
radiasi matahari dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
listrik di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan besar energi
penyinaran 4.80 kWh/m2/hari dapat dimanfaatkan menjadi solar
thermal untuk pemanasan dan solar photovoltaic sebagai penghasil
listrik.
C. Energi Angin
Energi angin memiliki keuntungan dan tersebar merata di seluruh
Indonesia. Sampai tahun 2013, Pembangkit Listrik Tenaga
Angin/Bayu atau PLTB sudah menghasilkan 1.3 MW Listrik.
Walaupun jumlahnya masih kecil, PLTB masih terus dikembangkan
dan dilakukan pemetaan daerah strategis pembangunan PLTB di
Indonesia. Salah satu pembangunan PLTB yang mulai dilakukan pada
awal tahun 2017 berlokasi di Kabupaten Sidrap, Sulawesi selatan
dengan kapasitas diprediksi mencapai 75 MW.
Gambar 2.2 Pembangunan PLTB di Sulawesi selatan
(Sumber : CNN Indonesia, 2018)
D. Energi Laut
Indonesia memiliki dua per tiga wilayah berupa lautan dan merupakan
negara kedua yang memiliki garis pantai terbesar setelah Kanada. Hal
ini tentunya sangat potensial dimanfaatkan sebagai sumber energi
seperti pasang surut air laut serta gelombang. Walaupun masih dalam
pengembangan, namun berbagai wilayah Indonesia yang sudah
6
dipetakan memiliki potensi seperti Bagan Siapi-api yang pasang
surutnya mencapai 7 meter.
E. Geothermal
Potensi Geothermal atau Panas Bumi tersebar sepanjang sabuk gunung
api yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Utara, Maluku dan Nusa
Tenggara dengan total 312 titik panas dan merupakan potensi panas
bumi terbesar di dunia dengan total potensi 28.910 MW.
Saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang
terpasang memiliki kapasitas total 1.403 MW.
2.2 Reaksi Kimia Baterai
Pada baterai terjadi reaksi reduksi-oksidasi yang berlangsung secara otomatis
pada sel dengan Katoda dan Anoda sebagai kutub positif dan negatif.
Sedangkan diantara (penghubung) katoda dan anoda terdapat sebuah media
yang disebut elektrolit. Terdapat berbagai macam elektrolit seperti grafit, jeli
aluminium klorida, merkuri, dll. Terjadi proses pergerakan electron dari kutub
negative ke positif sehingga terjadi aliran listrik dari baterai (Modul
Elektrolisis, 2014).
Gambar 2.3 Reaksi Pada Baterai
(Sumber : www.wikipedia.org)
2.3 Rasio Elektrifikasi dan Komposisi Energi Final Nasional
Pembagian wilayah operasi pembangkit listrik oleh Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dilakukan dengan membagi wilayah operasi secara garis besarnya
7
menjadi tiga wilayah yaitu Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa-Bali, dan
Wilayah Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua).
Untuk wilayah Jawa-Bali pada tahun 2015-2016 terdapat kapasitas sebesar
36.064 MW dengan beban puncak mencapai 24.000 MW. Energi Listrik di
Jawa-Bali mengalami Surplus sebesar 12.000 MW.
Sedangkan untuk wilayah Sumatera, system jaringan distribusi listrik masih
belum merata, hal ini terlihat pada kapasitas listrik sebesar 7.613 dengan beban
puncak 5.673. terdapat defisit energi listrik di bagian Sumatera Utara.
Sedangkan pada wilayah Indonesia Timur, terjadi deficit energi listrik sebesar
1.600 MW dari beban 5.673 MW dan ketersediaan tenaga listrik sebesar 4.150
MW (RUPTL PLN, 2016).
Rasio elektrifikasi rerata nasional tahun 2016 mencapai 94,9 % dimana rasio
ini sudah melewati target pada draft RUKN yaitu sebesar 92,75 % per tahun
2017 (CNN Indonesia, 2018).
Sedangkan komposisi bauran energi nasional masih didominasi oleh energi
fosil 94% dan EBT 6 %
Gambar 2.4 Perbandingan Bauran Energi Final Nasional 2013
(Sumber : Maritjeh Hutapea, 2016)
2.4 Komitmen Indonesia Mengurangi Emisi GHG
Komitmen Indonesia dalam mengurangi Efek Pemanasan Global telah
dilakukan dengan berbagai cara dan kontribusi di berbagai sektor. Hal ini
8
dibuktikan pada keikutsertaan dan peran aktif Indonesia pada berbagai
pertemuan Internasional tentang perubahan iklim seperti Conference of Parties
(COP) dan Pertemuan Negara G-20 di Pittsburg, USA tahun 2009 dan
menghasilkan sebuah target pengurangan emisi yang tertuang pada Perpres
No. 61 tahun 2011 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Target Pengurangan Emisi Indonesia Pada Konfrensi G-20
Sektor
Target pengurangan emisi
Target 26 %
(Dengan Usaha
Sendiri)
Target 41%
(Dengan Bantuan Negara
Lain)
Hutan dan Gambut 0,672 87,6% 1,039 87,4%
Pertanian 0,008 6,3% 0,011 6,6%
Energi dan
Transportasi
0,036 1,0% 0,056 0,9%
Industri 0,001 0,1% 0,005 0,4%
Pengelolaan
Persampahan
0,048 5,0% 0,078 0,078
Total 0,767 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber : Modul KNPI, 2013
2.5 Pencemaran Limbah B3 dan Dampaknya
Unsur logam berat seperti Cd, Pb, Hg, Cr, As, Ni, Co, Zn, Cu, Al, Mn, Li, Sb
