ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...Warnet Raha
Karya tulis ilmiah ini membahas analisis faktor risiko kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan case control study terhadap 80 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas dan penolong persalinan oleh dukun merupakan faktor risiko terjadinya retensio plasenta.
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
Petunjuk untuk teruji memberikan instruksi tentang cara menjawab soal ujian kasus kehamilan dan persalinan fisiologis. Terdapat delapan kasus yang mencakup diagnosa, tindakan, dan mekanisme persalinan normal. Soal-soal meliputi inpartu, post partum, penilaian bayi baru lahir, dan manajemen persalinan.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...Warnet Raha
Karya tulis ilmiah ini membahas analisis faktor risiko kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan case control study terhadap 80 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas dan penolong persalinan oleh dukun merupakan faktor risiko terjadinya retensio plasenta.
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
Petunjuk untuk teruji memberikan instruksi tentang cara menjawab soal ujian kasus kehamilan dan persalinan fisiologis. Terdapat delapan kasus yang mencakup diagnosa, tindakan, dan mekanisme persalinan normal. Soal-soal meliputi inpartu, post partum, penilaian bayi baru lahir, dan manajemen persalinan.
Teks ini berisi soalan-soalan ujian sains untuk murid tahun 4 yang meliputi topik organ pernafasan, perkumuhan, dan tabiat hidup. Soalan-soalan tersebut mencakupi pengetahuan tentang organ pernafasan manusia dan haiwan, proses pernafasan dan perkumuhan, serta kesan tabiat hidup buruk terhadap kesehatan. Teks ini juga menyertakan beberapa rajah untuk memahami soalan-soalan.
1. Buku panduan ini memberikan petunjuk praktikum asuhan bayi baru lahir bagi mahasiswa kebidanan semester 3. Materi praktikum meliputi pemeriksaan fisik, pemandian, perawatan tali pusat, imunisasi, dan penanganan kondisi seperti asfiksia, ikterus, dan hipotermia. 2. Tujuan praktikum adalah memberikan keterampilan asuhan bayi baru lahir berdasarkan konsep, sikap, dan evidence based practice. 3. Panduan ini
(1) Dokumen ini menjelaskan prosedur pemberian imunisasi BCG pada bayi dan balita di Puskesmas Teluk Bayur. (2) Langkah-langkahnya meliputi persiapan, pelaksanaan imunisasi secara intrakutan, dan pemantauan pasca imunisasi. (3) Dokumen ini merupakan revisi kedua SOP tersebut dengan perubahan tanggal terbit dan data kepala puskesmas.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah penting dalam proses persalinan yang terdiri dari 58 langkah rinci yang dibagi dalam 10 langkah besar. Langkah-langkah tersebut meliputi proses mulai dari penyambutan bayi hingga asuhan ibu dan bayi pascapersalinan agar terjaga keamanan dan kenyamanannya.
Makalah ini membahas tentang asfiksia pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh infeksi TBC. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan setelah kelahiran. TBC dapat menyebabkan asfiksia karena bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi paru-paru bayi dan menyebabkan kesulitan bernapas. Penanganan asfiksia meliputi resusitasi dan pemberian oksigen untuk
Bayi baru lahir harus beradaptasi dengan lingkungan baru setelah kelahiran. Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan yang perlu diberikan untuk mencegah hipotermi dan infeksi pada bayi baru lahir.
Makalah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di RSUD dr. Soewandhi Surabaya. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri bayi normal, perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir, pemberian nutrisi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan kebidanan.
Dokumen tersebut berisi soal-soal pilihan ganda mengenai berbagai topik kebidanan seperti persalinan, kehamilan, dan kesehatan reproduksi. Soal-soal tersebut mencakup metode persalinan, senam hamil, penyebab AKI dan AKB, pemeriksaan skrining kanker serviks, serta kontraindikasi dan manfaat berbagai metode persalinan.
