Survei penerapan standar kelas rawat inap (KRIS) dilakukan untuk menilai kesiapan rumah sakit memenuhi 12 kriteria KRIS sesuai jadwal pemerintah paling lambat 2023, dengan mengisi kuesioner online melalui SIRS yang mencakup fasilitas bangunan, sarana prasarana, dan kapasitas tempat tidur rumah sakit.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
SOP ini memberikan pedoman tentang pengelolaan linen di Puskesmas Plaosan, mulai dari verbeden (penggantian linen), proses laundry, hingga pendistribusian linen bersih. SOP ini bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi dengan melakukan pengelolaan linen secara benar menggunakan prosedur kebersihan yang tepat.
Dokumen ini memberikan prosedur dekontaminasi alat medis dengan merendam alat tersebut dalam larutan klorin, alkohol atau fenolik selama 10-20 menit untuk memusnahkan mikroorganisme dan mencegah penularan infeksi."
LAPORAN KEGIATAN KOMITE KEPERAWATAN (10 MEI 2019).pptxtaufikrohman33
1. Visi Komite Keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan.
2. Misi meliputi peningkatan profesionalisme, mutu pelayanan, SDM, dan citra keperawatan.
3. Kegiatan rutin komite meliputi supervisi, rapat, diklat sesuai jadwal.
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalinArmin Kobain
Dokumen tersebut menjelaskan tentang jenis pelayanan rawat inap kamar bersalin di rumah sakit tertentu. Termasuk persyaratan pasien, dasar hukum, prosedur, biaya, fasilitas, kompetensi tenaga medis, pengawasan, jaminan layanan dan keselamatan pasien, serta evaluasi kinerja pelayanan.
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
SOP ini memberikan pedoman tentang pengelolaan linen di Puskesmas Plaosan, mulai dari verbeden (penggantian linen), proses laundry, hingga pendistribusian linen bersih. SOP ini bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi dengan melakukan pengelolaan linen secara benar menggunakan prosedur kebersihan yang tepat.
Dokumen ini memberikan prosedur dekontaminasi alat medis dengan merendam alat tersebut dalam larutan klorin, alkohol atau fenolik selama 10-20 menit untuk memusnahkan mikroorganisme dan mencegah penularan infeksi."
LAPORAN KEGIATAN KOMITE KEPERAWATAN (10 MEI 2019).pptxtaufikrohman33
1. Visi Komite Keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan.
2. Misi meliputi peningkatan profesionalisme, mutu pelayanan, SDM, dan citra keperawatan.
3. Kegiatan rutin komite meliputi supervisi, rapat, diklat sesuai jadwal.
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalinArmin Kobain
Dokumen tersebut menjelaskan tentang jenis pelayanan rawat inap kamar bersalin di rumah sakit tertentu. Termasuk persyaratan pasien, dasar hukum, prosedur, biaya, fasilitas, kompetensi tenaga medis, pengawasan, jaminan layanan dan keselamatan pasien, serta evaluasi kinerja pelayanan.
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docxCristy665562
Laporan hasil audit program PPI bulan Februari 2023 menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan tangan dan pengelolaan limbah di Puskesmas masih belum mencapai target. Kebersihan tangan perawat di ruang rawat jalan hampir mencapai target sedangkan dokter umum belum. Di IGD, baik perawat maupun dokter belum ada yang mencapai target. Pengelolaan limbah di ruang rawat inap dan IGD juga belum optimal. Rencana tindak
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
Laporan menyajikan kegiatan Panitia Akreditasi RSD Kol. Abundjani Bangko dari Mei hingga Juni 2011. Terdapat laporan keuangan, kegiatan panitia seperti sosialisasi, pertemuan dengan pokja, dan dokumen yang dikumpulkan mendukung akreditasi rumah sakit.
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
Berisi program manajemen risiko dan pengelolaan fasilitas serta keselamatan (MFK) di Puskesmas yang mencakup 7 program utama yaitu mutu dan keselamatan pasien, manajemen risiko, MFK dan K3, PPI, serta terintegrasi dalam RUK dan RPK. Terdapat berbagai kegiatan seperti identifikasi risiko, penyusunan panduan, simulasi, pelatihan, evaluasi, dan lainnya guna menjamin keamanan, kenyamanan, dan efisiensi fas
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docxCristy665562
Laporan hasil audit program PPI bulan Februari 2023 menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan tangan dan pengelolaan limbah di Puskesmas masih belum mencapai target. Kebersihan tangan perawat di ruang rawat jalan hampir mencapai target sedangkan dokter umum belum. Di IGD, baik perawat maupun dokter belum ada yang mencapai target. Pengelolaan limbah di ruang rawat inap dan IGD juga belum optimal. Rencana tindak
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
Laporan menyajikan kegiatan Panitia Akreditasi RSD Kol. Abundjani Bangko dari Mei hingga Juni 2011. Terdapat laporan keuangan, kegiatan panitia seperti sosialisasi, pertemuan dengan pokja, dan dokumen yang dikumpulkan mendukung akreditasi rumah sakit.