dan Fe yang umumnya bersifat toksik, karsinogenik dan akumulatif yang dapat
masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung atau melalui rantai makanan.
Pemaparan bahan berbahaya beracun (B3) dapat menyebabkan kerusakan
pada berbagai jaringan/organ tubuh pada masyarakat sekitar tempat
pembuangan, petugas sampah, pemulung, pengepul, pemanfaat dan pelaku
daur ulang SB3-RT (Iswanto et al, 2016).
Penyakit yang ditimbulakan dari logam berat dapat berupa Gangguan Syaraf
(Encephalopathy, Ataxia, Stupor dan Coma), Ginjal, Sistem Reproduksi,
9
Kecerdasan, Sistem Hemopoitik, Mutasi gen bahkan cacat pada janin
(Sudarmaji et al, 2006).
Gambar 2.5 Pencemaran Baterai Bekas
(Sumber : www.jalanmenujusurga.com)
2.6 Kendala Investasi EBT di Indonesia
Kendala yang dihadapi oleh pembangunan Energi Baru dan Terbarukan
dikutip dari Kompasiana tahun 2017. Terdapat beberapa kendala dalam
meningkatkan pertumbuhan investasi pada sektor EBT, yaitu :
1. Tinjauan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2017 tentang
Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga
Listrik, salah satu poin yang dipermasalahkan adalah harga jual listrik
per kwh yang berasal dari EBT maksimal 85% dari harga per kwh dari
pembangkit tenaga listrik setempat.
2. Harga minyak yang masih stabil di kisaran 60US$ per barel atau harga
batu bara yang lebih murah menyebabkan sektor pembangkit listrik
yang berasal dari energi fosil masih menggiurkan disbanding EBT.
Belum lagi adanya perjanjian Otoritas Penjualan Batu Bara pada usaha
dalam negeri penyebabkan ketersediaan Batu Bara yang melimpah di
Indonesia.
10
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 Konsep REBECA (Red Soil Battery Catalyst)
Konsep REBECA merupakan pengembangan dari Baterai Tanah Merah yang
telah dikembangkan sebelumnya. Terdapat tiga komponen inti pada REBECA
yaitu Plat Seng sebagai Anoda, Lempeng Tembaga sebagai Katoda dan Tanah
Merah yang telah dicampurkan Katalis sebagai sebagai Elektrolit. Katalis yang
ditambahkan terdiri dari Katalis Basa (NaOH), Katalis Garam (NaCl) dan
Katalis Asam (H2SO4) serta Air (H2O) sebagai variabel kontrol. Setiap sel
berukuran Panjang 10 cm x Lebar 2 cm x Tinggi 10 cm dan dilekatkan satu
sama lain menjadi sebuah kubus. Total plat tembaga dan seng yang dibutuhkan
sebanyak empat buah masing-masing. Setelah itu disolder pada bagian ujung
Katoda dan Anoda masing-masing untuk sumber listrik menuju kabel.
Diharapkan, dari penambahan katalis ini, didapatkan sebuah katalis yang
mampu meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan dari baterai tanah
pada penelitian sebelumnya, sehingga memiliki daya saing terhadap baterai
yang ada di pasaran.
Dibawah ini merupakan sebuah ilustrasi tentang Red Soil Battery Catalyst :
Gambar 3.1 Rancang Bangun “REBECA”
11
4.2 Pengurangan Emisi CO2 Sektor Energi dengan Optimalisasi EBT
Jika kita melihat kebutuhan energi listrik pada perencanaan RUPTL 2016-2025,
maka kebutuhan energi patokan yang harus dipenuhi sebesar 80.538 MW pada
tahun 2025 dari total energi pembangkit pada tahun 2015 yaitu 53.733 MW.
Sedangkan untuk total pembangkitan energi selama setahun, PLN sudah
menyediakan 233.981 GWh.
Sedangkan jika diprediksi tahun 2025, dengan penduduk total Indonesia
menurut BBC sebesar 273 Juta dan kebutuhan energi perkapita meningkat
menjadi 2500 KWh/Kapita. Maka PLN harus menyediakan energi sebesar
682.800 GWh/Tahun. Dengan begitu, PLN harus meningkatkan penyediaan
energi listrik sebesar 448.819 GWh.
Dengan begitu, kita bisa memprediksi CO2 yang dilepaskan jika pemerintah
Indonesia tetap mempertahankan mekanisme energi BaU (Bussiness as Usual)
dengan tetap menggunakan bahan bakar fosil terutama untuk pembangkitan
energi, maka kita dapat memprediski besaran CO2 yang dilepas pada tahun 2025
adalah sebesar 265.243 Giga Ton CO2 equivalent dengan persamaan berikut :
Kg CO2 equivalent = El × Ef × Tb (1.1)
Keterangan :
El : Energi Listrik (MWh)
Ef : Emission Faktor EU’s EN 15603:2008
Tb : Total Bauran (%)
12
Tabel 3.1 CO2 yang Dihasilkan pada Mekanisme BaU tahun 2025
Sumber
Energi
Total Bauran
Energi Tb*
Faktor Emisi
CO2
(kg/MWh)**
Energi
Listrik
(MWh)
Total CO2 (Kg
Equivalent)
EBT 6% 10 448.819.000 269.291.400
Batubara 29% 1340 448.819.000 174.411.063.400
Gas Bumi 24% 277 448.819.000 29.837.487.120
Minyak Bumi 41% 330 448.819.000 60.725.210.700
TOTAL
265.243.052.620
*Bauran Energi Tahun 2014 KESDM
**Faktor Emisi Uni Eropa EN 15603:2008
Sedangkan jika menggunakan Konsep Kebijakan Energi Nasional (KEN) pada
PP Nomor 79 tahun 2014, komposisi EBT berubah menjadi 23% total Bauran
Energi Nasional,
Tabel 3.2 CO2 yang Dihasilkan dari Mekanisme KEN tahun 2025