Dokumen tersebut berisi soalan-soalan mengenai proses sains, organ tubuh manusia, dan tabiat hidup yang sehat atau tidak sehat. Terdapat 40 soalan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek ilmu pengetahuan.
Memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan benar penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi. Dokumen ini menjelaskan cara memandikan bayi dengan aman serta merawat tali pusat, termasuk dengan membersihkan, mengeringkan, dan membungkusnya dengan kasa steril setiap hari. Tujuannya adalah agar bayi tetap bersih dan sehat serta terhindar dari infeksi pada tali pusat.
Mata kuliah ini membahas penatalaksanaan atonia uteri dengan langkah-langkah seperti kompresi bimanual internal dan eksternal, pemberian uterotonika, serta penanganan lanjutan bila diperlukan. Mahasiswa diajarkan keterampilan ini untuk menangani perdarahan pasca persalinan.
Teks ini berisi soalan-soalan ujian sains untuk murid tahun 4 yang meliputi topik organ pernafasan, perkumuhan, dan tabiat hidup. Soalan-soalan tersebut mencakupi pengetahuan tentang organ pernafasan manusia dan haiwan, proses pernafasan dan perkumuhan, serta kesan tabiat hidup buruk terhadap kesehatan. Teks ini juga menyertakan beberapa rajah untuk memahami soalan-soalan.
1. Buku panduan ini memberikan petunjuk praktikum asuhan bayi baru lahir bagi mahasiswa kebidanan semester 3. Materi praktikum meliputi pemeriksaan fisik, pemandian, perawatan tali pusat, imunisasi, dan penanganan kondisi seperti asfiksia, ikterus, dan hipotermia. 2. Tujuan praktikum adalah memberikan keterampilan asuhan bayi baru lahir berdasarkan konsep, sikap, dan evidence based practice. 3. Panduan ini
(1) Dokumen ini menjelaskan prosedur pemberian imunisasi BCG pada bayi dan balita di Puskesmas Teluk Bayur. (2) Langkah-langkahnya meliputi persiapan, pelaksanaan imunisasi secara intrakutan, dan pemantauan pasca imunisasi. (3) Dokumen ini merupakan revisi kedua SOP tersebut dengan perubahan tanggal terbit dan data kepala puskesmas.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah penting dalam proses persalinan yang terdiri dari 58 langkah rinci yang dibagi dalam 10 langkah besar. Langkah-langkah tersebut meliputi proses mulai dari penyambutan bayi hingga asuhan ibu dan bayi pascapersalinan agar terjaga keamanan dan kenyamanannya.
Makalah ini membahas tentang asfiksia pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh infeksi TBC. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan setelah kelahiran. TBC dapat menyebabkan asfiksia karena bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi paru-paru bayi dan menyebabkan kesulitan bernapas. Penanganan asfiksia meliputi resusitasi dan pemberian oksigen untuk
Bayi baru lahir harus beradaptasi dengan lingkungan baru setelah kelahiran. Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan yang perlu diberikan untuk mencegah hipotermi dan infeksi pada bayi baru lahir.
Makalah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di RSUD dr. Soewandhi Surabaya. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri bayi normal, perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir, pemberian nutrisi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan kebidanan.
Dokumen tersebut berisi soal-soal pilihan ganda mengenai berbagai topik kebidanan seperti persalinan, kehamilan, dan kesehatan reproduksi. Soal-soal tersebut mencakup metode persalinan, senam hamil, penyebab AKI dan AKB, pemeriksaan skrining kanker serviks, serta kontraindikasi dan manfaat berbagai metode persalinan.
Dokumen tersebut berisi soalan-soalan mengenai proses sains, organ tubuh manusia, dan tabiat hidup yang sehat atau tidak sehat. Terdapat 40 soalan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek ilmu pengetahuan.
Memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan benar penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi. Dokumen ini menjelaskan cara memandikan bayi dengan aman serta merawat tali pusat, termasuk dengan membersihkan, mengeringkan, dan membungkusnya dengan kasa steril setiap hari. Tujuannya adalah agar bayi tetap bersih dan sehat serta terhindar dari infeksi pada tali pusat.
Mata kuliah ini membahas penatalaksanaan atonia uteri dengan langkah-langkah seperti kompresi bimanual internal dan eksternal, pemberian uterotonika, serta penanganan lanjutan bila diperlukan. Mahasiswa diajarkan keterampilan ini untuk menangani perdarahan pasca persalinan.
1. UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2016/2017
MATA UJI : ASKEB II
TINGKAT/SMT :........ .........../............................................
HARI/ TANGGAL :.........................../.....................................
WAKTU :......................................WIB
DOSEN : Kundiah Mardiani, SE,M.Kes.
1. Kapan kala III dimulai ?
A. Sejak bayi lahir
B. Setelah bayi lahir sampai plasenta lahir
C. Setelah bayi lahir sampai plasenta dan selaput ketuban lahir
D. Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir
2. Kapan waktu normal kala III ?
A. 1 jam untuk multi
B. 2 jam untuk premi
C. > 30 menit
D. ≤ 30 menit
3. Pelepasan dimulai dari pinggir plasenta disebut pelepasan secara ………
A. Duncan
B. Schultze
C. Kustner
D. Klein.
4. Sebaliknya pelepasan dimulai dari tengah disebut pelepasan secara ………
A. Duncan
B. Schultze
C. Kustner
D. Klein.
5. Tanda –tanda pelepasan plasenta adalah :
1) Tali pusat bertambah panjang
2) Tinggi fundus uteri maksimal setinggi pusat
3) Semburan darah tiba-tiba dari vagina
4) Tinggi fundus uteri diatas pusat
6. Langkah utama manajemen aktif kala III adalah……..
1) Suntik oksitosin
2) Penegangan talipusat terkendali (PTT)
3) Massase uterus
4) Periksa robekan perineum
7. Tujuan dilakukan manajemen aktif kala III dibawah ini benar kecuali………
A. Mengurangi kejadian perdarahan pasca melahirkan
B. Mengurangi lamanya kala III
C. Menambah penggunaan terapi oksitosin
D. Mengurangi kejadian retensio plasenta
8. Sebelum penyuntikan Oksitosin apa saja yang harus diperhatikan?
1) Cek tidak ada gemeli
2) Jangan menekan kuat pada corpus uteri menyebabkan kontraksi tetanik
3) Waktu penyuntikan dalam 1 menit pertama bayi lahir
4) Dosis yang diberikan10 unit im
2. 9. Kapan dilakukan pemeriksaan tonus uterus?
1) 2-3 kali dalam 10 menit pertama
2) Setiap 15 ‘ pada jam pertama
3) Setiap 30 ‘ pada jam kedua
4) Setiap saat
10. Apa yang harus dilakukan bila setelah 15 menit penyuntikan Oksitosin ternyata plasenta belum
lahir
A. Rujuk
B. Lakukan tindakan manual plasenta
C. Suntik lagi Oksitosin 10 unit im yang ke dua
D. Tunggu saja sampai plasenta terlepas sendiri
11. Pemeriksaan dengan seksama pada bagian pinggir plasenta penting dilakukan
A. Untuk mengetahui adanya robekan selaput plasenta
B. Untuk mengetahui keutuhan plasenta
C. Untuk mengetahui kemungkinan adanya kotiledon yang tertingggal
D. Untuk mengecek kemungkinan adanya plasenta suksenturiata
12. Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan tali pusat :
1) Panjang tali pusat
2) Bentuk tali pusat (besar,kecil, atau terpilin-pilin)
