Dokumen tersebut membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi UKM di Indonesia serta strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Masalah-masalah tersebut terkait sumber daya manusia, operasional, pemasaran, keuangan, dan lingkungan bisnis. Beberapa strategi yang disarankan adalah pelatihan pengembangan kapasitas diri pengusaha, pendampingan manajemen keuangan dan produksi, serta pemasaran produk UKM.
Di materi ini insyaAllah akan membahas terkait Strategi Bisnis yang terkait definisi, urgensi atau manfaat, macam-macam, serta studi kasus dari strategi tersebut. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Link versi makalah: https://www.academia.edu/68188104/_Makalah_Strategi_Bisnis
A digital business is one that uses technology as an advantage in its internal and external operations.
Namun bisnis digital masih baru yang belum mempunyai gambaran yang utuh:
Apa itu bisnis digital?
Apa yang menjadi inti dari pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengembangkan kurikulum pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengevaluasi pendidikan bisnis digital?
Presentasi ini menawarkan cara pandang tentang bisnis digital dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang dan mengevaluasi pendidikan digital.
Promosi adalah bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran.
Hakikat fungsi pemasaran secara luas :
Perumusan jenis produk yang diinginkan konsumen,
Perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk tersebut,,
Bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada konsumen,
Seberapa tinggi harga harus ditetapkan sehingga cocok dengan kondisi konsumennya,
Bagaimana cara promosi/mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen,
Bagaimana mengatasi kondisi persaingan
Di materi ini insyaAllah akan membahas terkait Strategi Bisnis yang terkait definisi, urgensi atau manfaat, macam-macam, serta studi kasus dari strategi tersebut. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Link versi makalah: https://www.academia.edu/68188104/_Makalah_Strategi_Bisnis
A digital business is one that uses technology as an advantage in its internal and external operations.
Namun bisnis digital masih baru yang belum mempunyai gambaran yang utuh:
Apa itu bisnis digital?
Apa yang menjadi inti dari pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengembangkan kurikulum pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengevaluasi pendidikan bisnis digital?
Presentasi ini menawarkan cara pandang tentang bisnis digital dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang dan mengevaluasi pendidikan digital.
Promosi adalah bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran.
Hakikat fungsi pemasaran secara luas :
Perumusan jenis produk yang diinginkan konsumen,
Perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk tersebut,,
Bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada konsumen,
Seberapa tinggi harga harus ditetapkan sehingga cocok dengan kondisi konsumennya,
Bagaimana cara promosi/mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen,
Bagaimana mengatasi kondisi persaingan
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Pada sesi ini Anda akan belajar mengenai funnel marketing, tools dalam pemasaran digital, konsep social media marketing, copywriting, content marketing, dan advertising digital
SALURAN LANGSUNG
Situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan
Keuntungan :
Produsen mengendalikan penuh harga produk (tidak ada mark up akibat marketing intermediaries)
Mudah mendapatkan umpan balik langsung mengenai produknya --memungkinkan memberikan respon lebih cepat
Misal : perusahaan langsung memberikan katalog produk kepada pelanggan sehingga bisa langsung memesan produk langsung ke perusahaan.
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Pada sesi ini Anda akan belajar mengenai funnel marketing, tools dalam pemasaran digital, konsep social media marketing, copywriting, content marketing, dan advertising digital
SALURAN LANGSUNG
Situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan
Keuntungan :
Produsen mengendalikan penuh harga produk (tidak ada mark up akibat marketing intermediaries)
Mudah mendapatkan umpan balik langsung mengenai produknya --memungkinkan memberikan respon lebih cepat
Misal : perusahaan langsung memberikan katalog produk kepada pelanggan sehingga bisa langsung memesan produk langsung ke perusahaan.
presented by Prof. DR. Bambang Prasetya, Chairman of BSN, on March 18, 2013 in Studium General for student of Graduate Programme at University of Sriwijaya, Palembang
1. Oleh:
Dr. Suliyanto, SE, MM
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM) UNSOED
2011
2. No KATEGORI KRITERIA
ASSET OMZET
Maks. 300
1. USAHA MIKRO Maks. 50 Jt.
Jt.
2. > 300 Jt. –
USAHA KECIL > 50 Jt. – 500 Jt.
2,5 M.
3. USAHA > 2,5 M –
MENENGAH > 500 Jt. – 10 M
50 M
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM
8. AKAR
PERMASALA
HAN
ANALISIS
ALTERNATIF
STRATEGI
STRATEGI
PEMASARAN
9. Masalah Sumber Daya Manusia
Masalah Operasional
Masalah Pemasaran
Masalah Keuangan
Masalah Lingkungan
10. Lemahnya Manajerial
Tidak Baiknya Regenerasi
Terbatasnya Tenaga Kerja
Rendahnya Produktivitas
Belum adanya asosiasi usaha atau koperasi
11. Rendahnya Inovasi
Rendahnya pengendalian kualitas
Sederhananya Teknologi
Terbatasnya Akses Bahan Baku
Rendahnya manajemen persediaan
Tidak baiknya layout pabrik
12. Terbatasnya modal kerja dan investasi
Rendahnya kemampuan akses kredit
perbankan.
Rendahnya kemampuan dalam mengelola
keuangan usaha.
13. Rendahnya deverensiasi
Terbatasnya Media/Biaya Promosi
Belum dimiliki Jaringan Bisnis
14. Kenaikan Bahan Bakar
Kenaikan UMR
Perubahan Selera
Banyaknya Produk Pengganti
Masuknya Pesaing Baru
Munculnya Industri Padat Karya
15. Sumber Daya Manusia (SDM)
Lemahnya Manajerial
Tidak Baiknya Regenerasi
Terbatasnya Tenaga Kerja
Rendahnya Produktivitas
Belum adanya asosiasi usaha
Masalah Keuangan Pemasaran
Terbatasnya Modal Rendahnya deverensiasi
Sulitnya Akses Kredit Terbatasnya Media/Biaya Promosi
Belum dimiliki Jaringan Bisnis
Operasional (Produksi)
Rendahnya Inovasi
Sederhananya Teknologi
Terbatasnya Akses Bahan Baku
Lingkungan
Kenaikan Bahan Bakar
Belum Ada Asosiasi Usaha
Kenaikan UMR
Perubahan Selera
Banyaknya Produk Pengganti
Munculnya Ind. Padat Karya
Kenaikan Harga Bahan Baku