Sumber
Energi
Total Bauran
Energi Tb*
Faktor Emisi
CO2
(kg/MWh)**
Energi
Listrik
(MWh)
Total CO2 (Kg
Equivalent)
EBT 23 10 448.819.000
1.032.283.700
Batubara 30 1340 448.819.000
180.425.238.000
Gas Bumi 22 277 448.819.000
27.351.029.860
Minyak Bumi 25 330 448.819.000
37.027.567.500
TOTAL 245.836.119.060
*Bauran Energi KEN pada PP No. 79 tahun 2014
**Faktor Emisi Uni Eropa EN 15603:2008
13
4.3 Proteksi Investor pada Sektor EBT
Beberapa hal yang perlu diperbaiki menyangkut peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah pada Permen ESDM nomor 12 Tahun 2017 menyangkut
Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
Poin pertama adalah perlunya peningkatan nilai jual listrik diatas 85% yang
dihasilkan bagi investor atau pengelolah yang mengelolah Energi Baru dan
Terbarukan di Indonesia. Dengan begitu, investor menjadi lebih tertarik dan
mendapatkan keuntungan dalam waktu yang lebih cepat. Belum lagi harga
Batubara yang sangat terjangkau di Indonesia menyebabkan investor malah
lebih tertarik pada investasi pembangkit listrik Bahan Bakar Fosil dibanding
EBT.
Negara perlu meningkatkan workshop atau mendirikan sebuah institusi yang
betugas untuk menyediakan tenaga ahli pada bidang Teknologi EBT. Selain itu,
perlunya kemandirian dalam memproduksi Teknologi yang digunakan pada
EBT seperti Sel Surya dapat mengurangi harga investasi dalam
mengembangkan EBT di Indonesia.
14
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Inovasi REBECA atau Red Soil Battery Catalyst dinilai dapat menghasilkan
tegangan dan arus yang lebih tinggi dari Baterai Tanah Sebelumnya sehingga
dapat bersaing dengan baterai yang ada di pasaran dengan keunggulan lebih
ramah lingkungan dan bahan mudah didapatkan.
Optimalisasi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia dapat memangkas
produksi CO2 sebesar 265.243 Giga Ton CO2e di Tahun 2025. Dengan begitu,
kita telah mengurangi Pencemaran Lingkungan serta dampak Global Warming.
Proteksi investor dalam bidang EBT perlu dilakukan pemerintah dengan
memperbarui kebijakan yang lebih menguntungkan sehingga menarik minat
investor dalam mengembangkan sektor EBT di Indonesia.
5.2 Saran
Beberapa saran yang penulis sampaikan pada karya tulis ini adalah :
1. Masih perlunya proteksi investor EBT oleh pemerintah agar menarik minat
investor untuk mengembangkan EBT di Indonesia
2. Perlu adanya pengujian terhadap REBECA sehingga didapatkan daya
maksimal yang dihasilkan dari tiap Katalis.
3. Pemerintah sebaiknya membentuk sebuah badan usaha yang memproduksi
teknologi EBT di dalam negeri agar dapat mengurangi biaya investasi EBT
di Indonesia.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, Maritjeh. 2016. Solusi Listrik off-grid berbasis Energi Terbarukan di
Indonesia : Kerangka, Regulasi dan Program. Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Kementrian ESDM.
Iswanto, Sudarmadji, W. Endang Tri, S. Adi Heru. 2016. Generation of Household
Hazardous Solid Waste and Potential Impact on Environmental Health in
Sleman Regency, Yogyakarta. Juornal of Human and Environmental. 23(2).
179-188
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Nomor
5899 K/20/MEM 2016. Tentang Pengesahan Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN Persero Tahun 2016 S. D. 2025.
Majalah Jurnal Energi KESDM. 2016. Program Srategis EBTKE dan
Ketenagalistrikan. Menteri ESDM; Jakarta.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017
tentang Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan untuk
Penyediaan Tenaga Listrik.
Nasrullah, Mochammad. 2011. Analisis Komparasi Ekonomi PLTN dan PLTU
Batubara untuk Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional
Pengembangan Energi Nuklir IV. ISSN 1979-1208.
Nurtjahjawilasa, et.all. 2013. Kebijakan Nasional Perubahan Iklim. Natural
Resources Development Center. NRDC ; Jakarta.
16
Sekjen Dewan Energi Nasional. 2016. Outlook Energi Indonesia 2016. DEN;
Jakarta. ISSN 2527-3000.
Sudarmaji, J.Mukono, Corie I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan
Dampaknya Terhadap Kesehatan. JURNAL KESEHATAN
LINGKUNGAN, VOL. 2, NO. 2
S. Nandief Handriyanto, P. Satria, M. Catur Tri. 2013. “SCL” (Soil Cell Lapindo),
Rancang Bangun Instalasi Rumah Tinggal Berdaya 450 Watt, Berbasis Energi
Tanah Menggunakan Lumpur Lapindo. Dian Nuswantoro University.
Semarang.
Triboesono, Agus. 2015. Statistik Ketenaga Listrikan 2015. Edisi No. 29 Tahun
Anggaran 2016. KESDM ; Jakarta.
The Institution of Electrical Engineers. 2005. Nuclear Reactor Types An
Environment & Energy FactFile provided by the IEE. Edition November
2005. ISBN 0 85296 581 8.
17
LAMPIRAN
Racangan Sel pada Baterai Tanah “REBECA”