3) Insersi tali pusat
4) Jumlah vena dan arteri pada tali pusat
13. Pernafasan bblterjadi saat.......................
1) Tekanan mekanik dari thoraks
2) Pe Pa O2 & ke Pa CO2
3) Rangsangan dingin pada daerah muka
4) Saat bayi menangis pertama kali
14. Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1) Mengeluarkan cairan dari dalam paru – paru
2) Menutup foramen alveoli
3) Mengembangkan jaringan Alveolus paru – paru untuk pertama kali
4) Menghirup Oksigen
15. Saat tali pusat di klem, yang terjadi pada system kardiovaskulair pada bbl adalah:
1) Tertutupnya ductus arteriosus
2) Tertutupnya ductus venosus
3) Tertutupnya voramen ovale
4) Bbl mulai bernafas pertama kali
16. Pada system termoregulasi, ada beberapa mekanisme kehilangan panas yang harus diperhatikan
antara lain:
1) Konduksi
2) Edukasi
3) Evaporasi
4) Pervorasi
3. 17. Kehilangan panas yang terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri disebut………
A. Konduksi
B. Radiasi
C. Evaporasi
D. Konveksi
18. Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda benda yang mempunyai
suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi disebut……..
A. Konduksi
B. Radiasi
C. Evaporasi
D. Konveksi
19. Tindakan mencegah terjadinya kehilangan panas dibawah ini benar KECUALI……….
A. Keringkan bayi dengan seksama,selimuti bayi dengan atau kain bersih dan hangat
B. Selimuti bagian kepala bayi saja
C. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
D. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
20. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bounding Attachment
1) Kesehatan emosional orang tua
2) Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
3) Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
4) Kedekatan orang tua ke anak
21. Tahapan Bounding Attachment
1) Perkenalan (acquaintance),
2) Bounding (keterikatan)
3) Attachment,
4) Bioritme
22. Apa yg dimaksud dengan gawat janin?
A. Djj <100 atau >180x/ menit
B. Yaitu suatu reaksi/keadaan dimana janin tidak memperoleh O2 yang cukup
C. Berkurangnya gerak janin <10 x/ hari
D. Air ketuban bercampur meconeum
23. Sedangkan yg dimaksud dengan asfiksi adalah...............
A. Suatu keadaan dimana BBL tidak memperoleh kebutuhan O₂
B. Djj <100 atau >180x/ menit
C. Tubuh lemes
D. Tidak menangis/megap-megap
24. Bagaimana mengetahui adanya gawat janin adalah.......
1) Berkurangnya gerak janin < 10 kali per hari
2) Djj < 100 kali/ menit atau > 180 kali/ menit
3) Air ketuban bercampur mecunium
4) Janin tidak bisa bernafas
25. Bagaimana cara bidan mengidentifikasi gawat janin
1) Apakah kehamilan cukup bulan?
2) Periksa djj setiap 30 menit sekali pada kala I fase aktif dan 15 menit pada kala II
3) Apakah ibu anemia?
4) Apakah air ketuban bercampur mecunium ?
4. 26. Hal-hal dibawah bisa menyebabkan BBL asfiksi yaitu.....
1) Persalinan lama
2) Kelainan letak
3) Talipusat menumbung
4) Ketuban pecah
27. Apa yg harus dilakukan bidan dalam upaya menangani gawat janin?
1) Minta si ibu merubah posisi tidurnya
2) Berikan cairan kepada ibu secara oraldan atau IV
3) Berikan O2
4) Periksa kembali DJJ setelah 10-15 menit tindakan diatas
28. Penanganan manajemen aspixia dilaksanakan pd keadaan sebagaiberikut .......
A. Pada bayi cukup bulan
B. Bayi tidak bernafas/megap-megap
C. Ketuban jernih, tidak tercampur mekonium
D. Bayi aktif
29. Saat bayi lahir apa yg harus dilakukan oleh bidan untuk bayinya setelah diketahui bahwa air
ketubannya bercampur mecunium?