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
Berisi program manajemen risiko dan pengelolaan fasilitas serta keselamatan (MFK) di Puskesmas yang mencakup 7 program utama yaitu mutu dan keselamatan pasien, manajemen risiko, MFK dan K3, PPI, serta terintegrasi dalam RUK dan RPK. Terdapat berbagai kegiatan seperti identifikasi risiko, penyusunan panduan, simulasi, pelatihan, evaluasi, dan lainnya guna menjamin keamanan, kenyamanan, dan efisiensi fas
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...ZulfiaIbrahim1
DOKUMEN INI MEMBAHAS TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA YANG MENJELASKAN JENIS PENYAKIT PAK DAN PAHK MENURUT PERPRES NO.7 TAHUN 2019 YAITU: pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan;
(kimia, fisika, biologi dan penyakit infeksi atau parasit), berdasarkan sistem target organ; (penyakit saluran pernapasan,
penyakit kulit, gangguan otot dan kerangka, gangguan mental
dan prilaku) kanker akibat kerja; dan spesifik lainny
2. Dasar Hukum Kelas Rawat Inap Standar (KRIS)
2
KRIS JKN merupakan Amanah dari UU SJSN
UU No.40 / 2004
SJSN
Perpres No.64/2020
Jaminan Kesehatan
PP No.47/2021
Penyelenggaraan RS
Pasal 23 ayat (4) : “
Dalam hal peserta membutuhkan
rawat inap di rumah sakit, maka
kelas pelayanan di rumah sakit
diberikan berdasarkan kelas
standar.
Pasal 54A:
…peninjauan Manfaat Jaminan
Kesehatan sesuai kebutuhan
dasar kesehatan dan rawat inap
kelas standar paling lambat
bulan Desember 2020”.
Pasal 54B :
“Manfaat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 54A diterapkan
secara bertahap sampai dengan
paling lambat tahun 2022…
Pasal 18:
Jumlah tempat tidur rawat inap
untuk pelayanan rawat inap kelas
standar paling sedikit:
a. 60% untuk RS pemerintah
pusat dan daerah; dan
b. 40% untuk RS swasta.
Pasal 84B :
Pelayanan rawat inap kelas
standar diterapkan paling lambat
1 Januari 2023.
3. Persiapan Pelaksanaan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS)
3
Keputusan Dirjen Yankes No. HK.02.02/I/1811/2022
1. Mapping seluruh TT (Jumlah Ruang & TT)
2. Simulasi TT dengan 12 kriteria kelas standar
(sehingga dapat diprediksi kekurangan TT)
3. Perhitungan unit cost dalam pemenuhan 12
kriteria
Pemenuhan TT Kelas Standar di RS Pemenuhan Sarpras Kelas Standar di RS
1. RS membentuk tim untuk melakukan
identifikasi & pemetaan secara detail TT,
Kriteria arsitektur & alkes.
2. Menyusun rencana perbaikan dan
kebutuhan anggaran sesuai prioritas.
3. Untuk kriteria yang berdampak pada
pengurangan TT, RS perlu mengatur
pengalihan TT ke ruangan yang tersedia
(Max 4 TT).
4. Memanfaatkan sumber pembiayaan melalui
BLU/BLUD, APBD dan APBN, DAK-Fisik.
4. Tujuan Survey
4
SK Direktur Jenderal Nomor HK.02.02/I/1811/2022
Assessmen Kondisi Rumah Sakit terhadap
Standar Kelas Rawat Inap Standar
Penerapan KRIS dalam Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
• Instrumen disusun lebih detail Karena untuk
membantu perencanaan internal RS.
• Bagi pemerintah untuk mengidentifikasi kebutuhan
nasional agar dapat ditetapkan pentahapan
penerapannya
• Bentuk sosialisasi dan menilai pemahaman
manajemen RS dalam menterjemahkan standar
KRIS
5. KOMPONEN INSTRUMEN
5
Bahan bangunan di RS tidak memiliki porositas tinggi
Ventilasi udara
Pencahayaan ruangan
Kelengkapan tempat tidur (minimal 2 stop kontak, ada nurse call)
Nakas (1 buah per TT)
Suhu ruangan di 20-26°C dan kelembaban stabil
Pembagian ruang berdasarkan jenis kelamin, usia, jenis penyakit (infeksi, non-infeksi, bersalin)
Kepadatan ruangan (max. 4 TT/ruang rawat, jarak antar TT min. 1,5m, ukuran TT dapat disesuaikan)
Tirai/partisi tempat tidur (jarak tirai 30 cm dari lantai, panjang min. 200 cm, bahan tidak berpori)
Kamar mandi di dalam ruangan
Kamar mandi sesuai dengan standar aksesibilitas
Outlet oksigen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kriteria wajib dipenuhi sejak awal implementasi
Kriteria dipenuhi secara bertahap
8. 8
Diisi pada tabel dalam bentuk angka yang bersesuaian dengan jumlah TT (tempat tidur) dan jumlah kamar pada setiap
kategori (kelas 1, 2, 3, VVIP)
Masukan Kapasitas TT
3
*Perubahan
hanya bisa
dilakukan di
data RS
Setelah data sesuai dan
terisi seluruhnya maka
dapat klik tombol
9. 9
12 Instrumen:
• Bahan Bangunan
• Kondisi Ventilasi Udara
• Pencahayaan Ruangan
• Kelengkapan Tempat Tidur
• Nakas
• Suhu Ruangan
• Pembagian Ruangan
• Kepadatan Ruangan
• Tempat Tidur 2 Crank
• Tirai/Partisi
• Kamar Mandi dalam
Ruangan
• Kamar Mandi Standar
Aksesibilitas
• Outlet Oksigen
• Sudah sesuai dan
bisa
implementasi
• belum sesuai