More Related Content

Similar to Sutami Suparmin Paper Mawapres Teknik Unhas 2018

Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklimSampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Vika Sarastya Prastiwi
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Ethelbert Phanias
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
Buku carbon isi
Buku carbon isiBuku carbon isi
Buku carbon isi
Dede Mulyaman
 
Proyek pritilan untuk kurangi sampah jakarta
Proyek pritilan untuk kurangi sampah jakartaProyek pritilan untuk kurangi sampah jakarta
Proyek pritilan untuk kurangi sampah jakarta
Biotani & Bahari Indonesia
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
Dicky Edwin Hindarto
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Warnet Raha
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Warnet Raha
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoOperator Warnet Vast Raha
 
Program kreativitas mahasiswa bag awal
Program kreativitas mahasiswa bag awalProgram kreativitas mahasiswa bag awal
Program kreativitas mahasiswa bag awalRio Irwansyah
 
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docxLaporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
TitoFauzanAdhim1
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Septian Muna Barakati
 
contoh karya tulis ilmiah 2.pdf
contoh karya tulis ilmiah 2.pdfcontoh karya tulis ilmiah 2.pdf
contoh karya tulis ilmiah 2.pdf
FransRantung
 
Peraturan presiden republik indonesia
Peraturan presiden republik indonesiaPeraturan presiden republik indonesia
Peraturan presiden republik indonesiaammarthakim
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Septian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Warnet Raha
 

Similar to Sutami Suparmin Paper Mawapres Teknik Unhas 2018 (20)

Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklimSampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
 
CONTOH PKM GT
CONTOH PKM GTCONTOH PKM GT
CONTOH PKM GT
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Buku carbon isi
Buku carbon isiBuku carbon isi
Buku carbon isi
 
Proyek pritilan untuk kurangi sampah jakarta
Proyek pritilan untuk kurangi sampah jakartaProyek pritilan untuk kurangi sampah jakarta
Proyek pritilan untuk kurangi sampah jakarta
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Program kreativitas mahasiswa bag awal
Program kreativitas mahasiswa bag awalProgram kreativitas mahasiswa bag awal
Program kreativitas mahasiswa bag awal
 
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docxLaporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Pltsa
PltsaPltsa
Pltsa
 
contoh karya tulis ilmiah 2.pdf
contoh karya tulis ilmiah 2.pdfcontoh karya tulis ilmiah 2.pdf
contoh karya tulis ilmiah 2.pdf
 
Peraturan presiden republik indonesia
Peraturan presiden republik indonesiaPeraturan presiden republik indonesia
Peraturan presiden republik indonesia
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
 

More from Sutami Suparmin

Presentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptx
Presentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptxPresentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptx
Presentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptx
Sutami Suparmin
 
Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
Sutami Suparmin
 
Pedoman Penyusunan KA ANDAL
Pedoman Penyusunan KA ANDALPedoman Penyusunan KA ANDAL
Pedoman Penyusunan KA ANDAL
Sutami Suparmin
 
Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...
Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...
Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...
Sutami Suparmin
 
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik LingkunganPeluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
Sutami Suparmin
 
Soal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J Operation
Soal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J OperationSoal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J Operation
Soal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J Operation
Sutami Suparmin
 
Hukum Ilmu Tajwid
Hukum Ilmu TajwidHukum Ilmu Tajwid
Hukum Ilmu Tajwid
Sutami Suparmin
 
Amitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell DivisionAmitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell Division
Sutami Suparmin
 

More from Sutami Suparmin (8)

Presentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptx
Presentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptxPresentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptx
Presentasi Pengelolaan Lingkungan MME 2023 - WASTER ESDM.pptx
 
Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL
 
Pedoman Penyusunan KA ANDAL
Pedoman Penyusunan KA ANDALPedoman Penyusunan KA ANDAL
Pedoman Penyusunan KA ANDAL
 
Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...
Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...
Program pemeringkatan kinerja perusahaan (proper) sutami suparmin teknik ling...
 
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik LingkunganPeluang Kerja Teknik Lingkungan
Peluang Kerja Teknik Lingkungan
 
Soal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J Operation
Soal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J OperationSoal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J Operation
Soal Prediksi UN Biologi SMP Bimbel 4J Operation
 
Hukum Ilmu Tajwid
Hukum Ilmu TajwidHukum Ilmu Tajwid
Hukum Ilmu Tajwid
 
Amitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell DivisionAmitosis dan Mitosis Cell Division
Amitosis dan Mitosis Cell Division
 

Recently uploaded

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
PuspitaRika
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 

Recently uploaded (17)