A. Segra taruh diatas perut ibu dan hangatkan
B. Keringkan dan ganti selimut yg basah
C. Nilai sepintas keadaan bayi
D. Jepit talipusat kemudian potong dan ditali
30. Setelah dilakukan tindakan pada soal no. 29 diatas ternyata bayi megap-megap, maka yg
dilakukan bidan adalah..........
1) Segra taruh di perut ibu posisikan kepala dekat penolong letakkan sedikit ekstensi
2) Dihangatkan
3) Isap lendir dari mulut
4) Potong talipusar
31. Selanjutnya apa yg dilakukan bidan sesudah langkah pada soal no. 30?
A. Melakukan penilaian
B. Melakukan langkah awalresusitasi
C. Melakukan IMD
D. Menali talipusat
32. Pada penilaian yang dilakukan bidan pd soal no. 31 diatas ternyata bayi masih terkulai lemas,
selanjutnya tindakan apa yg harus dikerjakan?
A. Melaksanakan ventilasi
B. Melakukan ventilasi 2x pada bayi dg tekanan 30 cm air untuk membuka alveoli paru
C. Memasang sungkup menutupi mulut, hidung serta dagu bayi
D. Melakukan ventilasi 2x pada bayi dg tekanan 20 cm air untuk membuka alveoli paru
33. Tindakan berikutnya setelah apa yg dilakukan pd soal no.32 adalah.........
A. Melakukan ventilasi 2x pada bayi dg tekanan 30 cm air untuk membuka alveoli paru
B. Melakukan ventilasi 20x pada bayi dg tekanan 20 cm air
C. Melakukan cek apakah alveoli berkembang
D. Melakukan cek apakah sungkup perlekatannya sudah benar
34. Ternyata pada saat melakukan langkah pada soal no. 33 ternyata ada kendala alveoli paru tidak
mengembang karena?
1) Masih ada lendir yg menyumbat mulut bayi
2) Posisi sungkup masih ada renggangan sehingga udara bisa masuk
3) Dagu bayi menempel pada dada bayi
4) Bayi tidak bisa bernafas
5. 35. Bila setelah dilakukan langkah awal berhasil , apa yg dilakukan selanjutnya?
1) Lanjutkan ke langkah berikutnya yaitu ventilasi
2) Beri O₂ pada bayi
3) Rujuk
4) Melakukan asuhan pasca resusitasi
36. Berapa waktu yg dipergunakan untuk melaksanakan langkah awalresusitasi?
A. 30 menit
B. 30 detik
C. 1 menit
D. 2 menit
37. Berapa waktu yg dibutuhkan untuk melakukan resusitasi sampai memutuskan harus dirujuk ?
A. 30 detik
B. 1 menit
C. 2 menit
D. 10 menit
38. Berapa waktu yg dibutuhkan sampai memutuskan untuk menghentikan ventilasi bila bayi sudah
tidak bernafas?
1) 30 detik
2) 1 menit
3) 2 menit
4) 10 menit
39. Asuhan pasca resusitasi bila bayi sudah bisa menangis antara lain adalah........
1) Pemantauan tanda bahaya
2) Pencegahan hypotermi
3) IMD
4) PI
40. Dibawah ini adalah sebagian tanda bahaya yg harus diperhatikan oleh bidan pd bayi?
1) Bibir Bayi biru
2) Bayi kejang
3) Bayi sesak nafas <40x/ menit
4) Tangan bayi patah
........................................Selamatmengerjakanpercayapada dirisendiri .............................................
6. KUNCI JAWABAN
1 C 11 D 21 A 31 B
2 D 12 E 22 B 32 C
3 A 13 A 23 A 33 A
4 B 14 B 24 A 34 A
5 A 15 A 25 C 35 D
6 A 16 B 26 A 36 B
7 C 17 C 27 E 37 C
8 D 18 B 28 B 38 D
9 A 19 B 29 C 39 E
10 C 20 R 30 E 40 A