Dokumen ini membahas penerapan teknik cerita berantai untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Teknik ini melibatkan siswa saling berbisik menyampaikan pesan dari guru hingga tiga siswa. Hasilnya keberanian berbicara siswa meningkat dan informasi yang disampaikan lebih akurat dibandingkan kelas lain.
membahas materi : Data dan Penyajian Data, Distribusi Frekwensi, Ukuran Gejala Pusat dan Tataletak, Ukuran Penyebaran, Simpangan dan Variasi, Distribusi Peluang, Populasi dan Sampling, uji hipotesis, uji kebebasan dan beberapa proporsi, uji normalitas dan homogenitas varians, analisis varians, regresi dan korelasi, uji kesesuaian model regresi
membahas materi : Data dan Penyajian Data, Distribusi Frekwensi, Ukuran Gejala Pusat dan Tataletak, Ukuran Penyebaran, Simpangan dan Variasi, Distribusi Peluang, Populasi dan Sampling, uji hipotesis, uji kebebasan dan beberapa proporsi, uji normalitas dan homogenitas varians, analisis varians, regresi dan korelasi, uji kesesuaian model regresi
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka berpikir. Menurut Sugiyono (2017: 60)
mengemukakan bahwa, “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting”.
upaya peningkatan hasil belajar ipa materi ciri khusus hewan melalui media permainan monopoli pada siswa kelas vi sdn pademangan timur 01 jakarta utara
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka berpikir. Menurut Sugiyono (2017: 60)
mengemukakan bahwa, “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting”.
upaya peningkatan hasil belajar ipa materi ciri khusus hewan melalui media permainan monopoli pada siswa kelas vi sdn pademangan timur 01 jakarta utara
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Sri Dianawati_10410245_7F
1. PENERAPAN TEKNIK CERITA BERANTAI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
SISWA
Oleh:
SRI DIANAWATI
NPM: 10410245
E-Mail: diana.prasetyo@rocket.mail.com
2. Menurut Nuraeni (2002), “Banyak orang
beranggapan berbicara adalah suatu pekerjaan yang
mudah dan tidak perlu dipelajari.” Untuk situasi yang
tidak resmi barangkali anggapan ini ada benarnya,
namun pada situasi resmi pernyataan tersebut tidak
berlaku.
Kenyataannya tidak semua siswa yang berani
dan mau berbicara di depan kelas, sebab mereka
umumnya kurang terampil sebagai akibat dari
kurangnya latihan berbicara. Untuk itu, guru bahasa
Indonesia merasa perlu melatih siswa untuk
berbicara. Latihan pertama kali yang perlu dilakukan
guru ialah menumbuhkan keberanian siswa untuk
berbicara.
3. Teknik cerita berantai bisa dimulai dari seorang
siswa yang menerima informasi dari guru, kemudian
siswa tadi membisikkan informasi itu kepada teman
lain, dan teman yang telah menerima bisikan
meneruskannya kepada teman yang lain lagi. Begitulah
seterusnya. Pada akhir kegiatan akan dievaluasi,
yaitu: siswa yang mana yang menerima informasi yang
benar atau salah. Siswa yang salah menerima
informasi tentu akan salah pula menyampaikan
informasi kepada orang lain.
Sebaliknya, bisa saja terjadi informasi yang
diterima oleh siswa itu benar tetapi mereka keliru
menyampaikannya kepada teman yang lain. Untuk itu,
diperlukan pertimbangan yang cukup bijak dari guru
untuk menilai keberhasilan teknik cerita berantai ini.
4. Pembentukan kelompok dalam menerapkan
teknik cerita berantai dapat membangkitkan
minat dan motivasi siswa untuk berbicara dan
sekaligus menyimak bahan pembicaraan. Pada
waktu siswa menyimak pesan, tampak siswa
saling mengingatkan dengan sesama anggota
kelompok.
Kegiatan yang dilakukan guru ini merupakan upaya
guru untuk menarik perhatian, minat, dan motivasi
siswa sehingga pada akhirnya dapat menciptakan
keaktifan dan ketelitian siswa pada waktu akan
menyampaikan isi bahan simakan di depan kelas.
5. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif karena data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, kalimat, pencatatan
dokumen maupun arsip yang memilki arti yang
sangat lebih dari sekedar angka atau
frekuensi.
Penelitian kualitatif (Qualitative research)
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktifitas sosial,sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelmpok (Nana Syaodih s., 2010: 60).
6. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan ketika PPL di SMA 2 Semarang
Metode/teknik ini diterapkan di kelas XI.Awalnya
dikelas XI IPS 1 dan ternyata hasil tidak maksimal.
Jam berikutnya saya menerapkan metode/ teknik
cerita berantai di kelas XI IPS 3 dan hasilnya jauh
berbeda. Jauh lebih baik.
Adapun langkah-langkahnya :
1. Guru menyiapkan sehelai kertas yang bertuliskan
pesan (kurang lebih satu atau tiga kalimat)yang akan
disampaikan kepada siswa.
7. 2. Pesan yang hendak disampaikan guru
menyangkut kejadian-kejadian yang cukup
menarik dan berarti bagi siswa.
3. Siswa yang duduk didepan menerima pesan
dari guru dan meneruskannya kepada siswa
yang duduk di sebelahnya. Kegiatan ini
dilakukan siswa di depan kelas sambil berdiri.
4. Siswa yang telah menerima pesan
meneruskannya kembali kepada siswa lain.
Kegitan ini dilakukan sampai pada tiga orang
siswa saja. Kemudian siswa ketiga
menceritakan isi cerita kepada siswa pertama.
5. Guru dan siswa membandingkan isi cerita
siswa pertama dengan ketiga.