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 

Sutami Suparmin Paper Mawapres Teknik Unhas 2018

  • 1. i REBECA (RED SOIL BATERY CATALYS) DAN OPTIMALISASI EBT DALAM MENINGKATKAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK NASIONAL SERTA MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA Sutami Suparmin D 121 15 316 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
  • 2. ii SURAT PERNYATAAN Saya bertanda tangan dibawah ini : Nama : Sutami Suparmin Tempat/Tanggal Lahir : Palopo, 20 Januari 1996 Program Studi : Teknik Lingkungan Fakultas : Teknik Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin Judul Karya Tulis : Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis yang saya sampaikan pada kegiatan Pilmapres ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plagiarisme dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya bersedia menerima sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa Berprestasi. Makassar, 1 Maret 2018 Mengetahui, Yang menyatakan Dosen Pendamping Materai 6000 Dr. Eng. Muralia Hustim, ST,.MT. Sutami Suparmin NIP. 1972042 4 200012 2 001 NIM. D12115316 REBECA (Red Soil Batery Catalys) dan Konsep Optimalisasi EBT dalam Meningkatkan Kebutuhan Energi Listrik Nasional serta Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
  • 3. iii KATA PENGANTAR Segala puji kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah yang diberikan kepada kita semua sehingga kita tetap di dalam tuntunan-Nya. Tak lupa pula Sholawat serta Salam kita kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, nabi yang telah membawa kebenaran ke muka bumi ini dan menjadi suri tauladan umat manusia di muka bumi. Ucapan terimakasih saya ucapakan kepada Kepala Departemen Teknik Lingkungan, Ibu Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, MT dan Sekertaris Mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan, Ibu Dr. Eng. Muralia Hustim, ST., MT atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan untuk mewakili Departemen Teknik Lingkungan dalam seleksi mahasiswa berprestasi Tingkat Fakultas, Universitas Hasanuddin tahun 2018. Dan juga dukungan keluarga yaitu Mama, Bapak dan Kakak serta Adik-adik saya yang telah memberikan sebuah tempat yang paling indah di dunia ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasihsayangnya kepada kita semua. Penulis menyadari, dalam penyusunan karya tulis ini terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan karya tulis ini. Makassar, 1 Maret 2018 Penulis
  • 4. iv DAFTAR ISI Sampul ..................................................................................................................i Surat Pernyataan....................................................................................................ii Kata Pengantar ......................................................................................................iii Daftar Isi................................................................................................................iv Daftar Tabel ..........................................................................................................vi Daftar Gambar.......................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2 1.3 Gagasan Kreatif...............................................................................................2 1.4 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia ......................................................4 A. Energi Aliran Air dan Terjunan Air .........................................................4 B. Energi Surya..............................................................................................5 C. Energi Angin .............................................................................................5 D. Energi Laut................................................................................................5 E. Geothermal ................................................................................................6
  • 5. v 2.2 Reaksi Kimia Baterai ......................................................................................6 2.3 Rasio Elektrifikasi dan Komposisi Energi Final Nasional..............................6 2.4 Komitmen Indonesia Mengurangi Emisi GHG ..............................................8 2.5 Pencemaran Limbah B3 dan Dampaknya.......................................................8 2.5 Kendala Investasi EBT di Indonesia...............................................................9 BAB III ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Konsep REBECA (Red Soil Battery Catalyst) ...............................................10 4.2 Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Energi dan Optimalisasi EBT..................11 4.3 Proteksi Investor pada Sektor EBT.................................................................13 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan .....................................................................................................14 4.2 Saran................................................................................................................14 Daftar Pustaka.......................................................................................................15 Lampiran ...............................................................................................................17
  • 6. vi DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Target Pengurangan Emisi Indonesia pada Konfrensi G-20.................8 Tabel 3.1 CO2 yang Dihasilkan pada Mekanisme Bau Tahun 2025 .....................12 Tabel 3.2 CO2 yang Dihasilkan dari Mekanisme KEN tahun 2025......................12
  • 7. vii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air di Wonogiri, Jawa Tengah..............4 Gambar 2.2 Pembangunan PLTB di Sulawesi selatan..........................................5 Gambar 2.3 Reaksi Pada Baterai...........................................................................6 Gambar 2.4 Perbandingan Bauran Energi Final Nasional 2013 ...........................7 Gambar 2.5 Pencemaran Pada Baterai Bekas .......................................................9 Gambar 3.1 Rancang Bangun REBECA...............................................................10
  • 8. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah negara. Semakin tinggi tingkat aktivitas masyarakat di sebuah negara menyebabkan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan energi yang dibutuhkan. Dengan semakin tingginya aktivitas yang dilakukan masyarakat, diharapkan akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Hubungan Energi dan Pertumbuhan Ekonomi dapat dijelaskan melalui grafik exponensial yang saling mempengaruhi. Masih tingginya penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia menyebabkan besarnya emisi GHG (GHG = Green House Gases) yang dilepaskan ke atmosfer. Indonesia menjadi salah satu penyumbang faktor Pemanasan Global terbesar setelah negara Amerika, China , Uni Eropa , Rusia dan India (Katadata, 2016). Komitmen negara Indonesia dalam mengurangi GHG telah dibuktikan dalam Pertemuan Negara G-20 di Pittsburg, USA tahun 2009 yang berisi komitmen Indonesia dalam mengurangi GHG sebesar 0,038 Giga Ton Equivalent pada sektor energi dan tranportasi (ESDM GRK, 2015). Banyak sumber energi baru dan terbarukan yang belum dioptimalkan di Indonesia seperti Geothermal, Tenaga Angin, Tenaga Laut, Nuklir dan lain- lain. Selain itu, energi yang belum terlalu dimanfaatkan adalah Baterai dari Tanah. Baterai Tanah Merah misalnya, yang diteliti oleh Handriyanto dkk. Dapat menghasilkan tegangan 1,96 Volt dan 1,90 Amper tiap sel. Hal ini tentu akan memberikan sebuah ide tentang memaksimalkan daya yang dihasilkan oleh Baterai Tanah (Handriyanto et al., 2013). Seperti yang kita ketahui, baterai yang sekarang digunakan merupakan campuran dari berbagai logam berat yang tentunya jika dibuang ke lingkungan akan mencemari air dan tanah. Contohnya di Kabupaten Sleman, Provinsi
  • 9. 2 Yogyakarta. Berbagai logam berat ditemukan pada sampah rumah tangga diantaranya Pb, Cd, Ni, Cu, Zn, Co, dan Cr. Jika dibiarkan begitu saja. Maka dampak pencemaran akibat sampah logam berat yang termasuk dalam golongan Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ini akan membahayakan kesehatan manusia yang terkontaminasi logam berat tersebut jika mengkonsumsi air dari tanah yang tercemar (Iswanto et al, 2016). Sustainable Development dilakukan bukan hanya mempertimbangkan peningkatan ekonomi suatu negara, namun juga menekankan pada aspek jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, Ide Baterai Tanah Merah yang dikembangkan oleh penulis menjadi inovasi yang disebut sebagai REBECA (Red Soil Battery Catalyst) merupakan sebuah ide untuk meningkatkan tegangan yang dihasilkan dari Reaksi Elektrokimia dengan penambahan katalis pada Baterai Tanah Merah. Dengan begitu, REBECA dinilai dapat bersaing dengan baterai pasaran namun tetap ramah lingkungan. Selain itu, dengan mengoptimalkan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia. Kita dapat mengurangi emisi CO2 sehingga kita selain mendapatkan energy baru, kita juga dapat mengurangi dampak Pencemaran Lingkungan dan Global Warming. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat pada karya tulis ini adalah : 1. Bagaimana REBECA dapat menjadi sebuah Inovasi baterai yang ramah lingkungan dan dapat menggantikan penggunaan Baterai saat ini? 2. Berapa besar total Karbon Dioksida yang dapat dikurangi dengan memanfaatkan Energy Baru dan Terbarukan di Indonesia? 3. Bagaimana seharusnya sikap pemerintah dalam meningkatkan dan memproteksi investasi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia ? 1.3 Gagasan Kreatif Gagasan kreatif yang ditawarkan adalah mengkombinasikan antara inovasi penggunaan Baterai Tanah Merah yang diberikan katalis (REBECA) dengan Energi Baru dan Terbarukan yang melimpah di Indonesia Sehingga mendorong pembangunan sektor energi berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia.
  • 10. 3 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dan Manfaat Penulisan Karya Tulis ini adalah : 1. Memaparkan Sebuah gagasan mengenai peningkatan tegangan yang dihasilkan oleh Baterai Tanah Merah dengan Katalis sehingga dapat dimanfaatkan serta mengurangi pencemaran. 2. Memaparkan Keuntungan Lingkungan yang didapatkan dari Penggunaan EBT. 3. Memberi sebuah ide tentang perlunya proteksi investor EBT dalam bentuk Kebijakan Pemerintah.
  • 11. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia Dikutip dari Jurnal Energi KESDM tahun 2016, berbagai macam energi baru dan terbarukan di Indonesia yang terus dikembangkan dan diprediksi memiliki potensi yang sangat baik dalam menunjang kebutuhan energi nasional. Berbagai macam Energi Baru Dan Terbarukan Indonesia adalah : A. Energi Aliran Air dan Terjunan Air Energi air merupakan sektor EBT yang sudah lama dikembangkan di Indonesia, energi yang berasal dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) mencukupi sekitar 7.7 % Energi Listrik Nasional atau 8.109 MW pada tahun 2013. Selain PLTA, juga dikembangkan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang sudah menyuplai listrik 5.511 Kepala Keluarga di Indonesia. Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air, Wonogiri, Jawa Tengah (Sumber : Jurnal Energi KESDM, 2016)
  • 12. 5 B. Energi Surya Posisi Indonesia yang sangat diuntungkan dalam menerima besarnya radiasi matahari dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan besar energi penyinaran 4.80 kWh/m2/hari dapat dimanfaatkan menjadi solar thermal untuk pemanasan dan solar photovoltaic sebagai penghasil listrik. C. Energi Angin Energi angin memiliki keuntungan dan tersebar merata di seluruh Indonesia. Sampai tahun 2013, Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu atau PLTB sudah menghasilkan 1.3 MW Listrik. Walaupun jumlahnya masih kecil, PLTB masih terus dikembangkan dan dilakukan pemetaan daerah strategis pembangunan PLTB di Indonesia. Salah satu pembangunan PLTB yang mulai dilakukan pada awal tahun 2017 berlokasi di Kabupaten Sidrap, Sulawesi selatan dengan kapasitas diprediksi mencapai 75 MW. Gambar 2.2 Pembangunan PLTB di Sulawesi selatan (Sumber : CNN Indonesia, 2018) D. Energi Laut Indonesia memiliki dua per tiga wilayah berupa lautan dan merupakan negara kedua yang memiliki garis pantai terbesar setelah Kanada. Hal ini tentunya sangat potensial dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti pasang surut air laut serta gelombang. Walaupun masih dalam pengembangan, namun berbagai wilayah Indonesia yang sudah
  • 13. 6 dipetakan memiliki potensi seperti Bagan Siapi-api yang pasang surutnya mencapai 7 meter. E. Geothermal Potensi Geothermal atau Panas Bumi tersebar sepanjang sabuk gunung api yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Utara, Maluku dan Nusa Tenggara dengan total 312 titik panas dan merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia dengan total potensi 28.910 MW. Saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang terpasang memiliki kapasitas total 1.403 MW. 2.2 Reaksi Kimia Baterai Pada baterai terjadi reaksi reduksi-oksidasi yang berlangsung secara otomatis pada sel dengan Katoda dan Anoda sebagai kutub positif dan negatif. Sedangkan diantara (penghubung) katoda dan anoda terdapat sebuah media yang disebut elektrolit. Terdapat berbagai macam elektrolit seperti grafit, jeli aluminium klorida, merkuri, dll. Terjadi proses pergerakan electron dari kutub negative ke positif sehingga terjadi aliran listrik dari baterai (Modul Elektrolisis, 2014). Gambar 2.3 Reaksi Pada Baterai (Sumber : www.wikipedia.org) 2.3 Rasio Elektrifikasi dan Komposisi Energi Final Nasional Pembagian wilayah operasi pembangkit listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dilakukan dengan membagi wilayah operasi secara garis besarnya
  • 14. 7 menjadi tiga wilayah yaitu Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa-Bali, dan Wilayah Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua). Untuk wilayah Jawa-Bali pada tahun 2015-2016 terdapat kapasitas sebesar 36.064 MW dengan beban puncak mencapai 24.000 MW. Energi Listrik di Jawa-Bali mengalami Surplus sebesar 12.000 MW. Sedangkan untuk wilayah Sumatera, system jaringan distribusi listrik masih belum merata, hal ini terlihat pada kapasitas listrik sebesar 7.613 dengan beban puncak 5.673. terdapat defisit energi listrik di bagian Sumatera Utara. Sedangkan pada wilayah Indonesia Timur, terjadi deficit energi listrik sebesar 1.600 MW dari beban 5.673 MW dan ketersediaan tenaga listrik sebesar 4.150 MW (RUPTL PLN, 2016). Rasio elektrifikasi rerata nasional tahun 2016 mencapai 94,9 % dimana rasio ini sudah melewati target pada draft RUKN yaitu sebesar 92,75 % per tahun 2017 (CNN Indonesia, 2018). Sedangkan komposisi bauran energi nasional masih didominasi oleh energi fosil 94% dan EBT 6 % Gambar 2.4 Perbandingan Bauran Energi Final Nasional 2013 (Sumber : Maritjeh Hutapea, 2016) 2.4 Komitmen Indonesia Mengurangi Emisi GHG Komitmen Indonesia dalam mengurangi Efek Pemanasan Global telah dilakukan dengan berbagai cara dan kontribusi di berbagai sektor. Hal ini
  • 15. 8 dibuktikan pada keikutsertaan dan peran aktif Indonesia pada berbagai pertemuan Internasional tentang perubahan iklim seperti Conference of Parties (COP) dan Pertemuan Negara G-20 di Pittsburg, USA tahun 2009 dan menghasilkan sebuah target pengurangan emisi yang tertuang pada Perpres No. 61 tahun 2011 sebagai berikut : Tabel 2.1 Target Pengurangan Emisi Indonesia Pada Konfrensi G-20 Sektor Target pengurangan emisi Target 26 % (Dengan Usaha Sendiri) Target 41% (Dengan Bantuan Negara Lain) Hutan dan Gambut 0,672 87,6% 1,039 87,4% Pertanian 0,008 6,3% 0,011 6,6% Energi dan Transportasi 0,036 1,0% 0,056 0,9% Industri 0,001 0,1% 0,005 0,4% Pengelolaan Persampahan 0,048 5,0% 0,078 0,078 Total 0,767 100,0% 100,0% 100,0% Sumber : Modul KNPI, 2013 2.5 Pencemaran Limbah B3 dan Dampaknya Unsur logam berat seperti Cd, Pb, Hg, Cr, As, Ni, Co, Zn, Cu, Al, Mn, Li, Sb dan Fe yang umumnya bersifat toksik, karsinogenik dan akumulatif yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung atau melalui rantai makanan. Pemaparan bahan berbahaya beracun (B3) dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan/organ tubuh pada masyarakat sekitar tempat pembuangan, petugas sampah, pemulung, pengepul, pemanfaat dan pelaku daur ulang SB3-RT (Iswanto et al, 2016). Penyakit yang ditimbulakan dari logam berat dapat berupa Gangguan Syaraf (Encephalopathy, Ataxia, Stupor dan Coma), Ginjal, Sistem Reproduksi,
  • 16. 9 Kecerdasan, Sistem Hemopoitik, Mutasi gen bahkan cacat pada janin (Sudarmaji et al, 2006). Gambar 2.5 Pencemaran Baterai Bekas (Sumber : www.jalanmenujusurga.com) 2.6 Kendala Investasi EBT di Indonesia Kendala yang dihadapi oleh pembangunan Energi Baru dan Terbarukan dikutip dari Kompasiana tahun 2017. Terdapat beberapa kendala dalam meningkatkan pertumbuhan investasi pada sektor EBT, yaitu : 1. Tinjauan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, salah satu poin yang dipermasalahkan adalah harga jual listrik per kwh yang berasal dari EBT maksimal 85% dari harga per kwh dari pembangkit tenaga listrik setempat. 2. Harga minyak yang masih stabil di kisaran 60US$ per barel atau harga batu bara yang lebih murah menyebabkan sektor pembangkit listrik yang berasal dari energi fosil masih menggiurkan disbanding EBT. Belum lagi adanya perjanjian Otoritas Penjualan Batu Bara pada usaha dalam negeri penyebabkan ketersediaan Batu Bara yang melimpah di Indonesia.
  • 17. 10 BAB III ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Konsep REBECA (Red Soil Battery Catalyst) Konsep REBECA merupakan pengembangan dari Baterai Tanah Merah yang telah dikembangkan sebelumnya. Terdapat tiga komponen inti pada REBECA yaitu Plat Seng sebagai Anoda, Lempeng Tembaga sebagai Katoda dan Tanah Merah yang telah dicampurkan Katalis sebagai sebagai Elektrolit. Katalis yang ditambahkan terdiri dari Katalis Basa (NaOH), Katalis Garam (NaCl) dan Katalis Asam (H2SO4) serta Air (H2O) sebagai variabel kontrol. Setiap sel berukuran Panjang 10 cm x Lebar 2 cm x Tinggi 10 cm dan dilekatkan satu sama lain menjadi sebuah kubus. Total plat tembaga dan seng yang dibutuhkan sebanyak empat buah masing-masing. Setelah itu disolder pada bagian ujung Katoda dan Anoda masing-masing untuk sumber listrik menuju kabel. Diharapkan, dari penambahan katalis ini, didapatkan sebuah katalis yang mampu meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan dari baterai tanah pada penelitian sebelumnya, sehingga memiliki daya saing terhadap baterai yang ada di pasaran. Dibawah ini merupakan sebuah ilustrasi tentang Red Soil Battery Catalyst : Gambar 3.1 Rancang Bangun “REBECA”
  • 18. 11 4.2 Pengurangan Emisi CO2 Sektor Energi dengan Optimalisasi EBT Jika kita melihat kebutuhan energi listrik pada perencanaan RUPTL 2016-2025, maka kebutuhan energi patokan yang harus dipenuhi sebesar 80.538 MW pada tahun 2025 dari total energi pembangkit pada tahun 2015 yaitu 53.733 MW. Sedangkan untuk total pembangkitan energi selama setahun, PLN sudah menyediakan 233.981 GWh. Sedangkan jika diprediksi tahun 2025, dengan penduduk total Indonesia menurut BBC sebesar 273 Juta dan kebutuhan energi perkapita meningkat menjadi 2500 KWh/Kapita. Maka PLN harus menyediakan energi sebesar 682.800 GWh/Tahun. Dengan begitu, PLN harus meningkatkan penyediaan energi listrik sebesar 448.819 GWh. Dengan begitu, kita bisa memprediksi CO2 yang dilepaskan jika pemerintah Indonesia tetap mempertahankan mekanisme energi BaU (Bussiness as Usual) dengan tetap menggunakan bahan bakar fosil terutama untuk pembangkitan energi, maka kita dapat memprediski besaran CO2 yang dilepas pada tahun 2025 adalah sebesar 265.243 Giga Ton CO2 equivalent dengan persamaan berikut : Kg CO2 equivalent = El × Ef × Tb (1.1) Keterangan : El : Energi Listrik (MWh) Ef : Emission Faktor EU’s EN 15603:2008 Tb : Total Bauran (%)
  • 19. 12 Tabel 3.1 CO2 yang Dihasilkan pada Mekanisme BaU tahun 2025 Sumber Energi Total Bauran Energi Tb* Faktor Emisi CO2 (kg/MWh)** Energi Listrik (MWh) Total CO2 (Kg Equivalent) EBT 6% 10 448.819.000 269.291.400 Batubara 29% 1340 448.819.000 174.411.063.400 Gas Bumi 24% 277 448.819.000 29.837.487.120 Minyak Bumi 41% 330 448.819.000 60.725.210.700 TOTAL 265.243.052.620 *Bauran Energi Tahun 2014 KESDM **Faktor Emisi Uni Eropa EN 15603:2008 Sedangkan jika menggunakan Konsep Kebijakan Energi Nasional (KEN) pada PP Nomor 79 tahun 2014, komposisi EBT berubah menjadi 23% total Bauran Energi Nasional, Tabel 3.2 CO2 yang Dihasilkan dari Mekanisme KEN tahun 2025 Sumber Energi Total Bauran Energi Tb* Faktor Emisi CO2 (kg/MWh)** Energi Listrik (MWh) Total CO2 (Kg Equivalent) EBT 23 10 448.819.000 1.032.283.700 Batubara 30 1340 448.819.000 180.425.238.000 Gas Bumi 22 277 448.819.000 27.351.029.860 Minyak Bumi 25 330 448.819.000 37.027.567.500 TOTAL 245.836.119.060 *Bauran Energi KEN pada PP No. 79 tahun 2014 **Faktor Emisi Uni Eropa EN 15603:2008
  • 20. 13 4.3 Proteksi Investor pada Sektor EBT Beberapa hal yang perlu diperbaiki menyangkut peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada Permen ESDM nomor 12 Tahun 2017 menyangkut Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan. Poin pertama adalah perlunya peningkatan nilai jual listrik diatas 85% yang dihasilkan bagi investor atau pengelolah yang mengelolah Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia. Dengan begitu, investor menjadi lebih tertarik dan mendapatkan keuntungan dalam waktu yang lebih cepat. Belum lagi harga Batubara yang sangat terjangkau di Indonesia menyebabkan investor malah lebih tertarik pada investasi pembangkit listrik Bahan Bakar Fosil dibanding EBT. Negara perlu meningkatkan workshop atau mendirikan sebuah institusi yang betugas untuk menyediakan tenaga ahli pada bidang Teknologi EBT. Selain itu, perlunya kemandirian dalam memproduksi Teknologi yang digunakan pada EBT seperti Sel Surya dapat mengurangi harga investasi dalam mengembangkan EBT di Indonesia.
  • 21. 14 BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan Inovasi REBECA atau Red Soil Battery Catalyst dinilai dapat menghasilkan tegangan dan arus yang lebih tinggi dari Baterai Tanah Sebelumnya sehingga dapat bersaing dengan baterai yang ada di pasaran dengan keunggulan lebih ramah lingkungan dan bahan mudah didapatkan. Optimalisasi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia dapat memangkas produksi CO2 sebesar 265.243 Giga Ton CO2e di Tahun 2025. Dengan begitu, kita telah mengurangi Pencemaran Lingkungan serta dampak Global Warming. Proteksi investor dalam bidang EBT perlu dilakukan pemerintah dengan memperbarui kebijakan yang lebih menguntungkan sehingga menarik minat investor dalam mengembangkan sektor EBT di Indonesia. 5.2 Saran Beberapa saran yang penulis sampaikan pada karya tulis ini adalah : 1. Masih perlunya proteksi investor EBT oleh pemerintah agar menarik minat investor untuk mengembangkan EBT di Indonesia 2. Perlu adanya pengujian terhadap REBECA sehingga didapatkan daya maksimal yang dihasilkan dari tiap Katalis. 3. Pemerintah sebaiknya membentuk sebuah badan usaha yang memproduksi teknologi EBT di dalam negeri agar dapat mengurangi biaya investasi EBT di Indonesia.
  • 22. 15 DAFTAR PUSTAKA Hutapea, Maritjeh. 2016. Solusi Listrik off-grid berbasis Energi Terbarukan di Indonesia : Kerangka, Regulasi dan Program. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Kementrian ESDM. Iswanto, Sudarmadji, W. Endang Tri, S. Adi Heru. 2016. Generation of Household Hazardous Solid Waste and Potential Impact on Environmental Health in Sleman Regency, Yogyakarta. Juornal of Human and Environmental. 23(2). 179-188 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Nomor 5899 K/20/MEM 2016. Tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN Persero Tahun 2016 S. D. 2025. Majalah Jurnal Energi KESDM. 2016. Program Srategis EBTKE dan Ketenagalistrikan. Menteri ESDM; Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Nasrullah, Mochammad. 2011. Analisis Komparasi Ekonomi PLTN dan PLTU Batubara untuk Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV. ISSN 1979-1208. Nurtjahjawilasa, et.all. 2013. Kebijakan Nasional Perubahan Iklim. Natural Resources Development Center. NRDC ; Jakarta.
  • 23. 16 Sekjen Dewan Energi Nasional. 2016. Outlook Energi Indonesia 2016. DEN; Jakarta. ISSN 2527-3000. Sudarmaji, J.Mukono, Corie I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, VOL. 2, NO. 2 S. Nandief Handriyanto, P. Satria, M. Catur Tri. 2013. “SCL” (Soil Cell Lapindo), Rancang Bangun Instalasi Rumah Tinggal Berdaya 450 Watt, Berbasis Energi Tanah Menggunakan Lumpur Lapindo. Dian Nuswantoro University. Semarang. Triboesono, Agus. 2015. Statistik Ketenaga Listrikan 2015. Edisi No. 29 Tahun Anggaran 2016. KESDM ; Jakarta. The Institution of Electrical Engineers. 2005. Nuclear Reactor Types An Environment & Energy FactFile provided by the IEE. Edition November 2005. ISBN 0 85296 581 8.
  • 24. 17 LAMPIRAN Racangan Sel pada Baterai Tanah “REBECA”